Anda di halaman 1dari 31

SISTEM POLITIK

Sistem Politik adalah struktur, proses dan aktivitas dimana bangsa mengatur dirinya
sendiri. Artinya, interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembuatan dan
pengambilan kebijakan yang mengikat tentang kebaikan bersama antara masyarakat yang berada
dalam suatu wilayah tertentu. Sistem politik berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan tujuan
yang ingin di capai masyarakat dan dapat di laksanakan pemerintah bersama dengan rakyat.

A. Budaya dan Politik


Sistem politik ini sangat berhubungan erat atau terkait dengan budaya karena sistem politik
suatu negara berasal dari sejarah dan budaya. Selain hal tersebut, faktor-faktor seperti populasi,
ras, pendapatan perkapita juga ikut mempengaruhi sistem politik suatu negara.

B. Partisipasi Politik
Mencirikan suatu sistem politik biasanya dengan melihat yang berpartisipasi di dalamnya
dan sejauh mana mereka berpartisipasi. Contoh partisipasi terjadi ketika orang menyuarakan
pendapat mereka, memilih, dan menunjukkan persetujuan umum atau ketidaksetujuan dari system
tersebut.
C. Ideologi Politik
Selanjutnya mengenai ideology politik, ada tiga ideologi politik di dunia dalam skala
horizontal yakni:
a. Totalitarianisme, keyakinan bahwa setiap aspek kehidupan masyarakat harus dikontrol
pemerintah agar terjadi sistem politik yang efektif.
b. Anarkisme, keyakinan bahwa hanya individu dan kelompok golongan yang harus
mengendalikan kegiatan politik bangsa.
c. Plurarisme, kepercayaan bahwa kelompok golongan maupun pemerintah memainkan
peran penting dalam kegiatan politik suatu negara.
Dalam Politik juga dikenal istilah demokrasi yaitu sistem politik dimana pemimpin atau
pemerintah dipilih langsung oleh masyarakat luas. Dalam Demokrasi masyarakat memilih
perwakilan dari kelompok mereka untuk mewakili kebutuhan politik mereka. Demokrasi juga
cenderung mempertahankan lingkungan bisnis yang stabil melalui hukum yang melindungi hak
kekayaan individu.
RISIKO POLITIK
Semua perusahaan yang melakukan bisnis di dalam negeri atau internasional kemungkinan
akan menghadapi risiko politik. Perubahan politik bisa berdampak negatif terhadap aktivitas bisnis
lokal. Risiko politik di luar negeri mempengaruhi berbagai jenis perusahaan dengan cara yang
berbeda. Hal itu bisa mengancam pasar eksportir, manufaktur, atau kemampuan perusahaan untuk
ambil keuntungan dari negara tempat mereka memperolehnya keuntungan. Pemahaman akan nilai-
nilai lokal, adat istiadat, dan tradisi dapat membantu mengurangi paparan risiko politik perusahaan.
A. Jenis Resiko Politik
Terdapat dua tingkatan risiko politik, yaitu risiko politik mikro dan makro. Risiko politik
mikro hanya terjadi dan terfokus pada risiko suatu industri, perusahaan, investasi, atau proyek
tertentu saja. Manajemen risiko politik mikro lebih sederhana daripada manajemen risiko politik
makro. Sedangkan. risiko politik makro lebih sulit dikendalikan dan dimitigasi, karena bila negara
tujuan investasi tertimpa kejadian politik yang ekstrem makro nyaris memiliki dampak yang sama
terhadap seluruh pelaku/organisasi di suatu negara. Risiko politik makro juga bersumber dari
akumulasi dan gabungan kejadian politik di tingkat lokal, nasional, dan kawasan yang saling
terkait. Kejadian politik di tingkat lokal dapat pula merembet dan mempengaruhi pemangku
kepentingan di tingkat makro.
Berikut ini lima peristiwa yang bisa menyebabkan risiko politik:
I. Konflik dan Kekerasan.
Konflik dalam negeri bisa menghambat investasi internasional. Konflik dalam negeri dapat
membuat perusahaan internasional tidak ke negara tersebut. Gangguan konflik dan kekerasan
dapat mengganggu kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan mendistribusikan produk,
mendapatkan bahan dan peralatan, dan merekrut tenaga berbakat. Adanya konflik dan kekerasan
juga mengancam aset fisik perusahaan (seperti kantor dan pabrik) dan kehidupan keluarganya para
karyawan.

II. Terorisme dan Penculikan.


Kegiatan terorisme digunakan untuk membuat pernyataan politik. Kelompok tidak puas
dengan situasi politik atau sosial saat ini mencoba untuk memaksa perubahan melalui ketakutan
dan kehancuran terhadap negara yang dituju. Penculikan dan penyanderaan dengan meminta uang
tebusan untuk mendanai terorisme. Perusahaan besar yang berskala internasional sering menjadi
target utama para penculik karena bos mereka memiliki "kantong tebal" untuk membayar uang
tebusan yang besar.
III. Penyitaan properti.
Risiko politik yang paling berat adalah penyitaan yaitu perampasan aset‐aset perusahaan
tanpa pembayaran. Pemerintah dapat melakukan Pengambilalihan dengan mengambil sebuah
investasi tetapi memberikan pembayaran ganti rugi untuk aset‐aset tersebut. Sering kali investasi
yang diambil alih dinasionalisasikan, yang artinya dijalankan oleh pemerintah. Risiko jenis ketiga
adalah domestikasi. Hal ini terjadi ketika negara tuan rumah secara sedikit demi sedikit
mengalihkan investasi asing kepada kendali dan kepemilikan nasional, melalui serangkaian surat
keputusan pemerintah dengan memerintahkan kepemilikan lokal dan keterlibatan keterlibatan
nasional yang lebih besar dalam manajemen sebuah perusahaan. Tujuan utama domestikasi adalah
untuk memaksa memaksa investor-investor yang membagi lebih banyak kepemilikan, manajemen
dan keuntungan dengan warga negara asli dibandingkan sebelum dilakukannya domestikasi.

IV. Perubahan Kebijakan


Perubahan kebijakan pemerintah merupakan hasil dari berbagai pengaruh, termasuk cita-
cita partai politik yang baru terealisai, tekanan politik dari kepentingan khusus, dan masyarakat
atau kerusuhan sosial. Salah satu alat kebijakan yang umum membatasi kepemilikan pada
perusahaan domestik atau batasan domestik kepemilikan oleh perusahaan nondomestic untuk
saham minoritas.

V. Persyaratan konten local


Persyaratan atau penetapan hukum yang mengharuskan adanya penggunaan sumber daya
local dalam proses produksi perusahaan asing.

B. Manajemen Risiko Politik


Perusahaan berskala harus selalu melakukan pemantauan dan mencoba memprediksi
perubahan politik yang dapat berdampak negatif terhadap aktivitas mereka. Perusahaan harus
mampu membuat suatu keputusan investasi berdasarkan tingkar risiko yang ada. Berikut ini adalah
tiga metode utama dalam manajemen risiko politik:
a. Adaptasi
Memasukkan risiko ke dalam strategi bisnis, seringkali dengan bantuan pejabat lokal. Ada
empat strategi yang ada, yakni:
 Kemitraan dapat digunakan untuk meningkatkan rencana ekspansi melalui
pengaturan resmi atau usaha patungan, aliansi strategis, dan lintas kepemilikan
saham perusahaan.
 Ekuitas lokal dan utang melibatkan kegiatan usaha pembiayaan lokal dengan
bantuan perusahaan lokal, serikat pekerja, lembaga keuangan, dan pemerintah.
 Lokalisasi memerlukan operasi memodifikasi, bauran produk, atau Unsur lain yang
sesuai dengan selera dan budaya lokal.
 Bantuan pembangunan perusahaan yang telah berskala internasional membantu
negara tuan rumah atau suatu wilayah dalam mengembangkan distribusi dan
komunikasi jaringan dan meningkatkan kualitas hidup bagi penduduk setempat.
 Asuransi dapat digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap kerugian dan dapat
menyediakan pembiayaan proyek.

b. Pengumpulan Informasi
Perusahaan berskala internasional berusaha mengumpulkan informasi yang akan
membantu mereka memprediksi dan mengelola risiko politik. Dua sumber yang digunakan
perusahaan untuk melakukan peramalan risiko politik yang akurat adalah: Karyawan yag memiliki
informasi yang relevan artinya, karyawan yang telah bekerja di sebuah negara yang cukup lama
san memiliki wawasan tentang budaya dan politik local. Sedangkan yang kedua dalah lembaga
yang mengkhususkan diri pada layanan risiko politik. Ini termasuk bank, konsultan politik,
publikasi berita, dan layanan penilaian risiko.

c. Mempengaruhi Politik Lokal


Manajer harus bekerja sesuai peraturan dan peraturan masing-masing. Lingkungan bisnis
nasional mengenai hukum bisnis di kebanyakan negara sering mengalami perubahan dengan
terciptnya undang-undang baru yang diberlakukan dan yang sudah ada dimodifikasi.
Mempengaruhi politik lokal berarti berurusan dengan anggota parlemen setempat dan politisi
secara langsung atau melalui pelobi. Melobi adalah kebijakan mempekerjakan orang untuk
mewakili pandangan perusahaan mengenai masalah politik.

LEGAL SISTEM
Sistem hukum suatu negara adalah undang-undang dan peraturan yang berlaku di Negara
tersebut. Faktor-faktor seperti budaya, termasuk pergerakan sosial, agama dan individualisme
mempengaruhi sistem hukum suatu negara. Demikian juga, undang-undang dan peraturan
diberlakukan untuk melindungi nilai-nilai budaya dan kepercayaan dalam Negara tersebut.

Sistem politik suatu negara juga mempengaruhi sistem hukumnya. Pemerintahan totaliter
cenderung memberlakukan undang-undang yang membatasi perilaku kewirausahaan. Sebaliknya,
demokrasi cenderung mendorong aktivitas kewirausahaan dan melindungi bisnis dengan undang-
undang hak kepemilikan yang kuat. Hak dan tanggung jawab pihak-pihak dalam transaksi bisnis
juga berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Oleh karena itu, sistem politik dan sistem
hukum secara alami akan saling terkait. Sistem politik sebuah negara mengilhami dan mendukung
sistem hukumnya, dan sistem hukumnya melegitimasi dan mendukung sistem politiknya.

Jenis sistem hukum yang digunakan di seluruh dunia

1. Common Law
Praktik common law berasal dari Inggris abad kesebelas dan diadopsi di wilayah bekas koloni-
koloninya di seluruh dunia. Oleh karena itu, sistem hukum A.S sebagian besar didasarkan pada
tradisi common law. Sistem hukum common law akan dipengaruhi tiga elemen:

1. Tradisi. Sejarah hukum suatu negara


2. Preseden. Kasus-kasus sebelumnya yang pernah ada di depan pengadilan
3. Pemakaian. Bagaimana hukum diterapkan dalam situasi spesifik

Berdasarkan common law, sistem peradilan memutuskan kasus dengan menafsirkan undang-
undang berdasarkan tradisi, preseden, dan pemakaiannya. Namun setiap undang-undang dapat
ditafsirkan dengan agak berbeda dalam setiap kasus penerapannya. Ada saat dimana setiap
interpretasi baru menetapkan preseden yang mungkin diikuti dalam kasus selanjutnya. Sebagai
preseden baru muncul, undang-undang diubah untuk mengklarifikasi kata-kata yang tidak jelas
atau untuk mengakomodasi situasi yang sebelumnya tidak dipertimbangkan. Tradisi common law
berlaku di Australia, Inggris, Kanada, Irlandia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan beberapa
negara di Asia dan Afrika.

2. Hukum perdata
Asal usul tradisi hukum perdata dapat ditelusuri ke Roma pada abad kelima. Ini adalah tradisi
hukum tertua dan paling umum di dunia. Sistem hukum perdata didasarkan pada serangkaian
peraturan tertulis dan undang-undang tertulis yang merupakan kode hukum. Hukum perdata bisa
jadi lebih tidak beralasan daripada common law karena cenderung tidak menafsirkan apa yang
dijatuhkan untuk hukum tertentu. Karena semua hukum dikodekan dan ringkas, pihak-pihak dalam
kontrak cenderung lebih peduli hanya dengan kata-kata eksplisit dari kode tersebut. Semua
kewajiban, tanggung jawab, dan hak istimewa langsung mengikuti kode yang relevan. Oleh karena
itu, dalam masalah hukum biasanya menghabiskan lebih sedikit waktu dan uang. Tapi sistem
hukum perdata dapat mengabaikan keadaan khusus dari kasus-kasus tertentu. Hukum perdata
dipraktekkan di Kuba, Puerto Riko, Quebec, seluruh Amerika Tengah dan Selatan, sebagian besar
Eropa Barat, dan banyak negara di Asia dan Afrika.

3. Hukum Teokratis

Tradisi hukum berdasarkan ajaran agama disebut hukum teokratis. Tiga sistem hukum
teokratis yang menonjol adalah hukum Islam, Hindu, dan Yahudi. Meskipun undang-undang
Hindu dibatasi oleh konstitusi India tahun 1950, di mana negara menggunakan sebagian besar
fungsi legal, namun undang-undang tersebut tetap bertahan sebagai kekuatan budaya dan spiritual.
Demikian juga, walaupun hukum Yahudi tetap merupakan kekuatan religius yang kuat, namun
hanya memiliki beberapa fungsi legal sejak abad kedelapan belas, ketika sebagian besar
masyarakat Yahudi kehilangan otonomi peradilannya. Hukum Islam adalah sistem hukum
teokratis yang paling banyak dipraktekkan saat ini. Hukum Islam awalnya merupakan kode yang
mengatur perilaku moral dan etika dan kemudian diperluas ke transaksi komersial. Ini membatasi
jenis investasi yang dapat dibuat perusahaan dan menetapkan pedoman untuk transaksi bisnis.
Menurut hukum Islam, misalnya, bank tidak dapat mengenakan bunga pinjaman atau membayar
bunga atas deposito. Sebagai gantinya, bank menerima sebagian dari profit yang diperoleh oleh
investor yang meminjam dana dan membayar deposan dari pendapatan ini. Demikian juga, karena
produk dari bisnis terkait alkohol dan tembakau melanggar kepercayaan Islam, fraksi yang
mematuhi hukum Islam tidak dapat berinvestasi di perusahaan semacam itu.

GLOBAL LEGAL ISSUES (Masalah Hukum Global)


Perusahaan internasional berupaya mengatasi hambatan yang dihadapi sistem politik yang
asing. Demikian juga, perusahaan harus menyesuaikan diri dengan sistem hukum yang berbeda di
pasar global. Beberapa masalah hukum penting yang dihadapi perusahaan yang aktif dalam bisnis
internasional adalah sebagai berikut.

1. Standardisasi

Perusahaan harus menyesuaikan diri dengan sistem hukum yang berbeda karena tidak ada
badan hukum internasional yang diterima semua negara. Ada gerakan untuk menstandarkan
interpretasi dan penerapan undang-undang di lebih dari satu negara, namun tidak melibatkan
standarisasi keseluruhan sistem hukum. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan dalam sistem
hukum dapat memaksa perusahaan untuk melanjutkan mempekerjakan pakar hukum di setiap
negara tempat mereka beroperasi.

2. Hak milik intelektual

Properti yang dihasilkan dari bakat dan kemampuan intelektual seseorang disebut kekayaan
intelektual. Ini mencakup desain grafis, novel, perangkat lunak komputer, desain alat mesin, dan
formula rahasia, seperti untuk membuat Coca-Cola. Secara teknis, ini menghasilkan properti
industri (dalam bentuk paten atau merek dagang) atau hak cipta dan memberikan monopoli terbatas
pada pemegangnya. Sebagian besar sistem hukum nasional melindungi hak kepemilikan - hak
legal atas sumber daya dan pendapatan yang mereka hasilkan. Mirip dengan jenis properti lainnya,
kekayaan intelektual dapat diperdagangkan, dijual, dan dilisensikan dengan imbalan biaya dan /
atau pembayaran royalti. Hukum kekayaan intelektual dirancang untuk memberi kompensasi
kepada orang-orang yang hak kepemilikannya dilanggar. Undang-undang hak kekayaan
intelektual sangat berbeda dari satu negara dengan negara lainnya.

Properti Industri

Properti industri mencakup hak paten dan merek dagang, yang seringkali merupakan aset
perusahaan yang paling berharga. Hukum yang melindungi properti industri dirancang untuk
memberi penghargaan pada aktivitas inventif dan kreatif. Properti industri dilindungi secara
internasional di bawah Konvensi Paris untuk Perlindungan Properti Industri (www.wipo.int), yang
ditandatangani hampir 100 negara.
Paten adalah hak yang diberikan kepada penemu produk atau proses yang mengecualikan
orang lain untuk membuat, menggunakan, atau menjual penemuan ini. Ketentuannya adalah
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), organisasi internasional yang mengatur perdagangan antar
negara. WTO biasanya memberikan hak paten untuk jangka waktu 20 tahun. Jangka waktu 20
tahun dimulai saat permohonan paten diajukan ke kantor paten negara, bukan saat diberikan secara
umum. Paten dapat dicari untuk penemuan yang baru, berguna, dan bukan bagi individu dengan
keterampilan biasa di bidang teknis yang relevan. Paten memotivasi perusahaan untuk mengejar
penemuan dan membuatnya tersedia bagi konsumen karena mereka melindungi investasi yang
dilakukan perusahaan dalam penelitian dan pengembangan.

