TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
terjadi pertama kali akibat infeksi virus respiratori. Hal khas yang timbul
terjadi pada bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun, paling sering
luas dan terjadi karena infeksi virus pada jalan napas bagian bawah
sumbatan pada bronkiolus. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak usia
kurang dari 2 tahun, dan sering terjadi pada anak usia sekitar 6 bulan.
2. Etiologi
b. Rhinovirus.
c. Influenza (flu).
e. Adenovirus.
f. Coronavirus.
g. Parainfluenza.
3. Manifestasi Klinis
a. Batuk.
c. Mengi.
e. Demam.
f. Gelisah.
g. Ekspirasi memanjang.
i. Merintih (grunting).
j. Sianosis.
4. Anatomi Fisiologi.
Devi (2017) :
a. Hidung
b. Faring (Tekak).
hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Hubungan faring
esofagus.
cincin tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Bagian dalam
trakea dilapisi oleh selpat lendir yang berbulu getar yang disebut sel
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang
pernapasan.
atas 3 lobus yaitu lobus atas, lobus tengah, dan lobus bawah sedangkan
lobus kiri teriri atas 2 lobus yaitu lobus atas dan bawah
f. Bronkiolus
jalannya udara dari trakea menuju percabangan yang lebih kecil yaitu
alveolus.
g. Alveolus
kantung kecil yang disebut dengan alveoli, dalam kantung inilah udara
yang masuk saat proses inspirasi akan berdifusi dengan
h. Paru
besar. Setiap paru mempunyai apeks dan basis, paru kanan lebih bedar
dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura interlobaris. Paru kiri lebih kecil
i. Pleura
transportasi gas.
a. Ventilasi
b. Difusi
5. Patofisiologi
sumbat mukus menyebabkan area jalan napas distal yang kecil mengalami
karena hal ini adalah fase ekspirasi penderita terlihat lebih panjang dari fase
Bila masalah ini tidak tertangani secara tepat bayi dapat mengalami
suhu tubuh yang mengarah ke hipertermi. Dalam fase ini biasanya bayi akan
(2014)
7. Pemeriksaan Penujang
a. Pemeriksaan radiologi
b. Pemeriksaan darah
c. Saturasi oksigen
d. Uji antigen
nasofaringeal.
8. Penatalaksanaan
b. Pengendalian demam.
a. Definisi
1) Faktor fisiologis
O2 lingkungan.
yang berlebihan.
musculoskeletal, trauma.
2) Status kesehatan
3) Faktor perkembungan
4) Faktor perilaku
pernapasannya :
a) Nutrisi, kondisi obesitas dapat menghambat ekspansi paru,
otot pernapasan.
pernapasan.
meningkat.
5) Lingkungan
Marni (2016) :
napas dalam yang baik dan benar. Tujuan dari tekik ini adalah untuk
3) Fisioterapi dada
4) Pemberian oksigen
tambahan.
6) Tindakan nebulizer
cairan zat aerosol dalam partikel udara dengan tekanan udara, dan
1. Pengkajian
b. Keluhan utama
(Andarmoyo, 2012)
saat itu. Misalnya sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama, dan
(Andarmoyo, 2012).
(2009):
sesak napas.
2) Pola nutrisi-metabolik
3) Pola eliminasi
4) Pola istirahat-tidur
5) Pola aktivitas-latihan
6) Pola kognitif-persepsi
orang lain.
8) Pola hubungan-peran
teman sebaya atau orang lain. Anak akan lebih sering diam dan
9) Pola seksualitas-reproduktif
pada kondisi sakit dan anak kecil hal ini masih sulit terkaji.
f. Pemeriksaan Fisik
2) Tingkat kesadaran
anoreksia.
5) Integumen
a) Inspeksi
b) Palpasi
terkena.
c) Perkusi
d) Auskultasi
klien.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Definisi :
2) Batasan karakteristik :
e) Sianosis.
f) Kesulitan verbalisasi.
k) Ortopnea.
l) Gelisah.
a) Mukus berlebihan.
b) Terpajan asap.
e) Perokok pasif.
f) Perokok.
4) Kondisi terkait :
f) Infeksi.
g) Disfungsi neuromuskular.
NOC :
NIC :
nebulizer.
1. Definisi
(Setiyaningrum, 2017).
dalam arti saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan
b. Gizi anak.
c. Lingkungan pengasuhan.
d. Stimulasi.
e. Pengetahuan ibu.
f. Kesehatan anak.
g. Perumahan.
h. Sosial ekonomi
i. Jumlah saudara.
j. Kelompok sebaya
k. Keluarga.
3. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak