Anda di halaman 1dari 8

VI.

Data Pengamatan
No. Prosedur Hasil Foto
1. Pembuatan Larutan Stok
Natrium Baku 100 ppm
- Dengan tepat (hingga 0,1 Didapatkan NaCl
mg) menimbang 2,543 baku sebanyak 2,543
gram NaCl baku dengan gram
wadah plastik
- Memindahkan ke dalam Didapatkan NaCl
labu ukur 100 mL yang dalam labu ukur 1000
telah dibilas dengan air ppm, kemudian
deionisasi diencerkan menjadi
100 ppm
- Menambahkan 25 mL air Didapatkan larutan
deionisasi ke labu dan stok NaCl baku 100
kocok hingga larut, ppm.
kemudian menambahkan
hingga tanda batas

2. Pembuatan Larutan Baku


Kalibrasi
- Menggunakan air Didapatkan air
deionisasi sebagai blanko deionisasi sebagai
blanko
- Memipet masing-masing Didapatkan larutan
2,5; 5; 2,5; dan 1,25 mL NaCl baku dalam lima
larutan NaCl baku 100 labu ukur.
ppm ke masing-masing
lima labu ukur 25 mL
- Menambahkan air Didapatkan larutan
deionisasi hingga tanda baku NaCl 100 ppm,
batas, lalu kocok hingga 50 ppm, 25 ppm, 12,5
homogen ppm.
3. Penentuan Natrium dalam
Urin
- Menyiapkan alat AES Alat AES telah
dengan menyalakan flame, dikalibrasi selama 15
menstabilkan flame menit dengan air
fotometer, dan melakukan deionisasi.
pengukuran awal selama
15 menit dengan air
deionisasi untuk
memastikan alat telah
stabil
- Membilas peralatan yang Didapatkan peralatan
digunakan dengan air telah dibilas dengan
suling, kemudian dengan air deionisasi
air deionisasi
- Mengisi vial polietilen Didapatkan vial
dengan air deionisasi polietilen telah terisi
(blanko), larutan baku air deionisasi, larutan
(100, 50, 25, 12,5 ppm baku dan larutan
Na), serta larutan sampel sampel setiap vialnya.
dan meletakkannya dalam
tempat plastik.
Sebelumnya setiap vial
dibilas dengan 1-2 mL
larutan masing-masing
minimal 3 kali
- Mengalirkan air deionisasi Didapatkan
hingga pembacaan meter pembacaan meter
stabil (30-90 detik). telah stabil.
Menggunakan tombol
blanko untuk mengatur
pembacaan meter hingga
0,00. Mengalirkan larutan
baku tertinggi (16 ppm)
hingga pembacaan meter
stabil. Menggunakan
tombol fine sensitivity
untuk mengatur
pembacaan hingga 50
- Mengulangi dua tahap Didapatkan dua tahap
prosedur kalibrasi dengan prosedur kalibrasi
air deionisasi dan larutan dengan air deionisasi
baku 16 ppm beberapa kali dan larutan baku 16
hingga didapatkan ppm.
keduanya stabil pada 0,00
dan 50
- Mengalirkan blanko, lima Didapatkan hasil
larutan baku, dan sampel. pembacaan emisi
Melakukan tiga NPM 27 & 28= 1;
pengulangan pembacaan NPM 29 = 3; NPM 30
dari setiap larutan hingga = 2
pembacaan meter satu kali
stabil
- Kalibrasi kedua dilakukan Didapatkan kalibrasi
dengan menempatkan dengan penempatan
sampel di antara dua sampel pada dua
larutan baku yang yang larutan baku, yang
pembacaannya sesuai pembacaannya sesuai
dengan sampel dengan sampel
- Mengulang keseluruhan Didapat hasil
proses kalibrasi dan tiga pembacaan emisi dari
pengulangan pembacaan tiap sampel dan
sebanyak minimal 1 atau 2 didapatkan persamaan
kali y = 0.0824 x + 1,7609
dan R2 = 0,9948
- Setelah selesai, Didapatkan alat telah
memasukkan air deionisasi bersih dan telah
untuk membersihkan dimatikan
aspirator atau burner,
membersihkan area kerja
sampai tuntas, dan
memberi tahu tenaga ahli
bahwa instrumen tersebut
siap untuk dimatikan
- Membilas semua gelas dan Didapatkan semua
plastik yang disediakan gelas dan plastik telah
untuk percobaan dengan dibilas dengan air
air deionisasi deionisasi

