BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia Olah raga Senam merupakan cabang olahraga yang paling banyak
menggunakan unsur – unsur gerak. Senam sendiri merupakan aktivitas fisik yang dilakukan baik
sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan cabang olahraga lainnya. Berlainan
dengan cabang olahraga lain pada umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada objek
tertentu, Senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu serta
koordinasi dari setiap bagian anggot tubuh dari komponen – komponen kemampuan motorik
seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, dan kelentukan. Dengan koordinasi yang sesuai
dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian senam?
2. Bagaimana sejarah senam?
3. Bagaimana sejarah senam di Indonesia?
4. Apa macam – macam senam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian senam.
2. Untuk mengetahui sejarah senam.
3. Untuk mengetahui sejarah senam di Indonesia.
4. Untuk mengetahui macam – macam senam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Senam
Sebelum kita mengetahui pengertian senam, sebaiknya kita harus mengetahui ciri – ciri
senam telebih dahulu, antara lain:
1. Gerakan – gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.
2. Gerakan – gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan
kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tersusun dan sistematis.
Berdasarkan ciri – ciri diatas, batasan senam adalah aktivitas fisik atau latihan tubuh
yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis sesuai dengan tata
urutan gerak dengan tujuan membentuk rangkaian gerak artistik yang menarik dan
mengembangkan pribadi secara harmonis.
B. Sejarah Senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang – orang berlatih tanpa
pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan
latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara – upacara
kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.
Pada awal permulaan abad ke – 20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah
– sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F. Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas
D.Wood.
Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan – latihan
gimnastik dengan pertunjukan – pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa peralatan
senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda – kuda melintang, dan bak
lompat.
Senam di negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu
itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam”
sendiri kemungkinan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
Sejarah perkembangan senam dimulai sejak zaman kuno, sebelum Masehi, baik di dunia
barat, di dunia timur atau timur tengah. Materinya dibagi dalam empr bagian yang masing –
masing merupakan satunera dengan cirinya masing – masing : yaitu zaman kuno, zaman abad
pertengahan dan permulaan zaman modern, zaman modern di eropa dan bagian akhir adalah
senam di abad ke Duapuluh.
Pengetahuan tentang sejarah terkadang membosankan bila kita hanya melihat dongengnya
saja. Tapi apabila anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya penuh dengan buah
pikiran, kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang jahat, yang bermanfaat dan
sebagainya, yang semuanya akan menambah wawasan pribadi anda yang tentu akan sangat
berguna bagi anda sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan memahami
sejarah senam sejak zaman kuno sampai sekarang, anda akan menghargai karya dan buah pikiran
orang lain sebelum anda dan banyak di antaranya yang dapat anda jadikan contoh suri tauladan
dalam menjalankan tugas anda sehari – hari baik sebagai pendidik ataupun sebagai siswa.
Senam pada zaman kuno
Sejarah perkembangan senam erat sekali hubungannya dengan perkembangan
pendidikan jasmani dan pendidikan pada umunya. Sejak dadulu, para ahli filsafat percaya bahwa
tingkat kesegaran jasmani masyarakat (istilah sekarang) menurun maka tingkat pendidikannya
juga akan menurun. Bila hal ini terjadi, maka para pendidik harus mengarahkan perhatiannya
pada faktor peningkatan kesegaran jasmani nasional. Kenyataan yang berusaha
memasukkan senam dan pendidikan jasmani ke dalam kurikulum sekolah adalah para ahli
filsafat dan pemimpin masyarakat. Dewasa ini orang percaya bahwa pendidikan jasmani
merupakan aspek penting dari program pendidikan umum. Sejarah perkembangan senam dan
pendidikan jasmani pada umumnya merupakan evolusi yang dipengaruhi oleh tuntutan dan
keadaan negara, pemerintah, kota, lembaga – lembaga maupun kelompok dan individu /
perorangan.
Mesir 2000 s.M
Para ahli berpendapat bahwa berdasarkan penemuan – penemuan pada peninggalan
bangsa mesir kuno yang terdapat dalam piramida – piramida, senam telah menjadi kebudayaan
penduduk. Dalam hal ini dapat dilihat pada tulisan – tulisan, gambar – gambar, relief dan
mosaics. Bangsa mesir menggemari perlombaan senam, latihannya banyak berbentuk senam
lantai seperti tubling. Ada pula latihan berbentuk yoga.
Yunani Kuno. 1000 – 800 s.M
Orang yunani saat itu membentuk tujuan pendidikannya ialah keutamaan individu. Ini
dapat dicapai dengan mengembangkan motto “men of action dan Men of Wisdom” orang
terampil (yang sehat dan kuat) dan orang yang bijaksana. Prinsip ini dimasukkan ke dalam
program pendidikan jasmani yang tujuannya membentuk prajurit. Maksudnya untuk mengatasi
situasi yang memaksa. Yunani memusatkan latihannya kepada keterampilan dan kualitas
keprajuritan. Mereka menyukai pertandingan beregu maupun perorangan yang secara langsung
terasa pengaruhnya hingga sekarang. Mereka telah juga memberi kepada pendidikan jasmani
dengan menambah sportifitas, menyukai olahraga dan perjuangan. Senam pada masa itu bersifat
informal dan sebagian besar kegiatan tersebut berhubungan erat dengan upacara keagamaan.
Cerita tentang llliad dan Odyssey menunjukkan bahwa hanya orang, yang turut serta dalam
olahraga semacam itu.
2. Senam Artistik
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga
Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi
menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama
PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokokh – tokoh olahraga se –
Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olagraga senam. Promotornya
dapat diketengahkan tokoh – tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera Utara.
Peralatan Senam Artistik (ukuran alat)
a) Untuk putra ada 6 alat
Floor exercise (lantai) : ukuran 12x12 m
Pommel horse (kuda – kuda pelana) : panjang 1.60 m dan tinngi 1.10 m
Parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinngi 1.75 m.
Rings (gelang - gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m.
Horse vault (kuda – kuda lompat) : panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m.
Horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.25 m.
b) Untuk putri ada 4 alat
Horse vault (kuda – kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m
Univen bars (palang bertingkat) : panjang, 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang
atas 2.30 m
Balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m.
Floor exersice (lantai) : ukuran 12x12 m
Peraturan Umum Senam Artistik
a) Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra / putri
Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putri 4 alat.
Juara beregu (kompetisi I)adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5 pesenam
terbaik pada masing – masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
o Nilai maksimum untuk putra adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan ), 60
nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
o Nilai maksimum untuk putri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4
nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
b) Kejuaraan perorangan serba bisa ( kompetisi II )
Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah
peserta.
Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara / daerah
Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putri 4 alat
Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari
nilai rata – rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada
seluruh alat.
o Nilai maksimum untuk putra = 120
o Nilai maksimum untuk putri = 80
c) Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)
Peserta finalis diambil dari dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut
Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh seorang
pesenam
Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putri 4 alat
Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari
nilai rata – rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing – masing alat.
o Nilai maksimum putri = 20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Senam adalah latihan jasmani / olahraga yang bentuk – bentuk gerakannya dipilih dan
disusun secara sistematis berdasarkan prinsip – prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau
tujuan si penyusun. Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal
dari kata Gymnstics, Gymnas berarti telanjang. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak
zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan
“Tasio”. Macam – macam senam dibagi menjadi 4, yaitu senam lantai, senam artistic, senam
aerobic/irama, senam sibuyung.
http://mbenxxcaem.blogspot.com/2011/09/blog-post_23.html