1. Indonesia
Indonesia menyepakati perjanjian organisasi perdagangan bebas yang
biasa disebut world trade organization, hal tersebut membuat indonesia harus siap
menghadapi perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu jalur lalu
lintas perdagangan antara negara-negara diseluruh dunia yang melakukan
perdangan tanpa adanya suatu hambatan apapun sepeti pajak ekspor dan impor.
Penerapan perdagangan bebas dinilai sangat menguntungkan bagi tiap-tiap negara
yang saling bekerja sama. Hal tersebut dikarenakan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi negara dan juga dapat meningkatkan kualitas produk bagi
suatu negara dalam melakukan perdagangan bebas. Perdagangan bebas bertujuan
untuk memperluas jalur perdagangan diseluruh penjuru dunia selain itu juga dapat
mensejahterakan masyarakat disuatu negara. Perdagangan bebas indonesia berada
pada wilayah indonesia bagian barat yang berdekatan dengan negara Malaysia dan
Singapura yaitu Kota Batam. Kawasan yang menerapkan perdagangan bebas
menjadikan barang-barang dari luar negeri mendapatkan kebebasan masuk dan
tidak dikenakan tarif pajak impor maupun ekspor dan menjadikan barang-barang
tersebut mempunyai harga yang lebih ringan atau murah. Adanya kawasan
perdagangan bebas di indonesia dianggap menguntungkan bagi negara indonesia
sendiri dikarenakan dapat meningkatkan jalur lalu lintas perdagangan
internasional, meningkatkan devisa negara dan juga dianggap dapat
mensejahterakan masyarakat. Salah satu negara yang melakukan ekspor impor
dengan negara Indonesia adalah China. Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa
negara china merupakan negara yang menjadi mitra perdagangan utama di
Indonesia. Jumlah Impor negara indonesia dengan china mencapai 28,94%. Selain
china, juga terdapat beberapa negara yang melakukan ekspor impor dengan
Indonesia yaitu Taiwan, Jerman, dan Korea. Perjanjian Indonesia dengan WTO
menimbulkan adanya masalah non tarif dan masalah non tarif tersebut
menyebabkan semakin berkembangnya barang impor dan mudahnya proses
barang luar negeri masuk dalam wilayah pasar dalam negeri. Selain itu dengan
diterapkannya sistem liberalisasi perjajian WTO tersebut mampu meningkatkan
produk ataupun sumber daya manusia dan yang lainnya.
2. Singapura
Singapura merupakan negara dengan wilayag yang kecil, jumlah
penduduk yang relatif sedikit dan sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena
itu, perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan
terutama sektor jasa. Lokasi singapura yang strategis dan didukung dengan
infrastruktur pelabuhan dan bandara yang memadai menjadikan singapura sebagai
hubungan perdagangan internasional. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi
perekonomian Singapura. Dalam menjalankan perdagangan internasionalnya,
Singapura telah menerapkan sistem perdagangan yang terbuka dengan liberalisme
tarif yang hampir mencapai 100%. Singapura juga memiliki hambatan
perdagangan yang relatif sedikit. Kebijakan perdagangan Singapura telah sejalan
dengan kebijakan lembaga eksternal seperti WTO. Mitra dagang Singapura
dengan Most Favoured Nation memiliki tingkat tarif nol untuk produk selain
minuman beralkohol. Namun ada pembatasan impor beberapa terutam
berdasarkan isu-isu lingkungan kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga
membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan
stabilitas harga. Pada tahun 2014, singapura mencatatkan total perdagangan
internasional sebesar S$982,7 milyar meningkat 0,3% apabila dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar S$980,2 milyar. Total ekspor singapura kenegara
mitra dagangnya pada tahun 2014 adalah sebesar S$518,9 milyar dan meningkat
sebesar 1.1% dari tahun sebelumnya S$513,4 milyar. Produk ekspor utama
singapura pada tahun 2014 diantaranya adalah peralatan elektronik, bahan bakar
mineral, mesin-mesin, bahan kimia dan sebagainya.
3. Swiss
Swiss atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Switzerlandadalah
sebuah negara maju yang terletak di benua Eropa, tepatnya di Eropa Barat. Swiss
yang merupakan negara terkurung daratan dan tidak memiliki wilayah laut ini
berbatasan dengan Italia di sebelah selatan, Perancis di sebelah barat, Jerman
disebelah utara serta Austria dan Liechtenstein disebelah timurnya. Secara
astronomis, Swiss berada diantara 45° – 48° LU, dan 5° – 11 °BT. Sebagian
besar wilayah Swiss berada di pengunungan Alpen. Di bidang perekonomian,
Swiss merupakan negara maju yang mempunyai perekonomian modern dengan
tingkat pengangguran yang sangat rendah, tenaga kerja yang terdidik dengan
baik, ekonomi dan politik yang stabil, industri manufaktur yang berteknologi
tinggi dan pajak perusahaan yang rendah. Swiss memiliki pendapatan domestik
bruto sebesar US$496 miliar dengan pendapatan perkapita sebesar US$59.600,-.
Tulang punggung perekonomian Swiss adalah sektor produksi. Produk utama
yang dihasilkan oleh Swiss diantaranya seperti Mesin, produk kimia, obat, Jam,
tekstil dan peralatan pengukuran presisi. Industri jasa seperti Perbankan,
Pariwisata dan Asuransi juga merupakan sektor penting bagi perekonomian
Swiss. Beberapa merek terkenal seperti Glencore, Nestlé, Novartis, Hoffmann-La
Roche, ABB, Grup Mercuria Energy dan Adecco, Zurich Financial Services,
Credit Suisse, Barry Callebaut, Swiss Re, Tetra Pak dan The Swatch Group.
Di hubungan luar negeri, Swiss merupakan negara netral yang tetap memiliki
kerjasama dengan dunia internasional. Beberapa organisasi internasional memiliki
markasnya di Swiss. Seperti negara-negara berdaulat lainnya, Swiss juga
merupakan anggota PBB dan lembaga-lembaga dibawah PBB. Swiss juga
merupakan negara anggota OECD, G-10, ADB, AfDB dan organisasi-organisasi
Internasional lainya.