Anda di halaman 1dari 4

BAHAN UAS ITP  Pengasapan elektrik : Proses pengasapan

elektrik menggunakan listrik tengangan


1. Menghitung BDD
tinggi hingga 40.000 volt.
= Berat bersih/Berat bersih x 100 %
RANDEMEN: berat awal/berat akhir x
100% 6. Pengertian sterilisasi&pasteurisasi
• pasterurisasi : proses thermal yang
2. Bakteri yang paling tahan panas dan dilakukan pada suhu kurang dari 100° C,
dapat hidup dalam kondisi anaerobik dengan waktu yang bervariasi serta
(bebas oksigen) yang terdapat dalam tergantung dari tingginya suhu.
kaleng makanan atau minuman Menginaktivkan sel-sel vegetative dan
= Clostridium botulinum, botulinum mikroba pantogen
tumbuh pada suhu 3 – 50’ C dan • sterilisasi: Proses thermal untuk
berbahaya pada makanan kaleng berasam mematikan semua mikroba beserta
sedang dan rendah (pH>4.6) spora-sporanya hingga bahan pangan
memiliki daya tahan 6-12 bulan pada suhu
3. Syarat pembuatan jam/jelly ruang
= Jam&jelly : kadar gula 65-68% brix, ph 3-
4 7. suhu yang digunakan untuk sterilisasi
transparan, mudah dioleskan dan komersial
mempunyai aroma dan rasa buah asli. = Sterilisasi komersial adalah pemanasan
pada suhu di atas 100 derajat Celcius,
4. Zat yang membentuk warna pada proses umumnya sekitar 121,1 derajat Celcius
pengasapan dengan menggunakan uap air selama
= Pewarnaan khas produk asap berasal waktu tertentu dengan tujuan untuk
dari interaksi antara konstituen karbonil memusnahkan spora bakteri patogen
asap dengan gugus amino protein. termasuk spora bakteri Clostridium
Produk akan menghasilkan warna produk botulinum.
kuning keemasan sampai coklat gelap.
Pewarnaan ini berkaitan dengan teknologi 8. Metode penggaraman pada pembuatan
yang digunakan selama pengasapan. ikan asin
= penggaraman kering (dry
5. Macam-macam pengasapan salting)Garam yang digunakan 20-30 %
 Pengasapan panas : Proses dimana bahan berat total ikan
yang akan diasapi diletakkan cukup dekat penggaraman basah (brine salitng)
dengan sumber asap. Pengasapan dengan rendam dengan larutan garam seperti
suhu yang cukup tinggi, yaitu 80-90°C. pindang
Waktu pengasapan menjadi lebih pendek,
yaitu 3-8 jam. 9. Fungsi garam pada pembuatan ikan asin
 Pengasapan dingin : Proses pengasapan = Garam berperan sebagai penghambat
dengan cara meletakkan bahan pangan selektif pada mikroorganisme pencemar
tertentu dan sebagai pengawet
yang akan diasapkan agak jauh dari
sumber asap. Waktu pengasapan sangat
10. Pengertian fermentasi
lama, dapat mencapai 4-6 minggu.
= suatu proses penguraian zat dari
Pengasapan dingin dilakukan pada suhu
molekul kompleks menjadi molekul yang
rendah, tidak lebih tinggi dari suhu 33°C
lebih sederhana menggunakan fasilitas
(sekitar 15-33°c) enzim pengurai, dan dihasilkan energi.
 Pengasapan cair : Ikan dicelupkan dalam
larutan asap. Setelah itu, ikan dikeringkan 11. Syarat fermentasi
di tempat yang teduh. =* Mikroorganisme sebagai inokulum
(Inokulum artinya kultur mikroba yang
memiliki sifat yang khas dan dapat Semakin rendah tekanan udara maka
dikembangbiakkan dalam suatu semakin cepat proses pengeringan
media/substrat) 5) Kelembapan udara
* Media/Tempat/wadah terjadinya Semakin kering udara, semakin cepat pengeringan
fermentasi -Faktor yang mempengaruhi kecepatan
* Substrat. Substrat merupakan tempat pengeringan:
tumbuh dan sumber nutrisi bagi mikroba. • Sifat Fisik dan Kimia dari produk
• (Bentuk, ukuran, komposisi, kadar air)
12. Macam-macam sterilisasi pada susu • Pengaturan geometris suatu produk yang
=Susu sterilisasi dilakukan dengan cara : berhubungan dengan alat atau media
 Sistem UHT (Ultra High Temperature), perantara ( nampan )
yaitu susu dipanaskan sampai suhu 137°- • Sifat fisik dari lingkungan alat pengeringan
140°C selama 2-5 detik. (suhu, kelembaban, kecepatan udara )
 Susu di dalam kemasan hermetis • Karakteristik alat pengeringan
dipanaskan pada suhu 110°-121°C selama
16. Penghasil asam utama pada pembuatan sauerkaut
20-45 detik.
Rasa asam yang terdapat didalam Sauerkraut
berasal dari adanya asam laktat atau lactic acid
13. Kandungan pectin dan gula optimal untuk
yang dihasilkan ketika bakteri melakukan proses
produk yang baik
fermentasi gula yang terdapat di dalam
=Jumlah pektin yang ideal untuk kubis.Bakteri yang paling berperan didalam proses
pembentukan gel pada selai berkisar fermentasi Sauerkraut adalah lactobacilli.
0,75%-1%. Kadar gula tidak boleh lebih
dari 65% dengan konsentrasi pektin 1% 17. Syarat pengeringan produk pangan
sudah dapat menghasilkan gel dengan • Kualitas bahan pangan baik
• Jumlah kontaminan rendah
kekerasan yang cukup baik. Semakin
• Pateurisasi sebelum pengeringan
besar konsentrasi pektin, semakin keras
• Sanitasi pengolahan tepat
gel yang terbentuk.
• Penyimpanan baik
• Aw: Bahan pangan yang mempunyai aw =
14. Mikroorganisme yang aktif pada 0,70 sudah dianggap cukup baik dan
pembuatan yoghurt, tempe, tape tahan selama penyimpanan
singkong
 Yoghurt : Lactobacillus bulgaricus 18. Zat yang biasa ditambahkan untuk
dan Streptococcus thermophiles mempertahankan warna hasil pengeringan
 Tempe : rhyzopus orizae  Karotenoid (kuning,orange, atau merah)
 Tape singkong : Endomycopsis dan antosianin (merah) berubah warna
fibuligera, Rhizopus tergantung suhu dan waktu pengeringan
oryzae, ataupun Saccharomyces  pemberian belerang dapat memucatkan
cereviceae  antosianin dan menghambat reaksi
pencoklatan
15. Faktor-faktor yang mempengaruhi  warna hijau klorofil dapat dipertahankan
pengeringan optimum dengan pemberian lingkungan yang
1) Luas permukaan alkalis
Semakin luas permukaan bahan, semakin
cepat proses pengeringan 19. Macam-macam proses pengeringan
2) Suhu 1) Dehidrasi panas buatan (alat)
Semakin tinggi suhu pengeringan maka  Adalah suatu proses kehilangan air
prosesnya semakin cepat dengan
3) Kecepatann aliran udara  mengguakan alat – alat pengeringan
Semakin cepat aliran udara maka semakin  Pengaturan dilakukan terutama terhadap
cepat proses pengeringan suhu dan volume udara
4) Tekanan udara
 Proses dehidrasi udara panas dialirkan  Kondisi pengemasan khusus (dalam kondisi vakum)
dengan alat hembus memungkinkan transmisi uap air lewat bahan
pengemas pada tingkat serendah mungkin
Prinsip: Dengan menurunkan aktivitas air yang
terkandung dalam bahan dengan
20. Pengaruh pengeringan terhadap nilai gizi pangan
caramengeluarkan air dalam jumlah lebih banyak
 Kadar air berkurang, menyebabkan kadar
sehingga umur simpan bahan pangan menjadi
zat gizi dalam massa yang tertinggal naik
lebih awet. Dehidrasi berarti mengendalikan
 Sehingga jumlah protein, lemak dan kh
kondisi iklim didalam suatu ruangan.
lebih tinggi (tetapi mungkin jumlahnya
berkurang)
Jenis Pengering : Bahan Pangan :
 vitamin yang larut air akan hilang
Pengering Drum Susu Bubuk, sari buah
Pengering terowongan Buah dan sayuran kering  asam askorbat dan karoten teroksidasi
Pengeringan Buah dan sayura4  terjadi kerusakan tiamin (vit B1) oleh
cabinet/kamar panas dan panas sulfurisasi
Pengeringan Tungku Apel dan sebagian sayuran - dengan blanching bisa hilang 15 %
Pengeringan Semprot Telur utuh, kuning telur, - tanpa blanching bisa hilang 75 %
albumin dan susu, bubuk  terjadi kehilangan kadar vit D
buah zuriat
Pengeringan Beku Daging 21. Bahan volatil yang mempunyai sifat bakterisida
Pengeringan Hampa Buah dan sayuran yang terkandung dalam asap kayu
Pengeringan Ban Berjalan Sayuran Fenol dan senyawa fenolik antioksidan dan
Pengeringan busa Tepung telur antimikroba
Jenis-jenis pengeringan dehidrasi panas buatan: Formaldehida, asam asetat dan asam
karboksilat  zat kimiawi anti mikroba

