Biro Perjalanan Wisata
Biro Perjalanan Wisata
Makna dari kata C dan H pada nama perusahaan kami berarti “C” Cozy
and “H” Happy. Jadi kami akan membuat wisatawan yang menggunakan usaha
perjalanan wisata pada perusahaan ini menjadi nyaman di perjalanan dan nyaman
di kantong, sehingga merasa senang dan kami berharap nantinya akan
menggunakan usaha perjalanan wisata kami kembali.
Dari nama paket tersebut dapat dilihat terdiri dari tiga kata, yakni “natural”
berarti alam/alami, “sunrise” berarti matahari terbit, dan “adventure” berarti
petualangan. Jadi secara keseluruhan makna dari nama paket ini adalah
petualangan alam yang bertujuan untuk mencari/melihat matahari terbit.
Dinamakan demikian karena fokus utama dari paket ini ada pada objek wisata
pertama, yang dimana kegiatannya melihat matahari terbit di puncak gunung.
Tetapi tidak terlepas daripada itu, dari kata “sunrise” dapat dipetik kata “rise”
yang berarti kemunculan, dimana objek wisata yang ada di paket ini lebih ke
daerah yang menjadi suatu sumber, utamanya di daerah Bangli
Pada paket wisata ini sasaran kami yakni kepada wisatawan domestic serta
wisatawan mancanegara. Hal itu dikarenakan agar tidak hanya wisatawan
domestic saja yang tahu keberadaan dari tempat/objek wisata yang ada di daerah
Bangli, tapi wisatawan mancanegara pun dapat lebih dekat mengenal objek wisata
daerah Bangli. Sehingga tempat-tempat tersebut akan semakin dikenal baik
didalam negeri maupun diluar negeri
E. Kategori :
F. Transportasi :
G. Deskripsi :
1. Puncak Gunung Batur
Objek wisata ini terdapat di daerah Kintamani, Bangli. Puncak Gunung Batur
ini terkenal dengan pesona keindahan alamnya., karena kita dapat melihat kaldera
dan danau Batur dari ketinggian 1717 Mpdl. Tapi hal yang sangat diminati adalah
pemandangan matahari terbit serta suasana yang menyejukkan jauh dari polusi
dan kebisingan kota. Waktu yang paling tepat mengunjungi Gunung Batur agar
dapat menyaksikkan sunrise adalah pada jam set 6 pagi sudah ada di puncak
Gunung Batur. Dari atas Gunung Batur kita dapat melihat gunung – gunung yang
berderet di sekitar Batur seperti Gunung Agung, Gunung Abang dan bila cuaca
cerah kita dapat melihat Gunung Rinjani. Gunung Batur termasuk wilayah jajaran
“Geopark”, yakni salah satu warisan dengan geologi yang luar biasa, yang artinya
aman untuk melakukan pendakian. Namun terlepas dari itu para pendaki harus
tetap mengikuti aturan pendakian yang telah ditentukan.
2. Museum Geopark
Objek wisata baru yang hits di media social ini berada di Desa Jehem,
Kecamatan Tembuku, Bangli. Objek Wisata ini menawarkan keindahan alam
lembah dari sungai/Tukad Melangit yang ada dibawah 100 meter dari Anjungan.
Anjungan Tukad Melangit ini pun didesign dengan bentuk yang unik meyerupai
ujung perahu yang dibuat dari bilah bamboo. Anjungan yang berada diatas Sungai
Melangit yang indah, terasa cukup menantang sebab aada sensasi seperti
melayang diatas lembah ketika berada diujung Anjungan tersebut. Hal tersebut
yang menjadi daya Tarik utama pada objek wisata ini, yang dimana juga
dirancang untuk tempat berfoto. Waktu yang tepat untuk mengunjunginya tidak
pada hari libur, karena pastinya akan mengantri, sebab posko pada setiap hanya
dapat diisi 5 orang, dan anjungannya hanya dapat diisi 10 orang saja Walaupun
sudah terdapat pengaman pada Anjungan, wisatawan juga harus memperhatikan
aturan yang ada, karena objek wisata ini dibuat oleh manusia yang pastinya
memiliki kekuatan dan kapasitasnya sendiri, dan selain itu juga wilayah aau
keberadaan Anjungan ini berada di atas tebing. Sebab jika aturan yang tidak
dipatuhi kemungkinan besar akan membuat Anjungan Jebol dan jatuh ke jurang.
Untuk barang bawaan, wisatawan tidak perlu membawa terlalu banyak makanan
atau minuman karena di sekitar anjungan juga terdapat warung kecil.
Objek wisata ini berada di Dusun Penida Kelod, Tembuku, Bangli. Air terjun
ini adalah salah satu air terjun yang sangat eksotis dan indah. Air terjun Tukad
Cepung ini berada diantara tebing tua atau lebih tepatnya diapit oleh keberadaan
tebing yang mengelilinginya. Jadi sebelum masuk ke wilayah air terjunnya, akan
ada tebing yang menyerupai gapura. Selain itu pesona keindahan lainnya yang
ditawarkan adalah suasana sejuk dari air terjun yang turun dari ketinggian sebelas
meter, serta keindahan sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam sela – sela
tebing dari atasnya. Walaupun tempatnya terpencil, tapi objek wisata ini salah satu
spot yang instagramable selain itu juga wisatawan dapat mandi disana sekaligus
merasakan kesegaran air terjun yang masih jernih. Waktu yang paling tepat saat
mengunjunginya ketika siang hari, yakni pada pukul 13.00 dan 14.00 Wita.
Untuk kemungkinan bahaya yang timbul ketika mengunjungi air terjun Tukad
Cepung ini wisatawan dapat tergelincir karena dibagian sisi air terjun dan rutenya
pun sangat terjal, sangat licin, serta bisa terbentur oleh tebing-tebing yang ada
ketika melewatinya, jadi harus lebih hati-hati dan memperhatikan pijakan kaki.
Barang bawaan yang harus dibawa saat ke air terjun ini tentunya air, karena
perjalanannya cukup jauh, menggunakan sepatu sport agar terhindar dari resiko
tergelincir, dan jika wisatawan berencana ingin berenang di air terjun bisa
membawa pakaian ganti seperlunya.
Pada gambar peta perjalanan yang ada diatas, memperlihatkan bahwa perlajan
ke 4 objek wisata tersebut membutuhkan waktu tempuh selama 2 jam 54 menit
untuk perjalanan wisata 1 hari, menggunakan mini bus. Dimana jarak tempuh
keselruhan dari objek wisata ini sekitar 90,2 km. Keliahatannya pada jarak tempuh
keseluruhan nya memang cepat, karena kami tidak ingin membuat waktu terbuang
hanya pada perjalanan saja, jadi waktu untuk menikmati objek wisata tersebut
menjadi berkurang. Selain itu juga, agar wisatawan dapat leluasa menikmati
panorama dan wahana yang ada tanpa terburu-buru oleh waktu.
Gambar I.3 Peta perjalanan dari objek wisata Gunung Batur ke Tempat pemberhentian kedua
Gambar I.4 Peta perjalanan dari Toya Devasa ke objek wisata kedua
berjauhan dengan lokasi dari The Ayu Kintamani Villa. Saat perjalanan akan melewati
objek wisata Volcano Terrace.
Perjalan ketiga dilanjutkan ke Museum Geopark. Seperti pada gambar peta tersebut
jarak tempuhnya 8,7 km dengan waktu selama 22 menit saja. Dimana padajalur tersebut
meliewati Jalan Pendakian Gunung Batur, Jalan Windu Sara, dan Jalan Raya Kedisan.
Gambar I.5 Peta Perjalanan Dari Museum Geopark Ke Tempat Peristirahatan Kedua
Setelah bekeliling dia areal museum dan melihat berbagai koleksi geologi didalamnya,
siangnya berkunjung ke Kintamani Eco Bike Coffee. Disini wisatawan dapat makan siang
atau hanya sekedar ngopi santai sambil menikmati pemandangan daerah Kintamani. Pada
peta tersebut waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 6 menit dengan jarak sekitar 2,1 km.
Gambar I.6 Peta Perjalanan Dari Kintamani Eco Bike Coffee Menuju Objek Wisata Ketiga
Dari Kintamani Eco Bike Coffee, setelah itu menuju ke Anjungan Tukad
Melangit (Antugan Hill). Di peta tersebut nampak ada 3 jalur yang dapat dilewati. Pada
jalur pertama dapat melewati Jalan Sekardadi dengan waktu tempuh yang dibutuhkan
sekitar 51 menit dan jarak 32 km. Jalur kedua merupakan jalur yang direkomendasikan
nama karena selain waktunya lebih cepat, yakni sekitar 46 menit dan jarak 30 km di jalur
ini juga tidak terlalu sering terjadinya kemacetan, jalan pada jalur ini bernama Jalan
Nusantara. Sedangkan pada jalur ketiga bernama Jalan Batur Tengah waktu tempuh yang
dibutuhkan relatif lama yakni 1 jam 1 menit dan jarak 35,5 km. Saat menggunakan Jalan
Nusantara, di perjalanan akan melewati objek wisata Desa Penglipuran dengan hutan
bambunya (Bamboo Forest) dan Waterboom Sidembunut.
Gambar I.7 Peta Perjalanan Dari Anjungan Menuju Objek Wisata Terakhir
Setelah dari Anjungan, perjalanan selanjutnya ke objek wisata Air Terjun Tukad
Cepung (Cepung Waterfall). Dari peta tersebut dapat dilihat bahwa waktu yang
dibutuhkan sekitar 18 menit dengan jarak tempuh 9,9 km dengan melalui Jalan Tembuku.
Gambar I.8 Peta Perjalanan Dari Air Terjun Tukad Cepung Menuju Ke Villa
Setelah dari objek wisata air terjun di Tembuku, sorenya kami menghantarkan
wisatawan kembali ke lokasi penjemputan pertama, yakni di The Ayu Kintamani Villa.
Waktu tempuh yang kami butuhkan untuk kembali sekitar 59 menit dengan jarak 33,5
km, dimana melalui Jalan Nusantara. Pada perjalanan pulang, di jalan ini akan kembali
melewati objek wisata kedua yakni Museum geopark, Desa Penglipuran di Kintamani dan
Waterboom Sidembunut di Tembuku. Pada peta tersebut selain dapat menggunakan Jalan
Nusantara, dapat juga menggunakan Jalan Sekardadi dan Jalan Batur Tengah dengan
waktu tempuh sekitar 1 jam 4 menit.
AKUNTANSI JASA WISATA
Oleh :
KELAS 2F
D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
2018