Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai amanat KTSP, bahwa model pembelajaran merupakan salah satu model

implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang

pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama, dan sekolah

menengah atas. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakab suatu pendekatan

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun

kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistic

dan otentik. Melalui pembelajaran IPA, peserta didik dapat memperoleh pengalaman

langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan

menerakan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih

untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara meneyluruh

(holistic), bermakana, otentik, dan aktif. Cara pengemasan penagalaman belajar yang

dirancang oleh guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para

peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur

konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif.

Pembelajaran adalah sebuah proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbale balik, yang berlangsung

1
2

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran

merupakan interaski semua komponen atau unsure yang terdapat dalam

pembelajaran, yang satu sama lainnya saling berhubungan dalam sebuah

rangkaian untuk mencapai tujuan. Proses pembelajaran tentu merupakan sesuatu

yang penting dalam dunia pendidikan yang aptut diperhatikan, direncanakan, dan

dipersiapkan oleh pendidik, karena memang mencakup perencanaan tujuan,

penentuan bahan, pemilihan metode yang tepat, dan bagaimana mengevaluasi

hasil-hasil dari pembelajaran tersebut. Salah satu komponen pembelajaran adalah

metode interaktif. Pada intinya, metode pembelajaran interaktif adalah

penjabaran dari pola pembelajaran kolaboratif, yang menuntut adanya kerja sama

dan interaksi antara para siswa dalam emmbahas suatu materi pelajaran bersama

dengan guru di dalam kelas. Jadi, metode pembelajaran interaktif adalah metode

pembelajaran yang menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa yang

menyenangkan dan memberdayakan. Dalam hal ini, menyenangkan dan

memberdayakan dapat terwujud apabila interaksi tersebut dapat berjalan dengan

memadukan prinsip pendidikan dan hiburan (edutainment), sehingga siswa

merasa terhibur dan bisa belajar tanpa ia sadari. Sebab, pada dasarnya, manusia

itu akan lebih focus dan menerima dnegan lebih cepat jikan diberikan pengajaran

yang menyenangkan, menghibur, dan menggugah minat dan hasrat siswa untuk

mengikuti pembelajaran yang baik.

2
3

B. Rumusan Masalah

berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang kami

angkat dalam makalah ini adalah :

1. Pengertian Metode Pembelajaran

2. Jenis-jenis metode Pembelajaran IPA SD

3. Penerapan Metode Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

4. Jenis Permainan Yang Bisa di Jadikan Sebagai Metode Pembelajaran Dalam kelas

C. Tujuan Penulisan

berdasarkan Rumusan Masalah di Atas Maka Kami Simpulkan Tujuan Dari

Penulisan Makalah Ini adalah :

3
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang

ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara

kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu

cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada

siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di

lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak

membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap

ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

B. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran IPA SD

Adapun jenis-jenis metode yang dapat di gunakan dalam pembelajaran IPA Sd

adalah sebagai berikut

4
5

1. Metode Ceramah

Ceramah merupakan suatu metode pembelajaran, ceramah merupakan cara yang

digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan

(lecturer), metode ini bagus jika penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik,

didukung alat dan media. Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ceramah adalah

isi ceramah harus mudah diterima dan dipahami serta mampu menstimulasi pendengar

(murid) untuk mengikuti dan melakukan sesuatu yang terdapat dalam isi ceramah.

Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap

guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberpa pertimbangan tertentu juga

adanya factor kebiasaan, baik dari guru maupun siswa.

Ada beberapa kelebihan mengapa metode ceramah sering digunakan dalam

pembelajaran

a. Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Dikatakan

murah karena proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap,

berbeda dengan metode lain seperti demonstrasi atau peragaan. Dikatakan mudah

karena ceramah karena hanya mengandalkan suara guru sehingga tidak terlalu

memerlukan persiapan yang rumit.

b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya materi pelajaran

yang cukup banyak dapat diringkas atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru

dalam waktu yang singkat.

