LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE
(9. Kinerja Irigasi Tetes)
Oleh :
Kelompok/Shift : 5/B1
Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 16 Maret 2018
Nama (NPM) : 1. Abdurrahman Hanif (240110160073)
2. Aidah Luthfi H (240110160074)
3. Laili Latifah (240110160082)
4. Alfi Khoiru Nisa (240110160083)
5. Fellice Xander Can (240110160085)
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah Utuh
Tanah utuh merupakan tanah yang masih belum tercampur dengan dengan zat lain
atau bisa disebut juga masih berada dalam daerah top soil. Contoh tanah utuh
merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu dalam keadaan
tidak terganggu, sehingga kondisinya hampir menyamai kondisi di lapangan.
Contoh tanah tersebut digunakan untuk penetapan angka berat volume (berat isi,
bulk density), distribusi pori pada berbagai tekanan (pF 1, pF 2, pF 2,54, dan pF
4,2 dan permeabilitas). (Darmawijaya, 2000)
Tanah Tidak Utuh
Tanah tidak utuh merupakan tanah yang sudah terkontaminasi dengan
benda lain atau partikel lain yang mengubah kondisi tanah dari tanah yang masih
murni menjadi tanah yang sudah tercampur. Tanah tidak utuh disebut juga tanah
terganggu. Contoh tanah terganggu lebih dikenal sebagai contoh tanah biasa
(disturbed soil sample), merupakan contoh tanah yang diambil dengan
menggunakan cangkul, sekop atau bor tanah dari kedalaman tertentu sebanyak 1-2
kg. Contoh tanah terganggu digunakan untuk keperluan analisis kandungan air,
tekstur tanah, perkolasi, batas cair, batas plastis, batas kerut, dan lain-lain.
(Suradji, 2009)
Sifat Fisik Tanah
Tanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir
tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil,
koral sampai batu. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut
bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi:
(1) pasir, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2 mm.
(2) debu, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,050
mm.
(3) liat, yaitu butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat.
Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur
dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat. (Sutono, 2001)
Sifat Kimia Tanah
Tekstur tanah tersusun dari tiga komponen, yaitu: pasir, debu dan liat.
Ketiga komponen tersebut dibedakan berdasarkan ukurannya yang berbeda.
Partikel pasir berukuran antara 200 mikrometer sampai dengan 2000 mikrometer.
Partikel debu berukuran antara 2 mikrometer sampai dengan kurang dari 200
mikrometer. Partikel liat berukuran kurang dari 2 mikrometer. Makin halus
ukuran partikel penyusun tanah tersebut akan memiliki luas permukaan partikel
per satuan bobot makin luas. Partikel tanah yang memiliki permukaan yang lebih
luas memberi kesempatan yang lebih banyak terhadap terjadinya reaksi kimia.
Partikel liat persatuan bobot memiliki luas permukaan yang lebih luas
dibandingkan dengan kedua partikel penyusun tekstur tanah lain (seperti: debu
dan pasir). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada permukaan patikel liat lebih
banyak daripada yang terjadi pada permukaan partikel debu dan pasir persatuan
bobot yang sama. Dengan demikian, partikel liat adalah komponen tanah yang
paling aktif terhadap reaksi kimia, sehingga sangat menentukan sifat kimia tanah
dan mempengaruhi tekstur tanah.
