Anda di halaman 1dari 93

KUMPULAN REFLEKSI KASUS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Program Profesi Dokter


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
Richard Guntur Bramantio, S.Ked
J510185058

Pembimbing :
dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA


RSJD DR. ARIF ZAINUDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
KUMPULAN REFLEKSI KASUS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Progam Profesi Dokter


Stase Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
Richard Guntur Bramantio, S.Ked
J510185058

Telah di setujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Stase Ilmu Kedokteran Jiwa
Progam Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Pada 24 Agustus 2018

Penguji :
dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ., M.Kes (…………………….)

Dipresentasikan dihadapan :
dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ., M.Kes (…………………….)
STATUS PASIEN 1

I. Identitas
A. Nama : Ny. R
B. Jenis Kelamin : Wanita
C. Umur : 39 tahun
D. Alamat : Tangerang Selatan, Banten
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Cerai
H. Pendidikan Terakhir : SD
I. Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga
J. Tanggal masuk RS : 23 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 3 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di bangsal Srikandi pada tanggal 3 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Bingung.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Ny. R. Pasien
mengaku berusia 39 tahun. Pasien mengatakan tinggal di Tangerang
Selatan, Banten tetapi 2 bulan ini pasien di Wonogiri. Perawatan diri
baik, mengenakan baju dan celana pink. Saat dianamnesis pasien
menjawab pertanyaan dengan volume cukup, intonasi cepat, artikulasi
kurang jelas, tatapan mata baik.
Pasien mengatakan 2 minggu yang lalu dibawa ke RSJD
Surakarta oleh polisi yang awalnya pasien bingung dan ingin kabur
dari rumah ibunya (Wonogiri) pulang kembali ke rumahnya yang
berada di Tangerang untuk menemui mantan suami dan anaknya
sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa banyak bicara saat ini,
sebelumnya pasien merasa pendiam dan saat ini aktivitiasnya
bertambah banyak, banyak bicara, bicara cepat dan jarang tidur tanpa
sebab sudah 11 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien bercerita bahwa ia sudah sering keluar masuk ke RSJ
pertama kali dirawat di RSJ Grogol, Jakarta Barat karena sering marah
dan memukuli orang rumah pada tahun 2012. Kemudian pasien
mengaku keluar dari RSJ Grogol setelah 2 bulan berada disana dan
kembali ke rumah yang berada di Tangerang Selatan, Banten.
Pasien masuk kembali di rawat inap selama kurang lebih 1
bulan ke RSUP Rahmawati, Jakarta Selatan diantar oleh keluarga
tahun 2015 karena sering melamun, sering diam, sering menyendiri
dan tidak bisa tidur. Saat di RSUP Fatmawati pasien jarang berbicara
dengan temannya yang ada di Rumah Sakit. Pasien mengaku sering
melamun, sering diam, sering menyendiri dan tidak bisa tidur karena
sudah cerai dengan Suami tahun 2015 tetapi pasien hanya dicerai
melalui uacapan “Talak 3” oleh suami, sehingga pasien merasa tidak
terpenuhi lahir dan batinnya.
Pasien mengaku kembali dirawat inap di RSUP Pamulang
Tangerang Selatan, Banten pada tahun 2017 dengan keluhan yang
sama seperti pada tahun 2012 saat pertama kali pasien masuk ke RSJ
Grogol dan dirawat jalan 1 bulan juga. Pasien memiliki riwayat
percobaan bunuh diri dengan cara menggulung-gulungkan diri dijalan
yang ada busnya sampai bus tersebut mundur tidak berani melewati
jalan tersebut.
Saat ini pasien di RSJD Surakarta ingin sekali ketemu dengan
Ariel Peterpan dan ingin sekali jadi istrinya jika nanti keluar dari
RSJD Surakarta ini. Karena merasa sudah tidak terpenuhi kebutuhan
lahir dan batinnya oleh suami.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 4 kali dirawat inap karena gangguan psikiatri.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Disangkal
c. Riwayat kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : Disangkal
b. Riwayat alkohol : Disangkal
c. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Lahir didukun beranak
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien dulunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
b. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah memiliki 2 anak kandung dan 2 anak
angkat kemudian bercerai secara lisan.
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Wonogiri
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien tidak suka bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Wonogiri bersama ibu pasien.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien didapatkan keluhan serupa pada keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa


III. Evaluasi Keluarga
A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama ibunya sudah 2 bulan sebelum masuk rumah sakit
yang terakhir.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah ekonomi yaitu pasien merasa kurang tercukupi
kebutuhannya sebagai istri dan akhirnya bekerja sebagai pembantu rumah
tangga untuk meringankan beban suami.
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Baik
2. Hubungan dengan Ayah : Baik
3. Hubungan dengan Suami : Kurang baik
4. Hubungan dengan anak : Baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


B. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 39 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi cepat,
artikulasi kurang jelas, banyak berbicara tanpa diminta oleh
pemeriksa.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif .
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
C. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Tidak berubah
D. Alam Perasaan
1. Mood : Hipertimik
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat diraba-rasakan
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : (-) tidak ada
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
F. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : logorrhea, asosiasi longgar
3. Isi pikir : normal
G. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Buruk (tidak dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Buruk (tidak dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama sekolah
dasar pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
H. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Buruk
2. Uji Daya Nilai : Buruk
3. Penilaian Realita : Buruk
I. Tilikan Diri
Derajat 1 (penyangkalan total tentang penyakitnya)
J. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).
V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 120/70 mmHg
b. Nadi 85 x/ menit
c. RR 22 x/ menit
d. Suhu 36,00 C
C. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
A. Fungsi kesadaran : Compos mentis
B. Fungsi sensoris : dalam batas normal
C. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
D. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Arus pikir asosiasi longgar dan logorrhea.
3. Tilikan derajat 1.
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Seorang perempuan usia 39 tahun, bercerai, sudah memiliki anak,
berpenampilan sesuai usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan
volume cukup, intonasi cepat, dan artikulasi kurang jelas.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta ingin kabur dari rumah.
3. Pasien sering membicarakan hal-hal yang tidak ditanyakan oleh
pemeriksa. Untuk mengembalikan inti pembicaraan pemeriksa harus
memotong pembicaraan.
4. Kesadaran compos mentis, mood hipertimik, afek luas, mood dan afek
tidak serasi.
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran realistik. Arus pikir logore dan
asosiasi longgar terlihat dari pembicaraan pasien yang banyak secara
kuantitas dan cepat berpindah dari satu cerita ke cerita yang lain tetapi
terkadang masih relevan.
6. Pasien memiliki tilikan derajat 1. Tidak ada riwayat medik yang
berhubungan dengan keluhan pasien, tidak didapatkan riwayat
penyakit jiwa pada keluarga.
VII. Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini didapatkan adanya gangguan pada perilaku,
perasaan dan pikiran yang secara klinis bermakna dan menimbulkan
penderitaan (distress) dan gangguan dalam fungsi pekerjaan dan kehidupan
sosialnya dengan demikian dapat disimpulkan pasien menderita gangguan
jiwa.
Pada pasien ini didapatkan sindrom psikosis yaitu,
a. Hendaya berat dalam Reality Testing Ability (RTA) yaitu berupa
kesadaran kualitatif yang berubah, dan tilikan terganggu.
b. Serta hendaya berat pada fungsi-fungsi mental, yang bermanifestasi
pada gejala yaiu isi pikir arus pikir logore dan asosiasi longgar,
mood hipertimik dan afek yang luas, serta tilikan derajat 1.

Pada pemeriksaan neurologi dan internus tidak didapatkan kelainan


sehingga blok Gangguan Mental Akibat Penyakit Fisik dapat disingkirkan
(F00-F09). Riwayat penggunaan zat sebelumnya tidak didapatkan, sehingga
diagnosis Gangguan Mental Terkait Zat dapat disingkirkan (F10- F19).
Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran secara kuantitatif
compos mentis, secara kualitatif berubah, Arus pikir logore dan asosiasi
longgar serta tilikan derajat 1 sehingga blok Skizofrenia, Gangguan
Skizotipal, dan Gangguan Waham dapat disingkirkan (F20-F29).
Pada pemeriksaan status mental juga didapatkan mood meningkat
(Hipertimik) dan afek yang meluas sehingga blok Gangguan perasaan
(afektif/ Mood) belum dapat disingkirkan (F30-F39).
Pada pasien ini didapatkan berupa kesadaran kuantitatif Compos
Mentis, kualitatif kesadaran berubah, Arus pikir logore, dan asosiasi
longgar, mood meningkat (Hipertimik) dan afek yang meluas. Semua gejala
tersebut muncul dalam satu episode penyakit yang sama sehingga menurut
PPDGJ III dapat didiagnosis sebagai Gangguan Afektif Bipolar, Episode
kini manik tanpa gejala psikotik (F31.1) dengan diagnosa banding
Skizoafektif tipe manik (F25.0) dan Episode Mania tanpa gejala psikotik
(F30.1)
VIII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini manik tanpa gejala
psikotik (F31.1)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga dan lingkungan sosial
 Axis V : GAF 50-41.Gejala berat, disabilitas berat.

