Anda di halaman 1dari 23

KEUNTUNGAN BESAR GM COMPANY MELEBARKAN

INDUSTRINYA KE CINA

1. Latar Belakang

(GM) General Motor adalah perusahaan MNC yang didirikan oleh


William C. Durant yang bermarkas di Detroit, Michigan. Perusahaan ini
mendesain, merancang, memproduksi, dan memasarkan mobil dan truk ringan,
kendaraan dan bagian-bagian kendaraan, dan menjual jasa keuangan dengan
kantor pusat global di gedung Detroit Renaissance Center. Didirikan oleh William
C. Durant pada 16 September 1908 sebagai perusahaan induk dan perusahaan ini
merupakan produsen mobil Amerika terbesar dan salah satu yang terbesar di
dunia. General Motors memproduksi kendaraan di berbagai negara dan memiliki
merek mobil diantaranya Chevrolet, Buick, GMC, dan Cadillac. GM juga
memiliki atau memiliki kepentingan pengendali terhadap merek asing seperti
Holden, Wuling, Baojun, dan Jiefang.1

Pada Desember tahun 2001 Cina menikmati tren investasi dari asing
setelah aksesi ke WTO, sejak reformasi dan liberalisasi banyak negara asing yang
berminat dan mulai melakukan investasi ke Cina salah satunya Amerika Serikat
khususnya GM.2 GM memiliki 11 perusahaan patungan dan dua perusahaan asing
yang dimiliki sepenuhnya serta lebih dari 58.000 karyawan di Cina. GM bersama
dengan perusahaan patungannya menawarkan kendaraan dan merek di antara para
pembuat mobil di Cina. Produk GM dijual di bawah nama merek Buick, Cadillac,
Chevrolet, Baojun dan Wuling. Pada 2018, GM dan perusahaan patungannya
menjual lebih dari 3,64 juta kendaraan di Cina.3

1
GM, https://www.gm.com/our-brands, (10/04/2019)
2
Shoichiro Hara dan Kyoko Nakanishi, The Asia Strategies of Japanese Corporation, AT10
Research Conference, February 2014, Tokyo, Nomura Research Institute, hal. 3.
3
GMC, https://www.gmchina.com/company/cn/en/gm/company/about-gm-china/facilities.html,
(8/444/2019, 22.27)

1
Dalam beberapa tahun terakhir lingkungan investasi Cina telah mengalami
perubahan dramatis, pasar domestik Cina menawarkan peluang besar karena pasar
yang besar, daya beli masyarakat yang terus meningkat dengan cepat,
pertumbuhan konsumsi dan peningkatan standar hidup di kota-kota maju. Karena
populasi Cina yang cukup besar menjadikannya pasar raksasa yang sangat
potensial bagi GM. Perubahan bisnis Cina untuk fokus pada penjualan domestik
menjadi peluang GM untuk mengatur investasi, joint venture, penargetan bisnis
pada pasar domestik Cina. GM mendapat untung sebagai akibat dari kebijakan
perlindungan industri Cina.4

GM masih merupakan salah satu produsen mobil terbesar di dunia, karena


persaingan dengan perusahaan besar asal Jepang dan Jerman yang sangat
mengancam, GM sangat rawan kebangkrutan dan beberapa kali sudah
menghadapinya. Untuk mempertahankan atau meningkatkan keuntungan
perusahaan GM guna keberlangsungan perusahaannya tentu memerlukan strategi
yang matang dengan terus melakukan R&D (Researc and Development) dan
melakukan ekspansi ke pasar asing dan Cina merupakan kandidat
menguntungkan yang potensial untuk keberlangsungan perusahaan dalam
persaingan global. Melalui berbagai usaha patungan (joint venture) dengan
produsen lokal, GM telah membangun kemampuan yang signifikan, baik dalam
produksi maupun penjualan.

Untuk mempertahankan dan memperluas posisi saat ini di Cina, GM harus


memperluas jajaran dan variasi produknya untuk menargetkan tiga kelompok
konsumen utama: pembeli mobil kelas menengah, konsumen mewah, dan pembeli
kendaraan komersial ringan dan menengah. Bangkitnya kelas menengah di Cina
diperkirakan akan memicu pertumbuhan pasar mobil Cina yang cepat menjadikan
populasi ini sangat penting bagi perusahaan. Untuk mendorong pelanggan
potensial membeli produk dari GM, menyediakan dua barang pelengkap utama
yaitu layanan otomotif dan pendidikan pengemudi. Faktor lain yang mendukung
GM yaitu kebijakan pemerintah Cina yang mempermudah dan mendukung
4
Op. Cit. hal. 6.

2
investasi dan perlindungan terhadap perusahaan sehingga akan membantu GM
dalam meningkatkan daya saing perusahaan.5

Dalam usahanya untuk ekspansi bisnis ke Cina, GM melakukan Joint


Venture perusahaan lokal dan membentuk perusahaan SGMW. SGMW didirikan
pada 18 November 2002, yang merupakan perusahaan patungan tiga pemegang
saham dengan modal saham dari dua mitra domestik yaitu SAIC Motor (Shanghai
Automotive Industry Corporation Limited), Liuzhou Wuling Motors Co Limited
dan perusahaan asing yakni GM China. SGMW memiliki tiga basis manufaktur:
markas Liuzhou, Pangkalan Baojun dan Pangkalan Qingdao dan Pangkalan
Chongqing, telah memulai konstruksi pada 18 Juni 2013 akan mulai berproduksi
pada akhir 2014. Perusahaan ini mengikuti standarisasi General Motors Global
Manufacturing System dan membentuk sebuah produksi tata letak kendaraan
komersial, kendaraan keluarga, kendaraan penumpang dan mesin untuk kendaraan
kecil dan mini.6

Perusahaan GM yang berfokus pada pemilihan dan konsentrasi bisnis dan


strategi luar negeri kemudian mulai memindahkan lokasi produksi ke China dalam
skala besar dan terus ada peningkatan pesat baik dalam hal jumlah investasi dan
hasil investasi untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi biaya ekspor
impor. Selain itu, dengan pengembangan industri dalam negeri Tiongkok dan
modernisasi teknik-teknik manufaktur, mereka dengan cepat meningkatkan ekspor
mereka ke Cina dari bagian-bagian penting dan bahan-bahan fungsional tinggi.7

Sejak dimulai reformasi umum dan liberalisasi ekonomi di Cina, GM


bertindak agresif untuk memperoleh posisi khusus dalam pembuatan mobil di
Cina namun perusahaan mengalami banyak tantangan di usaha patungannya
dalam produksi truk pickup mobil, dan lainnya; untuk menghadapi masalah itu
GM terus melakukan pembenahan, pengembangan dan evaluasi. Kemudian untuk

5
Yang Hai, Christine Parry dan Brian Zhou, GENERAL MOTORS, A Look into Chinese
Expansion, Competitive Strategy, California: Institute of Tecnology, hal. 1.
6
SGMW, https://www.sgmw.com.cn/en/SGMWOverview.aspx#contact, (9/4/2019, 14.16)
7
Shoichiro Hara dan Kyoko Nakanishi, The Asia Strategies of Japanese Corporation, AT10
Research Conference, February 2014, Tokyo, Nomura Research Institute, hal. 6.

3
membangun usaha patungan yang sukses dengan SAIC dan Wuling, GM dengan
Strategi terbaiknya terletak pada fungsi R&D miliknya yang bernama GM
PATAC.8

GM PATAC (Pan Asia Technical Automotive Center Co, Ltd) didirikan


pada 12 Juni 1997 dan merupakan perusahaan joint venture pengembangan Cina
dengan asing pertama antara General Motors China LLC dan SAIC Motor
9
(Shanghai Automotive Industry Corporation). PATAC berperan sebagai
perusahaan pusat penelitian dan pengembangan otomotif yang menetapkan tren,
terdepan di dalam negeri yang mencakup desain, pengembangan teknik, pengujian,
validasi dan berpengaruh global yang independen untuk kelangsungan R&D dan
sustainable product.10

2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini difokuskan pada bagaimana GM melihat Cina


sebagai masa depan perusahaan yang sedang mengalami persaingan ketat yang
harus diperjuangkan dengan melakukan ekspansi bisnis, investasi dan perusahaan
patungan. Untuk menjelaskan penelitian Keuntungan besar GM Company
melebarkan Industrinya ke Cina kami merumuskan dua rumusan masalah yaitu :

a. Bagaimana strategi yang dilakukan GM motor yang menghadapi


kompetisi global yang semakin ketat untuk bertahan di era globalisasi?
b. Apa faktor yang mendukung GM untuk melakukan ekspansi bisnis ke
Cina?
3. Penelitian Terdahulu

Amy Tirto (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Strategi Pertahanan


General Motors Dari Situasi Pasar Industri Otomotif Indonesia Pasca Low Cost
Green Car (LCGC). Berdasarkan analisis yang diperoleh terdapat hubungan satu
arah antara FDI dan ekspor di mana perubahan nilai FDI mempengaruhi

8
Ibid.
9
PATAC, http://www.patac.com.cn/EN/about.html?v=1005, (8/4/2019, 20.42 WIB)
10
Ibid.

4
perubahan nilai ekspor. Dalam jangka pendek, peningkatan nilai FDI
menyebabkan penurunan nilai ekspor. Sedangkan dalam jangka panjang,
peningkatan nilai FDI akan menyebabkan terjadinya kenaikan nilai ekspor produk.
Hal tersebut disebabkan oleh sifat FDI yang merupakan investasi yang
berorientasi jangka panjang sehingga manfaatnya terhadap perekonomian
termasuk kinerja ekspor dapat diperoleh dalam jangka yang lama. Selain itu,
diperoleh hasil bahwa nilai impor dan FDI, memiliki hubungan dua arah. Dalam
jangka pendek dan jangka panjang peningkatan nilai FDI cenderung berpengaruh
positif terhadap peningkatan nilai impor namun pengaruhnya tidak begitu besar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingginya impor barang modal bahan baku lebih
cenderung disebabkan oleh masih besarnya ketergantungan produksi nasional
terhadap barang impor.

Heriyadi (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Strategi Positioning dalam


persaingan bisnis Point of Diference dan Point of Parity). Berdasarkan analisis
yang diperoleh keberhasilan Wuling Confero yang mampu menembus pasar
otomotif segmen LMPV dengan membukukan angka penjualan ribuan unit,
menunjukkan bahwa produk pabrikan Tiongkok ini sudah mulai di terima oleh
konsumen otomotif Indonesia. Kehadiran Wuling Confero telah membuat
persaingan segmen LMPV menjadi semakin ketat, dan dengan strategi positioning
yang tepat, produk otomotif pabrikan Tiongkok ini berpotensi menjadi pesaing
utama pabrikan Jepang di masa yang akan datang melalui keunggulan harga
rendah (low price) yang dimilikinya. Strategi positioning Wuling Confero dalam
menghadapi persaingan pasar otomotif Indonesia segmen LMPV di bangun
dengan jalan menempatkan points of difference produknya pada posisi low price
dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah dari pesaingnya. Sedangkan
points of parity produk Wuling Confero terlihat dari kualitas dan desain yang
ditawarkan produk ini seperti mesin, transmisi, fitur, dan layanan purna jual yang
disediakannya. Atribut-atribut tersebut menawarkan benefit utama yang relatif
sama dengan pesaingnya yang membuat Wuling Confero di pandang legitimate
dan kredibel di mata konsumen sehingga mampu bersaing di pasar otomotif

5
Indonesia. Keunggulan low price ini sangat sulit di tiru oleh pesaingnya dan
menjadi faktor kunci yang membuat pabrikan otomotif Tiongkok ini mampu
menjual ribuan unit produknya di Indonesia.

Shaukat Ali and Wei Guo (2005) dalam jurnalnya yang berjudul
Determinants of FDI in China. Berdasarkan analisis yang diperoleh bahwa
Identifikasi penentu FDI di Cina adalah masalah yang luas dan kompleks. penulis
hanya berusaha memahami keunggulan lokasi dalam proses investasi. bahwa
pasar potensial China yang sangat besar adalah faktor paling signifikan untuk arus
masuk FDI di Cina. Populasi, ekonomi yang tumbuh cepat, dan keanggotaan
Organisasi Perdagangan Dunia merupakan faktor yang menguntungkan untuk
perusahaan asing. Kebijakan insentif pemerintah adalah alasan penting lainnya;
faktor kunci lainnya termasuk biaya tenaga kerja, dan pengembalian investasi
yang tinggi. Integrasi global adalah salah satu faktor kunci bagi beberapa
perusahaan asing yang berinvestasi di Cina yang mengindikasikan bahwa Cina
merupakan pasar yang sangat penting dan tempat berinvestasi yang merupakan
bagian dari strategi global perusahaan. Intinya, perusahaan asing tidak hanya
datang ke Cina untuk mengambil keuntungan dari faktor lokasi tunggal, tetapi
lebih penting didorong oleh banyak sekali alasan yang sering bertentangan dan
bersaing.

4. Konseptual

FDI (Foreign Direct Investment)

(FDI) Foreign Direct Investment adalah proses atau cara dalam melakukan
investasi ke luar negeri dalam bentuk aset produktif yaitu pembelian atau
pembangunan pabrik, pembelian tanah, R&D dan peralatan pabrik. Motif baru
saat ini dalam FDI seperti pemberian lisensi untuk penggunaan teknologi
tingginya yang mana perusahaan multinasional membangun perusahaan
subsidiaries mereka di negara lain yang menjadi tujuan ekspor untuk
mempermudah kegiatan ekspor-impor dan juga menghemat biaya.

6
Faktor suatu perusahaan melakukan FDI yaitu: Menghemat biaya
transportasi, adanya jaminan, dukungan atau perlindungan investasi dari
pemerintah negara tujuan ekspor, gaji buruh murah. Menurut Krugman (1994)
yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional yang mana suatu
perusahaan mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh
karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi
pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri. FDI adalah bukti bahwa
ekonomi mulai mengglobal karena perusahaan multinasional dari satu negara
menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke perusahaan di negara lain.
Dengan demikian perusahaan (Home Country) dapat mengontrol perusahaan yang
ada di negara tujuan investasi (Host Country) baik sebagian atau seluruhnya.11

Kebanyakan FDI adalah kepemilikan penuh atau hampir penuh dari


sebuah perusahaan. Termasuk perusahaan yang dimiliki bersama (joint venture)
dan aliansi strategis dengan perusahaan lokal. Usaha patungan yang melibatkan
tiga atau lebih pihak disebut Syndicates yang dibentuk untuk proyek-proyek
spesifik seperti konstruksi skala besar atau proyek pekerjaan umum yang
melibatkan dan membutuhkan berbagai jenis keahlian dan sumber daya. Istilah
FDI biasanya tidak termasuk investasi asing di pasar saham.

Sejak 1978, kebijakan open-door Deng Xiaoping yang merupakan awal


dari reformasi ekonomi sehingga banyak pengusaha asing yang berminat untuk
masuk ke Cina. (FDI) investasi asing telah berperan penting dalam ekonominya
dan membuat pengembangan ekonomi Cina sebagian besar tergantung pada FDI
dan pembuatan kebijakan yang akan memfasilitasi investasi ke Cina. Selain itu,
masuknya China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa
perdagangan akan memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi
negara. Faktor GM masuk ke Cina untuk mengeksploitasi beberapa keunggulan
konvensional seperti biaya tenaga kerja rendah, dan mereka memiliki motif lain
untuk memenuhi tantangan kompetisi internasional baru. Perusahaan asing

11
Pengertian FDI, Binus University, https://sbm.binus.ac.id/2016/11/15/pengertian-fdi/,
(10/4/2019, 00.26)

7
menyumbang 28 persen dari nilai tambah industri Cina dan seperlima pajak.
Mereka mengekspor sekitar 57 persen dari total barang dan jasa negara dan
menyumbang 11 persen dari lapangan kerja lokal. Kebijakan investasi asing
istimewa Tiongkok, tenaga kerja murah, peningkatan daya beli dan peningkatan
lingkungan investasi, terutama setelah masuk ke Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) pada tahun 2001, telah menjadikan negara itu tujuan favorit untuk
investasi global.12

5. Pembahasan
a. Alasan GM Memilih Ekspansi ke Cina

GM memandang pasar Cina secara konstruktif dan memiliki posisi yang


baik untuk pertumbuhan jangka panjang dengan tantangan terbaru yang dihadapi
oleh industri dan ekonomi. Perusahaan mengharapkan 2019 penjualan ritel
industri China agar sejalan dengan tingkat 2018 hampir 27 juta. GM Cina akan
tetap gesit dalam menanggapi dinamika pasar karena meluncurkan lebih dari 20
kendaraan baru atau semua yang segar pada tahun 2019. Produk-produk baru
termasuk mobil kompak dan crossover. dari keluarga baru kendaraan global GM,
dan kendaraan energi baru

Sementara General Motors Corporation (GM) masih merupakan salah satu


produsen mobil terbesar di dunia, krisis keuangan telah membuat masa depan
perusahaan dalam bahaya. Memperbaiki operasi domestik GM dan kembali ke
profitabilitas adalah tugas yang memerlukan bantuan dari pasar asing. Cina
menghadirkan sumber potensial keuntungan masa depan yang berkelanjutan.
Ekspansi lebih lanjut ke pasar mobil Cina yang berkembang pesat adalah hal yang
menarik. Melalui berbagai usaha patungan dengan produsen lokal, GM telah
membangun kemampuan yang signifikan baik dalam produksi maupun penjualan.
Untuk mempertahankan dan memperluas posisi saat ini di Cina, GM harus
memperluas jajaran produknya untuk menargetkan tiga kelompok konsumen

12
Shaukat Ali and Wei Guo, Determinants of FDI in China, Journal of Global Business and
Technology, Vol 1, No 2, (Fall 2005), hal. 21.

8
utama yaitu kelas menengah, konsumen mewah, dan pembeli kendaraan
komersial ringan dan menengah. Bangkitnya kelas menengah di Cina diperkirakan
akan memicu pertumbuhan pasar mobil Cina yang cepat yang menjadikan
populasi ini sangat penting bagi GM. Untuk itu harus secara memadai
menyediakan dua barang pelengkap utama yaitu layanan otomotif, dan pendidikan
pengemudi. Strategi dalam memperluas ke pasar Cina akan membantu
menciptakan sumber keuntungan besar yang berkelanjutan dan meningkatkan
kesehatan perusahaan secara keseluruhan.

Terdapat analisis industri otomotif mungkin akan mengidentifikasi strategi


yang akan membantu GM mengejar tujuannya antara lain:

1. Entry

GM memandang bahwa sebagai perusahaan besar dan pendatang baru


mungkin dapat menemukan kesuksesan di negara-negara berkembang di mana
kejenuhan pasar tidak separah ini di negara maju.

2. Daya Tawar Pembeli

Pembeli mobil individu menyumbang keuntungan yang kecil bagi


produsen besar seperti GM, Namun apabila kita melihat Cina saat ini dengan
penduduk yang luarbiasa besar maka keuntungan yang diraup akan cukup besar.
Tetapi ada di negara tertentu konsumen juga dapat mengancam untuk tidak
membeli mobil sama sekali karena kepemilikan mobil mungkin bukan keharusan.

3. Daya Tawar Pemasok

Pabrikan mobil terintegrasi secara vertikal, sehingga sebagian besar


pasokan input adalah bahan baku yang umumnya ada banyak pemasok. Sementara
pemasok barang material mungkin memiliki sedikit daya tawar.

4. Produk pengganti

Beberapa produk pengganti untuk mobil digunakan apabila transportasi


umum lebih baik dan lebih banyak digunakan dan jarak perjalanan umumnya

9
dekat, sehingga memungkinkan untuk moda transportasi alternatif, seperti
bersepeda atau berjalan.

5. Persaingan

Persaingan harga di industri otomotif bervariasi di seluruh dunia. Tingkat


persaingan akan bervariasi di pasar luar negeri karena tergantung pada banyak
faktor termasuk saturasi pasar, perlindungan pemerintah terhadap produsen dalam
negeri, dan kerja sama antar pesaing perusahaan.

6. Komplemen

Penjualan mobil dipengaruhi oleh beberapa faktor utama antara lain harga
bensin, kualitas jalan, ketersediaan parkir, kemudahan pembiayaan, dan
aksesibilitas layanan dan dukungan mobil. Komplemen ada dalam berbagai
tingkat tergantung pada lokasi. Pengaruh faktor-faktor ini juga tergantung pada
segmen pasar.13

b. Industri Otomotif Cina

2003 memunculkan kehidupan industri otomotif Cina, penjualan dan


produksi mobil penumpang keduanya melampaui tingkat pertumbuhan yang
tinggi sehingga ledakan pasar ini memicu persaingan bagi pendatang baru untuk
terjun dan bersaing dengan memberi harga terjangkau dan permintaan yang tidak
pernah dibatasi. Cina merupakan pasar mobil dengan pertumbuhan tercepat di
dunia dengan potensi luas dalam penjualan dan layanan pelengkap. Sebuah rekor
1,7 juta kendaraan baru dijual di Cina dalam tiga bulan pertama tahun 2006.

Masuknya China ke dalam World Trade Organization (WTO) pada tahun


2001 memberi energi ekonomi dengan menghilangkan hambatan terhadap
perdagangan dan investasi asing. Sebagian besar dari populasi perkotaan sekarang
dapat membeli mobil kecil, maka pembelian individu di sektor mobil penumpang
telah memimpin pertumbuhan penjualan mobil secara keseluruhan. Untuk

13
Yang Hai, Christine Parry, Brian Zhou, GENERAL MOTORS A Look into Chinese Expansion,
Competitive Strategy, BEM 106, Spring 2006, California Institute of Technology

10
mendukung penjualan mobil tentu perlu memperhitungkan jalan, harga bahan
bakar, dan layanan mobil di suatu target pasar. Jalan-jalan raksasa metropolitan
Beijing, Shanghai, dan Guangzhou tidak hanya membanggakan kendaraan kelas
dunia seperti Porsche dan Ferraris tetapi juga lalu lintas kelas dunia. Namun, fitur
keamanan menjadi isu sorotan karena banyak insiden kecelakaan yang
mengakibatkan korban tewas sehingga perlu adanya standarisasi dalam produksi
mobil yang aman.

Di Cina, GM dan Volkwagen memimpin industri otomotif dan masing-


masing mengklaim menguasai sekitar 11 persen dari pasar. Biaya produksi yang
lebih rendah dan penghindaran tarif atau pajak dapat memicu kompetisi harga
lebih lanjut. Pada tahun 2005, GM memangkas harga pada Buick Regal dan
Excelleby masing-masing 10 dan 15 persen agar sesuai dengan pengurangan
harga yang sama yang ditawarkan oleh Honda pada Accor’nya. Oleh karena itu,
menetapkan posisi GM di pasar ekonomi di Cina akan menjadi salah satu strategi
utama yang harus dikembangkan.14

c. Kebijakan FDI Cina

Sejak tahun 1993, Cina telah menjadi negara host Country berkembang
terbesar di dunia. Pada akhir tahun 2003, Cina telah mengakumulasi lebih dari
$ 500 miliar dalam FDI melalui usaha patungan, perusahaan koperasi, dan
perusahaan milik asing. Namun, apabila perusahaan milik asing ingin berdiri
sendiri dan tidak ada kerjasama dengan Cina maka tidak diizinkan.

Pada akhir tahun 2001, FDI dalam industri manufaktur mencapai 70


persen dari total proyek FDI dalam FDI di Cina. Sebagian besar FDI telah masuk
ke industri manufaktur karena Cina memiliki keunggulan kompetitif berkat biaya
produksi yang lebih rendah dan kemampuan yang relatif kuat untuk memasok
bagian-bagian pendukung. Cina secara agresif membentuk peraturan yang
mengatur investasi asing termasuk Undang-Undang Republik Rakyat Tiongkok
tentang Perusahaan-Perusahaan Yang Dimiliki Sepenuhnya Asing, Hukum

14
Ibid.

11
Republik Rakyat Tiongkok tentang Usaha Patungan Sino-Asing, Hukum Republik
Rakyat Tiongkok tentang Perusahaan-Perusahaan Koperasi Sino-Asing, dan
Direktori Pembinaan Industri Terbuka untuk Investasi Asing.

