Anda di halaman 1dari 36

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BEDAH

Nama Mahasiswa : Rini Sulistyowati


NIM : 1823110101026
Tempat Pengkajian : IRNA 2, Ruang 20, RSSA Malang
Tanggal : 21 Oktober 2018

I. Identitas Klien
Nama : Tn. Satori No. RM : 11404xxx
Umur : 60 tahun Pekerjaan : pedagang
Jenis kelamin : laki-laki Status perkawinan : kawin
Agama : islam Tanggal MRS : 17 Oktober
2018
Pendidikan : SD Tanggal : 21 Oktober
pengkajian 2018
Alamat : Desa Pedagangan Sumber informasi : pasien dan
Probolinggo keluarga (istri)

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa medik:
Ca colon descenden (Post hemicolectomy)

2. Keluhan utama:
Pasien mengatakan nyeri pada abdomen (luka post op dan luka stoma)

3. Riwayat penyakit sekarang:


Pasien mengatakan merasakan nyeri pada perut (bekas luka operasi dan
stoma) lalu datang ke UGD RSSA pada tanggal 17 Oktober 2018, nyeri
seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada abdomen, skala nyeri 4, nyeri hilang
timbul. Stoma terus menerus memproduksi cairan dan feses, stoma tidak
menggunakan kantong karena pasien tidak bisa membeli kantong, stoma
berwarna coklat, kotor, dan berbau. Selain itu, pasien mengeluh lemas
(Skor kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 3), anemia (Hb=8,00)
dan ditransfusi darah 1 kolf, tidak nafsu makan, mual sehari bisa lebih

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


dari 5 kali, yaitu saat akan makan, dan saat perut terasa penuh, kembung,
dan tidak enak. Pasien tampak bed rest dan tidak melakukan aktivitas
apa-apa.

4. Riwayat kesehatan terdahulu:


a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien post hemicolectomy pada bulan juli 2017 di RS Kraksan. Pasien
tidak pernah mengalami penyakit lain.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tidak ada alergi obat, makanan, plester, dll.
c. Imunisasi:
Pasien mengatakan tidak pernah diimunisasi
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Pasien mengatakan pola hidup saat sebelum di rumah sakit baik,
makan teratur 3x sehari, istirahat teratur, tidur 6-8 jam/hari, saat sakit
keluarga pasien membawa pasien ke RS terdekat
e. Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat warung,
menggunakan obat dari dokter di RS

5. Riwayat penyakit keluarga:


Tidak ada keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama yaitu CA
colon

6. Genogram:
Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal
serumah

III. Pengkajian Keperawatan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan
Pasien dan keluarga mengetahui bahwa pasien sedang mengalami CA
colon, post hemicolectomy dan ada luka stoma, namun tidak mengetahui
apakah penyebab dari penyakit pasien. Keluarga dan pasien merasa
cemas karena pasien mengeluh nyeri, lemas, keluar cairan dan feses terus
menerus pada stoma, stoma berwarna coklat, kotor, dan berbau. Saat ada
keluarga yang sakit, maka keluarga membawa anggota keluarga yang
sakit ke pelayanan kesehatan terdekat yaitu RS Kraksan dan Pedagangan
untuk mendapat pertolongan pertama. Pasien dan keluarga sangat patuh
terhadap proses pengobatan dan perawatan yang diberikan perawat dan
tenaga media yang lainnya.
Interpretasi:
Keluarga dan pasien dalam hal persepsi kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan baik karena selalu melibatkan pelayanan kesehatan.

2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum dan saat di rumah sakit)
- Antropometri:
BB: 35 kg
TB: 150 kg
IMT = BB/

= 35/ 1502

= 15,5 kg/m2

Interpretasi:
Indeksi massa tubuh pasien tergelong dalam kategori IMT dibawah
batas normal yang berarti pasien termasuk kategori kurus dan harus
meningkatkan asupan makanan, memperbaiki pola makan, dan
meningkatkan pola hidup sehat (normal = 18,5-22,9 kg/m2)

- Biomedical Sign:
Natrium = 136 mmol/L Normal = 132 – 146 mmol/L
Kalium = 2,94 mmol/L Normal = 3,50 – 5,50 mmol/L
Klorida = 103 mmol/L Normal = 99 – 109 mmol/L

Interpretasi:
Biomedical sign menunjukkan pasien mengalami kekurangan kalium
(hipokalemia)
- Clinical Sign:
Kulit berwarna coklat dan tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit
kering, rambut berwarna hitam dan sebaran tidak merata, pasien

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


mengatakan nafsu makan sebelum dan sesudah di RS berbeda, porsi
makan habis saat dirumah, namun saat di RS porsi makanan hanya 3
sendok, membran mukosa basah dan tidak pucat. Pasien tampak
lemah dan hanya tidur di bed, pasien mengatakan nyeri karena luka
operasi dan stoma.

