PROPOSAL
POHON JABON
DI SUSUN OLEH:
PROVINSI JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya, sehingga PT.Risga Elok Alam Lestari Jambi (PT.REAL JAMBI) dapat
menyelesaikan Proposal Pohon Jabon ini. Adapun tujuannya untuk menghijaukan
lingkungan sekitar maupun memanfaat kan dan mengolah pohon jabon menjadi lebih di
peruntungkan oleh masyarakat sekitar maupun pengelola.
Untuk itu pada kesempatan ini PT.Risga Elok Alam Lestari Jambi (PT.REAL JAMBI)
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
bersangkutan dalam proses pembuatan proposal ini.
Zulkifli
Presiden Direktur
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
…………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Persemaian
……………………………………………………………………………… 3
4.1 Perencanaan……………………………………………………………………….. …. 8
Gambar Jabon
I. PENDAHULUAN
a) penanaman pohon ini yang cepat bertumbuhnya dapat mempercepat vegetasi hutan
tanaman
b) dapat meningkatkan produkticitas lahan tanaman karena pohon jabon ini dapat
dijadikan sebagai tempat berteduh tanaman tanaman yang berada disekitarnya
e) dan yang paling penting dapat dimanfaatkan nilai ekonomisnya sehingga dapat
menghasilkan harga yang tinggi.
Tidak itu saja, pohon Jabon (Anthocephalus cadamba), juga bisa dijadikan sebagai tanaman
hias untuk pekarangan rumah kita. Penanaman pohon jambon secara masal dan berkala dapat
mengurangi dampak pemanasan global diwilayah sekitar serta perubahan iklim yang ekstrim.
Jadi tentu sangat menguntungkan sekali jika kita menanamnya, karena pastinya dapat
menguntungkan secara ekonomis serta lingkungan kita akan terasa aman dan nyaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persemaian
Yang dimaksudkan dengan persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses
benih (atau bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan penanaman hutan
karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai
keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara
langsung dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat
persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji
(benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran
benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut seyogyanya disemaikan
terlebih dulu. Pemindahan/penanaman bibit berupa semai dari persemaian ke lapangan dapat
dilakukan setelah semai-semai dari persemaian tersebut sudah kuat (siap ditanam).
Pengadaan bibit/semai melalui persemaian yang dimulai sejak penaburan benih merupakan
cara yang lebih menjamin keberhasilan penanaman di lapangan. Selain pengawasannya
mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat dihemat dan juga kualitas semai yang akan
ditanam di lapangan lebih terjamin bila dibandingkan dengan cara menanam benih langsung
di lapangan. Tujuan dilakukan pembibitan/persemaian adalah upaya penyediaan bibit yang
berkualitas baik dalam jumlah yang memadai, sesuai dengan rencana penanaman (Pusat
Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan
Tinggi pohon jabon dapat mencapai 45 m dengan panjang bebas cabang 30 m, diameter
dapat mencapai 160 cm. batangnya lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang
mendatar, berbanir sampai ketinggian 1,50 m. Kulit luar berwarna kelabu-coklat sampai
coklat, sedikit beralur dangkal. Daunnya tunggal, panjang tangkai 1 ½ – 4 cm, helaian daun
berbentuk ellips atau lonjong, kadang hampir bundar. Bunganya cukup besar, semacam
bunga bongkol, diameter 4 ½ – 6 cm. Buah panjangnya 6 mm diliputi daun kelopak, bagian
bawahnya agak lunak, berbiji banyak.
Kayu jabon dapat dipakai untuk korek api, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak-
anak, pulp, kelom dan konstruksi darurat yang ringan (Martawijaya, 1989 dalam Sedijoprapto
dan Dewi, 2001).
Habitat Selalu hijau. Di alam bebas pohon dapat mencapai tinggi 45 m dengan diameter
lebih dari 100 cm, sedangkan batas bebas cabangnya mencapai hingga 25 m. Pada umur 3
tahun tingginya dapat mencapai 17 m dengan diameter 30 cm. Bentuk tajuk seperti payung
dengan sistem percabangan melingkar dengan daun yang tidak lebat dengan panjang 13-32
cm. Bunga jingga berukuran kecil, berkelopak rapat, berbentuk bulat. Batang lurus silindris
dan tidak berbanir. Kayunya berwarna putih krem sampai sawo kemerah-merahan.
