OLEH :
KELOMPOK 7
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta
merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Dari seluruh penderita stroke di
Indonesia, stroke ischemic merupakan jenis yang paling banyak diderita yaitu sebesar 52,9%,
diikuti secara berurutan oleh perdarahan intraserebral, emboli dan perdarahan subaraknoid
dengan angka kejadian masingmasingnya sebesar 38,5%, 7,2%, dan 1,4%. Hasil Riskesdas
Kemenkes RI, 2013 terjadi peningkatan prevalensi stroke dari tahun 2007 hingga 2013 yaitu
8,3 per mil menjadi 12,1 per mil. Prevalensi tertinggi terjadi di daerah Sulawesi utara (10,8
per mil), Yogyakarta (10,3 per mil), Bangka Belitung (9,7 per mil) dan DKI Jakarta (9,7 per
mil) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah mendapatkan data bahwa kasus tertinggi stroke terdapat di Kota Semarang sebesar
17,36% yaitu 4.516 (Wurtiningsih, 2012).
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak
atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya
pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya
sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai
dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh
anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa (Mediskus, 2013).
Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka pengetahuan
keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor resiko yang dapat menimbulkan
kejadian stroke berulang dapat dicegah atau dihindari, salah satunya melalui penyuluhan
kesehatan. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh stroke, upaya preventif dan
terapi yang efektif akan sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat.
2
Sekitar 90 % pasien stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan
pasien stroke dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah
kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada keluarga pasien stroke di ruangan
syaraf Rumah sakit X , dari 10 yang di wawancarai, 6 diantaranya karena adanya faktor
resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena
kebiasaan gaya hidup seperti merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan
tentang “Pengenalan dan Pencegahan Stroke Hemoragik“ di ruangan Shofa Marwah RS Siti
Khodijah Sepanjang.
B. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit, diharapkan
pasien dan keluarga dapatmengerti, memahami tanda dan gejala stroke.
3) Klien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala dari stroke Hemoragik.
C. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
D. Media
Flip chart dan leaflet.
E. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
3
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Shofa Marwah
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
keluarga mengetahui tentang jenis nutrisi yang diperlukan
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
4
3. Menjelaskan penyebab keterangan
Stroke penyaji
4. Menjelaskan tanda dan gejala
stroke
5. Menjelaskan pencegahan
Penutup 1. Melakukan tanya jawab Mendengarkan Ceramah
( 10 menit ) 2. Menyimpulkan dan dan bertanya
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada sasaran
3. Menutup pertemuan
H. PENGORGANISASIAN
1. Protokol / Pembawa Acara : Tiya Adriana
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh / Pengajar : Rizaldi Heru Susanto
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan’
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator : Moch. Masyhudiono
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
e. Memperagakan atau mempraktekkan teknik menyusui dengan benar.
4. Observer & Notulen : Gita Nur Kholif
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.
5
e. Menyimpulkan/evaluasi kegiatan dari awal sampai akhir.
6
MATERI PENYULUHAN
CVA/STROKE
1. Pengertian Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi otak baik sebagian atau Menyeluruh dari otak yang
tombulnya mendadak, diderita lebih dari 24 jam dan harus diakibatkan oleh karena
gangguan pembuluh darah diotak (Tim PKRS RSU Haji Surabaya, 2018).
Stroke hemoragik adalah suatu penyakit yang disebabkan karena pembuluh darah
arteri yang menyuplai darah ke otak pecah tepat di tengah tengah otak. Stroke hemoragik
terjadi bila pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke otak pecah tepat di dalam otak.
Biasanya terjadi saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi pada saat
istirahat (perdarahan intraserebral, pecahnya aneunisme dan tumor otak yang mengalami
pendarahan). Otak sangat sensitif terhadap perdarahan, dan kerusakan dapat terjadi dengan
sangat cepat. Pendarahan di dalam otak dapat mengganggu jaringan otak, sehinga
menyebabkan pembengkakan, mengumpul menjadi sebuah massa yang disebut hematoma.
Pendarahan juga meningkatkan tekanan pada otak dan menekan tulang tengkorak.
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional
otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun
global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang
disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi
otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya
aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya
pembuluh darah di otak
Stroke atau yang dikenal juga dengan istilah Gangguan Peredaran darah Otak
(GPDO), merupakan suatu sindrom yang diakibatkan oleh adanya gangguan aliran darah
pada salah satu bagian otak yang menimbulkan gangguan fungsional otak berupa defisit
neurologik atau kelumpuhan saraf (Sastri,2013).
