Anda di halaman 1dari 14

No. 42/05/Th.

XIX, 02 Mei 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 4,08 PERSEN DAN IMK NAIK 5,91 PERSEN PADA
TRIWULAN I-2016 DARI TRIWULAN I-2015

A. INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)


 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 naik sebesar 4,08
persen (y-on-y) terhadap triwulan I-2015. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi
industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, naik 10,50 persen, industri barang galian
bukan logam, naik 8,58 persen dan industri logam dasar, naik 7,61 persen. Sedangkan jenis-jenis
industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan
kimia, turun 10,85 persen, industri peralatan listrik, turun 9,97 persen dan industri pakaian jadi, turun
9,97 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 turun sebesar 1,41
persen (q-to-q) terhadap triwulan IV-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi
adalah industri pengolahan tembakau, turun 9,99 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik,
turun 7,66 persen dan industri kertas dan barang dari kertas, turun 5,73 persen. Sedangkan jenis-jenis
industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak
termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, naik 5,60 persen, industri
logam dasar, naik 3,76 persen dan industri alat angkutan lainnya, naik 3,51 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 (y-on-y) pada tingkat
provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sumatera Utara, naik 14,11 persen,
Provinsi Riau, naik 13,66 persen, dan Provinsi D.K.I Jakarta, naik 12,83 persen. Provinsi-provinsi yang
mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Papua Barat, turun 5,93 persen, dan Provinsi
Banten, turun 0,96 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 (q-to-q) pada tingkat
provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, naik 2,53
persen, Provinsi Papua, naik 2,50 persen dan Provinsi D.I.Y Yogyakarta 2,21 persen. Provinsi-provinsi
yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Bali, turun 7,32 persen, Provinsi Riau, turun
6,69 persen dan Provinsi Lampung, turun 6,25 persen.

Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 1


I. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)
(y-on-
y) (y-on-y)
(y-on-y)
(y-on-y)
(y-on-y)




















2 Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016


15,0

10,0

5,0
Persen

0,0
10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
-5,0

-10,0

-15,0
KBLI

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q)

(q-to-q) (y-on-y)
Tahun Tahunan
Triw I Triw II Triw III Triw IV Triw I Triw II Triw III Triw IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

2014 -0,25 1,97 2,04 1,68 3,51 4,19 4,53 5,53 4,76
2015 -0,70 2,16 0,83 2,41 5,06 5,25 4,00 4,75 4,76
2016 -1,34 4,08




Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 3



















8,0
6,0
4,0
2,0
0,0
Persen

10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
-2,0
-4,0
-6,0
-8,0
-10,0
-12,0
KBLI

4 Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016


Pertumbuhan (%)
Kode KBLI Jenis Industri
q-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4)
10 Industri Makanan -0,76 4,54

11 Industri Minuman -0,09 -0,95


12 Industri Pengolahan Tembakau -9,99 -1,40
13 Industri Tekstil -1,45 2,41
14 Industri Pakaian Jadi 1,96 -9,97
15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -0,26 7,14
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan
16 5,60 7,22
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -5,73 -9,18
18 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman -3,10 -0,37
20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -0,05 -10,85
21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 2,72 10,50
22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -7,66 -3,84
23 Industri Barang Galian Bukan Logam -2,69 8,58
24 Industri Logam Dasar 3,76 7,61
25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya -0,03 6,75
26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik -3,18 6,25
27 Industri Peralatan Listrik -4,13 -9,97
28 Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl -1,20 6,87
29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer -4,54 0,82
30 Industri Alat Angkutan Lainnya 3,51 0,14
31 Industri Furnitur -0,65 0,40
32 Industri Pengolahan Lainnya -3,37 -1,06
33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -1,02 -2,23
Industri Manufaktur Besar dan Sedang -1,34 4,08

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I-2016 (y-on-y) Provinsi







Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 5





IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III-2015 (q-to-q)
Provinsi
















6 Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016


Pertumbuhan Triwulan I
No. Provinsi
q-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4)
1 Aceh 2,14 7,57
2 Sumatera Utara -2,16 14,11
3 Sumatera Barat -0,95 9,77
4 Riau -6,69 13,66
5 Jambi -6,14 2,98
6 Sumatera Selatan -3,92 5,32
7 Bengkulu -4,95 8,48
8 Lampung -6,25 4,22
9 Kepulauan Bangka Belitung -4,52 4,07
10 Kepulauan Riau -0,66 8,66
11 D.K.I Jakarta 1,93 12,83
12 Jawa Barat 1,83 9,47
13 Jawa Tengah -3,32 1,72
14 D.I Yogyakarta 2,21 6,41
15 Jawa Timur -1,89 0,81
16 Banten -3,53 -0,96
17 Bali -7,32 0,41
18 Nusa Tenggara Barat 2,53 1,06
19 Nusa Tenggara Timur -3,13 4,78
20 Kalimantan Barat 0,85 4,68
21 Kalimantan Tengah 0,36 2,67
22 Kalimantan Selatan 1,33 4,20
23 Kalimantan Timur -0,45 4,85
24 Sulawesi Utara -1,56 4,32
25 Sulawesi Tengah -1,04 7,40
26 Sulawesi Selatan 1,48 2,32
27 Sulawesi Tenggara 1,67 7,00
28 Gorontalo 2,18 4,95
29 Sulawesi Barat -3,07 5,76
30 Maluku -2,64 4,33
31 Maluku Utara -0,69 1,37
32 Papua Barat -4,66 -5,93
33 Papua 2,50 8,91
Industri Manufaktur Besar dan Sedang -1,34 4,08

Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 7


B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 naik sebesar 5,91 persen (y-
on-y) terhadap triwulan I-2015. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri
komputer, barang elektronika dan optik (24,26 persen), industri mesin dan perlengkapan ytdl (yang tidak
termasuk dalam lainnya) sebesar 24,17 persen, serta industri percetakan dan reproduksi media rekaman
sebesar 23,31 persen. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatannya turun 14,43 persen, industri barang logam bukan mesin dan
peralatannya turun 11,07 persen, serta Industri karet, barang dari karet, dan plastik turun 4,22 persen.
 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 naik sebesar 0,76 persen (q-
to-q) terhadap triwulan IV-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah Industri
kertas dan barang dari kertas naik 13,95 persen, Industri komputer, barang elektronika dan optik naik
13,35 persen, serta mesin dan perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) naik sebesar
12,37 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya turun 7,75 persen, Industri barang logam bukan
mesin dan peralatannya turun 7,70 persen, serta industri pengolahan tembakau turun 6,71 persen.
 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 (y-on-y) pada tingkat provinsi
yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 35,10 persen, Provinsi
Maluku naik 27,70 persen, dan Provinsi Maluku Utara naik 23,76 persen. Provinsi-provinsi yang
mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat turun 5,10 persen,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 4,33 persen, dan Provinsi Riau turun 3,86 persen.
 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 (q-to-q) pada tingkat provinsi
yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 6,09 persen, Provinsi
Maluku Utara naik 5,68 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur naik 5,45 persen. Provinsi-provinsi yang
mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Sulawesi Utara turun 8,45 persen, Provinsi
Papua Barat turun 5,17 persen, dan Provinsi Sulawesi Selatan turun 4,58 persen.

I. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2016 (y-on-y)











8 Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016






30,00

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00
Persen

0,00

-5,00

-10,00

-15,00

-20,00
KBLI

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2016 (q-to-q)

(q-to-q) (y-on-y)
Tahun Tahunan
Triw I Triw II Triw III Triw IV Triw I Triw II Triw III Triw IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

2014 0,99 6,17 -3,43 2,39 4,41 4,07 5,18 6,02 4,91
2015 0,64 5,09 -1,31 1,35 5,65 4,57 6,87 5,79 5,71
2016 0,76 5,91

Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 9











20,00

15,00

10,00

5,00
Persen

0,00

-5,00

-10,00
KBLI

10 Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016


Pertumbuhan
Kode KBLI Jenis Industri
q-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4)

10 Industri Makanan 1,36 6,16


11 Industri Minuman 1,29 7,49
12 Industri Pengolahan Tembakau -6,71 11,38
13 Industri Tekstil 1,56 5,50
14 Industri Pakaian Jadi 2,06 5,79
15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -0,04 8,74
16 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk
furnitur), dan Barang Anyaman dari Rotan, Bambu dan seienisnya 0,82 -2,27
17 Industri Kertas, dan Barang dari Kertas 13,95 11,82
18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 11,94 23,31
20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 0,33 16,04
21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 9,60 16,27
22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1,07 -4,22
23 Industri Barang Galian bukan Logam -0,40 2,59
24 Industri Logam Dasar -2,45 -0,28
25 Industri Barang Logam bukan Mesin dan Peralatannya -7,70 -11,07
26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 13,35 24,26
27 Industri Peralatan Listrik 5,06 15,97
28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 12,37 24,17
29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 9,89 5,64
30 Industri Alat Angkut Lainnya 5,39 7,44
31 Industri Furnitur 0,75 0,41
32 Industri PengolahanLainnya -0,57 0,28
33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -7,75 -14,43
Industri Manufaktur Mikro dan Kecil 0,76 5,91

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2016 (y-on-y) Provinsi













Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 11








IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2015 (q-to-q) Provinsi





12 Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016


Pertumbuhan
No. Provinsi
q-to-q y-on-y
(1) (2) (3) (4)

1 Aceh 2,50 8,38


2 Sumatera Utara 3,58 16,42
3 Sumatera Barat 3,91 8,73
4 Riau -1,08 -3,86
5 Jambi 4,04 5,16
6 Sumatera Selatan 3,29 -1,97
7 Bengkulu 2,09 13,11
8 Lampung 4,84 3,42
9 Kepulauan Bangka Belitung -2,02 -4,33
10 Kepulauan Riau 2,36 1,75
11 DKI Jakarta 1,38 10,90
12 Jawa Barat -2,90 -2,81
13 Jawa Tengah 0,38 5,11
14 DI Yogyakarta -1,10 10,98
15 JawaTimur -1,01 5,43
16 Banten 3,36 3,99
17 Bali 3,91 12,34
18 Nusa Tenggara Barat 4,40 -5,10
19 Nusa Tenggara Timur 4,75 4,46
20 Kalimantan Barat 4,66 4,76
21 Kalimantan Tengah -3,13 3,16
22 Kalimantan Selatan 4,37 9,86
23 Kalimantan Timur 5,45 12,90
24 Kalimantan Utara 6,09 35,10
25 Sulawesi Utara -8,45 1,76
26 Sulawesi Tengah 4,49 11,39
27 Sulawesi Selatan -4,58 6,24
28 Sulawesi Tenggara 3,08 -0,18
29 Gorontalo 3,20 13,32
30 Sulawesi Barat 0,97 14,85
31 Maluku 4,95 27,70
32 Maluku Utara 5,68 23,76
33 Papua Barat -5,17 10,01
34 Papua 5,01 4,09

INDONESIA 0,76 5,91

Berita Resmi Statistik No. 42/05/Th. XIX, 02 Mei 2016 13


Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Adhi Wiriana M.Si
Direktur Statistik Industri
Telepon: 3810291-5, Pesawat 5300
E-mail: adhiwiriana@ bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai