Anda di halaman 1dari 27

BAB III

PELAKASAAN HAK DAN KEWAJIBAN NAFKAH KELUARGA DI

DESA PONDOK KASO TENGAH KECAMATAN CIDAHU KABUPATEN

SUKABUMI

A. Kondisi Objektif Desa Pondok Kaso Tengah

1. Letak Geografis

Desa Pondok Kaso adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan

Cidahu Kabupaten Sukabumi secara geografis terletak di 106, 36 BT dan terletak

di 647,55 LS. Topografi Desa Pondok Kaso Tengah termasuk dalam kategori

daerah dataran rendah dengan ketinggian 600 M di atas permukaan laut

(600mdpl). Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jaya bakti, sebelah Barat

berbatasan dengan Desa Jaya Bakti, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa

Cipanengah, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Babakan Jaya. Desa Pondok

Kaso Tengah Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi sampai dengan bulan

April Tahun 2017 dengan pembagian wilayah administrasi yang terdiri dari 3

Dusun, 5 RW, dan 26 RT.

Jarak dari Desa Pondok Kaso Tengah ke Kecamatan Cidahu 9 Km

sedangkan jarak ke Kabupaten Sukabumi 80 Km, ini membuktikan bahwa Desa

Pondok Kaso Tengah sangat jauh dengan perkotaan sehingga masyarakat merasa

kesulitan jika ada kepentingan yang berkaitan dengan Hukum dan begitu pula

ketika membutuhkan keperluan yang tidak tersedia di perkampungan, sehingga

harus rela dengan menempuh jarak yang begitu jauh dengan menggunakan

49
50

kendaraan. Apalagi sekarang fasilitas kendaraan umum sudah banyak hampir 24

jam siang malam sehingga masyarakat merasa nyaman.

Penduduk Desa Pondok Kaso Tengah berjumlah cukup padat ditambah

lagi dengan banyaknya pendatang yang ingin menetap disana, sehingga jumlah

penduduk setiap tahunnya selalu meningkat.

Jumlah Penduduk Desa Pondok Kaso adalah sebagai berikut :

Tabel 1

No RW Jumlah Jumlah Laki-laki Perermpuan

KK jiwa

1 RW 001 416 1.460 747 713

2 RW 002 426 1.594 834 760

3 RW 003 413 1.523 759 764

4 RW 004 286 1084 550 534

5 RW 005 259 975 4`93 482

JUMLAH 1.800 6.636 3.383 3.253

Sumber : Profil Desa Pondok Kaso Tengah Tahun 2016

Dalam organisasi tentunya mempunyai visi dan misi masing-masing demi

tercapainya sebuah tujuan dan harapan yang diinginkan oleh semua masyarakat,

karena harapan masyarakat adalah adanya perubahan sehingga merasa nyaman

dengan mengatasi semua masalah yang ada pada masyarakat ini merupakan salah

satu layanan masyarakat yang harus siap melayani 24 jam. Adapun visi dan misi

Desa Pondok Kaso Tengah yaitu sebagai berikut:


51

Visi Desa Pondok Kaso sebagai berikut “Terwujudnya Desa Pondok Kaso

Tengah sebagai Desa mandiri melalui bidang pertanian dan usaha kecil

menengah”.

Selain penyusun visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat suatu

pertanyaan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapai visi tersebut.

Adapun misi Desa Pondok Kaso Tengah :

1. Memperbaiki dan menambah sarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan

sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan formal dan nonformal.

2. Pengembangan usaha pertanian dalam upaya peningkatan kesejahteraan.

3. Peningkatan pengelolaan potensi asli desa.

4. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih serta berakhlak Al-

karimah melalui pelaksanaan Otonomi Daerah.

2. Kondisi Pendidikan Dan Agama

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan. Manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari pendidikan ajaran

Agama Islam jauh-jauh hari telah mewajibkan umatnya untuk selalu menuntut

ilmu, menggali, meneliti, mengembangkan dan mengajarkannya kepada orang

lain. Secara umum, pendidikan merupakan sebuah proses untuk mengolah dan

mengembalikan manusia pada fitrahnya. Kenapa demikian, karena Pendidikan

merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial guna menjamin perkembangan

dan kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan.


52

Namun banyak juga di kalangan masyarakat yang tidak melanjutkan

sekolah dengan beberapa alasan yang paling utama adalah masalah biaya, karena

penghasilan yang di dapat tidak sesuai biaya pendidikan

Kondisi tingkat Pendidikan di Desa Pondok Kaso Tengah adalah sebagai

berikut :

Tabel 2

No Tingkat pendidikan Jumlah

1 Taman kanak-kanak 60 orang

2 Sekolah dasar 2.762 orang

3 SMP/SLTP 1.465 orang

4 SMA/SLTA 761 orang

5 Akademi/D1-D3 37 orang

6 Sarjana S1 32 orang

Sumber : Profil Desa Pondok Kaso Tengah Tahun 2016

Data di atas menunjukan bahwa mayoritas tingkat pendidikan di Desa

Pondok Kaso Tengah hanya sampai pada SLTP. Karena untuk melanjutkan ke

tingkat lebih tinggi sangat membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga mereka

tidak bisa melanjutkannya karena penghasilannya tidak sesuai dengan biaya

pendidikan, begitu pula jarak untuk menempuh sekolah sangat jauh terutama pada

tingkat SMA/SLTA harus menempuh jarak sekitar empat KM, sedangkan SMK

harus menempuh jarak sekitar delapan KM, semua ini hanya bisa di tempuh

dengan kendaraan, itu sebabnya mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan ke

tingkat yang lebih tinggi karena memakan ongkos yang membutuhkan biaya
53

sekitar lima ribu belum termasuk uang jajan, sedangkan penghasilan hanya pas-

pasan kadang pas untuk biaya SPP. Desa Pondok Kaso Tengah hanya terdapat

fasilitas pendidikan sampai tingkat SLTP.

Desa Pondok Kaso Tengah juga terdapat beberapa Lembaga Pendidikan

yang dapat membantu pengetahuan anak-anak agar menjadi orang yang pintar dan

bermanfaat buat dirinya maupun orang lain, pendidikan tersebut di antaranya :

a. Paud sebanyak 2 (dua) buah, dengan 8 (delapan) orang guru, dan 59 (lima

puluh sembilan) orang murid.

b. Madrasah Diniyah (MD) sebanyak 3 (tiga) buah, dengan 12 (dua belas)

orang guru, dan 112 (seratus dua belas) orang murid.

c. Sekolah Dasar (SD) seabanyak 2 (dua) buah, dengan 20 (dua puluh) orang

guru, dan 525 (lima ratus dua puluh lima) orang murid.

d. Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 (satu) buah, dengan 20

(dua puluh) orang guru, dan 648 (enam ratus empat puluh delapan) orang

murid .

e. Pondok Pesantren dengan jumlah sebanyak 2 (dua) buah (Profil Desa

Pondok Kaso Tengah Tahun 2016).


54

Mengenai Agama yang dianut oleh penduduk Desa Pondok Kaso Tengah

adalah:

Tabel 3

No Agama Jumlah

1 Islam 6.636

2 Kristen -

3 Katolik -

4 Hindu -

5 Budha -

Sumber: Profil Desa Pondok Kaso Tengah Tahun 2016

Dari data di atas menunjukan bahwa, semua masyarakat Desa Pondok

Kaso Tengah menganut Agama Islam terbukti dengan adanya beberapa masjid

dan majlis ta’lim, sehingga dapat menguatkan keimanan dan ketaqwaan mereka

dengan diadakannya bimbingan rohani yang rutin dilaksanakan. Apalagi dengan

adanya sebuah Pondok Pesantren yang merupakan tempat mencari ilmu yang

dapat mendidik anak-anak yang berkopetensi agar mempunyai dasar agama yang

kuat, karena ilmu merupakan sebagai pondasi untuk masa depan anak agar

menjadi orang yang selalu Istiqamah dan mentaati segala ajaran Agama Islam,

berakhlak mulia dan bermanfaat dunia akhirat.

3. Kondisi Sosial Ekonomi

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Desa Pondok Kaso

Tengah adalah:
55

Tabel 4

No Mata pencaharian Jumlah

1 Buruh harian 664 orang

lepas

2 Wiraswasta 503 orang

3 Karyawan swasta 407 orang

4 Transfortasi 35 orang

5 Perdagangan 32 orang

6 PNS 23 orang

7 Guru 22 orang

8 Petani 11 orang

9 Dokter 2 orang

10 Polisi 1 orang

Sumber : Profil Desa Pondok Kaso Tengah Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, mayoritas mata pencaharian

penduduk Desa Pondok Kaso Tengah adalah sebagai petani terbukti dengan

adanya pesawahan yang begitu luas, sehingga masyarakat Desa Pondok Kaso

Tengah demi memenuhi kebutuhan hidup mereka berusaha untuk mendapatkan

hasil dari lahan pertaniannya. Pekerja ini tidak dibatasi baik ibu, bapak bahkan

anak-anak pun bisa membantunya, disamping sebagai petani banyak juga


56

sebagian dari mereka sebagai pengembala hewan untuk mendapatkan uang

tambahan, karena sebagai petani terbatas hanya akan mendapatkan penghasilan

ketika musim hujan tiba.

Masyarakat Desa Pondok Kaso Tengah pada umumnya melakukan

kegiatan bercocok tanam sekali dalam setahun, karena lahan pertanian yang

dimanfaatkan merupakan lahan pertanian tanah air hujan, sehingga pemanfaatan

berbagai jenis kondisi tidak maksimal seperti, kacang tanah, sayur mayur, jagung,

Desa Pondok Kaso Tengah tidak memilki irigasi, sehingga para petani maupun

petani penggarap hanya mengandalkan turunnya hujan bercocok tanam, meskipun

para petani hanya setahun sekali mendaya gunakan lahan pertanian, di saat musim

kemarau atau musim paceklik sebagimana masyarakat ada yang bekerja keluar

daerah baik yang menjadi buruh tani maupun serabutan.

4. Populasi Keluarga Pekerja Industri

Secara kuantitas para istri yang dominan bekerja untuk mencukupi

kebutuhan nafkah keluarga di Desa Pondok Kaso Tengah Pada Tahun 2016

seluruhnya berjumlah enam puluh tujuh orang, peneliti hanya mengambil sample

dari beberapa pasangan suami istri yang istrinya sebagai pekerja industri sebagian

ada yang bertahan sampai sekarang dalam menjaga keutuhan rumah tangga ada

juga sebagian yang mengalami problem yang berakhir pada perceraian.

Dapat dilihat dari data yang menunjukan bahwa, istilah yang lebih

dominan dalam mencari nafkah dengan data sebagai berikut :


57

Tabel 5

No Nama Pekerjaan istri Pekerjaan suami Jumlah anak

1 EL Pekerja industri Pengembala 2 anak

2 RN Pekerja industri Petani 2 anak

3 SO Pekerja industri Bangunan 3 anak

4 HYT Pekerja industri Petani 1 anak

5 IS Pekerja industri Pengangguran 2 anak

6 RO Pekerja industri Tukang ojek 3 anak

7 DE Pekerja industri Pengangguran 2 anak

Sumber : Hasil Penelitian

Dari tabel di atas terbukti bahwa, mata pencaharian para pekerja industri di

Desa Pondok Kaso Tengah lebih unggul disebanding mata pencaharian suaminya

masing-masing. Hal ini lebih dikuatkan lagi dengan gaji hasil pekerjaannya,

kebutuhan keluarga sehari-hari terutama pada pendidikan anak yang

membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan penghasilan suami tidak

menetap bahkan ada juga yang tidak mendapatkan penghasilan sama sekali hanya

mengharapkan dari istri.

Dari beberapa pasangan suami istri yang istrinya bekerja sebagai pekerja

industri ada salah satu yang lebih menonjol dari segi materi yaitu pasangan dari

EL dengan KC, mereka bisa memanfaatkan penghasilannya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, sehingga mampu membuat rumah, membeli kendaraan,


58

sampai mampu menyekolahkan anak. Padahal mereka berawal dari orang yang

tidak punya bahkan tempat tinggal pun masih serumah dengan mertua.

B. Latar Belakang Seorang Istri Mencari Nafkah Keluarga Di Desa Pondok

Kaso Tengah

Suatu tanggung jawab tidak hanya dibebankan kepada suami atau kepala

keluarga saja, akan tetapi masing-masing anggota keluarga lainnya termasuk istri

serta anak-anaknya, mereka juga mempunyai tanggung jawab yang harus mereka

laksanakan. Sebagimana contoh seorang istri mengurus anak, memasak dan lain-

lain. Sedangkan seorang anak yaitu taat pada orang tua. Tugas-tugas tersebut

harus senantiasa mereka kerjakan, demi untuk keharmonisan keluarga. Apabila

tugas dan tanggung jawab itu tidak dilaksanakan maka akan muncul masalah

dalam keluarga.

Konflik yang muncul bisa jadi diakibatkan oleh satu orang anggota

keluarga, sebagai contoh seorang suami yang tidak bekerja dan hanya berdiam diri

di rumah karena tidak mempunyai pekerjaan atau penghasilan yang tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan demikian muncullah masalah

dalam keluarga tersebut dimana mencukupi kebutuhan keluarga tidak terpenuhi.

Dengan demikian hal tersebut dapat berakibat buruk bagi masa depan anak

serta keluarga. Namun jika suami istri saling membantu dan selalu sabar dalam

mengahadapi kemelut rumah tangga seperti yang terjadi pada beberapa keluarga

yang istrinya menjadi pekerja industri maka hubungan suami istri akan langgeng.

Para suami melaksanakan tanggung jawab istri, yaitu mengurus anak dan

keluarganya. Mereka mengakui sebenarnya tidak mudah mengemban tugas


59

mengurus anak serta keluarga tanpa ada bantuan dari seorang istri disampingnya.

Namun demi mencukupi keperluan dan kebutuhan keluarga dengan berat hati

mereka lakukan.

Mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban suami istri ketika istri sebagai

pekerja industri di Desa Pondok Kaso Tengah, menurut para responden ini sangat

sulit sekali, tapi mereka melakukannya dengan adanya kesepakatan awal antara

suami istri sebelum istri berangkat bekerja. Adapun pelaksanaannya yaitu ketika

suami sedang di rumah otomatis para suami mengurus pekerjaan rumah dan

mengatur segala kebutuhan sehari-hari dan yang paling utama mengurus dan

memperhatikan perkembangan pendidikan anak. Sedangkan para istri bekerja

untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan bisa menjaga diri.

Kenyataan yang terjadi di lapangan, khususnya di Desa Pondok Kaso

Tengah Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi yaitu adanya beberapa masalah

yang terjadi dimasyarakat ternyata istri yang menafkahi keluarga.

1. EL telah menikah beberapa tahun yang lalu, dan sekarang telah

mempunyai 2 orang anak. EL bekerja sebagai pekerja industri sedang kan

suami hanyalah sebagai pengembala yang tidak menentu penghasilannya.

Adapun kerja sehari-hari suami juga adalah mengantar jemput istri pergi

bekerja,mengurus anak dirumah dan mencuci pakaian dan memasak.

2. RN beberapa tahun yang lalu menikah dan sekarang telah mempunyai 2

orang anak. Dan sekarang suami masih tinggal di rumah orang tuanya RN.

RN yang sehari-harinya bekerja sebagai pekerja industri, sedangkan suami

hanya seorang petani dan ia juga bekerja mengurusi anak di rumah serta
60

mengurusi masalah rumah tangga. Dan suami kadang-kadang mengantar

jemput istriya pulang dari kerja.

3. SO menikah sejak beberapa tahun yang lalu. Sekarang sudah mempuyai 3

orang anak. SO bekerja sebagai pekerja industri, sedangkan suami hanya

seorang kuli bangunan dan mengurusi anak dirumah, mencuci, memasak

dan mengantar jempu anak ke sekolah.

4. IS sudah lima tahun bekerja sebagai pekerja industri, sedangkan suaminya

tidak bekerja, sekarang mereka telah mempunyai empat orang anak.

5. RO yang tergoda dengan laki-laki lain yang lebih tampan, banyak uang,

mempunyai penghasillan tetap, makanya dia lebih memilih orang lain

untuk mencari kesenangan dibanding keluarganya sendiri, padahal dia

sudah mempunyai anak yang masih membutuhkan kasih sayang dari

ibunya. Namun RO mengaku sudah tidak nyaman lagi karena penampilan

suami tidak berubah kelihatan kucel, penghasilannya sedikit dan tidak

menentu.

6. Suami IS membantu istrinya dalam mencari nafkah walaupun

penghasilannya tidak sebanding dengan istrinya, kadang penghasilannya

sekali-kali cukup buat keperluan sehari-hari seperti makan, uang jajan,

pakaian buat anaknya dan lain-lain. Tapi dia mengaku bahwa kebutuhan

yang memerlukan biaya yang sangat besar seperti bayaran SPP dia tidak

mampu untuk membayarnya hanya mengharapkan kiriman dari istrinya

(Wawancara 9 Juli 2017).