Interpretasi:
Keadaan pasien menunjukkan kondisi pasien tidak baik

- Diet Pattern:
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi makan 2-3 kali per hari 3 kali per hari
(waktu)
Jenis makanan Semua menu Diet TKTP
makanan yang ada di
rumah
Menu makanan Nasi, lauk-pauk bubur, lauk-pauk, sayur,
(ikan, ayam, daging, buah, susu
tahu tempe), sayuran
Banyaknya makanan 1 porsi dihabiskan 3 sendok
Waktu makan Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam
Nafsu makan Nafsu makan baik Nafsu makan kurang baik

Interpretasi:
Nutrisi pasien tidak adekuat

3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)


BAK
Saat sebelum sakit
- Frekuensi : 4-5x/hari
- Jumlah : ±500 cc/hari
- Warna : kuning jernih
- Bau : bau khas urea
- Karakter : cair
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : tidak ada
- Kemandirian : mandiri
- Lain :-

Saat di rumah sakit


- Frekuensi : 3x/ hari

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


- Jumlah : ±500 cc/hari
- Warna : kuning keruh
- Bau : bau khas urea
- Karakter : cair
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : tidak ada
- Kemandirian : dibantu keluarga
- Lain :-
BAB
Saat sebelum sakit
- Frekuensi : 3-4 kali sehari
- Jumlah : tidak terkaji
- Warna : kuning kecokelatan
- Bau : bau feses
- Karakter : cair
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : stoma
- Kemandirian : dibantu keluarga untuk membersihkan
- Lain :-
Saat di rumah sakit
- Frekuensi : tidak menentu karena stoma terus menerus
mengeluarkan cairan dan feses
- Jumlah : tidak terkaji
- Warna : kuning kecoklatan bercampur darah
- Bau : berbau
- Karakter : cair
- BJ : tidak terkaji
- Alat Bantu : stoma
- Kemandirian : dibantu keluarga untuk membersihkan
- Lain :-

Interpretasi:
Balance cairan:
Input cairan = 100+1500+50+175=1825
1. Air (makan dan minum)= 100 cc/hari
2. Infus = 1500 cc/hari
3. Obat = 50 cc/hari
4. Air Metabolisme = 5cc/kgBB/hr= 5x35= 175 cc/hari
Output cairan = 420+525=945
1. Urine= 0,5/kgBB/jam= 0,5x35x24=420 cc/hari
2. IWL= 15xBB/24 jam= 15x35/24 jam=525 cc/hari

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


3. Balance cairan = input-output = 1825 – 945= 880 cc
Balance cairan dibawah batas normal

4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Saat di rumah sakit, pasien hanya melakukan aktivitas di bed saja, seperti
makan, minum, duduk, miring kanan dan kiri.

c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi / ROM 
Ket: 0: tergantung total, 1: bantuan petugas dan alat, 2: bantuan petugas,
3: bantuan alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi:
tidak terdapat permasalahan oksigenasi yang dapat mengganggu aktivitas
pasien seperti hipoksia, hipoksemia, hypercapnia, atau batuk. Pasien tidak
terpasang oksigen.
Fungsi kardiovaskuler:
Tidak terdapat permasalahan yang berhubungan dengan kardiovaskuler
yang dapat mengganggu aktivitas pasien
Terapi oksigen:
Pasien tidak terpasang oksigen
Interpretasi:
Pasien mengalami gangguan pada pola aktivitas dan latihan karena nyeri
pada daerah yang luka dan mengalami kelelahan

5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit

Durasi 6-8 jam/ hari Tidur malam 2 jam/,


terbangun jam 01.00, tidur
lagi dan bangun lagi pukul
04.00
Gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur Mengalami gangguan
karena nyeri post operasi,
stoma dan cemas
Keadaan bangun Badan terasa segar dan Masih mengalami nyeri
rileks dan tidak nyaman

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


tidur
Lain-lain - -

Interpretasi:
Pasien mengalami gangguan tidur dan istirahat

6. Pola kognitif & perceptual


Fungsi Kognitif dan Memori:
Fungsi kognitif dan memori pasien baik, dapat mengingat penyakit yang
pernah dialaminya. Pengambilan keputusan dapat dilakukan pasien
dengan berdiskusi dengan keluarga.

Fungsi dan keadaan indera:


Fungsi dan keadaan indera penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap
dan penciuman dalam kondisi baik. Pasien dapat merasakan sentuhan
dan bau yang berada di sekitarnya. Pasien dapat merasakan nyeri pada
daerah yang dioperasi, pada saat merasa sakit pasien merubah posisi dan
hanya tidur saja.
Interpretasi:
Fungsi dan keadaan indera dapat berfungsi dengan normal sesuai dengan
fungsinya.

7. Pola persepsi diri


Gambaran diri:
Pasien memandang dirinya sedang mengalami penurunan kesehatan.
Pasien memandang dirinya sebagai individu yang baik, memiliki bentuk
tubuh yang buruk karena kurus dan terdapat banyak luka, dan kurang
percaya diri.
Identitas diri:
Pasien menyadari bahwa dirinya seorang laki-laki dengan 2 orang anak
dan harus senantiasa bijaksana dan bersikap dewasa.
Harga diri:
Pasien memiliki harga diri yang baik, pasien berfikir bahwa dirinya harus
mendapatkan pelayanan yang baik dan selalu mendapatkan dukungan
dari keluarga.

Ideal diri:

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Meskipun pasien dalam keadaan sakit, pasien tetap berfikir bahwa harus
tetap berperilaku baik seperti biasanya agar cepat pulang dari rumah
sakit.
Peran diri:
Pasien berperan sebagai seorang ayah dari 2 orang anak, pasien merasa
tidak dapat menjalankan perannya dengan baik untuk membantu istrinya
karena pasien sekarang harus dirawat di rumah sakit, bukan menjaga dan
membantu keluarga seperti yang seharusnya dilakukan.

Interpretasi:
Ideal diri, dan identitas diri positif. Gambaran dan peran diri negatif
(mengalami gangguan).

8. Pola seksualitas & reproduksi


Pola seksualitas:
Tidak terkaji
Fungsi reproduksi:
Pasien memiliki 2 orang anak.
Interpretasi:
Pola seksualitas dan reproduksi berjalan dengan baik

9. Pola peran & hubungan


Pasien merasa tidak dapat menjalankan perannya dengan optimal/sesuai
dengan peran yang seharunya dilakukan dan pasien memiliki hubungan
yang baik dengan keluarga dan orang lain.
Interpretasi:
Peran terganggu dan hubungan dapat dilakukan pasien dengan baik

10. Pola manajemen koping-stress:


Pasien melakukan diskusi bersama dengan anaknya dan pasien terbuka
kepada keluarga serta perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lain di
rumah sakit. Pasien menganggap penyakitnya harus segera ditangani
bukan dijadikan beban pikiran. Kendala yang ditemukan yaitu terkait
dengan bahasa, pasien menggunakan bahasa madura dan terbuka saat
ditanya menggunakan bahasa madura.

Interpretasi:
Mekanisme koping-stress pasien adaptif
11. System nilai & keyakinan:

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Pasien beragama islam. Pasien melakukan ibadah shalatnya sesuai dengan
ketentuan dan nilai keyakinan yang diyakini sebelum masuk rumah sakit.
Selama di rumah sakit, pasien tidak pernah sholat. Pasien percaya bahwa
sakit yang dialaminya sekarang merupakan suatu hal yang dapat
mempererat hubungan dengan keluarga dan menjadi pelajaran bahwa
pola hidup harus diubah.
Interpretasi:
Nilai dan keyakinan pasien mengalami gangguan

IV. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum:
Keadaan umum pasien tidak baik, pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri
4 pada area abdomen, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang dan timbul.
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 120/90 mm/Hg
- Nadi : 82 X/mnt
- RR : 20 X/mnt
- Suhu : 36,7 ℃

Interpretasi:
Keadaan umum pasien tidak baik, TTV dalam batas normal.

Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
Rambut kepala berwarna hitam dan sebaran tidak merata. Tidak
terdapat lesi, dan tidak terdapat kutu pada kepala, kepala bersih.
Tidak terdapat benjolan pada kepala. Kulit wajah tidak terdapat
hiperpigmentasi, wajah simetris, tidak terdapat lesi wajah, ekspresi
wajah tampak meringis kesakitan.

2. Mata:
Bola mata simetris, tidak juling, konjungtiva anemis, reaksi pupil
normal, tidak terdapat gangguan penglihatan, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada nyeri tekan/benjolan,
tidak ada keluaran cairan.

3. Telinga:
Bentuk daun telinga normal dan posisi simetris, tidak terdapat lesi
dan serumen yang keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan pada
tragus, tidak ada gangguan pendengaran pada pasien, tidak ada
benjolan dan tanda-tanda peradangan pada telinga, tidak ada keluaran
cairan dari telinga.

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


4. Hidung:
Bentuk hidung normal/simetris, tidak ada serumen/sekret dari
lubang hidung, tidak ada benjolan/tanda peradangan, tidak ada nyeri
tekan, dan fungsi penghidu normal/tidak ada gangguan, hidung
bersih.

5. Mulut:
Mulut simetris. Mukosa bibir lembab, bibir tidak sianosis, kondisi
mulut kotor, lidah kotor, tidak ada benjolan/tanda peradangan, tidak
ada lesi pada mukosa bibir (stomatitis), gigi dalam kondisi kotor, ada
karies gigi, ada gigi berlubang, dan lidah simetris, tidak ada
pembesaran serta peradangan pada tonsil.

6. Leher:
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan pada leher, trakea simetris,
tidak ada tanda peningkatan tekanan vena jugularis, dan tidak ada
pembesaran pada kelenjar tiroid, kulit leher bersih. JVP terlihat dan
teraba.

7. Dada:
Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat, bentuk dada simetris
Palpasi : ictus cordis teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak dan tidak ada kardiomegali
Auskultasi : bunyi jantung normal, irama reguler, S1 dan S2 tunggal

Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, warna kulit normal (tidak ada
hiperpigmentasi), pengembangan paru simetris, tidak
terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
tenderness, gerakan dinding toraks simetris
Perkusi : sonor, tidak ada gangguan/batas paru normal
Auskultasi : suara paru vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan

Payudara dan Ketiak


Tidak terkaji

Posterior
Tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk normal, tidak ada tenderness,
tidak terdapat benjolan/lesi

8. Abdomen:
Inspeksi : tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


simetris, tidak ada benjolan/lesi, dan tidak ada asites,
terdapat luka post operasi laparotomy
(hemicolectomy), terdapat luka stoma pada abdomen
sinistra yang terus menerus mengeluarkan cairan dan
feses yang bercampur darah, warna stoma kecoklatan,
kotor dan berbau. Abdomen datar.
Auskultasi : peristaltik tidak normal (bising usus: 3x/menit)
Perkusi : timpani
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen dekstra, tidak ada
Asites
9. Urogenital:
Tidak mengalami masalah dalam BAK, BAK 4-5 kali saat di rumah
sakit.

10. Ekstremitas:
Ekstremitas atas
Pasien dapat menggerakkan ekstremitas atas, dapat melawan arah
gravitasi, namun tidak dapat melawan tahanan (tes kekuatan otot skor
3). Bentuk normal dan simetris. Tidak ada masalah pada ekstremitas
atas.
Ekstremitas bawah
Bentuk ekstremitas bawah normal dan simetris, pasien dapat
menggerakkan ekstremitas bawah namun masih lemas. Dapat
melawan arah gravitasi, namun tidak dapat melawan tahanan (tes
kekuatan otot skor 3)

11. Kulit dan kuku:


Kulit
Pada kulit tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit kering, akral
hangat, kulit dalam keadaan bersih, tekstur kulit kering dan kasar.
Kuku
Warna kuku normal (merah muda), kondisi kuku normal (tidak ada
retak/pecah), tidak ada lesi atau peradangan, dan CRT < 2 detik, kuku
pendek dan bersih.