5
6

c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang ditonjolkan. Artinya guru

dapat mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu ditekankan sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

d. Melalui ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas

merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.

e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih

sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak

memerlukan persiapan-persiapan yang rumit asalkan siswa dapat menempati

tempat duduk untuk mendengarkan guru, ceramah sudah dapat dilakukan

Disamping beberapa kelebihan, metode ceramah juga memiliki kekurangan di

antaranya :

a. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada

apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan

karena apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang

dikuasai siswa akan tergantung pada pa yang dikuasai guru.

b. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya

verbalisme.

c. Ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan jika guru kurang

memiliki kemampuan bertutur yang baik. Sering terjadi, walaupun secara fisik

siswa ada didalam kelas, tetapi secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti

jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana, atau siswa

mengantuk yang disebabkan oleh gaya bertutur guru yang tidak menarik.
6
7

d. Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakan seluruh siswa sudah

mengerti apa yag dijelaskan.walaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya,

kemudian tidak ada seoarang pun yang bertanya, hal ini tidak menjamin siswa

seluruhnya sudah paham.

2. Metode Demonstrasi

Demontrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena membantu

siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang

benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa entang suatu proses, situasi, atau

benda tertentu baik sebenarnya atau sekedar tiruan.

sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi memiliki beberapa kelebihan

diantaranya sebagai berikut :

a. Melalui metode demonstrasi, terjadinya verbalisme akan dapat dihindari karena

siswa di suruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang di jelasakan;

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik karena siswa tidak hanya mendengar,

tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi;

c. Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan memiliki kesempatan untuk

membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian, siswa akan lebih

meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Selain beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa

kelemahan, diantaranya :

7
8

a. Metode demonstrasi memerlukan peresiapan yang lebih matang karena tanpa

persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan

metode ini tidak efektif lagi. Untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses

tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat

memakan waktu yang banyak.

b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang

berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal

dibandingkan dengan ceramah

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus

sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih propesional. Disamping itu,

demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk

keberhasilan proses pembelajaran siswa.

3. Metode Diskusi

(Killen, 1998). Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa

pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memcahkan suatu

permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa,

serta untuk membeuat suatu keputusan.

a. Jenis-jenis diskusi

Terdapat bermacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, antara lain:

1) Diskusi kelas

8
9

Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan

masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi

2) Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-

kelopok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksaannya dimulai dengan

guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi

kedalam sub-masalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Setelah

selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketuaa kelompok menyajikan hasil diskusinya.

3) Symposium

Symposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan

dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Symposium dilakukan

untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan

pandangannya tentang masalah yang dibahas, symposium diakhiri dengan pembacaan

kesimpulan hasill kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.

4) Diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa

orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan pendengar. Diskusi panel

berbeda dengan jenis dikusi lainnya. Dalam diskusi panel, pendengar tidak terlibat

secara langsung tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang

melaksanakan diskusi. Oleh karena itu, agar diskusi panel aktif perlu digabungkan

dengan metode lain, misalnyadengan metode penugasan. Siswa diberikan tugas untuk

merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.


9
10

5) Seminar

Seminar merupakan bentuk pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah orang untuk

melakuakan kajian dan pembahasan suatu masalah (toppik atau tema) melalui gagas

pikiran dan tukar pendapat yang dipandu oleh seorang ahli. Sebagaimana dijelaskan

dalam KBBI (2008), seminar merupakan pertemuan atau persidangan untuk membahas

suatu masalah di bawah pimpinan ahli (guru besar, pakar, dan sebagainya). Seminar

biasanya diawali oleh ‘pembicara kunci’ (keynote speaker) yang tujuannya untuk

memberikan arah (benang merah) materi dan jalannya diskusi. Setiap pembicara

membahas suatu topic atau tema dan mengacu pada tema seminar atau masalah utama

yang dibahas.

6) Kegiatan lokakarya

Kegiatan lokakarya adalah bentuk pertemuan yang mebahas masalah

praktis/teknis/oprasional yang biasanyamerupakan tindak lanjut dari hasil seminar

sehingga hal-hal yang bersifat konseptual dapat diturunkan kedalam suatu produk yang

siap dikembangkan atau dilaksanakan. Itulah nuansa berbeda antara seminar dan

lokakarya (supriadie, 2012:142). Misalnya lokakarya penyusunan tentang teknis

penyusunan program sekolah, teknis penyusunan silabus. Dengan hasill tersebut, para

peserta akan dengan mudah menerapkan dan/atau melaksanakan hasil lokakaryanya

tersebut.

10
11

b. Kelebihan metode diskusi

Ada beberapa kelebihan metode diskusi jika diterpakan dalam kegiatan belajar

mengajar.

1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususunya dalam

memberikan gagasan dan ide-ide.

2) Dapat melatih untuk membeiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap

permasalahan.

