Menimbang : a. bahwa terapi gizi medis adalah terapi gizi khusus untuk
penyembuhan penyakit baik akut maupun kronis, serta
merupakan suatu penilaian terhadap kondisi pasien
sesuai dengan intervensi yang telah diberikan, agar
pasien serta keluarganya dapat menerapkan
rencana diet yang telah disusun;
Menetapkan :
Ditetapkan di Meureudu
Pada tanggal 04 Juli 2018 M
20 Syawal 1439 H
KEBIJAKAN PEDOMAN TERAPI GIZI
RUMAH SAKIT UMUM PIDIE JAYA
a. Domain Asupan
Adalah masalah aktual yang berhubungan dengan asupan
energi, zat gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan baik
yng melalui oral maupun parenteral dan enteral.
b. Domain Klinis
Adalah masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau
fisik/fungsi organ.
c. Domain Perilaku/Lingkungan
Adalah masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan,
perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan akses keamanan
makanan.
7. Kebijakan Intervensi Gizi
a. Perencanaan Intervensi
Disusun dengan merujuk pada diagnosis gizi yang
ditegakkan. Output dari intervensi ini adalah tujuan yang
terukur, preskripsi diit dan strategi pelaksanaan
(implementasi).
Perencanaan intervensi meliputi :
1) Penetapan tujuan intervensi
2) Perskripsi diit
3) Menggambarkan rekomendasi mengenai kebutuhan energi
dan zat gizi individul, jenis diit, bentuk makanan, komposisi
zat gizi, frekuensi makan/jadwal pemberian diit, jalur
makanan.
b. Implementasi intervensi
Diitisien melaksanakan dan mengkomunikasikan rencana
asuhan kepada pasien dan tenaga kesehatan atau tenaga lain
yang terkait. Kegiatan ini juga termasuk pengumpulan data
kembali, dimana dan tersebut dapat menunjukkan respons
pasien dan perlu atau tidaknya modifikasi intervensi gizi.
9. Kebijakan Konseling
Tujuan konseling adalah memberikan edukasi untuk memahami
dan mampu mengubah perilaku diet pasien sesuai dengan yang
dianjurkan. Konseling diberikan kepada pasien dan atau
keluarganya yang membutuhkan untuk mendapatkan penjelasan
tentang diet yang harus dilaksanakan oleh pasien sesuai dengan
penyakit dan kondisinya. Konseling dilakukan oleh anggota tim
sesuai dengan kompetensinya.
10. Kebijakan Perencanaan Terapi Nutris
a. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi
1) Perhitungan kebutuhan gizi
2) Perhitungan kebutuhan protein
a. Monitoring perkembangan
1) Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien
2) Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai
dengan rencana atau perskripsi diet
3) Menetukan apakah status pasien tetap atau berubah
4) Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun negatif
5) Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak
adanya perkembangan dari kondisi pasien
b. Mengukur hasil
Hal yang diukur jelas tergambar pada komponen tanda dan
gejala dari diagnosis gizi
c. Evaluasi hasil
1) Evaluasi proses untuk melihat tingkat partisipasi pasien
2) Evaluasi dampak untuk melihat keberhasilan terapi nutrisi
Ditetapkan di Meureudu
Pada tanggal 04 Juli 2018 M
20 Syawal 1439 H