LAMPIRAN

PERHITUNGAN

1. Pengolahan Data Unit Fat Splitting

Data logsheet pada unit fat splitting dikelompokkan berdasarkan suhu input fat
dan air yang berbeda – beda.
1.1 Tabel 1. range suhu input fat 112 – 116 oC dan suhu input air 85 – 89 oC
input fat input air TRC 1 TRC 2 TRC 3 SR excess air
(kg/h) (kg/h) (oC) (oC) (oC) P (Bar) (%) (kmol)
7000 4200 231 - 232 265 - 268 263 - 264 53,6 - 54,2 96,05 209,49
9208,8 4400 216 - 222 265 - 267 264 - 265 53,9 - 54,6 95,63 189,47
6308 3828 239 - 242 267 - 268 263 - 265 53,5 - 54 96,49 191,18
8725 3913,6 224 - 229 263 - 268 262 - 264 53,7 - 54,6 95,98 214,74

1.2 Tabel 2. range suhu input fat 95 - 99 oC dan suhu input air 80 - 84 oC

input fat input air TRC 1 TRC 2 TRC 3 SR excess air

(kg/h) (kg/h) (oC) (oC) (oC) P (Bar) (%) (kmol)
7950 4400 216 - 217 266 - 267 264 - 266 53,8 - 54,1 96,075 217,37
6364,5 3445 239 - 241 266 - 268 265 53,8 - 54,1 96,45 169,72
8334 3869 236 - 238 266 - 268 265 53,9 - 54,1 96,04 183,07
8514,3 4471,4 220 - 221 265 - 267 263 - 264 53,6 - 54,1 94,93 219,4

1.3 Tabel 3. range suhu input fat 89 - 91 oC dan suhu input air 75 - 79 oC

input fat input air TRC 1 TRC 2 TRC 3 SR excess air

(kg/h) (kg/h) (oC) (oC) (oC) P (Bar) (%) (kmol)
7465 3095 233 - 237 266 - 269 265 - 266 53,8 - 54,2 95,86 146,53
7155 3125 232 - 240 269 265 53,8 - 54,4 96,03 147,58
8100 4400 216 - 217 265 - 266 264 53,6 - 54,5 95,55 216,17
8550 4550 223 - 229 265 - 262 263 - 265 53,8 - 54,4 94,99 224,97

1.4 Tabel 4. range suhu input fat 85 - 89 oC dan suhu input air 74 - 76 oC

input fat input air TRC 1 TRC 2 TRC 3 SR excess air

(kg/h) (kg/h) (oC) (oC) o
( C) P (Bar) (%) (kmol)
8093 4487,6 239 - 241 260 - 269 263 - 265 53,8 - 54,7 95,33 221,75
6876 4137,9 239 - 242 266 - 269 265 53,6 - 54,1 95,92 206,48
7466,5 3688,5 239 - 241 267 - 269 263 - 269 53,8 - 54,1 95,56 178,36
8122 4709 232 - 234 265 - 267 263 - 264 53,6 - 54,6 95,13 234,29
(Sumber: Dept. Produksi PT. Sumi Asih, 2019)
 Setelah mengelompokkan data logsheet berdasarkan suhu input fat dan air,
rata- rata nilai SR tertinggi didapatkan ketika suhu input fat sebesar 112 – 116 oC
dan suhu input air sebesar 80 – 84 oC, dengan aliran input fat sebesar 6308 kg/h
dan aliran input air sebesar 3828 kg/h serta nilai SR-nya 96,49%.
2. Neraca Massa Kolom Fat Splitting
Dari data yang didapatkan di atas, kemudian dihitung neraca massanya
untuk mengetahui efisiensi dari kolom fat splitting.
Feed (Hydrogenated Fat) = 6308 kg/h = 7.3392 kmol/h
Feed (Air) = 3828 kg/h = 212.6667 kmol/h
SR = 96.49% = 0,9649
Kadar Gliserin = 17.33% = 0,1733
Tabel 5. Komposisi Hydrogenated Fat
Berat
Massa Mol
Komponen Komposisi Molekul
(kg/h) (kmol)
(kg/kmol)
C3H5(C12H24OO)3 0.08% 677 5.0464 0.0075

C3H5(C14H28OO)3 1.21% 761 76.3268 0.1003

C3H5(C16H32OO)3 58.95% 845 3718.566 4.4007

C3H5(C18H36OO)3 39.12% 932 2467.6896 2.6477

C3H5(C18H34OO)3 0.02% 926 1.2616 0.0014

C3H5(C18H32OO)3 - - - -

C3H5(C20H40OO)3 0.62% 1016 39.1096 0.0385

Total 100% 859.5 6308 7.1961

(Sumber: Dept. Laboratorium PT. Sumi Asih, 2019)

Reaksi yang terjadi adalah :

C3H5(COOC12H24)3 + 3H2O C3H5(OH)3 + 3C12H24O2
C3H5(COOC14H28)3 + 3H2O C3H5(OH)3 + 3C14H28O2
C3H5(COOC16H32)3 + 3H2O C3H5(OH)3 + 3C16H32O2
 C3H5(COOC18H34)3 + 3H2O C3H5(OH)3 + 3C18H34O2
C3H5(COOC18H36)3 + 3H2O C3H5(OH)3 + 3C18H34O2
C3H5(COOC20H40)3 + 3H2O C3H5(OH)3 + 3C20H40O2

Dari reaksi di atas dapat dihitung sebagai berikut:

Feed (hydrogenated fat)
Mol Umpan (Hydrogenated Fat) =
BM
6308 kg/h
=
859.5 kg/kmol

= 7.3392 kmol/h
Nilai SR (yang terkonversi) = 96,49% = 0.9649
H. Fat + 3 air 3 Crude Fatty Acid + Sweet Water
Awal : 7.3392 22.0176
Reaksi : 7.0816 21.2448 21.2448 7.0816
Sisa : 0.2576 0.7728 21.2448 7.0816

 Komposisi hasil bawah dari kolom fat splitting :

1) Gliserin yang terbentuk = mol Gliserin terbentuk X BM
= 7.0816 kmol/h X 92 kg/kmol
= 651.5023 kg/h
2) Crude Fatty Acid (CFA) yang terlarut di dalam gliserin sebanyak 1%
(Sumber: Dept. Laboratorium PT. Sumi Asih, 2019).
CFA yang terlarut = 1% X Gliserin yang terbentuk
= 0.01 X 651.5023 kg/h
= 6.5150 kg/h
Tabel 7. Komposisi CFA yang terlarut di dalam gliserin
Komponen Komposisi (%) Massa (kg/h)
C12H24O2 0.15 0.0098

C14H28O2 1.16 0.0756

C16H32O2 57.49 3.7455

C18H34O2 40.59 2.6445

 C18H36O2 0.06 0.0039

C20H40O2 0.55 0.0358

Total 100 6.5150

(Sumber: Dept. Laboratorium PT. Sumi Asih, 2019)
3) Kandungan gliserin di dalam sweet water = 17.33%
Air yang terkandung didalam sweet water = 100% - 17.33% = 82.67%
82.67
kandungan air di dalam sweet water = X 651.5072 kg/h
17.33
= 3107.8877 kg/h
= 172.6604 kmol/h
4) Sisa air reaksi = 0.7728 kmol/h X 18 kg/kmol
= 13.9106 kg/h
 Komposisi hasil atas kolom fat splitting :
1) Crude fatty acid (CFA) yang terbentuk = mol CFA X BM
= 21.2448 kmol/h X 272,87 kg/kmol

= 5797,0248 kg/h
Tabel 6. Komposisi CFA yang terbentuk
Komponen Komposisi (%) Massa (kg/h)
C12H24O2 0.15 8.6955

C14H28O2 1.16 67.2455

C16H32O2 57.49 3332.7095

C18H34O2 40.59 2353.0124

C18H36O2 0.06 3.4782

C20H40O2 0.55 31.8836

Total 100 5797.0248

(Sumber: Dept. Laboratorium PT. Sumi Asih, 2019)

2) Fat yang tidak bereaksi = 0.2576 kmol/h X 859.5 kg/kmol

 = 221.4108 kg/h
3) Air yang terlarut dalam CFA= input air – air bereaksi – air (sweet water)
= (212.6667 - 21.2448 - 172.6604) kmol/h
= 18.7616 kmol/h
= 337.7088 kg/h
Tabel 8. Neraca Massa Kolom Fat Splitting
Input Output
Komponen
F1 F2 F3 F4
Hydrogenated Fat 6308

C12 (Asam laurat) 8.6955 0.0098

C14 (Asam Miristat) 67.2455 0.0756

C16 (Asam Palmitat) 3332.7095 3.7455

C18 (Asam Stearat) 2353.0124 2.6445

C18:1 (Asam Oleat) 3.4782 0.0039

C20 (Asam Arachidonic) 31.8836 0.0358

Fat yang tak bereaksi 221.4108

Gliserin 651.5023

Sweet Water 3107.8877

Air 3828 337.7088 13.9106

Total 10136 10136

3. Perhitungan Kondisi Operasi yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan

SR 96.50 - 97%
3.1. Berdasarkan grafik suhu input fat terhadap nilai SR, didapatkan grafik
persamaan : y = 0.027x + 93.868
Dimana : y = nilai SR
x = suhu input fat
untuk SR 96.50 : 96.50 = 0.027x + 93.868
x = 97.48
untuk SR : 97 : 97 = 0.027x + 93.868
x = 116
Jadi, untuk mendapatkan nilai SR sebesar 96.50% - 97%, dibutuhkan suhu input
fat sebesar 97.48 – 116 oC

3.2. Berdasarkan grafik suhu input air terhadap nilai SR, didapatkan grafik
persamaan : y = 0.052x + 92.064
Dimana : y = nilai SR
x = suhu input air
untuk SR 96.50 : 96.50 = 0.052x + 92.064
x = 85.31
untuk SR 97 : 97 = 0.052x + 92.064
x = 94.92
Jadi, untuk mendapatkan nilai SR sebesar 96.50% - 97%, dibutuhkan suhu input
air sebesar 85.31 – 94.92 oC

3.3. Berdasarkan grafik flowrate input air terhadap nilai SR, didapatkan grafik
persamaan : y = -0.00013x + 97.834
Dimana : y = nilai SR
x = flowrate input air (kg/h)
untuk SR 96.50 : 96.50 = -0.00013x + 97.834
x = 10262
untuk SR 97 : 97 = -0.00013x + 97.834
x = 6415
Jadi, untuk mendapatkan nilai SR sebesar 96.50% - 97%, dibutuhkan flowrate
input air sebesar 6415 – 10262 kg/h

Variabel Operasi Nilai Nilai SR

Suhu Input Fat 97.48 – 116 oC

Suhu Input Air 85.31 – 94.92 oC

96.50 – 97 %
Flowrate Input Air 6415 – 10262 kg/h
Excess Air 190 – 195 kmol/h