I. Identitas Klien
Nama : Tn. Satori No. RM : 11404xxx
Umur : 60 tahun Pekerjaan : pedagang
Jenis kelamin : laki-laki Status perkawinan : kawin
Agama : islam Tanggal MRS : 17 Oktober
2018
Pendidikan : SD Tanggal : 21 Oktober
pengkajian 2018
Alamat : Desa Pedagangan Sumber informasi : pasien dan
Probolinggo keluarga (istri)
2. Keluhan utama:
Pasien mengatakan nyeri pada abdomen (luka post op dan luka stoma)
6. Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal
serumah
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum dan saat di rumah sakit)
- Antropometri:
BB: 35 kg
TB: 150 kg
IMT = BB/
= 35/ 1502
= 15,5 kg/m2
Interpretasi:
Indeksi massa tubuh pasien tergelong dalam kategori IMT dibawah
batas normal yang berarti pasien termasuk kategori kurus dan harus
meningkatkan asupan makanan, memperbaiki pola makan, dan
meningkatkan pola hidup sehat (normal = 18,5-22,9 kg/m2)
- Biomedical Sign:
Natrium = 136 mmol/L Normal = 132 – 146 mmol/L
Kalium = 2,94 mmol/L Normal = 3,50 – 5,50 mmol/L
Klorida = 103 mmol/L Normal = 99 – 109 mmol/L
Interpretasi:
Biomedical sign menunjukkan pasien mengalami kekurangan kalium
(hipokalemia)
- Clinical Sign:
Kulit berwarna coklat dan tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit
kering, rambut berwarna hitam dan sebaran tidak merata, pasien
Interpretasi:
Keadaan pasien menunjukkan kondisi pasien tidak baik
- Diet Pattern:
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi makan 2-3 kali per hari 3 kali per hari
(waktu)
Jenis makanan Semua menu Diet TKTP
makanan yang ada di
rumah
Menu makanan Nasi, lauk-pauk bubur, lauk-pauk, sayur,
(ikan, ayam, daging, buah, susu
tahu tempe), sayuran
Banyaknya makanan 1 porsi dihabiskan 3 sendok
Waktu makan Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam
Nafsu makan Nafsu makan baik Nafsu makan kurang baik
Interpretasi:
Nutrisi pasien tidak adekuat
Interpretasi:
Balance cairan:
Input cairan = 100+1500+50+175=1825
1. Air (makan dan minum)= 100 cc/hari
2. Infus = 1500 cc/hari
3. Obat = 50 cc/hari
4. Air Metabolisme = 5cc/kgBB/hr= 5x35= 175 cc/hari
Output cairan = 420+525=945
1. Urine= 0,5/kgBB/jam= 0,5x35x24=420 cc/hari
2. IWL= 15xBB/24 jam= 15x35/24 jam=525 cc/hari
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Saat di rumah sakit, pasien hanya melakukan aktivitas di bed saja, seperti
makan, minum, duduk, miring kanan dan kiri.
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Interpretasi:
Pasien mengalami gangguan tidur dan istirahat
Ideal diri:
Interpretasi:
Ideal diri, dan identitas diri positif. Gambaran dan peran diri negatif
(mengalami gangguan).
Interpretasi:
Mekanisme koping-stress pasien adaptif
11. System nilai & keyakinan:
Interpretasi:
Keadaan umum pasien tidak baik, TTV dalam batas normal.
2. Mata:
Bola mata simetris, tidak juling, konjungtiva anemis, reaksi pupil
normal, tidak terdapat gangguan penglihatan, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada nyeri tekan/benjolan,
tidak ada keluaran cairan.
3. Telinga:
Bentuk daun telinga normal dan posisi simetris, tidak terdapat lesi
dan serumen yang keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan pada
tragus, tidak ada gangguan pendengaran pada pasien, tidak ada
benjolan dan tanda-tanda peradangan pada telinga, tidak ada keluaran
cairan dari telinga.