Merek dagang adalah kata atau simbol yang membedakan produk dan pabrikannya.
Hukum merek dagang menciptakan insentif bagi produsen untuk berinvestasi dalam
mengembangkan produk baru. Ini juga menguntungkan konsumen karena mereka tahu apa yang
diharapkan saat membeli merek tertentu. Contohnya saat membeli minuman Coca-Cola, Anda
tidak akan mengharapkan minuman ringan kalengan berlabel "Coca-Cola" rasanya seperti label
"Sprite." Perlindungan merek dagang biasanya berlangsung tanpa batas waktu, asalkan kata atau
lambang terus menjadi khas. Ironisnya, ketentuan ini menghadirkan masalah bagi perusahaan
seperti Coca-Cola dan Xerox, yang merek dagangnya "Coke" dan "Xerox" telah berkembang
menjadi istilah generik untuk semua produk dalam kategori masing-masing. Hukum merek dagang
berbeda dari satu negara dengan negara lain, meskipun beberapa kemajuan menuju standarisasi
sedang terjadi. Designer yang memiliki merek dagang, seperti Chanel, Christian Dior, dan Gucci,
telah lama diganggu oleh tas tangan, sepatu, kemeja, dan produk palsu lainnya. Tapi baru-baru ini,
muncul produk bajakan dengan kualitas setara atau hampir sama, terutama di Italia. Sebagian besar
pemilik brand dari produk kulit dan perhiasan mewah misalnya melakukan outsource produksi ke
produsen kecil. Tidaklah sulit bagi perajin yang sama untuk memproduksi salinan produk
tambahan dari produk brand mewah tersebut. Salinan bajakan dari ransel Prada yang berharga $
500 di New York dapat dibeli dengan harga kurang dari $ 100 di Roma. Toko perhiasan di Milan
bisa membeli jam tangan palsu yang berlabel Bulgari dan Rolex seharga $ 300 dan menjualnya
seharga $ 2.500.

Hak Cipta
Hak Cipta memberi pencipta karya original kebebasan untuk menerbitkan atau membuangnya
sesuai pilihan mereka. Hak cipta biasanya dilambangkan dengan simbol yang terkenal ©, tanggal,
dan nama pemegang hak cipta. Pemegang hak cipta memiliki hak hukum untuk:

1. Mereproduksi karya berhak cipta.

2. Turunkan karya baru dari karya berhak cipta.

3. Menjual atau mendistribusikan salinan karya berhak cipta.

4. Lakukan karya berhak cipta.

5. Tampilkan karya berhak cipta di depan umum.

Hak cipta diberikan untuk ekspresi berwujud dari sebuah gagasan, bukan untuk gagasan itu
sendiri. Misalnya, tidak ada yang bisa memberi hak cipta ide untuk film tentang tenggelamnya
Titanic. Tapi begitu sebuah film dibuat yang mengekspresikan gagasannya, film itu bisa menjadi
hak cipta. Mungkin lagu yang paling terkenal di seluruh dunia, "Happy Birthday to You",
sebenarnya dilindungi undang-undang hak cipta A.S. Lagu ini disusun pada tahun 1859 dan
dilindungi hak cipta pada tahun 1935. Meskipun hak cipta tersebut ditetapkan untuk berakhir pada
tahun 2010 pada ulang tahun hak cipta lagu yang ke-75, Kongres AS memperpanjangnya sampai
2030. Time Warner memiliki hak cipta dan memperoleh keuntungan sebanyak $ 20 juta dari
ekstensi.

3. Keamanan dan Kewajiban Produk

Undang-undang keamanan produk di kebanyakan negara menetapkan standar yang harus


dipenuhi oleh produk manufaktur. Kewajiban produk memegang produsen, penjual, perorangan,
dan pihak lain yang bertanggung jawab atas kerusakan, cedera, atau kematian yang disebabkan
oleh produk yang cacat. Pihak yang dirugikan dapat menuntut kompensasi uang melalui tuntutan
hukum perdata dan untuk pemenjaraan melalui tuntutan hukum pidana. Negara-negara maju
memiliki undang-undang pertanggungjawaban produk yang paling sulit, sedangkan negara
berkembang memiliki hukum yang paling lemah. Biaya asuransi bisnis dan biaya hukum lebih
besar di negara-negara dengan hukum pertanggungjawaban produk yang kuat, di mana akibat dari
kerusakan bisa besar.
4. Perpajakan

Pemerintah nasional menggunakan pajak pendapatan dan penjualan untuk berbagai tujuan.
Mereka menggunakan pendapatan pajak untuk membayar gaji pemerintah, membangun
kemampuan militer, dan mengalihkan pendapatan dari orang-orang dengan pendapatan tinggi
kepada orang miskin. Suatu negara melewati pajak tidak langsung, yang disebut "pajak konsumsi",
yang membantu membayar konsekuensi penggunaan produk tertentu. Konsumsi pajak atas produk
seperti alkohol dan tembakau membantu membayar biaya perawatan kesehatan untuk mengobati
penyakit akibat produk ini. Demikian pula, pajak bensin membantu membayar perbaikan jalan dan
jembatan yang diperlukan untuk mengatasi dampak dari traffic dan pelapukan.

5. Peraturan Antimonopoli

Undang-undang yang dirancang untuk mencegah perusahaan dari harga yang tidak wajar, pasar
bersama, dan memperoleh keuntungan monopoli yang tidak adil disebut undang-undang
antimonopoli. Undang-undang ini mencoba memberi konsumen beragam produk dengan harga
yang wajar. Amerika Serikat dan Uni Eropa adalah regulator antimonopoli paling ketat di dunia.
Di Jepang, Komisi Perdagangan Adil (Fair Trade Commission ) memberlakukan undang-undang
antimonopoli namun seringkali tidak efektif karena bukti pembatalan mutlak diperlukan untuk
mengajukan tuntutan.

Perusahaan yang berbasis di negara-negara antimonopoli yang ketat sering berpendapat


bahwa mereka berada pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan pesaing yang negara
asalnya yang memiliki antimonopoli yang lemah, dimana pesaing setuju untuk hanya melayani
segmen pasar tertentu yang ditentukan. Dengan tidak adanya lembaga penegakan antimonopoli
global, perusahaan internasional harus memperhatikan undang-undang antimonopoli masing-
masing negara tempat mereka berbisnis. Sebenarnya, sebuah negara (atau kelompok negara) dapat
menghalangi merger atau akuisisi antara dua perusahaan nondomestic jika perusahaan tersebut
melakukan banyak urusan di sana.

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Ketika sebuah perusahaan berjalan secara global, para manajernya menghadapi banyak
peraturan budaya asing yang mengatur perilaku manusia. Kerangka hukum bisnis bervariasi dari
negara ke negara. Sayangnya, pencarian profits dapat menarik perusahaan untuk mengeksploitasi
perbedaan dalam standar hukum dengan menemukan operasi bisnis tertentu di negara-negara di
mana mereka tidak akan terlalu banyak dibatasi. Dengan cara ini, perbedaan hukum nasional bisa
menjadi masalah etika bagi para manajer.

Perilaku etis adalah perilaku pribadi sesuai dengan pedoman perilaku baik atau moralitas.
Bila ada undang-undang untuk membimbing seorang manajer ke arah tindakan yang benar secara
benar, jalan itu harus diikuti. Dalam dilema etis, tidak ada keputusan benar atau salah. Ada
alternatif yang mungkin sama berlaku dalam istilah etika tergantung pada perspektif seseorang.

Selain kebutuhan manajer individual untuk berperilaku etis, bisnis diharapkan menerapkan
tanggung jawab sosial perusahaan , praktik melampaui kewajiban hukum untuk secara aktif
menyeimbangkan komitmen kepada investor, pelanggan, perusahaan lain, dan masyarakat.
Tanggung jawab sosial perusahaan (atau CSR, seperti yang diketahui) mencakup beragam
kegiatan, termasuk memberi kepada orang miskin, membangun sekolah di negara-negara
berkembang, dan melindungi lingkungan global.

CSR terdiri dari tiga lapisan aktivitas. Lapisan pertama adalah filantropi tradisional, di
mana perusahaan menyumbangkan uang dan mungkin waktu kerja untuk tujuan sosial tertentu.
Lapisan kedua terkait dengan manajemen risiko, di mana perusahaan mengembangkan kode etik
yang akan diikuti dalam operasi globalnya dan setuju untuk beroperasi dengan transparansi yang
lebih besar. Lapisan ketiga adalah CSR strategis, di mana bisnis membangun tanggung jawab
sosial ke dalam operasi intinya untuk menciptakan nilai dan membangun keunggulan kompetitif.
Berikut adalah teori utama etika dan CSR.

1. Filsafat Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Ada empat filosofi bisnis dan tanggung jawab sosial yang umum. Ekonom Milton Friedman
mengatakan bahwa tanggung jawab perusahaan adalah memaksimalkan profit untuk pemiliknya
(atau pemegang saham) saat beroperasi di dalam undang-undang. Bayangkan sebuah perusahaan
yang memindahkan operasi pencemar polusi dari negara yang memiliki undang-undang
perlindungan lingkungan yang ketat dan mahal ke negara yang tidak memiliki undang-undang
semacam itu. Manajer yang mengikuti filosofi Friedman akan memuji keputusan ini. Mereka
berpendapat bahwa perusahaan melakukan tugasnya untuk meningkatkan profits bagi pemiliknya
dan beroperasi di dalam hukum di luar negeri. Banyak orang tidak setuju dengan argumen ini dan
mengatakan bahasannya bukan apakah perusahaan memiliki kewajiban CSR tapi bagaimana hal
itu akan memenuhi kewajiban mereka.
Pandangan relativisis budaya mengatakan bahwa perusahaan harus menerapkan etika lokal
di manapun ia beroperasi karena semua sistem kepercayaan ditentukan dalam konteks budaya.
Relativisme budaya memandang kebenaran adalah relatif dan berpendapat bahwa benar dan salah
ditentukan dalam situasi yang spesifik. Pandangan moralis yang benar mengatakan bahwa sebuah
perusahaan harus menjaga etika suatu negara di manapun ia beroperasi karena pandangan etis dan
tanggung jawab dari negara asal lebih tinggi daripada pandangan orang lain.

Pandangan utilitarian mengatakan bahwa perusahaan harus bersikap dengan cara yang
memaksimalkan hasil "baik" dan meminimalkan hasil "buruk" di manapun ia beroperasi. Manajer
utilitarian mengajukan pertanyaan, "Hasil apa yang harus saya perjuangkan?" Dan menjawab, "Hal
itu menghasilkan hasil terbaik bagi semua pihak yang terkena dampak." Dengan kata lain, para
pemikir utilitarian mengatakan bahwa perilaku yang benar adalah yang menghasilkan kebaikan
terbesar bagi jumlah terbesar.

2. Isu CSR

Perusahaan seharusnya tidak menyuarakan kampanye hubungan masyarakat yang menyajikan


bisnis sebagai tanggung jawab sosial jika tidak benar-benar menerapkan prinsip CSR. Pemimpin
bisnis yang teliti menyadari bahwa masa depan perusahaan mereka bergantung pada tenaga kerja
dan lingkungan yang sehat di seluruh dunia. Misalnya, pembuat minuman ringan mendukung
segala macam inisiatif lingkungan karena mereka mengerti bahwa masa depan mereka bergantung
pada persediaan air bersih yang cukup banyak.

SUAP DAN KORUPSI. Mirip dengan unsur budaya dan politik lainnya, prevalensi korupsi
bervariasi dari satu bangsa ke negara lain. Di negara-negara tertentu, suap dibayarkan secara rutin
kepada distributor dan pengecer untuk mendorong produk perusahaan melalui jalur distribusi.
Korupsi itu merugikan masyarakat dan bisnis, antara lain, korupsi dapat mengirimkan sumber daya
ke penggunaan yang tidak efektif, melukai pembangunan ekonomi, mendistorsi kebijakan publik,
dan merusak integritas nasional. Negara menilai tingkat korupsi mereka yang dirasakan. Semakin
tinggi nilai sebuah negara terhadap corruption perceptions index (CPI), semakin sedikit korupsi
yang dirasakan oleh manajer internasional. Negara-negara miskin dan negara-negara terbelakang
cenderung dianggap paling korup (seperti Rusia, sebagian besar Afrika, dan wilayah di Timur
Tengah). Ini merefeksikan keragu-raguan pihak perusahaan internasional tentang investasi di
negara-negara yang korup.

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN HAK ASASI MANUSIA. Untuk memenuhi


tanggung jawab mereka terhadap masyarakat, perusahaan memantau tindakan karyawan mereka
sendiri dan karyawan perusahaan tempat mereka menjalankan bisnis. Tekanan dari aktivis hak
asasi manusia mendorong perusahaan pakaian jadi untuk mengenalkan kode etik dan mekanisme
pemantauan untuk pemasok internasional mereka. Levi-Strauss mempelopori penggunaan kode
praktis untuk mengendalikan kondisi kerja di tempat kerja kontraktor. Perusahaan hanya
melakukan bisnis dengan mitra yang memenuhi " Terms of Engagement ", yang menetapkan
pedoman minimal mengenai perilaku etis, persyaratan lingkungan dan hukum, standar
ketenagakerjaan, dan keterlibatan masyarakat.

PRAKTEK PERDAGANGAN ADIL(FAIR TRADE PRACTICES). Starbucks bekerja keras


untuk beroperasi secara bertanggung jawab secara sosial dengan mencoba mengurangi nasib warga
negara di negara penghasil kopi yang malang. Fair Trade USA adalah organisasi nonprofit yang
secara independen memberikan produk perdagangan yang adil seperti kopi Starbucks. Model
Perdagangan Adil memperjuangkan lebih dari satu juta petani dan buruh tani di 58 negara
berkembang di seluruh Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Produk Trade Fair sekarang termasuk
kopi, teh, herbal, coklat, coklat, buah, beras, gula, makanan ringan, madu, dan rempah-rempah.
Fair Trade USA menyatakan bahwa suatu produk memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Fair Prices. Kelompok produser menerima harga minimum minimum yang dijamin.

2. Kondisi Kerja Adil(Fair Labor Conditions). Pertanian tidak mempekerjakan anak-anak,


dan pekerja diberi kebebasan berserikat, kondisi kerja yang aman, dan upah yang layak.

3. Perdagangan langsung(Direct Trade) Bila memungkinkan, importir membeli dari


kelompok produsen untuk menghilangkan perantara.
4. Pengembangan Masyarakat Demokratis(Democratic Community Development). Petani
dan pekerja memutuskan bagaimana membelanjakan premi Fair Trade mereka dalam
proyek pengembangan sosial dan bisnis.

5. Ketahanan lingkungan(Environmental Sustainability). Metode pertanian melindungi


kesehatan petani dan melestarikan ekosistem.

LINGKUNGAN HIDUP. Perhatian terhadap lingkungan dan ekosistem tidak lagi diserahkan
kepada instansi pemerintah dan organisasi nonpemerintah. Saat ini perusahaan mengejar inisiatif
"green" untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mengurangi biaya operasional
dan meningkatkan profit margin . Jejak karbon adalah dampak lingkungan dari gas rumah kaca
(diukur dalam satuan karbon dioksida) yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Ini terdiri dari dua
komponen:

1. Jejak Primer. Emisi karbon dioksida langsung dari pembakaran bahan bakar fosil, termasuk
konsumsi energi domestik dan transportasi (seperti listrik dan bensin).

2. Jejak Sekunder. Emisi karbon dioksida tidak langsung dari keseluruhan siklus hidup
produk (dari pembuatannya hingga kerusakan akhirnya).

Perusahaan di ujung tombak gerakan hijau mencetak sejumlah produk mereka yang mewakili
gram karbon dioksida yang dipancarkan dari produksi dan pengirimannya ke pengecer. Angka
tersebut menandakan dampak lingkungan dari semua bahan, bahan kimia, dan sebagainya,
digunakan dalam memproduksi dan mendistribusikan barang. Misalnya, merek makanan ringan
merek dagang Inggris Raya Walker label "75 g" pada paket keripik kentang keju dan bawang yang
disukai yang berarti 75 gram karbon dioksida dipancarkan dalam memproduksi dan mengirimkan
setiap paket. Pembuat alas kaki dan pakaian Timberland menerapkan sistem yang berbeda.
Perusahaan ini memberi label produknya dengan skor berkisar antara 0 sampai 10. Skor "0" berarti
memproduksi dan mengirimkan produk yang dipancarkan kurang dari 2,5 kilogram karbon
dioksida, sebuah produk dengan skor "10" memancarkan 100 kilogram karbon dioksida yang kira-
kira setara dengan mengendarai mobil dengan kecepatan 240 mil.

BISNIS DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL


Hubungan politik antara negara asal perusahaan dan negara-negara di mana ia melakukan
bisnis mempengaruhi kegiatan bisnis internasionalnya. Hubungan politik yang kondusif
mendorong lingkungan bisnis yang stabil dan meningkatkan kerja sama internasional di banyak
bidang, termasuk pengembangan infrastruktur komunikasi dan distribusi internasional. Secara
umum, hubungan politik yang baik menyebabkan meningkatnya peluang bisnis dan risiko yang
lebih rendah. Untuk menghasilkan lingkungan bisnis yang stabil, beberapa negara telah beralih ke
kesepakatan multilateral atau kesepakatan di antara beberapa negara, yang masing-masing setuju
untuk mematuhi persyaratan perjanjian bahkan jika ketegangan meningkat. Menurut perjanjian
pendirian, barang, jasa, dan warga negara anggota Uni Eropa, bebas untuk bergerak melintasi
perbatasan anggota. Setiap bangsa harus terus mematuhi persyaratan semacam itu meski ada yang
bentrok dengan anggota lain. Misalnya, walaupun Inggris dan Prancis tidak setuju dalam banyak
hal, keduanya tidak dapat memperlakukan barang, layanan, dan masyarakat yang datang dan pergi
antara kedua negara mereka secara berbeda daripada memperlakukan barang, layanan, dan warga
negara anggota lainnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Meskipun masing-masing negara terkadang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi


jalannya peristiwa di beberapa bagian dunia, mereka tidak dapat memantau aktivitas politik di
semua negara sekaligus. Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk setelah Perang Dunia Kedua untuk
memberikan kepemimpinan dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia. PBB
dan banyak agennya menyediakan makanan dan persediaan medis, perlengkapan dan pelatihan
pendidikan, dan sumber keuangan bagi negara-negara anggota yang lebih miskin. PBB menerima
pendanaannya dari iuran anggota yang didasarkan terutama pada produk nasional bruto. Hampir
semua negara di dunia adalah anggota PBB - kecuali beberapa negara kecil dan wilayah yang
memiliki status pengamat.

