PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi remaja saat ini menjadi masalah yang perlu mendapat
perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja tetapi
remaja yang mengalami gangguan menstruasi agar mengetahui dan mengambil sikap
yang terbaik mengenai permasalahan reproduksi yang mereka alami berupa kram,nyeri
dysminore juga dapat menjadi pemicu turunnya kualitas hidup seseorang akibat tidak
aktivitasnya. dysmenorrhea sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu salah satunya disminore
primer banyak ditemukan pada remaja biasanya nyeri yang timbul tanpa adanya
kelainan organ reproduksi maupun organ yang lain, sedangkan untuk disminore
sekunder biasanya terjadi pada kebanyakan wanita dewasa yang mana nyeri timbul saat
Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitia
di Amerika Serikat persentase kejadian dysmenorrhea sekitar 60%, Swedia 72% dan di
dialami oleh 30-50% wanita usia reproduktif dan 10-15% diantaranya kehilangan
kesempatan kerja,mengganggu kegiatan belajar disekolah dan kehidupan keluarga.
Dismenore juga terjadi pada wanita dengan tingkat stres rendah sebesar 22%, dengan
tingkat stres sedang 29% dan wanita dengan tingkat stres tinggi sebesar 44% (Noviana,
2008).
Menurut WHO (2012), didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita
Indonesia angka kejadian dysmenoorhea terdiri dari 54,89% dysmenoorhea primer dan
yang reproduktif yaitu berusia 10-24 tahun adalah sebesar 56.598 jiwa. Sedangkan yang
(1,31%) (BPS Provinsi Jawa Timur, 2010). Jumlah penduduk remaja di Kabupaten
Jombang yang berusia reproduktif sebesar 27,988 jiwa, dengan jumlah yang mengalami
menstruasi dan datang ke pelayanan kesehatan karena nyeri saat haid sebesar 9.678 jiwa
besi (anemia), zat besi sendiri mempunyai fungsi penting untuk pembemtukan
hemoglobin dalam darah, fungsi hemoglobin sendiri adalah untuk mengikat oksigen
yang kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Dysminore terjadi karena organ reproduksi
Hal ini dipicu karena kadar hemoglobin kurang dan oksigen yang diedarkan dalam
edukator yang dapat memberikan informasi tentang kadar hemoglobin dengan kejadian
dismenore serta upaya untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Dari
uraian diatas peneliti tertarik untuk meneiti hubungan kadar hemoglobin dengan
Apakah ada hubungan kadar hemoglobin dengan kejadian disminorrhea pada remaja
putri?
remaja putri.
remaja putri.
1.4 Manfaat Penelitian
khususnya pada Faktor kadar hemoglobin pada remaja putri terhadap dysmenor serta
bermanfaat menjadi acuan awal,refrensi dan pengetahuan yang terkait tentang kadar
hemoglobin dengan kejadian dysmenorrhea, bagi seluruh jajaran staf, dan mahasiswa
Manfaat penelitian ini bisa menambah informasi bagi siswi sehingga dapat
Vitiasaridesy Feny,(2014). Kadar Hemoglobin dengan kejadian disnenorea pada remaja putri.
Jurnal Edu Health, Vol 4 No 2,September 2014