61

Diakui oleh para responden bahwa, tanggung jawab yang paling berat

adalah ketika mendidik anak terkadang anak bandel susah untuk di urus dan minta

jajan terus kebetulan uang sudah minim terkadang uang kiriman telah ditambah

lagi kebutuhan suami untuk bisa merokok ini membuat kepala pusing. Maka

setiap ada uang kiriman dari istri digunakan buat keperluan sehari-hari dan

digunakan untuk pendidikan anak bahkan disimpan sebagai celengan, kalau

terjadi pada anak yang masih kecil mereka tidak tahu yang penting uang itu harus

ada, beda halnya dengan anak yang sudah dewasa cukup dengan ucapan mereka

dapat memahami kondisi keuangan orang tua yang sebenarnya (Wawancara 9 Juli

2017).

Menurut Kepala Desa Pondok Kaso Tengah menjelaskan bahwa, kalau di

lihat dari kaca mata agama pelaksanaan hak dan kewajiban suami istri sudah tidak

ada, sebab itu telah melakukan pelanggaran, bahkan anak yang seharusnya diurus

malah dititipkan ke keluarganya atau ke neneknya, maka dia telah melakukan

dosa, sedangkan dalam Agama memperkerjakan orang tua ridha atau tidak tetap

itu perbuatan dosa (Wawancara 9 Juli 2017).

Ketika suami ditinggalkan oleh istrinya menjadi pekerja industri para

suami juga tidak tinggal diam kebanyakan para suami di Desa Pondok Kaso

Tengah berusaha juga untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga

dan membantu meringankan pekerjaan istri, yang seharusnya itu tanggung jawab

suami dalam mencari nafkah. Namun usaha para suami terkadang tidak bisa

mencukupi keperluan keluarga hanya cukup buat dirinya, karena penghasilan para

suami tidak menentu kadang ada dan tiada.


62

Dari data diatas dapat diketahui bahwa, pendapat suami sangatlah sedikit

sehingga tidak mungkin mencukupi kebutuhan keluarga terutama dalam masalah

pendidikan anak. Penghasilan suami sangat jauh bedanya dengan penghasilan

istri, mayoritas diantara mereka menghasilkan uang dalam satu bulan minimal

1.600.000 sampai 2.500.00 dari penghasilan para suami tidak ada yang sesuai

dengan penghasilan istri. Walaupun penghasilan suami tidak sesuai dengan apa

yang diharapkan, tapi dengan berusaha sekuat tenaga mengurus rumah tangga dan

mendidik anak, maka peran suami sebagai tanggung jawab keluarga sudah

terlaksana walaupun bukan bentuk materi yang dikeluarkan.

Adapun tata cara pelaksanaan tanggung jawab para suami terhadap

keluarganya yang ditinggalkan oleh istri yang menjadi pekerja industri:

1. Mengurus Anak Dari Segi Pendidikan Dan Agama

Seorang anak bagi keluarga merupakan anugrah yang diberikan Allah, dan

anak tersebut mempunyai dua potensi, yaitu bisa menjadi baik dan juga menjadi

buruk. Dan baik buruknya potensi anak sangat erat kaitannya dengan pendidikan

yang diberikan orang tuanya terutama pendidikan dan agama.

Orang tua adalah orang yang wajib mendidik dan menjaganya selalu

memperhatikan perkembangan anak agar menjadi orang yang baik yang selalu

mentaati ajaran Agama Islam.

Kewajiban orang tua untuk mendidik anak secara baik dan benar

dijelaskan dalam firman Allah dalam surah Al-Tahrim ayat 6 :

 
  
 
63

 
 
   
   
   
“Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yang
menjaganya malaikat yang kasar, keras yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan” (Soenarjo, dkk., 1989: 448).
Dari Ayat di atas menunjukan bahwa, anak merupakan generasi masa

depan yang nantinya sebagai penerus orang tua, diharapkan menjadi orang yang

bermanfaat baik buat dirinya maupun buat orang lain. Pendidikan Agama sangat

berpengaruh bagi anak sebagai pondasi untuk selalu melakukan hal-hal yang

disyari’atkan oleh agama agar tidak menjadi orang durhaka terhadap orang tua.

Orang tua hendaknya tidak hanya memprioritaskan kewajibannya pada

terpenuhinya kebutuhan materi saja, tetapi lebih dari itu kebutuhan anak-anak

akan cinta dan kasih sayang pun turut menjadi faktor penentu kepribadian anak.

Karena kualitas komunikasi antara anak dan orang tua mutlak perlu mendapat

perhatian. Apabila hal ini tidak terpenuhi, maka si anak pada akhirnya akan

mencari konfensasi di luar yang kemungkinan besar akan mendatangkan pengaruh

negatif dari pergaulan anak-anak tersebut.

Hal tersebut terbukti pada AP anak dari IS yang dirasanya kurang

perhatian dari orang tua terutama ibunya, karena ibunya sibuk bekerja sedangkan

bapaknya terbatas dalam memperhatikan anaknya akibat anak dititipkan pada

neneknya, sehingga anak tidak terkontrol dan berani melakukan hal-hal yang
64

dilarang oleh agama seperti mabuk-mabukan, perjudian, karena terpengaruhi oleh

lingkungan yang tidak baik (wawancara 9 Juli 2017).

