Anda di halaman 1dari 13

SUB MUTU PROFESI

RSUD PROF. DR. H.M. CHATIB QUZWAIN


SAROLANGUN TAHUN 2016

RSUD PROF. DR. H.M. CHATIB QUZWAIN


SAROLANGUN

JL. LINTAS SUMATERA KM. 09 DESA BUKIT TELP. (0745)92646


SAROLANGUN-JAMBI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATARBELAKANG.

Komite Medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di Rumah Sakit
oleh Direktur Rumah Sakit, tapi bukan merupakan wadah perwakilan staf medis , seperti
yang tertuang dalam Permenkes No. 755 tahun2011.
Komite Medis adalah perangkat Rumah Sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
( clinical governance ) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial , penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesimedis.

1.2. TUJUAN.
Pedoman Pelayanan Komite Medis dibuat untuk mengatur tata kelola klinik yang
baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi
serta mengatur penyelenggaraan komite medis di rumah sakit dalam rangka peningkatan
profesionalisme staf medis.

1.3. RUANGLINGKUP.
Komite Medik RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun adalah organisasi
non struktural yang memiliki tanggungjawab menjaga pelayanan medis di Rumah Sakit
berjalan dengan baik, bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara
menjaga dokter yang berpraktek di Rumah Sakit memiliki kompetensi yang baik,
menjaga mutu dan memiliki etika dan disiplin yang baik. Jadi ruang lingkup pelayanan
Komite medis dapat diringkas hanya menjadi 3 hal yaitu kredensial dokter, menjaga
mutu profesi dokter dan menjaga etik dan disiplindokter.

1.4. BATASANOPERASIONAL.
Komite Medis tidak menjadi wadah perwakilan staf medis, sehingga tidak
mengatur atau menjadi saluran aspirasi staf medis dari segi administrasi
dankepegawaian.

1
2
3
BABIV
TATA LAKSANAKANPELAYANAN

Berdasarkan Permenkes No. 755 tentang Penyelenggaraan Komite Medik, tugas


Komit Medik adalah melakukan kredensial, meningkatkan mutu profesi, dan
menegakkan disiplin profesi serta merekomendasikan tindaklanjutnya kepada direktur
rumah sakit; sedangkan direktur rumah sakit menindaklanjuti rekomendasi komite medik
dengan mengerahkan semua sumber daya agar profesionalismepara staf medis dapat
diterapkan di rumahsakit.

4.1.TUGAS KERJA KOMITE MEDIK.

Komite medis bertugas menegakkan profesionalisme staf medis yang bekerja di


rumah sakit. Komite Medik bertugas melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang
akan melakukan pelayanan medis di rumah sakit, memelihara kompetensi dan etika para
staf medis, dan mengambil tindakan disiplin bagi stafmedis.
Tugas lain seperti pengendalian infeksi nosokomial , rekam medis, dan sebagai
nya dilaksanakan oleh direktur rumah sakit melalui komite lain , dan bukan oleh
komitemedik.
Komite medik melaksanakan tugasnya melalui 3 hal utama yaitu:

a. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering to


the profession), dilakukan melalui subkomitekredensial;
b. Memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh
izin (maintaining professionalism), dilakukan oleh subkomite mutu profesi
melalui audit medis dan pengembangan profesi berkelanjutan (continuing
professional development);
c. Rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan
izin melakukan pelayanan medis (expelling from the profession), dilakukan
melalui subkomite etika dan disiplinprofesi.

4
SUB KOMITE MUTU PROFESI.

1. Tujuan Umum

Menjaga mutu profesi medis semua staf medis yang bekerja di


rumahsakit
2. Tujuan Khusus

a. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani oleh staf


medis yang bermutu, kompeten, etis danprofessional
b. Memberikan asas keadilan bagi staf medis untuk memperoleh kesempatan
memelihara kompetensi dan kewenanganklinis
c. Mencegah terjadinya kjadian yang tidakdiharapkan
d. Memastikan kualitas asuhan medis yang diberikan oleh staf medis melalui upaya
pemberdayaan, evaluasi kinerja profesi

e. yang berkesinambungan, maupun evaluasi kinerja profesi yangterfokus


3. Konsep
Untuk mempertahankan mutu dilakukan upaya pemantauan dan pengendalian mutu
profesi melalui : Memantau kualitas , misalnya morning report, kasus sulit, ronde
ruangan, kasus kematian, audit medis, dan journalreading.
Tindak lanjut terhadap temuan kualitas, misalnya pelatihan singkat, aktifitas
pendidikan berkelanjutan, pendidikan kewenangantambahan.
4. Keanggotaan.
Subkomite Mutu Profesi sekurang-kurangnya terdiri atas 3 orang staf medis yang
memiliki surat penugasan klinis ( clinical appointment ) di rumah sakit tersebut dan
berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasiannya sekurang-
kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota , yang ditetapkan dan
bertanggungjawab kepada ketua komitemedik.
5. Mekanisme Kerja
a. Audit Medis
Audit medis tidak digunakan untuk mencari ada atau tidaknya kesalahan seorang
staf medis dalam satu kasus. Dalam hal terdapat laporan kejadian dengan
5
dugaan kelalaian seorang staf medis , mekamisme yang digunakan adalah
mekanisme disiplin profesi, bukannya mekanisme auditmedis.
Audit medis dilakukan degan mengedepankan respek terhadap semua staf
medis ( no blaming culture ), dengan cara tidak menyebutkan nama ( no naming
), dan tidak mempermalukan ( no shaming).

6
Audit medis yang dilakukan rumah sakit adalah kegiatan evaluasi profesi secara
sistemik yang melibatkan mitra bestari yang terdiri dari kegiatan peer-review,
surveillance, dan asesmen terhadap pelayan medik di rumahsakit.
Secara umum , pelaksanaan audit medis harus dapat memenuhi 4 peran
penting, yaitu:
 Sebagai sarana untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi masing-
masing staf medis pemberi pelayanan di rumahsakit
 Sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis sesuai kompetesi yang
dimiliki
 Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan pencabutan
atau penangguhan kewenanganklinis
 Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan
perubahan
/modifikasi rincian kewenangan klinis seorang stafmedik.

Audit medis dapat dilakukan dengan cara melakukan siklus perbaikan terus
menerus seperti tercantum dibawahini:

MemilihTopik

Menerapkan Menetapkan
Perbaikan Standar

Membandingkan Mengamati
denganstandar Praktik

7
Berdasarkan siklus diatas maka langkah-langkah pelaksanaan audit medis
dilaksanakan sebagai berikut:
(i) Pemilihan topic yang akan dilakukanaudit
(ii) Penetapan standard ancriteria
(iii) Penetapan jumlah kasus /sampel yang akandiaudit
(iv) Membandingkan standar / kriteriadengan pelaksanaanpelayanan
(v) Melakukan analisa kasus yang tidak sesuai standarcriteria
(vi) Menerapkanperbaikan
(vii) Rencanareaudit
6. Merekomendasikan Pendidikan Berkelanjutan bagi Staf Medis.
(1) Sub Komite mutu profesi menentukan pertemuan – pertemuan ilmiah yang
harus dilaksanakan oleh masing – masing kelompok staf medis dengan
pengaturan – pengaturan waktu yangdisesuaikan.
a. Pertemuan tersebut dapat pula berupa pembahasan kasus tersebut antara
lain meliputi kasus tersebut antara lain meliputi kasus kematian (death case),
kasus sulit, maupun kasuslangka.
b. Setiap kali pertemuan ilmiah harus disertai notulensi, kesimpulan dan daftar
hadir
c. peserta yang akan dijadikan pertimbangan dalam penilaian disiplinprofesi
d. Notulensi beserta daftar hadir menjadi dokumentasi/arsip dari subkomite
mutu profesi.
e. Subkomite mutu profesi bersama – sama dengan kelompok staf medis
menentukan kegiatan – kegiatan ilmiah yang akan dibuat oleh subkomite
mutu profesi yang melibatkan staf medis rumah sakit sebagai narasumber
dan peserta aktif.
f. Setiap kelompok staf medis wajib menetukan minimal satu kegiatan ilmiah
yang akan dilaksanakan dengan subkomite mutu profesipertahun.
g. Subkomite mutu profesi bersama dengan bagian pendidikan dan penelitian
rumah sakit memfasilitasi kegiatan tersebut dan dengan mengusahakan
satuan angka kredit dari ikatanprofesi.

8
h. Subkomite mutu profesi menentukan kegiatan – kegiatan ilmiah yang
dapat diikuti oleh masing – masing staf medis setiap tahun dan tidak
mengurangi hari cutitahunannya.
i. Subkomite mutu profesi memberikan persetujuan terhadap permintaan
staf medis sebagai asupan kepadadireksi
(2) Membatasi Proses Pendampingan (Proctoring) bagi Staf Medis ybng
Membutuhkan.
a. Subkomite mutu Profesi menentukan nama staf medis yang akan
mendampingi staf medis yang sedang mengalami sanksi
disiplin/mendapatkan pengurangan clinicalprivilege.
b. Komite medis berkoordinasi dengan kepala/direktur rumah sakit untuk
memfasilitasi semua sumber daya yang dibutuhkan untuk proses
pendampingan (proctoring)tersebut.

BAB VI

PENGENDALIAN MUTU

Mutu komite medik dapat dilihat dari hasil kinerja staf medis yang mengutamakan
keselamatan pasien. Indikator mutu untuk komite medis RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangunadalah:

a. Angka KTD yang diakibatkan oleh stafmedis


b. Kejadian pelanggaran Etik dan disiplin stafmedis

Indikator-indikator ini dievaluasi tiap bulan dan dialporkan kepada direktur serta
dibuat laporan pertanggungjawaban tahunan oleh komite medis kepadadirektur.

9
BAB IX

PENUTUP

Perlindungan keselamatan pasien merupakan tujuan dari dibentuknya komite


medik rumah sakit. Oleh karena itu dengan dibentuknya Pedoman Pelayanan Komite
Medik ini, maka diharapkan penyelenggaraan komite medis RS RSUD Prof. Dr. H.M.
Chatib Quzwain Sarolangun akan berjalan dengan baik sesuai harapan dan tujuan
keselamatan pasien dapat tercapai

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai