PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi
sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut
diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak
ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin
maju. Sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing
sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya.
Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi
dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat
dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien
dan menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman
bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula
pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan
masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan
data di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi
Manajemen (SIM) rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu
rumah sakit dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem
informasi berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting
– bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit. Sistem informasi
rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan
upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum
bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan
mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Selain itu,
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi
yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi
1
untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan
akurat.
B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Informasi dan Teknologi di
Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja
yang terkait dengan kegiatan Informasi dan Teknologi di Rumah Sakit Umum
Daerah Cileungsi.
C. RUANG LINGKUP
Pedoman Sistem Informasi dan Teknologi ini juga menyediakan panduan bagi
pengembangan sistem informasi secara keseluruhan.
1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi dan Teknologi Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja Informasi dan Teknologi.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan RSUD
Cileungsi.
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Informasi dan Teknologi
bagi staf Informasi dan Teknologi.
c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang
menggunakan aplikasi tersebut.
3. Monitoring dan Evaluation
Informasi dan Teknologi Cileungsi memonitoring penggunaan aplikasi SIM,
memaintenance aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila
ada permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM.
4. Analysis and Recommendation
Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil
monitoring yang dilakukan oleh SIM-RS. Hasil analisis data tersebut kemudian
berdiskusi dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan
rekomendasi perbaikan sistem pelayanan.
2
5. Continuous Improvement Plan
Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan
agar sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih
baik atau unggul.
4
BAB II
5
3. Ruangan Kebidanan : 21 tempat tidur
4. Ruangan Tulip : 18 tempat tidur
5. Ruangan Perinatologi : 10 tempat tidur
6. Ruangan HCU : 4 tempat tidur
6
2.2.2. Misi
Dalam mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, RSUD Cileungsi menetapkan
Misi sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan layanan kesehatan sesuai standar Rumah Sakit;
2. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM Rumah Sakit;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pelayanan Rumah
Sakit; dan
4. Menerapkan management yang terpercaya dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2.2.3. Tujuan
Dalam mewujudkan Misi yang telah ditetapkan, RSUD Cileungsi mempunyai
tujuan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksebilitas layanan kesehatan rujukan rumah sakit bagi
masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit;
3. Meningkatkan pelayanan manajemen professional; dan
4. Menumbuh kembangkan kerjasama layanan kesehatan dan pelayanan
pendidikan kesehatan.
2.2.4. Motto
“KAMI ADA UNTUK KESEHATAN ANDA“
7
No Nilai Luhur Pengertian
sekata dan memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi
pada pimpinan dan profesi
8
2.2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2.3. Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Medik, membawahkan:
3.1. Kepala Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik; dan
3.2. Kepala Seksi Penunjang Medik.
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi
2.4.1Pelayanan Medik
Tabel 2.2.
Pelayanan Medik
10
4. Instalasi Bank Darah;
5. Instalasi Intensive Care Unit (ICU);
6. Instalasi Gizi; dan
7. Rekam Medik.
2.4.3Pelayanan Penunjang Nonklinik;
Pelayanan penunjang non klinik yang ada di RSUD Cileungsi meliputi:
1. Pelayanan laundry/ linen;
2. Central Sterile Supply Department (CSSD);
3. Pelayanan gizi;
4. Teknik dan pemeliharaan fasilitas;
5. Pengelolaan limbah;
6. Gudang / logistik;
7. Ambulan;
8. Sistem informasi dan teknologi;
9. Pemulasaraan jenazah;
10. Sistem penanggulangan kebakaran;
11. Pengelolaan gas medik; dan
12. Pengelolaan air bersih.
2.4.4Pelayanan Rawat Inap
Tabel 2.12.
Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap RSUD Cileungsi
Tahun 2017
Kelas Perawatan Isolasi/
Ruangan Tanpa Jumlah
VIP I II III
Kelas
Ruangan Rawat Inap
Bedah 1 4 11 10 0 26
Kebidanan 1 2 8 8 0 19
Penyakit dalam 1 4 13 15 10 43
Anak 1 2 8 6 2 19
Ruangan Perinatologi & HCU
Perinatologi - - - - - 12
ICU - - - - - 4
Total 4 12 40 39 12 123
Prosentase 3.3 9.76 32.52 31.71
Sumber: Surat Keputusan Direktur RSUD Cileungsi
Nomor: 446/010/Kpts.Dir/I/2017
11
BAB III
1. Unit kerja Informasi dan Teknologi (IT) Rumah Sakit Cileungsi bertanggung
jawab dalam pengelolaan aplikasi SIM RS MyHospital, seperti yang
berhubungan dengan hak akses user, data pasien, tarif rumah sakit, dan
pemasangan SIM pada unit pelayanan terkait.
2. Unit kerja Informasi dan Teknologi (IT) Rumah Sakit Cileungsi bertanggung
jawab pengelolaan dan pengembangan website RSUD Cileungsi. Website
merupakan sarana untuk berbagi informasi. Informasi-informasi yang dibagikan
tersebut ada yang bersifat statis dan dinamis.
12
3. Unit kerja Informasi dan Teknologi (IT) juga bertanggung jawab untuk
maintenance computer yang ada di RSUD Cileungsi dalam software dan
hardwarenya.
4. Unit kerja Informasi dan Teknologi (IT) bertanggung jawab dalam keamanan
jaringan meliputi fisik dan database yang ada di RSUD Cileungsi.
5. Unit kerja Informasi dan Teknologi (IT) bertanggung jawab dalam pengawasan
pengembangan SIMRS
B. VISI
Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem Informasi dan Teknologi
dalam mendukung pelayanan rumah sakit.
C. MISI
1. Memberikan dukungan pengelolaan informasi untuk mendukung kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan.
2. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi informasi rumah sakit.
3. Menciptakan lingkungan akademik sebagai pusat pembelajaran
pengembangan sistem teknologi informasi rumah sakit.
D. FALSAFAH UNIT
Falsafah IT:
Memberikan pelayanan teknologi dan informatika yang paripurna,
guna mendukung dan menunjang pelayanan unit-unit terkait di rumah sakit, agar
pelayanan medis dan non-medis yang diberikan kepada pasien dapat dengan
cepat, tepat, efektif dan efisien.
E. NILAI UNIT
Untuk mendukung perawatan pasien dan administrasinya, SIM RS yang dikelola
oleh Informasi dan Teknologi (IT) mendukung penyediaan informasi, terutama
tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan terbarukan, mudah diakses oleh
orang yang tepat pada tempat/lokasi yang berbeda dan dalam format yang dapat
digunakan. Transaksi data pelayanan dikumpulkan, disimpan, diproses, dan
didokumentasikan untuk menghasilkan informasi tentang kualitas perawatan
pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan bahwa
13
sistem informasi rumah sakit harus mampu mengkomunikasikan data berkualitas
tinggi antara berbagai unit di rumah sakit.
F. BUDAYA UNIT
‘Kami ada untuk kesehatan Anda’ sebagai motto dari RSUD Cileungsi mendasari
budaya unit yang berlaku di Informasi dan Teknologi (IT). Meskipun posisi
Informasi dan Teknologi (IT) berada di belakang layar, Informasi dan Teknologi
(IT) harus memahami bahwa keberadaannya merupakan salah satu penegak
tiang keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
efektif, efisien, cepat dan tepat kepada pasien. Di sisi yang lain, SIM RS sebagai
pusat informasi dan manajemen juga menjadi salah satu penentu keberhasilan
manajemen rumah sakit dalam mengelola tagihan pasien, Rekam Medis,
pembukuan RSUD dan lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi
dan baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit
yang unggul dan profesional.
G. TUJUAN
Menciptakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang akurat, tepat waktu,
serta terintegrasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pemeliharaan kesehatan di Rumah Sakit Cileungsi.
14
DIREKTUR RSUD CILEUNGSI
DRG. MIKE KALTARINA,MARS
INSTALASI IT
WIWIEK W, SKM
NETWORK
STRATEGI DAN EDITOR MULTIMEDIA
ADMINISTRATOR HELP DESK TASK
PERENCANAAN IT FEBRIYAN C P KADAM,
RANGGA BILLY PUTRA, S.Kom
DANANG TRY, S.Kom Amd.Kom
WIJAYA,S.Kom
15
Membuat dan mengawasi anggaran IT (budget) dan
expenditures
ii. Memberikan solusi Teknologi Informasi
Bertanggung jawab pada penyediaan layanan infrastruktur
termasuk aplikasi, jaringan komputer (LAN / WAN), keamanan
Teknologi Informasi dan telekomunikasi
Memberikan rekomendasi tentang solusi sistem informasi dan
pendukungnya
Memberikan orientasi kepada pegawai baru mengenai aplikasi
atau sistem yang digunakan saat ini dan rencana atau strategi
IT secara umum
Memberikan arahan pada bawahan mengenai penggunaan dan
solusi teknologi
iii. Pengawasan dan perawatan Teknologi Informasi
Memberikan laporan mengenai semua aspek dari departemen
IT (Teknologi Informasi)
f. Hasil Kerja :
Tim dapat berjalan sesuai rencana
Laporan evaluasi TIM
Percepatan laporan kinerja
Pengembangan Sistem SIM RS dan aplikasi lain yang ada di
Rumah Sakit
2. Network Administrator
a. Nama petugas : RANGGA WIJAYA, S.KOM
b. Tugas Pokok : Menjaga dan mengelola jaringan komputer
c. Uraian Tugas :
Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan
komputasi terkait termasuk hardware komputer, perangkat lunak
sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua konfigurasi.
Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan
perangkat keras, perangkat lunak, atau jaringan lainnya dan
16
masalah sistem, dan mengganti komponen yang rusak bila
diperlukan.
Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian
perlu dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus
dibuat di masa depan.
Memelihara perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan.
d. Hasil Kerja :
Sistem Jaringan terawat dan tersedia
Percepatan proses perbaikan perangkat lunak.
Laporan evaluasi pengembangan SIMRS.
Laporan evaluasi bridging sistem dengan INA CBGs
Tersedianya laporan pasien.
Memanggil data dan informasi secara cepat.
3. Help Desk Task
a. Nama petugas : Ghalia Adzana
b. Tugas Pokok :
menangani keluhan dan permasalahan IT di RSUD Cileungsi
c. Uraian Tugas :
Mencatat, menyampaikan dan menangani permasalahan
(sesuai flowchart)-
Membuat Pelaporan/Rekapitulasi penyelesaian permasalahan-
Menangani account pengguna Tugas Teknisi-
Menyelesaikan permasalahan (Sesuai Flowchart)-
d. Memeriksa perangkat sesuai jadwal
Hasil Kerja :
Rekap jenis complain pada system & jaringan.
Laporan evaluasi pengembangan SIMRS
17
identifikasi informasi RSUD Cileungsi
analisa lingkungan eksternal RSUD Cileungsi,
analisa lingkungan internal RSUD Cileungsi,
analisa lingkungan eksternal bagian teknologi dan informatika,
analisa lingkungan internal bagian teknologi dan informatika,
penentuan portofolio aplikasi bagian teknologi dan informatika
RSUD Cileungsi ke depannya.
e. Hasil Kerja :
o merencanakan pengembangan SIM RS
o merencanakan bridging system SIM RS dengan aplikasi yang ada
di Rumah Sakit
o merencanakan setiap tahap pengembangan modul-modul SIM RS
o merencanakan teknologi dan informatika yang dapat digunakan di
Rumah Sakit
5. EDITOR MULTIMEDIA
a. Nama Petugas : Febrian Kadam
b. Tugas Pokok :
Membantu koordinator teknologi informatika dalam membuat desain
foto
c. Uraian Tugas :
identifikasi kebutuhan tampilan monitor untuk promosi Rumah
Sakit
melakukan dokumentasi gambar kegiatan
mengolah gambar-gambar yang ada menjadi baik untuk disajikan
menggambar desain yang dibutuhkan
d. Hasil Kerja :
o Melengkapi foto dalam SIM RS
o Menghasilkan desain foto dalam promosi kesehatan
o Menghasilkan film durasi singkat mengenai kegiatan RSUD
Cileungsi dan media promosi kesehatan RSUD Cileungsi
18
J. TATA HUBUNGAN KERJA
19
Unit kerja yang berhubungan langsung dengan IT :
20
B. INDIKATOR PROSES
21
6. Memperbaharui konten website Rumah Sakit Cileungsi
Judul Konten website Rumah Sakit Cileungsi
Dimensi mutu Ketepatan
Memberikan informasi terkini mengenai Rumah Sakit
Tujuan
Cileungsi
Pembaharuan konten website adalah memperbaharui
Definisi operasional konten-konten di dalam website dalam jangka waktu
tertentu
Frekuensi pengumpulan
data 2 kali sepekan
Periode analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah konten yang terupdate
Denominator Konten terupdate 2 kali sepekan
Sumber data Dari setiap instalasi/unit kerja di RSUDCileungsi
Target Minimal 2 konten artikel sepekan
Penanggung jawab Kepala Instalasi IT
C. INDIKATOR OUTPUT
7. Kepuasan pengguna SIM RS
Judul Kepuasan Pengguna SIM RS
Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya penggunaan SIM RSUD yang
mampu memberikan kepuasan pelanggan
Kepuasan adalah pernyataan puas oleh pengguna
Definisi operasional
terhadap SIM RS
Frekuensi pengumpulan
data Setiap Bulan
Periode analisis 1 Minggu
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pengguna
Numerator SIM
Denominator Jumlah seluruh pengguna SIM RS
Sumber data Survei
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Instalasi IT
22
L. KEGIATAN ORIENTASI/DIKLAT
Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi senantiasa mengembangkan
manajemen sumber daya manusia yang baik, agar terwujud kuantitas dan
kualitas pegawai yang mampu melaksanakan tugas dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Salah satu tahapan manajemen sumber daya manusia yang
dilaksanakan di RSUD Cileungsi adalah program orientasi baik untuk pegawai
baru atau pegawai lama. Program ini dapat dilakukan manakala rumah sakit
memperoleh pegawai baru ataupun tidak.
Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan
kerja secara non teknis, terutama memahami company profile dan team work
building. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kasubag Umum dan
Kepegawaian bekerjasama dengan Unit Diklat. Sedangkan orientasi khusus
berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara teknis dan
dilaksanakan oleh unit kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan.
Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan
struktur organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan, nilai-nilai dan budaya organisasi
RSUD Cileungsi. Disamping itu, pegawai yang mengikuti orientasi juga dibekali
pemahaman tentang produk layanan, sistem keselamatan pasien dan prinsip-
prinsip kerjasama tim.
23
N. PELAPORAN (HARIAN, BULANAN, TAHUNAN)
Laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,
pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara
tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang
(authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
Pelaporan yang ada di unit IT Cileungsi, yakni pelaporan bulanan. Pelaporan
bulanan ini berupa laporan triwulan KPI (Key Performance Indikator). Laporan
KPI merupakan laporan yang berisi pencapaian indikator-indikator kinerja dari
unit IT ini. Laporan ini memperlihatkan jumlah persentase pencapaian tiap
indikator per bulannya.
24
BAB IV
STANDAR KETENAGAAN
- KUALIFIKASI SDM
1. Pendidikan : Diploma III / Sarjana Komputer / SMU dengan pelatihan komputer
2. Mampu mengoperasikan IT baik Front end maupun back end
3. Dutamakan menguasai jaringan komputer
4. Menguasai database MySQL-SQL Server
5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual Basiq/Java
- DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di unit IT menujukkan bahwa jumlah
staf yang ada di unit IT sudah cukup dalam menunjang proses pengelolaan SIM-
RS Cileungsi dan tugas-tugas yang dilakukan oleh petugas IT RSUD Cileungsi.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah staf IT yang saat ini berjumlah 5 orang dengan
jadwal kerja pagi dan on call jika ada gangguan di waktu lainnya.
- JADWAL KERJA
Senin - Jumat : 07.30 – 15.45
On call dan remote system di luar jam kerja.
25
BAB V
STANDAR FASILITAS
Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang menyimpan seluruh
data milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan ruang IT agar
lebih mudah dimonitoring dan dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di dalam
ruangan server perangkat elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam.
Karena itu untuk mencegah kerusakan perangkat akibat suhu yang panas,
ruangan harus tertutup dan dingin.
26
menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
d. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem
itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
27
BAB VI
TATA LAKSANA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENELITIAN SERTA
PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) RS
28
BAB VII
LOGISTIK
Logistik di rumah sakit adalah konsep yang kurang dipahami dan sering tidak dihargai,
meskipun meliputi bagian penting dari anggaran operasional rumah sakit. Studi
menunjukkan bahwa sekitar 30% sampai 45% dari pengeluaran rumah sakit
didedikasikan untuk kegiatan logistik. Logistik di rumah sakit tidak hanya layanan yang
berhubungan dengan pembelian, toko dan farmasi, tetapi juga mencakup layanan
kesehatan seperti unit operasi dan ruang perawatan pasien.
Pengertian
Secara tidak sadar sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita telah melaksanakan
fungsi logistik baik itu di rumah kita atau di kantor, meskipun kenyataannya tidak selalu
mempergunakan istilahnya. Logistik adalah bagian dari instantsi yang tugasnya
adalah menyediakan barang atau bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan
operasionalnya instansi tersebut dalam jumlah, kualitas dan pada waktu yang tepat
dengan harga serendah mungkin.
Tujuan
Kegiatan logistik sebenarnya punya tiga tujuan, Tujuan operasional agar tersedianya
barang yang bermutu, Tujuan keuangan, operasional dapat terlaksana dengan
biaya yang serendah-rendahnya. Dan Tujuan keamanan yaitu agar persediaan tidak
terganggu oleh kerusakan, pencurian, penyusutan, dll.
29
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket
yang disebut DBMS (Database Management System).
3. Komponen Penunjang
Komponen penunjang adalah komponen pelengkap yang membantu teknis
tugas-tugas SIM RSUDseperti alat tulis menulis, kertas, dan jenis alat tulis
kantor yang standar.
30
BAB VIII
KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kemenkes RI, 2011).
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,
menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya. Manajemen risiko rumah sakit adalah kegiatan
berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian
pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasinya sendiri.
B. TUJUAN
Tujuan keselamatan pasien, yaitu membangun kesadaran terhadap
keselamatan pasien serta terlaksananya implementasi keselamatan pasien dalam
setiap kegiatan pelayanan di Rumah Sakit.
Tujuan adanya manajemen resiko, yaitu untuk menciptakan budaya
keselamatan pasien di rumah sakit, untuk mengurangi kejadian yang tidak
diharapkan (KTD), serta untuk melaksanakan program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.
31
BAB IX
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis
lainnya perlu diperhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang
ada di rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan
kerja di sana perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi
maupun non-infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan
lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga ‘concern’ keselamatan dan
hak-hak pasien yang masuk kedalam program patient safety.
32
Keselamatan Kerja pada Unit Kerja IT (Informatika dan Teknologi)
Keselamatan kerja pada unit kerja IT berfokus kepada peralatan-peralatan utama dan
penunjang yang digunakan oleh staf IT selama melaksanakan tugasnya. Selain dari
perangkat teknis, budaya kerja staf IT juga turut memengaruhi keselamatan staf tidak
hanya dari sisi fisik tapi juga dari sisi psikologis.
33
BAB X
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu pada unit IT (Informatika dan Teknologi) Cileungsi akan mengarah
pada keakuratan data atau informasi yang ada di dalam sistem. Informasi yang
terdapat dalam sistem meliputi data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal
lahir, dan seterusnya. Juga data pegawai RS juga memiliki data, seperti nama, unit
kerja, pangkat, serta tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan lain-lain.
A. Nilai Informasi
Menurut Burch dan Strater dalam buku mereka, Information Systems: Theory and
Practice, nilai informasi itu didasarkan atas sepuluh sifat sebagai berikut :
1. Mudahnya dapat diperoleh
Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya dapat diperoleh keluaran
informasi. Kecepatan memperolehnya dapat diukur, akan tetapi berapa nilainya
bagi pemakai informasi, sulit mengukurnya.
2. Sifat luas dan lengkapnya
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
Sifatnya ini sangat kabur dan oleh karena itu sulit mengukurnya.
3. Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran
informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar, maka
biasanya terjasi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan
kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya
dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya
dengan masalah yang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna akan
tetapi masalah mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
5. Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek, daripada
siklus dapat diperolehnya informasi : masukan, pengolahan dan pelaporan
34
keluaran kepada para pemakai. Biasanya agar informasi itu tepat waktu,
lamanya siklus ini harus dikurangi. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat
diukur.
6. Kejelasan
Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang
tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
7. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak
hanya dengan lebih dari satu keputusan akan tetapi juga dengan lebih dari
seorang pengambilan keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, akan tetapi
dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah
informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan
sebelumnya.
10. Dapat diukur
Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
formal. meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan
sebagainya sering dianggap sebagai informasi, hal-hal tersebut berada diluar
lingkup pembicaraan kita.
Nilai informasi yang sempurna adalah bahwa mengambil keputusan diizinkan untuk
memilih keputusan optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang “rata-rata”
akan menjadi optimal, dan untuk menghindarkan kejadian-kejadian yang akan
mengakibatkan suatu kerugian. Informasi ini tidak sempurna karena lebih banyak
memberikan perkiraan daripada memberikan angka yang pasti.
35
2. Tentukan apakah tindakan itu akan berguna untuk memperoleh informasi
sampel.
3. Tentukan ukuran sampel yang optimal.
4. Sampel
5. Perbaiki kemungkinan-kemungkinan sebelumnya didasarkan data sampel.
B. Mutu Informasi
Informasi berbeda dalam mutunya disebagiankan oleh penyimpangan atau
kesalahan. Menurut Gordon B. Davis kesalahan dapat disebagiankan oleh :
1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3. Hilang atau tidak terolahnya data.
4. Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah
5. Dokumen (induk) sejarah yang salah (atau penggunaan dokumen sejarah
yang salah)
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan(misalnya kesalahan program
komputer)
7. Kesalahan yang dilakukan dengan sengaja
36
BAB XI
PENUTUP
37