Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN DAN KONSELING

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : SMKN 12 Surabaya
B. Tahun Ajaran : 2016-2017 (semester 1)
C. Sasaran Pelayanan : Siswa kelas X
D. Pelaksana : Dra. Wiwik Susminingsih
E. Pihak Terkait : Siswa

II. WAKTU DAN TEMPAT


A. Waktu Pelaksanaan : 2 X 45 Menit
B. Tempat Pelaksanaan : Ruang Kelas

III. MATERI PEMBELAJARAN


A. Tema/Subtema : 1. Tema : potensi diri
2. Subtema : kemandirian belajar
B. Sumber Materi : Materi layanan klasikal BK

IV. TUJUAN PENGEMBANGAN


A. Pengembangan KES
Pemahaman, mampu memahami dan mewujudkan kemandirian dalam belajar sehari-hari
B. Pengembangan KES-T
Pencegahan, peserta didik dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam kemandirian belajar

V. METODE DAN TEKNIK


A. Jenis Layanan : Layanan informasi
B. Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar

VI. SARANA
A. Media : Tayangan video siaran televisi ,Paparan materi powerpoint
B. Perlengkapan : Laptop, LCD Projector, Modul BK

VII. SARANA PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN/PELAYANAN


Diperolehnya hal-hal baru oleh siswa terkait KES (kehidupan efektifitas sehari-hari) dengan
unsur-unsur AKURS
A. KES :
1. Acuan (A) : Memahami belajar mandiri dalam kehidupan sehari-hari
2. Kompetensi (K) : Kemampuan siswa untuk melatih mandiri dalam belajar
3. Usaha (U) : Mewujudkan siswa yang mandiri belajar hingga siswa berprestasi
4. Rasa (R) : Senang melakukan belajar mandiri
5. Sungguh-sungguh (S) : Bersungguh-sungguh dalam belajar mandiri dirumah maupun di
sekolah.
B. KES-T :
Menghindari sikap tidak mau tahu/tidak peduli,cuek,acuh tak acuh pada kemandirian belajar.
C. Ridlo Tuhan, Bersyukur, Ikhlas dan Tabah :
Memohon ridho dan rahmat Tuhan yang Maha Esa untuk suksesnya siswa dalam melatih diri
untuk mencapai kemandirian siswa dalam berbagai hal.

VIII. LANGKAH KEGIATAN


A. LANGKAH PENGANTARAN :TAHAP PEBENTUKAN
1. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa
2. Mengecek kehadiran, dan mengajak mereka berempati kepada siswa yang tidak hadir
3. Mengajak dan membimbing siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran/pelayanan dengan
penuh perhatian, semangat, dan penampilan dengan melakukan kegiatan berpikir, merasa,
bersikap, bertindak dan bertanggung jawab (BMB3) berkenan dengan materi pembelajaran/
pelayanan yang akan dibahas.
4. Menyampaikan arah materi pokok pembelajaran, yaitu dengan judul kemandirian belajar siswa
5. Menyampaikan tujuan pembahasan yaitu tentang kemandirian belajar

B. LANGKAH PENJAJAKAN : TAHAP PERALIHAN


1. Menanyakan kepada siswa tentang kemandirian belajar
2. Meminta respon siswa tentang kemandirian belajar
3. Meminta siswa mengemukakan pengalaman tentang belajar mandiri
4. Memberikan ulasan umum dan penegasan-penegasan berkenaan dengan memasukan/ respon/
pengalaman siswa untuk nomor 1,2 dan 3

C. LANGKAH PENAFSIRAN : TAHAP KEGIATAN AWAL


1. Membahas kondisi/ materi yang dikemukakan siswa pada langkah penjajakan dengan
penekanan-penekanan tertentu mengarah pada materi pokok.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan atau merespon materi kemandirian belajar yang
dijelaskan pertanyaan dan respon siswa tersebut dijawab dan diberikan ulasan serta penegasan-
penegasan yang diperlukan

D. LANGKAH PEMBINAAN : TAHAP KEGIATAN UTAMA


Berisi kegiatan penguraian, diskusi, pelatihan pengembangan sikap, pengetahuan dan
keterampilan melalui strategi transformatif dengan dinamika BMB3
1. Konselor memberikan arahan kepada siswa tentang bagaimana cara belajar mandiri dirumah
maupun disekolah
2. Siswa membentuk kelompok diskusi, menonton video dan kemudian siswa berdiskusi tentang
cara belajar mandiri agar bisa menjadi siswa yang berprestasi
3. Siswa belajar menerima dan bertanggung jawab atas keputusan yang di ambilnya.

E. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT : TAHAP KESIMPULAN DAN


PENUTUP
1. Kesimpuan
Pemimpin kelompok/konselor/guru BK, menyimpulkan hasil presentasi setiap anggota
2. Penilaian Hasil
Diakhir proses pembelajaran/ pelayanan siswa diminta merefleksikan (secara lisan dan atau
tertulis) apa yang mereka peroleh dengan pola BMB3 dalam unsur-unsur AKURS :
a. Berfikir : Pemenuhan kebutuhan diri untuk memahami kemandirian belajarnya
b. Merasa : Bersyukur atas rahmat dan ridho tuhan berkenaan dengan kemandirian belajar
sebagai aspek potensi diri
c. Bersikap : Bagaimana bersikap positif terhadap kemandirian belajar
d. Bertindak : Berusaha mengembangkan kemandirian belajar
e. Bertanggung jawab : Sungguh-sungguh dalam kemandirian belajar untuk menunjang potensi
diri disekolah maupun diluar sekolah.
3. Penutup
a. Konselor dan siswa membuat simpulan hasil diskusi
b. Menutup dengan do’a dan salam
4. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran/pelayanan untuk memperoleh
gambaran tentang aktivitas siswa dan efektifitas pembelajaran/pelayanan yang telah
diselenggarakan.
5. LAPELPROG dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesei, disusunlah laporan pelaksanaan program
layanan (LAPELPROG) yang memuat data penilaian hasil proses, dengan disertai arah tindak
lanjutnya.

Surabaya, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala SMKN 12 Surabaya Guru Pembimbing

Drs. Biwara Sakti Pracihara Dra. Wiwik Susminingsih


NIP. 196307311994121003 NIP. 196209232008012002
LAMPIRAN 1

Rencana penilaian : Penilaian Segera

A. PENILAIAN PROSES LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (dikelas)


NO INDIKATOR YANG DIAMATI A B C
1 Partisipasi perseta didik dalam mengikuti
layanan
2 Peserta layanan dapat bekerjasama dalam
kelompok
3 Keaktifan peserta didik dalam mengikuti
layanan dan partisipasi aktif
4 Fasilitas mendukung dalam layanan
5 Materi layanan diamati peserta layanan
JUMLAH

Keterangan : A : Baik = jumlah skor 10-15


B : Cukup = jumlah skor 9-5
C : Kurang = jumlah skor 1-5

B. PENILAIAN HASIL BIMBINGAN DAN KONSELING


NO INDIKATOR YANG DIAMATI A B C
1 Peserta layanan merasa senang dalam
kegiatan layanan
2 Peserta layanan memahami dan
meaksanakan cara belajar mandiri
3 Peserta layanan akan berusaha belajar
dengan mandiri setiap hari
4 Kelompok layanan dapat mempresentasikan
hasil pengamatan
5 Peserta layanan memiliki pengetahuan dan
pengalaman lebih tentang fasilitas yang
disediakan
C. KEGIATAN SISWA
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kemandirian belajar ?

2. Jelaskan, mengapa kemandirian belajar perlu diterapkan dalam di kehidupan sehari-hari?

3. Apa akibat yang akan terjadi bila kemandirian belajar tidak kita terapkan dalam

kehidupan kita?

