Pengertian ilmu Istilah arah Anatomi Bidang khayal Fisiologi Garis khayal Biokimia Istilah gerakan Fisika kesehatan Regio Biologi reproduksi Osteologi Mikrobiologi Arthrologi Parasitologi Miologi Sitologi Dasar anatomi Histologi Posisi anatomis Splankhologi Menghapal pengertian ilmu anatomi, Menghapal dasar anatomi, yaitu posisi anatomis, istilah arah, bidang khayal, garis khayal, istilah gerakan, regio, osteologi, arthrologi, miologi, sitologi, histologi dan splankhologi. (belajar mandiri) Anatomi Anatomi atau ilmu urai adalah cabang dari biologi yang menguraikan struktur tubuh makhluk hidup menjadi beberapa bagian dan menghubungkan antar struktur tersebut sehingga dapat dipahami secara rinci dan menyeluruh. Fisiologi Fisiologi atau ilmu faal adalah cabang dari biologi yang menjelaskan fungsi dan prinsip kerja tubuh makhluk hidup dalam keadaan normal. Biokimia Biokimia atau ilmu kimia biologis adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari struktur dan fungsi senyawa kimia seluler, seperti karbohidrat, lipid protein, dan biomolekul lainnya, serta prinsip reaksi kimia di dalam tubuh makhluk hidup. Fisika Kesehatan Fisika kesehatan adalah cabang dari ilmu fisika yang mengkaji penerapan berbagai hukum fisika dalam menjelaskan fisiologi tubuh manusia. Biologi Reproduksi Biologi reproduksi adalah cabang dari biologi yang mempelajari cara reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh makhluk hidup selama siklus kehidupan. Mikrobiologi Mikrobiologi adalah cabang dari biologi yang mempelajari mikroorganisme, yaitu semua makhluk hidup yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, jamur, dan dan protozoa, termasuk virus yang tidak sepenuhnya memenuhi semua syarat sebagai makhluk hidup. Parasitologi Parasitologi adalah cabang dari biologi yang mempelajari makhluk hidup (parasit) yang hidup di dalam tubuh makhluk hidup lainnya (inangnya) dan hubungan di antara keduanya. Masa ini dimulai setidaknya pada permulaan tahun 1600 SM, saat dikeluarkannya papirus ilmu anatomi oleh ilmuwan peradaban Mesir Kuno. Pada saat itu telah dapat dikenali beberapa organ dan pengetahuan dasar akan pembul.
Hipokrates adalah ilmuwan kedokteran Yunani Kuno
yang karyanya masih diakui hingga sekarang. Ia adalah seorang dokter pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM. Hippokrates telah dapat memahami ilmu dasar mengenai sistem rangka dan otot, dan awal pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti ginjal. Namun, banyak karya lainnya yang didasarkan pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan. Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai penelitian yang lebih baik mengenai sistem tubuh melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil membedakan pembuluh balik (vena) dengan pembuluh (arteri) dan hubungan organ-organ yang lebih akurat.
Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian
ilmu anatomi dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan dinasti potelamis. Herophilos adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia. Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai larangan dan tabu.
Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di
Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Leuzzi dan Alesandro Acelini Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar- gambar anatominya dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil menunjukkan perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing (gambaran Galen).
Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17, berhasil
memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan katup pada pembuluh balik, aliran darah dari ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi lainnya. Begitu pula dengan penemuan sistem limfatik. Ilmu anatomi sangat maju pada abad ke-17 dan 18, dengan hadirnya perusahaan pencetakan, pertukaran ide dan pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa dan sejak ilmu anatomi berkonsentrasi pada penelitian dan penggambaran.
Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi,
melakukan pembedahan, dan menerbitkan gambarnya untuk uang, dari Michelangelo hingga Rembrandt. Untuk pertama kalinya, Universitas terkemuka membuka jurusan anatomi melalui penggambaran. Namun, hambatan kadang kali datang dari kalangan gereja
Walaupun semua dokter setuju bahwa ilmu anatomi akan
mendukung perkembangan ilmu kedokteran, hanya ahli anatomi tertentu dan berijin saja yang boleh melakukan pembedahan. Banyak masyarakat Eropa, yang tertarik akan ilmu anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai pusat pendidikan ilmu anatomi. Hanya di Italia beberapa penelitian penting dilakukan seperti pembedahan pada tubuh wanita.
Realdo Colombo dan Gabriele Falloppio adalah murid dari
Vesalius (ahli anatomi abad ke-16). Colombo, yang akhirnya menjadi profesor di Roma, banyak melakukan perkembangan pada anatomi tulang, memperbaiki fakta mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi paru-paru, aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru tentang otak dan pembuluhnya, pembetulan mengenai pemahaman bagian dalam telinga. Pada abad ke 19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran anatomi lebih mendalam dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu, dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro yaitu histologi pada manusia dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana dengan Inggris sebagai pusatnya.
Permintaan akan mayat semakin meningkat, untuk itu berbagai cara
dilakukan, bahkan pembunuhan. Melihat perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-undang Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan jenazah. Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu anatomi yang akhirnya terkenal, Gray Anatomi
Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu
perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi biomolekuler. Berbagai perkembangan juga terjadi pada alat-alat canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup). Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia pada 1981. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan menghormati jenazah sebagai peninggalan manusia.
Bedah mayat klinis yang dimaksud adalah tindakan
otopsi yang dilakukan untuk mengetahui sebab kematian pasien atau dalam kasus kriminal, dan memperoleh pengetahuan yang dianggap perlu. Bedah mayat anatomis adalah bedah mayat dalam rangka pendidikan. Ana: habis/ke atas Anatomi
Tomi: memotong
Ilmu yang mempelajari struktur tubuh dengan cara
menguraikan struktur tubuh menjadi bagian yang lebih kecil sampai ke bagian yang paling kecil Anatomi makroskopik hanya menggunakan mata Anatomi systematica Anatomi topographica: syntopia, skeletopia, holotopia Anatomi terapan Anatomi permukaan
Anatomimikroskopik juga menggunakan
mikroskop histologi (histos = jaringan; logos = ilmu) Bidang Median: bidang yg membagi badan dlm 2 belahan, kiri dan kanan Sagital: bidang yg sejajar dgn bidang median Paramedian: bidang sagital yang dekat pada bidang median Frontal: bidang yg tegak lurus pd bidang median dan sejajar dg sumbu panjang badan Transversal: bidang melintang yang tegak lurus pada sumbu panjang badan Anterior = Depan Posterior = Belakang Superior = Atas Inferior = Bawah Dextra = Kanan Sinistra = Kiri Lateral = Pinggir Medial = Tengah Proximal = Pangkal Distal = Ujung External = Luar Internal = Dalam Cranial = Ke Arah Kepala Caudal = Ke Arah Ekor Ventral = Ke Arah Perut Dorsal = Ke Arah Punggung Volar = Sesisi Telapak Dorsal = Sesisi Punggung