Uang merupakan alat yang sah sebagai pembayaran dalam melakukan transaksi
jual beli dan setiap negara pasti memiliki mata uang sendiri yang nilanya tidak sama
antara mata uang satu negara dengan negara lain. Untuk itulah adanya kurs tukar atau
nilai tukar yang disepakati antar dua negara yang tukar-menukar mata uang masing-
masing negara tersebut. Saat ini, Indonesia sedang diguncang oleh terus melemahnya
kurs rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat. Kurs tukar rupiah yang terus
melemah terhadap dolar sangat beerdampak terhadap perekonomian Indonesia, baik
itu berdampak positif maupun berdampak negatif.
Bank Indonesia kembali merilis kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar pada akhir
bulan Januari 2015 ditutup melemah yaitu Rp 12.644,00. Bahkan pada bulan Februari
2015 kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar hampir mencapai titik Rp 13.000,00 per
US$1 yaitu Rp 12.931,00. Benar saja per 31 Maret 2015 rupiah kembali ditutup
melemah sebesar Rp 13.084,00 , hal ini terlihat sungguh miris karena Indonesia saat
ini sedang gencar menguatkan keadaan ekonomi dan hasilnya malah berbanding
terbalik mata uangnya, rupiah Indonesia malah terseok-seok dan bertekuk lutut
terhadap dolar Amerika Serikat. Kurs tukar rupiah terhadap dolar per 30 April 2015
tampak menguat lagi sebesar Rp 12.950,00 per US$ 1 dan per tanggal 7 Mei 2015
rupiah ditutup anjlok sebesar Rp 13.148,00. Angka yang sangat fantastis mengingat
pergolakan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang.
Kabinet Jokowi-JK, khususnya bidang perekonomian mendapat
sorotan dari perbagai pihak. Target pertumbuhan ekonomi yang belum
mencapai target dan terus melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap
dolar AS membuat kinerja mereka selalu menjadi sorotan. Di bawah
koordinasi menko perekonomian yang baru yaitu Darmin Nasution,
pemerintah berusaha meningkatkan kinerja ekonomi dan berupaya untuk
menghadapi pelemahan rupiah yang mendekati angka Rp14.000, - per dolar
Amerika.
Banyak masyarakat Indonesia yang mengharapkan nilai tukar rupiah terhadap
dolar kembali stabil di posisi Rp 10.000,00 sekian atau bahkan mencapai Rp 9.000,00
sekian seperti pada tahun 2012 yang lalu. Sehingga harga bahan-bahan kebutuhan
pokok masyarakat Indonesia tidak naik secara drastis. Sifat pasar yang gemar
menaikkan harga-harga ketika dolar naik dan tidak pernah menurunkan harga-harga
ketika dolar turun membuat sebagian masyarakat Indonesia merasa kehidupannya
terancam. Hal ini dikarenakan ketika harga-harga kebutuhan naik tidak diimbangi
pula dengan naiknya pendapatan.
PANITIA PELAKSANA SEMINAR NASIONAL
HIMPUNAN MAHASISWA AKUNTANSI (HIMAKA)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
Jl. TlagaWarna Blok C Malang, Telp. 0341-565500, Fax. 0341-565522
TUJUAN
LANDASAN KEGIATAN
NAMA KEGIATAN
“ Seminar Nasional”
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
TEMA KEGIATAN
PELINDUNG
Dekan Fakultas Ekonomi
UniversitasTribhuwanaTunggadewi
PENANGGUNG JAWAB
Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
PANITIA
PENYELENGGARA
PANITIA PELAKSANA SEMINAR NASIONAL
HIMPUNAN MAHASISWA AKUNTANSI (HIMAKA)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
Jl. TlagaWarna Blok C Malang, Telp. 0341-565500, Fax. 0341-565522
SUSUNAN PANITIA