IX. Diagnosis Banding


 F 25.0 Skizoafektif tipe manik
 F 30.1 Episode Mania tanpa gejala psikotik
X. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Clozapine 2x100 mg
2. Risperidon 2x2 mg
3. Trihexyphenidyl 2x2mg
4. Depakote 1x500 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
XI. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam
STATUS PASIEN 2

I. Identitas
A. Nama : Tn Y
B. Jenis Kelamin : Pria
C. Umur : 32 tahun
D. Alamat : Karang Anyar
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMP
I. Pekerjaan : Pedagang Bakso
J. Tanggal masuk RS : 5 Agustus 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 5 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di IGD pada tanggal 5 Agustus 2018. Alloanamnesis dilakukan
kepada Larti sebagai Ibu Kandung pada tanggal 5 Agustus 2018 di IGD RSJD
Surakarta.
A. Keluhan Utama
Marah-marah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Tn. Y Pasien
mengaku berusia 32 tahun. Pasien mengatakan tinggal di Karang
Anyar tetapi 3 bulan ini pasien di Lampung dan kembali ke Karang
Anyar baru 2 hari ini. Perawatan diri baik, mengenakan baju batik dan
celana bahan hitam . Saat dianamnesis pasien menjawab pertanyaan
dengan volume cukup, intonasi cepat, artikulasi kurang jelas, tatapan
mata baik.
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh keluarga pasien yang
awalnya pasien merasa sering marah-marah dan melempari barang
disekitarnya sejak 2 hari lalu. Pasien merasa ada yang
mengganggunya tetapi tidak tahu siapa dan ada orang bisik-bisik
membicarakan pasien dan menyuruh untuk solat terus.
Pasien suaranya menghilang saat ditanya oleh dokter
(perempuan) jaga di IGD, pasien lalu berkata malu berbicara dengan
dokter tersebut. Pasien merasa orang lain mengerti apa yang ada
dipikiran pasien. Pasien juga berkata merasakan ada kekuatan yang
masuk seperti jin namanya “Ki Ageng” yang memiliki istri bernama
Nyi Roro Kidul. Pasien berkata kalau Ki Ageng pernah bilang “kalau
dia meminum degan, pasien akan mendapatkan kekuatan luar biasa”.
Pasien berkata bahwa pasien pernah diajak bertapa oleh
ayahnya di Jati Srono, Pesanggrahan. Ketika disana pasien berfoto-
foto dalam keadaan tempat yang gelap. Kemudian pasien mencetak
foto tersebut dan merasa dapat melihat gambaran bapak Soekarno
sedang pidato padahal orang lain tidak dapat melihatnya.
Pasien berkata dalam perjalanannya dari Lampung ke
Karanganyar menggunakan bis. Kemudian pasien merasa ditemui dan
dikawal oleh malaikat, lalu pasien merasa bisnya melaju cepat seperti
pewasat terbang. Pasien berkata kalau ingin bisa bertemu dan dikawal
oleh malaikat harus sering melakukan solat tahajud, solat istikoroh,
solat dhuha, solat tasbih, dan tirakatan.
2. Alloanamnesis
Pasien merasa sering marah-marah, bingung, terliha tidak bisa
tidur karena gelisah dan sering bicara sendiri. Pasien seperti ini saat
setelah salah paham/beda pendapat dengan istri pasien. Pasien sudah
menikah dan memiliki anak satu. Pasien sudah 7 kali ke RSJD
Surakarta ini, terakhir 2015. Pasien tidak rutin minum obat dan tidak
rutin kontrol. Pasien terakhir kontrol adalah bukan mei 2018. Awal
mulanya pertama kalinya pasien sering marah-marah seperti ini
karena pasien pernah mengalami jatuh dari motor sampai tidak
sadarkan diri dan kepala belakangnya terbentur. Kejadian ini terjadi
saat pasien masih remaja kira-kira umur 16 tahun.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 7 kali dirawat inap karena gangguan psikiatri. Awalnya
saat pasien umur 16 tahun setelah jatuh dari motor. Dan terakhir
tahun 2015. Pasien terakhir kontrol ke poli bulan mei 2018.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
d. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
e. Riwayat trauma kepala : Diakui
f. Riwayat kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
d. Riwayat merokok : Disangkal
e. Riwayat alkohol : Disangkal
f. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Lahir didukun beranak
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah seorang pedagang bakso di Lampung
b. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah memiliki 1 anak kandung.
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Karanganyar
SMP N 1 Karanganyar
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien senang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar. Saat berdagang pasien merasa banyak persaingan
dengan pedagang lainnya dan dianggap wajar saja.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Karang Anyar bersama keluarga pasien. Jika
pasien di Lampung, pasien tinggal bersama istri dan anaknya
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa


III. Evaluasi Keluarga
A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama ibunya sudah 2 hari sebelum masuk rumah sakit
yang terakhir.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah ekonomi yaitu pasien merasa kurang tercukupi dan
akhirnya bekerja sebagai pedagang bakso
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Baik
2. Hubungan dengan Ayah : Baik
3. Hubungan dengan Istri : Kurang baik
4. Hubungan dengan anak : Baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 32 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi terkadang
cepat, intonasi terkadang lambat, artikulasi jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gelisah.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Disforik
2. Afek : Sempit
3. Keserasian : Tidak serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Non Realistik
2. Arus pikir : Koheren
3. Isi pikir : Waham Bizzare, Thought broadcasting
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama
sekolah pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Tidak Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian Realita : Tidak Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat IV (Pasien merasa sakit tapi tidak tahu apa penyebab pastinya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).
V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
1. Status Interna
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda Vital :
a. TD 121/70 mmHg
b. Nadi 115 x/ menit
c. RR 24 x/ menit
d. Suhu 36,00 C
3. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
4. Abdomen : Dalam batas normal
5. Ekstremitas : Dalam batas normal
6. Gatrointestinal : Dalam batas normal
7. Urogenital : Dalam batas normal
8. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : Compos mentis
2. Fungsi sensoris : dalam batas normal
3. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
4. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Waham Bizzare dan Thought Broadcasting.
3. Halusinasi auditorik
4. Pikiran non realistik
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Seorang perempuan usia 32 tahun, menikah, sudah memiliki anak,
berpenampilan sesuai usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan
volume cukup, intonasi kadang cepat kadang lambat, dan artikulasi
jelas.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta ingin kabur dari rumah.
3. Kesadaran compos mentis, mood disforik, afek sempit, mood dan
afek tidak serasi.
4. Pasien memiliki waham bizzare, thought broadcasting, halusinasi
auditorik
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran non realistik.
6. Pasien memiliki tilikan derajat IV. Pasien merasakn sakit tapi tidak
tahu penyebab pastinya, tidak didapatkan riwayat penyakit jiwa pada
keluarga.
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizofrenia Paranoid (F 20.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga
 Axis V : GAF 50-41.Gejala berat, disabilitas berat.