Tangan/Kaki Tangan/Kaki Linea mediana Linea sternalis Linea parasternalis dextra atau sinistra Linea midclavicularis dextra atau sinistra Linea axillaris anterior atau posterior Linea midaxillaris Linea midscapularis dextra atau sinistra Linea paravertebralis dextra atau sinistra Linea vertebralis Fleksi = melipat sendi Ekstensi = meluruskan sendi Adduksi = mendekat ke Abduksi = menjauh dari sumbu tubuh sumbu tubuh Endorotasi = memutar Eksorotasi = memutar ke ke dalam luar Pronasi = menutup Supinasi = membuka telapak telapak tangan tangan Inversi = menghadapkan Eversi = menghadapkan telapak kaki ke dalam telapak kaki ke luar Antefleksi = melipat ke Dorsofleksi = melipat ke depan belakang Laterofleksi = melipat Rotasi = memutar ke samping Cranium (Kepala): Facial (Wajah) Frontal (Dahi) Parietal (Puncak) Occipital (Belakang) Temporal (Samping) Collum (Leher) Thorax (Dada) Abdomen (Perut): Hypochondriaca dextra Epigastrica Hypochondriaca sinistra Lateralis dextra Umbilicalis Lateralis sinistra Inguinalis dextra Hypogastrica/suprapubica Inguinalis sinistra Deltoid (Bahu) Brachium (Lengan Atas) Cubiti (Siku) Antebrachium (Lengan Bawah) Manus (Tangan) Dorsum Manus (Punggung Tangan) Palmar Manus (Telapak Tangan) Pelvis (Panggul): Genital (Kelamin) Inguinal (Selangkang) Perineum (Antara Kelamin dan Anus) Femoris (Paha) Genu (Lutut) Cruris (Betis) Pedis (Kaki) Dorsum Pedis (Punggung Kaki) Plantar Pedis (Telapak Kaki) Dorsum (Punggung) Vertebrae (Tulang Belakang) Scapularis (Belikat) Lumbal (Pinggang) Pelvis (Panggul): Anal (Anus) Sacrum (Ekor) Glutea (Pantat) Cerebrum Kolon Cerebellum Hepar Mesencephalon Pankreas Pons Lien Medulla oblongata Ren Medulla spinalis Ureter Oculi Vesica urinaria Auricula Uretra Nasus Testis Glossus Ovarium Intergumentum Vas deferens Pharyng Tuba uterina Laryng Prostat Trachea Uterus Bronchus Penis Pulmo Vagina Cor Kelenjar hipofisis Oral Kelenjar tiroid Oesofagus Kelenjar suprarenal Gaster Kelenjar saliva Intestinum Cerebrum Kolon Cerebellum Hepar Mesencephalon Pankreas Pons Lien Medulla oblongata Ren Medulla spinalis Ureter Oculi Vesica urinaria Auricula Uretra Nasus Testis Glossus Ovarium Intergumentum Vas deferens Pharyng Tuba uterina Laryng Prostat Trachea Uterus Bronchus Penis Pulmo Vagina Cor Kelenjar hipofisis Oral Kelenjar tiroid Oesofagus Kelenjar suprarenal Gaster Kelenjar saliva Intestinum Cerebrum Kolon Cerebellum Hepar Mesencephalon Pankreas Pons Lien Medulla oblongata Ren Medulla spinalis Ureter Oculi Vesica urinaria Auricula Uretra Nasus Testis Glossus Ovarium Intergumentum Vas deferens Pharyng Tuba uterina Laryng Prostat Trachea Uterus Bronchus Penis Pulmo Vagina Cor Kelenjar hipofisis Oral Kelenjar tiroid Oesofagus Kelenjar suprarenal Gaster Kelenjar saliva Intestinum Cerebrum Kolon Cerebellum Hepar Mesencephalon Pankreas Pons Lien Medulla oblongata Ren Medulla spinalis Ureter Oculi Vesica urinaria Auricula Uretra Nasus Testis Glossus Ovarium Intergumentum Vas deferens Pharyng Tuba uterina Laryng Prostat Trachea Uterus Bronchus Penis Pulmo Vagina Cor Kelenjar hipofisis Oral Kelenjar tiroid Oesofagus Kelenjar suprarenal Gaster Kelenjar saliva Intestinum Cerebrum Kolon Cerebellum Hepar Mesencephalon Pankreas Pons Lien Medulla oblongata Ren Medulla spinalis Ureter Oculi Vesica urinaria Auricula Uretra Nasus Testis Glossus Ovarium Intergumentum Vas deferens Pharyng Tuba uterina Laryng Prostat Trachea Uterus Bronchus Penis Pulmo Vagina Cor Kelenjar hipofisis Oral Kelenjar tiroid Oesofagus Kelenjar suprarenal Gaster Kelenjar saliva Intestinum