12. Keadaan lokal:

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Keadaan lokal pasien cukup baik, merasakan nyeri pada bagian
abdomen karena luka operasi dan stoma, dengan skala nyeri 4, nyeri
hilang timbul, nyeri seperti ditusuk-tusuk, pasien merasa lemas.

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


V. Terapi
No Jenis Terapi Farmako dinamik Dosis dan Indikasi dan Kontra Efek samping Implikasi Keperawatan
dan Farmako kinetik Rute Indikasi
Pemberian
1. Ranitidin Mengikat lemah ke 50 mg (2x1 Kontraindikasi Oral atau Terapi ini dilakukan oleh perawat
hati sistem CYP ampul/hari 1. Dikenal parenteral atas dasar kolaborasi dengan
isoenzim di vitro. hipersensitivitas Terapi: tenaga medis (dokter) dalam
Afinitas untuk sistem terhadap ranitidin Sakit kepala, melakukan asuhan keperawatan
isoenzim CYP adalah atau bahan dalam kadang- untuk klien. Pemasangan atau
sekitar 10% dari formulasi kadang parah. terapi yang dilakukan berdasarkan
cimetidine; 2. Jangan gunakan konsep pasien safety yaitu:
penghambatan sistem untuk pengobatan Terapi IM: 1. Benar pasien
isoenzim CYP adalah sendiri jika nyeri 2. Benar obat
2,4 kali lebih kecil dari kesulitan Transient di 3. Bena rute
cimetidine. 3. Jangan gunakan tempat 4. Benar dosis
Tidak menghambat untuk pengobatan injeksi. 5. Benar waktu
isoenzim CYP pada sendiri dengan 6. Benar dokumentasi
dosis yang obat lain yang Terapi IV: Berikut peran perawat yang dapat
direkomendasikan. menurunkan pembakaran dilakukan yaitu :
sekresi asam lokal 1. Advokator
Kemungkinan lambung. sementara Perawat menjalankan peran
minimal menghambat 4. Jangan gunakan atau rasa advokator ini untuk melindungi
metabolisme hepatik untuk pengobatan gatal. pasien, dimana apabila terjadi
beberapa obat, atau sendiri jika suatu pemberian obat yang
mempengaruhi kesulitan atau sakit diberikan dengan dosis yang tidak
bioavailabilitas oleh terjadi ketika tepat atau salah obat yang
mekanisme lain menelan makanan, dimungkinkan dapat menimbulkan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


(misalnya, jika mengalami suatu hal yang merugikan secara
penyerapan muntah darah, atau fisik pada pasien seorang perawat
tergantung pH, diubah jika melewati harus mampu melakukan
volume distribusi). berdarah atau feses perlindungan untuk
menghitam. mengkonfirmasi adanya kesalahan
Sebaliknya, dalam indikasi pemberian obat
konsultasikan tersebut.
dokter karena 2. Edukator
manifestasi Peran ini perawat lakukan apabila
tersebut dapat hendak memberikan pengobatan
mengindikasikan farmakologi ini, dimana seorang
adanya kondisi pasien akan diinformasikan terkait
serius yang pengobatan tersebut, mulai dari
memerlukan terkait jenis obat apakah, indikasi
pengobatan atau alasan pemberian obat, dan
alternatif juga efek samping yang dapat
terjadi pada pasien tersebut.
2. Santagesik Farmakodinamik: 10 mL/hr Indikasi: Reaksi Terapi ini dilakukan oleh perawat
mempunyai aksi sebagai Nyeri akut atau kronik anafilasis/ana atas dasar kolaborasi dengan
analgesik dan juga dosis harian berat seperti sakit filaktoid, tenaga medis (dokter) dalam
antipiretik, namun kepala, sakit gigi, dispnea, melakukan asuhan keperawatan
tanpaadanya tumor, nyeri pasca urtikaria, untuk klien. Pemasangan atau
komponen anti operasi dan nyeri angioedema terapi yang dilakukan berdasarkan
inflamasi. Mekanisme pasca cedera; nyeri berat atau konsep pasien safety yaitu:
kerja dari obat ini berat yang bronkospasm 1. Benar pasien
yaitu dengan berhubungan dengan e;aritmia 2. Benar obat
melakukan spasme otot polos kordis, 3. Bena rute
penghambatan pada (akut atau kronik) hipotensi dan 4. Benar dosis

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


aktivitas COX dalam misalnya spasme otot syok sirkulasi. 5. Benar waktu
sistem saraf pusat, atau kolik yang 6. Benar ddokumentasi
dimana COX tersebut mempengaruhi GIT, Berikut peran perawat yang dapat
menjadi perangsang pasasebilier, ginjal dilakukan yaitu :
sintesis atau saluran kemih 1. Advokator
prostaglanding yang bagian bawah Perawat menjalankan peran
menimbulkan rasa advokator ini untuk melindungi
nyeri. Sehingga Kontraindikasi: pasien, dimana apabila terjadi
pemberian Orang dengan suatu pemberian obat yang
metamizole disini hipersensitivitas diberikan dengan dosis yang tidak
menjadi agen terhadap obat ini tepat atau salah obat yang
pemblok COX untuk dimungkinkan dapat menimbulkan
mensistesis suatu hal yang merugikan secara
prostaglandin fisik pada pasien seorang perawat
berkurang. harus mampu melakukan
Farmakokinetik: perlindungan untuk
dihidrolisis dalam mengkonfirmasi adanya kesalahan
saluran pernafasan dalam indikasi pemberian obat
dalam bentuk 4-MAA tersebut.
atau 4- 2. Edukator
methilaminoantiprine Peran ini perawat lakukan apabila
dan kemudian diserap hendak memberikan pengobatan
dalam bentuk farmakologi ini, dimana seorang
tersebut. kemuadian, pasien akan diinformasikan terkait
lebih dari 80% obat pengobatan tersebut, mulai dari
ini dimetabolisme terkait jenis obat apakah, indikasi
dihati. Hasil metabolit atau alasan pemberian obat, dan
aktif yang terikat juga efek samping yang dapat

