Kasus I
Ny. NN umur 48 tahun, masuk rumah sakit di diagnosa cholesistitis, TB 160 cm, BB 50 kg,
status menikah. Pasien mengalami penurunan berat badan 2 kilo selama 3 bulan terakhir.
Pasien ibu rumah tangga dengan pendidikan SMA. Suami pasien juga sebagai swasta dan
pendidikannya SMA. Keduanya bersuku dayak.
Keluhan : Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus dan
menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, nyeri berkurang saat istirahat mual,
muntah >10 kali, sclera icterik, demam.
Bilirubin total = 10,83 mg/dl (N < 1,1), Bilirubin direk = 4,50 mg/dl (N < 0,25),
HB 10,4 g/dl (N; 11-16 g/dl), Eritrosit 4,73 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 36 rb/mm3 (N: 4-10
rb/mm3), Trombosit 365.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
GDS = 130 mg/dl (N <200), SGOT = 87 U/L (N=<33 U/L), SGPT = 108 U/L (N =<46 U/L),
Data Klinis Pasien : TD 140/90 mmHg, nadi : 100x/menit, suhu : 38°C, pernafasan :
24x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah hanya berbaring di tempat tidur. Urin tampung 24
jam 1000 cc.
Terapi :
Infus RL 20 TPM
Riwayat Makan Dahulu : di rumah pasien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi 1 ½
centong nasi, lauk hewani 1 potong dan sayur sangat sedikit hanya 1 sendok makan per kali
makan. Pasien suka makanan berlemak, gorengan dan santan.
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa, pasien hanya makan sebanyak 800 kkal, protein 32
g, lemak 20 g, karbohidrat 134 g.
Jadi, berdasarkan hasil skrining dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami risiko gizi kurang
FORMAT ASUHAN GIZI
KATEGORI
DATA STANDAR PEMBANDING
DATA
RIWAYAT Riwayat Personal
KLIEN Nama : Ny.NN
CH 1.1.1 Umur : 48 tahun
1.1.2 JK : Perempuan
1.1.3 Suku : Dayak
1.1.4 Bahasa : -
1.1.5 Kemampuan
Membaca : Bisa
1.1.6 Edukasi/Pendidikan : SMA
1.1.7 Peran Dalam
Keluarga : Istri
1.1.8 Penggunaan Rokok : -
1.1.9 Keterbatasan Fisik : -
1.1.10 Mobilitas : -
3.1.6 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3.1.7 Agama : -
DATA Antropometri
ANTROPOM AD. 1.1 Komposisi Tubuh
ETRI AD 1.1.1 Tinggi Badan : 160 cm
AD 1.1.2 Berat Badan : 50 kg
a. BBI
(TB – 100) 10 %
(160-100) 10 %
60 – 6 = 54 kg
b. Persen Penurunan Berat Badan
BBU−BBA
= x 100
BBU
50−48
= 50
x 100
50−2
= x 100 = 4% (sedang)
50
c. IMT
BB 50 50
IMT = TB(m)² = = 1,6² = = 2,56 = 19,5 (normal)
Identifikasi : Pasien mengalami penurunan berat badan dengan
persentase 4% (sedang)
Status Gizi : Normal
DATA Bilirubin total = 10,83 mg/dl, Bilirubin direk = 4,50 mg/dl, HB 10,4 g/dl, Nilai Normal
BIOKIMIA Eritrosit 4,73 jt/UL, Leukosit 36 rb/mm3, Trombosit 365.000/mm3, Bilirubin Total : < 1,1 mg/dl
Bilirubin Direk : < 0,25 mg/dl
GDS = 130 mg/dl, SGOT = 87 U/L dan SGPT = 108 U/L
Hemoglobin : 11-16 g/dl
Eritrosit : 3,5-5,5 jt/UL
Identifikasi : Bilirubin total : Tinggi, Bilirubin direk : Tinggi, Hb : Leukosit : 4-10 rb/mm3
Rendah, Eritrosit : Normal, Leukosit : Tinggi, Trombosit : Normal, Trombosit : 150-400 rb/mm3
GDS: Normal, SGOT : Tinggi, SGPT: Tinggi GDS : <200 mg/dl
SGOT : <33 U/L
SGPT : <46 U/L
DATA FISIK Fisik Klinik Nilai Normal
Tensi 90/60 – 120/80
Tensi 140/90 mmHg mmHg
Suhu 38°C Suhu 370C
Nadi 100x/menit
Keluhan Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti
ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus dan menjalar
pada pinggang belakang bagian atas dan
pundak, nyeri berkurang saat istirahat mual,
muntah >10 kali, sclera icterik, demam
