2. Terdapat beberapa teori tentang asal usul agama, salah satunya adalah Teori
Wahyu, apa yang anda ketahui tentang teori wahyu?
Jawab :
Teori wahyu Tuhan menyatakan bahwa perilaku religius manusia terjadi karena mendapat
wahyu dari Tuhan. Dalam teori ini dipercayai bahwa agama berasal dari Tuhan yang
diturunkan kepada manusia pada masa permulaan manusia muncul di muka bumi.
4. Apa yang anda ketahui tentang agama wahyu dan non wahyu?
Agama Wahyu adalah agama yang seluruh ajarannya berasal dari ajaran Allah SWT,
yang disampaikan melalui Rasulullah SAW melalui Al Qur’an untuk disebarkan
kepada seluruh umat manusia.
Agama Non Wahyu sering juga disebut sebagai agama kebdayaan, yaitu agama
yang bukan berasal dari Tuhan dengan jalan diwahyukan , melainkan agama yang
ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari adat istiadat dan
melembaga dalam bentuk agama formal.
5. Sebut dan jelaskan tentang hakekat manusia!
Jawab :
Makhluk. Manusia merupakan mahkluk yang diciptakan oleh Allah.
Dimuliakan dan diberikan potensi. Manusia diciptakan oleh Allah dengan diberikan
berbagai macam potensi dan paling mulia dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang
lain.
Dibebani tanggung jawab. Manusia diciptakan dengan segala potensi dengan
diberikan tanggung jawab untuk menjalankan misi hidup,yaitu beribadah.
Diberikan Pilihan hidup. Allah memberikan pilihan hidup bagi manusia berupa
kepatuhan kepada misi awal penciptaan manusia atau ketidakpatuhan terhadapnya.
Diberikan balasan. Pilihan hidup yang dipilih oleh manusia akan menjadi
tanggungbjawabnya sendiri. Tanggung jawab ini berakibat pada balasan surga atau
neraka.
3. Apa saja karakter islam yang ada dalam ajaran agama islam ?
Jawab:
Islam Agama Allah
Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia
diciptakan.
Islam adalah agama yang sangat jauh dari kontradiksi
Islam bersifat universal
Islam adalah Agama Fitrah
4. Mengapa kita harus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah ?
Jawab:
Kedua hal tersebut merupakan kunci utama dalam kehidupan manusia agar selamat
dunia akhirat.
AQIDAH
1. Iman dikatakan sama dengan aqidah tetapi disisi lain ada yang berbeda.
Apakah yang membedakan antara keduanya?
Jawab:
Aqidah lebih cenderung terhadap ketauhidan antara manusia dengan Allah SWT
sedangkan Iman tidak hanya menyangkut masalah ketauhidan namun mencakup aspek
yang lebih luas yaitu 6 pilar yang terdapat dalam rukun iman.
2. Sebutkan dan jelaskan cara untuk membuktikan bahwa Allah itu Ada menurut
seorang filosof yang bernama Ibnu Rusyd !
Jawab :
Dalil al-‘inayah (the proof of providence). alam semesta ini memiliki tujuan, setiap
partikel-partikel atom hingga planet-planet dan bintang-bintang yang bergerak pada
garisnya tidaklah mungkin hanya sesuatu yang muncul tiba-tiba. Alam semesta yang
telah terstruktur sempurna ini pasti sudah memiliki sebuah tujuan yang hanya bisa
dibuat oleh Sang Pencipta.
Segala sesuatu yang terdapat di alam semesta adalah makhluk terutama manusia
yang sangat lemah. Dalam Surat Al Haj ayat 73 Allah berfirman yang intinya, manusia
telah ditunjukkan pada suatu perumpamaan, seandainya ada sesuatu lain yang
diserukan selain Allah diminta untuk membuat seekor lalat, maka tidak akan pernah
bisa sekalipun mereka berkelompok untuk membuatnya.
MA’RIFATUL WHASITHAT
# apa yang anda ketahui tentang masyarakat madani dalam konsep islam? Sertakan
pengalaman pribadi anda dalam kontribusi membangun masyarakat madani di Indonesia?
Dalam perspektif Islam, civil society lebih mengacu kepada penciptaan peradaban.
Kata al-din, yang umumnya diterjemahkan sebagai agama, berkaitan dengan terma al-
tamaddun atau peradaban. Keduanya menyatu ke dalam pengertian al-madinah yang
arti harfiahnya adalah kota. Dengan demikian, masyarakat madani mengandung tiga
hal, yakni: agama, peradaban, dan perkotaan. Dari konsep ini tercermin bahwa agama
merupakan sumbernya, peradaban sebagai prosesnya, dan masyarakat kota adalah
hasilnya.
# apa yang anda ketahui tentang konsep Hak Asasi Manusi (HAM) dalam Islam?
Bagaimana respon anda terhadap tuduhan barat bahwa islam itu tidak humanis atau
manusiawi? Sertakan argumentasi ilmiah anda dalam menyikapi tuduhan tersebut!
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal.
Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh
diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu, hartamu dan
kehormatanmu haram atas kamu." (HR. Bukhari dan Muslim). Maka negara bukan saja
menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan
dan menjamin hak-hak ini.
Sebagai contoh, negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap individu tanpa
ada perbedaan jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim. Islam tidak hanya
menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan untuk berperang demi
melindungi hak-hak ini. Dari sinilah kaum muslimin di bawah Abu Bakar memerangi orang-
orang yang tidak mau membayar zakat.
Negara juga menjamin tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak ini dari pihak individu. Sebab
pemerintah mempunyai tuga sosial yang apabila tidak dilaksanakan berarti tidak berhak untuk
tetap memerintah. Allah berfirman:
"Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukannya di muka bumi, niscaya mereka
menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan
munkar. Dan kepada Allah-lah kembali semua urusan." (QS. 22: 4)
#apa yang anda ketahui tentang konsep kafir secara teologi dan konsep kafir secara sosial
? apa relevansi kafir dengan kemunduran ummat Islam di Indonesia?
Dari kesimpulan Cawidu di atas terlihat bahwa klaim kufr tidak hanya diarahkan pada
komunitas non-Muslim, tetapi juga komunitas Muslim. Kufr nikmat dan juhud
(menolak hal-hal yang bersifat gaib) misalnya, bisa saja terjadi pada individu-individu
yang secara institusional berikrar diri sebagai Muslim. Ini berarti, bahwa klaim kafir
domainnya bukanlah sekadar persoalan karena beda pandangan politik, atau karena
kebencian sebagai kelompok terhadap kelompok lain. Tetapi klaim kafir yang dibangun
oleh Alquran sebetulnya bergerak dalam wilayah etika sosial yang sangat luas—dengan
tanpa harus terjebak pada institusi agama—yang dasarnya adalah sikap jahat yang
merugikan manusia. Oleh karena itu, Alquran menegaskan bahwa mengingkari nikmat
Tuhan, menolak hal-hal gaib, hedonistis, munafik, dan tiranik, termasuk juga tindakan
kufr.