Anda di halaman 1dari 4

AUDITING

REVIEWING CHAPTER 4

An Auditor’s Services

OLEH:
KEMAL SANDI
MUTIA RISKA FARIDANI
AJENG KAWITANING NEGARI
Jasa Auditor adalah pekerjaan yang di lakukan oleh firma audi untuk para klien. Selain jasa
konsultasi, pekerjaan yang dilakukan oleh auditor di atur oleh peraturan standar keterikatan yang
disusun oleh International Auditing and Assurance Standards Boards (IAASB). Seluruh standar
jasa auditor memiliki dasar dari Kode Etik IFAC dan Standar Internasional dalam Pengendalian
Kualitas (ISQC).
Beberapa standar keterikatan bersumber dari “International Framework for Assurance
Engagements” (perjanjian jaminan), dan yang lainnya merupakan hasil dari “Related Services
Framework” (perjanjian jasa terkait). Ketiga standar tersebut (ISAs, ISREs, dan ISAEs) berbagi
perjanjian kerangka kerja jasa yang sama dan saru standar, yaitu ISRS disusun berdasarkan
kerangka kerja jasa yang berkaitan. ISA, ISAE, dan ISRS mengacu pada Perjanjian Standar
IAASB.
Ketiga standar yang bersumber dari kerangka kerja jaminan adah ISA, ISRE, dan ISAE.
International Standards on Auditing (ISA) 100 menyatakan “Audit dan Review atas Informasi
Keuangan Historis” digambarkan sebagai konsep utama yang dipakai dalam audit, pemeriksaan,
atau perjanjian bertujuan khusus. International Standards On Assurance Engagements (ISAE)
3000R “Perjanjian Jaminan untuk subyek Lain Selain Informasi Keuangan Historis”
menggambarkan konsep yang dipakai dalam jasa yang subyeknya tidak berkaitan dengan
informasi keuangan historis. Standar ISAE dibagi menjadi dua bagian, yaitu : (ISAE 3000- 3399
yang topiknya digunakan untuk seluruh perjanjian jaminan, dan (2) ISAE 3400- 3699 yang
merupakan standar dengan subyek spesifik, contohnya, standar yang berkaitan dengan pengujian
atau prospektif informasi keuangan.
Perjanjian yang dilindungi oleh International Standard on Related Service (ISRS)
berdasarkan pada “Related Services Framework”, yaitu sebuah kerangka kerja yang masih dalam
tahap pengembangan di IAASB. Standar yang berada di bawah kerangka kerja ini (ISRS) adalah
yang digunakan dalam saat ini digunakan dalam dua jasa yang berkaitan: setuju terhadap posedur-
prosedur yang ada (ISRS 4400) dan himpunan (ISRS 4410).
Perjanjian jaminan dilaksanakan oleh akuntan professional dan dimaksudkan untuk
menambah kredibilitas dari informasi yang bersangkutan. Subyek yang bersangkutan dengan
jaminan adalah topik tentang jaminan mana yang dilakukan. Perjanjian jaminan berarti perjanjian
yang praktisi (akuntan professional atau auditor) nyatakan dalam kesimpulan (dalam format
laporan) yang disusun untuk meningkatkan derajat kepercayaan dari penggunanya.
Kerangka Kerja Internasional dari Perjanjian Jaminan menggambarkan lima elemen yang
perjanjian jaminan tunjukkan:
1) Hubungan pihak ketiga termasuk praktisi (akuntan profesional atau auditor), pihak
yang bertanggung jawab, dan pengguna yang dimaksudkan.
2) Pokok bahasan.
3) Kriteria yang sesuai.
4) Bukti, dan
5) Laporan jaminan.
Perjanjian jaminan selalu melibatkan pihak ketiga, yaitu praktisi (akuntan profesional atau
auditor), pihak yang bertanggung jawab, dan pengguna yang dimaksud. Pokok dari jaminan adalah
topik mengenai jaminan mana yang dilakukan. Pokok pembahasan dapat berupa laporan keuangan,
informasi statistic, indikator kinerja non-keuangan, system dan proses (misalnya pengendalian
internal, lingkungan, system informasi teknologi) atau perilaku (misalnya kepatuhan corporate
governance terhadap aturan, praktik sumber daya manusia). Kriteria yang sesuai, yang dapat
berupa kemapanan atau perkembangan spesifik dari benchmark (standar, objek, atau seperangkat
