Anda di halaman 1dari 2

Nama : Theresia Amanda Fabiola

Nim : 175030207111051
Kelas : E
Ulasan Mengenai Studi Kasus Perubahan Organisasi pada General Motor
Industri otomotif merupakan kegiatan merancang, mengembangkan, memproduksi,
memasarkan, dan menjual kendaraan di dunia. Industri otomotif di dunia memang semakin
berkembang dari tahun - tahun dengan didukung oleh teknologi, selera pelanggan, tren pasar
yang semakin baru dan berkembang dalam dunia bisnis, khususnya industri mobil dan motor.
Oleh karena itu, banyak produsen otomotif yang berlomba-lomba melakukan inovasi baru
secara terus menerus demi menciptakan pasar yang baik dan bisa memperluas pasarnya
sampai pada tingkat internasional karena memiliki potensi pasar yang besar. Hal ini pun juga
berlaku bagi General Motors yang akan dibahas di dalam artikel ini mengenai bagaimana
General Motors bersaing dengan pesaingnya yang dapat mengancam keberlangsungan
perusahaan GM sendiri sehingga mengakibatkan GM harus melakukan perubahan besar agar
dapat kembali bermain di pasaran bisnis.
Dalam artikel ini mengemukakan mengenai perubahan organisasi yang terjadi pada
sebuah perusahaan otomotif terbesar di Amerika Serikat, yaitu General Motors (GM).
General Motors merupakan perusahaan satu-satunya perusahaan otomotif yang besar dan
terkenal sehingga bisa sukses di pasaran dunia dan dapat dikatakan tidak memiliki pesaing
pada saat itu. Perusahaan ini melakukan inovasi dengan memproduksi mobil dengan gaya dan
desain baru setiap tahunnya, seperti pada merek Chevrolet, Pontiac, Bruick, dan Cadillac.
Seiring berjalannya waktu, hal ini kemudian berubah ketika munculnya mobil buatan
dari Jepang yang masuk ke pasaran dengan harga yang lebih murah sehingga menyebabkan
penurunan profitabilitas dan penjualan yang dilakukan oleh GM. Hal ini tentu mengakibatkan
GM mengalami kebangkrutan dalam bisnisnya sehingga menutup beberapa merek dan
menjualnya kepada perusahaan di Cina. Akibatnya, GM kemudian melakukan perubahan
organisasi dengan melakukan reksturisasi organisasi, pemotongan biaya perusahaan, dan
perubahan budaya organisasi. Namun, ketika melakukan sebuah perubahan organisasi
tentunya ada masalah-masalah yang dihadapi oleh GM sendiri, seperti ketika melakukan
perubahan budaya GM harus bisa memberdayakan karyawannya dalam melakukan dan
menyesuaikan pendekatan top to down ini dibanding hanya memberitahu karyawannya apa
yang harus mereka lakukan. Yang kedua, masalah dalam pemotongan biaya dimana GM
memiliki perjanjian serikat pekerja sehingga GM tidak bisa langsung memotong gaji
karyawan sembarangan demi pemotongan biaya yang harus dilakukan ini.
Dengan segala pertimbangan yang ada, diperoleh hasil dari proses perubahan yang
dilakukan oleh GM, yaitu pada pemotongan biaya hasil yang didapat adalah GM melakukan
pengurangan karyawannya dan tenaga kerja di pabrik dengan jumlah yang besar yang
tentunya hal ini bisa berdampak pada penghematan biaya perusahaan. Lalu, GM
mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada karyawannya sehingga mereka menjadi
lebih sadar mengenai tanggung jawab dan akuntabilitasnya serta dalam memberikan
produktivitas yang lebih baik.
Seperti yang telah dijelaskan oleh penulis bahwa GM telah membuat perubahan di
perusahaannya demi kesuksesan dan kelancaran perusahaan dalam meningkatkan penjualan
dan mempertahankan pangsa pasarnya, tetapi hal ini tidak cukup, perusahaan juga
membutuhkan strategi dan perubahan lainnya untuk mengatasi situasi dan mempertahankan
posisi bisnisnya agar tetap dapat bersaing di pasar internasional. Ada beberapa saran untuk
GM dalam mencapai tujuan turn around dan dapat meningkatkan penjualan dan pangsa
pasarnya yang disebutkan oleh penulis, yaitu produksi yang tepat dan efisiensi bahan bakar
mobil serta meningkatkan produktivitas yang tepat.
Penulis disini mengangkat topik yang menarik, yaitu mengenai bagaimana proses
perubahan yang dilakukan oleh General Motors (GM) dalam menghadapi persaingan dalam
dunia bisnis. Seiring dengan perkembangan zaman, selera dan minat pelanggan terhadap
suatu produk perusahaan tertentu bisa menurun atau bahkan beralih karena adanya pesaing-
pesaing baru yang memberikan harga yang lebih murah tetapi kualitas yang ditawarkan mirip
atau bahkan setara dengan produk tersebut. Oleh karena itu, diperlukannya perubahan
organisasi yang terjadi untuk mengembalikan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
Perubahan organisasi merupakan kegiatan yang menjadi perhatian organisasi, termasuk
mengubah budaya organisasi, teknologi, proses bisnis, perubahan karyawan, dan lainnya.
Biasanya, perubahan organisasi terjadi berdasarkan dari faktor-faktor internal maupun
eksternal, seperti yang terlihat dalam studi kasus GM ini. Faktor internal, misalnya mengenai
permasalahan dengan karyawannya atau mengenai pemimpin dari organisasi yang membawa
dampak buruk bagi perusahaan. Sedangkan, faktor eksternalnya bisa berasal dari persaingan
yang ketat, regulasi pemerintahan yang berdampak bagi perusahaan, dan lainnya.
Jadi, berdasarkan artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan yang dialami
oleh General Motors (GM) menjadi pembelajaran bagi perusahaan tersebut dan perusahaan
lainnya dalam menghadapi suatu persaingan yang ketat dan kebangkrutan. Satu-satunya cara
agar sebuah perusahaan dapat bangkit dari kemunduran tersebut adalah dengan
melakukannya perubahan organisasi. Dapat dilihat sekarang ini GM dapat meningkatkan lagi
kegiatan perusahaannya dan bisa kembali menjadi perusahaan otomotif mobil terbesar di
dunia, akan tetapi perusahaan tetap harus melihat kelemahannya dan persepsi publik untuk
dijadikan evaluasi bagi perusahaan General Motors dalam menghadapi persaingan dan
perubahan yang bisa kapan saja terjadi. Sebelum merumuskan strategi perusahaan, GM harus
melakukan analisis SWOT terlebih dahulu untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di
pasar.

Anda mungkin juga menyukai