2Program Studi Magister Pendidikan Sains Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126, Indonesia
widhasunarno@gmail.com
3Program Studi Magister Pendidikan Sains Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126, Indonesia
karmin.abdulkarim@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis multimedia
interaktif dengan menggunakan software adobe flash dan XML pada pokok bahasan Hukum
Newton tentang gerak; (2) mengetahui kelayakan media pembelajaran fisika berbasis multimedia
interaktif menggunakan software adobe flash dan XML pada pokok bahasan Hukum Newton
tentang gerak yang dikembangkan; (3) mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran fisika berbasis multimedia
interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa hasil pengembangan. Penelitian ini merupakan
penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model yang dikemukakan oleh
Sugiyono. Kelayakan media divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan praktisi. Subjek Ujicoba
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 3 Sukoharjo tahun akademik 2013/2014 sebanyak 43
siswa dengan rincian 10 siswa sebagai subjek ujicoba produk dan 33 siswa sebagai subjek ujicoba
pemakaian. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) media pembelajaran fisika berbasis
multimedia interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa berhasil dikembangkan dengan
menggunakan Software Adobe Flash dan XML dengan hasil produk dikemas dalam keping CD
yang didalamnya berisi software utama media dan beberapa file pendukung dari media tersebut.
Media disajikan dengan dua pembagian materi yaitu materi pembelajaran dan materi penjelasan
yang diproteksi serta berisi bank soal yang dapat diupdate. Media pembelajaran dikembangkan
dengan mengacu pada langkah yang diberikan oleh Sugiyono dan telah tervalidasi; (2) media
pembelajaran fisika berbasis multimedia interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa yang
dikembangkan layak digunakan dengan kategori baik; (3) pencapaian hasil belajar peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran fisika berbasis
multimedia interaktif terintegrasi dengan lembar kerja siswa mengalami peningkatan pada aspek
pengetahuan.
Kata kunci: Media Pembelajaran Fisika, Multimedia Interaktif, Lembar Kerja Siswa, Hukum
Newton.
Pendahuluan pembelajaran yang banyak diterapkan di
Perkembangan teknologi informasi dan sekolah saat ini dinilai tidak menarik dan
komunikasi yang pesat telah memicu adanya tidak relevan lagi bagi siswa karena
perubahan sistem pembelajaran di sekolah. pembelajaran konvensional masih menjadikan
Pembelajaran konvensional yaitu metode guru sebagai aktor utama dalam pembelajaran
152
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
sehingga siswa tidak berperan secara aktif menggabungkan teks, grafik, audio, gambar
dalam membangun pengetahuan, sikap, dan bergerak (video dan animasi) dengan
prilakunya. menggunakan link dan perangkat (tool) yang
Hal yang paling penting dalam proses memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
pembelajaran adalah terjadinya interaksi berinteraksi, dan berkomunikasi.
belajar antara guru dan siswa. Dari interaksi Salah satu bentuk penerapan teknologi
tersebut terjadi transfer knowledge antara pembelajaran adalah pembelajaran berbasis
keduanya. Penyampaian ilmu pengetahuan multimedia. Menurut Bambang Warsita
dapat disampaikan dalam berbagai model, (2008:136) fungsi dari multimedia dalam
metode, dan strategi pembelajaran. Bahkan pendidikan dibagi menjadi tujuh fungsi, yaitu:
untuk memudahkan penyampaian ilmu sebagai gudang ilmu, sebagai alat bantu
pengetahuan seorang guru dapat pembelajaran, sebagai fasilitas pendidikan,
menggunakan bantuan perangkat media sebagai standar kompetensi, sebagai
pembelajaran. Menurut Yudhi Munandi penunjang administrasi, sebagai alat
(2013: 2) Penggunaan media atau alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur
sangat membantu aktivitas proses pendidikan.
pembelajaran baik di dalam maupun di luar Computer Technology Research
kelas, terutama membantu peningkatan Coorporation (R. Rizal Isnanto, 2004)
prestasi belajar siswa. menyatakan bahwa orang hanya mampu
Hakikat dari proses belajar mengajar mengingat 20% dari yang dilihat dan 30%
adalah proses komunikasi yaitu penyampaian dari yang didengar. Namun, mereka
informasi dari sumber informasi melalui mengingat 50% dari yang dilihat sekaligus
media tertentu kepada penerima informasi. didengar dan sebanyak 80% dari yang dilihat,
Ada beberapa alasan berkenaan dengan didengar, dan yang dilakukan sekaligus.
pemanfaatan media, di antaranya: pelajaran Dengan demikian, multimedia menjadi
akan lebih menarik perhatian siswa, bahan perangkat ampuh untuk proses pengajaran dan
pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh pendidikan. Adapun manfaat yang didapat
siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi, menurut Ariani dan Haryanto (2010: 26)
dan siswa akan lebih banyak melakukan adalah proses pembelajaran menjadi menarik,
kegiatan belajar (Nana Sudjana, 2001: 2). lebih interaktif, jumlah waktu mengajar
Seiring dengan perkembangan (ceramah) dapat dikurangi, kualitas belajar
teknologi informasis (TI) yang semakin pesat, siswa dapat lebih termotivasi dan terdongkrak
semakin dibutuhan pula suatu konsep dan serta belajar mengajar dapat dilakukan
mekanisme pembelajaran berbasis TI. Konsep dimana saja dan kapan saja (sangat fleksibel),
yang kemudian terkenal dengan e-learning ini serta sikap dan perhatian belajar siswa dapat
membawa pengaruh terjadinya transformasi ditingkatkan dan dipusatkan. Multimedia juga
pendidikan konvensional kedalam bentuk dapat memungkinkan siswa belajar secara
digital baik secara isi dan sistemnya. Sutikno mandiri sehingga pembelajaran tidak hanya
(2014: 119) mengungkapkan bahwa dilaksanakan di sekolah tetapi dapat
perkembangan teknologi informasi dan dilaksanakan di luar sekolah.
komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh Perkembangan ilmu pengetahuan dan
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam teknologi berhasil menciptakan berbagai
pembelajaran. Pembelajaran berbasis TIK saat macam software yang dibuat untuk berbagai
ini yang sedang banyak dikembangkan oleh macam keperluan yang manfaat dan tujuannya
para pengembang dunia pendidikan salah adalah untuk mempermudah pekerjaan
satunya adalah pembelajaran dengan manusia. Salah satu software yang dapat
menggunakan media ajar dengan basis digunakan untuk membuat multimedia
multimedia. Multimedia menurut Hoftetter interaktif adalah Adobe Flash keluaran dari
dalam Suyanto (2005: 21) diartikan sebagai Adobe Systems Incorporated. Adobe Flash
pemanfaatan komputer untuk membuat dan adalah software multimedia unggulan dan
153
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
154
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
155
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
Hasil Penelitian dan Pembahasan melakukan proses belajar secara efisien dan
1. Hasil Tahap Temuan Potensi dan Masalah efektif. Fungsi suatu media pembelajaran
Hasil temuan potensi dan masalah seperti yang dijelaskan oleh Yudi Munandi
diperoleh dari observasi lapangan dan angket (2013: 37) adalah untuk mengefektifkan
yang diberikan kepada siswa dan guru fisika proses komunikasi pembelajaran sehingga
kelas X di SMA N 3 Sukoharjo. Masalah yang tercapai tujuan yang diinginkan.
ada di SMA N 3 Sukoharja sangat kompleks
baik yang diperoleh dari keterangan guru 2. Hasil Tahap Pengumpulan Informasi
maupun dari keterangan siswa. Dari Berdasarkan potensi yang dapat digali
keterangan guru di peroleh bahwa dalam dari beberapa permasalahan yang ada,
pembelajaran masih kurang waktu jika kemudian dilakukan pengumpulan informasi
melakukan percobaan-percobaan di untuk menentukan bentuk media
laboratorium. Materi yang membutuhkan pembelajaran yang interaktif yang akan
imajinasi siswa dalam menjelaskannya, guru dikembangkan. Hasil tahap pengumpulan
masih mengalami kesulitan untuk informasi diperoleh data tentang fasilitas yang
memberikan gambaran kondisi nyata yang ada dimiliki sekolah serta siswa, kemampuan guru
dalam kehidupan sehari-hari. Dari keterangan dan siswa dalam menggunakan teknologi,
siswa diperoleh masalah saat guru tidak serta kesulitan siswa dalam penguasaan
masuk kelas siswa tidak mendapatkan materi. Dari observasi dan wawancara kepada
pelajaran karena tidak ada guru pengganti guru fisika SMA N 3 Sukoharjo, fasilitas yang
sehingga siswa terkadang hanya diberi tugas dimiliki sekolah berupa dua laboratorium
atau kelas dibiarkan kosong tanpa ada komputer yang memuat 35 unit komputer
kegiatan pembelajaran. dalam kondisi normal dan 5 dalam kondisi
Kondisi tersebut harus dicarikan perbaikan. Selain laboratorium komputer
alternatif pemecahan masalah yang dapat sekolah juga memiliki 4 buah LCD proyektor
dijadikan penghubung antara permasalahan yang dapat digunakan dalam kelas. Fasilitas
guru dan permasalahan siswa. Guru diberikan yang dimiliki siswa dari 33 siswa yang
suatu alat pembelajaran yang dapat digunakan diberikan angket analisis kebutuhan siswa 28
untuk menjelaskan konsep-konsep yang siswa memiliki laptop/komputer di rumah,
membutuhkan imajinasi siswa dan siswa sedangkan 5 siswa tidak memiliki komputer
diberikan suatu alat pembelajaran yang dapat maupun laptop.
mereka gunakan jika guru tidak dapat masuk Kemampuan penguasaan teknologi
kelas sehingga proses belajar mengajar tetap dan informasi dari guru sudah menguasai
dapat berjalan. Potensi yang dapat digali dari karena sudah memiliki laptop sendiri untuk
hal tersebut di atas yaitu membuat suatu mencari materi di internet maupun untuk
media pembelajaran yang interaktif sehingga keperluan lain. Sedangkan kemampuan
dapat digunakan oleh guru untuk mengajar penguasaan teknologi dan informasi dari
maupun dapat digunakan oleh siswa untuk siswa dari hasil angket analisis kebutuhan
belajar. bagi siswa, mereka sudah memiliki
Penelitian yang didasarkan pada kemampuan yang cukup karena di sekolah
masalah yang diangkat dari SMA N 3 diberikan pelajaran komputer. Berdasarkan
Sukoharjo yang kemudian ditemukan suatu informasi tersebut maka dapat ditentukan
potensi dari pemecahan masalah tersebut bentuk media pembelajaran yang akan
berupa pengadaan suatu media pembelajaran. dikembangkan. Bentuk media pembelajaran
Media pembelajaran menurut Rudi Bretz yang dikembangkan berupa media yang dapat
dalam Munadi (2013: 8) didefinisikan sebagai dioperasikan dengan perangkat komputer
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan dengan pertimbangan bahwa media tersebut
menyalurkan pesan dari sumber secara dapat dipergunakan oleh guru dalam
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar pembelajaran dikelas maupun digunakan
yang kondusif dan penerimanya dapat siswa secara individu di rumah.
156
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
157
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
158
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
Aspek yang dinilai meliputi tampilan desain yang meliputi perbaikan isi materi dan
media, konten, tata bahasa, interaktifitas, perbaikan tampilan dari media pembelajaran.
uraian materi, cakupan materi, kesesuaian Berikut disajikan beberapa hasil dari
materi serta kejelasan materi. praktisi perbaikan desain dalam gambar visual.
yang berperan dalam penilaian produk
media ini adalah guru fisika SMA N 3
Sukoharjo sebanyak 3 guru dan teman
sejawat sebanyak 2 orang.
Tabel 4 Perolehan Sekor Praktisi Dan Teman
Sejawat
Aspek Total
Keterangan
Penilaian Nilai
Sebelum Sesudah
Tampilan 83,6 Sangat Baik
Konten 78,8 Baik
6. Hasil Tahap Ujicoba Produk
Tata bahasa 84,5 Sangat Baik Tahab ujicoba produk dilakukan kepada
Interaktifitas 75,0 Baik 10 siswa kelas X.9 SMA N 1 Sukoharjo.
Cakupan Pemilihan subjek ujicoba produk dilakukan
78,8 Baik
materi pada siswa yang memiliki kemampuan
Keakuratan
78,8 Baik akademis tinggi, sedang dan rendah. Tujuan
Materi
Relevansi 76,8 Baik dari ujicoba produk ini adalah untuk
Penyajian mengumpulkan informasi dan keterbacaan
85,5 Sangat baik dari produk yang dikembangkan. Informasi
Pembelajaran
yang diperoleh dari ujicoba pemakaian
Media pembelajaran yang berhasil kemudian digunakan untuk penyempurnaan
dikembangkan berdasarkan tahap perencanaan produk. Ujicoba produk dilakukan dengan
kemudian diajukan kepada validator untuk berdiskusi dengan subjek ujicoba untuk
divalidasi guna mendapatkan saran dan memperoleh data kekurangan dari produk.
masukan dari validator. Validasi media oleh Subjek ujicoba diberi kebebasan untuk
validator ditujukan kepada dua ahli yaitu ahli memberikan pendapat dan penilaian terhadap
materi dan ahli media berdasarkan kualifikasi produk yang diujicobakan.
pemilihan validator yaitu beliau yang bergelar
doktor dan ahli dalam bidangnya. Hasil 7. Hasil Tahap Revisi Produk
validasi dari ahli materi memperoleh sekor Revisi produk didasarkan pada hasil
rata-rata dalam persentase sebesar 79,5% ujicoba terbatas yang dilakukan pada 10 orang
Artinya berdasarkan interval presentase dalam siswa kelas X.9 SMA N 3 Sukoharjo.
kategori sangat baik, sedangkan hasil dari ahli Perbaikan yang di lakukan terdapat pada
media memperoleh skor rata-rata sebesar materi-materi tertentu yang tidak bertentangan
75,0% dalam kategori baik. Hasil validasi dengan hasil validasi dari ahli. Tidak semua
tersebut menunjukan bahwa media yang saran dan masukan dari subjek ujicoba produk
dikembangkan layak untuk dilanjutkan pada dijadikan sebagai revisi atau perbaikan
tahap berikutnya yaitu tahap ujicoba produk. produk. Seperti saran pada pemberian suara
Penentuan tingkat kelayakan media dari narator untuk pertanyaan apersepsi tidak
validasi ahli didasarkan pada interval dilakukan karena pada halaman tersebut
persentase penilaian produk berdasarkan merupakan halaman yang isinya
panduan yang diberikan Riduwan (2010: 88). memungkinkan untuk terus di update dengan
database XML sihingga tidak memerlukan
5. Hasil Tahap Perbaikan Desain audio narrator. Perbaikan yang dilakukan
Tahap perbaikan desain didasarkan pada berdasarkan saran dari subjek ujicoba produk
hasil dari validasi desain. Saran dan masukan dilakukan pada kejelasan suara narrator
dari ahli menjadi acuan dasar dalam perbaikan animasi angkat besi yang menjadi diperjelas
159
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
160
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran, penggunaan media dan LKS meliputi
menjadikan produk hasil pengembangan ini kejelasan gambar tampilan yang ada pada
mampu menjembatani permasalahan yang LKS, pemberian nomer pada lembar kerja
dialami oleh guru dan siswa seperti yang siswa sesuai dengan yang ada pada media, dan
diungkap dalam data hasil temuan masalah. beberapa pembenaran pada penulisan naskah
Kegiatan siswa yang terlibat aktif dalam soal dengan gambar. Untuk saran suara
pembelajaran ditunjukan dengan kegiatan pengisian matri tidak dilakukan pergantian
diskusi kelompok untuk memecahkan karena suara yang digunakan adalah suara asli
permasalahan yang ditampilkan dalam media dari penulis dan sudah dibuat semaksimal
pembelajaran. Proses tersebut sesuai dengan mungkin.
yang disampaikan oleh oleh Yudi Munandi Proses pembuatan media dari desain
(2013: 152) tentang pembelajaran berbasis visual media hingga ujicoba pemakaian yang
multimedia interaktif bahwa kedudukan media memperoleh penilaian dari berbagai aspek
sepenuhnya melayani kebutuhan belajar yang berada dalam rentang kategori baik
siswa, yang artinya untuk beberapa hal media sampai dengan kategori sangat baik
pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru menghasilkan suatu produk pembelajaran
terutama sebagai sumber belajar. fisika berbasis multimedia interatif yang
Media pembelajaran yang dibuat terintegrasi dengan lembar kerja siswa dengan
dengan basis multimedia interaktif juga kelayakan berada dalam kategori layak untuk
mampu menarik siswa untuk terus mengikuti digunkan. Proses pembuatan media
proses pembelajaran yang ada pada media pembelajaran fisika dalam penelitian ini
yang kemudian hasilnya dituliskan dalam terbatas hanya pada revisi akhir setelah
lembar kerja siswa, data hasil ujicoba ujicoba pemakaian dan belum sampai tahap
pemakaian menunjukan nilai rata-rata aspek penyebar luasan produk ke sekolah-sekolah
sikap dan psikomor siswa sebesar 84,34 dan karena keterbatasan yang ada. Media
83,9 yang berada dalam kategori sangat baik. pembelajaran hasil pengembangan
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang berdasarkan kerucut Edgar Dale mampu
dilakukan oleh Widi Hariyanto (2012) tentang menjadikan siswa memiliki pengalaman baru
pemanfaatan media pembelajaran fisika dalam pembelajaran karena mampu membuat
mampu meningkatkan motivasi belajar fisika siswa untuk aktif dalam pembelajaran baik
siswa dari 44,44% menjadi 61,33% pada dalam diskusi kelompok maupun presentasi
siklus pertama dan 70,66% pada siklus kedua. hasil diskusi.
Data tersebut memberi penjelasan bahwa
media pembelajran dapat memberikan Kesimpulan dan Rekomendasi
dampak yang positif bagi perkembangan Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
belajar siswa. Hasil yang sama juga diungkap (1) media pembelajaran fisika berbasis
oleh peneliti terdahulu seperti: Garofalo multimedia interaktif terintegrasi dengan
(2004), Lirong Xiao (2013), dan Gokhan lembar kerja siswa berhasil dikembangkan
Aksoy (2012) dengan menggunakan Software Adobe Flash
dan XML dengan hasil produk dikemas dalam
9. Hasil Tahap Revisi Produk keping CD yang didalamnya berisi software
Tahap terakhir dari pengembangan utama media dan beberapa file pendukung
produk yaitu revisi produk akhir dari hasil dari media tersebut. Media disajikan dengan
ujicoba pemakaian oleh pengguna. Revisi dua pembagian materi yaitu materi
produk akhir didasarkan dari saran dan pembelajaran dan materi penjelasan yang
masukan yang diperoleh dari ujicoba diproteksi serta berisi bank soal yang dapat
pemakaian yang dilakukan di SMA Negri 3 diupdate. Media pembelajaran dikembangkan
sukoharjo pada kelas X.10. Revisi yang dengan mengacu pada langkah yang diberikan
dilakukan pada produk media pembalajaran oleh Sugiyono dan telah tervalidasi; (2) media
pada tahap akhir meliputi kejelasan panduan pembelajaran fisika berbasis multimedia
161
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 152-162)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains
interaktif terintegrasi dengan lembar kerja Riduwan. (2010). Meetode Dan Teknik Menyusun
siswa yang dikembangkan layak digunakan Tesis. Bandung: Alfabeta.
dengan kategori baik; (3) pencapaian hasil
belajar peserta didik setelah mengikuti proses R. Rizal Isnanto. (19 juni 2004). Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi
pembelajaran menggunakan media
2004.Aplikasi Teknologi Multimedia
pembelajaran fisika berbasis multimedia pada Bidang Pendidikan Sains dan
interaktif terintegrasi dengan lembar kerja Teknologi.
siswa mengalami peningkatan pada aspek
pengetahuan. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif,
Rekomendasi yang diajukan adalah Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
para pengembang media yang ingin Alfabeta
mengembangkan media pembelajaran dengan
menggunakan software adobe flash, Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian
sebaiknya menggunakan versi yang terbaru Pendidikan. Bandung: Program
dengan action script 3.0 untuk mengurangi Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia PT. Remaja Rosdakarya.
error pada saat proses pembuatan
162