VII. Perhitungan
7.1 Pembuatan Larutan Baku NaCl 1000 ppm dalam 25 ml

Mr NaCl = 58,5

Mr Na = 23

𝑀𝑟 𝑁𝑎𝐶𝑙 58,5
Konsentrasi x volume x = 10000 x 0,1 x = 2,543 gram
𝐴𝑟 𝑁𝑎 23

7.2 Pengenceran Larutan Baku NaCl

 Konsentrasi 1000 ppm


𝑉1 𝑥𝑁1 = 𝑉2 𝑥𝑁2
𝑉1 𝑥10000 = 25𝑥1000
𝑉1 = 2,5 𝑚𝑙
 Konsentrasi 100 ppm

𝑉1 𝑥𝑁1 = 𝑉2 𝑥𝑁2

𝑉1 𝑥10000 = 25𝑥1000

𝑉1 = 2,5 𝑚𝑙

 Konsentrasi 50 ppm
𝑉1 𝑥𝑁1 = 𝑉2 𝑥𝑁2

𝑉1 𝑥100 = 10𝑥50

𝑉1 = 5 𝑚𝑙

 Konsentrasi 25 ppm

𝑉1 𝑥𝑁1 = 𝑉2 𝑥𝑁2

𝑉1 𝑥100 = 10𝑥25

𝑉1 = 2,5 𝑚𝑙

 Konsentrasi 12,5 ppm

𝑉1 𝑥𝑁1 = 𝑉2 𝑥𝑁2

𝑉1 𝑥100 = 10𝑥12,5

𝑉1 = 1,25 𝑚𝑙

7.3 Pengenceran Urin 200 kali

1
x 1000000 = 5000 ppm
200
ml
5000 = 25
x 1000000

ml = 25 x 0,005
ml = 0,125 ml
= 125μl

7.4 Penentuan Kurva Baku Na


Konsentrasi (ppm) Emisi
12,5 3
25 3,5
50 6
100 10
KURVA BAKU
15

y = 0.0824x + 1.7609
EMISI 10
R² = 0.9948

0
0 20 40 60 80 100 120
KONSENTRASI

7.5 Konversi Junlah Na dalam Urin Normal (400-220 mmol/L)

 40 𝑚𝑚𝑜𝑙 = 0,04 𝑚𝑜𝑙

𝑔𝑟𝑎𝑚
0,04 mol =
𝐴𝑟

𝑔𝑟𝑎𝑚
0,04 mol =
23

gram = 0,04 x 23

= 0,92 gram

0,92 𝑔𝑟𝑎𝑚 920 𝑚𝑔


0,040 mol = 1000 𝑚𝑙
= 10 𝑑𝑙

= 92 mg/dl

 220 mmol = 0,22 mol


𝑔𝑟𝑎𝑚
0,22 mol =
𝐴𝑟
𝑔𝑟𝑎𝑚
0,22 mol =
23

gram = 0,22 x 23
= 5,06 gram

5,06 𝑔𝑟𝑎𝑚 5060 𝑚𝑔


0,22 mol = 1000 𝑚𝑙
= 10 𝑑𝑙

= 506 mg/dl

7.6 Perhitungan Konsentrasi Na pada Sampel Urin

y = 0,824x+1,7604

NPM Emisi
27 1
28 1
29 3
30 2

 Sampel NPM 27 dan 28


Nilai emisi = 1
1 = 0,824𝑥 + 1,7604
1 − 1,7604
𝑥=
0,824
−0,7604
𝑥= = −9,234 𝑝𝑝𝑚
0,824
Konsentrasi urin individu
%= x 100
Konsentrasi urin awal
−9,234
%= 𝑥 100 = −0,184%
5000

Dikali Faktor Pengenceran


𝑥 . 𝑓𝑝 = −9,234 x 200 = −1846,84 ppm
−1846,84
%= x 100 = −0,184%
1000000
−0,184 g
−0,184% = = −0,184 mg/dl
100 ml

 Sampel NPM 29
Nilai emisi = 3
3 = 0,824𝑥 + 1,7604
3 − 1,7604
𝑥=
0,824
1,2396
𝑥= = 15,037 𝑝𝑝𝑚
0,824
Konsentrasi urin individu
%= x 100
Konsentrasi urin awal
15,037
%= 𝑥 100 = 0,3%
5000

Dikali Faktor Pengenceran


𝑥 . 𝑓𝑝 = 15,037 x 200 = 3007,4 ppm
3007,4
% = 1000000 x 100 = 0,3%
0,3 g
0,3% = = 300 mg/dl
100 ml
 Sampel NPM 30
Nilai emisi = 2
2 = 0,824𝑥 + 1,7604
2 − 1,7604
𝑥=
0,824
0,2396
𝑥= = 2,9017 𝑝𝑝𝑚
0,824
Konsentrasi urin individu
%= x 100
Konsentrasi urin awal
2,9017
%= 𝑥 100 = 0,058%
5000

Dikali Faktor Pengenceran


𝑥 . 𝑓𝑝 = 2,9017 x 200 = 580,34 ppm
580,34
% = 1000000 x 100 = 0,058%
0,058 g
0,058% = = 58 mg/dl
100 ml

Anda mungkin juga menyukai