Anda di halaman 1dari 7

BAB I SISTEM KOORDINAT KARTESIEN TEGAK

LURUS DAN PERSAMAAN GARIS LURUS


Geometri analitik merupakan kajian terhadap obyek-obyek geometri dengan menggunakan
sistem koordinat yang diulas menggunakan konsep dan prinsip aljabar dan analisis.Perkembangan
geometri analitik dimulai dengan kehadiran bentuk baru persamaan (equation) Bentuk baru
persamaan tersebut memungkinkan untuk mengklasifikasikan kurva berdasarkan derajat (degree).
Kurva berderajat satu adalah garis lurus (straight lines), kurva berderajat dua merupakan irisan
kerucut (conic sections), dan kurva berderajat tiga dinamakan kurva kubik (cubic curves).

Sebelum kita membahas tentang titik dan kurva pada sistem koordinat kartesius. Nah
sobat, pada belum tahukan?? Apa yang dimaksud dengan koordinat katesian itu? Koordinat
kartesius petama kali ditemukan oleh Descartes (sekitar tahun 1637) menggunakan bentuk baru
persamaan tersebut untuk mengubah masalah-masalah geometri menjadi masalah aljabar
menggunakan koordinat sehingga dapat diselesaikan dengan manipulasi aljabar dimana untuk
menentukan letak atau posisi pada bidang datar diberikan suatu patokan yang terdiri dari dua
garis yang saling tegak lurus,yaitu garis horizontal disebut sumbu x dan garis vertikal disebut
sumbu y.

Baikalah sobat, sudah pahamkan sistem koordinat kartesius itu apa, pasti sudah paham
dong!!Selanjutnya nih sobat..!! kita akan membahas tentang titik dan kedudukan titik – titik
berdasarkan teorema dasar .
 Titik adalah suatu objek yang tidak terdefinisi, tidak memiliki
besaran ,tidak memiliki panjang, maupun ketinggian dan mempunyai kedudukan
yang dilambangkan dengan tanda (noktah),serta mempunyai letak atau posisi.
Dimana Posisi dijadikan acuan untuk menentukan suatu subjek.
 Titik-titik pada sebuah bidang yang membentuk himpunan titik dan
memenuhi suatu kriteria tertentu dinamakan kedudukan titik (locus of points)
Oh iya sobat ada juga loh,Teorema-teorema dasar tentang kedudukan titik-titik (Fundamental
Locus Theorems) yang biasa digunakan sebagai berikut.
1) Teorema 1.1

Ada titik P yang dikelilingi oleh banyak titik lain yang berjarak sama yaitu dsehingga
membentuk lingkaran yang berpusat dititik P.

2) Teorema 1.2

Kedudukan titik-titik yang berjarak sama yaitu d dari sebuah garis l adalah sepasang garis-garis
sejajar yang masing-masing berjarak d dari garis l.
3) Teorema 1.3

Kedudukan titik-titik yang berjarak sama (equidistant) dari dua buah titik P dan Q adalah sebuah
ruas garis (disebut perpendicular bisector).yang tegak lurus terhadap ruas garis dan
membagi menjadi dua bagian sama besar

4) Teorema 1.4

Kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua garis yang sejajar yaitu l1dan l2 merupakan
sebuah garis diantara keduanya dan sejajar dengan kedua garis tersebut.

5) Teorema 1.5

Kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap dua garis yang berpotongan yaitu l1 dan l2,
adalaha sepasang ruas garis (disebut bisectors) yang membagi dua sama besar sudut-sudut yang
yang dibentuk garis l1 dan l2

6) Teorema 1.6

Kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari kedua sisi sebuah sudut adalah sebuah ruas garis
yang membagi dua sudut tersebut (bisector of angle)

7) Teorema 1.7

Kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari dua buah lingkaran konsentris (concentric circles)
adalah sebuah lingkaran yang konsentris terhadap kedua lingkaran tersebut dan berada tepat di
tengah keduanya
8) Teorema 1.8

Kedudukan titik-titik pada jarak tertentu dari sebuah lingkaran yang memiliki jari-jari lebih
panjang dari jarak tersebut merupakan sebuah pasangan lingkaran konsentris, di mana masing-
masing kedudukan titik tersebut berada di salah satu sisi lingkaran pada jarak tertentu tersebut.

9) Teorema 1.9

Kedudukan titik-titik yang berjarak tertentu dari suatu lingkaran berjari-jari kurang dari jarak
tersebut merupakan sebuah lingkaran yang berada di luar lingkaran pertama dan saling
konsentris.
CONTOH PEMBUKTIAN p : Kedudukan titik-titik pada suatu ruas garis berjarak
sama dari P dan Q q : Ruas garis tegak lurus PQ dan membagi PQ menjadi 2 bagian sama
panjang
Diketahui : -Titik P dan titik Q -Ruas garis AB tegak lurus PQ dan membagi ruas garis

PQDitanya : Misalk sembarang titik di AB dalah C, C berjarak sama ke PQ yaitu


?
PENYELESAIAN :
nah sobat kita sudah tahukan teorema-teorema dasar kedudukan titik, maka dari teorema-teorema
itu kita dapat menyelesaikan dan mengaitkan suatu masalah kedalam teorema tersebut seperti
contoh dibawah ini :

anyaan 2 - 1 : Jika titik-titik tersebut dihubungkan dengan ruas garis maka diperoleh sebuah
segiempat CDAB, hitunglah luas dan keliling segiempat tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : Segiempat CDAB dengan koordinat A(1, 2), B(-3, 4), C(-3, -1), D(1, -1)

