SPESIFIKASI UMUM
Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi semua atau salah satu berikut ini :
(1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang di tunjukan pada gambar
rencana atau yang diberi tanda di lapangan termasuk rekonstruksi dan perbaikan
lapisan perkerasan yang di rasa perlu.
(2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan perkerasan,
termasuk semua pekerjaan penyiapan permukaan atau perataan yang di
perlukan.
(3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyimen sedikit termasuk pembersihan
lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang di
tujukan pada gambar–gambar proyek dan sebagaimana yang diminta oleh direksi
tehnik di lapangan.
(4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis
pondasi bawah serta lapisan pondasi atas dan memasang lapisan permukaan
pondasi atas dengan memasang lapisan permukaan aspal yang baru sesuai
dengan dokumen kontrak.
(5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan
maupun tanpa lapisan dan gorong–gorong.
(6) Perbaikan struktur yang besar maupun yang kecil untuk jembatan–jembatan
lainnya yang sesuai dengan dokumen kontrak dan menurut pertimbangan Direksi
Teknik dilapangan.
41.2. MOBILISASI
Umum
(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan
pekerjaan–pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
(2) Kontraktor harus menyerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan perhatian yang memadai .
(3) Sejauh mungkin dan berdasarkan nasehat Direksi, kontraktor harus
menggunakan rute ( jalur ) tertentu dan menggunakan kendaraan–kendaraan
yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya
untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ketempat proyek, kontraktor harus bertanggungjawab atas setiap
kerusakan pada jalan dan jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang
berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat
persetujuan Direksi.
(4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju kelapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lintas sepi dan truk–truk angkutan dilengkapi dengan
terpal.
(1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 ( Tiga puluh ) hari setelah penanda
tanganan kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh pemimpin proyek.
(2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus
dimasukan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak
boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.
Penyiapan Lapangan
Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam bab
ini harus dimasukan dalam Daftar Item pembayaran dan tidak boleh ada
pembayaran terpisah untuk Item ini.
Umum
Kontraktor harus bertanggung jawab membayar biaya – biaya semua pengujian yang
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya pengujian yang di
tentukan dalam Bab ini harus dimasukan dalam daftar Item pembayar, dan tidak ada
pembayaran terpisah yang akan di buat untuk pengujian.
(1) Uraian
(3) Patok–patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila
diperlukan.
(4) Pada lokasi dimana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli harus
di rekam dan diperlihatkan.
(5) Pada daerah–daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan atau lapis
permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus
di ukur, serta penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk
menentukan kelandaian dan kemiringan melintang untuk menentukan penguran
ketebalan lebarnya kontruksi baru
Mutu dan Keterampilan Kerja
(1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan Spesifikasi dan harus disetujui
oleh Direksi Teknik. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua
Item–Item yang dibuat pabrik termasuk aspal, semen, kapur, bajak kontruksi dan
kayu. Kontraktor harus menyediakan contoh–contoh semua bahan–bahan yang
diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan
dilapangan dan bilamana Direksi Teknik meminta demikian, sertifikat selanjutnya
harus dilakukan atau pengujian–pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas.
(2) Semua keterampilan kerja harus memenuhi uaraian dan peryaratan Spesifikasi
dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi teknik.
Bahan–bahan harus di uji dilapangan atau di laborotorium atas permintaan Direksi
Teknik dan kontraktor harus membantu dan menyediakan peralatan dan tenaga
untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
(3) Desaign campuran aspal, beton dan stabilitas tanah harus dipisahkan dan diuji
sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada campuran boleh digunakan pada
pekerjaan-pekerjaan proyek terkecuali ia memenuhi persyaratan Spesifikasi dan
memuaskan Direksi Teknik.
(4) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan dilapangan dan
Desaign campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi
teknik.
Pengelola Lapangan
Pengendalian Lingkungan
(1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan memberikan perhatian yang penuh
terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua pengendalian
Desaign serta persyaratan Spesifikasi yang berhubungan polusi lingkungan dan
perlindungan lahan serta lintasan air disekitarnya akan ditaati.
(2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan yang memancarkan suara yang
sangat keras ( Gaduh ) dan di dalam daerah pemukiman suatu saringan
kegaduhan harus dipasang serta dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua
peralatan dengan motor, dibawah pengendalian kontraktor.
(3) Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat yang berisik
dalam daerah–daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah rawan
seperti rumah sakit.
(4) Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, kontraktor harus melakukan
penyiraman secara teratur pada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan kerikil
yang harus menutupi truk angkutan dengan terpal.
Pengaturan Pekerjaan di Lapangan
(1) Alinyemen jalan yang ada berserta patok kilometer yang dipasang secara benar
akan diambil sebagai acuan untuk mengatur lapangan pekerjaan–pekerjaan
proyek. Bilamana tidak ada patok kilometer yang ditemukan, patok–patok marka
atau patok–patok Refferensif akan didirikan oleh Direksi Teknik sebelum
dimulainya pekerjaan–pekerjaan kontrak.
(2) Jika dianggap perlu oleh Direksi, Kontraktor harus mengadakan survey secara
cermat dan memasang patok beton ( Bench Marks ) pada lokasi yang tetap
sepanjang proyek Desaign, survey perkerasan, atau pengaturan dilapangan
pekerjaan yang harus dibuat juga untuk maksud sebagai referensi dimasa depan.
(3) Kontraktor harus memasang tonggak -tonggak konstruksi untuk membuat garis
dan kelandaian bagi pembentullan ujung perkerasan, lebar bahu jalan, ketinggian
perkerasan drainase samping dan gorong–gorong, sesuai dengan gambar–
gambar proyek dan menurut perintah Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik
atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berikut sesuai modifikasi ( perubahan ) yang mungkin
diperlukan oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tampa penundaan.
(6) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, kontraktor harus menyediakan
semua instrumen yang diperlukan, personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk
pemeriksaan penataan dilapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
Semua biaya untuk pekerjaan di dalam bab ini akan dimasukkan dalam harga satuan
yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akn disediakan untuk semua alat,
tenaga dan bahan–bahan yang diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah
untuk pekerjaan–pekerjaan yang di maksud dalam bab ini.
41.5. STANDAR RUJUKAN
Uraian Umum
(1) Peraturan–peraturan dan standar yang dijadikan ajuan dalam dokumen kontrak
akan membentuk persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang harus
diselenggarakan beserta cara–cara yang digunakan untuk pengujian–pengujian
yang memenuhi persyaratan–persyaratan ini.
(2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan–bahan dan
ketrampilan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau melampui peraturan-
peraturan khusus atau standar–standar yang dinyatakan demikian dalam
spesifikasi atau yang dikehendaki oleh direksi teknik.
Jaminan Kualitas
Ini adalah tanggung jawab kontraktor untuk melengkapi bukti yang diperlukan
bahan-bahan, ketrampilan kerja atau kedua–duanya sebagaimana yang diminta
oleh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam dokumen kontrak memenuhi atau
melebihi yang ditentukan dalam standar–standar yang diminta. Bukti–bukti
tersebut harus dalam bentuk yang diminta oleh Direksi Teknik secara tertulis, dan
harus termasuk dalam satu copy hasil–hasil pengujian yang resmi.
(4) Standar–standar
Umum
(1) Uraian
(2) Penyerahan
Sebelum mengeluarkn satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian
untuk suatu bahan, kontraktor harus menyediakan kepada Direksi Teknik contoh–
contoh bahan untuk mendapat persetujuan. Contoh tersebut harus disertai informasi
mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiap klasifikasi lain yang diperlukan oleh
Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan–persyaratan spesifikasi.
Dalam kasus bahan aspal, semen, baja dan kayu stuktural serta bahan–bahan buatan
pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan dari
Direksi Teknik diberikan. Direksi teknik memberikan persetujuan ini secara tertulis.
