Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor Industri Manufaktur merupakan industri yang memiliki

peranan penting terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia yang

ditunjukkan dari jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa

meningkat setiap tahunnya. Industri manufaktur mendominasi perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat 144

perusahaan dalam industri manufaktur yang mendaftarkan sahamnya (listing)

di Bursa Efek Indonesia hingga periode 2016 (www.idx.co.id).

Perkembangan industri manufaktur saat ini menarik minat para

investor untuk menanamkan investasinya. Banyaknya perusahaan membuat

investor dihadapkan dengan berbagai pilihan sulit dalam mengambil

keputusan untuk berinvestasi. Pada umumnya investor akan memilih

perusahaan dengan tingkat risiko keuangan (financial risk) yang lebih kecil.

Hal ini mengakibatkan pentingnya informasi bagi para investor untuk menilai

kinerja keuangan perusahaan manufaktur, sehingga dikemudian hari dapat

menghasilkan return yang diharapkan.

Ahmad (2009) mengatakan bahwa melakukan investasi pada sektor

manufaktur memerlukan kecermatan dan kehati-hatian karena sektor

manufaktur lebih complicated dalam pengelolaannya dibandingkan dengan

sektor jasa dan perdagangan. Hal ini disebabkan dalam sektor manufaktur

banyak faktor yang mempengaruhi kinerjannya, mulai dari pengadaaan bahan

1
baku, tenaga kerja, proses produksi, kualitas produk, yang dihasilkan hingga

penjualan produk akhir. Oleh karena itu sangat penting bagi investor

mengetahui lebih dulu kinerja perusahaan terutama kinerja keuangan

perusahaan sektor industri manufaktur sebelum menanamkan modalnya.

Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat

penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya

kemakmuran pemegang saham (Keown et al., 2005). Nilai perusahaan

menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen mengelolah

kekayaannya melalui kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan

merupakan salah satu faktor pertimbangan calon investor untuk menanamkan

sahamnya. Menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu

keharusan bagi perusahaan agar saham tersebut tetap eksis dan tetap diminati

oleh investor. Perusahaan dapat mencerminkan baik buruknya kinerja

keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang diterbitkan.

Kinerja keuangan dapat tercermin dari rasio likuiditas, leverage dan

profitabilitas yang kesemuanya itu berimplikasi pada nilai perusahaan. Rasio

likuiditas dan leverage yang baik mengindikasikan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajibannya dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Sedangkan rasio profitabilitas mencerminankan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba dalam menjalankan aktivitas

operasional. Besarnya rata-rata nilai perusahaan, likuiditas, leverage dan

2
profitabilitas perusahaan pada perusahaan industri manufaktur yang terdaftar

di BEI selama periode 2012-2016 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1
Rata-rata tingkat nilai perusahaan, kinerja keuangan pada perusahaan
industri manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2012-2016
(Angka pada tabel disajikan dalam persentase)

Tahun
No. Variabel
2012 2013 2014 2015 2016

S 1. Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) 5,36 6,25 5,41 4,65 4,71


2. Likuiditas (CR) 3,16 4,93 8,69 6,53 9,36
3. Leverage (DER) 2,30 5,11 1,19 1,19 1,17
4. Profitabilitas (ROE) 2,00 0,05 0,25 1,34 0,03
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata variabel nilai

perusahaan dan kinerja keuangan menunjukkan hasil yang fluktuatif.

Fenomena empiris yang mendasari penelitian ini yaitu adanya inkonsistensi

terhadap data dan penelitian sebelumnya. Alfredo (2012) menyatakan bahwa

semakin tinggi nilai likuiditas maka nilai perusahaan juga akan tinggi.

Namun pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa variabel likuiditas pada tahun 2013

dan 2014 mengalami kenaikan sedangkan nilai perusahaan pada tahun yang

sama mengalami penurunan. Selanjutnya Ayu (2016) menyatakan bahwa

Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan, namun hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan Wahyuningsi, dkk (2016), ia menyatakan bahwa secara parsial

ROE berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Mengingat bahwa perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang

melakukan pengolahan bahan baku dalam proses produksi sampai pada tahap

3
penjualan, sehingga sumber dana yang ada akan terikat lama pada aktiva.

Untuk itu perusahaan manufaktur membutuhkan sumber dana yang cukup

besar dalam membiayai kegiatan operasionalnya dengan tetap

memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

yang dapat tercermin dari Current Ratio dan Debt to Equity Ratio serta

mengupayakan adanya pengembalian atau laba yang dapat dilihat dari Retur

On Equity agar perusahaan tetap exis dan terus berlangsung serta dapat

meningkatkan nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan yang diukur dari Current Ratio, Debt to

Equity ratio, Return on Equity dan nilai perusahaan pada industri

manufaktur di Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity

berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur

di Bursa Efek Indonesia ?

3. Apakah Current Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia ?

4
4. Apakah Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek

Indonesia ?

5. Apakah Return on Equity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan yang

diukur dari Current Ratio, Debt to Equity ratio, Return on Equity dan nilai

perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on

Equity berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan pada industri

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui apakah Current Ratio secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa

Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa

Efek Indonesia

5. Untuk mengetahui apakah Return on Equity secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri manufaktur di Bursa

Efek Indonesia.

5
1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang

akuntansi secara khusus akuntansi keuangan yang berkaitan dengan

kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

2. Aspek Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat digunakan

sebagai sumber informasi dan referensi yang berguna bagi semua pihak

yang berkepentingan untuk mengadakan penganalisaan lebih lanjut

tentang kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

3. Aspek Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi bagi investor dan perusahaan dalam penentuan kebijakan oleh

perusahaan manufaktur dan pengambilan keputusan oleh investor

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini dibagi dalam beberapa sub bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang dari permasalahan penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas teori-teori yang relevan dengan

permasalahan penelitian, penelitian sebelumnya yang dilakukan dan

selanjutnya membangun kerangka pikir dan rumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan tentang variabel penelitian, Jenis dan

sumber data, metode penelitian dan teknik analisis yang akan digunakan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab yang menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian yang

dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil analisis dan deskripsi data, interpretasi terhadap

hasil berdasarkan alat dan metode analisis yang digunakan dalam

penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis data dan

pembahasan. Selain itu juga berisi saran-saran yang direkomendasikan

kepada pihak-pihak tertentu serta mengungkapkan keterbatasan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai