Ju r n al Ma naj e m e n P e nd id ik a n
Magister Manajemen Pendidikan ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 4, No. 1, Januari-Juni 2017
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 59-71
Edna Maria
Magister Manajemen Pendidikan
FKIP-Universitas Kristen SatyaWacana
ednamaria4781@gmail.com
Eko Sediyono
Pasca Sarjana Sistem Informasi
FTI-Universitas Kristen Satya Wacana
eko@staff.uksw.edu
ABSTRACT
The aim of this study is to develop model of ICT-based learning management. With this
tools and model, school can be easily monitor and evaluate the educational process.
This research done by Research and Development (R&D). The place of the research is
at SD Kristen Satya Salatiga, and data collection used interviews, observation and
documentation. The data were analyzed using descriptive analysis and triangulation
technique to test data validation. The result of the research are: The first step is
Decision Making of ICT-based Learning, The second step is Planning of ICT-based
Learning, The Third step is Implementation of ICT-based Learning, The Fourth step is
Evaluation of ICT-based Learning. The key success factor of this model is on the second
step that is how the teachers make the lesson plans and cooperate with all the parties
related to the ICT-based learning management.
59
Jurnal Kelola, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017
tujuan pengajaran, salah satunya melalui pembelajaran efektif ditangani oleh guru
evaluasi pengajaran, sehingga diketahui profesional melalui manajemen pembelajaran
hasil yang dicapai. yang baik. Penelitian relevan terdahulu oleh
Kyakulumbye, dkk. (2013:453) mengenai
Fungsi pokok manajemen pembelajar-
manajemen praktis integrasi TIK ke dalam
an adalah perencanaan, pengorganisasian,
kurikulum SD di Uganda menemukan bahwa
kepemimpinan dan pengawasan (Sa’ud dan
gaya dan strategi manajemen yang terukur
Sumantri, 2007:131). Berkaitan dengan
diperlukan agar integrasi TIK ke dalam
integrasi TIK dalam pembelajaran, semua
kurikulum SD sukses dilakukan. Diperlukan
fungsi pokok manajemen pembelajaran
manajemen kurikulum dan pembelajaran yang
tersebut dilaksanakan memanfaatkan
baik dalam mengintegrasikan TIK ke dalam
keunggulan teknologi informasi dan
kurikulum. Oleh karena itu, guru sebagai
komunikasi. Menurut Kusmana (2011:44),
manajer utama dalam pembelajaran yang
bukti otentik terjadinya pembelajaran berbasis
berbasis TIK memerlukan model manajemen
TIK dapat dicermati dari Rencana Pelaksanaan
yang memberikan gambaran secara
Pembelajaran (RPP) yang disusun dan
keseluruhan tentang tahapan manajemen
implementasinya yang dilaksanakan oleh
pembelajaran berbasis TIK.
setiap guru mata pelajaran di sekolah. Hal
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut sesuai dengan prinsip pengembangan
tersebut, rumusan masalah penelitian ini
atau penyusunan RPP menurut Triwiyanto
adalah bagaimana mengembangkan dan
(2015:100) yaitu menerapkan teknologi
mengimplementasikan model manajemen
informasi dan komunikasi serta
pembelajaran berbasis TIK sehingga
mempertimbangkan penerapan TIK secara
menghasilkan pembelajaran yang efektif.
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi. Menurut Kusmana METODE PENELITIAN
(2011:44), RPP yang mengintegrasikan TIK
Penelitian ini merupakan penelitian dan
dalam pembelajaran dapat disusun melalui 2
pengembangan (Research and Development)
(dua) pendekatan, pendekatan idealis dan
yang dikembangkan oleh Sugiyono (2012).
