Anda di halaman 1dari 5

PAPER ALAT DAN MESIN PASCAPANEN

Pneumatic Dryer
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah alat dan mesin pertanian II
Tahun Ajaran 2018/2019

Oleh:
Nama (NPM) : Mochammad Anfasa N. (240110160079)
Laili Latifah (240110160082)
Kelas : Alsin B
Angkatan : 2016

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
1. Pengertian pneumatic dryer
Pneumatic dryer adalah proses pengeringan yang memanfaatkan media
udara sebagai pembawa panas dan bahan yang dikeringkan dengan proses yang
terjadi dalam waktu singkat, sehingga pneumatic drying sering juga disebut
sebagai flash drying. Tujuan dari pengeringan cara ini adalah menggerakkan
berbagai perlatan dengan menggunakan gas kompresibel sebagai media kerjanya.
Pneumatic dryer merupakan mesin pengering yang memanfaatkan udara
panas berkecepatan tinggi dalam proses pengeringan bahannya. Aliran panas
konveksi antara gas dan partikel sangat tinggi mengakibatkan waktu proses
pengeringan bahan sangat cepat. Pengeringan cara ini terjadi hanya dalam
hitungan beberapa detik sehingga dikelompokkan sebagai tipe pengering singkat
(kurang dari 1 menit). Bahan basah yang bercampur dengan udara pengering dan
mengalir bersama melalui saluran pengering dimana tingkat perpindahan panas
tinggi sehingga produk cepat kering. Gerakan mengalirnya bahan (partikel) ini
disebabkan oleh gaya dari udara pengering yang diberikan ke bahan. Penjelasan
diatas menunjukan bahwa pengering pneumatic mempunyai kemampuan yang
tinggi dan sesuai diterapkan pada industry-industri pengolahan produk pertanian.

2. Aplikasi pneumatic dryer


Pneumatic drying banyak dimanfaatkan dalam industry pengolahan
pangan. Jenis bahan yang sering dikeringkan menggunakan metode ini adalah
biji-bijian, tepung, sayur, serta buah-buahan. Metode pneumatic drying mampu
menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, sebab kontak bahan dengan udara
panas menurun.
Pengeringan menggunakan cara ini akan semakin cepat apabila dilakukan
pada bahan yang memiliki luas penampang yang besar. Hal ini banyak
dimanfaatkan dalam proses pengeringan tepung, ataupun granul, luas penampang
keduanya besar dengan terminal velocity yang tidak terlalu besar, sehingga proses
pengeringan dapat terjadi secara cepat.

3. Keleibhan dan Kekurangan pneumatic dryer


Kelebihan dari metode pengeringan ini adalah: metode pengeringan ini
relative sederhana dalam operasi, sedikit membutuhkan tempat, sesuai untuk
pengeringan bahan makanan yang peka terhadap panas, dan sistem kontrol
umumnya dapat merespon dengan sangat cepat terhadap perubahan kondisi
operasional proses pengeringan. Pengeringan dengan cara pneumatic dilakukan
dengan mengalirkan udara panas pada suatu saluran pipa.
Kelemahan dari pengeringan pneumatic adalah memerlukan daya yang
relative tinggi dan bahan pembentuk dalam pembuatan pipa, yaitu bahan yang
memiliki sifat kohesif sulit untuk ditangani. Selain itu, pneumatic drying juga
tidak cocok jika dilakukan pada bahan yang mudah lengket dan kandungan minya
yang tinggi (Rahardjo. Budi dkk, 2016)

4. Komponen-Komponen pneumatic dryer


Komponen- komponen yang ada pada pneumatic dryer adalah sebgai
berikut:
1. Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanikal yang bertujuan untuk menaikkan
tekanan suatu gs dengan cara menurunkan volumenya. Komponen inilah yang
men-supply udara bertekanan untuk sistem pneumatic, serta menjaga tekanan
sistem agar tetap berada pada tekanan kerjanya.
2. Regulator dan gauge
Kedua alat tersebut menjadi komponen wajid disetiap sistem pneumatic.
Regulator adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur supply udara
terkompresi masuk ke sistem pneumatic. Sedangkan gauge berfungsi sebagai
penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Keduanya dapa berupa sistem
mekanis maupun elektrik
3. Check valve
Check valve adalah katup yang berfungsi untuk mencegah adanya aliran
balik dari fluida kerja, dalam hal ini adalah udara terkompresi. Terutama adalah
apabila pada sebauah sistem pneumatic tersebut menggunakantanki akumulator
untuk kembali menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara bertekanan dari
kompresor untuk masuk kedalam akumulator.
4. Tanki akumulator
Tanki akumulator atau jugadisebut byffer tank berfungsi sebagai cadangan
(storage) tekanan udara terkompresi yang digunakan untuk penggerak aktuator.
Selain itu tanki ini juga berfungsi untuk mencegah ketidakstabilan kerja
kompresor agar tidak terlalu sering mematikan dan menyalakan lagi, serta lenih
memudahkan desain sistem dalam menempatkan kompresor jika diharuskan
penempatan aktuator pneumatic lebih jauh dengan kompresor.
5. Saluran pipa
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor
atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang digunakan
bermacam-macam tergantung dari desan dan tujuan penggunaan sistem pneumatic
tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar (menggunakan lebih dari dua
aktuator), untuk area supply system (area kompresor dan tanki) digunakan pipa
berdiameter lebih besar daripada yang digunakan pada area aktuator. Namun jika
sistem pneumatik yang ada kecil, misal hanya untuk menggerakkan satu saja
aktuator, maka diameter pipa yang digunakan pun akan seragam di semua bagian.
6. Directional Valve
Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat
sebelum aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara
mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve
ini didesain untuk dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih
arah aliran. Ia bekerja secara mekanis atau elektrik tergantung dari desain yang
ada.
7. I/P Controller
Pada aktuator pneumatik yang kerjanya dapat bermodulasi diperlukan satu
alat kontrol supply udara bertekanan yang khusus bernama I/P Controller. I/P
Controller ini mengubah perintah kontrol dari sistem kontrol yang berupa sinyal
arus, menjadi besar tekanan udara yang harus disupply ke aktuator.
8. Aktuator
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik.
Ada berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik motor
(Apriyahanda, 2017),

Gambar 1. Pneumatic dryer


Sumber: artiek_teknologi.com

Referensi
Apriyahanda, 2017, Komponen-Komponen Sistem Pneumatik, terdapat pada:
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/
(Diakses pada: Selasa, 09 Oktober 2018, pukul 16.10 WIB)

Rahardjo. Budi dkk, 2016, Pemodelan Proses Pengeringan Mekanis Tepung


Kasava dengan Menggunakan Pneumatic dryer: Hubungan Kapasitas
Output dengan Variabel Proses Pengeringan, terdapat pada:
https://media.neliti.com/ (Diakses pada: Selasa, 09 Oktober 2018, pukul
17.40 WIB).

Anda mungkin juga menyukai