DEFINISI
Benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
dapat memotong atau menusuk kulit, seperti jarum suntik, pisau bedah, lancet,
pecahan kaca, ampul obat, dll.
Pajanan terhadap jarum dan benda tajam adalah tenaga kesehatan / pekerja di
rumah sakit yang cedera akibat terpajan jarum suntik maupun benda tajam lainnya
selama proses bekerjannya di rumah sakit.
Penatalaksanaan terhadap tenaga kesehatan yang terpajan jarum dan benda tajam
adalah langkah-langkah yang dilakukan apabila mendapatkan tenaga kesehatan
yang cedera akibat terpajan jarum suntik maupun benda tajam lainnya selama
proses bekerjanya di rumah sakit.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup peñatalaksanaan pajanan terhadap benda tajam dan jarum adalah :
Adapun sasaran untuk mengurangi kejadian pajanan benda tajam dan jarum
Area
Area Area Unit
No TglKejadia JenisPajana Keteranga
KerjaMedi PenunjangMed Kerja/
n n Benda n
s is Penunjan
g
1.
2.
3.
4.
5.
ds
t
2
BAB III
KEBIJAKAN
3
11. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian kecelakaan kerja di unit masing-
masing setiap 1 bulan sekali.
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Pencegahan
1. Pisahkan jarum dan spuit pada tempat yang khusus
2. Saat membuang jarum, jangan gunakan tangan langsung untuk mencegah
tertusuk, gunakan sarung tangan yang tebal
3. Gunakan bengkok untuk menaruh jarum bekas infuse setelah pemasangan
infuse
4. Waspada dan konsentrasi sangat diperlukan dalam bekerja, sehingga resiko
cedera dapat dicegah
B. Pertolongan Pertama
1. Segera cuci tangan dengan alcohol 70% serta betadine
2. Guyur luka dibawah air mengalir selama 3 menit
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir agarvirus /kuman ikut keluar
bersama darah
4. Ciptakan kondisi tenang dan jangan panic
5. Jika tertusuk jarum bekas pasien hepatitis B, maka segera lakukan imunisasi
pasip (suntikan imonoglubin hepatitis B) maksimal 7 hari setelah tertusuk
jarum suntik, sedangkan untuk HIV/AIDS posistif (resiko pajanan 0,3%). Obat
ARV harus diberikan dalam waktu 4 jam.
4
C. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Hasil monitor data selama 1 tahun menunjukkan bahwa angka kejadian atau
insiden rate maupun kesiapan pengelolaan terpajan benda tajam dan jarum.
Hasil tersebut dibandingkan dengan angka kejadian atau insiden rate setiap
bulannya, kemudia disesuaikan dengan taget insiden ratevyang ingin dicapai
oleh rumah sakit. Hasil akhir menunjukkan pelaksanaan PPI RS memenuhi
standar yang ditetapkan sebagai pelayanan kesehatan yang berlaku di RSUD
Pandan Arang Boyolali
D. Perlaporan
Pelaporan dibuat setelah ada kejadian pajanan benda tajam dan jarum di RSUD
Pandan Arang Boyolali dengan merujuk pada pelaksanaan kegiatan K3 dnm
pihak terkait.
5
BAB V
DOKUMENTASI
A. Pencatatan
Pencegahan dan pengan dalian infeksi (PPI) RSUD Pandan Arang Boyolali
setalah melaksanakan kegiatan survey infeksi nosokomial, pajanan benda
tajam dan jarum pada pemisahan identifikasi jenis maupun macam sampah
bertujuan untuk mengantisipasi kejadian atau insiden yang tidak di inginkan
dengan cara:
1. Menerima dan mencatat laporan kejadian
2. Mencatat riwayat kejadian
3. Mencatat sumber kejadian
4. Meengidentifikasi kejadian jenis dan macam kejadian infeksi
5. Pencatatan hassiol observasi
B. Pelaporan
Kerja sama yang baik dan strategis sangatlah penting dan perlu diperhatikan
seperti, kelompok PPI dan PMKP serta K3. Masing-masing mempunyai kerja
yang khusus membidangi pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga
dalam wilayah kerjanya bisa mendukung pemcahan masalah. Kelompok satu
dengan yang lainnya saling membutuhkan data pendukuing dan penyelesaian
yang serba ketergantungan hasil kerja yang lain.