3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakakn pendapat atau gagasan secara

verbal. Disamping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat

orang lain.

c. Kelemahan metode diskusi

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan seperti

dibawah ini

1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa

yang memiliki keterampilan berbicara.

2) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan pun

menjadi kabur.

3) Memerlukan waktu yang cukup panjang, dan kadang-kadang tidak sesuai dengan

yang direncanakan.

4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang

tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung

sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.


11
12

4. Metode Simulasi

Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak

semua proses pengajaran dapat dilakuakan secara langsung pada objek yang

sebenarnya. Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat

seakan akansebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian

pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang

konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Gladiresik merupakan salah satu contoh

simulasi, yakni memperagakan proses terjadinyasuatu upacara tertentu sebagai latihan

untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga

untuk mengembangkan pengalaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa,

penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat

a. Jenis-jenis metode simulasi

Metode simulasi terdiri dari beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut.

1) Sosiodrama

Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan

masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang

menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba,

gambaran keluarga yang otoriter dan sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk

memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-,asalah sosial serta

mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.

12
13

2) Psikodrama

Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak

dari permasalahan permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk

trapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya,

menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang

dialaminya.

3) Role playing

Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari

simulasi yang di arahkan untu mengkreasi perstiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-

pristiwa actual, atau kejadian kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang.

Topic yang dapat diangkat untuk role plaing misalnya memainkan peran sebagai juru

kampanya suatu partai atau gamabran keadaan yang mungkin muncul pada abad

teknologi informasi.

4) Peer teaching

Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada

tema-teman calon guru. Selain itu peer teaching merupakan kegaiatn pembelajran yng

dilakukan seseorang siswa kepada siswa linnya dan salah satu siswa itu lebih

memahami materi pembelajaran.

5) Simulasi game

Simulasi game merupakan bermain peran, para siswa berkompetisi untuk mencapai

tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan

13
14

b. Kelebihan metode pembelajaran simulasi

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode

mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang

sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun

menghadapi dunia kerja.

2) Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa karna melalui simulasi siswa

diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang

disimulasikan.

3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa

4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam

menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

5) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

c. Kelemahan metode simulasi

Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga memunyai kelemahan, diantaranya

1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak terlalu tepat dan sesuai dengan

kenyataan dilapangan.

2) Pengelolaan yang kurang baik, saling menjadikan simulasi sebagai alat hiburan,

sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam

melakukan simulasi
14
15

5. Metode Tugas dan Resitasi

Metode tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas

dari itu. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu

atau kelompok. Tugas dan resitasi bisa dilaksanakan dirumah, disekolah,

diperpustakaan dan tempat lainnya.

Uraian diatas menggambarkan bahwa resitasi sebagai metode ( belajar ) dan atau

mengajar merupakan sebuah upaya membelajarkan siswa dengan cara memberikan

tugas penghafalan, pembacaan, pengulangan, pengujian dan pemeriksaan atas diri

sendiri, atau menampilkan diri dalam menyampaikan suatu ( puisi, syair, drama) atau

melakukan kajian maupun uji coba sesuai dengan tuntutan kualifikasi atau kompetensi

yang ingin dicapai. Resitasi dilakukan dalam rangka untuk merangsang siswa agar

lebih aktif belajar, baik secara perorangan maupun kelompok, menumbuhkan

kebiasaan untuk belajar mencari dan menemukan , mengembangkan keberanian dan

tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan memungkinkan untuk memperoleh hasil

yang permanen.

a. Kelebihan metode pemberian tugs dan resitasi

1) Baik sekali mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.

2) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa

harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah di kerjakan.

3) Menanamkan kebiasaan untuk giat belajar kepada siswa

4) Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.


15
16

b. Kelemahan metode pemberian tugas dan resitasi

1) Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan

orang lain

2) Karena perbedaan individu, maka tugas apabila di berikan secara umum mungkin

beberapa orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa

mudah menyelesaikan tugas tersebut.

3) Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan

mental para siswa menjadi terpengaruh

6. Metode Tanya Jawab

Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya

komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi

dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertaya guru

menjawab. Metode Tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan

membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan. Dalam komunikasi

ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.

a. Kelebihan metode pembelajaran tanya jawab.

1) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berpikir.

2) Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.

3) Akan membawa kelas kedalam suasana diskusi.

b. Kelemahan metode pembelajaran tanya jawab

16
17

1) Dengan Tanya jawab kadang-kadang pembicaraan menyimoang dari pokok

persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-gal lain

walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini

sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

2) Membutuhkan waktu yang sangat banyak dalam proses Tanya jawab dari furu

untuk siswa

7. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung

pengertian bahwa siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai satu kesatuan

(kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelpomok kecil (sub-sub

kelompok)

a. Kelebihan metode kerja kelompok

Adapun kelebihan metode kerja kelompok yaitu :

1) Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk meyelesaikan tugasnya

2) Menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok

3) Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran keterampilan

berdiskusi dan proses kelompok.

b. Kelemahan metode kerja kelompok

Kelemahan dari metode kerja kelompok adalah

1) Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta yang aktif dan

mampu untuk berpern sedangkan peserta didik yang terbelakang tidak berbuat apa-

apa
17
18

2) Mmerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun

sumber-sumber belajar yang harus disediakan

8. Metode Problem Solving

Problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode

belajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir karena dalam problem solving

dapat menggunakan metode metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai

pada menarik kesimpulan.

Pembelajaran ini merupakan pelajaran berbasis malsah, yakni pembelajaran yang

berorientasi “learner centered” dan berpusat pada pemecahan suatu maslaah oleh siswa

melalui kerja kelompok. Metode pronlem solving sering disebut “ metode ilmiah” (

scientific method) karena langkah langkah yang digunakan adalaha langkah ilmiaj\h

yang dimulai dari : merumuskan masalah, merumuskan jawaban sementara (hipotesis),

mengumpulkan dan mencari data/fakta, menarik kesimpulan / melakukan generalisasi,

dan mengaplikasikan temuan kedalam situasi baru.

a. Kelebihan metode problem solving

1) Dapat membuat siswa lebih menghayati kehidupan sehari-hari

2) Dapat melatih dan membiasakan para siswa untuk menghadapi dan memecahkan

masalah secara terampil.

3) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif

4) Siswa sdudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya

b. Kelemahan metode problem solving.

1) Memerlukan cukup banyak waktu.


18
19

2) Melibatkan lebih banyak orang

9. Metode system regu (team teaching)

Team teaching pada dasarnya ialah metode mengajar 2 orang guru atau lebih

bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi kelas dihadapi oleh beberapa

guru. Stem regu banyak macamnya. Untuk satu regu tidak hanya dihadapi guru secara

formal saja, tetapi dapat melibatkan orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan

keahlian yang dibutuhkan.

10. Metode Latihan

Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan

atau keterampilan dari apa yang telah dipelajar. Drill secara denotative merupakan

tindakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran. Sebagi sebuah metode ,

drill adalah cara memblajarkan siswa untuk mengembngkan kemahiran dan

keterampilan serta dapat mengembangkan sika dan kebiasaan. Latihan atau terlatih

eruakan proses belajar dan mebiaaskan diri agar mampu melakukan sesuatu.

Mengingat latihan ini kirang mengembangkan bakat / initsiatip siswa untuk berfikir,

hendaknya guru / pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode drill

11. Metode karyawisata

Karyawisata mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti

umum. Karyawisata disini artinya kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar, contoh

nya mengajak siswa ke gedung pengadilan selama 1 jam pelajaran. Jadi, karyawisata

tersebut tidak mengambi tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu
19
20

yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study

tour.

C. Penerapan Metode Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

Banyak metode yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada mata

pelajaran IPA di sekolah dasar, setiap metode yang telah dipaparkan diatas mulai dari

metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, tugas dan resitasi, tanya jawab, kerja

kelompok, problem solving, sistem regu (team teaching), latihan (drill), dan

karyawisata (field-trip) pada dasarnya dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar, hanya saja dalam pemilihan metode-metode

tersebut disesuaikan dengan strategi apa yang akan digunakan agar sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai tanpa mengabaikan hal yang menjadi inti dari suatu

pembelajaran yaitu proses perubahan perilaku. Penentuan dan pemilihan metode dalam

pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi

pembelajaran.

Anitah dkk (2007:5.6)berpendapat bahwa faktor-faktor yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan penggunaan metode belajar adalah sebagai berikut :

1. Tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa

Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa merupakan faktor

utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Ada beberapa

tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu Tujuan

Pendidikan Nasional (TPN), kemudian dijabarkan pada Tujuan Satuan Pendidikan


20
21

(institusional), Tujuan Bidang Studi/Mata Pelajaran, dan Tujuan Pembelajaran

(Instruksional).

Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang

diharapkan dapat diketahui, disikapi dan atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Rumusan tersebut sebagai dasar acuan dalam melakukan pembelajaran.

Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada tujuan

pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa. Tujuan institusional adalah

tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, Tujuan bidang studi adalah

tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan

tujuan pembelajaran yaitu tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasa.

2. Karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran

Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar

adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi

pelajaran, aspek tersebut terdiri dari :

a. Aspek konsep (concept) merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan

dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan sesuatu.

Artinya, guru akan memilih metode mana yang dianggap sesuai jika akan

mengajarkan tentang konsep, begitu juga dengan aspek yang lainnya.

b. Aspek fakta (fact) Fakta merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan

dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, data-data yang memiliki esensi objek dan

waktu, seperti nama dan tahun yang berhubungan dengan peristiwa atau sejarah.

21
22

c. Aspek prinsip (principle), merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan

dengan aturan, dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh. Aspek

proses (process), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan

rangkaian kegiatan, rangkaian peristiwa, dan rangkaian tindakan.

d. Aspek nilai (value), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan

dengan aspek perilaku yang balk dan buruk, yang benar dan salah, yang

bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi banyak orang.

e. Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills), merupakan substansi materi

pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan

persoalan atau permasalahan, berpikir sistematis, berpikir logis, berpikir taktis,

berpikir kritis, berpikir inovatif, dan berpikir ilmiah.

f. Aspek keterampilan psikomotor (psychomotor skills), merupakan substansi materi

pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik.

3. Waktu yang di gunakan

Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang

tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif

banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah, dan inkuiri.

Penggunaan metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi

waktunya relatif singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula

dengan pembentukan kemampuan siswa.

22
23

4. Factor siswa (peserta didik)

Faktor siswa merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam

pemilihan metode mengajar, selain faktor-faktor yang telah dikemukakan di atas.

Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental

(faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bisa

mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk

supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar. Posisi tempat duduk tidak harus

seperti kelas formal reguler, tetapi bersifat fleksibel dan mendukung terhadap proses

pembelajaran. Demikian pula dengan kemampuan siswa dalam melakukan proses

pembelajaran. Umpamanya dalam proses pembelajaran, guru akan menggunakan

metode eksperimen atau pemecahan masalah maka siswa yang bersangkutan harus

sudah memahami tentang cara belajar eksperimen atau yang lainnya.

5. Fasilitas, media dan sumber belajar

Supaya memperoleh basil belajar yang optimal maka setiap peristiwa

pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar

yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas,

media, dan sumber belajar. Guru tidak akan memilih metode mengajar yang

memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di

sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alai belajar yang lengkap. Dalam hal ini perlu

diupayakan, apabila guru dan siswa akan menggunakan alat atau fasilitas maka guru

bersangkutan sebelum pembelajaran harus mempersiapkan terlebih dahulu. Media

pesan lisan (bahasa) harus dapat dipahami siswa sehingga siswa tidak menimbulkan
23
24

verbalisme. Pemberdayaan media maupun bahasa yang digunakan harus disesuaikan

dengan kemampuan siswa.

24
25

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh

guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada banyak metode yang dapat

disampaikan oleh guru saat proses belajar-mengajar yaitu metode ceramah,

demonstrasi, diskusi, simulasi, tugas dan resitasi, tanya jawab, kerja kelompok,

problem solving, system regu (team teaching), latihan.

Anitah dkk (2007:5.6)berpendapat bahwa faktor-faktor yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan penggunaan metode belajar adalah tujuan pembelajaran dan

kompetensi siswa, karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran, waktu yang di

gunakan, factor siswa (peserta didik), fasilitas, media dan sumber belajar.

B. SARAN

Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus

memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi

siswa dan tidak membosankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat

menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas,

sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal.


25

25
2626

DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

http://www.tipspendidikan.site/2015/12/pengertian-metode-pembelajaran-

menurut.html

http://akhmuhammadarifin.blogspot.co.id/2013/05/faktor-faktor-yang-perlu.html

http://qonitahkurnianingsih.blogspot.co.id/2016/12/macam-macam-metode-pembelajaran-

ipa-di.html

http://rinades123.blogspot.co.id/2016/10/makalah-metode-pembelajaran-ipa-di-sd.html

26

Anda mungkin juga menyukai