SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 008/PAN/RM/RSI-N/VIII/2015
TENTANG
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dengan senantiasa memohon
bimbingan, lindungan dan ridho Allah SWT :
MENIMBANG : 1. Bahwa Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram sebagai Rumah
Sakit Milik Yayasan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram-
NTB perlu dikelola secara professional untuk terciptanya
Rumah Sakit yang unggul dan berkualitas dalam pelayanan
2. Bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana poin (1) serta
kepentingan dinas dan kelancaran kegiatan pelayanan di RSI
“Siti Hajar” Mataram serta peningkatan mutu pelayaan,
pembinan karir, meningkatkan wawasan, memperluas
pengalaman dan kemampuan petugas pelaksana pelayanan
dipandang perlu dibuatkan Panduan Identifikasi Pasien di RSI
“Siti Hajar” Mataram yang ditetapkan dengan keputusan
Direktur
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
PERTAMA Pemberlakuan Panduan Identifikasi Pasien Rumah Sakit Islam
“Siti Hajar” Mataram sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini
KEDUA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
KETIGA Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Mataram
Tanggal : 22 Syawal 1436 H
7 Agustus 2015
TEMBUSAN Yth :
1. Komite Keselamatan Pasien
2. Pelayanan Medis
3. Arsip
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
Nomor : 008/PAN/RM/RSI-N/VIII/2015
Tentang : Panduan Identifikasi Pasien
BAB I
DEFINISI
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien instalasi gawat
darurat dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur.
2. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi,
bidan dan tenaga kesehatan lainnya), staf administrasi dan staf pendukung yang
bekerja di rumah sakit.
BAB III
TATALAKSANA IDENTIFIKASI
1. Prinsip
a. Semua pasien yang di rawat inap dan IGD yang akan menjalani prosedur
tindakan, harusdiidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan
selama masa perawatan.
b. Semua pasien rawat inap, harus menggunakan gelang identifikasi dengan
3 (tiga) identitas yang digunakan yaitu NAMA, TANGGAL LAHIR dan
NOMOR REKAM MEDIS
c. Identifikasi Pasien tidak menggunakan nomer kamar atau lokasi tempat
tidur
d. Gelang identifikasi pasien dipakai selama proses perawatan di rumah
sakit (dipasang saat pasien di IGD atau sebelum masuk ruang rawat inap
dan dilepas jika pasien sudah keluar dari rumah sakit atau pasien
menolak dipasangkan gelang ataupun adanya prosedur tertentu.
e. Memastikan identifikasi pasien dengan benar, terutama ketika sebelum
pemberian obat dan darah atau produk darah, pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi atau dilakukan
tindakan tertentu.
20. Evaluasi
a. Pelaporan Insiden/Kejadian Kesalahan Identifkasi Pasien
1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi
pasien harus segera melaporkan kepada petugas yang berwenang di
ruang rawat/departemen tersebut, kemudian melengkapi laporan
tersebut.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Instalasi atau manager
mengenai pemilihan cara terbaik dan siapa yang memberitahukan
kepada pasien/keluarga mengenai kesalahan yang terjadi akibat
kesalahan identifikasi.
3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah :
a) Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
b) Kesalahan informasi / data di gelang pengenal
c) Tidak adanya gelang pengenal di pasien
d) Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis
e) Misidentifikasi pemeriksaan radiologi
f) Misidentifikasi laporan investigasi
g) Misidentifikasi perjanjian
h) Registrasi ganda saat masuk RS
i) Salah memberikan obat ke pasien
j) Pasien menjalani prosedur yang salah
k) Salah pelabelan identitas pada sampel darah
4. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya
misidentifikasi, dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga
insidens yang hampir terjadi dimana misidentifikasi terdeteksi sebelum
dilakukan suatu prosedur.
5. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah :
a) Kesalahan pada administrasi/tata usaha
1) Salah memberikan label
2) Kesalahan mengisi formulir
3) Kesalahan memasukkan nomor/angka pada rekam medis
4) Penulisan alamat yang salah
5) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca
b) Kegagalan verifikasi
1) Tidak adekuatnya/tidak adanya protokol verifikasi
2) Tidak mematuhi protokol verifikasi
c) Kesulitan komunikasi
1) Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien atau
keterbatasan bahasa
2) Kegagalan untuk pembacaan kembali
3) Kurangnya kultur/budaya organisasi
6. Jika terjadi insiden akibat keslahan identifikasi pasien, lakukan hal
berikut:
a) Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
b) Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
c) Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau
dilakukan ditempat yang salah, para klinisi harus memastikan
bahwa langkah-langkah yang penting telah diambil untuk
melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat.
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Mataram
Tanggal : 22 Syawal1436 H
7 Agustus 2015
Direktur
ALGORITMA IDENTIFIKASI PASIEN
Apakah terdapat rekam medis sebelumnya? Apakah terdapat rekam medis selumnya?
Ya Tidak Ya Tidak
Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya sebelum menjalani prosedur, seperti:
Pengambilan darah/spesimen lainnyauntuk pemeriksaan klinis
Transfusi darah/produk darah lainnya
Pemberian obat-obatan
Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
Transfer pasien
Prosedur pemeriksaan radiologi (misalnya rontgen)
Konfirmasi kematian