PBB dipimpin oleh sekretaris jenderal yang dipilih oleh semua anggota dan yang bertugas untuk
masa jabatan lima tahun. Sistem PBB terdiri dari enam badan utama:

1. Semua anggota memiliki suara yang sama di Majelis Umum, yang membahas dan
merekomendasikan tindakan terhadap masalah apapun yang termasuk dalam Piagam PBB.
Ini menyetujui anggaran PBB dan susunan badan lainnya.
2. Dewan Keamanan terdiri dari 15 anggota. Lima (Cina, Prancis, Inggris, Rusia, dan
Amerika Serikat) bersifat permanen. Sepuluh lainnya dipilih oleh Majelis Umum untuk
masa jabatan dua tahun. Dewan bertanggung jawab untuk memastikan perdamaian dan
keamanan internasional, dan semua anggota PBB seharusnya terikat oleh keputusannya.

3. Dewan Ekonomi dan Sosial, yang bertanggung jawab atas ekonomi, hak asasi manusia,
dan masalah sosial, mengelola sejumlah organisasi dan badan khusus yang lebih kecil.

4. Dewan Perwalian terdiri dari anggota tetap Dewan Keamanan dan mengelola semua
wilayah wali amanat di bawah pengawasan PBB.

5. Pengadilan Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis Umum dan Dewan
Keamanan. Ini hanya bisa mendengar perselisihan antar negara, bukan kasus yang diajukan
terhadap individu atau perusahaan. Ini tidak memiliki yurisdiksi wajib, dan keputusannya
dapat, dan telah dikesampingkan oleh negara-negara tertentu.

6. Dipimpin oleh sekretaris jenderal, Sekretariat mengelola operasi PBB.

7. Badan penting dalam Dewan Ekonomi dan Sosial PBB adalah Konferensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD). Organisasi ini
memiliki mandat yang luas di bidang perdagangan internasional dan pembangunan
ekonomi. Ini menjadi tuan rumah konferensi mengenai isu-isu pembangunan yang
mendesak termasuk kewirausahaan, AIDS, kemiskinan, dan hutang nasional. Konferensi
tertentu dirancang untuk mengembangkan keterampilan manajemen bisnis individu di
negara-negara berkembang.
SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi suatu negara terdiri dari struktur dan proses yang digunakannya untuk
dialokasikan sumber dayanya dan melakukan aktivitas komersialnya. Tidak ada negara yang
benar-benar individualis atau sepenuhnya kolektivis dalam orientasi budayanya. Demikian juga,
ekonomi semua bangsa menampilkan perpaduan nilai individu dan kelompok. Dengan kata lain,
tidak ada ekonomi sepenuhnya berfokus pada penghargaan individu dengan mengorbankan
kesejahteraan sosial. Juga tidak ada ekonomi jadi benar-benar fokus pada kesejahteraan sosial
sehingga tidak memberi nilai pada insentif individu dan perusahaan.

Ekonomi yang direncanakan secara terpusat adalah sistem di mana sebuah negara, pabrik,
dan pabrik lainnya sumber daya ekonomi dimiliki oleh pemerintah. Pemerintah membuat hampir
semua ekonomi- keputusan terkait - termasuk siapa yang menghasilkan apa dan berapa harga
produknya, tenaga kerja, dan modal akan. Badan perencanaan pusat menentukan tujuan produksi
pabrik dan unit produksi lainnya, dan mereka bahkan memutuskan harga. Di bekas Uni Soviet,
untuk Misalnya, pejabat komunis menetapkan harga untuk susu, roti, telur, dan barang penting
lainnya. Tujuan akhir dari perencanaan pusat adalah mencapai berbagai macam masalah politik,
sosial, dan sosial tujuan ekonomi dengan mengambil kendali penuh atas produksi dan distribusi
sumber daya bangsa.

ASAL PERENCANAAN PEREKONOMIAN PUSAT

Perencanaan pusat berakar pada ideologi bahwa kesejahteraan kelompok lebih penting
daripada kesejahteraan individu. Sama seperti budaya kolektivis menekankan kelompok atas
tujuan individu, ekonomi yang direncanakan secara terpusat berusaha mencapai ekonomi dan
kesetaraan sosial.

Karl Marx mempopulerkan gagasan perencanaan ekonomi pusat di Indonesia abad


kesembilan belas. Marx merumuskan gagasannya sambil menyaksikan kesulitan yang dialami oleh
kelas pekerja orang-orang di Eropa selama dan setelah Revolusi Industri. Berbagai versi gagasan
Marx diimplementasikan pada abad ke-20 dengan cara pergolakan kekerasan Revolusinya
membangun sistem ekonomi dan politik totaliter di Rusia di Indonesia 1917, di China dan Korea
Utara pada akhir 1940-an, dan di Kuba pada tahun 1959. Pada 1970-an, pusat Perencanaan adalah
hukum ekonomi di tanah yang membentang di Eropa Tengah dan Timur (Albania, Bulgaria,
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Rumania, dan Yugoslavia), Asia (Kamboja,
Cina, Korea Utara, dan Vietnam), Afrika (Angola dan Mozambik), dan bahasa Latin Amerika
(Kuba dan Nikaragua).

Pada akhir 1980an, bangsa demi bangsa mulai membongkar perencanaan pusat komunis
yang mendukung ekonomi berbasis pasar. Ekonom, sejarawan, dan ilmuwan politik mengaitkan
penurunan ekonomi yang direncanakan terpusat dengan kombinasi beberapa faktor.

1) Gagal menciptakan nilai ekonomi, perencana pusat tidak memperhatikan tugasnya


memproduksi barang dan jasa berkualitas dengan biaya serendah mungkin. Dengan kata lain,
mereka gagal melihat bahwa kegiatan komersial berhasil ketika mereka menciptakan nilai
ekonomi bagi pelanggan.
2) Gagal menyediakan insentif kepemilikan pemerintah atas sumber daya ekonomi secara drasti
mengurangi insentif bagi bisnis untuk memaksimalkan output yang diperoleh dari sumber
daya tersebut. Kecuali untuk kedirgantaraan, tenaga nuklir, dan ilmu pengetahuan lainnya (di
mana para ilmuwan pemerintah unggul), di sana sedikit insentif untuk menciptakan teknologi
baru, produk baru, dan metode produksi baru.
3) Gagal mencapai pertumbuhan yang cepat, pemimpin di negara-negara komunis mencatat
tingkat suku bunga tinggi pertumbuhan ekonomi di negara-negara seperti Hong Kong,
Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan- disebut empat harimau Asia. Bahwa wilayah yang
dulu miskin sekali telah berkembang dengan pesat pertumbuhan yang mencengangkan
membangunkan perencana pusat pada kemungkinan. Mereka menyadari bahwa ekonomi
Sistem berbasis kepemilikan pribadi mendorong pertumbuhan jauh lebih baik daripada yang
terhambat oleh sentral perencanaan.
4) Kegagalan memuaskan kebutuhan konsumen, orang-orang di ekonomi terpusat telah bosan
dengan standar kehidupan yang telah tergelincir jauh di bawah yang ditemukan di ekonomi
pasar. Ironisnya, meskipun perencanaan pusat dipahami sebagai sarana untuk menciptakan
sistem penyaluran yang lebih merata, namun terlalu banyak perencana pusat gagal
menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan yang memadai, perumahan, dan perawatan
medis.

MUNCULNYA PUSAT PASAR: CHINA


Cina memulai eksperimennya dengan perencanaan pusat pada tahun 1949, saat komunis
mengalahkan nasionalis dalam perang sipil yang panjang dan berdarah. Saat ini, para pemimpin
negara menyusun filsafat ekonomi sebagai "sosialisme dengan ciri Cina." Pada tahun 1979, Cina
memulai reformasi pertanian yang memperkuat insentif kerja di sektor ini. Unit keluarga kemudian
bisa menumbuhkan tanaman apa saja yang mereka pilih dan bisa menjual hasilnya dengan harga
pasar.

Jika ada satu sifat yang dibutuhkan oleh semua perusahaan swasta di China, itu
adalah kesabaran Terlepas dari perbedaan ideologis yang nyata antara dirinya dan sektor swasta.
Sentuhan pribadi merupakan unsur penting lain untuk sukses di China. Awalnya, sejajar dengan
ideologi komunis, perusahaan non-Cina dilarang berpartisipasi di perekonomian China. Meskipun
terjadi resesi global, ekonomi China terus melakukan reformasi dan tumbuh di antara 7 sampai 9
persen per tahun. Masalah politik dan sosial, adalah ancaman terhadap kinerja ekonomi China di
masa depan.

Masalah potensial lainnya adalah pengangguran. Intensifikasi persaingan dan masuknya


internasional perusahaan ke Cina menempatkan penekanan lebih besar pada efisiensi dan
pemotongan gaji di beberapa industri. Namun penyumbang terbesar sektor pengangguran
tampaknya adalah pekerja migran. Ratusan ribu pekerja telah meninggalkan peternakan mereka
dan sekarang pergi dari kota ke kota mencari pekerjaan pabrik atau pekerjaan konstruksi yang
lebih baik. Ketidakbahagiaan dengan kemajuan ekonomi di pedesaan dan kesengsaraan pekerja
migran merupakan sumber potensial kerusuhan sosial yang serius.

Setiap kesempatan reunifikasi Taiwan dengan daratan Cina bergantung pada bagaimana
caranya Cina mengelola Hong Kong dan Makau. Untuk saat ini, reunifikasi nampaknya lebih
mungkin sebagai ekonomi hubungan antara China dan Taiwan terus berkembang. Taiwan baru-
baru ini membatalkan larangan 50 tahun itu membatasi ukuran investasi di China.