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


dengan protein terjadi pada pasien tersebut.
plasma sekitar 60-70
% dari metabolit aktif
metamizole
dieksresikan melalui
urin. Proses absorbsi
obat mitamizole
tersebut memiliki
waktu paruh 1-4 jam
dan akan memanjang
selama 20% dari
waktu normal apa
orang tua atau lansia.

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
No Jenis Nilai normal Hasil
Pemeriksaan (rujukan) (hari/tanggal)
Nilai Satuan Hasil Hari Tanggal
1. Elektrolit
Natrium (Na) 132 – 146 mmol/L 136 Senin 17
Kalium (K) 3.50 – 5.50 mmol/L 2.94 Oktober
Klorida (Cl) 99 – 109 mmol/L 103 2018
2. Darah lengkap
Hb 15
RBC 13.4 – 17.7 g/dl 8.00 Senin Oktober
WBC 4.0 – 5.5 106/µL 2.89 2018
4.3 – 10.3 103/µL 12.45
4. Radiologi
USG abdomen Ca colon 23
Senin Oktober
2018

Malang, 21 Oktober 2018


Pengambil Data

( Rini Sulistyowati, S.Kep )


NIM. 182311101026

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS: pasien mengatakan Adanya luka terbuka Nyeri kronis
nyeri karena adanya luka stoma dan bekas
bekas operasi dan stoma, luka operasi ca colon
nyeri pada abdomen, skala
nyeri 4, nyeri seperti Nyeri kronis
ditusuk-tusuk, nyeri hilang
timbul.
DO:
1. Pasien tampak meringis
kesakitan
2. Terdapat luka terbuka
pada stoma dan bekas
luka laparotomy
3. Pasien bergerak dengan
berhati-hati
4. Skala nyeri 4
2. DS: Hemicolectomy Ketidakseimbangan
1. Pasien mengatakan mual nutrisi:kurang dari
sehari bisa lebih dari 5 Perubahan fungsi
kebutuhan tubuh
kali, mual muncul saat penyerapan dan
sebelum makan, perut defekasi colon
terasa tidak nyaman,
kembung, dan tidak Nutrisi tidak
nafsu makan, porsi terserap dengan
makan tidak dihabiskan, sempurna
hanya 3 sendok makan
2. Pasien mengatakan Ketidakseimbangan
badan terasa lemas nutrisi: kurang dari
DO:
kebutuhan tubuh
1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
2. Hasil pengkajian nutrisi
menunjukkan pasien
malnutrisi protein dan Penurunan fungsi
energi yang nyata penyerapan
3. Pasien terlihat kurus dan
abdomen datar Anoreksia

Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


3. DS: Kehilangan darah Intoleransi aktivitas
1. Pasien mengatakan aktif
badan terasa lemas dan
tidak dapat melakukan Anemia
aktivitas
2. Pasien mengatakan Intoleransi aktivitas
stoma terus menerus
mengeluarkan cairan,
feses yang bercampur
darah. Penurunan asupan
3. Pasien mengatakan mual makanan
dan tidak nafsu makan,
makan hanya 3 sendok Kekurangan energi
DO:
Intoleransi aktivitas
1. Pasien tampak bedrest
2. Kekuatan ekstremitas
atas 3, ekstremitas
bawah 3 (dapat melawan
arah gravitasi namun
tidak dapat menahan
tahanan
3. Skor ADL 12
(membutuhkan bantuan
petugas/ keluarga)
4. Konjungtiva anemis
5. Pasien anemia
(Hb=8,00)

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Daftar Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


TANGGAL TANGGAL
NO DIAGNOSA KETERANGAN
PERUMUSAN PENCAPAIAN
Nyeri kronis
berhubungan dengan
21 Oktober 22-24
1. luka post operasi
2018 Oktober 2018
hemicolectomy dan luka
terbuka stoma
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
21 Oktober 22-24
2. kebutuhan tubuh
2018 Oktober 2018
berhubungan dengan
asupan diet yang kurang
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan 21 Oktober 22-24
3.
kelemahan fisik dan 2018 Oktober 2018
anemia

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD


1. Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Manajemen nyeri (1400)
berhubungan dengan pasien menunjukkan hasil: 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
luka post operasi komprehensif (lokasi,
Tingkat Nyeri (2102) karakteristik, durasi, dan Rini
hemicolectomy dan
Tujuan intensitas nyeri)
luka terbuka stoma No. Indikator Awal
1 2 3 4 5 2. Gali bersama pasien faktor-
1. Nyeri yang dilaporkan 2  faktor yang dapat menurunkan
Panjangnya episode 3  atau memperberat nyeri
2.
nyeri 3. Observasi adanya petunjuk
Menggosok area yang 3  nonverbal nyeri
3.
terkena dampak
4. Kendalikan faktor lingkungan
Mengerang dan 2 
4. yang dapat mempengaruhi
menangis
5. Ekspresi nyeri wajah 2  respon pasien terhadap
6. Tidak bisa beristirahat 2  ketidaknyamanan
Kehilangan nafsu 2  5. Ajarkan menggunakan teknik
7.
makan non farmakologi relaksasi nafas
8. Mual 2  dalam
9. Tekanan darah 4  6. Dukung istirahat/tidur yang
Keterangan: adekuat
1. Keluhan ekstrime 7. Kolaborasi pemberian analgesik
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
Terapi relaksasi (6040)

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


5. Tidak ada keluhan 1. Gambarkan rasional dan manfaat
relaksasi seperti nafas dalam dan
musik
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3. Dorong pasien mengambil posisi
nyaman
4. Tunjukan cara dan praktik teknik
relaksasi pada pasien
5. Antisipasi kebutuhan
penggunaan relaksasi
2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam NIC: Manajemen gangguan
nutrisi: kurang dari pasien menunjukkan hasil: makan (1030)
kebutuhan tubuh 1. Observasi klien selama dan
Status nutrisi (1004) setelah pemberian makan untuk Rini
berhubungan dengan
Tujuan meyakinkan bahwa asupan
asupan diet yang No. Indikator Awal
1 2 3 4 5 makanan cukup tercapai dan
kurang 1. Asupan gizi 1  dipertahankan.
2. Asupan makanan 2  2. Monitor intake dan asupan cairan
3. Asupan cairan 2  secara tepat
1 3. Ajarkan dan dukung konsep
4. Energi 
nutrisi yang baik dengan klien
Rasio berat badan/ 1 
5. 4. Anjurkan pasien untuk makan
tinggi badan
sedikit-sedikit tapi sering
6. Hidrasi 2 
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
Keterangan: dalam menentukan asupan kalori
1. Keluhan ekstrime harian yang diperlukan
2. Keluhan berat NIC: Manajemen Nutrisi (1100)
3. Keluhan sedang 1. Ciptakan lingkungan yang

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


4. Keluhan ringan optimal pada saat mengkonsumsi
5. Tidak ada keluhan makanan
2. Anjurkan keluarga untuk
membawa makanan favorite
passien sementara berada
dirumah sakit
3. kolaborasikan obat-obatan
sebelum makan (penghilang rasa
sakit, antiemetik) jika diperlukan
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Peningkatan latihan : latihan
berhubungan dengan pasien menunjukkan hasil: kekuatan (0201)
kelemahan fisik dan 1. Lakukan penilaian kekuatan otot
2. Berikan informasi mengenai jenis
anemia
latihan yang bisa dilakukan Rini
3. Modifikasi gerakan dan metode
dalam mengaplikasikan resistensi
untuk pasien yang harus berada di
tempat tidur
4. Bantu mengembangkan program
latihan kekuatan (ROM, miring
kanan dan kiri);
5. Instruksikan untuk beristirahat
sejenak setiap selesai latihan, jika
diperlukan.

Bantuan perawatan diri (1800)


1. Monitor kemampuan perawatan
diri secara mandiri;

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


2. Monitor kebutuhan klien terkait
Toleransi terhadap aktivitas (005) alat kebersihan diri, alat bantu
berpakaian, berdandan, eliminasi,
dan makan;
3. Dorong klien untuk melakukan
aktivitas normal sehari-hari
sampai batas kemampuan klien.

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Tujuan
No Indikator Awal
1 2 3 4 5
Frekuensi nadi ketika 4 
1.
beraktivitas
Frekuensi pernapasan 4 
2.
ketika beraktivitas
Kemudahan bernafas 4 
3.
ketika beraktivitas
TD sistolik ketika 4 
4.
beraktivitas
TD diastolik ketika 4 
5.
beraktivitas
6. Warna kulit 3 
7. Kecepatan berjalan 1 
8. Jarak berjalan 1 
Toleransi dalam 1 
9.
menaiki tangga
Kekuatan tubuh 2 
10.
bagian atas
Kekuatan tubuh 2 
11.
bagian bawah

Keterangan:
1. Keluhan ekstrime
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


5. Tidak ada keluhan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


CATATAN PERKEMBANGAN

Hari 1 (Senin 22 Oktober 2018)


DIAGNOSA 1: Nyeri kronis berhubungan dengan luka post operasi hemicolectomy dan luka terbuka stoma
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
12.00- Manajemen nyeri (1400) S:
12.30 1. Melakukan pengkajian nyeri secara Pasien mengatakan nyeri karena adanya luka bekas operasi
komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, dan stoma, nyeri pada abdomen, skala nyeri tetap 4, nyeri
dan intensitas nyeri) seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul.
2. menggali bersama pasien faktor-faktor yang Rini O:
dapat menurunkan atau memperberat nyeri 1. Pasien tampak meringis kesakitan
3. mengobservasi adanya petunjuk nonverbal 2. Terdapat luka terbuka pada stoma dan bekas luka
nyeri laparotomy
4. mengendalikan faktor lingkungan yang 3. Pasien bergerak dengan berhati-hati
4. Skala nyeri 4
dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
A: Masalah belum teratasi
ketidaknyamanan P: Lanjutkan intervensi
5. Mengajarkan menggunakan teknik non
farmakologi relaksasi nafas dalam
6. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat
7. Mengkolaborasikan pemberian analgesik
(santagesik

Terapi relaksasi (6040)


1. Menggambarkan rasional dan manfaat
relaksasi seperti nafas dalam dan musik
2. Menciptakan lingkungan yang tenang

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


3. Mendorong pasien mengambil posisi
nyaman
4. Menunjukan cara dan praktik teknik
relaksasi pada pasien
5. Mengantisipasi kebutuhan penggunaan
relaksasi