SUMBER BAHAN-BAHAN
1. Sumber–sumber
2. Persetujuan
(1) U m u m
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui sedemikian
sehingga tidak ada segregasi beserta untuk menyamin gradasi yang memadai.
Tinggi tumpukan maksimim adalah 5 meter.
b. Masing–masin jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara terpisah, atau
dipisahkan dengan partisi kayu.
c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus ditempat–tempat yang
memadai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan
membendung lintasan air.
d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan–jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya
khususnya selam musim kering.
Tepat penimbunan drum–drum aspal harus pada ketinggian yang layak dan
dibersihkan dari tumbuh–tumbuhan rendahdan sampah.
Cara menumpukan untuk berbagai bahan–bahan aspal adalah sebagai berikut:
i. Drum–drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk diatas ujung dengan
lubang pengisian arah keatas dan dimiringkan ( dengan menempatkan sebuah
sisinya diatas sepotong kayu ) untuk mencegah terkumpulnya air diatas tutup
drum.
ii. Drum–drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back harus
ditumpuk diatas sisinya dengan lubang pengisian desebelah atas. Penutup
lubang harus diujung mengenai kekencangannya ketika ditumpuk dan pada
selang waktu yang teratur sewaktu penyimpananya.
iii. Drum–drum emulsi aspal dapat ditumpuk diatas ujung atau ditas sisinya tetapi
bila disimpan untuk suatu jangka waktu yang panjang, drum–drum tersebut
harus digulingkan secara teratur.
Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk
menumpuk bahan–bahan dipinggir jalan, dan semua tempat yang dipilih harus
keras, tanah dengan drainase yang baik, bebas dari menjadi adonan yang kering
serta sama sekali tid ak boleh melampaui batas jalan tersebut dimana bahan–
bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalulintas.
Tempat penumpukan harus dibersihkan dari tumbuhan rendah dan sampah dan
bila perlu tanah tersebut ditinggikan dengan greder.
Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran mal, dengan
sumbu memanjang tumpukan tersebut biasanya sejajar dengan garis tengah
jalan.
Aspal dan drum–drum harus ditumpuk seperti uraian pada item 3 ( tiga ) diatas
dan dibentuk kedalam tempat yang teratur ( tidak berserahkan sepanjang jalan ).
Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan, misanya
sewa, royalti ( pajak ) dan biaya–biaya semacam, akan dimasukan dalam harga
satuan bagi bahan–bahan yang bersangkutan serta tidak ada pembayaran yang
terpisah kepada kontraktor untuk biaya–biaya ini.
1.7.1 U m u m
(1) Uraian
(2) Perintah Perubahan dan addenda harus patuh dengan hal berikut :
a. Perintah Perubahan
Sebuah perintah tetulis yang dikeluarkan oleh pimpinan proyek diparaf oleh
kontraktor, menunjukan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau
dokumen kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran
dan waktu, jika ada, untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut.
Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standar dan akan
mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh pimpinan proyek yang akan
menimbulkan satu perubahan dalam dokumen kontrak atau instruksi–instruksi
sebelumnya yang dikeluarkan oleh pimpinan proyek.
b. Addendum
Addenda juga akan dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua
perubahan kontrak dan perubahan teknik untuk semua tampa memandang
apakah perubahan–perubahan tersebut terjadi untuk struktur harga satuan
atau besarnya kontrak.
(3 ) Penyerahan–penyerahan
a. Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaan yang diberi kuasa
untuk menerima perubahan dalam pekerjaan yang bertanggunjawab untuk
memberitahukan pihak–pihak lainnya dalam tenaga kontraktor mengenai
otorisasi perubahan–perubahan tersebut.
b. Pimpinan proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa
untuk setiap harga satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data
pembuktian yang cukup untuk memungkunkan Direksi Teknik mengevaluasi
usulan tersebut.
Prosedur Awal
(1) Pimpinan Proyek dapat merintis perintah perubahan dengan memberikan kepada
kontraktor satu pengumuman tertulis yang berisikan :
a. Suatu uraian rinci perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek.
b. Gambar–gambar dan spesifikasi–spesifikasi kelengkapan yang merinci
perubahan yang diusulkan.
c. Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang
diusulakn tersebut.
d. Dari perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan dibawah struktur
harga satuan Item pembayaran yang ada maupun suatu harga satuan atau
lumpsum tambahan yang diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam
suatu addendum.
e. Suatu pengumuman demikian adalah hanya suatu pemberitahuan saja, dan
tidak merupakan suatu perintah untuk melaksanakan perubahan–perubahan
tersebut atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang maju.
(2) Kontraktor dapat meminta suatu perintah perubahan dengan memajukan suatu
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik yang berisi :
(6) Kontraktor akan menandatangani dan memberi tanggal perintah perubahan untuk
menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.
Pelaksanaan Addendum
(5) Pimpinan proyek dan kontraktor akan menandatangani addendum tersebut dan
melampirkannya dalam dokumen kontrak.
Umum
(1) Kontraktor akan menyimpan suatu rekaman pekerjaan kontrak dan akan
menyelesaikan rekaman semua perubahan pekrejaan dalam kontrak sejak
dimulai sampai selesainya pekerjaan proyek.
(2) Penyerahan–penyerahan .
- Tanggal.
- Nomor dan Jadwal Proyek.
- Nama dan Alamat Kontraktor
- Nomor dan Judul masing-masing dokumen rekaman
- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang di serahkan adalah lengkap
dan akurat.
- Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang di berikuasa
(2). Penyimpanan
Dokumen proyek tersebut harus di simpan di dalam kantor lapangan dalam satu
file dan rak kotraktor harus menjaga serta melindunginya dari kerusakan dan
hilangnya sampai pekerjaan selesai serta harus memindahkan data rekaman
tersebut kepada dokumen rekaman proyek akhir (final).
Dokumen rekaman tersebut tidak boleh di gunakan untuk tujuan pelaksanaan
dan dokumen itu harus dapat di peroleh stiap waktu untuk pemeriksaan Direksi
Teknik.
Umum
(1) U r a i a n
Pekerjaan ini terdiri dari kegiatan–kegiatan tertentu yang semula tidak di ketahui
lebih dulu atau tidak di sediakan pada daftar penawaran, tetapi selama
pelaksanaan menjadi jelas di perlukan agar pelaksanaan dan penyelesaian
proyek memuaskan dan dapat di ukur dengan baik dalam hal biaya-biaya, tenaga
kerja, peralatan dan Bahan-bahan. Pengoperasian yang harus di laksanakan di
bawah pekerjaan harian dapat termasuk segala sesuatu yang di perintahkan atau
dikuasakan oleh dan dapat meliputi setabilisasi, pengujian (tersing), perbaikan
dari lapis perkerasan yang ada, kontruksi lapisan ulang, struktur atau pekerjaan
lainya.
(2). Penyerahan
Pada akhir dari setiap hari kertja, kontraktor harus menyerahkan satu catatan
tertulis mengenai banyaknya jam kerja. Unutk tenaga kerja dan peralatan serta
volume semua bahan yang di gunakan atas dasar suatu pekerjaan harian dan
harus memperoleh tanda tangan Direksi Teknik pada laporan ini, yang
menyatakan bahwa Direksi Teknik telah menyetujui mengenai item pembayaran
dan kuantitas yang di ajukan.
Kontraktor harus menyerahkan claim pekerjaan harian sesuai dengan bab 1.9.3
di bawah ini.
(1) Bahan–bahan
Semua bahan yang di gunakan atas dasar pekerjaan harian harus memenuhi
persyaratan mutu dan keandalan yang di berikan pada Bab–bab yang terkait
pada spesifikasi ini. Untuk bahan–bahan yang tidak di tetapkan secara terinci di
manapun pada spesifikasi ini, maka mutu material harus di perintahkan atau di
setujui oleh Direksi Teknik.
(2) Peralatan
(3) Pengukuran