Lain halnya dengan DG anak dari NE yang berada di bawah pengawasan

orang lain semenjak dirinya bercerai. Walaupun yang mengasuh adalah saudara

sendiri, tapi tetap saja anak tersebut berada di luar pengawasan orang tuanya. Bisa

dikatagorikan bahwa orang tuanya lepas tanggung jawab dalam anak. Padahal

walaupun perceraian itu sudah terjadi tapi kewajiban orang tua terhadap anak

masih wajib dilakukan apabila anak tersebut masih kecil masih butuh perhatian

dari orang tuanya terutama dalam masalah pendidikan buat masa depan dirinya

(wawancara 9 Juli 2017).

Pendidikan agama merupakan salah satu pembentukan sikap agar menjadi

orang yang berakhlak. Banyak sekolah-sekolah yang mengajarkan keagamaan

bagi anak-anak sebagai pondasi/bekal buat masa depannya, agar bisa

membedakan mana yang baik dan buruk.

Sebenarnya merupakan hal yang sangat sulit bagi para pekerja Industri

untuk mengambil keputusan dengan memilih bekerja diluar rumah, karena dengan

sangat terpaksa mereka harus meninggalkan suami serta anak-anak mereka,

namun mereka sudah mempunyai tekad yang cukup besar berani mengambil

resiko apapun demi kebutuhan keluarganya, mereka berpikir hal ini dilakukan

tidak lain untuk kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak agar anak mereka bisa

sekolah dan melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Karena istri

berangkat sebagai pekerja industri mempunyai tujuan, hal yang sangat penting

adalah untuk pendidikan anak agar menjadi orang yang sukses. Semua itu
65

membutuhkan biaya yang cukup besar selain buat kebutuhan sehari-hari ada juga

keperluan lain seperti biaya SPP, baju seragam dan uang jajan (wawanacara 9 Juli

2017).

2. Menjaga Kebutuhan Rumah Tangga

Pada dasarnya suami istri beserta anak-anak merupakan elemen penting

atau keluarga merupakan individu-individu yang memiliki karakteristik, hasrat,

persepsi dan pandangan yang berbeda. Perbedaan itu bisa menjadi petaka yang

mengakibatkan retaknya hubungan dalam keluarga, juga bisa menjadi aspek

potensial yang mewarnai keindahan suatu bangunan keluarga.

Suatu keluarga yang sudah terpenuhi seluruh kebutuhan materil dan

spiritualnya tidak bisa dianggap sebagai keluarga yang harmonis. Harmonisnya

sebuah keluarga tidak bisa diukur dengan materil. Harmonis hanya bisa dirasakan

oleh masing-masing anggota keluarga, penilaian harmonis adalah penilaian

personal.

Untuk memperhatikan keharmonisan suatu keluarga dengan melihat

indikatornya. Dan indikator utama keharmonisan keluarga adalah komunikasi

yang terbangun antara sesama anggota. Komunikasi merupakan salah satu faktor

yang sangat penting agar semua keluhan bisa diselesaikan bersama-sama, dan

sebagai penguat hubungan ikatan suami istri dan anak-anak.

Seperti yang dialami DS, KC dan NM dia sering melakukan komunikasi

dengan istri dan anaknya, biasanya dalam satu bulan empat kali itu sebabnya

mereka bisa mempetahankan hubungan keluarga sampai sekarang. Menurut

mereka komunikasi sangat penting dalam keluarga baik antara suami dengan istri,
66

istri dengan anak. Karena sebanyak apapaun kesulitan yang akan dihadapi kalau

dilakukannya bersama-sama maka semuanya akan selesai. Kalau hanya mengurus

rumah tangga mereka sudah biasa lakukan, tapi yang paling sulit cara mendidik

anak agar nurut itu sebabnya komunikasi dibutuhkan untuk menjaga

keharmonisan rumah tangga “jauh dimata dekat hati” itulah yang sering dia

ungkapkan (Wawancara 9 Juli 2017).

Beda halnya yang dialami oleh AD mengaku jarang komunikasi dengan

istrinya sehingga mengalami perceraian, istri selalu sibuk tidak ada waktu untuk

komunikasi, padahal ia mempunyai kesulitan dalam mengurus keluarga kemudian

AD merasa tidak ada perhatian lagi dari istrinya dan merasa kesepian yang pada

akhirnya melakukan perselingkuhan yang berdampak pada perceraian. Pada

akhirnya istri menyesal karena ingin mempertahankan keluarga terutama pada

masa depan anak supaya tidak merasa terlantar dan merasa tidak mempunyai

orang tua yang memperhatikannya (Wawancara 9 Juli 2017).

3. Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga

Sebuah keluarga tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai sehingga

rela melakukan apa saja yang dianggap itu baik dan benar. Dalam keluarga

banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi agar semuanya berjalan lancar

sehingga tidak mengakibatkan munculnya masalah yang berdampak pada

perceraian istri rela berangkat bekerja dengan meninggalkan suami dan anaknya

untuk mencari nafkah demi kebutuhan sehari-hari apalagi kebutuhan keluarga

semakin meningkat.
67

Apalagi sekarang peralatan dan kebutuhan sehari-hari semakin mahal

sedangkan penghasilan suami tidak menentu, salah satu jalan keluarnya adalah

istri berangkat menjadi pekerja industri dengan izin suaminya.

Secara umum kondisi perekonomian keluarga yang istrinya pekerja

industri di Desa Pondok Kaso Tengah Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi

tergolong kelas menengah ke bawah dan lebih jelasnya termasuk keluarga

prasejahtera, karena mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya yang

meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan lainnya. Para suami

mereka tidak mampu mencukupi nafkah/kebutuhan keluarga dengan kata lain

kurang cukupnya penunaian nafkah tersebut. Hal ini mendorong para istri dari

suami tersebut pergi keluar rumah sebagai pekerja industri dengan tujuan dapat

memenuhi nafkah/kebutuhan keluarga dan meningkatkan taraf hidup keluarga

yang lebih baik.