EKONOMI CAMPURAN

Ekonomi campuran adalah sistem di mana tanah, pabrik, dan sumber daya ekonomi lainnya
terbagi antara kepemilikan pribadi dan pemerintah. Dalam ekonomi campuran, pemerintah
memiliki sumber daya ekonomi yang lebih sedikit daripada ekonomi terpusat. Namun Dalam
ekonomi campuran, pemerintah cenderung mengendalikan sektor ekonomi yang dianggapnya
penting bagi keamanan nasional dan stabilitas jangka panjang. Banyak negara campuran juga
memelihara sistem kesejahteraan yang dermawan untuk mendukung pengangguran dan untuk
memberikan perawatan kesehatan bagi masyarakat umum. Ekonomi campuran ditemukan di
seluruh dunia: Denmark, Prancis, Jerman, Norwegia,
Spanyol, dan Swedia di Eropa Barat; India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Korea Selatan di
Asia; Argentina di Amerika Selatan; dan Afrika Selatan.

Advokat ekonomi campuran berpendapat bahwa suksesnya sistem ekonomi tidak hanya
harus efisien dan inovatif namun juga harus melindungi masyarakat dari ekses individualisme
yang tidak terkendali dan keserakahan organisasi. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat
rendahnya pengangguran, rendahnya kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang mantap, dan
pemerataan kekayaan oleh sarana kebijakan yang paling efektif. Para pendukung menunjukkan
bahwa tingkat produktivitas dan pertumbuhan Eropa dan A.S. hampir identik selama puluhan
tahun setelah Perang Dunia Kedua.

Banyak ekonomi campuran yang mengubah dirinya menjadi mirip dengan pasar bebas.
Kepemilikan pemerintah yang luas di tingkat nasional cenderung mengakibatkan kurangnya
pertanggungjawaban, kenaikan biaya, produk yang cacat, dan memperlambat pertumbuhan
ekonomi pemerintah di negara campuran perlu infus uang pembayar pajak untuk bertahan sebagai
pesaing kelas dunia, yang menaikkan pajak dan harga untuk barang dan jasa. Mendasari
pergerakan menuju sistem berbasis pasar adalah penjualan
bisnis milik pemerintah.

Penjualan sumber daya ekonomi milik pemerintah ke operator swasta disebut privatisasi.
Privatisasi membantu menghilangkan bahan, tenaga kerja, dan modal bersubsidi sebelumnya
diberikan kepada perusahaan milik pemerintah. Ini juga membatasi praktik menunjuk manajer
untuk alasan politik dan bukan untuk keahlian profesional mereka. Untuk bertahan, baru
diprivatisasi perusahaan harus menghasilkan produk yang kompetitif dengan harga yang wajar
karena mereka tunduk pada kekuatan pasar bebas. Tujuan keseluruhan privatisasi adalah untuk
meningkatkan efisiensi ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan standar hidup.

EKONOMI PASAR
Dalam ekonomi pasar, mayoritas tanah suatu negara, pabrik, dan sumber ekonomi lainnya
dimiliki secara pribadi, baik oleh individu atau bisnis. Seiring perubahan penawaran dan
permintaan untuk barang atau jasa, demikian juga harga jualnya. Semakin rendah harga produk,
semakin besar permintaannya. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi harganya, semakin rendah
pula permintaan. Dalam hal ini, disebut harga mekanisme atau mekanisme pasar yang menentukan
penawaran dan permintaan. Kekuatan pasar dan kekuatan alam yang tidak terkendali dapat
mempengaruhi harga produk, terutama komoditas.

Ekonomi pasar berakar pada keyakinan bahwa kekhawatiran individu harus ditempatkan
di atas masalah kelompok. Menurut pandangan ini, kelompok tersebut mendapatkan keuntungan
ketika individu menerima insentif dan penghargaan untuk bertindak dengan cara tertentu. Kanada
dan Amerika Serikat adalah contoh ekonomi pasar kontemporer. Ini bukan kecelakaan bahwa
kedua negara ini memiliki budaya individualis (walaupun Kanada agak tingkat lebih rendah
daripada Amerika Serikat). Sebanyak penekanan pada individualisme menumbuhkan demokrasi
Bentuk pemerintahan, juga mendukung ekonomi pasar.

Untuk berfungsi dengan lancar dan benar, ekonomi pasar membutuhkan tiga hal:

1) Pilihan gratis memberi akses kepada individu ke pilihan pembelian alternatif. Dalam ekonomi
pasar, beberapa pembatasan ditempatkan pada kemampuan konsumen untuk membuat
keputusan sendiri. Misalnya, belanja konsumen untuk mobil baru dijamin beragam yang bisa
dipilih. Konsumen dapat memilih di antara para dealer, model, ukuran, gaya, warna, dan
spesifikasi mekanis seperti ukuran mesin dan tipe transmisi.
2) Perusahaan bebas menentukan barang dan jasa apa yang akan dihasilkan. Perusahaan bebas
memasuki jalur baru dan berbeda bisnis, memilih pasar geografis dan segmen pelanggan untuk
dikejar, mempekerjakan pekerja, dan mengiklankan produk mereka. Oleh karena itu, mereka
menjamin hak untuk mengejar kepentingan yang menguntungkan ke mereka.
3) Fleksibilitas harga memungkinkan sebagian besar harga naik dan turun untuk mencerminkan
kekuatan penawaran dan permintaan. Sebaliknya, ekonomi nonpasar sering menetapkan dan
mempertahankan harga pada tingkat yang ditentukan.
Dalam ekonomi pasar, pemerintah memiliki keterlibatan langsung yang relatif sedikit
dalam kegiatan bisnis. Meski begitu, biasanya memainkan empat peran penting, yaitu:
a) Menegakkan Hukum Antimonopoli, ketika satu perusahaan mampu mengendalikan pasokan
produk dan oleh karena itu, dianggap memonopolikan harga. Di industri kompetitif, harga
tetap rendah oleh kekuatan persaingan. Dengan memberlakukan undang-undang
antimonopoli, pemerintah mencegah pelaku usaha pedagang monopoli dan kombinasi bisnis
yang mengeksploitasi konsumen dan membatasi pertumbuhan perdagangan.
b) Melestarikan Hak Kepemilikan, sebuah ekonomi pasar yang berjalan dengan baik terletak
pada sistem hukum yang melindungi hak kepemilikan individu. Dengan melestarikan dan
melindungi hak kepemilikan individu, pemerintah mendorong individu dan perusahaan untuk
mengambil risiko seperti investasi dalam teknologi, menemukan produk baru, dan memulai
bisnis baru.
c) Menyediakan Lingkungan Fiskal dan Moneter yang Stabil, ekonomi yang tidak stabil sering
terjadi ditandai dengan tingginya inflasi dan tingkat pengangguran. Kekuatan ini menciptakan
ketidakpastian umum tentang kesesuaian suatu bangsa sebagai tempat berbisnis. Pemerintah
dapat membantu mengendalikan inflasi melalui kebijakan fiskal yang efektif (kebijakan
mengenai perpajakan dan pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter (kebijakan yang
mengatur jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga). Ekonomi yang lingkungannya stabil,
dapat membantu perusahaan membuat memperkirakan biaya, pendapatan, dan masa depan
yang lebih baik di bidang bisnis pada umumnya. Kondisi tersebut mengurangi risiko yang
terkait dengan investasi masa depan, seperti pengembangan produk baru dan perluasan bisnis.
d) Melestarikan Stabilitas Politik, suatu ekonomi pasar bergantung pada pemerintahan yang
stabil untuk kelancaran operasi dan untuk eksistensi masa depannya. Stabilitas politik
membantu bisnis terlibat dalam kegiatan tanpa mengkhawatirkan terorisme, penculikan, dan
ancaman politik lainnya.
Kesejahteraan ekonomi satu bangsa dibandingkan dengan bangsa lain tercermin dalam
tingkat perkembangan ekonomi negara tersebut. Ini mencerminkan beberapa ekonomi dan
Indikator manusia, termasuk output ekonomi suatu negara (pertanian dan industri), infrastruktur
(sarana listrik dan transportasi), dan kesehatan fisik dan tingkat pendidikan masyarakat. Perbedaan
budaya, politik, hukum, dan ekonomi antar negara dapat menyebabkan perbedaan besar
pertumbuhan ekonomi.
Produktivitas adalah faktor kunci yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan
meningkatnya standar hidup. Produktifitas hanyalah rasio output (apa yang tercipta) terhadap input
(sumber daya yang digunakan untuk membuat output). Kita bisa berbicara tentang produktivitas
sebuah bisnis, industri, atau keseluruhan ekonomi. Bagi perusahaan Untuk meningkatkan
produktivitasnya, ia harus meningkatkan nilai outputnya dengan menggunakan jumlah masukan
yang sama, dibuat nilai output yang sama dengan masukan yang lebih sedikit, atau lakukan
keduanya secara bersamaan.

