Anda di halaman 1dari 4

1. DefinisiManajemenBerbasisSekolah.

Istilah MBS (manajemenberbasissekolah) adalahterjemahanlangsungdari SchoolBased Management


yang
secaraluasberartipendekatanpolitisuntukmendesainulangorganisasisekolahdenganmemberikankewenangan
dankekuasaankepadapartisipansekolahpadatingkatlokalgunamemajukansekolah.
Partisipansekolahadalahkepalasekolah, guru, konselor, pengembangkurikulum, administrator,
orangtuasiswa, masyarakatsekitar, dansiswa. Sementaraitu Myers 6dan Stonehillmengemukakan, MBS
adalahstrategiuntukmemperbaikipendidikandenganmentransferotoritaspengambilankeputusansecarasignifi
kandaripemerintahpusatdandaerahkesekolah-sekolahsecara individual denganmemberikepalasekolah,
guru, siswa, orangtuadanmasyarakatuntukmemilikikontrol yang lebihbesardalam proses
pendidikandanmemberikanmerekatanggungjawabtentangdana, personeldankurikulum. KemudianFasli
Jalal danDediSupriadimenyatakanbahwa MBS
adalahbentukalternatifsekolahsebagaihasildaridesentralisasipendidikan. MBS
padaprinsipnyabertumpupadamasyarakatdansekolahsertajauhdaribirokrasidansentralistik. MBS
berpotensiuntukmeningkatkanpartisipasimasyarakat, pemerataan, efisiensi, sertamanajemen yang
bertumpupadatingkatsekolah. Hal inisenadadenganpendapatHalinger yang dikutipoleh Abu-Duhoubahwa
MBS mencakup model
perencanaanpenyelenggaraanpendidikandimanakewenangandantanggungjawabatasberfungsinyasekolahit
usendiriditanggungbersamaantarakantorpusat (Kementerian, Departemenpendidikan, Kantor daerah,
otoritaspendidikanlokal, danseterusnya), danpegawaiberbasissekolah (para guru, kepalasekolah,
dewansekolah, danseterusnya) yang kesemuanyabekerjasebagaiprofesionaldankolega yang bekerjasama.
SementaraituSagalamenyatakanbahwa MBS mempunyaiesensimemilikikewenangan (otonomi)
lebihbesardalammengeloladanmemberdayakansekolahtetapibukanegois, sehinggalebihmandiri,
inovatifdankreatif, dengankemandirian, sehinggasekolahlebihberdayadalammengembangkan program-
program yang lebihsesuaidengankebutuhandanpotensisekolah. Kemudian Kathleen Kubickmengatakan,
“School Based Management is an alternative to the typical pattern of school district governance that
centralizes authority in the district office”. Maksudnya MBS
adalahalternatifterhadappolakhususdinassekolahsuatudaerah yang memusatkanwewenang di
kantordaerah. Peterson menambahkan, “school based management (SBM) programs decentralize districts’
decision by locating them in the school. Shareholder normally include teachers, and principals; some
SBM programs reach out as well to parents, student, and other community members”. Maksudnya
program-program manajemenberbasissekolahmendesentralisasikankeputusandaerah-
daerahmelaluipenempatankeputusandaerah-daaerahitu di sekolah. Secara normal
pemegangsahammeliputi guru-guru, kepalasekolah; beberapa program MBS
jugakeluaruntukmerangkulorangtua, pelajar-pelajar, dananggotamasyarakat lain. Menurutkonsep MBS,
kepalasekolahdan guru memilikikebebasan yang
luasdalammengelolasekolahtanpamengabaikankebijakandanotoritaspemerintahmelaluistrategisepertiberik
ut: (a) kurikulum yang bersifatinklusif, (b) proses belajar-mengajar yang efektif, (c) lingkungansekolah
yang mendukung, (d) sumberdaya yang berasaspemerataan, dan (e) standardisasidalamhal-haltertentu,
monitoring, evaluasi,
dantes.Kelimastrategiiniakandiusahakanterpadupelaksanaanyadenganfungsipengelolaansekolah,
sehinggaterbentukkomponen-komponenmanajemenberbasissekolah, yakni: (1) manajemen, (2) proses
belajarmengajar, (3) sumberdayamanusia, dan (4) administrasisekolah.
Secaralebihjelaskomponenkomponenitudapatdilihatpadatabel di bawahini:

TabelKomponen-KomponenManajemenBerbasisSekolah.