DIAGNOSA 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang kurang
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
08.00 – NIC: Manajemen gangguan makan (1030) S:
08.20 1. Mengobservasi klien selama dan setelah 1. Pasien mengatakan mual sehari bisa lebih dari 5 kali, mual
pemberian makan untuk meyakinkan bahwa muncul saat sebelum makan, perut terasa tidak nyaman,
asupan makanan cukup tercapai dan kembung, dan tidak nafsu makan, porsi makan tidak
dipertahankan. Rini dihabiskan, hanya 3 sendok makan
2. Memonitor intake dan asupan cairan secara 2. Pasien mengatakan badan terasa lemas
tepat O:
3. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang 1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
baik dengan klien 2. Pasien terlihat kurus dan abdomen datar
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit- A: Masalah tidak teratasi
sedikit tapi sering P: Lanjutkan intervensi
5. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam
menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan

NIC: Manajemen Nutrisi (1100)


1. Menciptakan lingkungan yang optimal pada
saat mengkonsumsi makanan
2. Menganjurkan keluarga untuk membawa

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


makanan favorite passien sementara berada
dirumah sakit
3. Mengkolaborasikan obat-obatan sebelum
makan (penghilang rasa sakit)

DIAGNOSA 3: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan anemia


WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
10.00 – Peningkatan latihan : latihan kekuatan (0201) S:
10.20 1. Melakukan penilaian kekuatan otot 1. Pasien mengatakan badan terasa lemas dan tidak dapat
2. Memberikan informasi mengenai jenis latihan melakukan aktivitas
yang bisa dilakukan 2. Pasien mengatakan stoma terus menerus mengeluarkan
3. Memodifikasi gerakan dan metode dalam Rini cairan, feses yang bercampur darah.
mengaplikasikan resistensi untuk pasien yang 3. Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan, makan
harus berada di tempat tidur hanya 3 sendok
4. Membantu mengembangkan program latihan O:
kekuatan (ROM, miring kanan dan kiri); 1. Pasien tampak bedrest
5. Menginstruksikan untuk beristirahat sejenak 2. Kekuatan ekstremitas atas 4, ekstremitas bawah 3
setiap selesai latihan, jika diperlukan. 3. Pasien dapat melakukan aktivitas yaitu miring kanan dan
kiri
Bantuan perawatan diri (1800) 4. Konjungtiva anemis
1. Memonitor kemampuan perawatan diri secara A: Masalah teratasi sebagian
mandiri; P: Lanjutkan intervensi
2. Memonitor kebutuhan klien terkait alat
kebersihan diri, alat bantu berpakaian,
berdandan, eliminasi, dan makan;
3. Mendorong klien untuk melakukan aktivitas
normal sehari-hari sampai batas kemampuan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Hari 2 (Selasa 23 Oktober 2018)
DIAGNOSA 1: Nyeri kronis berhubungan dengan luka post operasi hemicolectomy dan luka terbuka stoma
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
23.00 – Manajemen nyeri (1400) S:
23.15 1. Melakukan pengkajian nyeri secara Pasien mengatakan nyeri karena adanya luka bekas operasi
komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, dan stoma, nyeri pada abdomen, skala nyeri berkurang yaitu
dan intensitas nyeri) 3, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Pasien
2. menggali bersama pasien faktor-faktor yang Rini dapat menahan nyeri
dapat menurunkan atau memperberat nyeri O:
3. mengobservasi adanya petunjuk nonverbal 1. Pasien tampak lebih tenang
nyeri 2. Terdapat luka terbuka pada stoma dan bekas luka
4. mengendalikan faktor lingkungan yang laparotomy
3. Pasien bergerak dengan berhati-hati
dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
4. Skala nyeri 3
ketidaknyamanan 5. Pasien bisa bergeser posisi di tempat tidur
5. Mengajarkan menggunakan teknik non A: Masalah teratasi sebagian
farmakologi relaksasi nafas dalam P: Lanjutkan intervensi
6. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat
7. Mengkolaborasikan pemberian analgesik
(santagesik

Terapi relaksasi (6040)


1. Menggambarkan rasional dan manfaat
relaksasi seperti nafas dalam dan musik
2. Menciptakan lingkungan yang tenang
3. Mendorong pasien mengambil posisi

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


nyaman
4. Menunjukan cara dan praktik teknik
relaksasi pada pasien
5. Mengantisipasi kebutuhan penggunaan
relaksasi

DIAGNOSA 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang kurang
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
06.15 – NIC: Manajemen gangguan makan (1030) S:
06.30 1. Mengobservasi klien selama dan setelah 1. Pasien mengatakan mual berkurang, nafu makan
pemberian makan untuk meyakinkan bahwa meningkat, porsi makan dihabiskan setengah
asupan makanan cukup tercapai dan 2. Pasien mengatakan badan masih terasa lemas
dipertahankan. Rini O:
2. Memonitor intake dan asupan cairan secara 1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
tepat 2. Pasien terlihat kurus dan abdomen datar
3. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang A: Masalah teratasi sebagian
baik dengan klien P: Lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit-
sedikit tapi sering
5. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam
menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan

NIC: Manajemen Nutrisi (1100)


1. Menciptakan lingkungan yang optimal pada
saat mengkonsumsi makanan
2. Menganjurkan keluarga untuk membawa
makanan favorite passien sementara berada

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


dirumah sakit
3. Mengkolaborasikan obat-obatan sebelum
makan (penghilang rasa sakit)