aturan) yang digunakan dalam mengevaluasi bukti atau menilai pokok ari perjanjian jaminan.
Secara umum, prosedur pengumpulan bukti, pengendalian kualitas dan proses perencanaan
dilakukan untuk jasa assurance (jaminan) yang dilakukan untuk audit. Auditor memberikan
laporan tertulis yang berisi kesimpulan yang menyatakan jaminan dari isi pokok laporan, dalam
segala aspek material, terhadap kriteria yang diidentifikasi.
Dimana pemeriksaan laporan keuangan bertentangan dari prosedur keterbatasan kinerja audit
(keterbatasan dalam pemeriksaan manajemen dan prosedur analitik) dan laporan pemeriksaan.
Objek pemeriksaan dari pemeriksaan laporan keuangan memungkinkan auditor untuk menyatakan
apakah terdapat “sesuatu yang menarik perhatian auditor untuk yakin bahwa laoran keuangan tidak
disiapkan, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja pelaporan (jaminan
negatif).”
Terkadang auditor mungkin meminta laporan keuangan untuk di audit berdasarkan informasi
keuangan historis, tetapi tidak berdasakan pada laporan keuangan secara keseluruhan berdasarkan
IFRS maupun standar nasional yang telah ditetapkan. Seorang auditor mungkin dipanggil untuk
laporan keuangan dengan tujuan khusus tertentu. Terkadang terdapat audit yang memberikan
opini atas persetujuan hokum yang melibatkan perusahaan. Manajemen atau dewan dewan direksi
mungkin meminta ringkasan laporan keuangan. Bisnis kecil, yang pada umumnya tidak mengikuti
IFRS atau standar keuangan nasional mengharuskan perusahaan dagang yang go public, mungkin
merasa audit berdasarkan kas, dasar pajak penghasilan, atau dasar yang dibuat oleh agen regulasi
dibutuhkan. Laporan dengan tujuan khusus termasuk:
1) Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan dengan akuntansi berbasis menyeluruh di
bandingkan standar akuntansi internasional maupun nasional (misalnya yang digunakan
oleh perusahaan untuk menyiapkan pengembalian pajak penghasilan, dasar penerimaan
dan pengeluaran kas, provisi pelaporan keuangan dari agen peraturan perusahaan).
2) Laporan atas komponen- komponen laporan keuangan.
3) Laporan atas ketaatan terhadap kesepakatan kontrak.
4) Laporan atas ikhtisar laporan keuangan.
Isi pokok dari standar jasa penjamin selain informasi keuangan historis dapat dibedakan menjadi
4 kelompok inti:
1) Isi pokok yang berkaitan dengan prospek laporan keuangan.
2) Isi pokok yang berkaitan dengan informasi non-keuangan (misalnya cororate governance,
statistik, dan sumber daya).
3) Isi pokok yang berkaitan dengan sistem dan proses (misalnya corporate governance,
sistemlingkungan manajemen, dan pengendalian internal (missalnya yang tercantum dalam
Sarbanes-Oxley Act).
4) Isi pokok tentang perilaku (corporate governance, ketaata, dan praktik sumber daya
manusia).
Yang dimaksud dengan informasi keuangan prospektif adalah informasi yang berdasar pada
asumsi tentang kejadian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi keuangan
prospektif dapat berupa format atau perkiraan, atau kombinasi dari keduanya. “Perkiraan” adalah
informasi keuangan prospektif yang disiapkan dalam asumsi estimasi terbaik manajemen tentang
kejadian di masa yang akan datang. “Proyeksi” berarti informasi keuangan prospektif yang
disiapkan dalam basis asumsi hipotikal tentang kejadian di masa yang akan datanng dan tindakan
manajemen yang mungkin atau tidak dilakukan, seperti penggabungan dua perusahaan.
Standar yang diterapkan dalam seluruh pokok inti baru saja dikembangkan. Standar yang
paling berpengaruh dalam subjek spesifik ini adaah Inisiatif Pelaporan Global dan The Sarbanes-
Oxley Act of internal control reportimg standard.

Anda mungkin juga menyukai