Manajemen PBM SDM


Menyediakanmanajemen/or- Meningkatkanmutubelajarsiswa. Menyebarkanstafdanmenempat- kanpersonel
ganisasi/kepemimpinansekolah dapatmemenuhikebutuhansemuasiswa.
Menyusunren- Menyusunkuri- kulum yang Memilihstaf yang memilikiwawasan MBS.
canasekolahdanmerumuskankebijakan cocokdan tang- gap
terhadapkebutuhan para siswa.
Mengelolaoperasionalsekolah Menawarkanpengajaran yang Menyediakankegiatanuntukpengembanganprofesipa
efektif f
Menjaminadanyakomunikasi yang Menyediakan program Menjaminkesejahteraanstafdansiswa
efektif an- pengembanganpribadisiswa
tarasekolahdanmasyarakatterkait
(school community)
Mendorongpartisipasimasyarakat Mengaturpembahasantentangkinerjasekolah
Menjaminterpeliharanyasekolah yang
akuntabel
Sumber: KelompokKerjaManajemenBerbasisSekolah

2. Komponen-komponenManajemenSekolahdalam MBS
Setiapsatuanpendidikanperlumemperhatikankomponen-komponenManajemenSekolah.
Dalampenerapan MBS beberapakomponensekolah yang perludikelolayaitukurikulumdan program
pengajaran, tenagakependidikan, kemuridan, saranadanprasaranapendidikan,
danpengelolaanhubungansekolahdan orang tua/walimurid (Mulyasa,2002:40).
1) Kurikulumdan program pengajaran
Kurikulumdan program pengajaranmerupakanpijakandalam proses pendidikan yang
diselenggarakanpadasebuahlembagapendidikan,
perencanaandanpengembangankurikulumnasionaltelahdilakukanDepartemenPendidikanNasional
padatingkatpusat. Akan tetapi,
sekolahjugabertugasdanberwenangmengembangkankurikulummuatan local
sesuaidengankemampuandankebutuhanmasyarakatsetempatdan social budaya yang
mendukungpembangunan local sehinggapesertadidiktidakterlepasdariakar social
budayalingkungan (Mulyasa,2002:40).
Dalammanajemenberbasissekolah di Indonesia
untukmuatanlokalmengharuskansetiapsatuanpendidikandiharapkandapatmengembangkandanmem
unculkankeunggulan program pendidikantertentusesuaidenganlatarbelakangtuntutanlingkungan
social masyarakat. Denganotonomisekolahdalamartiluasmempunyaifungsiuntukmenghubungkan
program-program
sekolahdenganseluruhkehidupanpesertadidikdankebutuhanlingkungansehinggasetelahsiswameny
elesaikanpendidikanpadasatuanpendidikanmerekasiappakaisesuaidengankebutuhanmasyarakat.
2) Manajementenagakependidikan
Peningkatanproduktivitasdanprestasikerjadapatdilakukandenganmeningkatkansumberdayamanusi
a, KepalaSekolah, Guru danKaryawandengancaramengikutsertakanpadakegiatan-kegiatan yang
menunjangpadakinerjaseluruhunsursekolah. Manajementenagakependidikan(guru danpersonil)
mencangkupbebrapahalyaitu : (1) perencanaanpegawai, (2) pengadaanpegawai, (3)
pembinaandanpengembanganpegawai, (4) promosidanmutasi, (5) pemberhentianpegawai, (6)
kompensasi, dan (7) penilaianpegawai (Mulyasa,2002:42).
Hal inimenunjukan,
bahwakeberhasilanpengelolaanpendidikanpadasebuahsekolahapabilaKepalaSekolahmemilikikem
ampuanuntukmenciptakankondisi yang melibatkanpadasemuaunsurpengelolasekolah.
3) ManajemenKesiswaan
Salah satutugassekolah di awaltahunpelajaranbaruadalahmenatasiswa.
Manajemenkemuridanadalahpenataandanpengaturankegiatan yang
berhubungandenganpesertadidik (murid), awalpendaftaransampaimereka lulus,
tetapibukansekedarpencatatan data pesertadidik, melainkanmeliputiaspeklebihluas yang
secaraoperasionaldapatmembantuupayapertumbuhanmuridmelalui proses pendidikan di sekolah
(Mulyasa,2002:46).
MeskipunPencatatansangat dip

Anda mungkin juga menyukai