2) Dehidrasi pengeringan matahari 22. Zat yang membentuk lapisan mengkilat pada
permukaan ikan hasil pengasapan
 Mengandalkan kondisi iklim
 Pewarnaan khas produk asap berasal dari
 Diperlukan tanah yang cukup luas sebagai
interaksi antara konstituen karbonil asap
medianya
dengan gugus amino protein.
 Contohnya pada pengeringan buah –
 Produk akan menghasilkan warna produk
buahan kira- kira diperlukan tanah seluas
kuning keemasan sampai coklat gelap.
satu arce per 20 arce tanah
Pewarnaan ini berkaitan dengan teknologi
-Pengering Surya (Solar Dryer)
yang digunakan selama pengasapan.
merupakancara

pengeringan menggunakan kolektor yang 23. Mikroba yang menjadi indikator kerusakan
memanfaatkan radiasi energi mataharidengan makanan kalengan
maksimal. Digunakannya rak bertingkat pada Bakteri yg ada dalam kaleng menyebabkan
pengering surya. Contoh: ikan asin, buah, penggelembungan kaleng. Oleh mikrobiologis:
kerupuk.
 Flat sour. Apabila permukaan kaleng tetap
3) Pengeringan secara pembekuan (freeze
datar dan tidak mengalami kerusakan apapun,
drying)
tetapi produk di dalam kaleng tersebut sudah
 Untuk produk yang memerlukan bentuk
rusak dan berbau asam yang menusuk.
utuh/tidak berubah setelah pengeringan
Kerusakan ini disebabkan oleh aktivitas spora
 contoh produk : Daging beku, buah dan sayur bakteri tahan panas yang tidak terhancurkan
beku selama proses sterilisasi.
 Cita rasa dipertahankan  Flipper. Apabila dilihat secara kilat, kaleng
 Suhu sekitar (-12,2C) terlihat normal tanpa kerusakan. Tetapi bila
salah satu ujung kaleng ditekan, maka ujung
Hal yang harus diperhatikan : yang lain akan cembung.
 Sifat porous dan mudah menyerap air
 Spinger. Apabila salah satu ujung kaleng Pada saat cairan bahan keluar dari bahan , garam
tampak rata dan normal, sedang ujung yang akan diserap oleh bahan sehingga bahan menjadi
lainnya tampak cembung permanen. Bila kukuh dan renyah
bagian yang cembung ditekan, maka bagian
ujung yang masih rata akan tampak cembung. 26. Penyebab kerusakan pada produk
 Swell. Apabila kedua ujung kaleng sudah penggulaan/gula tinggi
terlihat cembung akibat adanya bakteri  Pada waktu pemasakan/pemanasan yang
pembentuk gas. terlalu lama akan terjadi hidrolisa pektin,
penguatan asam, kehilangan flavour (cita
24. Head space rasa) dan warna. Ini terjadi terutama pada
Pengisian bahan ke dalam wadah (kaleng atau proses pembuatan jelly.
botol) harus dilakukan sedemikian rupa sehingga  Terjadinya karamelisasi gula
tidak terlalu banyak udara tertahan dalam wadah.  Tumbuhnya mikroorganisme
Pengisian bahan jangan terlalu penuh dan harus
disisakan tempat kosong di bagian atas wadah (” 27. Prinsip pengolahan dengan irradiasi, kelebihan
head space “). Volume head space tak lebih dari 10 kekurangan pengolahan pangan dengan irradiasi,
% dari kapasitas wadah. Gunanya head space macam-macam dosis yang diterapkan oleh
adalah supaya waktu proses sterilisasi masih ada permenkes
tempat untuk pengembangan isi. Pengisian bahan Prinsip:
dilakukan dengan tangan atau mesin. Besar ” head Prinsip:
space ” dalam wadah sangat penting. Bila terlalu  Menghambat pertunasan pada umbi-
kecil akan sangat berbahaya, karena ujung kaleng umbian
akan pecah akibat pengembangan isi selama  Memperlambat atau menurunkan proses
pengolahan. Bila head space tidak cukup, pematangan buah
kecepatan pemindahan panas menurun, dengan  Menghambat aktivitas mikroba
demikian waktu pengolahan lebih lama. Sebaliknya  Menginaktifkan enzim-enzim
apabila ” head space ” terlalu besar, udara yang  Membunuh serangga atau hama di dalam
terkumpul di dalam ruang tersebut lebih banyak, ruang penyimpanan
sehingga dapat menyebabkan oksidasi dan
perubahan warna bahan yang dikalengkan.

25. Fungsi garam pada fermentasi sayuran


Penggaraman adalah proses yang penting dalam
pembuatan fermentasi asinan sayur agar terjadi
proses fermentasi yang dikehendaki. Larutan
garam berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam
bahan karena tekanan osmose. Cairan bahan yang
banyak mengandung gula , protein , lemak dan
mineral ini merupakan media selektif bagi
pertumbuhan bakteri dan mikroba lain. Besarnya
tekanan osmose ini tergantung pada jumlah dan
ukuran molekul garam dalam larutan. Garam yang
mempunyai ukuran molekul besar akan
mempunyai tekanan osmose yang rendah ,
demikian juga sebaliknya ukuran molekul yang
relatif kecil dapat memperlihatkan tekanan
osmose yang besar. Garam yang digunakan harus
bersih dan tidak terkontaminasi dengan bakteri
halofilik , serta tidak tercampur dengan bahan –
bahan lain.

Anda mungkin juga menyukai