Beberapa sifat kimia tanah yang penting untuk diketahui dan dipahami,
meliputi: (1) pH tanah, (2) kandungan karbon organik, (3) kandungan nitrogen,
(4) rasio karbon dan nitrogen (C/N), (5) kandungan fosfor tanah, terdiri dari: P-
tersedia dan P-total tanah, (6) kandungan kation basa dapat dipertukarkan, (7)
kandungan kation asam, (8) kejenuhan basa (KB), dan (9) kapasitas tukar kation
(KTK), mencakup: KTK liat, KTK tanah, KTK efektif, KTK muatan permanen
dan KTK muatan tergantung pH tanah, serta (10) kejenuhan alimunium
(Handayani, 2009)
Bulk Density
Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume
tertentu. Satuannya adalah g/cm3. Volume tanah yang dimaksud adalah volume
kepadatan tanah termasuk ruang-ruang pori. Bulk density merupakan petunjuk
kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka semakin tinggi bulk density, yang
berarti semakin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya
tanah lapisan atas pada tanah mineral umumnya mempunyai nilai bulk density
yang rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya. (Handayani, 2009)
Bulk density berguna untuk menghitung berat tanh di lapangan. Bulk
density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar
tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar. Nilai bulk density
menggambarkan adanya lapisan padas tanah, pengolahan tanahnya, kandungan
bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan
kemudahan tanh ditembus akar. Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur
dan kandungan bahan organik. (Handayani, 2009)
Ring Sampler
Ring sampler adalah ring berdiameter sekitar 5 cm yang berfungsi untuk
tempat menyimpalna sampel tanah. Sampel tanah yang diambil nantinya akan
memadati seluruh ruang bagian dalam dari ring sampler dan memiliki tutup di
kedua bagian yaitu atas dan bawah sehingga akan memudahkan kita dalam
mengukur berat ring sampler tersebut. Bentuk ring sampler adalah memiliki sisi
tajam di salah satu sisi dari ring sampler sehingga akan mudah menancap ditanah
ketika kita ingin mengambil sampel tanah di suatu tempat. (Rujiter, 2008)
Nama : Alfi Khairu Nisa
NPM : 240110160083
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Pada praktikum pertama pada mata kuliah teknik irigasi dan drainase pada
hari ini ialah mengenai pengambilan contoh tanah utuh. Kegunaan praktikum
pada kali ini sendiri berfungsi untuk mengetahui kerapatan volume tanah atau soil
bulk density yang dikenal dalam singkartan BD. Indeks pengukuran seperti rongga
pori pada setiap sample atau jenis tanah yang akan dilakukan yang mempengaruhi
tingkat drainasenya, adapula untuk mengetahui tingkat permeabilitas tanah, serta
juga untuk mengukur keadaan air keadaaan vegetasi tertentu.
Hal ini dipengaarui oleh lingkungan sekitarnya, tetapi biasanya ideal tanah
utuh apabila terdapat pada kedalaman yang sudah tidak ada lagi vegetasi lain yang
menempel permukaan tanah yang dapat mengganggu keadaan semula tanah
tersebut. Di Indonesia atau negara tropis lainnya, dilahan lahan tanah yang
berkeadaan berumput sendiri tanah utuh ( undsiturbed ) berada atau sudah dapat
dikategorikan ketika berada di kedalam kurang lebih 30 cm kebawah. Tanah jenis
utuh sendiri ini yakni tanah yang belum pernah tersentu ataupun terganggu dari
keadaan faktor luar.
Alat yang digunakan untuk mngambil tipe tanah utuh ( undisturbed )
sendiri menggunakan sample ring. Sample ring sendiri akan ditanam pada daerah
tanah yang sudah tidak ada perakarannya lagi. Jenis-jenis ukuran sample ring ini
bervariasi, hal ini dikarenakan sesuai dengan kebutuhan atau fasilitas setiap
laboratorium yang berbeda-beda.
Tanah tipe tidak utuh ( disturbed ) sendiri ialah tipe tanah yang sudah
terganggu dari faktor luar baik keaadaan alam yang mengubahnya ataupun
kehidupan lain yang berada dibagian tanah tersebut. Tipe jenis tanah tidak utuh (
distrubed ) ini biasanya terdapat pada permukaan tanah da keadaaan kedalaman
tanah yang masih terdapat vegetasi atau masih dalam daerah perakaran dari
tanaman. Pengambilan sampel tanah ini sendiri cukup mudah, yakni dengan
mengambil bagian permukaan tanahnya saja untuk di uji.
Pengambilan sampel tanah utuh dan tanah tidak utuh pada kali ini adalah
sedalam 30 cm dari permukaan. Perlakuan ini diberikan karena rata-rata
jangkauan akar pada tanaman hanya sepanjang 30 cm, sehingga pada jarak 30 cm
dari permukaan tanah atau dari tanah tidak utuh maka lapisan dibawahnya
dianggap tanah utuh. Hasil yang didapat dari praktikum pengambilan sampel
tanah menggunakan ring sampler yang berdiamater 5,5 cm, diantaranya berat total
ring sampler (ring + tutup) sebesar 121,26 gr, berat ring sampler 101,1 gr, dan
berat ring sampler + tanah sendiri sebesar 273,84 gr.
Lahan yang digunakan pada praktikum yang digunakan sendiri pada kali
ini ialah daerah lapangan kosong dekat gedung Departemen Teknologi Pangan
yang ada di kampus UNPAD, Jatinangor . Struktur tanah atau jenis tanahnya
sendiri di wilayah tersebut yakni tergolong tipe liat, yang menyebabkan kendala
pada saat praktikum sendiri ialah keadaan tanah yang basa akibat hujan membuat
tanah ini semakin susah untuk digali dan diambil sample tanahnya.
Nama : Abdurrahman Hanif
NPM : 240110160073
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
1. .
4.2 Saran
Adapaun saran untuk praktikum kali ini adalah :
1.
Nama: Aidah Luthfi Hidayah
NPM : 240110160074
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Lapisan tanah tidak utuh berkaitan dngan lapisan teratas yang biasanya
telah terganggu strukturnya dan sudah hancur sifat aslinya.
2. Lapisan tanah utuh adalah lapisan tanah yang tidak terganggu oleh lapisan
tanah tidak utuh diatasnya.
3. Sampel diambil untuk dijadikan cuplikan contoh dari hal yang ingin
diteliti.
4. Penelitian sifat fisik tanah dibutuhkan untuk analisis sifat fisik tanah.
4.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini yaitu :
1. Lebih hati-hati dalam mencangkul.
2. Meletakkan tanah yang sudah dicangkul di luar lubang yang dicangkul
agar tanah terganggu tidak tercampur dengan tanah utuh.
3. Pengambilan sampel diambil lebih dari satu titik agar bisa diambil rerata
dari keseluruhan data.
Nama : Laili Latifah
NPM : 240110160082
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Sampel tanah utuh (undisturbed soil sampling) yaitu tanah yang masih
alami yang tidak terganggu oleh lingkungan luar. Sampel tanah ini diambil
dibawah lapisan top soil. Kedalaman tanah utuh harus berada di bawah
daerah perakaran agar tidak terganggu. Pada daerah tropis, kedalaman
tanah tersebut antara 10- 15 cm, maka pengambilan tanah harus berada
dibawah kedalaman tersebut.
2. Tanah tak utuh (undisturbed soil sampling) merupakan tanah yang sudah
tidak alami lagi karena telah terganggu oleh lingkungan luar baik
gangguan oleh cuaca, air, manusia ataupun penyebab lainnya. Sampel
tanah tak utuh biasanya berada di lapisan atas tanah atau lapisan top soil;
dan
3. Pengambilan sampel tanah menggunakan ring sampler yang berdiamater
5,5 cm, diantaranya berat total ring sampler (ring + tutup) 121,26 gr, berat
ring sampler 101,1 gr, dan berat ring sampler + tanah 273,84 gr.
4.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini adalah:
1. Perbanyak peralatan praktikum, agar praktikum menjadi lebih cepat dan
tidak perlu menunggu alat dari kelompok praktikan lain.
2. Pembagian praktikan laki- laki lebih merata di setiap kelompok praktikan.
Nama : Alfi Khairu Nisa
NPM : 240110160083
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini adalah:
1. Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di
dalam program uji tanah.
2. Ada tiga macam cara pengambilan contoh tanah, yaitu : contoh tanah utuh;
contoh tanah tidak utuh/terganggu; contoh tanah dengan agregat utuh
3. Pengambilan contoh tanah utuh digunakan untuk menghitung/menganalisis
kerapatan dan ruang pori total tanah.
4. Semakin besar nilai kerapatan isi maka semakin kecil persentase ruang
pori tanah dan sebaliknya.
5. Semakin ke lapisan paling dalam, semakin besar kerapatan isinya.
6. Kerapatan isi dan ruang pori total tanah berpengaruh pada kesuburan
tanah.
4.2 Saran
Saran yang diberikan pada praktikum kali ini adalah:
1. Memilih tempat yang tidak banyak bebatuan dan serasah
2. Pemilihan waktu praktikum dilakukan pada pagi menjelang siang dan saat
tidak hujan
3. Alat harus dalam keadaan baik, agar praktikum berjalan dengan lancar.
Nama : Fellice Xander C
NPM : 240110160085
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Pengambilan sample tanah pada suatu lahan untuk membantu menentukan
keperluan bahan bangunan yang diperlukan untuk membuat pondasinya.
2. Jenis tanah terdapat 2 jenis, yakni jenis tanah utuh ( undisturbed ) dan
jenis tanah tidak utuh ( disturbed )
3. Tanah utuh ( undisturbed ) adalah tanah yang tidak terganggu atau terusik
dari faktor luar .
4. Tanah tidak utuh ( disturbed ) adalah tanah yang telah terpengaruh atau
terganggu dari faktor luar.
4.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini adalah:
1. Memilih tempat pengambilan sampel tanah yang bersih dari vegetasi lain.
2. Waktu pengambilan sampel tanah dilakukan pada musim kemarau.
Nama : Abdurrahman Hanif
NPM : 240110160073
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah. 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
LAMPIRAN