VIII. Diagnosis Banding


 F 20.3 Skizoafektif Tak Terinci
 F 23.0 Waham menetap
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Chlorpromazin 1x100 mg
2. Risperidon 2x2 mg
3. Injeksi Zyprexa 1 ampul
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam
STATUS PASIEN 3

I. Identitas
A. Nama : Ny. S
B. Jenis Kelamin : Wanita
C. Umur : 32 tahun
D. Alamat : Ngablak, Karang Mojo, Karanganyar
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Menikah
H. Pendidikan Terakhir : SD
I. Pekerjaan : Buruh
J. Tanggal masuk RS : 29 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 7 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di Larasati pada tanggal 7 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Bingung dan marah-marah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Ny. S Pasien
mengaku berusia 32 tahun. Pasien mengatakan tinggal di Karanganyar
bersama dengan orang tua pasien. Perawatan diri baik, mengenakan
baju dan celana merah jambu. Saat dianamnesis pasien menjawab
pertanyaan dengan volume cukup, intonasi baik, artikulasi jelas, tetapi
pasien banyak berbicara tanpa diminta untuk berbicara/ditanyai oleh
pemeriksa.
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh keluarga pasien yang
awalnya pasien merasa sering marah-marah dan melempari barang
disekitarnya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa
bingung karena banyak pendatang yang ada di daerah sekitar
rumahnya 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sering marah-
marah tanpa sebab saat itu dan sering memukuli ibunya. Pasien
dibawa oleh keluarga saat pasien pulang kerja dan dibawa ke RSJD
Surakarta.
Pasien berkata merasakan adanya bisikan-bisikan yang tidak
tau siapa, dan membisikan kalau ayah pasien mau menikah lagi.
Kemudian pasien sering memberitahukan bisikan-bisikan tersebut ke
ibu pasien, tetapi ibunya tidak pernah percaya. Pasein mengatakan
kalau ayah pasien selingkuh dengan wanita lain, tetapi pasien belum
pernah melihat dengan sendirinya ayahnya berselingkuh dengan
wanita lain. Sejak saat itu pasien sering curiga dan benci terhadap
ayah pasien.
Pasien juga mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan
istri dari mantan suaminya yang sekarang, yang sering menyuruhnya
kerja kemudia uangnya diberikan untuk menghidupi keluarga mantan
suaminya tersebut. Pasien mengatakan saat ditanya sekarang masih
mendengar tidak bisikan tersebut, pasien mengatakan masih
mendengarkannya saat ingin tidur.
Saat di rumah pasien mengatakan sering tidak diperhatikan
oleh orang tuanya. Pasien pernah berkata kepada saya bahwa salah
satu perawat yang ada dibangsal Larasati adalah pembunuh, dan
berkata jangan dekat-dekat dengan perawat itu nanti saya akan
dibunuh oleh perawat itu. Pasien pernah dibawa ke RSJD Surakarta
tahun 2011 dengan keluhan yang sama.
Pasien sudah menikah tahun 2007 kemudian bercerai tahun
2017. Saat ditanya pasien sudah memiliki anak atau belum pasien
sudah berkata memiliki sudah memiliki anak 299.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 2 kali dirawat inap karena gangguan psikiatri. Awalnya
saat tahun 2011 dengan keluhan yang sama dengan saat ini. Dan
terakhir tahun 2018.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
g. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
h. Riwayat trauma kepala : Diakui
i. Riwayat kejang : Diakui tahun 2002
4. Riwayat Penggunaan Zat
g. Riwayat merokok : Diakui
h. Riwayat alkohol : Disangkal
i. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Lahir sendiri saat ibu pasien dikamar mandi, saat pasien umur 7
bulan dalam kandungan.
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien pernah tidak naik kelas saat dikelas 4 ke kelas 5.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah seorang buruh yang bekerja disawah
b. Riwayat perkawinan
Pasien sudah bercerai tahun 2017.
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Karanganyar
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien senang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Karang Anyar bersama orang tua pasien.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

III. Evaluasi Keluarga


A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama orang tuanya.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah ekonomi yaitu pasien merasa kurang tercukupi. Pasien
merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Kurang baik
2. Hubungan dengan Ayah : Kurang baik
3. Hubungan dengan Suami : Kurang baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 32 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi terkadang
cepat, intonasi terkadang lambat, artikulasi jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif .
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Aleksitimia
2. Afek : Sempit
3. Keserasian : Tidak serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : Asosiasi longgar, loggorhea
3. Isi pikir : Waham Curiga
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
d. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
e. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
f. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama
sekolah pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
c. Konsentrasi : Baik
d. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Tidak Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian Realita : Tidak Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat IV (Pasien merasa sakit tapi tidak tahu apa penyebab pastinya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).

V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan


1. Status Interna
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda Vital :
a. TD 118/70 mmHg
b. Nadi 95 x/ menit
c. RR 22 x/ menit
d. Suhu 36,70 C
3. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
4. Abdomen : Dalam batas normal
5. Ekstremitas : Dalam batas normal
6. Gatrointestinal : Dalam batas normal
7. Urogenital : Dalam batas normal
8. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : Compos mentis
2. Fungsi sensoris : dalam batas normal
3. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
4. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Waham Curiga.
3. Halusinasi auditorik
4. Mood dan afek tidak serasi

VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna


1. Seorang perempuan usia 32 tahun, menikah, sudah memiliki anak,
berpenampilan sesuai usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan
volume cukup, intonasi baik, artikulasi jelas, tetapi pasien banyak
berbicara tanpa diminta untuk berbicara/ditanyai oleh pemeriksa.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena bingung dan marah-marah.
3. Kesadaran compos mentis, mood alexitimia, afek sempit, mood dan
afek tidak serasi.
4. Pasien memiliki waham curiga, dan halusinasi auditorik
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran realistik.
6. Pasien memiliki tilikan derajat IV. Pasien merasakn sakit tapi tidak
tahu penyebab pastinya, tidak didapatkan riwayat penyakit jiwa pada
keluarga.
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizoafektif tipe manik (F 25.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga
 Axis V : GAF 50-41.Gejala berat, disabilitas berat.

VIII. Diagnosis Banding


 F 20.0 Skizofrenia Paranoid
 F 20.3 Skizofrenia tak terinci
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Chlorpromazin 1x100 mg
2. Risperidon 2x2 mg
3. Clozapine 2x100 mg
4. Injeksi Loddo : Della = 1 amp. k/p ngamuk.
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping.
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol.
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam
STATUS PASIEN 4

I. Identitas
A. Nama : Ny. D
B. Jenis Kelamin : Wanita
C. Umur : 29 tahun
D. Alamat : Bakalan, Gorongan, Kartasura
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMA
I. Pekerjaan : Pemulung dan memandikan jenazah
J. Tanggal masuk RS : 4 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 3 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di bangsal Sena pada tanggal 3 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Marah-marah dan sering memukul tanpa sebab.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Ny. D. Pasien
mengaku berusia 29 tahun. Pasien mengatakan tinggal di Bakalan,
Gowongan, Kartasura. Perawatan diri baik, mengenakan baju dan
celana biru. Saat dianamnesis pasien menjawab pertanyaan dengan
volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas, tatapan mata baik.
Pasien mengatakan 1 bulan yang lalu dibawa ke RSJD
Surakarta oleh polisi dan pegawai panti karena sering marah-marah
dan memukuli temannya yang berada dipanti sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien bercerita bahwa ia baru pertama kali
dirawat di RSJD Surakarta karena sering marah dan memukuli teman
di panti. Saat di panti pasien sering mendengar bisikan dari pocong
yang menyuruhnya “lepaskan tali pocong” pasien mengeluhkan ini
sudah lebih dari sebulan.
Pasien masuk panti Istitomo Wonogiri diantar oleh keluarga
tahun 2015 karena sering melamun, dan tidak bisa tidur. Saat di panti
pasien jarang berbicara dengan temannya yang ada di panti, karena
pasien curiga dan takut kepada teman temannya yang ada di panti
tersebut. Kecurigaan dan ketakutan itu dikarenakan pasien merasa
teman temannya membicarakan hal-hal yang buruk tentang dirinya.
Pasien mengaku sudah menikah tahun 2011, memiliki 1 orang
anak dan bercerai tahun 2014. Sejak saat itu pasien sering melamun
dan sulit tidur. Pasien merasa kalau suami pasien memiliki wanita
lain selain dirinya. Dan pasien merasa diceraikan karena wanita lain.
Pasien mengatakan belum pernah melihat dengan suaminya
berselingkuh dengan wanita lain.
Pasien saat ini setiap saya datang pasien sering mengatakan ke
saya untuk menjadikan saya suaminya. Pasien sering menyuruh saya
datang ke KUA untuk mengurus surat nikah.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien belum pernah dirawat sebelumnya dan baru pertama kali
disini.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Disangkal
c. Riwayat kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : Diakui
b. Riwayat alkohol : Disangkal
c. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Lahir didukun beranak
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien pernah tidak naik kelas saat kelas 3 ke kelas 4 sebanyak 1x.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien dulunya bekerja sebagai pemulung dan memandikan
jenazah.
b. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah memiliki anak 1 dan bercerai.
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 kreten, MTs Filial kartosuro, SMAN 1 Wonogiri
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien tidak suka bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di panti istimo, Wonogiri.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