7
2. Penyebab Stroke
1) Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol
a) Usia
b) Jenis kelamin
Menurut data dari 28 rumah sakit di Indonesia, ternyata bahwa kaum pria lebih
banyak menderita stroke dibandingkan kaum wanita. Teapi perbedaan angka
kematiannya belum diketahui.
c) Genetik/keturunan
8
Dalam kurun waktu 5 tahun kemungkinan akan terserang stroke kembali
sebanyak 35% sampai 42%
e) Merokok
Merokok dapat meningkatkan terjadinya stroke hampir 2 kali lipat, sedangkan
untuk perokok pasif dapat 1,2 kali lipat. Karena nikotin dan co2 pada rokok
dapat menyebabkan terjadinya kelinan pada diniding pembuluh darah. Selain
itu dapat mepengaruhi komposisi darah sehingga mempermudah terjadinya
proses gumpalan darah (stroke iskemik)
f) Kolesterol tinggi
Dapat merusak dinding pembuluh darah dan juga menyebabkan penyakit
jantung koroner, kolesterol yang tinggi dapat menyumbat dan membentuk plak
di dalam pembuluh darah, baik dijantung maupun diotak.
g) Obesitas
Kegemukan bisa menyebabkan hipertensi dan diabetes melitus yang berarti
bisa juga menyebabkan terjadinya stroke, dikarenakan terjadinya penyempitan
pembuluh darah oleh lemak sehingga alirannya kurang lancar.
h) Minuman Alkohol
Alkhol dapat menganggu proses metabolisme atau sistem pencernaan dalam
tubuh, sehingga dapat menimbulkan beberapa penyakit yang merupakan
penyebab terjadinya stroke.
i) Penyalahgunaan obat
Menggunakan obat obatan terlarang dan menggunakan obat tanpa aturan yang
benar dapat berdampak buruk bagi tubuh. Dimana hal ini mempengaruhi
metabolisme dalam tubuh.
j) kelainan arteri karotis
Merupakan pembuluh darah yang berada dileher yang mengalirkan darah ke
otak. Apabila terjadi kelainan berupa pengerasan atau pembentukan plak, tentu
transportasi darah ke otak menjadi terganggu.
9
3. Penyebab Stroke Hemoragik
a. Perdarahan otak spontan.
1) Utama : hipertensi
2) Tumor, pemakaian anti koagulasi
3) Penyakit darah : leukemia
4) Penyakit pembuluh darah : vaskuler malformation
b. Perdarahan sub arakhnoid
1) Aneurisma
2) AVM (Arterio Venous Malformation)
Face (wajah)
Wajah tampak mencong sebelah (tidak simetris)
Arm drive (gerakan lengan)
Adanya kelemahan pada separuh tubuh
Speech (bicara)
Bicara menjadi pelo, tidak bisa bicara atau bisa bicara tetapi sis pembicaraan
tidak bisa dimenegerti (komunikasi verbal tidak nyambung)
Time, segera menghubungi tenaga kesehatan.
b. Penderita tiba-tiba terlihat mengantuk atau nahkan tidak sadar
c. Pusing berputar
10
4) Pusing
5) Kesadaran menurun
6) Kelainan neurologis
7) Kejang
b. Perdarahan sub arakhnoid
1) Sakit kepala
2) Muntah-muntah
3) Vertigo dan dizziness
4) Kejang-kejang
5) Kesadaran menurun
6. Pencegahan Stroke
a. Olahraga teratur
b. Mengatur konsumsi makanan
c. Kebersihan lingkungan
d. Istirahat yang cukup
e. Check up kesehatan
f. Keluarga bahagia dan harmonis
g. Menjalankan perintah agama, sholat wajib dan sunnah sebaik baiknya
h. Stop rokok dan alcohol
i. Pencegahan stroke usia Muda :
j. Pola hidup sehat
k. Pola makan yang benar
l. Hindari stress dan mulai melatih managemen stress
m. Hindari narkoba
7. Pengobatan Stroke
1. Captopril untuk menurunkan tekanan darah.
2. Fenitoin untuk perdarahan luas dan derajat kesadaran menurun.
3. Nimodipin untuk mencegah vasospasme pada perdarahan subaraknoid primer
akut.
11
8. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang
Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya dapat
dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke.
Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan :
Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu
dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan
lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga dapat meningkatkan
kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.
Kurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga
mengurangi risiko stroke.
Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat
penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan
atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah
menjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal akan
meningkatkan resiko penyakit stroke ini.
Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih
besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke.
Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-
penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga
termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi
darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.
Kurangi stress
Strees meningkatkan tekanan darah, menurunkan daya tahan tubuh,
menghambat regenerasi jaringan, dan menurunkan sensitivitas insulin
(berujung pada diabetes melitus). Beberapa penelitian mengkonfirmasi
peningkatan risiko hipertensi dan stroke pada populasi degan masalah
psikososial yang berat.
12
Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih
Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk
setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain
mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena
stroke
13
DAFTAR PUSTAKA
Dinata, Cintya Agreayu, Yuliarni Safrita Safrita, and Susila Sastri. "Gambaran faktor risiko
dan tipe stroke pada pasien rawat inap di bagian penyakit dalam RSUD Kabupaten
Solok Selatan periode 1 Januari 2010-31 Juni 2012." Jurnal Kesehatan Andalas 2.2
(2013): 57-61.
Fauziah, Tyas Rachmani. Hubungan Antara Jumlah Leukosit Dengan Prognostik Stroke
Iskemik Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Diss. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015.
Prodjodisastro, SpS, Dr. H. Soetarto, dkk, 2011, Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung
pada Usia Muda, Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS.
Rambe, Aldy S. "Stroke: Sekilas Tentang Defenisi, Penyebab, Efek, dan Faktor Resiko."
Stroke: Sekilas Tentang Defenisi, Penyebab, Efek, dan Faktor Resiko (2004).
14