Anda di halaman 1dari 7

"PATOFISIOLOGI CONGESTIVE HEART FAILURE"

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Paliatif dan


Menjelang Ajal

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
Dwiti Hikmah Sari 16.IK.466
I Putu Suparlika 16.IK.472
Rahmad Maulida 16.IK.490
Yumi Baida Rahmah 16.IK.501

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2019
KEPERAWATAN PALLIATIVE CARE
SKENARIO PENYAMPAIAN BERITA BURUK

Pemeran :
Narator : I Putu Suparlika
Pasien : Annida Hasanah
Keluarga 1 : Yumi Baida Rahma
Keluarga 2 : Faisal Amin
Keluarga 3 : Noviana Arge
Dokter : Dwiti Hikmah Sari
Perawat 1 : Rahmad Maulida
Perawat 2 : Siti Naly Maimunah

Pada suatu hari ada seorang wanita yang pergi jalan keluar untuk ngerjakan
tugas. (sebelum terjadi kecelakaan)
(Dirumah Pasien)
Pasien : pah, mah saya berangkat dulu ya..
Keluarga 1 : iya hati-hati jangan cepat berkendaraan.
Pasien : iya mah, Assalamualaikum
Keluarga 1 : Walaikumsalam.
Kemudian terjadi kecelakaan lalu lintas, dan pasien dibawa kerumah sakit
X dengan pendarahan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan perawat
pasien didiagnosa CKB. Dokter dan perawat mendatangi keluarga pasien untuk
memberitahukan hasil keadaan pasien.
(Ruangan Rumah Sakit)
Perawat 1 : Selamat siang, Boleh saya berbicara dengan keluarga pasien atas
nama pasien Annida?
Keluarga 2, 1: Iya saya sendiri, ada apa ya sus? Bagaimana keadaan kondisi anak
saya sus? (tampak cemas)
Perawat 1 : Silahkan ikuti saya keruangan dokter, dokter ingin menyampaikan
tentang kondisi anak ibu,
Keluarga 1 : iyaa perawat
Perawat : Silahkan masuk keruangan,bu
Keluarga 2,1 : iya sus.
(Ruangan Dokter)

Perception : Dokter dan perawat menanyakan pemahaman pasien terhadap kondisi


penyakitnya serta harapan-harapan yang berkaitan dengan penyakitnya

Dokter : Sesuai hasil pemeriksaan yang telah di lakukan, dan sesuai dengan
beberapa gejala yang telah anak ibu alami. Sebelumnya,say ingin
bertanya, bagaimana harapan ibu mengenai kondisi anak ibu?
Ibu : Saya ingin yang terbaik dok? Lakukan apa saja agar anak saya
sembuh. Dilakukan operasi atau pengobatan apapun yang penting
dia sembuh dan sadar dok.
(Dokter pun menjelaskan tentang tindakan pengobatan operasi kepada keluarga
pasien, setelah keluarga pasien masuk keruangan dokter perawat pun mengulang
kembali penjelasan yang diberikan dokter kepada keluarga pasien)

Perawat 1 : permisi ibu, perkenalkan saya perawat rahmat ,disini saya ingin
meminta tanda tangan ibu untuk persetujuan tindakan operasi yang
sudah dijelaskan oleh dokter tadi diruangan
Keluarga : oh iya sus. Dimana saya harus tanda tangani?
Summary : perawat memberikan ringkasan komunikasi yang telah dilakukan

Perawat : disini bu, sebelumnya apakah ibu benar-benar mengerti dari


penjelasan dokter tadi?
Keluarga : belum sus, apakah suster bisa menjelaskan kembali ?
Perawat :baik bu sebelumnya,bu disini saya ingin menjelaskan kembali
tentang kondisi anak ibu yang telah dijelaskan dokter
sebelumnya,disini ada hasil pemeriksaan CT Scan (sambil
menunjukkan hasil pemeriksaan) bahwa ada terdapat pendarahan
yang menekan system saraf pusat sehingga menyebabkan anak ibu
tidak sadarkan diri pada saat ini,dan ini ada beberapa titik
perdarahan bisa ibu lihat. (menujukkan lagi Ct scan)
Keluarga : apakah ini bisa disembuhkan sus?
Perawat : kita berdoa saja untuk kesembuhan anak ibu, tindakan yang saat
ini akan kami lakukan adalah tindakan operasi kepala anak ibu,
untuk memasang drain agar pendarahan dikepala anak ibu tersebut
dapat dikeluarkan.
Invitation : Perawat melakukan strategi agar mengundang pasien dan keluarga
dalam mendapatkan informasi lebih.
Perawat : Apakah ada yang ingin ditanyakan ibu?
Keluarga : Apakah tidak terlalu berbahaya untuk dilakukan operasi pada anak
saya,sus?
Perawat : tidak berbahaya, karena tindakan ini ditangani oleh tenaga ahli
dan professional dan pemasangaan drain ini tindakan operasi
tersebut dilakukan bius total agar pasien tidak merasakan
kesakitan
Keluarga : Apakah operasi tersebut benar-benar berhasil untuk penyembuhan
anak saya,sus?
Perawat : kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan
anak ibu. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi,bu ?
Keluarga : tidak ada.
Perawat : apakah ibu bersedia untuk dilakukan tindakan operasi pada
ibu tersebut?
Keluarga : ya saya bersedia,sus. Lakukan yang terbaik untuk anak saya.
Perawat : apakah ibu sudah mengerti
(Keluarga : ya saya sudah mengerti.
Perawat : silahkan tanda tangan disini ya bu.
(perawat meninggalkan ruangan)

Beberapa hari kemudian setelah dilakukan operasi, Pasien masih tampak


tidak ada perubahan dengan kondisinya. Keluarga pasien pun tetap cemas dengan
kondisi anaknya.
Keluarga 3 : mah,,kapan kaka bangun?
Keluarga 1 : tunggu ya nak, kita bersabar aja (sambal nangis)
Keluarga 2 : iyaa yang sabar nak.
(disisi lain)
Dokter dan perawat bersama-sama memberikan informasi mengenai kabar buruk
kepada pasien dan keluarganya. Karena pasien tinggal bersama ibu dan kakaknya.
Mereka bertiga menemui dokter dan perawat.
Setting : Dokter dan perawat meninjau kembali apa yang akan disampaikan kepada
pasien, dan mempersiapkan ruangan yang dapat menjamin privasi pasien dan
keluarganya

Dokter : “sus, saya ingin berbicara dengan keluarga pasien, ke ruangan dokter ya”.
perawat ; “baik dok, saya akan panggilkan”
(perawat segera memanggil salah satu keluarga pasien)
perawat : “keluarga dari pasien Annida “
Ibu : “iya sus, saya istrinya”
perawat : “ibu disuruh keruangan dokter, karena ada hal yang ingin dokter
sampaikan mengenai perkembangan kesehatan bapak”
Ibu : “iya sus, makasih”
(Dengan muka harap-harap cemas, ibu ……pun segera menuju ruangan dokter.)