III. Evaluasi Keluarga


A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama suaminya sebelum bercerai. Sejak 2015 pasien
tinggal dipanti istitomo.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Kebutuhan ekonomi tercukupi. Pasien merasa suami menafkahi lahir dan
batin dan sangat sayang dengan suami pasien. Pasien mengaku jarang
bergaul.
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Baik
2. Hubungan dengan Ayah : Baik
3. Hubungan denga Suami : Kurang baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 29 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi cukup,
artikulasi jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gelisah.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Senang
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
5. Halusinasi : auditorik (+)
6. Ilusi : (-) tidak ada
7. Depersonalisasi : (-) tidak ada
8. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : Asosiasi longgar
3. Isi pikir : waham rujukan (+), waham cemburu (+),
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan menu
sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama teman
dekat)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Baik
2. Uji Daya Nilai : Baik
3. Penilaian Realita : Baik
H. Tilikan Diri
Derajat 1 (penyangkalan total tentang penyakitnya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).
V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 110/70 mmHg
b. Nadi 80 x/ menit
c. RR 20 x/ menit
d. Suhu 36,60 C
C. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
A. Fungsi kesadaran : Compos mentis
B. Fungsi sensoris : dalam batas normal
C. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
D. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Arus pikir asosiasi longgar.
3. Isi pikir terdapat waham rujukan, dan waham curiga .
4. Gangguan presepsi halusinasi auditorik.
5. Tilikan derajat 1
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Seorang perempuan usia 29 tahun, menikah , sudah memiliki anak,
berpenampilan sesuai usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan
volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena marah-marah dan memukul
tanpa sebab 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
3. Pasien memiliki waham curiga terhadap teman pasien yang berada di
panti serta waham cemburu terhadap suami yang dirasa memiliki
selingkuhan.
4. Pasien mempunyai gangguan halusinasi auditorik dengan mendengar
suara pocong yang ingin dilepaskan tali pocongnya di panti istitomo
wonogiri.
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran realistik. Arus pikir asosiasi longgar
terlihat dari pembicaraan pasien dan cepat berpindah dari satu cerita ke
cerita yang lain tetapi terkadang masih relevan, Isi pikir didapatkan
waham curiga (Curiga terhadap teman pasien yang berada di panti), dan
waham Cemburu (merasa cemburu terhadap suami yang dirasa
memiliki selingkuhan).
6. Pasien memiliki tilikan derajat 1. Tidak ada riwayat medik yang
berhubungan dengan keluhan pasien, tidak didapatkan riwayat penyakit
jiwa pada keluarga.
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizofrenia Paranoid (F 20.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga dan lingkungan sosial
 Axis V : GAF 40-31. Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan
realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
VIII. Diagnosis Banding
 F 22.0 Gangguan Waham menetap
 F 20.3 Gangguan Skizofrenia Tak Terinci
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Clorpomazine 1x100 mg
2. Risperidon 2x2 mg
3. Trihexyphenidyl 2x2mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis

Prognosis Baik Prognosis Buruk


Awitan lambat X Awitan usia muda V
Faktor pencetus jelas V Faktor pencetus tidak jelas X
Awitan akut V Onset perlahan dan tidak jelas X
Riwayat sosial, seksual, X Riwayat sosial, seksual, V
pekerjaan, premornid baik pekerjaan, premorbid buruk
Gejala gangguan mood X Perilaku menarik diri / austitik X
(terutama gangguan depresif)
Menikah X Tidak menikah, cerai, janda, V
duda
Riwayat keluarga dengan X Riwayat keluarga skizofrenia X
gangguan mood
Sistem pendukung baik X Sistem pendukung buruk V
Gejala positif V Gejala negatif X
Tanda dan gejala neurologis X
Tanpa remisi selama 3 tahun X
Terjadi banyak relaps X
Riwayat trauma perinatal X
Riwayat melakukan tindakan V
penyerangan

 Qua ad Vitam : Bonam


 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad malam
STATUS PASIEN 5

I. Identitas
A. Nama : Tn. M A
B. Jenis Kelamin : Pria
C. Umur : 27 tahun
D. Alamat : Tegal
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Belum menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMP
I. Pekerjaan : Buruh
J. Tanggal masuk RS : 12 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 14 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di Abimanyu pada tanggal 14 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Bingung dan marah-marah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Tn. M A Pasien
mengaku berusia 27 tahun. Pasien mengatakan asal Tegal bersama
dengan orang tua pasien. Perawatan diri baik, mengenakan baju dan
celana merah jambu. Saat dianamnesis pasien menjawab pertanyaan
dengan volume cukup, intonasi baik, artikulasi jelas, tetapi pasien
banyak berbicara tanpa diminta untuk berbicara/ditanyai oleh
pemeriksa.
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh keluarga pasien yang
awalnya pasien merasa sering marah-marah dan melempari barang
disekitarnya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa
bingung karena banyak pendatang yang ada di daerah sekitar
rumahnya 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sering marah-
marah tanpa sebab saat itu dan sering memukuli ibunya. Pasien
dibawa oleh keluarga saat pasien pulang kerja dan dibawa ke RSJD
Surakarta.
Pasien berkata merasakan adanya bisikan-bisikan yang tidak
tau siapa, dan membisikan kalau ayah pasien mau menikah lagi.
Kemudian pasien sering memberitahukan bisikan-bisikan tersebut ke
ibu pasien, tetapi ibunya tidak pernah percaya. Pasein mengatakan
kalau ayah pasien selingkuh dengan wanita lain, tetapi pasien belum
pernah melihat dengan sendirinya ayahnya berselingkuh dengan
wanita lain. Sejak saat itu pasien sering curiga dan benci terhadap
ayah pasien.
Pasien juga mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan
istri dari mantan suaminya yang sekarang, yang sering menyuruhnya
kerja kemudia uangnya diberikan untuk menghidupi keluarga mantan
suaminya tersebut. Pasien mengatakan saat ditanya sekarang masih
mendengar tidak bisikan tersebut, pasien mengatakan masih
mendengarkannya saat ingin tidur.
Saat di rumah pasien mengatakan sering tidak diperhatikan
oleh orang tuanya. Pasien pernah berkata kepada saya bahwa salah
satu perawat yang ada dibangsal Larasati adalah pembunuh, dan
berkata jangan dekat-dekat dengan perawat itu nanti saya akan
dibunuh oleh perawat itu. Pasien pernah dibawa ke RSJD Surakarta
tahun 2011 dengan keluhan yang sama.
Pasien sudah menikah tahun 2007 kemudian bercerai tahun
2017. Saat ditanya pasien sudah memiliki anak atau belum pasien
sudah berkata memiliki sudah memiliki anak 299.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 2 kali dirawat inap karena gangguan psikiatri. Awalnya
saat tahun 2011 dengan keluhan yang sama dengan saat ini. Dan
terakhir tahun 2018.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Diakui
c. Riwayat kejang : Diakui tahun 2002
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : Diakui
b. Riwayat alkohol : Disangkal
c. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Lahir sendiri saat ibu pasien dikamar mandi, saat pasien umur 7
bulan dalam kandungan.
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien pernah tidak naik kelas saat dikelas 4 ke kelas 5.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah seorang buruh yang bekerja disawah
b. Riwayat perkawinan
Pasien sudah bercerai tahun 2017.
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Karanganyar
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien senang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Karang Anyar bersama orang tua pasien.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

III. Evaluasi Keluarga


A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama orang tuanya.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah ekonomi yaitu pasien merasa kurang tercukupi. Pasien
merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Kurang baik
2. Hubungan dengan Ayah : Kurang baik
3. Hubungan dengan Suami : Kurang baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 32 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi terkadang
cepat, intonasi terkadang lambat, artikulasi jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif .
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Aleksitimia
2. Afek : Sempit
3. Keserasian : Tidak serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : Asosiasi longgar, loggorhea
3. Isi pikir : Waham Curiga
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama
sekolah pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Tidak Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian Realita : Tidak Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat IV (Pasien merasa sakit tapi tidak tahu apa penyebab pastinya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).

