I Dewa Ayu Made Sri Suryaningsih1), Widdhi Bodhi1), Widya Astuty Lolo1)
1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115
ABSTRACT
Pain is defined as a sensory and emotional experience that associated with tissue damage. The
purpose of this research is to find the analgetic effect of the conferral of kersen leaf extract (Muntingia
calabura L.) peroral in mice which then observed the amount of wriggle after the heat induction. This
study used 15 mice divided into 5 treatment groups as follows: negative control group (CMC), positive
control group (Paracetamol), 0.092 g leaf extract group, 0,184 g leaf extract group and 0.368 g leaf
extract group. The number of mice responses to the pain stimuli observed prior to the administration of
the test solution, and the comparison can be seen between before and after the administration of the test
solution. The observation was performed for 1 minute; the change of mice response was seen at minute of
30, 60, 90, and 120, respectively. The data were analyzed statistically by One-Way ANOVA (Analysis Of
Variance) test in table and graph form.
ABSTRAK
Nyeri didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efek analgetik dari pemberian ekstrak daun
kersen (Muntingia calabura L.) peroral pada mencit yang kemudian diamati jumlah geliatnya setelah
diinduksi panas. Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok
perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (CMC), kelompok kontrol positif (Parasetamol), kelompok
ekstrak daun kersen 0,092 g, kelompok ekstrak daun kersen 0,184 g dan kelompok daun kersen 0,368 g.
Jumlah respon mencit terhadap rangsangan nyeri diamati sebelum pemberian larutan uji, dapat dilihat
perbandingan antara sebelum pemberian larutan uji dan sesudah pemberian larutan uji. Pengamatan
dilakukan selama 1 menit, perubahan respon mencit dilihat pada menit ke 30, 60, 90, dan 120. Data
dianalisis secara statistik uji One-Way ANOVA (Analysis Of Variance) bentuk tabel dan grafik.
Kata kunci : Analgetik, Daun Kersen (Muntingia calabura L.), Mus musculus
67
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
68
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
Prosedur Penelitian =( )
Pembuatan Ekstrak Daun Kersen
= 1,82 mg/20 g mencit
Serbuk daun kersen ditimbang
Dosis Ekstrak Daun Kersen
sebanyak 276,2 g, kemudian direndam
dengan pelarut etanol 96% sebanyak 250 Nilai konversi dosis untuk manusia
mL selama 5 hari terlindung dari cahaya. dengan BB 70 kg pada mencit dengan BB
Selama perendaman tiap hari dilakukan 20 gram adalah 0,0026. Rata-rata orang
pengadukan. Setelah 5 hari dilakukan Indonesia beratnya 50 kg. Dosis daun kersen
penyaringan dengan menggunakan kertas (Muntingia calaburan L.) yang biasanya
saring (filtrat 1). Sisa dari ekstrak tersebut digunakan dalam masyarakat adalah 50 g
kembali diekstrak dengan 200 mL etanol maka dosis untuk mencit adalah :
69
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
70
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
Tabel 1. Total rata – rata respon mencit pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan
kelompok perlakuan (ekstrak etanol daun kersen) dosis 0,092 g, 0,184 g, dan 0,368
35
30
25
Kontrol Negatif
20 Kontrol Positif
Ekstrak 0,092 g
15
Ekstrak 0,184 g
10 Ekstrak 0,368 g
0
T0 T1 T2 T3 T4
Keterangan :
T0 : Waktu sebelum perlakuan
T1 : Waktu pemberian pada menit ke 30 dari T0
T2 : Waktu pemberian pada menit ke 60 dari T0
T3 : Waktu pemberian pada menit ke 90 dari T0
T4 : Waktu pemberian pada menit ke 120 dari T0
71
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
73
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
74
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
Harborne, J, B., 1987, Metode Fitokimia; Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia Buku
Penemuan Cara Modern Panduan Kuliah Mahasiswa
Menganalisis Tumbuhan, Terbitan Kedokteran dan Program Strata 1
kedua, penerbit ITB, Bandung. Fakultas Bioekssakta. EGC. Jakarta.
Hayes, E.R dan Kee, J.L. 1993. Suryanto, Edi. 2012. Fitokimia Antioksidan.
Farmakologi. WB Saunders PMN, Surabaya.
Company.
Tjay, T.H. & Rahardja, K. 2007. Obat-obat
Hardono, Joko. 1997. Obat Tradisional Penting. Edisi Keenam, 570-572.
Dalam Zaman Teknologi. Majalah PT. Elexx. Media Komputindo.
Kesehatan Masyarakat Jakarta.
75