Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN KOSNEP BALANCED SCORECARD PADA PENGUKURAN

KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS KOPERASI PASAR SRINADI)

Tugas ini untuk memenuhi ujian tengah semester


pada mata kuliah Manajemen Koperasi & UMKM

Dosen Pengampu :

Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P.

Oleh

Putu Adhisty Prajna Putri 1607531030 (07)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019/2020
ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja Koperasi Pasar Srinadi Klungkung
ditinjau dari konsep Balanced Scorecard yang terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan. Data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif dengan sumber
data adalah data primer dan data sekunder yang didapat dari Koperasi Pasar Srinadi Klungkung
dengan dengan total jumlah sampel karyawan adalah 76 orang dan jumlah sampel anggota adalah
100 orang, dengan demikian jumlah responden seluruhnya adalah 176 orang. Metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini salah satunya dilakukan dengan
menggunakan kuisioner dengan melakukan pengujian validitas data dan reliabilitas data
menggunakan metode cronbach’s alpha. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja Koperasi
Pasar Srinadi Klungkung ditinjau dari Balanced Scorecard semakin stabil dan evisien kinerja yang
dilakukan dari keempat perspektif tersebut, maka semakin baik kinerja yang dihasilkan oleh
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung.

Kata kunci: kinerja, Balanced Scorecard, Koperasi.

1
1. INTRODUCTION
Koperasi merupakan salah satu borganisasi yang bergerak dibidang ekonomi
kerakyatan yang menganut asas kekeluargaan didalamnya. Koperasi menurut Undang-
undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasi mendefinisikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Fungsi dan peranan koperasi dijelaskan dalam Undang-
undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia,
memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta
mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Berdirinya suatu koperasi memiliki tujuan utama yaitu untuk mensejahterakan


anggotanya, maka dari itu koperasi harus mengembangkan usahanya untuk mencapai tujuan
tersebut. Anggota koperasi memiliki andil besar dalam terlaksananya keberhasilan koperasi,
sehingga semakin banyak kontribusi anggota, maka semakin baik pula hasil yang
didapatkan. Koperasi didasarkan pada prinsip-prinsip terbuka dan demokratis sehingga
koperasi dengan posisi dan perannya dalam pembangunan ekonomi memegang peranan
penting dalam menyejahterakan masyarakat khususnya anggotanya. Pertumbuhan dan
perkembangan koperasi sangat diperlukan demi eksistensi dalam bertahan di persaingan
global, sehingga mengetahui kemampuan kompentensi koperasi dan penilaian kinerja
diperlukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam pengembangan koperasi dimasa
depan.

Pengukuran kinerja memiliki beragam ukuran kinerja yang terintegrasi. Pengukuran


kinerja secara keseluruhan akan berguna untuk menggabungkan tujuan, sasaran, tingkat nilai
perusahaan dan elemen pemangku kepentingan yang lebih luas (Lumpkins dan Dess,1996).
Pengukuran kinerja yang hanya menitikberatkan pada kinerja keuangan memiliki kelemahan
antara lain ketidakmampuan mengukur kinerja harta-harta yang tidak tampak (intangible
assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan, serta pada pengukuran
kinerja keuangan hanya mampu bercerita mengenai sedikit masa lalu perusahaan dan tidak
mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah lebih baik (Kaplan dan Norton, 2000).

2
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung (KOPAS Srinadi) terletak di Kabupaten Klungkung
merupakan salah satu koperasi yang termasuk dalam katagori besar yang ada di Bali.
Pertumbuhan jumlah anggota dan kepengurusan Koperasi Pasar Srinadi selama empat tahun
terakhir disajikan dalam tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Perkembangan Organisasi Koperasi Pasar Srinadi