V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan


1. Status Interna
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda Vital :
a. TD 118/70 mmHg
b. Nadi 95 x/ menit
c. RR 22 x/ menit
d. Suhu 36,70 C
3. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
4. Abdomen : Dalam batas normal
5. Ekstremitas : Dalam batas normal
6. Gatrointestinal : Dalam batas normal
7. Urogenital : Dalam batas normal
8. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : Compos mentis
2. Fungsi sensoris : dalam batas normal
3. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
4. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Waham Curiga.
3. Halusinasi auditorik
4. Mood dan afek tidak serasi

VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna


1. Seorang perempuan usia 32 tahun, menikah, sudah memiliki anak,
berpenampilan sesuai usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan
volume cukup, intonasi baik, artikulasi jelas, tetapi pasien banyak
berbicara tanpa diminta untuk berbicara/ditanyai oleh pemeriksa.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena bingung dan marah-marah.
3. Kesadaran compos mentis, mood alexitimia, afek sempit, mood dan
afek tidak serasi.
4. Pasien memiliki waham curiga, dan halusinasi auditorik
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran realistik.
6. Pasien memiliki tilikan derajat IV. Pasien merasakn sakit tapi tidak
tahu penyebab pastinya, tidak didapatkan riwayat penyakit jiwa pada
keluarga.
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizoafektif tipe manik (F 25.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga
 Axis V : GAF 50-41.Gejala berat, disabilitas berat.

VIII. Diagnosis Banding


 F 20.0 Skizofrenia Paranoid
 F 20.3 Skizofrenia tak terinci
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Chlorpromazin 1x100 mg
2. Risperidon 2x2 mg
3. Clozapine 2x100 mg
4. Injeksi Loddo : Della = 1 amp. k/p ngamuk.
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping.
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol.
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam
STATUS PASIEN 6

I. Identitas
A. Nama : Tn. F
B. Jenis Kelamin : Pria
C. Umur : 35 tahun
D. Alamat : Madiun
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMA
I. Pekerjaan : Buruh
J. Tanggal masuk RS : 12 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 14 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di Abimanyu pada tanggal 14 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Bingung dan marah-marah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Tn. F Pasien
mengaku berusia 35 tahun. Pasien mengatakan asal Sangen, Madiun
dan tinggal bersama dengan isti dan orang tua pasien. Perawatan diri
baik, mengenakan baju dan celana biru . Saat dianamnesis pasien
menjawab pertanyaan dengan volume cukup, intonasi baik, artikulasi
jelas, tetapi pasien banyak berbicara tanpa diminta untuk
berbicara/ditanyai oleh pemeriksa.
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh keluarga pasien yang
awalnya pasien merasa sering marah-marah dan melempari barang
disekitarnya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien dibawa
ke RSJD bersama dengan orangtua dan polisi. Pasien mengatakan
marah-marah terhadap ibunya karena Pasien baru saja menikah bulan
Mei 2018 ini dan cincin kawinnya digadai oleh ibunya untuk
membayar hutang, dan hingga saat ini cincinnya tidak diganti oleh
ibunya.
Pasien mengatakan merasa menjadi TNI dan orang penting
karena sering dipanggil komandan oleh teman-teman dan
tetangganya. Pasien mengatakn pernah mengkonsumsi obat antitusif
dari temannya sampai pasien muntah-muntah, mabuk dan seperti
melayang.
Pasien pernah dirawat 11x di rumah sakit jiwa, awalnya di
Rumah Sakit Jiwa Lawang, Malang. Lalu terakhir di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Surakarta. Terakhir pasien dibawa ke RSJD Surakarta
pasien merasa banyak bisikan-bisikan yang tidak jelas siapa orangnya.
Pasien mengatakan sulit tidur sebelum masuk rumah sakit dan merasa
aktivitasnya lebih banyak dari sebelumnya yang tidak disadari oleh
dirinya. Pasien merasa tidak kenal lelah dan sering tidak tidur.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 11 kali dirawat inap karena gangguan psikiatri.
Awalnya saat tahun 2011 dengan keluhan yang sama dengan saat ini.
Dan terakhir tahun 2018.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Diakui
c. Riwayat kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : Diakui
b. Riwayat alkohol : Diakui
c. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Pasien didalam kandungan 9 bulan dan dilahirkan di dukun beranak.
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah seorang buruh penjahit konveksi.
b. Riwayat perkawinan
Pasien baru menikah Mei 2018 .
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Sangen
SMPN 3 Sangen
SMAN 1 Dolopo
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien senang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Madiun bersama istri dan orang tua pasien.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

III. Evaluasi Keluarga


A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama orang tuanya.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah keluarga yaitu pasien merasa dibohongi karena cincin
nikahnya digadai oleh ibunya dan belum digantikan.
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Kurang baik
2. Hubungan dengan Ayah : Baik
3. Hubungan dengan Istri : Baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 35 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi cukup,
artikulasi jelas, dan pasien sering banyak bicara tanpa ditanya oleh
pemeriksa.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif .
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Hipertimik
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Tidak serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : Asosiasi longgar, loggorhea
3. Isi pikir : Waham Kebesaran
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama
sekolah pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
c. Konsentrasi : Baik
d. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Tidak Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian Realita : Tidak Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat I (Pasien melakukan penyangkalan total terhadap penyakitnya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).

V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan


1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 118/70 mmHg
b. Nadi 95 x/ menit
c. RR 22 x/ menit
d. Suhu 36,70 C
C. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
A. Fungsi kesadaran : Compos mentis
B. Fungsi sensoris : dalam batas normal
C. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
D. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Waham Kebesaran.
3. Halusinasi auditorik
4. Mood dan afek tidak serasi
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Seorang pria usia 35 tahun, menikah, berpenampilan sesuai usia
dengan perawatan diri baik. Pembicaraan volume cukup, intonasi
baik, artikulasi jelas, tetapi pasien banyak berbicara tanpa diminta
untuk berbicara/ditanyai oleh pemeriksa.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena bingung dan marah-marah.
3. Kesadaran compos mentis, mood hipertimik, afek luas, mood dan
afek tidak serasi.
4. Pasien memiliki waham kebesaran, dan halusinasi auditorik
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran realistik.
6. Pasien memiliki tilikan derajat I. Pasien melakukan penyangkalan
total terhadap penyakitnya
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizoafektif tipe manik (F 25.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga
 Axis V : GAF 60-51.Gejala sedang, disabilitas sedang.

VIII. Diagnosis Banding


 F 20.0 Skizofrenia Paranoid
 F 20.3 Skizofrenia tak terinci
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Chlorpromazin 1x100 mg
2. Risperidone 2x2 mg
3. Trihexypenidyl 3x2 mg
4. Depakote 1x250 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping.
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol.
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam
STATUS PASIEN 7

I. Identitas
A. Nama : Tn. P
B. Jenis Kelamin : Pria
C. Umur : 24 tahun
D. Alamat : Boyolali
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Belum menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMA
I. Pekerjaan : Buruh
J. Tanggal masuk RS : 10 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 6 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di Abimanyu pada tanggal 6 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Bingung dan ngamuk-ngamuk
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Tn. P Pasien
mengaku berusia 25 tahun. Pasien mengatakan asal Bulaksinan, saat
ditanya Bulaksinan dimana, pasien menjawab jauh dan didalam hutan.
Pasien mengatakan tinggal bersama orang tua pasien. Perawatan diri
baik, mengenakan baju dan celana biru . Saat dianamnesis pasien
menjawab pertanyaan dengan volume cukup, intonasi baik, artikulasi
jelas, tetapi pasien banyak berbicara tanpa diminta untuk
berbicara/ditanyai oleh pemeriksa dan sering melompat-lompat
gagasan dari satu gagasan ke gagasan lain.
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh keluarga pasien yang
awalnya pasien mengatakan sering marah-marah dan melempari
barang disekitarnya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
dibawa ke RSJD bersama dengan orangtua. Pasien mengatakan
ngamuk-ngamuk karena masalah keluarga.
Pasien sering mengatakan pasien adalah utusan dari Allah dan
dipercaya oleh Nabi Muhammad untuk menjaga amanah yaitu kalau
bumi seharusnya dikosongkan dari manusia supaya dunia ini bersih
dan bebas dari malapetaka. Pasien mengatakan pernah menjalani
yaumul hisab dan merasakan perjalanan ke akhirat yang panas dan
jauh. Pasien mengatakan itu bertujuan untuk menebus dosa dosa kita
didunia.
Pasien meminta saya untuk menyembelih leher dan perutnya
supaya bisa masuk surga. Pasien bilang kalau itu cara menebus semua
dosa-dosa diri pasien selama berada didunia. Pasien mengatakan
sering ada bisikan-bisikan yang membuat emosi dirinya karen
membicarakan hal-hal buruk terhadap dirinya.Pasien merasa curiga
terhadap pemeriksa yang bisa membaca pikiran pasien.
Tn. P saat kecil pernah jatuh dari sepeda dan terbentur
kepalanya hingga tidak sadarkan diri. Pasien merasa tidak suka
terhadap perempuan karena perempuan jahat oleh dirinya. Pasien
mengatakan senang terhadap perempuan bernama D, dan tidak
direstui oleh orang tua D. Sampai saat ini pasien tidak suka dengan
perempuan dan curiga terus terhadap perempuan.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah pertama kali dirawat inap karena gangguan psikiatri.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Diakui
c. Riwayat kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : Diakui
b. Riwayat alkohol : Diakui
c. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Pasien didalam kandungan 9 bulan dan dilahirkan di dukun beranak.
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah sebagai buruh pabrik.
b. Riwayat perkawinan
Pasien belum menikah.
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Bulak Ngasinan.
SMPN 3 Boyolali.
SMAN 8 Boyolali.
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien senang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Bulak Ngasinanbersama orang tua pasien.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