Ditanyakan : Luas CDAB = …………satuan luas

asi masalah : Untuk memudahkan penyelesaian, perlu didentifikasi bentuk CDAB yaitu dengan cara
menghubungkan semua titik sudut sehingga diperoleh bentuk di samping. Identifikasi bentuk
menunjukkan bahwa CDAB merupakan sebuah trapesium siku-siku. Masalah luas dan keliling dapat
diselesaikan apabila panjang sisi CDAB diketahui. Sisi CDAB yaitu ruas garis CD, DA, AB, dan BC.
Panjang tiap ruas garis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik. Keliling
CDAB adalah jumlah panjang semua sisi CDAB sehingga dirumuskan : . Luas ditentukan dengan
menggunakan rumus luas trapesium yaitu setengah dari tinggi trapesium dikali jumlah panjang sisi-
sisi sejajar sehingga dirumuskan :

Penyelesaian :
1) Menentukan panjang tiap sisi CDAB
2) Menentukan keliling CDAB
njang
3) Menentukan luas CDAB
as
segiempat CDAB yaitu 16 satuan luas dan keliling CDAB sekitar 17,47 satuan panjang
1.10 :
Koordinat titik tengah P(x, y) pada sebuah ruas garis yang titik-titik ujungnya adalah A(x1, y1)
dan B(x2, y2) adalah x = ½ (x1+ x2) dan y = ½ (y1 + y2)
Pembuktian teorema terdapat pada buku Geometri Analitik Bidang dan Ruang PGMT3839/3SKS
Modul1-9 (Sukirman, 1994 : 5)

Teorema 1.11 :
Apabila diketahui titik-titik P(x1, y1) dan Q(x2, y2) serta titik T(x, y) pada ruas
garis sedemikian sehingga maka koordinat titik T ditentukan oleh :
dan
Pembuktian teorema terdapat pada buku Geometri Analitik Bidang dan Ruang
PGMT3839/3SKS Modul1-9 (Sukirman, 1994 : 6 - 7)

Dalam diagram kartesius, dilibatkan dua garis yang tolok ukur dalam penentuan posisi atau letak
suatu titik. Dua garis ini letaknya saling tegak lurus dengan titik pusat (0,0), yang selanjutnya
disebut sumbu koordinat. Sumbu vertikal disebut dengan pasangan absis x dan sumbu horizonal
disebut ordinat y.
Persamaan Garis Lurus digambarkan dalam bentuk :
Dalam Persamaan garis lurus sobat, dikenal dengan istilah Gradien. Gradien adalah
Perbandingan antara komponen x (absis) dan komponen y (ordinat) antara dua titik pada garis
itu. Gradien juga dikenal sebagai koefisien arah pada garis lurus yang dilambangkan dengan
huruf m. Gradien terbagai menjadi beberapa nih sobat yakni :
 Gradien garis yang melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x,y). Misalnya nih, diketahui
sebuah titik (2,4).Nah Berapakah persamaan garis yang melalui titik pusat? Dari permasalahan
ini, penyelesaian adalah Persamaan garis (0,0) dan (2,4) ialah y = 4/2x <=> y = 2x, sehingga
gradiennya adalah 2.
 Gradien garis yang melalui Dua Buah Titik (x1,y1) dan (x2,y2). Dalam hal ini berlaku
fungsi :

 Gradien Garis Yang Sejajar Sumbu-X dan Sumbu-Y. Dalam kondisi ini, gradien
garis yang sejajar dengan sumbu-y tidak didefinisikan.
 Gradien Garis Yang Saling Sejajar
 Gradien Garis Yang Tegak Lurus
B. Persamaan Garis Lurus

1. Persamaan Garis Lurus bentuk umum ( y = mx ) persamaan yang melalui titik


pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien m . Contoh :
Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien 2 !
Jawab : y = mx
y=2x
2. Persamaan Garis Lurus bentuk y = mx + c , Persamaan garis yang / / dengan y dan
bergradien m . Persamaan garis yang melalui titik ( 0 , c ) dan bergradien m . ( 0 , c ) adalah
titik potong sumbu y.

3. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui titik ( x1 , y1 ) dan bergradien m . persamaannya


yaitu :
y – y1 = m ( x – x1 )

4. Persamaan Garis Lurus Yang Melaui Dua titik yaitu ( x1 , y 1 ) dan ( x2 , y2 ) .


contoh :
1. Persamaan garis lurus yang melalui titik ( 0 , -2 ) dan m = 3/4 adalah . . .
jawab:
Diketahui :
titik garis ( 0 , -2 )
m=3/4
Ditanya :
Persamaan garis = . . .?
Jawab :
cara 1
y = mx + c
y = 3/4 x + ( -2 ) x4
< => 4y = 3x – 8
< = > -3x + 4y + 8 = 0
cara 2
y – y1 = m ( x – x1 )
y – ( -2 ) = 3/4 ( x – 0 )
y + 2 = 3/4 x x4
< = > 4y + 8 = 3x
< = > -3y + 4y + 8
Demikian penjelasan mengenai rumus persamaan garis lurus . Semoga dengan penjelasan di atas
, sedikit membantu memecahkan permasalahan dalam mengerjakan soal yang berhubungan
dengan persamaan garis lurus . Inti dari persamaan garis lurus adalah memahami apa itu gradien
dan memahami antara titik yang dilalui baik titik pusat koordinat , titik koordinat y ataupun titik
koordinat x .Atau jika dilambangkan yaitu titik pusat koordint ( 0 , 0 ) , titik koordinat ( x1 , y1 )
dan ( x2 , y 2 ) .

Anda mungkin juga menyukai