DIAGNOSA 3: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan anemia


WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
06.30 – Peningkatan latihan : latihan kekuatan (0201) S:
06.45 1. Melakukan penilaian kekuatan otot 1. Pasien mengatakan badan masih terasa lemas namun
2. Memberikan informasi mengenai jenis latihan sudah bisa bergeser, miring kanan dan kiri
yang bisa dilakukan 2. Pasien mengatakan stoma masih mengeluarkan cairan,
3. Memodifikasi gerakan dan metode dalam Rini feses yang bercampur darah.
mengaplikasikan resistensi untuk pasien yang 3. Pasien mengatakan mual berkurang, porsi makan habis
harus berada di tempat tidur setengah porsi
4. Membantu mengembangkan program latihan O:
kekuatan (ROM, miring kanan dan kiri); 1. Pasien tampak bedrest
5. Menginstruksikan untuk beristirahat sejenak 2. Kekuatan ekstremitas atas 4, ekstremitas bawah 4
setiap selesai latihan, jika diperlukan. 3. Pasien dapat melakukan aktivitas yaitu miring kanan dan
kiri, bergeser.
Bantuan perawatan diri (1800) 4. Konjungtiva anemis
1. Memonitor kemampuan perawatan diri secara A: Masalah teratasi sebagian
mandiri; P: Lanjutkan intervensi
2. Memonitor kebutuhan klien terkait alat
kebersihan diri, alat bantu berpakaian,
berdandan, eliminasi, dan makan;
3. Mendorong klien untuk melakukan aktivitas
normal sehari-hari sampai batas kemampuan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Hari 3 (Rabu 24 Oktober 2018)
DIAGNOSA 1: Nyeri kronis berhubungan dengan luka post operasi hemicolectomy dan luka terbuka stoma
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
16.00 – Manajemen nyeri (1400) S:
16.30 1. Melakukan pengkajian nyeri secara Pasien mengatakan nyeri karena adanya luka bekas operasi
komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, dan stoma, nyeri pada abdomen, skala nyeri 3, nyeri seperti
dan intensitas nyeri) ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul. Nyeri saat bergerak.
2. menggali bersama pasien faktor-faktor yang Rini O:
dapat menurunkan atau memperberat nyeri 1. Pasien tampak lebih tenang
3. mengobservasi adanya petunjuk nonverbal 2. Terdapat luka terbuka pada stoma dan bekas luka
nyeri laparotomy
4. mengendalikan faktor lingkungan yang 3. Skala nyeri 3
4. Pasien bisa bergeser posisi di tempat tidur, miring kanan
dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
dan kiri, bisa duduk
ketidaknyamanan A: Masalah teratasi sebagian
5. Mengajarkan menggunakan teknik non P: Lanjutkan intervensi
farmakologi relaksasi nafas dalam
6. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat
7. Mengkolaborasikan pemberian analgesik
(santagesik

Terapi relaksasi (6040)


1. Menggambarkan rasional dan manfaat
relaksasi seperti nafas dalam dan musik
2. Menciptakan lingkungan yang tenang
3. Mendorong pasien mengambil posisi

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


nyaman
4. Menunjukan cara dan praktik teknik
relaksasi pada pasien
5. Mengantisipasi kebutuhan penggunaan
relaksasi

DIAGNOSA 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan diet yang kurang
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
16.30 – NIC: Manajemen gangguan makan (1030) S:
16.45 1. Mengobservasi klien selama dan setelah 1. Pasien mengatakan tidak mual, nafsu makan meningkat,
pemberian makan untuk meyakinkan bahwa porsi makan dihabiskan
asupan makanan cukup tercapai dan 2. Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas
dipertahankan. Rini O:
2. Memonitor intake dan asupan cairan secara 1. IMT 15,5 kg/m2 (kurus)
tepat 2. Pasien terlihat kurus dan abdomen datar
3. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang A: Masalah teratasi sebagian
baik dengan klien P: Lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit-
sedikit tapi sering
5. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam
menentukan asupan kalori harian yang
diperlukan

NIC: Manajemen Nutrisi (1100)


4. Menciptakan lingkungan yang optimal pada
saat mengkonsumsi makanan
5. Menganjurkan keluarga untuk membawa
makanan favorite passien sementara berada

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


dirumah sakit
6. Mengkolaborasikan obat-obatan sebelum
makan (penghilang rasa sakit)

DIAGNOSA 3: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan anemia


WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
14.00 – Peningkatan latihan : latihan kekuatan (0201) S:
14.30 1. Melakukan penilaian kekuatan otot 1. Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas, dapat
2. Memberikan informasi mengenai jenis latihan bergerak miring kanan kiri, duduk, berjalan
yang bisa dilakukan 2. Pasien mengatakan stoma masih mengeluarkan cairan,
3. Memodifikasi gerakan dan metode dalam Rini feses, namun jumlah darah berkurang
mengaplikasikan resistensi untuk pasien yang 3. Pasien mengatakan tidak mual, porsi makan habis, nafsu
harus berada di tempat tidur makan meningkat
4. Membantu mengembangkan program latihan O:
kekuatan (ROM, miring kanan dan kiri); 1. Kekuatan ekstremitas atas 5, ekstremitas bawah 5
5. Menginstruksikan untuk beristirahat sejenak 2. Pasien dapat melakukan aktivitas yaitu miring kanan dan
setiap selesai latihan, jika diperlukan. kiri, bergeser, duduk dan berjalan
3. Konjungtiva tidak anemis
A: Masalah teratasi sebagian
Bantuan perawatan diri (1800) P: Lanjutkan intervensi
1. Memonitor kemampuan perawatan diri secara
mandiri;
2. Memonitor kebutuhan klien terkait alat
kebersihan diri, alat bantu berpakaian,
berdandan, eliminasi, dan makan;
3. Mendorong klien untuk melakukan aktivitas
normal sehari-hari sampai batas kemampuan

Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018


Panduan Profesi Ners Keperawatan Bedah Fkep UNEJ 2018

Anda mungkin juga menyukai