5. Mulut:
Mulut simetris. Mukosa bibir lembab, bibir tidak sianosis, kondisi
mulut kotor, lidah kotor, tidak ada benjolan/tanda peradangan, tidak
ada lesi pada mukosa bibir (stomatitis), gigi dalam kondisi kotor, ada
karies gigi, ada gigi berlubang, dan lidah simetris, tidak ada
pembesaran serta peradangan pada tonsil.
6. Leher:
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan pada leher, trakea simetris,
tidak ada tanda peningkatan tekanan vena jugularis, dan tidak ada
pembesaran pada kelenjar tiroid, kulit leher bersih. JVP terlihat dan
teraba.
7. Dada:
Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat, bentuk dada simetris
Palpasi : ictus cordis teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak dan tidak ada kardiomegali
Auskultasi : bunyi jantung normal, irama reguler, S1 dan S2 tunggal
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, warna kulit normal (tidak ada
hiperpigmentasi), pengembangan paru simetris, tidak
terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
tenderness, gerakan dinding toraks simetris
Perkusi : sonor, tidak ada gangguan/batas paru normal
Auskultasi : suara paru vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
Posterior
Tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk normal, tidak ada tenderness,
tidak terdapat benjolan/lesi
8. Abdomen:
Inspeksi : tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk
10. Ekstremitas:
Ekstremitas atas
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas atas, dapat melawan arah
gravitasi, namun tidak dapat melawan tahanan (tes kekuatan otot skor
3). Bentuk normal dan simetris. Tidak ada masalah pada ekstremitas
atas.
Ekstremitas bawah
Bentuk ekstremitas bawah normal dan simetris, pasien dapat
menggerakkan ekstremitas bawah namun masih lemas. Dapat
melawan arah gravitasi, namun tidak dapat melawan tahanan (tes
kekuatan otot skor 3)
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
Keterangan:
1. Keluhan ekstrime
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
DIAGNOSA 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang kurang
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
08.00 – NIC: Manajemen gangguan makan (1030) S:
08.20 1. Mengobservasi klien selama dan setelah 1. Pasien mengatakan mual sehari bisa lebih dari 5 kali, mual
pemberian makan untuk meyakinkan bahwa muncul saat sebelum makan, perut terasa tidak nyaman,
asupan makanan cukup tercapai dan kembung, dan tidak nafsu makan, porsi makan tidak
dipertahankan. Rini dihabiskan, hanya 3 sendok makan
2. Memonitor intake dan asupan cairan secara 2. Pasien mengatakan badan terasa lemas
tepat O:
3. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang 1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
baik dengan klien 2. Pasien terlihat kurus dan abdomen datar
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit- A: Masalah tidak teratasi
sedikit tapi sering P: Lanjutkan intervensi
5. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam
menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan
DIAGNOSA 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang kurang
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
06.15 – NIC: Manajemen gangguan makan (1030) S:
06.30 1. Mengobservasi klien selama dan setelah 1. Pasien mengatakan mual berkurang, nafu makan
pemberian makan untuk meyakinkan bahwa meningkat, porsi makan dihabiskan setengah
asupan makanan cukup tercapai dan 2. Pasien mengatakan badan masih terasa lemas
dipertahankan. Rini O:
2. Memonitor intake dan asupan cairan secara 1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
tepat 2. Pasien terlihat kurus dan abdomen datar
3. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang A: Masalah teratasi sebagian
baik dengan klien P: Lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit-
sedikit tapi sering
5. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam
menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan
DIAGNOSA 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang kurang
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
16.30 – NIC: Manajemen gangguan makan (1030) S:
16.45 1. Mengobservasi klien selama dan setelah 1. Pasien mengatakan tidak mual, nafsu makan meningkat,
pemberian makan untuk meyakinkan bahwa porsi makan dihabiskan
asupan makanan cukup tercapai dan 2. Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas
dipertahankan. Rini O:
2. Memonitor intake dan asupan cairan secara 1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
tepat 2. Pasien terlihat kurus dan abdomen datar
3. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang A: Masalah teratasi sebagian
baik dengan klien P: Lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit-
sedikit tapi sering
5. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam
menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan