LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Luas wilayah Kecamatan Lakor adalah 303,02 Km² dengan desa terluas adalah Desa
Letoda yaitu 138,93 Km². Desa Letoda merupakan pusat/Ibukota Kecamatan Lakor.
Jarak dari pusat kecamatan ke desa-desa di Kecamatan Lakor adalah sebagai
berikut:
Seluruh desa di kecamatan Lakor merupakan desa pesisir. Jarak desa ke ibukota
kecamatan yang terjauh adalah desa Lolotwara sejauh 11 km, dan yang terdkat
adalah Desa Sera 2 km
Halaman 3-1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Halaman 3-2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Dusun Werwawan
Pulau Lakor
Kondisi fisik dasar yang diperoleh adalah merupakan gambaran secara umum kondisi
fisik Kecamatan Lakor.
Dilihat secara topografi Kecamatan Lakor yang terletak di Pulau Lakor mempunyai
luas wilayah 303,02 Km² yang mempunyai ketinggian 0 – 22 m dpl. Untuk dapat lebih
jelasnya bisa dilihat pada Tabel dibawah ini.
Ketinggian (DPL)
No Nama Desa
(Meter)
1 Desa Letoda 15
2 Desa Ketty 20
3 Desa Sera 7
4 Desa Yamluli 20
5 Desa Lolotwara 22
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Halaman 3-3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Halaman 3-4
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Berdasarkan data diatas dapat dilihat untuk di Kecamatan Lakor ketinggian yang
paling dominan 20 m dpl. Untuk ketinggian paling rendah ada di Desa Sera yaitu 7 m
dpl, sedangkan untuk ketinggian tertinggi berada di Desa Lolotwara yaitu 22 m dpl.
Jenis tanah di kecamatan lakor (pulau Lakor) secara keseluruhan terdiri dari Padzolik,
Lithosol, Rensina dan Aluvial, Aluvial Hydromorphyk, dan Mediteran, Brown Forest,
Kambisol, serta Gleysol. Tekstur tanah dapat dikelompokkan ke dalam kelas tekstur
tanah, yaitu: halus, sedang dan kasar.
Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan daerah kepulauan yang terdiri
atas kawasan pulau-pulau (merupakan wilayah darat) dan kawasan laut. Kawasan
pulau-pulau yang merupakan wilayah darat Kabupaten Maluku Barat daya terdiri dari
pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil. Pulau-pulau besar tersebut dikelilingi oleh
pulau-pulau kecil, sehingga membentuk kawasan kepulauan. Untuk kondisi Geologi
di pulau Lakor adalah:
Satuan/Formasi Batuan
Satuan/Formasi batuan dapat diuraikan sebagai berikut (Sumber Peta Geologi
Lembar Moa, Damer dan Bandanaira Maluku) adalah:
Qa : Aluvium
o Pasir, kerikil dan kerakal mengandung pecahan ganggang, coral dan
moluska, endapan pantai
Qgp : Batugamping Koral
o Batugamping terumbu, setempat membentuk undak-undak, sisipan tufa
gampingan berbatu apung.
Tmgp : Batugamping Klastik
o Batu gamping klastika
TRgp : Batugamping Berlapis
o Batu gamping klastika berlapis baik.
PTRgp : Batu gamping Merah
o Batugamping klastika, setempat bersisipan tipis serpih dan batu pasir.. Satuan
ini disetarakan dengan Formasi Maubisse di Timor.
Halaman 3-5
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Ps : Serpih
o Serpih dengan sisipan batu pasir, sebagian gampingan.
Qv : Breksi Gunungapi
o Breksi Vulkanik bersusunan andesit sampai basal, tuf dan bersisipan napal
tufan.
Tv : Lava
o Lava bersusunan andesit sampai basal.
pTof : Batuan Ultrabasa
o Wherlit, serpentinit dan dunit. Terubah kuat.
pPm : Batuan Malihan
Sekis bersisipan genis, filit dan batu gampng malih.
Tmpb : Satuan Bancuh
Satuan ini terdiri dari bermacam bongkah batuan beku, batuan sedimen dan batuan
malihan yang terkurung dalam massa-dasar serpih tergerus.
Kondisi iklim di Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya dipengaruhi oleh Laut Banda,
Laut Arafura dan Samudera Indonesia, juga dibayangi oleh Pulau Irian dibagian timur
dan Benua Australia di bagian selatan. Secara umum, wilayah Kabupaten Maluku
Barat Daya memiliki iklim yang kering dikarenakan tingkat curah hujan yang rendah
kurang dari 2000 mm per tahun dan suhu rata-rata harian yang relatif tinggi. Beberapa
komponen iklim seperti musim, curah hujan suhu dan kelembaban udara.
Halaman 3-6
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
1. Musim
a. Keadaan musim teratur, musim Timur berlangsung dari bulan April sampai
Oktober. Musim ini adalah musim kemarau. Musim Barat berlangsung dari
bulan Oktober sampai Pebruari. Musim hujan pada bulan Desember sampai
Pebruari dan yang paling deras terjadi pada bulan Desember dan Pebruari.
c. Bulan April sampai Oktober bertiup angin Timur Tenggara. Angin kencang
bertiup pada bulan Januari dan Pebruari diikuti dengan hujan deras dan laut
bergelora.
d. Bulan April sampai September bertiup angin Timur Tenggara dan Selatan
sebanyak 91 % dengan angin Tenggara dominan 61 %.
e. Bulan Oktober sampai Maret bertiup angin Barat Laut sebanyak 50 % dengan
angin Barat Laut dominan 28 %. Curah Hujan
Curah hujan di Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk dalam kategori rendah,
namun untuk wilayah pulau Lakor yang termasuk bagian dari kepulauan Lemola,
curah hujannya kurang dari 1000 mm per tahun.
a. Suhu rata–rata untuk tahun 2007 sesuai data dari Stasiun Meteorologi adalah
27,4 OC dengan suhu minimum absolut rata-rata 21,6 OC dan suhu maksimum
absolut rata-rata 32,8 OC.
3. Tipe Iklim
Halaman 3-7
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Tipe gunung api ini adalah strato yang terletak di Pulau di lautan Banda dengan posisi
geografi 6º38,5’LS dan 126º39’BT. Menurut Neumann Van Padang (1951),
gunungapi ini merupakan pulau kecil yang bulat dan terutama dibangun oleh aliran
lava.
Kegiatan gunungapi ini hanya tercatat dua kali oleh Neumann Van Padang (1951)
yaitu pada tahun 1512 dan 1699.Sedangkan mengenai letusan tahun 1934,
keterangan lebih lanjutnya tidak ada.Adapun pulau gunungapi ini tidak berpenduduk
dengan letaknya kurang lebih 240 km sebelah utara Pulau Wetar.Daerah bahaya
dperkirakan meliputi daerah berbentuk lingkaran dengan jari-jari 3 km dengan titik
letusan sebagai pusatnya. Luas daerah bahaya ini kurang lebih 28,3 km2 dan tidak
didiami manusia karena sebagian besar terdiri dari laut. Daerah waspada
diperkirakan meliputi di luar daerah bahaya dengan jari-jari 5 km dengan titik letusan
yang sama. Luas daerah waspada ini kurang lebih 50 km2 dan juga tidak
berpenduduk karena seluruhnya terdiri dari laut.
1) Laut
Laut dan pantai di Kabupaten Maluku Barat Daya mengandung potensi yang cukup
baik, Potensi laut ini semakin besar tatkala dapat mengelola dan memanfaatkan
kawasan pesisir pantai, dan bagian-bagian lain dari laut, seperti padang lamun, dan
muara, khususnya untuk kawasan budidaya perikanan, pengendalian dan
pemanfaatan air.
Halaman 3-8
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
3) Gelombang
Gelombang laut terbentuk karena adanya proses alih energi dari angin ke permukaan
laut, atau pada saat-saat tertentu disebabkan oleh gempa di dasar laut. Gelombang
ini merambat ke segala arah membawa energi yang kemudian dilepaskan ke pantai
dalam bentuk hempasan ombak. Gelombang yang mendekati pantai akan mengalami
pembiasan, akan memusat jika mendekati tanjung (semenanjung), menyebar jika
menemui cekungan. Selain itu gelombang yang menuju perairan dangkal akan
mengalami spilling, plunging, colapsing, atau surging tergantung dari keadaan
topografi dasar lautnya (sea bottom topography).
Gelombang permukaan laut sangat dominan ditentukan oleh angin (lama bertiup,
kekuatan atau kecepatan) disamping panjang fetch (panjang rambatan gelombang).
Angin yang berhembus cepat dan bertiup lama serta berhembus melalui samudera
luas dapat membangkitkan gelombang besar.Arah perambatan gelombang
bergantung kepada arah angin bertiup.
Halaman 3-9
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
4) Arus
Gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkan arus pantai (nearshore
current) yang berpengaruh terhadap proses sedimentasi ataupun abrasi di pantai.
Pola arus pantai ini terutama ditentukan oleh besarnya sudut yang dibentuk antara
gelombang yang datang dengan garis pantai. Jika sudut datang cukup besar, maka
akan terbentuk arus menyusur pantai (long shore current) yang disebabkan oleh
perbedaan tekanan hidrostatik. Selain gelombang, pasang surut juga merupakan
parameter oseanografi lain yang penting sebagai pembangkit arus di pantai. Arus
yang disebabkan oleh pasut ini dipengaruhi oleh dasar perairan. Arus pasut yang
terkuat akan ditemui di dekat permukaan dan akan menurun kecepatannya semakin
mendekati dasar perairan.
Dua faktor utama yang menentukan arus di pantai tersebut belum banyak diteliti di
wilayah kajian.menurut laporan P30-LIPI Ambon tahun 1992 Pola arus perairan Laut
Banda dipengaruhi oleh pasang surut.
5) Batimetri
Perairan laut Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan tepian Laut Banda.Laut
Banda merupakan perairan dalam (kedalaman mencapai 7.440 m).Di Laut Banda
tidak dijumpai adanya palung (basin), punggung (rise, ridge) maupun gunung bawah
laut (sea mount).Paparan benua (continental shelf) yang luas memberikan peluang
aktifitas perikanan pantai untuk kegiatan perikanan tangkap.
Laut Banda ini berbatasan langsung dengan di bagian selatan berbatasan langsung
dengan Laut Timor dan Selat Wetar, di bagian timur berbatasan dengan Laut Arafuru
dengan paparan Sahul dengan kedalaman tidak melebihi 100 m.
Halaman 3 - 10
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Jumlah penduduk Kecamatan lakor pada tahun 2016 adalah 2.115 jiwa. Desa Letoda
sebagai Ibukota Kecamatan Lakor memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu 857 jiwa.
Dan Desa Sera merupakan desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi.
Persentase Kepadatan
No Nama Desa
Penduduk Penduduk per km2
1 Desa Letoda 25,76 0,16
2 Desa Ketty 10,13 0,12
3 Desa Sera 9,50 0,12
4 Desa Yamluli 7,09 0,04
5 Desa Lolotwara 11,09 0,04
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Halaman 3 - 11
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Jenis Kelamin
No Jumlah
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan
1 0-4 141 125 266
2 5-9 157 124 281
3 10-14 97 115 212
4 15-19 68 36 104
5 20-24 46 49 95
6 25-29 58 70 128
7 30-34 73 62 135
8 35-39 55 71 126
9 40-44 55 46 101
10 45-49 57 92 149
11 50-54 63 66 129
12 55-59 49 54 103
13 60-64 43 63 106
14 65-69 33 39 72
15 70-74 23 26 49
16 75* 28 31 59
Jumlah 1.046 1.069 2.115
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Halaman 3 - 12
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
75*
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
-150 -100 -50 0 50 100 150 200
Perempuan Laki-laki
Gambar. 3 - 4 Grafik Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kecamatan Lakor
Di Kecamatan Lakor, sarana pendidikan sudah tersedia mulai dari Sekolah Dasar
sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Tahun ajaran 2016/2017 jumlah murid
Sekolah Dasar dengan jumlah murid 363 jiwa, jumlah murid Sekolah Menengah
Pertama dengan jumlah murid 140 jiwa, dan jumlah murid Sekolah Menengah Atas
jumlah murid 102 jiwa. Maka jumlah total murid yang ada di Kecamatan Lakor
sebanyak 625 jiwa.
Desa Letoda sebagai pusat Ibukota Kecamatan Lakor mendominasi banyaknya murid
dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Hal tersebut wajar sekali
dimana Desa Letoda memiliki gedung Sekolah Menengah Atas.