PRODUKSI NASIONAL

Ukuran pembangunan ekonomi terluas adalah nasional bruto


produk (GNP), yang merupakan nilai semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
dalam negeri dan kegiatan internasional selama periode satu tahun. Produk domestik bruto (PDB)
adalah nilainya dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh ekonomi domestik selama periode
satu tahun. PDB adalah sebuah Angka lebih sempit yang tidak termasuk pendapatan suatu negara
yang dihasilkan dari ekspor, impor, dan internasional operasi perusahaannya. PDB per kapita suatu
negara hanya GDP-nya dibagi oleh penduduknya. GNP per kapita dihitung sama. PDB per kapita
dan GNP per capita mengukur pendapatan suatu bangsa per orang. Pemasar sering menggunakan
angka PDB atau GNP per kapita untuk menentukan apakah populasi suatu negara cukup kaya
untuk mulai membeli produknya.

Dengan berbagai alasan, banyak transaksi negara tidak dihitung dalam PDB atau GNP.
Beberapa kegiatan yang tidak termasuk adalah:

- Kerja sukarela
- Pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar
- Kegiatan ilegal seperti perjudian dan transaksi pasar gelap (bawah tanah)
- Transaksi yang tidak dilaporkan dilakukan secara tunai
Dalam beberapa kasus, ekonomi yang tidak dilaporkan (bayangan) begitu besar dan
makmur yang resmi Statistik seperti GDP per kapita hampir tidak ada artinya. Statistik pemerintah
bisa menutupi sebuah ekonomi bayangan yang berkembang didorong oleh perbedaan antara mata
uang resmi dan pasar gelap nilai tukar. Di banyak negara kaya, ekonomi bayangan adalah dari
sepersepuluh sampai seperlima sebesar ekonomi resmi. Tapi di lebih dari 50 negara, ekonomi
bayangan setidaknya 40 persen seukuran PDB terdokumentasi. Di negara bagian Eurasian di
Georgia, misalnya, Transaksi yang tidak dilaporkan diperkirakan sama dengan 73 persen transaksi
yang dilaporkan. Sedangkan PDB resmi Georgia sekitar $ 20,3 miliar, ekonomi bayangannya layak
untuk yang lain $ 14,8 miliar.

Angka-angka produk kotor tidak memberi tahu kita apakah ekonomi suatu negara adalah
negara tumbuh atau menyusut, mereka hanyalah gambaran dari output ekonomi satu tahun.
Manajer akan ingin melengkapi data ini dengan informasi mengenai kinerja ekonomi masa depan
yang diharapkan. Sebuah negara dengan PDB moderat atau angka GNP mengilhami kepercayaan
investor yang lebih besar dan menarik lebih banyak investasi jika tingkat pertumbuhan yang
diharapkan tinggi.

Ingatlah bahwa angka per kapita memberi angka rata-rata untuk keseluruhan negara.
Angka-angka ini sangat membantu dalam memperkirakan kualitas hidup nasional, namun rata-rata
tidak memberi gambaran yang sangat rinci tentang pembangunan. Daerah perkotaan di
kebanyakan negara lebih berkembang dan memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi
daripada daerah pedesaan. Di negara-negara yang kurang maju, daerah dekat pelabuhan atau
sarana transportasi lainnya biasanya lebih berkembang dari pada daerah pedalaman. Demikian
juga, kawasan industri yang menawarkan perusahaan dengan teknologi maju dalam produksi atau
desain dapat menghasilkan bagian penghasilan negara yang tidak proporsional. Misalnya, angka
PDB atau GNP per kapita untuk China menyesatkan karena Shanghai dan daerah pesisir China
jauh lebih maju dibanding interior negara.

Perbandingan negara yang menggunakan angka produk kotor dapat menyesatkan. Bila
membandingkan produk kotor per kapita, mata uang masing-masing negara harus dibandingkan
diterjemahkan ke unit mata uang lain (biasanya dolar) dengan kurs resmi. Tapi resmi nilai tukar
hanya memberi tahu kita berapa banyak unit dari satu mata uang yang dibutuhkan untuk membeli
satu unit unit lainnya. Mereka tidak memberi tahu kami apa yang bisa dibeli mata uang di negara
asalnya. Oleh karena itu, untuk memahami Nilai sebenarnya dari mata uang di negara asalnya, kita
menerapkan konsep paritas daya beli.

PARITAS DAYA BELI(Purchasing power parity)

Daya beli adalah nilai barang dan jasa yang bisa dibeli dengan satu unit mata uang suatu
negara. Paritas daya beli adalah kemampuan relatif dari mata uang dua negara untuk membeli
"keranjang" barang yang sama di kedua negara tersebut. Keranjang barang ini merupakan barang
biasa, barang keperluan sehari-hari seperti apel, nasi, sabun, pasta gigi, dan lain-lain. Perkiraan
produk kotor per kapita di paritas daya beli memungkinkan kita melihat apa yang benar-benar
dapat dibeli oleh mata uang secara riil.

Mari kita lihat apa yang terjadi ketika kita membandingkan kekayaan beberapa negara
dengan negara Amerika Serikat dengan menyesuaikan PDB per kapita untuk mencerminkan
paritas daya beli . Jika kita mengubah franc Swiss menjadi dolar dengan nilai tukar resmi, kami
memperkirakan GDP Swiss per kapita di $ 47.900. Ini lebih tinggi dari PDB per kapita resmi
Amerika Serikat ($ 39.700). Tetapi menyesuaikan GDP Swiss per kapita untuk paritas daya beli
memberi kita angka revisi sebesar $ 34.700, yang lebih rendah dari angka PDB A.S. sebesar $
39.700. Mengapa bedanya? PDB per kapita di paritas daya beli lebih rendah di Swiss karena biaya
hidup yang tinggi di negara tersebut. Biaya lebih mahal untuk membeli sekeranjang barang yang
sama di Swiss daripada di Amerika Serikat. Fenomena sebaliknya terjadi pada kasus Republik
Ceko. Karena biaya hidup di sana lebih rendah daripada di Amerika Serikat, PDB per kapita
Republik Ceko naik dari $ 10.600 menjadi $ 18.600 saat PPP dipertimbangkan. Paritas daya beli
akan dijelaskan secara lebih rinci di Bab 10.

PEMBANGUNAN MANUSIA (Human Development)

Konsep paritas daya beli melakukan hal yang cukup baik untuk mengungkapkan perbedaan
antara tingkat pembangunan ekonomi nasional. Sayangnya, ini adalah indikator buruk dari total
kesejahteraan masyarakat. Negara-negara terpilih menentukan peringkat menurut Indeks
Pembangunan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNI) - ukuran sejauh mana pemerintah
secara adil memberikan warganya dengan kehidupan yang panjang dan sehat, pendidikan, dan
standar kehidupan yang layak. Tabel 4.1 juga menggambarkan disparitas yang dapat hadir antara
kekayaan suatu negara dan Indeks Pengembangan Manusia. Sebagai contoh, kita melihat bahwa
Amerika Serikat berada di urutan 10 dalam hal pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita namun
berada di urutan ke-4 dalam memberikan layanan kesehatan, pendidikan, dan standar kehidupan
yang layak. Contoh yang mencolok dalam tabel adalah masuknya Afrika Selatan; negara ini
menempati peringkat 79 dalam hal GNI per kapita namun berada di peringkat ke-123 dalam hal
HDI.
Tidak seperti langkah-langkah lain yang telah kita bahas, HDI terlihat melampaui kekayaan
finansial. Dengan menekankan aspek manusia dalam pembangunan ekonomi, ini menunjukkan
bahwa pendapatan nasional yang tinggi saja tidak menjamin kemajuan manusia - walaupun
pentingnya pendapatan nasional tidak boleh diremehkan. Negara membutuhkan uang untuk
membangun sekolah yang baik, memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas, mendukung
industri ramah lingkungan, dan menanggung program lain yang dirancang untuk meningkatkan
kualitas hidup. Penyebaran penyakit menular di negara-negara termiskin di dunia sangat
mengkhawatirkan. Penyakit ini menyebabkan kerugian manusia dan ekonomi, disintegrasi sosial,
dan ketidakstabilan politik. Biaya perawatan kesehatan yang dibutuhkan untuk memerangi
penyakit tersebut dapat secara signifikan mengganggu upaya menuju pembangunan berkelanjutan.

KLASIFIKASI NEGARA (Classifying Countries)

Bangsa-bangsa umumnya diklasifikasikan sebagai sedang dikembangkan, industri baru,


atau berkembang. Klasifikasi ini didasarkan pada indikator seperti produksi nasional, porsi
ekonomi yang ditujukan untuk pertanian, jumlah ekspor dalam bentuk barang industri, dan struktur
ekonomi secara keseluruhan. Tidak ada satu pun daftar negara yang disetujui di setiap kategori,
bagaimanapun, dan negara-negara perbatasan sering diklasifikasikan secara berbeda dalam daftar
yang berbeda. Mari kita lihat lebih dekat masing-masing klasifikasi ini.

1. Negara Maju (Develop Country)

Negara-negara industri yang sangat efisien, dan orang-orangnya menikmati kualitas hidup yang
tinggi, adalah negara maju. Orang-orang di negara maju biasanya menerima perawatan kesehatan
terbaik dan mendapatkan keuntungan dari sistem pendidikan terbaik di dunia. Sebagian besar
negara maju juga mendukung program bantuan untuk membantu negara-negara miskin
memperbaiki ekonomi dan standar kehidupan mereka. Negara-negara dalam kategori ini termasuk
Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan semua negara Eropa barat.