Singkatnya, Cina mendorong kebijakan FDI yang menguntungkan. Oleh


karena itu, FIE foreign invested enterprise menikmati perlakuan istimewa jika
dibandingkan dengan perusahaan domestik karena FIE berhak atas perlakuan
yang berbeda ini dalam bentuk kebijakan. Cina telah memetakkan pembagian
negara sebagai bidang ekonomi khusus dan masing-masing diatur oleh kebijakan
yang berbeda. China juga telah menegakkan dua kebijakan yaitu Develop China's
West at Blast Penuh dan Strategi Menghidupkan Kembali Basis Industri untuk
mendorong FDI ke wilayah barat dan timur lautnya. Oleh karena itu, kebijakan
FDI di wilayah barat Cina memungkinkan perusahaan asing untuk mendapat
perlakuan yang lebih istimewa daripada di wilayah lain di negara itu.

Pemerintah Cina memberi banyak perhatian pada panduan industri tentang


FDI. Pada Juni 1995, China pertama kali mengumumkan Peraturan Sementara
tentang Pedoman untuk Orientasi Investasi Asing dan Direktori Pedoman Industri
yang Terbuka untuk Investasi Asing. Selain itu, perlakuan istimewa yang berbeda
diberikan kepada perusahaan di berbagai industri terutama telah ditentukan di
bawah Pedoman Pembinaan. Direktori Pedoman ini direvisi pertama kali pada
Desember 1997, dan kemudian lagi pada bulan April 2002 karena aksesi Cina ke
WTO. Direktori Pedoman ini penting karena membagi proyek yang melibatkan
FDI menjadi empat kategori: proyek yang didorong, diizinkan, dibatasi, dan
dilarang. Kategori-kategori ini kemudian dibagi lagi lebih jauh. Misalnya, ada 262
jenis proyek yang didorong, 75 jenis proyek terbatas, dan 34 jenis proyek
terlarang.

Tujuan Cina mendorong FDI untuk mengembangkan pertanian modern,


dan mempromosikan industrialisasi pertanian; memproduksi infrastruktur
transportasi, sumber energi, dan bahan baku, dan industri dasar lainnya;
memanfaatkan industri mutakhir, yang berorientasi pada teknologi seperti
informasi elektronik, bioteknologi, bahan-bahan baru, dan penerbangan dan

12
kedirgantaraan, serta membangun pusat R&D lokal; mendorong bisnis asing
untuk memanfaatkan teknologi canggih dan aplikatif untuk mengubah industri
tradisional seperti mesin, tekstil, dan industri manufaktur barang konsumsi serta
meningkatkan peralatan dan fasilitas mereka; menggunakan sumber daya mentah
dan terbarukan secara komprehensif, memulai proyek perlindungan lingkungan,
dan memodernisasi utilitas publik; mendorong proyek FDI yang berorientasi
ekspor; dan membangun industri di wilayah barat Cina.

Di masa lalu, undang-undang FDI Cina mencakup hanya beberapa


persyaratan kinerja. Namun, untuk memenuhi persyaratan keanggotaan WTO
dalam satu tahun setelah masuk ke dalam organisasi Cina merevisi tiga undang-
undang dan menghapus persyaratan FDI mengenai kriteria seperti proporsi ekspor,
konten lokal, keseimbangan pertukaran luar negeri, transfer teknologi, dan
penciptaan R&D. Dalam praktiknya, mitra Cina dari beberapa usaha patungan
atau kerjasama secara pribadi memerlukan pembagian atau transfer teknologi dari
investor asing FIE. Tujuan utama Cina dalam kebijakan FDI adalah untuk
meningkatkan kemampuan teknologinya dengan tidak hanya mendorong
teknologi ke negara, tetapi juga berupaya membangun lebih banyak pusat litbang
(R&D). Cina juga berupaya menggunakan FDI untuk mengubah industri
tradisionalnya melalui teknologi canggih dan aplikatif.