pendekatan pragmatis. Pendekatan idealis
Langkah-langkah pengembangan yang
dimulai dengan menentukan topik kemudian
dimaksud adalah sebagai berikut: (1) potensi
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain
menentukan aktifitas pembelajaran dengan
produk; (4) validasi desain; (5) perbaikan
memanfaatkan TIK yang relevan untuk
desain; (6) Ujicoba produk; (7) Revisi Produk;
mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
(8) Ujicoba pemakaian; (9) Revisi Produk; dan
Pendekatan pragmatis dapat diawali dengan
(10) Produksi Masal. Langkah penelitian dan
mengidentifikasi TIK yang ada atau mungkin
pengembangan ini dilakukan secara terbatas
bisa dilakukan atau digunakan, kemudian
mulai dari langkah pertama sampai dengan
memilih topik-topik apa yang bisa didukung
langkah kelima.
oleh keberadaan TIK tersebut, dan diakhiri
Langkah awal dilakukan studi
dengan merencanakan strategi pembelajaran
pendahuluan di lapangan mengenai potensi
yang relevan untuk mencapai kompetensi
dan masalah berkaitan dengan man/SDM,
dasar dan indikator capaian hasil belajar dari
method/model manajemen pembelajaran,
topik pelajaran tersebut.
material/sarana dan prasarana, machine/
Pembelajaran yang efektif, tentu
perangkat TIK dan money/dana yang
memerlukan manajemen yang efektif pula.
dialokasikan untuk integrasi TIK dalam
Menurut Syafaruddin dan Nasution (2005:17)
61
Jurnal Kelola, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017
desain dilakukan berdasarkan hasil validasi Data dari hasil wawancara dengan
dan saran dari validator sehingga diperoleh guru, Koordinator IT menunjukkan bahwa
model manajemen pembelajaran berbasis TIK guru masih mengalami kesulitan dalam
yang dapat dijadikan acuan dalam menguasai TIK. Hal itu juga dikuatkan oleh
melaksanakan manajemen pembelajaran. data dokumentasi RKS (Rencana Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN Sekolah) tahun pelajaran 2015/2016 mengenai
pengadaan pelatihan TIK di SD Kristen Satya
Berdasarkan penelitian dan Wacana yang belum terlaksana padahal target
pengembangan yang dilakukan, maka yang diharapkan dilaksanakan dua kali dalam
dijabarkan langkahnya sebagai berikut: satu tahun pelajaran. Hal ini tentu saja akan
Potensi dan Masalah mengurangi kesempatan pembekalan TIK bagi
guru terutama yang belum menguasai TIK.
62
Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah Dasar | Edna Maria & Eko Sediyono
64
Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah Dasar | Edna Maria & Eko Sediyono
strategi pembelajaran yang relevan (Kusmana, Hasil akhir yang diharapkan dari setiap
2011:44). tahapan adalah sebagai berikut:
Tahap Pelaksanaan Pembelajaran - Tahap Pengambilan Keputusan
Berbasis TIK melibatkan Guru sebagai Pembelajaran Berbasis TIK menghasilkan
manajer utama dalam pembelajaran. Guru Program Pembelajaran yang tertuang
melakukan pengorganisasian sumber daya dalam RKS (Rencana Kerja Sekolah) serta
belajar yang berbasis TIK, kemudian Program dan Anggaran tiap bidang
mengkoordinasikan tugas-tugas pembelajaran berkaitan dengan anggaran kebutuhan
dengan siswa sesuai dengan RPP yang telah program pembelajaran berbasis TIK.