2. Negara Industri Baru (Newly Industrialized Country)

Negara-negara yang baru saja meningkatkan porsi produksi dan ekspor nasional mereka yang
berasal dari operasi industri adalah negara-negara industri baru. Negara industri baru terletak
terutama di Asia dan Amerika Latin. Sebagian besar daftar negara industri baru termasuk "empat
harimau" Asia (Hong Kong, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan), Brasil, China, India,
Malaysia, Meksiko, Afrika Selatan, dan Thailand. Bergantung pada kriteria penting yang
digunakan untuk klasifikasi, sejumlah negara lain dapat ditempatkan dalam kategori ini, termasuk
Argentina, Brunei, Cile, Republik Cheska, Hungaria, Indonesia, Filipina, Polandia, Rusia,
Slowakia, Turki, dan Vietnam.

Ketika kita menggabungkan negara-negara industri baru dengan negara-negara yang memiliki
potensi untuk menjadi industri baru, kita sampai pada sebuah kategori yang sering disebut
emerging markets. Umumnya, pasar negara berkembang telah mengembangkan beberapa (tapi
tidak semua) kemampuan operasi dan ekspor yang terkait dengan negara industri baru. Perdebatan
berlanjut, bagaimanapun, mengenai karakteristik yang menentukan dari klasifikasi seperti negara
industri baru dan pasar yang sedang berkembang.

3. Negara Berkembang

Negara-negara dengan infrastruktur termiskin dan pendapatan pribadi paling rendah disebut
negara-negara berkembang (juga disebut negara-negara terbelakang). Negara-negara ini sering
bergantung pada satu atau beberapa sektor produksi, seperti pertanian, pertambangan mineral, atau
pengeboran minyak. Mereka mungkin menunjukkan potensi untuk menjadi negara industri baru,
namun mereka biasanya kekurangan sumber daya dan keterampilan yang diperlukan untuk
melakukannya. Sebagian besar daftar negara berkembang mencakup banyak negara di Afrika,
Timur Tengah, dan negara-negara komunis termiskin di Eropa Timur dan Asia.

Negara-negara berkembang (dan negara industri baru) kadang-kadang dicirikan oleh dualisme
teknologi yang tinggi - penggunaan teknologi terbaru di beberapa sektor ekonomi ditambah
dengan penggunaan teknologi usang pada orang lain. Sebaliknya, negara maju biasanya
menggabungkan kemajuan teknologi terbaru di semua sektor manufaktur.

TRANSISI EKONOMI(Economic Transition)

Selama dua dekade terakhir, negara-negara dengan ekonomi terpusat telah membangun
kembali citra pasar yang lebih kuat. Proses ini, yang disebut transisi ekonomi, melibatkan
perubahan organisasi ekonomi fundamental sebuah negara dan menciptakan institusi pasar bebas
benar-benar baru. Beberapa negara melakukan transisi lebih jauh daripada yang dilakukan orang
lain, namun prosesnya biasanya melibatkan beberapa langkah reformasi kunci:

- Menstabilkan ekonomi, mengurangi defisit anggaran, dan memperluas ketersediaan kredit


- Membiarkan harga mencerminkan penawaran dan permintaan
- Mengesahkan bisnis pribadi, menjual perusahaan milik negara, dan mendukung hak
kepemilikan
- Mengurangi hambatan perdagangan dan investasi dan memungkinkan konvertibilitas mata
uang

Hambatan untuk Transisi (Obstacles to Transition)

Transisi dari perencanaan pusat ke ekonomi pasar bebas menghasilkan peluang bisnis
internasional yang luar biasa. Namun, kesulitan yang timbul dari tahun-tahun prinsip ekonomi
sosialis menghambat kemajuan sejak awal, dan beberapa negara masih bertahan dengan tingkat
pengangguran yang tinggi. Mari pelajari kunci hambatan yang tersisa bagi negara-negara yang
sedang dalam masa transisi: kurangnya keahlian manajemen, kekurangan modal, perbedaan
budaya, dan degradasi lingkungan.

1. Kurangnya Keahilan Manajemen

Dalam perencanaan pusat, hanya ada sedikit kebutuhan untuk strategi produksi, distribusi, dan
pemasaran atau bagi individu terlatih untuk merancangnya. Perencana pusat memutuskan semua
aspek kegiatan komersial bangsa. Tidak perlu menyelidiki keinginan konsumen dan tidak perlu
riset pasar. Sedikit pemikiran diberikan pada harga produk atau kebutuhan ahli dalam operasi,
inventori, distribusi, atau logistik. Manajer pabrik di perusahaan milik pemerintah hanya
memenuhi persyaratan produksi yang ditetapkan oleh perencana pusat. Bahkan, beberapa produk
berguling dari jalur perakitan hanya untuk ditumpuk di luar pabrik karena mengetahui ke mana
mereka harus mengejar produksi-dan siapa yang membawa mereka ke sana-bukanlah tugas
manajer pabrik. Beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, melihat manajemen berkualitas lebih
tinggi di negara-negara transisi. Alasan untuk tren ini meliputi peningkatan pendidikan,
kesempatan untuk belajar dan bekerja di luar negeri, dan perubahan kebiasaan kerja yang
disebabkan oleh investasi perusahaan secara lokal. Beberapa manajer dari bekas negara komunis
bahkan menemukan peluang manajerial di Eropa Barat dan Amerika Serikat dengan perusahaan
multinasional besar.

2. Pendapatan Modal

Tidak mengherankan, transisi ekonomi itu mahal. Untuk memfasilitasi proses dan
meringankan rasa sakit, pemerintah biasanya menghabiskan banyak uang untuk melakukannya:

- Mengembangkan sistem telekomunikasi dan infrastruktur, termasuk jalan raya, jembatan,


jaringan kereta api, dan terkadang kereta bawah tanah.
- Buat lembaga keuangan, termasuk pasar saham dan sistem perbankan.

Pemerintah di banyak negara dalam masa transisi tidak dapat membeli semua investasi yang
dibutuhkan dari mereka. Di luar sumber modal tersedia, bagaimanapun, termasuk perusahaan
nasional dan internasional, pemerintah lain, dan lembaga keuangan internasional, seperti Bank
Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Pembangunan Asia. Beberapa negara transisi
berhutang sejumlah besar uang kepada pemberi pinjaman internasional, namun hal ini menjadi
kurang menjadi masalah hari ini daripada di era transisi ekonomi.

3. Perbedaan Budaya

Peralihan dan reformasi ekonomi membuat kesan budaya yang mendalam pada bangsa bangsa.
Beberapa budaya lebih terbuka untuk berubah daripada yang lain. Demikian juga, budaya tertentu
menyambut perubahan ekonomi dengan lebih mudah daripada yang dilakukan orang lain. Transisi
menggantikan ketergantungan pada pemerintah dengan penekanan lebih besar pada tanggung
jawab, insentif, dan hak individu. Tapi pemotongan pembayaran kesejahteraan secara mendadak,
tunjangan pengangguran, dan pekerjaan pemerintah yang terjamin dapat menghadirkan kejutan
besar bagi bangsa bangsa.

Mengimpor praktik pengelolaan modern ke dalam budaya negara transisi bisa menjadi
sulit. Daewoo Motors dari Korea Selatan (www.daewoo.com) menghadapi bentrokan budaya saat
memasuki Eropa Tengah. Sistem manajemen Korea didasarkan pada struktur hirarkis yang kaku
dan etos kerja yang kuat. Manajer di pabrik mobil Daewoo di Korea Selatan tiba lebih awal untuk
bekerja untuk berdiri dan menyapa pekerja di gerbang perusahaan. Tapi masalah muncul saat
manajer Daewoo tidak sepenuhnya memahami budaya di pabriknya di Eropa Tengah. Daewoo
menjembatani kesenjangan budaya dan tempat kerja dengan mengirim pekerja Eropa Tengah ke
jalur perakitan staf di Korea dan mengirim manajer dan teknisi Korea untuk bekerja di Eropa
Tengah dan Timur.

4. Degradasi Lingkungan

Kebijakan ekonomi dan sosial mantan pemerintah komunis di Eropa Tengah dan Timur
menjadi bencana bagi lingkungan alam. Dampak langsung dari kerusakan lingkungan tampak pada
tingkat penyakit dan penyakit yang tinggi, termasuk asma, kekurangan darah, dan kanker - yang
menurunkan produktivitas di tempat kerja. Negara-negara dalam masa transisi sering mengalami
masa-masa dimana dampak negatif dari ekonomi pasar tampaknya lebih besar daripada
manfaatnya. Dengan kata lain, sulit untuk menikmati gaji yang lebih besar saat cerobong asap
mencemari udara dan taman dan sungai tercemar. Tapi seiring berlanjutnya transisi, populasi yang
lebih luas mulai menikmati keuntungan dari ekonomi pasar.
REFERENSI

Wild, Jhon J, Kenneth L Wild. 2014. International Business, The Challenges of Globalization.
United States of America: Courier/Kendalville.

Anda mungkin juga menyukai