Anda di halaman 1dari 47

Oleh:

dr. Zainul Muttaqin, M.M


Pengertian ilmu Istilah arah
Anatomi Bidang khayal
Fisiologi Garis khayal
Biokimia Istilah gerakan
Fisika kesehatan Regio
Biologi reproduksi Osteologi
Mikrobiologi Arthrologi
Parasitologi Miologi
Sitologi
Dasar anatomi Histologi
Posisi anatomis Splankhologi
Menghapal pengertian ilmu anatomi,
Menghapal dasar anatomi, yaitu posisi
anatomis, istilah arah, bidang khayal, garis
khayal, istilah gerakan, regio, osteologi,
arthrologi, miologi, sitologi, histologi dan
splankhologi. (belajar mandiri)
Anatomi
Anatomi atau ilmu urai adalah cabang dari biologi
yang menguraikan struktur tubuh makhluk hidup
menjadi beberapa bagian dan menghubungkan antar
struktur tersebut sehingga dapat dipahami secara
rinci dan menyeluruh.
Fisiologi
Fisiologi atau ilmu faal adalah cabang dari biologi
yang menjelaskan fungsi dan prinsip kerja tubuh
makhluk hidup dalam keadaan normal.
Biokimia
Biokimia atau ilmu kimia biologis adalah cabang dari
ilmu kimia yang mempelajari struktur dan fungsi
senyawa kimia seluler, seperti karbohidrat, lipid
protein, dan biomolekul lainnya, serta prinsip reaksi
kimia di dalam tubuh makhluk hidup.
Fisika Kesehatan
Fisika kesehatan adalah cabang dari ilmu fisika yang mengkaji
penerapan berbagai hukum fisika dalam menjelaskan fisiologi
tubuh manusia.
Biologi Reproduksi
Biologi reproduksi adalah cabang dari biologi yang mempelajari
cara reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh
makhluk hidup selama siklus kehidupan.
Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah cabang dari biologi yang mempelajari
mikroorganisme, yaitu semua makhluk hidup yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, jamur, dan dan
protozoa, termasuk virus yang tidak sepenuhnya memenuhi
semua syarat sebagai makhluk hidup.
Parasitologi
Parasitologi adalah cabang dari biologi yang mempelajari
makhluk hidup (parasit) yang hidup di dalam tubuh makhluk
hidup lainnya (inangnya) dan hubungan di antara keduanya.
Masa ini dimulai setidaknya pada permulaan tahun 1600
SM, saat dikeluarkannya papirus ilmu anatomi oleh
ilmuwan peradaban Mesir Kuno. Pada saat itu telah
dapat dikenali beberapa organ dan pengetahuan dasar
akan pembul.

Hipokrates adalah ilmuwan kedokteran Yunani Kuno


yang karyanya masih diakui hingga sekarang. Ia adalah
seorang dokter pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad
ke-5 SM. Hippokrates telah dapat memahami ilmu dasar
mengenai sistem rangka dan otot, dan awal
pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti
ginjal. Namun, banyak karya lainnya yang didasarkan
pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan.
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai
penelitian yang lebih baik mengenai sistem
tubuh
melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil
membedakan pembuluh balik (vena) dengan
pembuluh
(arteri) dan hubungan organ-organ yang lebih
akurat.

Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian


ilmu anatomi dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan
Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di
Iskandariyah di bawah bantuan dinasti potelamis. Herophilos
adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu anatomi
berdasarkan struktur asli tubuh manusia.
Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan
kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi kemajuan
bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena
berbagai larangan dan tabu.

Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di


Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan
mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan
pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik
lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup
berperan pada masa ini adalah Mondino de Leuzzi dan
Alesandro Acelini
Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar-
gambar anatominya dengan cara membedah korban
eksekusi gantung. Ia berhasil menunjukkan
perbedaan besar mengenai gambaran anatomis
tubuh manusia dengan anjing (gambaran Galen).

Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17, berhasil


memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan
katup pada pembuluh balik, aliran darah dari
ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika
yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi
lainnya. Begitu pula dengan penemuan sistem
limfatik.
Ilmu anatomi sangat maju pada abad ke-17 dan 18, dengan
hadirnya perusahaan pencetakan, pertukaran ide dan pendapat
dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa dan sejak ilmu
anatomi berkonsentrasi pada penelitian dan penggambaran.

Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi,


melakukan pembedahan, dan menerbitkan gambarnya untuk uang,
dari Michelangelo hingga Rembrandt. Untuk pertama kalinya,
Universitas terkemuka membuka jurusan anatomi melalui
penggambaran. Namun, hambatan kadang kali datang dari kalangan
gereja

Walaupun semua dokter setuju bahwa ilmu anatomi akan


mendukung perkembangan ilmu kedokteran, hanya ahli anatomi
tertentu dan berijin saja yang boleh melakukan pembedahan.
Banyak masyarakat Eropa, yang tertarik akan ilmu
anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai pusat
pendidikan ilmu anatomi. Hanya di Italia beberapa
penelitian penting dilakukan seperti pembedahan pada
tubuh wanita.

Realdo Colombo dan Gabriele Falloppio adalah murid dari


Vesalius (ahli anatomi abad ke-16). Colombo, yang
akhirnya menjadi profesor di Roma, banyak melakukan
perkembangan pada anatomi tulang, memperbaiki fakta
mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi
paru-paru, aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru
tentang otak dan pembuluhnya, pembetulan mengenai
pemahaman bagian dalam telinga.
Pada abad ke 19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran
anatomi lebih mendalam dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu,
dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro yaitu histologi pada
manusia dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana
dengan Inggris sebagai pusatnya.

Permintaan akan mayat semakin meningkat, untuk itu berbagai cara


dilakukan, bahkan pembunuhan. Melihat perkembangan yang tidak baik
ini, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-undang Anatomi 1832, yang
memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan jenazah.
Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu
anatomi yang akhirnya terkenal, Gray Anatomi

Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu


perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi
biomolekuler. Berbagai perkembangan juga terjadi pada alat-alat
canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup).
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah
Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau
Jaringan Tubuh Manusia pada 1981. Hal ini dilakukan
untuk menjaga dan menghormati jenazah sebagai
peninggalan manusia.

Bedah mayat klinis yang dimaksud adalah tindakan


otopsi yang dilakukan untuk mengetahui sebab kematian
pasien atau dalam kasus kriminal, dan memperoleh
pengetahuan yang dianggap perlu. Bedah mayat
anatomis adalah bedah mayat dalam rangka pendidikan.
Ana: habis/ke
atas
Anatomi

Tomi: memotong

Ilmu yang mempelajari struktur tubuh dengan cara


menguraikan struktur tubuh menjadi bagian yang lebih
kecil sampai ke bagian yang paling kecil
Anatomi makroskopik hanya menggunakan
mata
Anatomi systematica
Anatomi topographica: syntopia, skeletopia,
holotopia
Anatomi terapan
Anatomi permukaan

Anatomimikroskopik juga menggunakan


mikroskop histologi (histos = jaringan; logos =
ilmu)
Bidang
Median: bidang yg membagi badan dlm 2
belahan, kiri dan kanan
Sagital: bidang yg sejajar dgn bidang median
Paramedian: bidang sagital yang dekat pada
bidang median
Frontal: bidang yg tegak lurus pd bidang median
dan sejajar dg sumbu panjang badan
Transversal: bidang melintang yang tegak lurus
pada sumbu panjang badan
Anterior = Depan Posterior = Belakang
Superior = Atas Inferior = Bawah
Dextra = Kanan Sinistra = Kiri
Lateral = Pinggir Medial = Tengah
Proximal = Pangkal Distal = Ujung
External = Luar Internal = Dalam
Cranial = Ke Arah Kepala Caudal = Ke Arah Ekor
Ventral = Ke Arah Perut Dorsal = Ke Arah Punggung
Volar = Sesisi Telapak Dorsal = Sesisi Punggung
Tangan/Kaki Tangan/Kaki
Linea mediana
Linea sternalis
Linea parasternalis dextra atau sinistra
Linea midclavicularis dextra atau sinistra
Linea axillaris anterior atau posterior
Linea midaxillaris
Linea midscapularis dextra atau sinistra
Linea paravertebralis dextra atau sinistra
Linea vertebralis
Fleksi = melipat sendi Ekstensi = meluruskan sendi
Adduksi = mendekat ke Abduksi = menjauh dari
sumbu tubuh sumbu tubuh
Endorotasi = memutar Eksorotasi = memutar ke
ke dalam luar
Pronasi = menutup Supinasi = membuka telapak
telapak tangan tangan
Inversi = menghadapkan Eversi = menghadapkan
telapak kaki ke dalam telapak kaki ke luar
Antefleksi = melipat ke Dorsofleksi = melipat ke
depan belakang
Laterofleksi = melipat Rotasi = memutar
ke samping
Cranium (Kepala):
Facial (Wajah)
Frontal (Dahi)
Parietal (Puncak)
Occipital (Belakang)
Temporal (Samping)
Collum (Leher)
Thorax (Dada)
Abdomen (Perut):
Hypochondriaca dextra
Epigastrica
Hypochondriaca sinistra
Lateralis dextra
Umbilicalis
Lateralis sinistra
Inguinalis dextra
Hypogastrica/suprapubica
Inguinalis sinistra
Deltoid (Bahu)
Brachium (Lengan Atas)
Cubiti (Siku)
Antebrachium (Lengan Bawah)
Manus (Tangan)
Dorsum Manus (Punggung Tangan)
Palmar Manus (Telapak Tangan)
Pelvis (Panggul):
Genital (Kelamin)
Inguinal (Selangkang)
Perineum (Antara Kelamin dan
Anus)
Femoris (Paha)
Genu (Lutut)
Cruris (Betis)
Pedis (Kaki)
Dorsum Pedis (Punggung Kaki)
Plantar Pedis (Telapak Kaki)
Dorsum (Punggung)
Vertebrae (Tulang Belakang)
Scapularis (Belikat)
Lumbal (Pinggang)
Pelvis (Panggul):
Anal (Anus)
Sacrum (Ekor)
Glutea (Pantat)
Cerebrum Kolon
Cerebellum Hepar
Mesencephalon Pankreas
Pons Lien
Medulla oblongata Ren
Medulla spinalis Ureter
Oculi Vesica urinaria
Auricula Uretra
Nasus Testis
Glossus Ovarium
Intergumentum Vas deferens
Pharyng Tuba uterina
Laryng Prostat
Trachea Uterus
Bronchus Penis
Pulmo Vagina
Cor Kelenjar hipofisis
Oral Kelenjar tiroid
Oesofagus Kelenjar suprarenal
Gaster Kelenjar saliva
Intestinum
Cerebrum Kolon
Cerebellum Hepar
Mesencephalon Pankreas
Pons Lien
Medulla oblongata Ren
Medulla spinalis Ureter
Oculi Vesica urinaria
Auricula Uretra
Nasus Testis
Glossus Ovarium
Intergumentum Vas deferens
Pharyng Tuba uterina
Laryng Prostat
Trachea Uterus
Bronchus Penis
Pulmo Vagina
Cor Kelenjar hipofisis
Oral Kelenjar tiroid
Oesofagus Kelenjar suprarenal
Gaster Kelenjar saliva
Intestinum
Cerebrum Kolon
Cerebellum Hepar
Mesencephalon Pankreas
Pons Lien
Medulla oblongata Ren
Medulla spinalis Ureter
Oculi Vesica urinaria
Auricula Uretra
Nasus Testis
Glossus Ovarium
Intergumentum Vas deferens
Pharyng Tuba uterina
Laryng Prostat
Trachea Uterus
Bronchus Penis
Pulmo Vagina
Cor Kelenjar hipofisis
Oral Kelenjar tiroid
Oesofagus Kelenjar suprarenal
Gaster Kelenjar saliva
Intestinum
Cerebrum Kolon
Cerebellum Hepar
Mesencephalon Pankreas
Pons Lien
Medulla oblongata Ren
Medulla spinalis Ureter
Oculi Vesica urinaria
Auricula Uretra
Nasus Testis
Glossus Ovarium
Intergumentum Vas deferens
Pharyng Tuba uterina
Laryng Prostat
Trachea Uterus
Bronchus Penis
Pulmo Vagina
Cor Kelenjar hipofisis
Oral Kelenjar tiroid
Oesofagus Kelenjar suprarenal
Gaster Kelenjar saliva
Intestinum
Cerebrum Kolon
Cerebellum Hepar
Mesencephalon Pankreas
Pons Lien
Medulla oblongata Ren
Medulla spinalis Ureter
Oculi Vesica urinaria
Auricula Uretra
Nasus Testis
Glossus Ovarium
Intergumentum Vas deferens
Pharyng Tuba uterina
Laryng Prostat
Trachea Uterus
Bronchus Penis
Pulmo Vagina
Cor Kelenjar hipofisis
Oral Kelenjar tiroid
Oesofagus Kelenjar suprarenal
Gaster Kelenjar saliva
Intestinum

Anda mungkin juga menyukai