Tumbuh pada tanah alluvial lembab di pinggir sungai dan di daerah peralihan antara tanah
rawa dan tanah kering yang kadang-kadang digenangi air. Selain itu dapat juga tumbuh
dengan baik pada tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, tanah tuf halus atau tanah
lempung berbatu yang tidak sarang. Jenis ini memerlukan iklim basah hingga kemarau kering
di dalam hutan gugur daun dengan tipe curah hujan AD, mulai dari dataran rendah sampai
ketinggian 1000 m dpl. Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya
termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon (Anthocephalus cadamba)
tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung
podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit,
termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon. Pohon Jabon Jabon
(Anthocephalus cadamba) berbuah setiap tahun pada bulan Juni sampai Agustus. Buah
mengandung biji yang sangat kecil, dengan jumlah biji kering udara 18 – 26 juta butir per kg.
Sedangkan jumlah buah 33 butir per kg atau 320 butir per kaleng minyak tanah.
Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan tanaman kayu keras yang dapat tumbuh
sangat cepat. Lingkar batangnya pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm,
batangnya bebas cabang sampai 60%,warna kayunya kuning terang sampai putih, dan
kayunya tidak bobok oleh serangga, karena itulah kayu jabon sangat mungkin dimanfaatkan
oleh Industri kayu. Dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi (tidak cocok untuk
bahan bangunan kontruksi), mebeler/furniture, bahan plywood (kayu lapis), batang korek api,
potlot, finir, alas sepatu, papan, peti, tripleks, bisa juga buat bahan kertas kelas sedang, dan
lainnya. Kayunya juga gampang dikeringkan, Permukaannya halus, kayunya gampang
dipaku,di bor dan di lem, susutnya juga rendah.
Jabon memiliki sebaran alami yang luas, mulai dari India sampai Papua New Guinea,
yaitu Nepal, Bengal, Assam, Ceylon, Vietnam, Burma, Semenajung Malaya, Serawak, Sabah,
Indonesia, Filipina, Papua New Guinea, Cina, dan Australia. Di Indonesia sendiri, jabon
ternyata memiliki daerah penyebaran alami hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti
Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, Sulawesi,
Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Di Maluku, terdapat sebaran jabon jenis A. macrophyllus
yang dikenal dengan sebutan jabon merah.
Jenis ini umumnya tumbuh di tanah-tanah alluvial lembab di pinggir sungai dan di
daerah peralihan antara tanah rawa dan tanah kering yang kadang-kadang digenangi air. Di
samping itu jabon dapat tumbuh dengan baik di tanah liat, tanah lempung Podzolik coklat,
tanah tuf halus atau tanah berbatu yang tidak sarang. Jenis ini memerlukan iklim basah
sampai kering dengan tipe curah hujan A sampai D menurut Schmidt dan Ferguson (1951),
mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut
(Martawidjaja, et al., 1989 dalam Pratiwi, 2003). Umumnya jabon ditemukan di hutan
sekunder dataran rendah dan dijumpai di dasar lembah, sepanjang sungai dan punggung-
punggung bukit. Jabon juga dapat tumbuh secara alami di lahan-lahan bekas tambang di
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat yang
memang kondisinya ekstrim, yaitu di tanah dengan pH yang rendah (pH 4) dan tidak subur,
terendam, serta kondisi lingkungan yang sangat terbuka dengan suhu yang relatif tinggi.
Jabon pun potensial sebagai alternatif dari tanaman sengon dan akasia yang telah lebih
dahulu menjadi jenis utama tanaman untuk rehabilitasi lahan bekas tambang (Mansur dan
Tuheteru, 2010). Jabon tumbuh di daerah beriklim basah – kering dengan rata – rata
temperatur tahunan antara 21 sampai 26oC. Curah hujan tahunan antara 1500 mm sampai
5000 mm atau lebih. Jabon tahan musim kemarau sampai 3 bulan tanpa mengalami banyak
kerusakan.
III. GAMBARAN UMUM LOKASI
Jenis sarana dan prasarana yang digunakan pada PT. Risga Elok Alam Lestari sebagai
penunjang pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a) Jalan
Aksessibilitas menuju ke lokasi Persemaian PT. Risga Elok Alam Lestari dapat ditempuh
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
b) Air
Air yang digunakan dalam persemaian PT. Risga Elok Alam Lestari berasal dari sekitaran
daerah tersebut.
Adapun peralatan yang digunakan adalah Sekop, Cangkul, arco, ayakan, selang air dan
parang.
Bahan yang ada pada persemaian adalah Tanah, Poleybag, media tabur dan sapih, pupuk dan
benih.
4.1 Perencanaan
Perencanaan lokasi persemaian umumnya berada di dekat sumber media dan lokasi
penanaman serta juga memiliki kemudahan akses untuk pengangkutan dan dapat menjamin
pemeliharaan bibit dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk persemaian PT. Risga Elok
Alam Lestari, syarat yang utama dari pemilihan lokasi persemaian adalah berada pada di
dekat pemukiman atau rumah yang memudahkan pelaksanaan kegiatan sehari-hari terutama
dalam pemeliharaan bibit. Sedangkan luasan lokasi persemaian tergantung dari rencana
jumlah bibit yang akan diproduksi dan rencana pengembangan persemaian PT. Risga Elok
Alam Lestari tersebut. Ada beberapa persyaratan yang umum dalam perencanaan persemaian
yang dilaksanakan oleh PT. Risga Elok Alam Lestari antara lain:
a) Letak lahan
Letak lahan yang dipergunakan PT. Risga Elok Alam Lestari adalah dengan Lahan terpadu
atau terpusat. Untuk kondisi lahan terpadu, perencanaan sistem pengairan dan pembagian unit
lahan blok-blok produksi bibit relatif mudah. Adanya lahan terpadu juga memudahkan
pemantaun persemain serta pengedalian hama dan penyakit.
Sumber air yang digunakan oleh PT. Risga Elok Alam Lestari adalah air yang berada di
drainase samping persemaian kemudian dipasangkan pipa lalu di airi kelokasi persemaian
untuk memudahkan memasok kebutuhan air per-hari sesuai dengan jumlah bibit yang
diproduksi.
c) Luas lahan.
Secara umum, luas lahan PT. Risga Elok Alam Lestari Mandiri yaitu ± …….m2.
d) Topografi datar dan tidak tergenang.
Topografi PT. Risga Elok Alam Lestari adalah topografi datar dan tidak tergenang sehingga
memudahkan penempatan bibit, misalnya : 1 bedeng ukuran 1 m x 3 m bisa mencapai
kapasitas ratusan bibit yang berukuran polybag 10×15 cm.
c. Persemaian Biji
e. Pembuatan Naungan
Naungannya berupa dedaunan atau ram yang memakai empat tiang penyangga di atas
masing-masing bedengan
cukup dekat.
c) Patahkan cabang & kurangi daun yang sudah lebat, agar cepat tinggi.
tinggi
Benih Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq yang digunakan PT. Risga Elok Alam
Lestari untuk Persemaian adalah suatu benih yang berkualitas baik yang berasal dari daerah
Jawa dan Sumatra.
Kegiatan pemeliharaan bibit PT. Risga Elok Alam Lestari terdiri dari kegiatan penyiraman,
penyulaman, penyiangan dari rumput/gulma, pemberian pupuk tambahan, dan pemberantasan
hama dan penyakit.
a).Penyiraman
Penyiraman biasanya dilakukan dua kali yaitu pada pagi dan sore hari, namun frekwensi
penyiraman dapat dikurangi pada musim hujan. Dan harus selalu diperhatikan agar media
jangan sampai kekeringan atau terlalu basah karena keduanya dapat mengganggu kesehatan
bibit
b) Pemupukan
Pemupukan diperlukan apabila rata‐rata pertumbuhan bibit atau penampilan pertumbuhan
bibit kurang dari kondisi normal. Pertumbuhan bibit dapat dicirikan dari perubahan warna
daun dan pertumbuhan batang. Penggunaan pupuk harus disesuaikan dengan kekurangan
jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersebut.
Panjang 160 cm
o diameter 13-18 cm dihargai Rp.500.000, – s.d. Rp.550.000,-
o diameter 1-24 cm dihargai Rp.700.000, – s.d. Rp.750.000,-
o diameter 25 cm up dihargai Rp.850.000,-.
Panjang 260 cm
o diameter 25-29 cm dihargai Rp.792.000,-
o diameter 30-39 cm dihargai Rp.882.000,-
o diameter 40-49 cm dihargai Rp.962.000,-
o diameter 50 cm up dihargai Rp.972.000,-
Gambar Jabon
PROPOSAL
A. PENDAHULUAN
Tanggal 7 Juli 2017 Pabrik Plywood Coretan Wong Ndeso yang berlokasi di desa Google Adsense
kecamatan Googling sudah mulai aktif beroperasi, dalam perkembangannya hasil produk dari
industri plywood Coretan Wong Ndeso dapat diterima pasar dengan baik sehingga target produksi
terus mengalami peningkatan dari target produksi sebelumnya pada tahun 2017 sebesar 500 M3 per
bulan, pada semester I tahun 2018 meningkat menjadi 600 m3 per bulan dan pada semester II tahun
2018 direncanakan menjadi 755 M3 per bulan.
Dengan target produksi Plywood tahun 2018 sebesar 8.130 M3 dan target recovery diatas 55% maka
kebutuhan akan bahan baku log sebesar 14.781 M3. Dalam proses produksi tersebut maka industri
plywood dapat menghasilkan limbah kayu baik berupa log core, veneer & potongan plywood
sebanyak ± 6.651 M3 per tahun.
Limbah Industri Plywood Coretan Wong Ndeso jika tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulkan persoalan lingkungan dan berpotensi akan berdampak sosial pada masyarakat sekitar
kususnya di desa Google Adsense kecamatan Googling yang masuk dalam Ring 1 (Satu) Area
Perusahaan. Untuk itu maka perlu dilakukan upaya pemanfaatan limbah tersebut agar memiliki nilai
jual dengan memberdayakan masyarakat melalui badan usaha yang dikelola oleh masyarakat
sekitar.
Kumpulan Dokumen Surat Menyurat yang merupakan mitra Coretan Wong Ndeso memiliki visi dan
misi yang sejalan terkait program CSR kemitraan dengan masyarakat untuk wilayah desa Google
Adsense yang masuk dalam area Ring 1 (satu), sehingga dapat bekerjasama dalam pemanfaatan
limbah kayu yang dihasilkan oleh Industri Plywood PT. CWN.
B. MAKSUD & TUJUAN
Maksud dari proposal ini adalah melakukan usulan kerjasama Kumpulan Dokumen Surat Menyurat
dan Coretan Wong Ndeso terkait program CSR kemitraan dengan masyarakat desa Google Adsense
memanfaatkan sampah / limbah produksi industri Plywood.
1. Upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang masuk dalam wilayah ring
1 (satu) PT. CWN dan PT. KDSM.
2. Sebagai bentuk perhatian PT. KDSM kepada masyarakat sekitar sehingga perusahaan dan
masyarakat dapat bersinergi dalam mendukung kelancaran operasional perusahaan.
3. Upaya meningkatkan hasil produksi & menaikan recovery produksi plywood sehingga dapat
menurunkan biaya Produksi industri Plywood PT. CWN
4. Sebagai bentuk komitmen perusahaan kepada pemerintah dalam menjaga lingkungan agar tetap
terkelola dengan baik.
Dalam proses produksi ada beberapa jenis limbah yang dihasilkan oleh industri plywood
1. Limbah Veneer
Limbah veneer adalah lembaran kayu yang memiliki ketebalan 0,5 – 2,3 mm yang diperoleh melalui
proses pengupasan kayu pada mesin rotary namun memiliki ukuran panjang dan lebar kurang dari
ukuran standart.
Limbah Veneer ketebalan 1,8 – 2,3 mm Limbah Veneer ketebalan 0,5 – 0,8 mm
2. Limbah Log Core
Log Core atau Ampulur adalah limbah kayu bagian hati berdiameter 8 – 15 cm dengan panjang 130
cm dan 260 cm yang dihasilkan dari proses pengupasan kayu dimesin rotary.
Limbah Log Core dari mesin Rotary 5 Ft Limbah Log Core dari mesin Rotary 9 Ft
Plywood yang sudah melalui proses Assembly (perakitan) maka selanjutnya akan di press
menggunakan mesin cold press (kempa dingin) dan hot press (kempa panas) sehingga didapat
lapisan veneer yang sudah saling merekat dengan kuat.
Proses selanjutnya adalah proses perapian bentuk plywood yaitu dengan melakukan pemotongan
sisi – sisi plywood dengan mesin sizer atau double saw agar terlihat rapi dan simetris sesuai ukuran
yang telah ditetapkan. Proses dari pemotongan ini akan menghasilkan sisa potongan (limbah) sekitar
2 – 4 % dari total plywood yang di proses.
Limbah Potongan Sizer panjang 244 cm Limbah Potongan Sizer panjang 122 cm
D. PEMANFAATAN LIMBAH
Limbah Industri Plywood dapat dimanfaat kan dan dikelola sehingga memiliki nilai jual
1. Limbah Veneer
Limbah veneer core (ketebalan 1,8 – 2,3 mm) dapat di daur ulang menjadi lembaran veneer jenis
short core maupun long core yang dapat digunakan untuk komposisi lapisan plywood.
Veneer jenis core dengan ketebalan 1,8 – 2,3 mm terbagi menjadi 2 (dua) jenis :
a) Short Core
Short Core adalah jenis veneer dengan ketebalan 1,8 mm – 2,3 mm dengan ukuran standart 130 cm
x 250 cm dengan serat kayu melintang.
Short Core ukuran Standart 130 x 250 cm Limbah Veneer dirakit menjadi Short core
b) Long Core
Long Core adalah jenis veneer dengan ketebalan 1,8 mm – 2,3 mm dengan ukuran standart 130 cm x
250 cm dengan serat kayu lurus atau memanjang.
Long Core ukuran Standart 130 x 250 cm Limbah Veneer dirakit menjadi Long core
Limbah Log core dan limbah potongan plywood dapat dimanfaatkan menjadi barang kerajinan
tangan maupun souvenir yang memiliki nilai jual.
Kerajinan Tangan dari limbah log core Kerajinan Tangan dari limbah log core
E. SISTEM KERJASAMA
Sistem kerjasamanya adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar kususnya desa Google
Adsense dan melibatkan Badan Usaha Milik Desa untuk melakukan pengelolaan usaha rumahan
tersebut dengan tetap dalam pengawasan dari pihak perusahaan.
Perusahaan akan memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan dalam tahap awal kerjasama baik
berupa bahan baku limbah, peralatan kerja, pelatihan dan pendampingan dari team ahli yang
ditunjuk oleh perusahaan untuk memberikan pembinaan terhadap masyarakat.
Limbah veneer berupa potongan lembaran kecil core dengan tebal 1,8 mm – 2,2 mm hasil dari
proses produksi selanjutnya akan di bawa ke rumah – rumah masyarakat yang sudah terdaftar dalam
kegiatan kemitraan tersebut. Selanjutnya masyarakat akan melakukan perapian sampah veneer
dengan melakukan pemotongan sisi – sisi veneer dengan menggunakan alat Hand Clipper 5 ft
sehingga veneer menjadi lembaran persegi panjang yang rapi. Potongan veneer yang sudah
berbentuk persegi panjang selanjutnya di jemur dengan memanfaatkan panas sinar matahari untuk
kemudian dirakit menjadi lembaran veneer core ukuran 130 cm x 250 cm dengan perekat gum tape.
Hasil produk masyarakat berupa veneer kering yang sudah di repair menjadi short core maupun long
core akan diserap oleh industri plywood Coretan Wong Ndeso dengan nilai dan sistem pembayaran
yang sudah disepakati oleh perusahaan dengan masyarakat dan tetap mengacu pada harga pasar
dan cost produksi.
Akan dibuat workshop yang akan digunakan sebagai tempat pembuatan dan pelatihan pemanfaatan
Limbah menjadi barang kerajinan tangan yang memiliki nilai jual, pendampingan dari tenaga ahli
akan terus dilakukan secara intensif sampai masyarakat binaan dapat terlatih dengan baik.
Hasil produksi masyarakat berupa kerajinan tangan dan souvenir yang sudah siap jual akan dikelola
oleh PT. Borneo Indo Bara sehingga hasil kerajinan tangan dan souvenir dapat diserap oleh pasar
dengan nilai jual yang menjanjikan.
F. BIAYA
Anggaran yang diperlukan dalam kerjasama kemitraan pengelolaan limbah industri plywood
- Biaya perbulan repair veneer dengan target 5 M3 per hari atau 125 M3 per bulan
G. PENUTUP
Dengan adanya kerjasama Kumpulan Dokumen Surat Menyurat dan Coretan Wong Ndeso terkait
program CSR kemitraan dengan masyarakat desa Google Adsense yang memanfaatkan sampah /
limbah produksi industri Plywood ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi beberapa
pihak :
2. Bagi Kumpulan Dokumen Surat Menyurat dengan adanya kerjasama kemitraan ini diharapkan dapat
menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sehingga perusahaan dan masyarakat dapat
bersinergi mendukung kelancaran operasional perusahaan.
3. Bagi Coretan Wong Ndeso dengan adanya kerjasama kemitraan ini diharapkan dapat menurunkan
biaya produksi bulanan dan menurunkan potensi dampak sosial akibat limbah kayu.
4. Kegiatan kemitraan ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah daerah dalam hal
pengelolaan lingkungan dan pengembangan industri menengah kebawah (Home Industri).
Demikian kami sampaikan proposal ini disampaikan, Atas perhatian Bapak/Ibu diucapkan terima
kasih.
Dibuat Oleh
Arzachel Abqory
CSR Manager
Contoh Proposal - Pembangunan Pabrik Veneer
PROPOSAL
PENDAHULUAN
Pertumbuhan sektor properti yang tinggi beberapa tahun terakhir membuat sektor bisnis
yang terkait juga ikut terdorong, salah satunya adalah bisnis perabotan atau furnitur yang
menggunakan kayu lapis. Saat ini cukup banyak ditawarkan furnitur siap jadi untuk aneka
kebutuhan di rumah mulai dari meja, tempat tidur, lemari, dan sebagainya. Begitu juga
peningkatan pada sektor infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah berimbas pada
meningkatnya kebutuhan kayu lapis.
Peluang pasar industri plywood masih sangat menjanjikan bahkan akan terus berkembang
dalam beberapa tahun yang akan datang. Kebutuhan Plywood dalam negri masih sangat
tinggi hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya berdiri pabrik pabrik plywood dengan
hasil produksi yang terserap habis oleh pasar.
Kunci kesuksesan Industri Plywood adalah terletak pada Bahan Baku, dengan ketersediaan
bahan baku yang cukup maka industri plywood akan dapat terus bertahan dan berkembang.
PT. Sukses Bersama Arza sebagai salah satu perusahaan forestry di Kabupaten Tanah Laut
Kalimantan Selatan memiliki potensi kayu yang cukup besar yaitu dengan konsesi seluas
21.000 Hektar. Dengan potensi kayu sekitar 200 M3 per Ha sangat terbuka lebar untuk
bekerjasama dalam hal mencukupi kebutuhan bahan baku industri plywood di wilayah
Tanah Laut.
Maksud dari proposal ini adalah pendirian Pabrik Veneer sebagai bahan baku Industri
Plywood
Tujuan dari Proposal ini adalah:
Pengertian Veneer
Veneer adalah lembaran kayu yang memiliki ketebalan 0,4 – 2,3 mm yang diperoleh melalui
proses pengupasan kayu pada mesin rotary dengan ukuran yang umum adalah panjang 250
cm dan lebar 130 cm
1. Face : Veneer dengan ketebalan 0,4 – 0,8 mm yang memiliki visual tanpa
cacat, dan akan digunakan sebagai lapisan plywood bagian atas / depan
2. Back : Veneer dengan ketebalan 0,4 – 0,8 mm yang memiliki visual kurang
menarik karena terdapat bekas repair (perbaikan) dan akan digunakan sebagai
lapisan plywood bagian bawah / belakang.
3. Short Core : Veneer dengan ketebalan 1,2 – 2,3 mm yang memiliki serat
melintang dan akan digunakan sebagai lapisan plywood bagian ke 2,4,5 dan seterus
nya tergantung jumlah lapisan plywood.
4. Long Core : Veneer dengan ketebalan 1,2 – 2,3 mm yang memiliki serat
memanjang / lurus dan akan digunakan sebagai lapisan plywood bagian ke 3,5,7 dan
seterus nya tergantung jumlah lapisan plywood.
Lay Out Pabrik Veneer dengan kapasitas mesin produksi 1000 M3 per
Bulan.
Kapasitas Rotary Output 0,5 M3 veneer basah per Jam, sehingga untuk 4 Unit Mesin Rotary
memiliki kapasitas output 2 M3 veneer basah per Jam, jika mesin beroperasi selama 20 jam
maka kapasitas produksi perhari adalah 40 M3 (2 M3 x 20 Jam).
Dalam 1 Bulan 25 hari kerja maka target produksi perbulan adalah 1.000 M3
BIAYA PRODUKSI
3) Cost Overhead
Pasar Veneer masih sangat luas baik untuk di wilayah Kalimantan Selatan maupun di Pulau
Jawa. Saat ini perusahaan Plywood yang menyerap veneer jenis faceback maupun core
adalah PT. Basirih Industrial Banjarmasin, CV. Buana Artha Lestari Wonogiri Jawa Timur,
CV. Pelita Indah Surabaya, CV. Sinar Panelindo Utama Surabaya, dan Perusahaan –
Perusahaan Plywood di Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Sebagian Jawa Tengah.
PENUTUP
Pengembangan Bisnis Industri Veneer merupakan peluang usaha yang menjanjikan, selain dapat
Meningkatkan kan keuntungan perusahaan juga dapat Membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat
luas serta sebagai bentuk upaya Mendukung program pemerintah daerah Tanah Laut dalam
usaha peningkatan pendapatan masyarakat dan Daerah.
Demikian kami sampaikan proposal ini disampaikan, Atas perhatian Bapak/Ibu diucapkan
terima kasih.
Dibuat Oleh
Arzachel Abqory
* Lahan kerjasama tdk mesti dlm hitungan Hektar krn dgn perincian diatas kita akan
dapatkan nilai keuntungan dgn patokan jumlah Pohon yg tertanam
*** dan kami memberikan proporsi pembagian terbesar kpd pemilik lahan karena kami
sadar bahwa Tanah/Lahan memiliki peranan paling strategis dlm proyek kerjasama ini.
3.Anda Pemilik Lahan dan tanam sendiri …hitung sendiri keuntungannya.
Anda masih ragu-ragu dgn prospek pemasaran Kayu Jabon…..??? drpd anda pusing
menganalisa prospek pasar,kegunaan,kwalitas kayu dll.maka dgn pemikiran yang paling
sederhana bila setelah 6 tahun kita tebang dan jadikan Kayu Bakar saja tentunya Kayu
Jabon = Uang
Bagi anda yang berminat : membeli bibit jabon,kerjasama
lahan,berInvestasi dll.
Hub.
085237513203,081236023006,087862506425,082145530716
Atau kontak di maya_swasti@yahoo.com atau di www.by-
natural.com
CV.TAMAN BALI AGRO melayani : konsultasi,penjualan
bibit,pembinaan lapangan,presentasi,serta pemasaran hasil
produksi.
Untuk daerah Denpasar dan sekitarnya sekiranya Bapak/Ibu
berminat melihat/menganalisa dll tntang kayu Jabon kiranya
berkenan contoh Kebun Jabon yang ditanam pada bulan Juli
2010 lokasi di seberang sebelah timur perumahan Teras
Ayung ..Gatsu Timur dibelakang kapling kosong / timur
jembatan disisi selatan jalan( cp.Bpk Agus
081353229788 ).Atau kontak kami untuk melihat lahan2 /kebun
Jabon kami di Kintamani yang siap menerima partisipasi
Investasi Bapak/Ibu
Jadilah : INVESTOR ….atau KERJASAMA LAHAN atau
BUDIDAYA MANDIRI
TRIMAKASIH ATAS KERJASAMA ANDA
Home
Business »
Downloads »
Parent Category »
Featured
Health »
Uncategorized
I PENDAHULUAN
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa potensi SDM di Perguruan Tinggi merupakan asset yang
penting bagi negara. Mahasiswa sebagai agent of reformation dalam karakter – karakter
progresif penuh inisiatif dan kreativitas mau tak mau harus terus dikembangkan guna
mendukung akselerasi pembangunan nasional.
Lembaga Koperasi Mahasiswa merupakan sarana yang sangat ideal dalam rangka
pengembangan SDM guna membentuk sikap kewirakoperasian (cooperative enterpeneurship)
dengan potensi kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang tangguh serta berorientasi
kerakyatan yang kental berkat proses yang mereka alami di berbagai aktivitasnya.
3. Penambahan unit usaha baru yang ditinjau layak bagi perkembangan KOPMA Unila.
II BENTUK KERJASAMA
2.1 Layouter
Salah satu bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan diatas yaitu
layouter/penataan kembali serta pengadaan dan perbaikan fasilitas ruang usaha KOPMA
Unila. Adapun bentuk layouter itu sendiri yakni:
Kopma Unila sebagai salah satu organisasi dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak
terlepas dari penggunaan konsep pemasaran. Dimana dalam konsep pemasaran menegaskan
bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan sasaran
pasar serta memberikan kepuasan yang diinginkan konsumen secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan pesaing, Berdasarkan hal itu, maka Kopma Unila bermaksud menata/melayout
kembali ruang usaha. Guna melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan sponsor untuk
menata/melayout kembali ruang unit usaha serta pengadaan dan perbaikan fasilitas ruang
usaha.
b Pengadaan dan perbaikan fasilitas ruang usaha.
Dalam rangka pengembangan unit usaha yang dimiliki kopma unila, perlu sekali didukung
dengan pengadaan dan perbaikan fasilitas ruang usaha. Pengadaan dan perbaikan fasilitas
perlengkapan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha antara lain ialah
perlengkapan meja makan, kursi, tempat tisu, tempat sendok, grobak dagang berukuran mini,
rak barang dagangan, radio speaker, komputer barcode, dll.
2. Perusahaan sponsor layouter akan mendapat tempat/ lokasi guna mempromosikan atau
memasarkan produknya
3. Perusahaan sponsor layouter dapat memonopoli produknya di Kopma unila, dengan tidak
adanya produk perusahaan yang menjadi kompertitor perusahaan sponsor layouter di Kopma
Unila
4. Perusahaan sponsor layouter dapat memberikan masukan/ saran / ide tambahan yang
bermanfaat bagi suksesnya kerjasama
Dengan ini Kopma Unila mengajukan permohonan kerjasama dengan PT. Coca Cola dalam
rangka menjadi sponsor layouter sekaligus menjadi agen distribusi produk Coca-cola di
lingkungan Unila. Dengan demikian Kopma Unila bertindak sebagai agen dan distributor
produk Coca Cola kepada setiap unit usaha yang ada di lingkungan unila.
Kegiatan ini dinilai sangat strategis dan berprospek cerah dengan iklim usaha dilingkungan
unila serta dapat membangun kerjasama yang saling menguntungkan antara Kopma Unila dan
PT. Coca Cola.
III Estimasi Biaya Layouter
Analisa
Persiapan:
Pembersihan
lokasi
14.000
Renovasi:
Pembongkaran
pemasangan
alumunium
- Tenaga
22.750
Partisi
Bahan:
Tenaga:
53.636
Penutupan Kusen
Belakang
Bahan:
27.066
- Triplek 5 mm
0.347 Lebar 78.000
Tenaga:
Pekerja
0.100 O/H 35.000 3.500
30.566
Langit-langit
Bahan:
Tenaga:
28.480
Pengecatan
Pengecatan
Tembok.
Bahan:
- Plamir
0.100 Kg 20.552 2.055
- Cat Penutup 2x
0.260 Kg 12.200 3.172
Tenaga:
- Pekerja
Pengecatan
Dinding Plastik 0.020 O/H 35.000 700
Baru
Bahan:
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2x
0.100 Kg 20.552 2.055
Tenaga:
0.100 Kg 15.876 1.587
- Pekerja
0.260 Kg 12.200 3.172
0.020 O/H 35.000 700
13.441
satuan
Persiapan
140.000
Renovasi
Partisi
2. 7,86 M2 53.636 4.215.578
Penutupan kusen
3. 9 M2 30.566 275.094
belakang
Langit- langit
4. 49 M2 28.480 1.395.520
Pengecatan
7.456.456
Elektrik
654.000
Rekapitulasi
Uraian Harga
- Persiapan 140.000
- Renovasi 7.456.456
- Elektrik 654.000
Jumlah 8.250.456
Total 9.075.501
Dibulatkan 9.760.000
IV PENUTUP
Demikian rencana kerjasama bidang usaha ini kami buat, merupakan langkah perbaikan dan
pengembangan unit usaha yang ada di Kopma Unila demi tumbuh dan berkembangnya unit
usaha Kopma Unila. Semoga pelaksanaan kerjasama ini bermanfaat dan mendapat ridho dari
Allah SWT. Atas bantuan dan kerjasamanya yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
LEMBAR PENGESAHAN
Universitas Lampung
Periode 2008/2009
Mengetahui/Menyetujui
Pembina