III. Evaluasi Keluarga


A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama orang tuanya.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah keluarga yaitu pasien tidak direstui oleh keluarga D
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Baik
2. Hubungan dengan Ayah : Baik
3. Hubungan dengan Istri : Baik

IV. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 24 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan asosiasi longgar, volume cukup, intonasi cukup,
artikulasi jelas, dan pasien banyak berbicara tanpa diminta untuk
berbicara/ditanyai oleh pemeriksa dan sering melompat-lompat
gagasan dari satu gagasan ke gagasan lain.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gelisah.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Disforik
2. Afek : Sempit
3. Keserasian : Tidak serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : Asosiasi longgar, loggorhea
3. Isi pikir : Waham Kebesaran
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama
sekolah pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Tidak Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian Realita : Tidak Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat I (Pasien melakukan penyangkalan total terhadap penyakitnya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).
V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 118/70 mmHg
b. Nadi 95 x/ menit
c. RR 22 x/ menit
d. Suhu 36,70 C
C. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
A. Fungsi kesadaran : Compos mentis
B. Fungsi sensoris : dalam batas normal
C. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
D. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh.
2. Pikiran non relalistik.
3. Waham Bizzare dan waham curiga.
4. Halusinasi auditorik.
5. Mood dan afek tidak serasi
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Seorang pria usia 24 tahun, belum menikah, berpenampilan sesuai
usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan volume cukup,
intonasi baik, artikulasi jelas, tetapi pasien banyak berbicara tanpa
diminta untuk berbicara/ditanyai oleh pemeriksa dan sering
melompat-lompat gagasan dari satu gagasan ke gagasan lain.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena bingung dan marah-marah.
3. Kesadaran compos mentis, mood disforik, afek sempit, mood dan
afek tidak serasi.
4. Pasien memiliki waham bizzare waham curgia, dan halusinasi
auditorik
5. Pasien mempunyai bentuk pikiran non realistik.
6. Pasien memiliki tilikan derajat I. Pasien melakukan penyangkalan
total terhadap penyakitnya
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizoafektif tipe manik (F 25.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga
 Axis V : GAF 40-31. Terdapat beberapa disabilitas dalam hubungan
dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

VIII. Diagnosis Banding


 F 20.0 Skizofrenia Paranoid
 F 20.3 Skizofrenia tak terinci
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Seroquel 1x200 mg
2. Depakote 1x500 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping.
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol.
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam
STATUS PASIEN 8

I. Identitas
A. Nama : Tn. W
B. Usia : 26 tahun
C. Jenis Kelamin : Laki-laki
D. Alamat : Sragen
E. Suku : Jawa
F. Agama : Islam
G. Status Pernikahan : Belum Menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMK
I. Pekerjaan : Nyuci mobil
J. Tanggal Masuk RS : 01 Agustus 2018
K. Tanggal Pemeriksaan : 07 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien didapatkan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis. Autoanamnesis dilakukan di Bangsal Sadewa RSJD Arif
Zainudin pada tanggal 07 Agustus 2018. Alloanamnesis dilakukan di
gazebo dengan Ibu pasien yaitu Ibu.S pada tanggal 07 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Pasien tidak bisa tidur, banyak tekanan, marah-marah bicara ngelantur.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien diperiksa pada tanggal 07 Agustus 2018 di bangsal
sadewa RSJD Surakarta. Pasien menggunakan kaos dan celana milik
RSJD Surakarta, pasien tampak sesuai dengan usianya, ditubuh
punggung pasien terdapat tattoo dan banyak luka seperti cacar yang
sudah mongering di tubuh pasien. Pasien kooperatif saat diajak
wawancara. Pasien bercerita dibawa ke RSJD karena suka marah-
marah, omongannya ngelantur, dan omongannya kasar.
Pasien merasa ada yang mengontrol dia sejak SMP, pasien
sering disuruh-suruh oleh bisikan-bisikan yang tidak jelas sumbernya
dan menyuruh pasien untuk tiba-tiba jalan entah tidak ada tujuan.
Pasien juga melihat jejak kaki sesorang hitam dan besar di belakang
rumah dan sering mendengar bunyi batu runtuh. Pasien merasa sering
dikejar-kejar oleh kakeknya dan disuruh untuk mabok-mabokan,
merokok, berbuat yang tidak baik.
Pasien merasa dirasuki ikan, dan tubuhnya bersisik seperti
ikan. Pasien bercerita kalau mempunyai kekuatan seperti Arjuna.
Pasien bercerita sebelumnya pernah membawa lari mobil omnya
kemudian dilaporin ke Polisi dan ditangkap namun di bebaskan oleh
keluarganya. Pasien juga suka minum alcohol dan merokok sehari 24
batang. Pasien juga mengaku suka minum komik sehari 12 butir dan
juga pernah minum pil dex (pil anjing) sehari 10 butir. Pasien bercerita
ketika malam hari melihat temannya seperti tidak ada mukanya.
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu kandung pasien, Yaitu
Ibu.S pada tanggal 7 Agustus 2018. Ibu.S mengatakan bahwa alasan
membawa pasien ke RSJ adalah karena pasien tidak bisa tidur,
berbicara sendiri dan ngelantur, suka beli obat diapotik dan
meminumnya sekai langsung banyak. Ibu.S bercerita pasien suka
mendengar bisikan-bisikan yang tidak jelas sumbernya. Waktu SMK
pasien suka mnggadaikan motornya tanpa sepengetahuan
orangtuanya, uangnya digunakan untuk mabuk-mabukan. Terakhir
pasien membawa kabur mobil milik Omnya.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 4x rawat inap di RSJ
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : disangkal
b. Riwayat trauma kepala : disangkal
c. Riwayat kejang : disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : diakui, sehari 24 batang
b. Riwayat alkohol : diakui
c. Riwayat NAPZA : disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Bp.W menjelaskan bahwa pasien lahir secara spontan
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai anak seusianya, dan tidak ada
gangguan perkembangan
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai anak seusianya, dan pasien
mudah bergaul dengan banyak orang
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh kembang sesuai usianya.
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Cuci mobil
b. Riwayat perkawinan
Belum kawin
c. Riwayat pendidikan
SMK
d. Agama
Islam
e. Aktivitas sosial
Baik
f. Riwayat pelanggaran hukum
Ada
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal bersama dengan kedua orangtuanya dan adiknya.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara, dari riwayat keluarga tidak
ada yang mempunyai keluhan serupa dengan pasien.

