NAMA KELOMPOK :
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan..................................................................................................... 12
3.2 Saran........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan bentuk pemberian edukasi kepada remaja
dan anak-anak yang secara teurapetik diberikan oleh tenaga kesehatan dalam
tatanan kesehatan remaja dan anak-anak, melalui penggunakan bina hubungan
saling percaya dan pemberian edukasi kepada orang tua agar dapat memulai untuk
hidup sehat di rumah. Masih banyak diantara orang tua yang juga minim
pengetahuan mengenai kesehatan anak-anaknya. Kurangnya pemahaman ini
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: adat istiadat, budaya, agama, dan
kurangnya pemahaman dari sumber yang benar. Kurangnya pemahaman ini justru
amat merugikan kelompok remaja dan anak-anak bahkan juga keluarganya.
Health promotion merupakan langkah awal untuk menangani masalah
kesehatan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Health promotion juga
harus diberikan secara tepat agar audience yang mendengarkan akan melakukan
apa yang disampaikan. Health promotion terutama perihal masalah kesehatan
yang banyak terjadi kepada remaja dan nak-anak merupakan hal yang tidak
mudah, dikarenakan para orang tua yang sudah mulai acuh mengenai kesehatan
anak-anaknya atau bisa dikatakan menganggap masalah kesehatan yang sering
terjadi adalah masalah kesehatan yang mudah untuk ditangani. Oleh karena itu,
penyampaian kata-kata yang tidak memaksa dan bernilai menekan harus
dihilangkan agar orang tua bisa antusias untuk mendengarkan dan mengikuti
arahan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan
harus melakukan promosi kesehatan di berbagai usia tahap kembang anak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil
yaitu :
1. Bagaimana health promotion pada infant, toddler, dan anak usia pra
sekolah?
2. Bagaiman health promotion pada anak usia sekolah dan remaja?
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 Health Promotion Infant
1. Pencegahan Infeksi
Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam
keadaan lelah atau nyeri.
2
Posisi duduk
Tidur telentang
3. Mempromosikan Vaksinasi
Ganti pembalut pusar bayi dengan kain kasa baru. Tidak perlu
panik melihat tetesan darah yang kemudian menghitam,
terutama di minggu pertamanya. Pada saat ini, pusar bayi yang
baru lahir biasanya masih tampak seperti luka.
3
Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada
bagian pusar yang terus dibalut sehingga mendapat udara
cukup.
Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang
longgar.
1. Perkembangan Batita
Perkembangan Fisik
Perkembangan Psikologi
4
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan
sesudahnya kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak
dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi, deteksi, dan
intervensi dini akan timbulnya penyakit.
1. Gizi
Secara garis besr kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin,
aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan gizi dan
pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi
yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak
setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
5
Kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang
berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang
berpenghasilan relatif baik (cukup).
d. Sosial ekonomi
e. Penyakit infeksi
Dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan.
Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang
seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.Penyakit-penyakit umum
yang memperburuk keadaan gizi adalah diare, infeksi saluran
pernapasan atas, tubercolosis, campak, batuk rejan, malaria kronis,
cacingan (Dr.Harsono, 1999).
6
1. Jika faktor organis, yang harus dilakukan dengan mengobati
penyakitnya melalui dokter.
2. Jika faktor psikologis
7
1. Meningkatkan peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
untuk ber-PHBS
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 3-6 bulan
8
Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
Memiliki karakteristik :
Memiliki karakteristik :
9
c. Remaja lanjut (19-24 tahun)
Memiliki karakteristik :
Kehamilan
Obesitas
Alkohol
Jerawat
Gangguan makan
10
Proses kehamilan yang mungkin terjadi pada usia remaja dan
dampaknya
Kenakalan remaja
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Health promotion infant antara lain pencegahan infeksi, dalam pemberian
ASI, mempromosikan vaksinasi, dan perawatan tali pusat. Health promotion batita
(toddler) adalah perkembangan batita dan kebutuhan dasar seorang anak. Health
promotion balita (pra-sekolah) yaitu gizi. Health promotion anak usia sekolah
antara lain jajan di kantin sekolah yang sehat , membuang sampah pada tempatnya,
mengikuti kegiatan olah raga di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan setiap 3-6 bulan, tidak merokok di sekolah, memberantas jentik
nyamuk di sekolah secara rutin, buang air besar dan buang air kecil di jamban
sekolah. Health promotion pada remaja sebagai berikut pengaturan menu
seimbang/gizi seimbang untuk remaja, informasi dan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja, dan konseling pada remaja.
3.2 Saran
Perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan dalam praktek keperawatan
merupakan tanggungjawab kita bersama. Kesamaan pengertian, efektivitas
kerjasama dan sinergi antara aparat kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
semua pihak dari semua komponen bangsa adalah sangat penting dalam rangka
mencapai visi, tujuan dan sasaran promosi kesehatan dalam praktek kebidanan
secara nasional. Jadi, tenaga kesehatan harus melakukan promkes di berbagai
kalangan usia.
12
DAFTAR PUSTAKA
Mariana., dkk. 2009. Promosi Kesehatan Pada Balita. Tersedia Pada
syaufimartina-akbidsm. com/2009/10/promosi-kesehatan-pada-balita.
Diakses pada Kamis, 14 Maret 2019 pukul 09.50 WITA.
13