Di Desa Pondok Kaso Tengah tingkat pendapatan keluarganya dapat

diambil dari pendapatan para suami yang tetap bekerja dan ikut serta memenuhi

nafkah keluarga di Desa Pondok Kaso Tengah yang istrinya pekerja industri jenis

pekerjaannya yaitu sebagai buruh.

Melihat kondisi sekarang ini tidak menutup kemungkinan beban ekonomi

suami yang semakin berat. Dan fenomena ini dibuktikan dari hasil wawancara dan

responden, dimana harga barang-barang, kebutuhan pokok, dan kebutuhan rumah

tangga yang lainnya cenderung naik. Ini menandakan dampak krisis moneter yang

tidak dapat dihindari. Dan kebutuhan ekonomi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh

suami sebagai kepala rumah tangga.


68

Timbulnya ketimpangan ekonomi keluarga dari faktor apapun memerlukan

pemecahan yang serius, walau bagaimanapun istri sebagai pasangan suami,

dituntut untu ikut serta berperan dan bertanggung jawab. Karena pada dasarnya

suami istri memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengelola rumah tangga.

dengan catatan tidak mengganggu stabilitas keharmonisan rumah tangga dan izin

suami tentunya.

Fenomena di atas, tidak berarti istri di Desa Pondok Kaso Tengah tidak

melakukan peranannya dalam membantu meringankan beban ekonomi rumah

tangga. Sebagaimana 7 orang istri yang menjadi pekerja industri sebagai

pembantu rumah tangga dengan tujuan meringankan beban suami. Mereka

menjadi pekerja industri karena suami tidak dapat memenuhi kebutuhan atau tidak

tercukupinya kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, adanya penyimpangan yaitu

istri yang mencukupi nafkah keluarga.

C. Pelaksanaan Penunaian Nafkah Pada Keluarga Yang Istrinya Pekerja

Industri Di Desa Pondok Kaso Tengah

Suami adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap

kebutuhan keluarga sehingga apapun yang terjadi pada keluarga sehingga apapun

yang terjadi pada keluarga maka suamilah yang bertanggung jawab. Tapi pada

kenyataannya tidak demikian karena istilah yang lebih berperan dalam memenuhi

kebutuhan keluarga dengan berusaha keras dalam bekerja agar mendapatkan

penghasilan yang cukup untuk kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
69

Suami atau istri harus menerima dengan ikhlas apa adanya oleh karena itu,

jika suami mempunyai kesulitan dalam pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh

istri hendaklah seorang istri memberikan semangat dan dukungan untuk mencari

pekerjaan bukan sebaliknya memarahi dan menjauhinya.

Menurut pandangan Kepala Desa Pondok Kaso Tengah menerangkan

bahwa, mengenai masalah istri yang bekerja sebagai pekerja industri, sebenarnya

sangat sulit untuk dipahami, karena memang terbawa arus zaman walaupun

memang dalam ayat Al-Qur’an bahwa suami adalah sebagai pemimpin keluarga.

Tetapi memang dipihak ulama pun ada dua pendapat ada yang membolehkan dan

ada yang tidak sesuai dengan perubahan zaman. Pendapat ahli fuqaha bahwa, istri

yang melangkah dari rumah tanpa seizin suami haram hukumnya dan tidak

diwajibkan bagi seorang istri mencari nafkah. Sebenarnya tidak ada nash pun

yang menunjukan istri wajib mencari nafkah, tetapi karena memang kondisi

alam/zaman seperti ini jangankan pihak desa ulama pun tidak bisa melarangnya.

Negara membolehkannya sementara kita sebagai warga negara kita tidak bisa

berbuat apa-apa. Jadi mekanismesnya yang berangkat bekerja di luar rumah itu

benar-benar untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga (wawancara 9 Juli

2017).

Sebelum istri berangkat kerja menjadi pekerja industri harus ada komitmen

awal untuk melaksanakan hak dan kewajiban yaitu seorang istri bekerja mencari

nafkah sedangkan seorang suami tinggal dirumah mengurusi keluarga terutama

masalah mendidik anak. Mendidik anak dengan baik ini merupakan kewajiban

yang telah dicapai meskipun suami tidak bisa memberikan bentuk materi hanya
70

mampu membantu sekuat tenaga itu juga merupakan suatu kewajiban yang sudah

tercapai.

Menurut Kepala Desa menjelaskan bahwa, sebenarnya dampak dari istri

bekerja di luar rumah itu seimbang kadang ada yang sukses sampai bisa

mencukupi kebutuhan keluarga dan tidak sedikit juga sampai terjadi pada

perceraian semuanya tergantung orang yang menjalankannya. Pihak Desa Pondok

Kaso menghimbau setiap ada kegiatan dianjurkan pada mereka yang berangkat

menjadi pekerja industri harus ada bukti baik itu lisan atau tulisan antara suami

istri agar melaksanakan sebagai mana komitmen awal, tetapi pada kenyataaannya

hanya beberapa orang saja (Wawancara 9 Juli 2017).

Diakui oleh KC, NM, DS, HS dan DN para responden yang masih

bertahan sampai sekarang, ketika istri-istrinya pergi ke luar rumah untuk bekerja

mereka merasa bahwa, ini berdampak positif sehingga ada kemajuan dari

kehidupan yang sebelumnya, sampai mencukupi kebutuhan sehari-hari, membeli

sawah, membuat rumah bahkan fasilitas kendaraan pun sudah dimilikinya itu

semua tidak terlepas dari hasil kerja keras suami istri walaupun istilah yang lebih

dominan berperan sebagai pencari nafkah, tapi suami juga telah melakukan

kewajibannya dengan menjaga keluarga terutama mendidik anak karena itu

pekerjaan yang sulit untuk dilakukan (Wawancara 9 Juli 2019).