Secara fisik pasien tampak lemah hanya berbaring di tempat tidur
Asupan KH (FH.1.5.3)
Asupan karbohidrat total adalah 134 gr dari total konsumsi 257,6
gr
Identifikasi : Asupan karbohidrat total termasuk dalam kategori
defisit berat
Pengetahuan/Kepercayaan/Sikap (FH.4)
-
Indentifikasi :
Perilaku (FH.4)
Pasien suka makanan berlemak, gorengan dan santan
Indentifikasi : Pasien suka makanan yang mengandung lemak
jenuh
Domain Klinis
Hasil nilai laboratorium yang tidak normal berkaitan dengan
kolesistitis dibutikan dengan kadar leukosit tinggi
(menandakan adanya proses inflamasi), SGPT tinggi
(mendeteksi adanya kerusakan hati), SGOT tinggi
(menunjukkan adanya sumbatan empedu ekstrahepatik) dan
bilirubin tinggi (mengindikasikan adanya sumbatan pada
duktus koledokus)
Domain Perilaku
Kekeliruan pola makan berkaitan dengan pola makan tidak
seimbang dibuktikan dengan pasien suka mengonsumsi
makanan berlemak, gorengan dan santan
Prioritas Diagnosis
Domain Intake
Saya memprioritaskan asupan energi dan lemak inadekuat
karena pasien mengalami kolesistitis yang mengharuskan pasien
untuk tidak sama sekali mengonsumsi makanan yang
mengandung lemak dan meningkatkan asupan energi untuk
memenuhi kecukupan gizi pasien
Jangka panjang
- Membantu pasien untuk mencapai status gizi yang optimal
- Mengistiratkan kandung empedu
b. Prinsip Diet
Energi cukup
Protein cukup
Bebas Lemak
Karbohidrat cukup
c. Syarat Diet
Energi diberikan sebesar 1214 kkal untuk katabolisme jaringan
tubuh dan untuk menunjang aktifitas sehari-hari serta sumber
tenaga bagi kebutuhan pasien
Protein diberikan sebesar 50 gr untuk mengganti kehilangan
akibat katabolisme, memenuhi kebutuhan dan memelihara
jaringan tubuh
Lemak bebas diberikan untuk mengistirahatkan kandung
empedu
Karbohidrat diberikan 257,6 gr untuk mengganti simpanan
glikogen dan sebagai cadangan dalam tubuh
d. Perhitungan kebutuhan gizi dan cairan
50
Vitamin A = 55 x 500 = 454,5 mg
50
Vitamin D = 55 x 15 = 13,6 mcg
50
Vitamin E = 55 x 15 = 13,6 mg
50
Vitamin K = x 55 = 50 mcg
55
Kebutuhan Cairan = Dewasa 1 ml/kkal atau 35 ml/kg BB atau
2,5 lt/hr
35 ml x 50 = 1750 cc
(Karena ada kenaikan suhu 1°C maka kebutuhan cairan
ditambah 12%)
1750 cc x 12% =1960 cc
Karena terjadi kenaikan suhu pada pasien maka nilai IWL akan
berubah menggunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
750 + 200 ( 38°C - 36,8 °C)
750 + 200 (1,2)
750 + 240 = 990 cc
Output cairan :
Urine = 1000 cc
Muntah = 1000 cc
IWL = 990 cc +
—————————————
2900 cc
Jadi, balance cairan pasien dalam kondisi tersebut adalah
= 1690 – 2990 = - 1300 cc
Menu Makanan
Waktu Menu Bahan Urt
07.00 Teh manis - Teh
- Gula
08.00 Buah Pisang 1 buah
10.00 Pepaya
12.00 Sirup Sirup 1 gelas
Buah Pisang 1 buah
15.00 Pepaya
18.00 Sirup Sirup 1 gelas
Buah Pisang 1 buah
20.00 Teh manis - Teh
- Gula
Pisang 1 buah
Fisik Klinis :
- Tekanan darah berangsur-angsur normal
- Suhu normal
- Nyeri pada perut mulai berkurang
- Mual dan muntah berkurang
- Secara fisik pasien sudah tampak segar (lebih baik) dan sudah bisa berjalan sendiri
Dietary :
Dampak Asuhan Gizi Outcome Asupan Oral Inadekuat Energi dan Zat Gizi ( P,L,DAN KH)
Indikator Outcome Asupan zat gizi makro pada hasil recall, yaitu :
1) Energi : 800 kkal (65,89%)
2) Protein : 32 gr (64%)
3) Lemak : 20 gr
4) Karbohidrat : 134 gr (52,01%)
Kriteria Berdasarkan Depkes RI 1996 hasil recall, yaitu :
1) Energi : Defisit berat
2) Protein : Defisit berat
3) Lemak : Diatas kebutuhan
4) Karbohidrat : Defisit berat