4. Jelaskan faktor-faktor yang menghalangi kemandirian belajar

5. Sebutkan ciri-ciri kemandirian belajar

6. Jelaskan upaya kemandirian belajar

7. jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar


LAMPIRAN 2

MATERI LAYANAN

KEMANDIRIAN BELAJAR
A. KEMANDIRIAN
Seseorang mungkin akan sudah menganggap bahwa dirinya sudah mandiri
dalam segala hal, namun beberapa orang juga masih ragu akan kemandirian yang sudah
terdapat dalam dirinya. Mandiri adalah tidak menggantukan tanggung jawab kita
kepada orang lain.
Kemandirian berarti dapat berdiri sendiri, tanpa tanpa bergantung pada orang lain
(Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989: 555)
Menurut Mungin Eddy Wibowo(1992: 69), kemandirian diartikan sebagai tingkat
perkembangan seseorang dimana ia mampu berdiri sendiri dan mengandalkan
kemampuan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan
berbagai masalah yang dihadapi.
Purwodarminto dalam (Eri Erawati 1992: 555), kemandirian diartikan hal atau
keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain.
Sedangkan menurut Sukadji dalam (Eri Erawati 1986: 19) yang dimaksud
kemandirian adalah mampu mengatur diri sendiri sesuai dengan hak-hak dan
kewajiban yang dimiliki; mampu menentukan nasib sendiri; tidak tergantung pada
orang lain sampai batas kemampuannya; mampu bertanggung jawab atas keputusan,
tindakan dan perasaannya sendiri.
Dari keterangan di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemandirian adalah
sikap seseorang yang tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain, dan sudah
merasa yakin dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat mengembangkan
kemampuannya sebagai penunjang dalam kehidupan sehari-hari.

B. BELAJAR

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat,
bagi pelajar atau siswa kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut
ilmu di lembaga pendidikan formal.
Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan
lingkungannya. Sedangkan Moeslichatoen mengemukakan bahwa belajar dapat
diartikan sebagai proses yang memuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu
sendidri dihasilakan dari usaha dalam proses belajar. (Abdul Hadis, 2008:60).

Sedangkan Hilgrd & Blower ( dalam Hamalik, 2004 : 45 ) mengatakan belajar


adalah perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas , praktek dan pengalaman.
Dalam belajar terdapat hal – hal pokok sebagai berikut :
a. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behaviorel changes, aktual
maupun potensial)
b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kecakapan baru.
c. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja) (Suryabrata,2001: 232).

Berdasarkan pendapat para ahli datas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan didalam diri seseorang yang disengaja dan terarah untuk
menuju pada suatu tujuan kepribadian yang lebih utuh dan tangguh. Dalam dunia
pendidikan, belajar merupakan proses siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
paham menjadi paham, dan sebagainya. Dengan demikian belajar dalam penelitian
adalah unsur yang terkait dengan kemandirian, belajar yang dimaksud adalah belajar
yang mandir, yang dapat menjadikan siswa mampu belajar secara mandiri.

C. KEMANDIRIAN BELAJAR

Setiap siswa memiliki gaya dan tipe belajar yang berbeda dengan teman-
temannya, hal ini disebabkan karena siswa memiliki potensi yang berbeda dengan
orang lain. Menurut Hendra Surya (2003:114), Belajar mandiri adalah proses
menggerakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk
menggerakan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau
pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian belajar mandiri lebih mengarah pada
pembentukan kemandirian dalam cara-cara belajar.
Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar
adalah aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan
tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta mampu mempertanggung
jawabkan tindakannya. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia
telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut
Masrun, (1986:4) yaitu:
a. Usia.
Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak
menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena
percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya
sendiri. Anak-anak akan lebih tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu
lambat laun akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.
b. Jenis kelamin.
Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan
kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria
dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria
dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis
menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan
wanita.
c. Konsep diri.
Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu
untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang
dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya.
Mereka yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian
dan sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau
cenderung menggantungkan dirinya pada orang lain.
d. Pendidikan.
Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk
mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki
kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga
orang memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.
e. Keluarga.
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar
kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri
seseorang.
f. Interaksisosial.
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu
melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang
bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala
permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung
untuk berperilaku mandiri.
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian
seseorang tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya
kemandirian itu sendiri. faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu
bersikap dan berpikir cara mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.

Sumber materi dari http://tetap-belajar.blogspot.com/2013/09/faktor-faktor-yang-


mempengaruhi_1.html#sthash.kIjA2bhg.dpuf

Anda mungkin juga menyukai