Beda halnya dengan IM sampai melakukan perceraian sampai sekarang,

ketika istrinya bekerja di luar rumah dia merasa kecewa dengan sikap istrinya

yang tidak bisa menjaga komitmen yang telah disepakati dari awal sampai istri

mengingkarinya, karena si istri tergoda oleh laki-laki lain yang ekonominya jauh
71

lebih baik dari suaminya sampai memutuskan untuk bercerai tanpa memikirkan

masa depan anak. Padahal anak itu masih kecil yang masih membutuhkan kasih

sayang ibunya (Wawancara 9 Juli 2017).

Dari data di atas menunjukan, bahwa dampak dari perceraian bukan hanya

saja disebabkan oleh suami, tapi istri pun bisa berakibat pada perceraian, biasanya

istri merasa kuasa atas segalanya dari harta yang dimilikinya karena hasil kerja

kerasnya. Makanya apapun yang istri inginkan akan terlaksana dari kelakuan istri

tersebut berdampak negatif terhadap anak.

Sedangkan DD dan AD yang tidak bisa mempertahankan rumah tangganya

sehingga berujung pada perceraian, istri bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga dengan rela meninggalkan keluarga, para istri kadang tiap bulan

mengirim uang rutin, tapi ketika uang kiriman itu diterima oleh mereka DD dan

AD tidak bisa menjaga dan memanfaatkan uang tersebut, bahkan digunakan untuk

hal-hal yang bisa merugikan keluarga, seperti selingkuh, mabuk-mabukan, judi

dan lain-lain yang tidak ada manfaatnya sama sekali, DD dan AD mengaku tidak

kuat menahan kebutuhan biologis padahal ketika itu istri sangat dibutuhkan untuk

berada disampingnya, karena istri mereka jauh dan akhirnya tergoda oleh wanita

lain yang akhirnya melakukan perselingkuhan (Wawancara 9 Juli 2017).

Dari peralihan tanggung jawab nafkah keluarga oleh istri akan

menimbulkan dampak terhadap kehidupan rumah tangga pelaku, baik dampak

yang bersifat positif yang menjadi kokohnya suatu perkawinan atau bertahan

suatu keluarga, tetapi dalam bertahannya suatu keluarga, tetapi dalam bertahannya
72

suatu keluarga tidak sesuai tujuan perkawinan yang di syaria’tkan Islam, dan

dampak yang bersifat negatif yaitu yang berakibat kepada perceraian.

IM sang suami pada awal perkawinannya merasa nyaman tanpa ada

masalah yang dirasanya menjadi penghambat kehidupan rumah tangganya, karena

RO sang istri sering mengirim uang untuk kebutuhan sehari-hari dan pendidikan

sekolah. Tapi ketika suami nganggur tidak punya penghasilan dan istri merasa

tidak nyaman lagi, selama dia kerja di luar rumah sebagai pekerja industri

kemudian RO menemukan seseorang yang kondisi ekonominya lebih tinggi

dibanding suaminya. Menurutnya semenjak itu sifat istrinya jadi berbeda dari

biasanya dia kerap kali kasar kepada dirinya dan sangat tempramen kepada anak-

anaknya IM tidak kuat lagi dengan keadaan tersebut yang akhirnya mengambil

jalan perceraian (Wawancara 9 Juli 2017).

Untuk itu agar keluarga mereka terhinkdar dari ancaman tersebut, mana

yang perlu mereka lakukan adalah selalu berupaya menjaga keutuhan keluarga,

sesulit apapun kendala-kendala yang dihadapi oleh para suami ketika ditinggalkan

istri, mereka harus tetap sabar dan berusaha mencari jalan keluar agar

permasalahan tersebut dapat diselesaikan.

Hasil uraian di atas melalui wawancara dengan para responden lebih

banyak diantara mereka mengalami peningkatan kehidupannya lebih baik dari

yang sebelumnya, sampai saat ini mereka mampu membuat rumah, membeli

sawah, kendaraan, pendidikan anak dan lain-lain, itu semua tidak terlepas dari

usaha suami istri dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Apapun

sebagaian orang yang mengalami perceraian sampai sekarang, karena mereka


73

mengingkari komitmen awal yang telah disepakati, pada akhirnya mengalami

penyesalan untuk memikirkan masa depan anak.

Setiap tindakan atau perbuatan mempunyai manfaat dan mafsadatnya,

sama halnya dengan permasalahan ini manfaat ketika istri benar-benar bekerja di

luar rumah dengan niat yang baik untuk mengubah keadaan dari sebelumnya

untuk kebutuhan keluraga, suami hendaklah lebih berhati-hati dalam mengambil

setiap tindakan dan perbuatan agar menjadi contoh untuk anak-anaknya, suami

dituntut untuk lebih sabar dalam mengurus anak, kebutuhan rumah tangga serta

menjaga keharmonisan suami istri dengan melakukan komunikasi agar kebutuhan

apapun bisa tercapai salah satunya kebutuhan biologis.

Adapun mafsadatnya adalah jika suami istri tidak bisa menjalankan

tugasnya dengan baik menjalankan tugasnya dengan baik yang dampaknya, anak-

anak terlantar, suami atau istri tergoda oleh orang lain, suami mabuk-mabukan

yang pada akhirnya melakukan melakukan perceraian. Suami merasa keenakan

tidak mau berusaha untuk bekerja hanya mengharapkan kiriman istrinya sehingga

para suami bisa mempergunakan uang tersebut dengan semaunya dan peluang

bagi suami untuk menyelewengkan semakin besar.