(RUANGAN DOKTER)
Knowledge :Memberikan pertanda akan menyampaikan berita buruk.
Ibu : assalamualaikum
Dokter : waalaikumsalam, silahkan duduk bu
Ibu : dokter memanggil saya.?
Dokter : iya bu,mohon maaf saya akan membacakan hasil diagnose penyakit anak
ibu. Penyakit bahwa sekarang sudah terlalu kronis, kami sudah melakukan
semua dengan semaksimal mungkin, tapi semua itu sudah menjadi
kehendak yang Maha Kuasa. Harapan hidupnya sudah sangat kecil. Tapi
kami akan selalu memantau perkembangan anak ibu, agar anak ibu tidak
cemas menghadapi ini semua.
Ibu : astaghfirullah…tolong dok, lakukan yang terbaik untuk suami saya,
berapapun biayanya”. (sambil menarik-narik baju dokter)
Dokter : saya tahu, ini memang berat untuk ibu dan keluarga, tapi ini diluar kuasa
kami. Saya harap ibu dan keluarga bisa menerima kenyataan ini. Saya harap
ibu bisa mendampingi anak ibu, agar di hari-hari terakhirnya agar anak ibu
tidak merasa kesepian
(Ibu pun keluar sambil menangis sejadi-jadinya)
Keluarga 3 pun segera menghampiri keluarganya dan berteriak setelah mendengar
kabar tersebut.
Keluarga 3 : mah, gimana kata dokter ?
Ibu : (hanya bisa menangis tersedu-sedu)
Keluarga 3 : (seolah bisa mengartikan tangisan ibunya keluarga 3 pun ikut
menangis).
Ibu : yang sabar yah nak, kita harus siap dengan kenyataan ini
Keluarga 3 : maksud ibu apa?..aku makin gak ngerti
Ibu : penyakit kakak kamu sudah tidak bisa disembuhkan lagi, dan
harapan hidupnya kecil
Keluarga 3 : (semakin histeris).

Empathy : perawat mengidentifikasi dan merespon emosi yang timbul dengan


berempati kepada pasien.
(perawat pun tiba menghampiri keluarga pasien)
Perawat : ibu yang sabar yah, tenangkan diri ibu. Serahkan semua ini pada
Allah, karena kita semua pasti akan kembali pada-Nya
Ibu : kenapa ini terjadi pada keluarga saya?
Perawat : Allah memberikan cobaan pada setiap makhluknya, dan setiap
manusia diberikan cobaan yang berbeda. Pasti dibalik ini semua
akan ada hikmah untuk keluarga ibu, ibu harus bisa mengikhlaskan
semua ini.
Ibu : baik sus, saya akan berusaha untuk menerima semua ini, dan
mengikhlaskan semuanya,
Perawat : yah bu, tolong hubungi keluarga jauh ibu, agar di hari terakhir
semua keluarga bisa hadir
Ibu : baik sus, terima kasih atas sarannya
Perawat : yah sama-sama ibu, itu sudah menjadi tugas saya.

(terdengar bel dari kamar pasien Annida dan salah satu keluarga pasien keluar dari
ruangan dengan panik untuk mendatangi perawat.. kondisi pasien makin gawat)
Perawat 2 : ada apa bu?
Keluarga 3 : sus, ayoo cepat,kenapa kaka saya sus. Tolong kaka saya sus?
(sambil nangis)
Perawat 2 : sebentar bu saya mau keruangan untuk melihat keadaanya.

(perawat memasuki ruangan pasien. Pasien tampak kritis dan gawat darurat
sehingga perawat memanggil tim kesehatan lainnya untuk menangani pasien
tersebut)
Keluarga : sus, anak saya kenapa? Tolong anak saya sus! Dia masih hidup kan
Perawat : ibu yang tenang ya, jangan mengganggu kami, sekarang ibu hanya
bisa berharap kepada yang maha kuasa dan terus berdoa.
Ibu : baik sus

(kondisi pasien semakin kritis dan tim kesehatan pun tidak bisa memberikan
pertolongan kepada pasien, mereka hanya bisa membimbing dengan dua kalimat
syahadat. setelah dilakukan berbagai macam tindakan akhirnya pasien pun tidak
dapat ditolong dan perawat pun menyampaikan berita duka kepada keluarga pasien)

Perawat 2 : mohon maaf bapak kami sudah melakukan tindakan semaksimal


mungkin, namun takdir berkata lain , bapak sudah tidak bisa tertolong lagi.

(keluarga pun merasa sedih dan kehilangan atas meninggalnya anggota


keluarganya, keluarga pun menangis sedih dan perawat pun menenangkan keluarga
agar lebih bisa mengikhlaskan dan almarhum bisa tenang disana )

Anda mungkin juga menyukai