Anda di halaman 1dari 4

Anti kanker

A. Senyawa Pengalkilasi
1. Alkilasi adalah penggantian hydrogen dalam sebuah atom dengan gugus alkil. Senyawa
ini digunakan terutama untuk pengobatan kanker pada jaringan limfoid dan sistem
retikuloendotel. Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa kationik antara yang
tidak stabil, diikuti pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif. Ion ini bereaksi
melalui reaksi alkilasi, membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus donor elektron
seperti, gugus-gugus karboksilat, amin, fosfat dan tiol, yang terdapat pada stuktur asam
amino, asam nukleat dan protein, yang sangat dibutuhkan untuk proses biosintesis sel.
Reaksi ini menbentuk hubungan melintang (cross-linking) antara dua rangkaian ADN dan
mencegah mitosis. Akibatnya proses pembentukan sel terganggu dan terjadi hambatan
pertumbuhan sel kanker.
2. Struktur DNA dan RNA

3. Gugus yang ada pada DNA & RNA


Mengandung :
1. Basa nitrogen (adenin, guanin, citosin, timin)
2. Molekul berbasis gula (deksiribosa)
3. Mengandung fosfor/ gugus fosfat
4. Sintesis DNA
Heliks ganda DNA (merah dibuka menjadi untaian tunggal ole enzim helikase. Dengan
bantuan topoisomerase yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal
dilekati oleh protein pengikat untaian tunggal untuk mencegahnya membentuk heleks
ganda kembali. Primase membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer dan
molekul DNA polimerasi melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang
untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru disebut
leading strand dan lagging strand. DNA polimerasi yang membentuk laging strand harus
mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu. Enzim DNA ligase kemudian
menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut.
5. Proses sintesis protein
Proses penerjemahan informasi genetik menjadi protein disebut dengan istilah sintesis
protein. Proses ini terjadi di dalam sel dan memerlukan bantuan ribosom, sebagai organel
penting dalam sintesis protein. Proses ini terjadi dalam dua tahapan, yaitu transkripsi dan
translasi.
Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA-m dari DNA yang terjadi di dalam
nukleus. RNA-m inilah yang nantinya berperan sebagai pembawa pesan dari DNA
menuju ribosom agar informasinya dapat diolah menjadi protein.
Translasi dimana RNA-m yang telah sampai di sitoplasma akan bergabung dengan
ribosom sebagai alat pembentuk protein. Dalam RNA-m basa nitrogen terbagi menjadi
kelompok-kelompok beranggotakan 3 basa nitrogen yang disebut kodon. Kodon tersebut
merupakan kode untuk asam amino tertentu yang nanti akan dipanggil.
Kesimpulan:
DNA ditranskripsikan membentuk RNA-m
RNA ditranslasikan membentuk protein

B. Anti metabolit
1. Purin dan pirimidin adalah basa nitrogen yang membentuk dua jenis dasar nukleotida
dalam DNA dan RNA. Basa cincin nitrogen dua karbon (adenin dan guanin) adalah
purin, sedangkan basa cincin nitrogen satu karbon (timin dan sitosin) adalah pirimidin.
Pirimidin adalah senyawa aromatik sederhana yang tersusun dari atom karbon dan
nitrogen dalam cincin beranggotakan enam. Merupakan pula basa nitrogen yang
ditemukan dalam DNA dan RNA. Terdiri dari sitosin, timin, dan urasil. Purin adalah
sebuah senyawa organik heterosilik aromatik, yang terdiri dari cincin pirimidina dan
cincin imidazola yang bergandeng sebelahan. Purin merupakan basa nitrogen.
2. Metabolit pada kanker
Anti purin dan anti pirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam pembentukan
nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting dalam tubuh. Metabolisme
purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker daripada sel normal. Dengan demikian
penghambatan sintesis DNA sel kanker lebih tinggi dari sel normal
3. Metabolit pada kanker
Struktur-struktur analog pirimidindan purin masuk kedalam komponen sel untuk merusak
sintesis asam nukleat. Antimetabolite seperti metokrekstat mengganggu proses enzimatik
yang esensial pada metabolime.

Anda mungkin juga menyukai