Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS EKONOMI USU

DEPARTEMEN MANAJEMEN
PROGRAM STRATA – 1, Ekstensi
Ujian Akhir Semester T.A. 2019/2020
_______________________________________________________________
Mata Kuliah : Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia
Hari/Tgl : Jumat, 12 Juni 2020
Waktu : 75 Menit
Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, S.E., MSi
_______________________________________________________________
Analisalah kasus berikut ini, dengan menggunakan berbagai pendekatan,
konsep, teori Manajemen Sumber Daya Manusia dan bahkan pengalaman yang
saudara telah peroleh selama ini.

Kasus 1

Mencoba melakukan hal yang tidak mungkin di General Motor (GM)

Sedikit perusahaan memiliki masa yang lebih sulit untuk beradaptasi


dengan lingkungan dibanding General Motors. Perusahaan itu benar-benar
merupakan contoh buku pelajaran tentang kubu pertahanan perusahaan. Sudah
sejak tahun 1960-an, sudah ada tulisan di dinding bahwa cara operasi GM –
pengambilan keputusan yang lamban dan tidak tergesa-gesa, lapis demi lapis
hierarki, berfokus pada pemotongan biaya dan bukannya pada rancangan
produk baru, dan manajemen oleh komite – telah gagal.
Mulai dari pangsa pasar mobil AS yang hampir 50 % pada akhir thn 1950-
an itu, perusahaan sudah mengalami kemerosotan sampai di bawah 30 % pada
thn 2000. Budaya GM yang kaku dan picik yang didorong oleh pertimbangan2
keuangan itu, memungkinkan para pesaing asing dan domestic mencuri semua
pelanggan dengan produk2 baru – seperti : Compact yang hemat energi,
minivan, SUV dan mobil terbuka (roadster) yang menarik perhatian.
Satu bagian yang baik dari budaya GM dapat dijelaskan oleh seleksi
historis perusahaan dan kebijakan promosi. Ia mempekerjakan eksekutif masa
depan yang baru tamat sekolah. Mereka kemudian membentuk rekrutan ini
menjadi bermental GM. Perusahaan menolak gagasan dan inovasi yang tidak
dikembangkan disini. Para eksekutif sangat yakin, sampai titik arogansi, bahwa
sistem GM itu unggul terhadap sistem yang lain. Promosi2 menyukai jenis
financial dan perekayasaan , dan individu2 dengan latar belakang ini bangkit
untuk mengisi tempat2 di puncak perusahaan. GM jarang mempekerjakan
eksekutif senior dari luar jajaran perusahaan. Selain itu, GM mendorong para
eksekutifnya untuk mensosialisasikan cuti kerja dengan orang GM lain. Ini
selanjutnya mengisolasikan para eksekutif puncak dan mengakibatkan sebuah
tim manajemen senior yang melihat dunia melalui lensa yang sama.
Pada musim gugur tahun 2001, eksekutif kepala GM Richard Wagoner
mempekerjakan mantan eksekutif Chrysler Robert Lutz sebagai wakil pimpinan.
Tugas utamanya? Mengubah budaya organisasi GM. Wagoner mengakui bahwa

1
budaya GM – didominasi oleh tipe – keuangan, rekayasawan, personil
manufakturing – senang menghentikan mobil yang tidak imaginatif. Sistem
komite (yang disusun demi menguntungkan mentalitas akunting perusahaan)
menghindari lebih lanjut usaha2 yang kreatif. Sebagai contoh : Kapan saja
perancang dan rekayasawan akan tidak sepakat dengan satu rancangan, para
rekayasawan (dan obsesi mereka dengan minimalisasi biaya) akan selalu
menang. Ini pada umumnya menjelaskan mengapa mobil-mobil perusahaan
kelihatan menyerupai kotak. Wagoner pada hakikatnya memberikan Lutz satu
keleluasaan untuk melakukan apa saja yang dia inginkan untuk mengubah GM
yang terikat pada tradisi.
Lutz menghadapi tugas yang berat. Ini adalah sebuah perusahaan yang
besar. Penjualannya US $ 180 Miliar setahun. Ia mempekerjakan 363.000 orang.
Ini juga merupakan tempat dimana “ anggukan GM “ menjadi ciri khas mereka.
Orang GM biasanya hanya sekedar mengangguk pada orang baru dan terus
melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Tetapi Lutz mempunyai keuntungan
datang ke GM dengan satu reputasi yang hebat. Dia adalah “orang mobil” sejati
yang sendirian dengan senang hati mendorong produk2 baru pada Chrysler
seperti : Viper, The Prowler dan PT Cruiser.
Lutz telah memilih suatu strategi tambahan untuk mengimplementasikan
perubahan. Dia tidak melakukan pemangkasan dan memasukkan orang2 yang
loyal. Sebaliknya, dia mengandalkan perancang dan insinyur yang sama, yang
telah menyingkirkan orang2 yang tidak berbakat selama bertahun-tahun. Namun
dia memberikan lebih banyak kekuasaan kepada para perancang dan orang2
pemasaran. Dia mengawasi satu reorganisasi sehingga divisi rekayasa dan
rancangan sekarang melapor hanya kepada satu orang. Dia mendorong orang
untuk mempertanyakan praktik yang lalu, membicarakan isu-isu dan menantang
doktrin perusahaan. Pembesar GM menghabiskan lebih banyak waktu
mengendarai mobil pesaing daripada mobil sendiri – sementara Lutz
menunjukkan bahwa sebagian terbesar mereka adalah orang-orang terbaik GM.

Pertanyaan :

1. Gambarkan budaya GM ” lama ”.


2. Kekuatan spesifik apa yang menciptakan budaya itu ?
3. Gambarkan budaya baru yang akan diciptakan Lutz.
4. Menurut saudara apakah Lutz akan berhasil atau gagal dalam usahanya
mengubah budaya GM ? Mengapa ?

2
2. Perusahaan Cleaning Guritno

Perusahaan cleaning Guritno tidak memiliki struktur gaji yang ditetapkan secara
formal, maupun kisaran upah atau menggunakan faktor yang dapat
diperbandingkan. Upah diberikan berdasarkan tingkat upah yang umum untuk
perusahaan sejenis dan upaya Guritno untuk menjaga kualitas kesetaraan gaji
dengan tanggung jawab yang berbeda untuk setiap pekerja.
Guritno tidak pernah melakukan survei formal saat menentukan apa yang harus
dibayar oleh perusahaannya. Dia hanya memasang iklan lowongan pekerjaan
setiap hari dan melakukan survei tidak resmi pada teman-temannya dari asosiasi
usaha pencucian.
Ketika Guritno lebih banyak menggunakan instingnya untuk menggaji para
karyawan, jadwal penggajiannya berpedoman pada beberapa kebijakan
pembayaran dasar. Ketika banyak dari rekannya menetapkan kebijakan upah
minimum, Guritno selalu menerapkan kebijakan pembayaran 10% diatas rata-
rata upah minimum tersebut, suatu kebijakan yang dirasakannya akan
mengurangi tingkat pergantian karyawan dan meningkatkan loyalitas karyawan.
Yang menjadi masalah bagi Sari adalah, Guritno ayahnya menerapkan kebijakan
membayar para karyawan pria 20% lebih besar dari karyawan wanita, dengan
alasan : “ mereka lebih kuat dan tahan bekerja keras lebih lama”, disamping itu
mereka juga punya keluarga yang harus dibiayai.

Pertanyaan :
a. Apakah perusahaan tersebut berada pada kondisi harus menetapkan
struktur gaji resmi berdasarkan evaluasi pekerjaan yang lengkap ?
mengapa ?
b. Apakah kebijakan Guritno membayar 10% diatas rata-rata adalah hal
yang baik ? Dan bagaimana menentukan hal itu ?
c. Apakah perbedaan upah karyawan pria dan wanita adalah hal yang
bijaksana ? Mengapa ?
d. Apa saran spesifik saudara mengenai hal yang harus dilakukan oleh Sari
sekarang, berkaitan dengan rencana penggajian perusahaannya ?

___________ Selamat Bekerja Semoga Sukses _____________

3
4

Anda mungkin juga menyukai