Di Desa Pondok Kaso Tengah Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi

pada 7 keluarga yang istrinya menjadi pekerja industri, mereka pergi keluar rumah

sebagai pekerja industri dengan tujuan meningkatkan taraf hidupnya kepada yang

lebih baik. Pergi istri tersebut karena terbentur oleh masalah ekonomi, keluarga

tersebut kondisi perekonomian termasuk ekonomi bawah. Suami dari ke-7

keluarga tersebut tetap bekerja untuk memenuhi nafkah keluarganya tetapi


74

pendapatan suami tersebut tidak dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga.

Mereka hanya dapat mencukupi kebutuhan makanan dan pakaian saja, sedangkan

untuk biaya yang lain terutama tempat tinggal hanya tergantung pada pemberian

istrinya yang menjadi pekerja industri. Karena suami mereka hanya bekerja

sebagai buruh yang pendapatannya tidak menentu. Kadang-kadang biaya makan

dan pakaian pun tergantung pada pemberian istrinya. Walaupun demikian tetapi

suami tetap berusaha dan bekerja untuk memberikan nafkah keluarganya

walaupun tidak dapat memenuhinya.

Dari ke-7 keluarga yang istrinya menjadi pekerja industri di Desa Pondok

Kaso Tengah dalam pelaksaan penunaian nafkah keluarganya dipenuhi oleh istri.

Sedangkan yang berkewajiban dalam pelaksanaan pemberian nafkah keluarga

adalah kewajiban suami yang harus dilaksanakan.

Pelaksanaan penunaian nafkah pada keluarga yang istrinya menjadi

pekerja industri adalah terlaksananya kewajiban suami dalam memenuhi nafkah

lahiriah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, yaitu dengan bekerjanya seorang

istri sebagai pekerja industri dalam penunaian nafkah keluarga apakah suami tetap

memenuhi nafkah tersebut atau hanya menunggu pemberian yaitu yang disebut

kiriman dari istri yang bekerja sebagai pekerja industri.

Agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin tinggi sedangkan

suaminya tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Maka istri dari ke-7

keluarga tersebut menjadi pekerja industri untuk memperbaiki keadaan ekonomi

keluarga dan dapat memenuhi segala kebutuhan. Namun dengan perginya istri

dari dari ke-7 keluarga tersebut menjadi pekerja industri, suami mereka merasa
75

keenakan dengan pemberian nafkah dari istrinya yang berupa kiriman uang

sehingga ia malas untuk bekerja karena suamilah seharusnya memenuhi nafkah

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai

  • CAP
    CAP
    Dokumen1 halaman
    CAP
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Formulir Biodata DR Abdul
    Formulir Biodata DR Abdul
    Dokumen5 halaman
    Formulir Biodata DR Abdul
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • FORMULIR BIODATA DR Abdul
    FORMULIR BIODATA DR Abdul
    Dokumen1 halaman
    FORMULIR BIODATA DR Abdul
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • NAMA-NAMA KARYAWAN
    NAMA-NAMA KARYAWAN
    Dokumen12 halaman
    NAMA-NAMA KARYAWAN
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Pertemuan
    Daftar Hadir Pertemuan
    Dokumen2 halaman
    Daftar Hadir Pertemuan
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • MATERI
    MATERI
    Dokumen11 halaman
    MATERI
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Sambutan Direktur RS
    Sambutan Direktur RS
    Dokumen1 halaman
    Sambutan Direktur RS
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • No Aspek Penialain Nilai Keterangan
    No Aspek Penialain Nilai Keterangan
    Dokumen1 halaman
    No Aspek Penialain Nilai Keterangan
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen3 halaman
    Surat Lamaran
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Neng Indah Fauziah
    Neng Indah Fauziah
    Dokumen1 halaman
    Neng Indah Fauziah
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • SAMBUTAN
    SAMBUTAN
    Dokumen1 halaman
    SAMBUTAN
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • SOPRS
    SOPRS
    Dokumen3 halaman
    SOPRS
    Yoyon DwiCahyono
    Belum ada peringkat
  • Cover Proposal
    Cover Proposal
    Dokumen1 halaman
    Cover Proposal
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Revisi Bab 1
    Revisi Bab 1
    Dokumen20 halaman
    Revisi Bab 1
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Listrik Januari 2
    Listrik Januari 2
    Dokumen1 halaman
    Listrik Januari 2
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Listrik Februari 2
    Listrik Februari 2
    Dokumen1 halaman
    Listrik Februari 2
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Apar
    Apar
    Dokumen4 halaman
    Apar
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Informasi Kepegawaian
    Informasi Kepegawaian
    Dokumen15 halaman
    Informasi Kepegawaian
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Formulir Biodata Peserta Neti Sunarti
    Formulir Biodata Peserta Neti Sunarti
    Dokumen1 halaman
    Formulir Biodata Peserta Neti Sunarti
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Apar
    Apar
    Dokumen4 halaman
    Apar
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • FORMULIR BIODATA DR Munifah
    FORMULIR BIODATA DR Munifah
    Dokumen1 halaman
    FORMULIR BIODATA DR Munifah
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan SDM
    Kebijakan SDM
    Dokumen4 halaman
    Kebijakan SDM
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • CETEK Ok
    CETEK Ok
    Dokumen1 halaman
    CETEK Ok
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Hukum Acara Pidana
    Hukum Acara Pidana
    Dokumen11 halaman
    Hukum Acara Pidana
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • CETEK Ok
    CETEK Ok
    Dokumen12 halaman
    CETEK Ok
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Dinas Perawatsn Anak
    Jadwal Dinas Perawatsn Anak
    Dokumen10 halaman
    Jadwal Dinas Perawatsn Anak
    Anonymous 6dEtgmvR
    Belum ada peringkat