No Uraian Th. 2011 Th. 2012 Th.2013 Th. 2014
1 Penasehat 1 orang 1 orang 2 orang 2 orang
2 Pengurus 3 orang 3 orang 3 orang 3 orang
3 Pengawas 3 orang 3 orang 3 orang 3 orang
4 Manejer Umum 1 orang 1 orang 2 orang 2 orang
5 Menejer Unit 8 orang 8 orang 7 orang 8 orang
6 Karyawan / Wati 229 orang 321 orang 335 orang 330 orang
7 Anggota 10.628 orang 11.460 orang 11.894. orang 12.134 orang
Sumber : www.koppassrinadi.com
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung saat ini memiliki 9 unit usaha yang meliputi: unit
simpan pinjam yang merupakan unit tertua dan terbesar dibandingkan unit lainnya, unit
percetakan dan konveksi, unit swalayan rama (took bangunan), unit supermarket inti, unit
wisata tirta (waterboom),unit bengkel, dan unit radio srinadi FM. (Srinadi, n.d.). Koperasi
Pasar Srinadi memiliki visi yaitu tercapainya peningkatan kesejahteraan anggota khususnya
dan masyarakat pada umumnya melalui usaha bersama sesuai dengan amanah pasal 33 UUD
1945 dan prinsip-prinsip Koperasi. Misi yang dimiliki antara lain:
1) Membuka kesempatan seluas - luasnya kepada masyarakat untuk menjadi anggota
2) Menguatkan dan mengembangkan organisasi dan lembaga
3) Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM
4) Meningkatkan kualitas pelayanan usaha berdasarkan atas azas kekeluargaan
5) Melakukan Prinsip-prinsip koperasi secara maksimal
Visi dan misi dari Koperasi Pasar Srinadi terlihat jelas bahwa koperasi tidak hanya ingin
meningkatkan kualitasnya dari perspektif keuangan saja. Salah satu misinya sendiri, untuk
meningkatkan kualitas pelayanan usaha berdasarkan atas azas kekeluargaan, tentu tidak bisa
diukur dengan indikator keuangan, jadi koperasi memerlukan indikator non keuangan untuk
mengukur kinerjanya agar mampu mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

3
Koperasi Pasar Srinadi selama ini hanya menggunakan indikator rasio keuangan dan belum
pernah melakukan melakukan pengukuran kinerja secara komperhensif yang mencakup
indikator non-keuangan., sehingga sangat cocok apabila dilakukan penelitian terkait kinerja
Koperasi Pasar Srinadi dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

2. THEORETICAL REVIEW AND RESEARCH HYPOTHESIS


1) Kinerja
Kinerja menurut Mulyadi (2001) adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas
perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-
sumber daya yang dimiliki. Kinerja suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat
dengan peran dan fungsi manajemen perusahaan tersebut. Keberhasilan dari suatu
perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan merupakan prestasi yang
diraih oleh pihak manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut secara baik dan
benar. Maka maju atau tidaknya kegiatan operasional perusahaan tersebut sangat
tergantung dari kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan masing – masing.
2) Balanced Scorecard
Balanced Scorecard menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996)
merupakan suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif untuk mengukur
kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, persepktif proses
bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard
menekankan bahwa pengukuran keuangan dan non keuangan harus merupakan bagian
dari informasi bagi seluruh pegawai dari semua tingkatan bagi organisasi. Tujuan dan
pengukuran dalam Balanced Scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-
ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu
proses atas bahwa (top-down) berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi
dan strategi tersebut harus diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih
nyata. Keempat perspektif tersebut (Soraya, Endang, 2011) ialah sebagai berikut,
a) Perspektif keuangan
Perspektif ini digunakan dalam Balanced Scorecard karena ukuran finansial
sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis

4
yang sudah diambil. Ukuran finansial ini memberikan petunjuk apakah strategi
perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan konstribusi atau
tidak bagi peningkatan laba perusahaan.
b) Perspektif pelanggan
Dalam perspektif pelanggan (customers), manajemen perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan
bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran.
Ukuran utama tersebut terdri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan,
akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen
sasaran.
c) Perspektif proses bisnis internal
Di dalam perspektif proses bisnis internal ini ada tiga tahap yang harus
dilakukan, yaitu: Tahap Inovasi, Tahap Operasi, Tahap Purna Jual. Hal ini
dilakukan agar para customer mempunyai loyalitas terhadap perusahaan.
d) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
Perspektif ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan
pertumbuhan sumber daya manusia, sistem dan organisasi. Perspektif keuangan,
pelanggan dan sasaran dari proses bisnis internal dapat mengungkapkan
kesenjangan antara kemampuan yang ada dari orang, sistem dan prosedur
dengan apa yang dibutuhkan untuk mencapai suatu kinerja yang handal (Oemar,
2013:18).
3) Koperasi
Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, terdiri dari kata co yang
artinya bersama dan operation yang artinya bekerja atau berusaha. Jadi kata cooperation
dapat diartikan bekerja bersama-sama atau usaha bersama untuk kepentingan bersama.
Definisi koperasi di Indonesia termuat dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasiaan yang menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas koperasi dapat
diartikan sebagai perkumpulan orang atau badan usaha yang memiliki tujuan yang sama