dibuat. Guru selanjutnya mendelegasikan Program pembelajaran yang direncanakan
tugas-tugas tersebut pada siswa sesuai dengan dapat berupa program e-education
kemampuan siswa menggunakan TIK. misalnya e-learning, e-library. Setelah
Pada pelaksanaan pembelajaran guru dibuat keputusan bersama untuk tiap
juga melakukan penginisiasian yaitu bidang yang terkait langsung dengan
pengerahan atau kepemimpinan dimana guru pembelajaran di kelas (Bidang Kurikulum,
memotivasi peserta didik untuk siap berperan Bidang Sarana Prasarana, Bidang IT) dan
aktif dalam pembelajaran. Guru kemudian disahkan oleh Kepala Sekolah, maka
mengkomunikasikan materi yang berupa dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
konten digital kepada siswa menggunakan - Tahap Perencanaan Pembelajaran
perangkat TIK yang telah direncanakan. Berbasis TIK menghasilkan Prota,
Pembelajaran berbasis TIK dapat dilaksanakan Promes, Silabus, Rencana Mingguan serta
dengan teknik berkelompok. Hal ini akan Rencana Harian atau RPP dengan
memudahkan siswa dalam bekerjasama dan pendekatan integrasi TIK. RPP yang
bertukar informasi serta mengatasi masalah terintegrasi TIK ini disusun dan
pemerataan kemampuan siswa dalam dikembangkan bersama melibatkan
menggunakan TIK dalam pembelajaran. Pada Kepala Sekolah berkaitan dengan
tahap ini, Kepala Sekolah juga melakukan supervisi pembelajaran; Koordinator
monitoring dan evaluasi melalui kegiatan Kurikulum; berkaitan dengan program dan
supervisi terhadap pelaksanaan pembelajaran anggaran yang telah dibuat; Koordinator
yang dilakukan oleh guru (Triwiyanto, Sarpras berkaitan dengan ketersediaan dan
2015:66). penjadwalan penggunaan sarpras;
Tahap terakhir dalam manajemen Koordinator IT dibantu dengan timnya
pembelajaran berbasis TIK adalah Evaluasi berkaitan dengan materi pembelajaran
Pembelajaran berbasis TIK. Pada tahap ini berupa konten digital atau aktifitas
melibatkan Koordinator Kurikulum dalam hal pembelajaran yang memanfaatkan TIK
mempersiapkan penjadwalan kegiatan evaluasi yang harus dipersiapkan.
seperti Tes yang bersifat formatif seperti - Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
ulangan harian dan sumatif yaitu Tes Tengah TIK menghasilkan PAIKEM
Semester, Tes Akhir Semester. Koordinator (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Kurikulum bekerjasama dengan guru dalam Efektif, Menyenangkan). Siswa melalui
pengadaan soal tes yang berbasis TIK dibantu TIK dimungkinkan untuk ikut aktif dalam
oleh Koordinator IT dan Koordinator Sarpras. pembelajaran, menghasilkan karya yang
Kepala Sekolah pada tahap ini juga bersifat inovatif, kreatif sehingga siswa
melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran
untuk memantau evaluasi pembelajaran. sebagaimana yang diharapkan.
66
Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah Dasar | Edna Maria & Eko Sediyono
Keterlibatan siswa membuat siswa belajar bentuk program komputer. Hasil penilaian
asyik dengan percaya diri dan tertantang dilaporkan kepada orangtua siswa dalam
untuk melakukan hal serupa atau bahkan bentuk rapor baik laporan pendidikan di
hal yang lebih berat lagi. tengah semester maupun di akhir semester
- Tahap Evaluasi Pembelajaran Berbasis dalam bentuk digital (berbasis web atau
TIK menghasilkan hasil penilaian yang berbasis mobile) dan atau kertas.
sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka,
Berkaitan dengan kegiatan supervisi
menyeluruh dan berkesinambungan,
pembelajaran berbasis TIK yang merupakan
sistematis, beracuan kriteria, serta
bagian dari pengawasan atau monitoring dan
accountable (Triwiyanto, 2015:190). Hal
evaluasi, Kepala Sekolah akan lebih mudah
tersebut dimungkinkan dengan
melaksanakannya jika semua tahap masuk
melaksanakan tes berbasis komputer.
dalam sistem berbasis internet yang dapat
Pengelolaan sistem penilaian ini akan
diakses dimana saja dan kapan saja. Model
menjadi efisien dalam hal penghematan
manajemen pembelajaran berbasis TIK seperti
biaya pengadaan kertas dan waktu untuk
gambar di bawah ini:
proses koreksi, karena tergantikan dengan
sistem komputer yang dibuat dalam
judul agar tidak terpisah dari uraiannya agar pembelajaran PAIKEM (Triwiyanto, 2015:97-
memudahkan dalam membaca. 98).
Melalui perencanaan pembelajaran,
persiapan integrasi TIK dalam RPP disusun
PerbaikanProduk dengan pertimbangan sedemikian rupa
menyesuaikan situasi dan kondisi sekolah.
Berdasarkan hasil validasi dan saran
Kesulitan yang dihadapi guru dalam
dari validator, selanjutnya dilakukan perbaikan
pengembangan RPP dapat diatasi dengan
sehingga diperoleh model manajemen
melakukan kerjasama dengan guru lain yang
pembelajaran berbasis TIK yang dapat
memegang tingkat kelas yang sama dengan
dijadikan acuan untuk pelaksanaan manajemen
fasilitasi dan supervisi oleh kepala sekolah
pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan
atau guru senior yang ditunjuk.
antara lain: memperbaiki struktur kalimat,
Penelitian terdahulu yang berkaitan
mengelaborasi pada bagian konsep
dengan pengembangan manajemen
pembelajaran berbasis TIK dan menambahkan
pembelajaran lebih memfokuskan pada
halaman rujukan pada bagian yang
integrasi TIK dalam pembelajaran, penelitian
memerlukan rujukan konsep; memperbaiki tata
lain yang dilakukan mengembangkan model
bahasa yang belum menggunakan bahasa
sistematik integrasi TIK (Wang dan Woo,
Indonesia yang baik sehingga jelas subyek,
2007:148-156) dan mengenai model umum
predikat, obyek dan keterangannya;
untuk membimbing integrasi TIK dalam
menambahkan tujuan yang berkaitan dengan
pengajaran dan pembelajaran (Wang,
siswa dan menata kembali sub judul agar tidak
2008:411-419). Kedua penelitian ini
terpisah dari uraiannya sehingga mudah
merupakan bagian dari manajemen
dibaca.
pembelajaran namun bukan model manajemen
Pembahasan pembelajaran itu sendiri.
Penelitian lain lebih menekankan pada
Model ini disesuaikan dengan situasi
manajemen integrasi TIK ke dalam kurikulum
dan kondisi tempat penelitian agar dapat
sekolah dasar (Kyakulumbye dan Katono,
diimplementasikan dengan mudah.
2013). Fungsi manajemen yang digunakan
Keberhasilan implementasi model kembali
hanya tiga yaitu perencanaan,
kepada pelaksanaan secara menyeluruh,
pengorganisasian dan pengkoordinasian.
bertahap dan sesuai dengan kerjasama semua
Kesamaan kunci model pada penelitian ini
pihak yang terkait dengan pembelajaran.
adalah pada fungsi perencanaan. Perencanaan
Kunci keberhasilan model manajemen
menjadi salah satu aspek kunci dalam
pembelajaran berbasis TIK terletak pada tahap
manajemen kurikulum. Fungsi manajemen
perencanaan pembelajaran berbasis TIK yang
yang dikaji pada penelitian tersebut
dikerjakan oleh guru melibatkan pihak-pihak
melibatkan manajer sekolah dan guru. Hampir
yang terkait langsung dengan pembelajaran
sama namun belum menjelaskan secara
berbasis TIK. Sesuai fungsi dari perencanaan
lengkap sampai kepada fungsi manajemen
pembelajaran adalah sebagai panduan atau
yang terakhir namun penting yaitu evaluasi.
pedoman dalam penyusunan program
Menurut Triwiyanto (2015:183) fungsi
pembelajaran, penyiapan proses pembelajaran,
evaluasi dilakukan untuk menilai efisiensi,
penyiapan bahan/media/sumber belajar, dan
efektivitas, manfaat, dampak dan
penyiapan perangkat penilaian sehingga
keberlanjutan suatu program atau kegiatan
memudahkan pembuatan persiapan
dalam hal ini program pembelajaran. Dari
pembelajaran dan pengembangan
68
Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah Dasar | Edna Maria & Eko Sediyono
fungsi evaluasi akan dapat diukur ketercapaian menentukan kebutuhan pembelajaran yang
program yaitu sejauh mana kegiatan akan datang.
pembelajaran dapat dilaksanakan. Kemudahan dalam monitoring dan
Ada tiga komponen kunci yang evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan
mempengaruhi efektivitas integrasi TIK dalam baik oleh guru maupun kepala sekolah akan
pengajaran dan pembelajaran yaitu pedagogi, terwujud. Hal ini dimungkinkan dengan
interaksi sosial dan teknologi. Namun selain adanya teknologi komputer yang
ketiga komponen tersebut, kemampuan menghilangkan batasan waktu dan jarak dalam
manajemen juga merupakan keterampilan melaksanakan proses monitoring dan evaluasi
yang penting diperlukan dalam rangka pembelajaran. Pimpinan sekolah perlu
melaksanakan pembelajaran berbasis TIK mengelola pemanfaatan TIK dengan beberapa
(Wang, 2008:417). Model manajemen strategi pengelolaan TIK agar dapat
pembelajaran berbasis TIK ini berfokus pada bermanfaat bagi peningkatan pembelajaran
fungsi manajemen yang diperlukan dalam (Adu, Olatundun, 2013:11). Kepala sekolah
melaksanakan pembelajaran berbasis TIK dari dapat mengembangkan teknik supervisi
awal sampai akhir. Faktor kunci yang memanfaatkan teknologi komputer sebagai
berkaitan dengan implementasi TIK selain alat untuk melaksanakan proses monitoring
sikap dan etos yaitu koordinasi dan dan evaluasi pembelajaran. Supervisi dengan
manajemen (Tearle, 2004). Secara teori, model teknik kunjungan kelas sudah biasa dilakukan
ini sudah mendapat landasan yang kuat bahwa bahkan telah diteliti (Danurwati dan Slameto,
diperlukan gambaran manajemen yang jelas 2015:99-109). Guru mendapatkan bantuan
dan terukur untuk mencapai tujuan berupa arahan dan dorongan secara langsung
pembelajaran berbasis TIK. setelah supervisor melakukan kunjungan kelas.
Model manajemen pembelajaran Ada beberapa kelemahan jika supervisor hadir
berbasis TIK ini cukup lengkap dikembangkan dalam kelas, guru ataupun murid merasa
dengan tujuan agar efektivitas manajemen canggung dengan kehadiran orang lain yang
diperoleh secara maksimal. Jika ditinjau dari tidak biasa di dalam kelas selama proses
manfaat teoritis, model ini menyajikan lengkap pembelajaran. Jika tujuan kunjungan kelas
dengan tahap pengambilan keputusan yang adalah untuk memperoleh data mengenai
dilaksanakan sebelum tahap perencanaan. proses pembelajaran yang dilaksanakan, maka
Inilah yang menjadi kebaruan dari model dengan memanfaatkan model manajemen
manajemen pembelajaran ini. Masalah yang pembelajaran berbasis TIK, supervisor dapat
ditemukan berdasarkan evaluasi pembelajaran memperoleh data proses pembelajaran dengan
yang lalu dapat menjadi dasar pengambilan bantuan teknologi jaringan dan dengan
keputusan bagi perencanaan pembelajaran bantuan kamera. Hal tersebut tidak akan
yang akan datang. Hasil penelitian terdahulu mengganggu berlangsungnya proses
menyatakan bahwa sekolah berbasis TIK perlu pembelajaran namun justru mempermudah.
rencana kebijakan TIK yang jelas agar Supervisor juga dapat melihat data
koordinator yang ditunjuk sebagai pemimpin perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh
memiliki arahan kerja yang jelas pula guru dengan mengakses ke sebuah web
(Vanderlinde, dkk, 2012). Hasil evaluasi database dengan password khusus serta
proses pembelajaran yang sebelumnya perlu kemudian mengevaluasi apakah sudah sesuai
dipertimbangkan dalam rangka membuat dengan pelaksanaan pembelajaran, sehingga
keputusan. Temuan masalah yang didapat dari dapat diperoleh solusi yang tepat bagi
tahap ini akan menjadi dasar untuk kesulitan yang guru hadapi.
69
Jurnal Kelola, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2017