PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 4,08 PERSEN DAN IMK NAIK 5,91 PERSEN PADA
TRIWULAN I-2016 DARI TRIWULAN I-2015
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 turun sebesar 1,41
persen (q-to-q) terhadap triwulan IV-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi
adalah industri pengolahan tembakau, turun 9,99 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik,
turun 7,66 persen dan industri kertas dan barang dari kertas, turun 5,73 persen. Sedangkan jenis-jenis
industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak
termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, naik 5,60 persen, industri
logam dasar, naik 3,76 persen dan industri alat angkutan lainnya, naik 3,51 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 (y-on-y) pada tingkat
provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sumatera Utara, naik 14,11 persen,
Provinsi Riau, naik 13,66 persen, dan Provinsi D.K.I Jakarta, naik 12,83 persen. Provinsi-provinsi yang
mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Papua Barat, turun 5,93 persen, dan Provinsi
Banten, turun 0,96 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2016 (q-to-q) pada tingkat
provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, naik 2,53
persen, Provinsi Papua, naik 2,50 persen dan Provinsi D.I.Y Yogyakarta 2,21 persen. Provinsi-provinsi
yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Bali, turun 7,32 persen, Provinsi Riau, turun
6,69 persen dan Provinsi Lampung, turun 6,25 persen.
10,0
5,0
Persen
0,0
10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
-5,0
-10,0
-15,0
KBLI
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q)
(q-to-q) (y-on-y)
Tahun Tahunan
Triw I Triw II Triw III Triw IV Triw I Triw II Triw III Triw IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2014 -0,25 1,97 2,04 1,68 3,51 4,19 4,53 5,53 4,76
2015 -0,70 2,16 0,83 2,41 5,06 5,25 4,00 4,75 4,76
2016 -1,34 4,08
8,0
6,0
4,0
2,0
0,0
Persen
10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
-2,0
-4,0
-6,0
-8,0
-10,0
-12,0
KBLI
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I-2016 (y-on-y) Provinsi
IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III-2015 (q-to-q)
Provinsi
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 naik sebesar 5,91 persen (y-
on-y) terhadap triwulan I-2015. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri
komputer, barang elektronika dan optik (24,26 persen), industri mesin dan perlengkapan ytdl (yang tidak
termasuk dalam lainnya) sebesar 24,17 persen, serta industri percetakan dan reproduksi media rekaman
sebesar 23,31 persen. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatannya turun 14,43 persen, industri barang logam bukan mesin dan
peralatannya turun 11,07 persen, serta Industri karet, barang dari karet, dan plastik turun 4,22 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 naik sebesar 0,76 persen (q-
to-q) terhadap triwulan IV-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah Industri
kertas dan barang dari kertas naik 13,95 persen, Industri komputer, barang elektronika dan optik naik
13,35 persen, serta mesin dan perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) naik sebesar
12,37 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya turun 7,75 persen, Industri barang logam bukan
mesin dan peralatannya turun 7,70 persen, serta industri pengolahan tembakau turun 6,71 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 (y-on-y) pada tingkat provinsi
yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 35,10 persen, Provinsi
Maluku naik 27,70 persen, dan Provinsi Maluku Utara naik 23,76 persen. Provinsi-provinsi yang
mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat turun 5,10 persen,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 4,33 persen, dan Provinsi Riau turun 3,86 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I-2016 (q-to-q) pada tingkat provinsi
yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara naik 6,09 persen, Provinsi
Maluku Utara naik 5,68 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur naik 5,45 persen. Provinsi-provinsi yang
mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Sulawesi Utara turun 8,45 persen, Provinsi
Papua Barat turun 5,17 persen, dan Provinsi Sulawesi Selatan turun 4,58 persen.
I. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2016 (y-on-y)
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
Persen
0,00
-5,00
-10,00
-15,00
-20,00
KBLI
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2016 (q-to-q)
(q-to-q) (y-on-y)
Tahun Tahunan
Triw I Triw II Triw III Triw IV Triw I Triw II Triw III Triw IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2014 0,99 6,17 -3,43 2,39 4,41 4,07 5,18 6,02 4,91
2015 0,64 5,09 -1,31 1,35 5,65 4,57 6,87 5,79 5,71
2016 0,76 5,91
20,00
15,00
10,00
5,00
Persen
0,00
-5,00
-10,00
KBLI
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2016 (y-on-y) Provinsi
IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2015 (q-to-q) Provinsi