F. Genogram

Keterangan Gambar :

: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan


: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien
III. Pemeriksaan Status Mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien berpenampilan yang cukup rapi, baju dan celana milik RSJD
Surakarta.. Pasien tampak sesuai dengan usianya. Perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Berbicara spontan, nada jelas, intonasi jelas, artikulasi jelas, volume
cukup.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
normoaktif
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS, E 4 V 5 M 6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Visual dan auditorik
2. Ilusi :-
3. Depersonalisasi : -
4. Derealisasi :-
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Non realistik
2. Arus pikir : Koheren
3. Isi pikir :
a. Waham : thought of control, waham kejar
b. Preokupasi :-
c. Fobia : ketinggian
d. Obsesi :-
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : baik
b. Tempat : baik
c. Waktu : baik
d. Situasi : baik
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : baik
b. Jangka Pendek : baik
c. Jangka Panjang : baik
3. Kemampuan Abstrak : buruk
4. Kemampuan Visuospasial : baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : baik
b. Perhatian : baik
6. Kemampuan Menolong Diri : baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : baik
2. Uji Daya Nilai : baik
3. Penilaian Realita : baik
H. Tilikan Diri
Derajat :1
I. Taraf Kepercayaan : dapat dipercaya
IV. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 120/ 76 mmHg
b. Nadi 78 x/ menit
c. RR 20 x/ menit
d. Suhu 36,5 0 C
C. Thorax : Dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
A. Fungsi kesadaran : Compos mentis
B. Fungsi sensoris : Dalam batas normal
C. Mata : Pupil isokor , refleks cahaya dan kornea + /
+
D. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -

3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik :
1. Gangguan persepsi
2. Gangguan pikiran
3. Tilikan terganggu
4. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Seorang laki-laki, Tn.W 26 tahun, anak ke 1 dari 3 bersaudara,
belum menikah, menggunakan baju milik RSJD Surakarta,
berpenampilan sesuai usia dengan perawatan diri baik, pembicaraan
spontan, volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas, kesadaran
compos mentis, mood eutimik, afek luas, arus pikir koheren, bentuk piker
non realistic, waham thought of control, waham kejar, halusinasi
auditorik dan visual, orientasi waktu dan tempat baik, orientasi orang
baik, daya nilai realita baik, tilikan derajat 1.
V. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : F 20.0 Skizofrenia paranoid
 Axis II : gangguan kepribadian paranoid
 Axis III :-
 Axis IV :-
 Axis V : GAF 70-61
VI. Diagnosis Banding
 F 20.3 Skizofrenia tak terinci
 F 20.8 Skizofrenia lainnya
VII. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
a. Haloperidol 2x2 mg
b. Trihexypenidil 2x2 mg
c. Clorpromazin 1x100
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakit, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar pasien minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktibitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gngguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
VIII. Prognosis
 Qua ad Vitam : bonam
 Qua ad sanam : dubia ad malam
 Qua ad fungsionam : dubia ad malam
STATUS PASIEN 9

I. Identitas
A. Nama : Tn. A
B. Usia : 27 tahun
C. Jenis Kelamin : Laki-laki
D. Alamat : Karanganyar
E. Suku : Jawa
F. Agama : Islam
G. Status Pernikahan : Belum Menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMA-LB
I. Pekerjaan :-
J. Tanggal Masuk RS : 08 Agustus 2018
K. Tanggal Pemeriksaan : 08 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien didapatkan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis. Autoanamnesis dilakukan di IGD RSJD Arif Zainudin pada
tanggal 08 Agustus 2018. Alloanamnesis dilakukan di IGD dengan Ibu
pasien yaitu Ibu.S pada tanggal 08 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Pasien marah-marah, mecahin kaca jendela, membanting barang, dan teriak-
teriak.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Autoanamnesis tidak bisa dilakukan karena pasien tidak kooperatif
terhadap pemeriksa.
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu kandung pasien, Yaitu Ibu.S
pada tanggal 8 Agustus 2018. Ibu.S mengatakan bahwa alasan
membawa pasien ke RSJ adalah karena pasien marah-marah, mecahin
kaca jendela, membanting barang, dan teriak-teriak. Menurut Ibu.S
pasien sebelumnya pernah dibawa ke RSJD Surakarta karena hal yang
sama. Pasien sudah 3 kali dibawa ke RSJD Surakarta. Ibu pasien
bercerita awal mulanya pasien tidur, kemudian jam 00.00 pasien
bangun dan marah marah, sampai pagi marahnya tidak meredam
tetapi semakin memuncak sampai mecahin kaca jendela, banting-
banting barang, dan teriak-teriak lalu Ibu.S dan keluarga
membawanya ke RSJD Surakarta. Pasien seperti punya dunia sendiri
suka berbicara sendiri. Ibu.S bercerita dahulu ketika hamil pasien
umur Ibu.S 37 tahun sedangkan ayah pasien 38 tahun, dan jarak
dengan kakak kedunya 12 tahun. Sewaktu hamil, tidak bisa
melakukan aktivitas seperti biasanya, dikarenakan sakit, terpasanga
infus, tidak mau makan minum, dan harus minum obat setiap hari.
Namun ketika ditanya dahulu sakit apa dan obatnya apa, pasien
berkata hanya sakit bawaan ketika hamil, dahulu sewaktu
mengandung kakaknya Ibu.S juga mengalami hal yang sama namun
hanya 3 bulan, ketika mengandung pasien sakitnya kurang lebih
selama 6 bula, dan Ibu.S lupa dahulu mengkonsumsi obat apa karena
sudah lama. Ketika pasien lahir, umur kandungan Ibu.S belum ada 7
bulan dan melalui caesar, dengan berat lahir pasien yaitu 14 Ons,
organ dalam terlihat, dan kepala tidak mempunyai tempurung. Pasien
tidak bisa minum ASI krena mulut pasien kecil, jadi diberi susu
formula sejak kecil dengan menggunakan sendok. Imunisasi pasien
lengkap. Pasien bisa berjalan umur 7 tahun dan bisa berbicara umur 8
tahun.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 3x rawat inap di RSJ
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : disangkal
b. Riwayat trauma kepala : disangkal
c. Riwayat kejang : disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : disangkal
b. Riwayat alkohol : disangkal
c. Riwayat NAPZA : disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Ibu.S mengatakan pasien lahir dengan Caesar.
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang tidak sesuai anak seusianya, dan ada
gangguan perkembangan
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tidak tumbuh dan berkembang sesuai anak seusianya, dan
pasien tidak mudah bergaul dengan banyak orang
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh kembang tidak sesuai usianya.
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
-
b. Riwayat perkawinan
Belum kawin
c. Riwayat pendidikan
SMA-LB
d. Agama
Islam
e. Aktivitas sosial
Kurang baik
f. Riwayat pelanggaran hukum
Tidak ada
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal bersama dengan ibunya yaitu Ibu.S
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara, dari riwayat keluarga tidak
ada yang mempunyai keluhan serupa.
F. Genogram

Keterangan Gambar :

: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan


: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien
III. Pemeriksaan Status Mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien berpenampilan yang cukup rapi, penampilan seperti anak kecil,
perawatan diri kurang.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara sendiri, nada jelas, intonasi kurang jelas, artikulasi
kurang jelas, volume cukup.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gaduh gelisah.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Tidak kooperatif
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS, E 4 V 5 M 6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : mudah marah
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Sulit dievaluasi
2. Ilusi : Sulit dievaluasi
3. Depersonalisasi : Sulit dievaluasi
4. Derealisasi : Sulit dievaluasi
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Sulit dievaluasi
2. Arus pikir : Sulit dievaluasi
3. Isi pikir :
a. Waham : Sulit dievaluasi
b. Preokupasi : Sulit dievaluasi
c. Fobia : Sulit dievaluasi
d. Obsesi : Sulit dievaluasi
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Sulit dievaluasi
b. Tempat: Sulit dievaluasi
c. Waktu : Sulit dievaluasi
d. Situasi : Sulit dievaluasi
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Sulit dievaluasi
b. Jangka Pendek : Sulit dievaluasi
c. Jangka Panjang : Sulit dievaluasi
3. Kemampuan Abstrak : Sulit dievaluasi
4. Kemampuan Visuospasial : Sulit dievaluasi
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Sulit dievaluasi
b. Perhatian : Sulit dievaluasi
6. Kemampuan Menolong Diri : Sulit dievaluasi
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Sulit dievaluasi
2. Uji Daya Nilai : Sulit dievaluasi
3. Penilaian Realita : Sulit dievaluasi
H. Tilikan Diri
Derajat :1
I. Taraf Kepercayaan : dapat dipercaya
IV. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 153/ 84 mmHg
b. Nadi 164 x/ menit
c. RR 40 x/ menit
d. Suhu 36,1 0 C
C. Thorax : Dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus : Terdapat gangguan perkembangan dan
pertumbuhan
2. Status Neurologis
A. Fungsi kesadaran : Compos mentis
B. Fungsi sensoris : Dalam batas normal
C. Mata : Pupil isokor , refleks cahaya dan kornea + /
+
D. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -

3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : keterlambatan perkembangan dan
pertumbuhan
b. Psikologik : tidak ada
4. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Seorang laki-laki, Tn.A 27 tahun, anak ke 3 dari 3 bersaudara, belum
menikah, berpenampilan seperti anak kecil dengan perawatan diri kurang
baik, berbicara sendiri, volume cukup, intonasi kurang jelas, artikulasi
kurang jelas, kesadaran compos mentis, mood mudah marah, afek luas,
arus pikir sulit dievaluasi, bentuk pikir sulit dievaluasi, waham sulit
dievaluasi, orientasi waktu dan tempat sulit dievaluasi, orientasi orang
sulit dievaluasi, daya nilai realita sulit dievaluasi, tilikan derajat 1.
V. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : F 71 Retardasi mental sedang
 Axis II :-
 Axis III : BAB XV O00-O99 masalah kehamilan dan kelahiran anak
BAB XVII Q00-Q99 kelainan kromosom
 Axis IV :-
 Axis V : GAF 30-21
VI. Diagnosis Banding
 F 84.1 Autisme tidak khas
 F 80.9 Gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa YTT
VII. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
a. Injeksi lodomer
b. Haloperidol 2x5 mg
c. Trihexypenidil 3x2 mg
d. Clorpromazin 1x100 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakit, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar pasien minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktibitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gngguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
VIII. Prognosis
 Qua ad Vitam : bonam
 Qua ad sanam : dubia ad malam
 Qua ad fungsionam : dubia ad malam
STATUS PASIEN 10

I. Identitas
A. Nama : Nn. Y
B. Jenis Kelamin : Wanita
C. Umur : 23 tahun
D. Alamat : Sragen
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Belum menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMK
I. Pekerjaan :-
J. Tanggal masuk RS : 14 Juli 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 13 Agustus 2018
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis. Autoanamnesis
dilakukan di Larasati pada tanggal 13 Agustus 2018.
A. Keluhan Utama
Bingung dan marah-marah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Nn. Y Pasien
mengaku berusia 23 tahun. Pasien mengatakan asal Sragen dan tinggal
bersama dengan orang tua pasien. Perawatan diri baik, mengenakan
baju dan celana biru . Saat dianamnesis pasien menjawab pertanyaan
dengan volume cukup, intonasi baik, dan artikulasi jelas.
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta oleh keluarga pasien yang
awalnya pasien merasa sering marah-marah dan melempari barang
disekitarnya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien dibawa
ke RSJD bersama dengan orangtua. Pasien mengatakan merasa curiga
dan difitnah oleh orang-orang disekitarnya terutama tetangga pasien.
Pasien mengatakan sudah 2 kali ini dalam setahun masuk
RSJD Surakarta, awalnya dirawat 1 minggu pada bulan mei 2018
dikarenakan pasien sering melamun dan murung, mengurung diri
dikamar, nafsu makan berkurang, merasa cepat lelah, dan hanya
bermain handphone saja di dalam kamar.
Kemudian pada bulan Juli 2018 ini pasien mengamuk tanpa
sebab yang jelas. Pasien mengatakan sedih belum dapat kerja hingga
saat ini. Pasien juga mengatakan pasien sakit hati lantaran mantan
teman dekat laki-laki pasien meninggalkan pasien dan membekas
dibenak pasien hingga pasien sendiri merasa depresi. . Saat pemeriksa
menanyakan mantan pacar pasien seperti apa orangnya, pasien
menjawab seperti salah satu perawat dan dokter muda yang mirip
dengan mantan pacar pasien. Dan setiap perawat dan dokter muda
tersebut lewat atau berada didekat pasien, pasien merasa curiga dan
takut terhadap perawat atau dokter muda tersebut.
Saat pasien masih bersekolah pasien mengatakan merasa
dirinya dimanfaatkan oleh teman-teman perempuannya karena pasien
merasa dirinya pintar dan kalau ada yang mencontek atau meminta
jawaban kepada pasien, pasien selalu melaporkan temannya tersebut
ke Guru yang bersangkutan. Pasien saat sekolah SMK mendapatkan
julukan “BEBEK” oleh teman-temannya karena sering melapor ke
Guru dan cerewet.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah 2 kali dirawat inap karena gangguan psikiatri. Awalnya
bulan mei tahun 2018 dan juli 2018.
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : Disangkal
b. Riwayat hipertensi : Disangkal
c. Riwayat diabetes melitus : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Disangkal
c. Riwayat kejang : Disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : Disangkal
b. Riwayat alkohol : Disangkal
c. Riwayat NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Perinatal dan prenatal
Pasien didalam kandungan 9 bulan dan dilahirkan di dukun beranak.
2. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
3. Riwayat masa anak pertengahan (4-11 tahun)
Pasien tumbuh sesuai usia dan tidak pernah menderita sakit serius.
4. Riwayat masa anak akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien belum bekerja
b. Riwayat perkawinan
Pasien belum menikah
c. Riwayat pendidikan
SD N 1 Sragen
SMPN 3 Sragen
SMKN 2 Sragen
d. Agama
Islam.
e. Aktivitas sosial
Pasien senang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar.
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien belum pernah melanggar hukum.
g. Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di Sragen bersama orang tua pasien.
E. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga pasien tidak didapatkan keluhan serupa pada
keluarganya.
Genogram

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: tanda gambar untuk anak angkat
: tanda silang menunjukkan meninggal
: pasien

: Keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.

III. Evaluasi Keluarga


A. Susunan Keluarga
Pasien tinggal bersama orang tuanya.
B. Keadaan Sosial Ekonomi Sekarang
Terdapat masalah keluarga yaitu pasien merasa sakit hati oleh mantan
pacar pasien dan merasa sedih belum dapat pekerjaan.
C. Fungsi Subsistem
1. Hubungan dengan Ibu : Baik
2. Hubungan dengan Ayah : Baik
IV. Pemeriksaan Status Mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien wanita 23 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Pembicaraan
Pembicaraan volume cukup, intonasi cukup, dan artikulasi jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif .
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : GCS 15, E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Senang
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir : Normal
3. Isi pikir : Waham Curiga
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali dimana pasien berada)
c. Waktu : Baik (dapat menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Baik (dapat mengingat warna yang
disebutkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (dapat menjawab pertanyaan
menu sarapan pagi)
c. Jangka Panjang : Baik (dapat menyebutkan nama
sekolah pasien dan teman-teman dekatnya)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanyakan).
4. Kemampuan Visuospasial
Baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong Diri
Baik
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Tidak Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak Terganggu
3. Penilaian Realita : Tidak Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat IV (Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan naum tidak
memahami penyebab sakitnya )
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya (reliable).

V. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan


1. Status Interna
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda Vital :
a. TD 110/70 mmHg
b. Nadi 82 x/ menit
c. RR 16 x/ menit
d. Suhu 36,60 C
C. Thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal
D. Abdomen : Dalam batas normal
E. Ekstremitas : Dalam batas normal
F. Gatrointestinal : Dalam batas normal
G. Urogenital : Dalam batas normal
H. Gangguan Khusus :-
2. Status Neurologis
E. Fungsi kesadaran : Compos mentis
F. Fungsi sensoris : dalam batas normal
G. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
H. Motorik
Refek Fisiologis dan Patologis :
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak ada
b. Psikologik
1. Perilaku aneh
2. Waham curiga.
3. Halusinasi auditorik.
VI. Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Seorang pria usia 23 tahun, belum menikah, berpenampilan sesuai
usia dengan perawatan diri baik. Pembicaraan volume cukup,
intonasi baik, artikulasi jelas,.
2. Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena bingung dan marah-marah.
3. Pasien memiliki waham curiga, dan halusinasi auditorik.
4. Pasien memiliki tilikan derajat IV. Pasien menyadari dirinya sakit
dan butuh bantuan naum tidak memahami penyebab sakitnya.
VII. Diagnosis Multiaxial
 Axis I : Gangguan Skizofrenia Paranoid (F20.0)
 Axis II : Tidak terdapat diagnosis
 Axis III : Tidak terdapat diagnosis
 Axis IV : Masalah keluarga
 Axis V : GAF 60-51.Gejala sedang, disabilitas sedang.

VIII. Diagnosis Banding


 F 22.0 Gangguan waham menetap
 F 20.3 Skizofrenia tak terinci
IX. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Chlorpromazin 1x100 mg
2. Risperidone 2x2 mg
3. Trihexypenidyl 3x2 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping.
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol.
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
X. Prognosis
 Qua ad Vitam : Bonam
 Qua ad Sanam : Dubia ad bonam
 Qua ad Fungsionam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai