Anda di halaman 1dari 15

PAPER KEPERAWATAN ANAK I

HEALTH PROMOTION PADA INFANT-REMAJA

OLEH : KELOMPOK 6 (A11-A)

NAMA KELOMPOK :

1. DEWA AGUNG ARI DWIJAYANTI ( 17.321.2659 )


2. DEWA AYU SEPTIANTI DEWI ( 17.321.2662 )
3. I GEDE ENDRA SURYANTHA ( 17.321.2667 )
4. I KETUT RAJENDRA PATMA A.W. ( 17.321.2670 )
5. KOMANG PURNAMA SARI ( 17.321.2676 )
6. NI LUH GEDE DEVI YULISTYA DEVI ( 17.321.2690 )
7. NI LUH PUTU DEWI ASTUTI ( 17.321.2692 )
8. NI PUTU CHANDRA WATI ( 17.321.2699 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2018/2019


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Health Promotion Infant.............................................................................. 3

2.2 Health Promotion Batita (Toddler).............................................................. 4

2.3 Health Promotion Balita (Pra Sekolah)....................................................... 5

2.4 Health Promotion Anak Usia Sekolah......................................................... 7

2.5 Health Promotion Remaja............................................................................ 9

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan..................................................................................................... 12

3.2 Saran........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan bentuk pemberian edukasi kepada remaja
dan anak-anak yang secara teurapetik diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
tatanan kesehatan remaja dan anak-anak, melalui penggunakan bina hubungan
saling percaya dan pemberian edukasi kepada orang tua agar dapat memulai untuk
hidup sehat di rumah. Masih banyak diantara orang tua yang juga minim
pengetahuan mengenai kesehatan anak-anaknya. Kurangnya pemahaman ini
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: adat istiadat, budaya, agama, dan
kurangnya pemahaman dari sumber yang benar. Kurangnya pemahaman ini justru
amat merugikan kelompok remaja dan anak-anak bahkan juga keluarganya.
Health promotion merupakan langkah awal untuk menangani masalah
kesehatan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Health promotion juga
harus diberikan secara tepat agar audience yang mendengarkan akan melakukan
apa yang disampaikan. Health promotion terutama perihal masalah kesehatan
yang banyak terjadi kepada remaja dan nak-anak merupakan hal yang tidak
mudah, dikarenakan para orang tua yang sudah mulai acuh mengenai kesehatan
anak-anaknya atau bisa dikatakan menganggap masalah kesehatan yang sering
terjadi adalah masalah kesehatan yang mudah untuk ditangani. Oleh karena itu,
penyampaian kata-kata yang tidak memaksa dan bernilai menekan harus
dihilangkan agar orang tua bisa antusias untuk mendengarkan dan mengikuti
arahan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan
harus melakukan promosi kesehatan di berbagai usia tahap kembang anak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil
yaitu :
1. Bagaimana health promotion pada infant, toddler, dan anak usia pra
sekolah?
2. Bagaiman health promotion pada anak usia sekolah dan remaja?

BAB II

1
PEMBAHASAN
2.1 Health Promotion Infant

Beberapa promosi kesehatan yang dilakukan dalam menangani bayi baru


lahir yaitu sebagai berikut :

1. Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang


harus dilakukan pada bayi, karena bayi sangat rentan terhadap infeksi.
Tindakan pencegahan infeksi pada bayi adalah sebagai berikut :

a. Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi.

b. Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain


yang digunakan untuk bayi, dalam keadaan bersih.

c. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya


dengan mandi setiap hari (putting tidak boleh disabun).

d. Membersihkan muka, pantat, tali pusat dengan air bersih, hangat


dan sabun setiap hari.

e. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan


memastikan orang-orang yang memegang bayi sudah mencuci
tangannya.

2. Dalam Pemberian ASI

Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang


pemberian ASI. Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan
ASI dengan baik dan mencegah masalah-masalah umum terjadi.
Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :

 Posisi berbaring miring

Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam
keadaan lelah atau nyeri.

2
 Posisi duduk

Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan


untuk memberikan topangan pada/sandaran pada punggung ibu
dalam posisi tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya.
Posisi ini dapat dilakukan dengan bersila di atas tempat tidur
atau lantai, ataupun duduk di kursi.

 Tidur telentang

Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka


posisi ini juga dapat dilakukan oleh ibu. Posisi bayi berada di
atas dada ibu diantara payudara ibu.

3. Mempromosikan Vaksinasi

Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan


anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tetentu. Vaksin adalah
bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukkan zat anti yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan ataupun per oral.

4. Perawatan Tali Pusat

Langkah-langkah perawatan pusar bayi adalah :

 Ganti pembalut pusar bayi dengan kain kasa baru. Tidak perlu
panik melihat tetesan darah yang kemudian menghitam,
terutama di minggu pertamanya. Pada saat ini, pusar bayi yang
baru lahir biasanya masih tampak seperti luka.