5
yaitu mencapai kesejahteraan ekonomi yang berlandaskan asas kekeluargaan. Tujuan
koperasi sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 UU No.25/1992 tentang
Perkoperasian, yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

3. RESEARCH METHOD
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan pada penelitian
deskriptif yaitu sebuah permasalahan yang berkaitan dengan variabel mandiri, artinya tanpa
membuat perbandingan dan menghubungkan dengan variabel lain (Salaria, 2012). Obyek
penelitian ini adalah pengaruh sistem Balanced Scorecard pada penilaian kinerja Koperasi
Pasar Srinadi Klungkung.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dan anggota dari Koperasi Pasar Srinadi
Klungkung. Populasi dari karyawan berjumlah 307, kemudian dari anggota yang berjumlah
12.600. Metode pengambilan sampel karyawan dan anggota dalam penelitian ini yaitu dengan
pemilihan sampel acak sederhana (simple random sampling), yang jumlahnya akan ditentukan
menggunakan rumus Solvin, dengan total jumlah sampel karyawan adalah 76 orang dan
jumlah sampel anggota adalah 100 orang.
Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar
penelitian dan hasilnya mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2010: 203). Metode pengumpulan
data yang dilakukan dalam penelitian ini salah satunya dilakukan dengan menggunakan
kuisioner. Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan pada kuisioner adalah pengujian
validitas data dan reliabilitas data. Uji validitas menggunakan metode cronbach’s alpha di
kolom Correlated Item-Total Correlation dengan memanfaatkan alat bantu berupa Statistical
Package for The Social Science (SPSS). Berdasarkan pedoman aturan umum syarat umum
suatu kuisioner agar dapat dikatakan valid adalah jika nilai Correlated Item-Total Correlation
bernilai lebih atau sama dengan 0,30 (Sari dan Putri, 2014). Uji reliabilitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan menghitung cronbach’s alpha yang skornya merupakan rentangan dari
beberapa nilai yang berbeda-beda. Butir yang diuji dan dinyatakan reliabel jika cronbach’s
alpha ≥ 0,70 (Ghozali, 2016).

6
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja Koperasi
Pasar Srinadi Klungkung dari keempat perspektif dalam balancd scorecard adalah sebagai
berikut:
1) Perspektif Keuangan
a) Current ratio
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Current Ratio = × 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Standar terbaik Curret Ratio menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006 adalah maksimal
250%.
b) Total Hutang (TH) terhadap Total Aktiva (TA)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
TH terhadap TA = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Standar terbaik Rasio TH terhadap TA menurut Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006 adalah
<40%.
c) Net Profit Margin (NPM)
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
NPM = × 100
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Standar terbaik NPM menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Nomor 06/per/M.KUKM/V/2006 adalah >15%
2) Perspektif pelanggan

Pertumbuhan Jumlah Jumlah Jumlah


anggota sebagai = anggota - anggota - anggota
sebagai sebagai sebagai
pelanggan
pelanggan pelanggan pelanggan
tahun 2018 tahun 2017 tahun 2016
3) Perspektif proses bisnis internal
Tingkat pertumbuhan inovasi perusahaan dihitung menggunakan rumus berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝐵𝑎𝑟𝑢
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑜𝑣𝑎𝑠𝑖 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 × 100%............ (7)

4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran


a) Tingkat produktivitas karyawan diukur dengan rumus berikut:

7
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 = × 100%..........(8)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

b) Tingkat kepuasan kerja karyawan dihitung dengan melihat jawaban yang diberikan
responden melalui kuisioner yang diberikan.
4. RESULTS AND DISSCUSION
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KOPAS Srinadi ditinjau dari
Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
1) Perspektif Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan
pelaksanaan dari strategi memberikan keuntungan dari rasio keuangan KOPAS Srinadi.
Dalam penelitian ini ada tiga rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan rasio rentabilitas.
a) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas yaitu kemampuan KOPAS Srinadi untuk melunasi hutang jangka
pendeknya atau yang akan segera jatuh tempo. Rasio likuiditas dalam penelitian ini
mencakup current ratio. Apabila koperasi ingin mendapat predikat likuid, KOPAS
Srinadi harus memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
b) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara dana yang
dimiliki dan disediakan oleh KOPAS Srinadi dengan dana yang dipinjam dari luar yaitu
kreditur. Total hutang (kewajiban) terhadap assets memiliki standar ideal lebih kecil dari
40%. Jadi Koperasi harus mampu mengurangi hutang (kewajiban) dari tahun ke
tahunnya agar trtap beradsa di interval <40 dengan kriteria baik.
c) Rasio rentabilitas adalah mengukur tingkat kemampuan KOPAS Srinadi untuk
memperoleh laba atau keuntungan. Rasio rentabilitas dalam penelitian ini mencakup Net
profit margin, memiliki standar ideal diatas atau sama dengan 15%. Koperasi harus
mampu memperoleh laba atau keuntungan selama tahun berjalam berada di rentangan
>15% dengan kriteria baik

8
2) Perspektif Pelanggan
Pengukuran perspektif pelanggan (anggota) menunjukkan penilaian pelanggan (anggota)
terhadap pelayanan KOPAS Srinadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan terhadap
unit-unit usaha yang ditawarkan.
3) Perspektif Proses Bisnis Internal
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang berkompeten di
dalan tahap pertumbuhan koperasi. Tugas koperas dalam hal ini menciptakan inovasi-
inovasi yang berasal dari anggota atau manager sangat diperlukan terutama pada saat
koperasi mengalami stagnasi.
4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Pengukuran kinerja pembelajaran dan pertumbuhan terpusat pada karyawan atau
sumberdaya dalam KOPAS Srinadi. Koperasi harus mampu memberikan dorongan
ataupun memberi motivasi kepada mereka untuk bekerja lebih keras dan menunjang
motivasi kepada karyawan di butuhkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Produktivitas karyawan akan sangat berpengaruh pada produktivitas
perusahaan dan tentunya juga akan berpengaruh pada kenaikan keuntungan yang akan
didapatkan perusahaan.
Penilaian kepuasan karyawan menjadi hal yang sangat penting untuk keberlangsungan
usaha KOPAS Srinadi. Kepuasan karyawan diukur dalam lima dimensi pembentuk
kepuasan karyawan yaitu, kerja secara mental, ganjaran, kondisi kerja, rekan kerja,
kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Hasil penilaian kepuasan karyawan berdasarkan
lima dimensi pembentuk kepuasan karyawan yaitu kerja secara mental, ganjaran, kondisi
kerja, rean kerja dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. KOPAS Srinadi harus
mampu mempertahankan kualitas kerja yang baik/memuaskan karena pada saat karyawan
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan tentunya harus ada timbal
balik yang didapatkan oleh karyawan baik itu secara mental, ganjaran, kondisi kerja, rekan
kerja dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan yaitu kenyamanan dan output
(imbalan/gaji) yang setimpal/sepadan dengan apa yang mereka lakukaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Jawa Tengah:
Universitas Diponegoro.
Hery. 2017. Balanced Scorecard for Business. Jakarta: PT. Grasindo.
Kaplan, R. S. and David P. N. 1996. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi.
Jakarta: Erlangga.
Kaplan, Robert S dan David P Norton. 2000, Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi,
Erlangga:Jakarta
Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia. (2018). http://nik.depkop.go.id/.
Diakses 24 Februari 2019.
Lumpkins, G.T., Dess, Gregory G. 1996. Clarifying the Enterpreneural Orientation
Construct and Linking it to Performance. The Academy of Management Review, 21 (1),
hal: 135-172.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporem Untuk
Pelipatgandaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.
Oemar, Abrar. 2013. Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor
Publik. Universitas Pandanaran
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006
UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasiaan
Srinadi, K. (n.d.). Koperasi Pasar Srinadi Klungkung. Retrieved from
http://www.koppassrinadi.com/

10

Anda mungkin juga menyukai