Tingkat Pendidikan
No Nama Desa Jumlah
SD SMP SMA
1 Desa Letoda 169 89 102 360
2 Desa Ketty 53 - - 53
3 Desa Sera 47 51 - 98
4 Desa Yamluli 52 - - 52
5 Desa Lolotwara 62 - - 62
Jumlah 383 140 102 625
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Secara umum penggunaan lahan di Kabupaten Maluku Barat Daya berdasarkan Peta
Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Maluku (SK Menhutbun No.415/Kpts-II/ 1999)
Halaman 3 - 13
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Halaman 3 - 14
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Halaman 3 - 15
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Sektor pertanian yang ada di Kecamatan Lakor dibagi menjadi dua bagian yaitu
tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Adapun tanaman pangan yang ada
seperti jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar. Sedangkan untuk
tanaman perkebunan adalah kelapa.
Tanaman pangan yang mendominasi di Kecamatan lakor adalah jagung dimana luas
panen tanaman ini seluas 85 Ha, sedangkan luas lahan panen ubi kayu seluas 25
Ha. Sedangkan untuk tanaman pangan lainnya yang berada di Kecamatan Lakor
seperti kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar luas panennya adalah 1 Ha.
Luas Panen
No Jenis Tanaman
(Ha)
1 Padi Sawah -
2 Padi Ladang -
3 Jagung 85
4 Kedelai -
5 Kacang Tanah 1
6 Kacang Hijau 1
7 Ubi Kayu 25
8 Ubi Jalar 1
Jumlah 113
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Produksi tanaman perkebunan yang ada di Kecamatan Lakor hanyalah dari hasil
perkebunan kelapa. Dari luas kebun kelapa seluas 12 Ha maka menghasilkan panen
sebesar 2,6 ton.
Halaman 3 - 16
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Komoditi ternak pada tahun 2016 di Kecamatan Lakor pada umumnya masyarakat
peternak memiliki peternakan sapi potong, kerbau, kuda, kambing, dan babi. Jumlah
populasi sapi potong sebanyak 102 ekor, kerbau sebanyak 52 ekor, kuda sebanyak
96 ekor, kambing sebanyak 11.214 ekor, dan babi sebanyak 3.825 ekor.
Luas Panen
No Jenis Tanaman
(Ha)
1Sapi Perah -
2Sapi Potong 102
3Kerbau 52
4Kuda 96
5Kambing 11.214
6Domba -
7Babi 3.825
Jumlah 15.289
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Pedagang Pedagang
No Nama Desa
Menengah Kecil
1 Desa Letoda 2 15
2 Desa Ketty - 7
3 Desa Sera 1 9
4 Desa Yamluli - 6
5 Desa Lolotwara - 5
Jumlah 3 42
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2017
Halaman 3 - 17
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Sarana pendidikan merupakan hal penting guna mencerdaskan anak bangsa. Pada
tahun 2016 di Kecamatan Lakor terdapat fasilitas sarana pendidikan dari mulai
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Sekolah
Dasar tersebar di desa-desa pada Kecamatan Lakor, sedangkan Sekolah Menengah
Pertama hanya berada di Desa Letoda dan Desa Sera, untuk Sekolah Menengah
Atas hanya ada di Desa Letoda saja.
Sarana Pendidikan
No Nama Desa Jumlah
SD SMP SMA
1 Desa Letoda 3 2 1 6
2 Desa Ketty 1 - - 1
3 Desa Sera 1 1 - 2
4 Desa Yamluli 1 - - 1
5 Desa Lolotwara 1 - - 1
Jumlah 7 3 1 11
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2018
Halaman 3 - 18
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Fasilitas kesehatan
No Kecamatan
RS RB Puskesmas Posyandu klinik Polindes
1 Desa Letoda - - 1 3 - -
2 Desa Ketty - - - 1 - -
3 Desa Sera - - 1 1 - -
4 Desa Yamluli - - - 1 - -
5 Desa Lolotwara - - - 1 - -
Jumlah - - 2 7 - -
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2018
Sarana Perdagangan
No Kecamatan
Pasar Toko Kios lainnya
1 Desa Letoda 1 2 17 -
2 Desa Ketty - - 2 -
3 Desa Sera - 1 12 -
4 Desa Yamluli - - 2 -
5 Desa Lolotwara - - 2 -
Jumlah 1 3 35 -
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2018
Halaman 3 - 19
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Gereja
BTS
SD Inpres Werwawan
SMAN Lakor
TK
Halaman 3 - 20
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN MASTERPLAN IBUKOTA KECAMATAN LAKOR
Halaman 3 - 21