 Kenakan popok dengan cara melipat bagian atasnya menjauhi


pusar untuk menghindari rembesan urin mengenai pusar.

 Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan


selalu dalam keadaan kering

 Gunakan kapas baru pada setiap basuhan.

3
 Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada
bagian pusar yang terus dibalut sehingga mendapat udara
cukup.

 Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.

 Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang
longgar.

 Lakukan acara bersih-bersih ini 1-2 kali sehari.

 Jika kulit di area sekitar pusar si kecil memerah dan panas


seperti terbakar, segera kunjungi dokter. Bisa jadi ada infeksi
yang disebabkan jamur atau hal lain. Kalau penyebabnya
memang benar-benar infeksi, biasanya akan diberi sedikit
betadine.

2.2 Health Promotion Batita (Toddler)

Ruang lingkup promosi kesehatan batita mencakup :

1. Perkembangan Batita

 Perkembangan Fisik

Di awal batita, pertambahan berat badan menurun disebabkan


nyaknya energi untuk bergerak.

 Perkembangan Psikologi

Batita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar


keluarga, mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki
atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa bebeda
dengan orang lain dilingkungannya.

2. Kebutuhan Dasar Seorang Anak

 ASUH (Kebutuhan Biomedis)

4
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan
sesudahnya kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak
dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi, deteksi, dan
intervensi dini akan timbulnya penyakit.

 ASIH (Kebutuhan Emosional)

Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan


kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan
anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman
baru, pujian dan tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah
penting diberikan. Tidak mengutamakan hukuman dan kemarahan,
tetapi lebuh banyak memberikan contoh-contoh penuh kasih
sayang adalah salah satunya.

 ASAH ( Kebutuhan Akan Stimulasi Mental Dini)

Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang


diberikan sedini dan sesuai mungkin.

2.3 Health Promotion Balita (Pra-Sekolah)

Ruang lingkup promosi kesehatan pada tahap pra sekolah adalah

1. Gizi

Secara garis besr kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin,
aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan gizi dan
pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi
yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak
setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).

Beberapa hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi :

a. Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan

5
Kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang
berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang
berpenghasilan relatif baik (cukup).

b. Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu

Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tetapi


tidak digunakan atau hanya digunakan secara terbatas akibat akibat
adanya prasangka tidak baik terhadap makanan itu.

c. Jarak kelahiran yang terlalu cepat

Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan


perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan
kesehatan dan kasih sayang ,jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah
hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan
menjadi berkurang.

d. Sosial ekonomi

Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan


yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun
jumlah makanan.

e. Penyakit infeksi

Dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan.
Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang
seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.Penyakit-penyakit umum
yang memperburuk keadaan gizi adalah diare, infeksi saluran
pernapasan atas, tubercolosis, campak, batuk rejan, malaria kronis,
cacingan (Dr.Harsono, 1999).

Upaya mengatasi anak sulit makan antara lain sebagai berikut :

6
1. Jika faktor organis, yang harus dilakukan dengan mengobati
penyakitnya melalui dokter.
2. Jika faktor psikologis

a. Makanan yang dibuat dengan resep masakan yang mudah


dan praktis sehingga dapat menggugah selera makan anak
dan disajikan semenarik mungkin.

b. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan, orang


tua harus sabar saat memberi makan anak.

c. Upayakan suasana makan menyenangkan, sebaiknya waktu


makan disesuaikan dengan waktu makan keluarga.

3. Jika faktor pengaturan makanan

a. Waktu makan diusahakan teratur dan diberikan pada saat


anak benar-benar lapar dan haus.

b. Makanan selingan dapat disajikan asalkan makanan tersebut


tidak membuatnya terlalu kenyang.

c. Sebaiknya membeli makanan selingan didampingi oleh


orang tua sehingga anak bisa memilih makanan jajanan yang
baik dari segi kandungan gizi maupun kebersihannya.

d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur


disesuaikan dengan kebutuhan atau kecukupan gizinya
sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau gizi lebih.

e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan


dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.

2.4 Health Promotion Anak Usia Sekolah

Promosi kesehatan untuk anak usia sekolah biasanya dilakukan di sekolah


melalui PHBS. Tujuan promkes di sekolah adalah :

7
1. Meningkatkan peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
untuk ber-PHBS

2. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman

3. Meningkatkan pendidikan kesehatan di sekolah

4. Meningkatkan akses (kesempatan) untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan


di sekolah

5. Meningkatkan peran aktif peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan


sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan
sekolah

6. Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk


mempromosikan kesehatan.

Hasil yang diharapkan dari PHBS di sekolah adalah :

1. Anak sekolah menerapkan PHBS

2. Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarganya

3. Sekolah menjadi lembaga pembelajaran dalam promkes

4. Para guru menjadi mitra pengembangan promkes di sekolah

5. Anak sekolah tumbuh sehat dan berprestasi

PHBS di sekolah antara lain :

 Jajan di kantin sekolah yang sehat

 Membuang sampah pada tempatnya

 Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah

 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 3-6 bulan

 Tidak merokok di sekolah

8
 Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin

 Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah

2.5 Health Promotion Remaja

Masa remaja (adolescence) merupakan masa transisi atau perubahan dari


masa anak-anak ke masa dewasa yang diawali dengan masa pubertas. Pada masa
ini terjadi banyak perubahan yang berlangsung cepat dalam hal perubahan fisik,
kognitif dan psikososial/tingkah laku.

Perubahan-perubahan tubuh secara fisik disebabkan karena pengaruh


hormonal, pekembangan kognitif juga menunjukkan kemajuan berupa
kemampuan berfikir dalam artian dapat memahami akibat dari perbuatan/tingkah
laku serta dapat melakukan beberapa tindakan secara serentak (Machfoedz, 2009)

Tahapan remaja, menurut (Notoatmodjo, 2005) tahapan remaja dibagi


menjadi 3, yaitu :

a. Remaja awal (10-14 tahun)

Memiliki karakteristik :

 Kekhawatiran pada body image

 Mempercayai dan menghargai orang dewasa

 Kekhawatiran tentang hubungan dengan teman sebaya

b. Remaja menengah (15-18 tahun)

Memiliki karakteristik :

 Sangat dipengaruhi oleh teman sebaya

 Kehilangan kepercayaan pada orang dewasa

 Mencoba mandiri sering tampak dalam bentuk penolakan terhadap


pola makan keluarga

9
c. Remaja lanjut (19-24 tahun)

Memiliki karakteristik :

 Merencanakan masa depan dan bersifat lebih mandiri

 Telah mempunyai persepsi terhadap body image

Masalah yang dialami remaja putri antara lain :

 Makan tidak teratur

 Kehamilan

 Obesitas

 Alkohol

 Salah obat (narkoba)

 Jerawat

 Gangguan makan

Sebagai tenaga kesehatan salah satunya tentu harus memiliki kompetensi


sebagai educator, fasilitator, advocator dan motivator. Pendidikan kesehatan/
promosi kesehatan yang dilaksanakan pada remaja adalah pentingnya pendidikan
mengenai kesehatan reproduksi wanita dan masalah gizi pada remaja. Tugas
tersebut antara lain :

 Pengaturan menu seimbang/gizi seimbang untuk remaja

 Informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja

 Konseling pada remaja mengenai :

 Perubahan fisik/biologi sesuai dengan usia perkembangan remaja putra


maupun putri

 Perubahan emosi dan perilaku pada usia remaja

10
 Proses kehamilan yang mungkin terjadi pada usia remaja dan
dampaknya

 Penyalahgunaan obat dan bahan yang berbahaya, termasuk dalamm


kelompok narkoba

 Kenakalan remaja

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Health promotion infant antara lain pencegahan infeksi, dalam pemberian
ASI, mempromosikan vaksinasi, dan perawatan tali pusat. Health promotion batita
(toddler) adalah perkembangan batita dan kebutuhan dasar seorang anak. Health
promotion balita (pra-sekolah) yaitu gizi. Health promotion anak usia sekolah
antara lain jajan di kantin sekolah yang sehat , membuang sampah pada tempatnya,
mengikuti kegiatan olah raga di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan setiap 3-6 bulan, tidak merokok di sekolah, memberantas jentik
nyamuk di sekolah secara rutin, buang air besar dan buang air kecil di jamban
sekolah. Health promotion pada remaja sebagai berikut pengaturan menu
seimbang/gizi seimbang untuk remaja, informasi dan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja, dan konseling pada remaja.

3.2 Saran
Perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan dalam praktek keperawatan
merupakan tanggungjawab kita bersama. Kesamaan pengertian, efektivitas
kerjasama dan sinergi antara aparat kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
semua pihak dari semua komponen bangsa adalah sangat penting dalam rangka
mencapai visi, tujuan dan sasaran promosi kesehatan dalam praktek kebidanan
secara nasional. Jadi, tenaga kesehatan harus melakukan promkes di berbagai
kalangan usia.

12
DAFTAR PUSTAKA
Mariana., dkk. 2009. Promosi Kesehatan Pada Balita. Tersedia Pada
syaufimartina-akbidsm. com/2009/10/promosi-kesehatan-pada-balita.
Diakses pada Kamis, 14 Maret 2019 pukul 09.50 WITA.

Promkes Anak. Tersedia Pada mentorhealthcare.com/news.php?nID=221&action.


Diakses pada Kamis, 14 Maret 2019 pukul 10.00 WITA.

Promosi Kesehatan di Sekolah Perilaku Hidup Bersih Sehat. Tersedia Pada


sitimalichadinkeskotmojokerto.com/2013/03/24/promosi-kesehatan-di-
sekolah/. Diakses pada Kamis, 14 Maret 2019 pukul 11.00 WITA.

13

Anda mungkin juga menyukai