Memperkenalkan Teknologi Canggih, Kontribusi FDI untuk memajukan


kemampuan teknologi China dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: mengisi
kesenjangan teknologi, memperkenalkan teknologi canggih, dan meningkatkan
teknologi yang ada. Menurut beberapa penyelidikan, FDI telah memperkenalkan
sejumlah besar teknologi canggih. Teknologi canggih dari luar negeri yang
membantu memajukan tingkat keterampilan teknologi domestiknya. FDI di Cina
terus meningkatkan tingkat teknologi negara sebagai hasil dari meningkatnya
persaingan.

Sejak 1999, kebijakan FDI resmi Cina telah mendorong investor asing
untuk mendirikan pusat R&D mereka di negara itu. Misalnya, kebijakan utama
meliputi: setiap peralatan impor dan teknologi pendukung yang terbatas pada

13
laboratorium FIE dan digunakan untuk percobaan percontohan (dan bukan
produksi) dibebaskan dari tarif dan pajak impor lainnya; pendapatan dari alih
teknologi yang dikembangkan semata-mata oleh FIE dibebaskan dari pajak
penjualan; FIE dengan biaya pengembangan teknologi sekurang-kurangnya 10
persen dari tahun sebelumnya berhak atas potongan harga 50 persen dari total
biaya pengembangan teknologi dalam pajak penghasilan badan tahun berjalan
(sesuai persetujuan otoritas pajak); dan FIE dengan pusat R&D di China diizinkan
untuk mengimpor dan menjual sejumlah kecil produk teknologi tinggi
berdasarkan uji coba di pasar lokal, jika mereka adalah barang yang diproduksi
sebagai hasil dari R&D oleh perusahaan induknya.

Selain itu, pemerintah daerah China menawarkan beberapa kebijakan


preferensial untuk FIE dalam beberapa cara, termasuk pengurangan biaya
penggunaan lahan dan bantuan dengan perekrutan karyawan. Seperti yang
ditunjukkan data resmi tahun 2002, sekitar 400 FIE telah mendirikan pusat R&D
independen di Cina; Microsoft, GE, Motorola, Intel, GM, Honda, Siemens, Nortel,
dan Volkswagen menjadi yang terdepan. Sebelumnya, pusat-pusat litbang ini
terutama terlibat dalam kegiatan-kegiatan litbang teknologi yang diarahkan untuk
transforming produk untuk konsumen pasar lokal.

FIE mendirikan pusat R&D di Cina karena beberapa alasan yaitu: untuk
memenuhi kebutuhan bisnis mereka dalam basis produksi untuk menyesuaikan
dengan dinamisme pasar, Kedua, FIE dapat dengan mudah mengambil
keuntungan dari kekayaan penelitian ilmiah dan bakat teknologi Tiongkok. FIE
telah mendirikan pusat Litbang mereka di daerah di mana perguruan tinggi dan
universitas ada sehingga mereka dapat merekrut bakat dengan biaya lebih rendah
daripada di negara lain. Faktanya, pusat-pusat R&D ini bekerja sama dengan
banyak organisasi penelitian ilmiah Cina, ketiga mendirikan pusat R&D di
Tiongkok adalah kriteria kebijakan yang meningkatkan hubungan antar
pemerintah. Untuk mencari peluang jangka panjang di Cina, membangun pusat
R&D di negara itu tidak hanya memenangkan bantuan dari pemerintah Cina tetapi

14
juga membantu bisnis FIE dengan membantu mereka menyesuaikan produk
dengan pasar lokal. Ini adalah situasi win-win untuk semua orang yang terlibat.15

d. Divisi GM

OPERASI GM merancang, membuat dan menjual mobil, truk, dan suku


cadang mobil di seluruh dunia. Perusahaan ini bermarkas di Detroit, Michigan,
dan mempekerjakan 207.000 orang di enam benua, di antaranya 140.000 adalah
karyawan, mengoperasikan 158 fasilitas di seluruh dunia, dan karyawannya
berbicara lebih dari 50 bahasa dan tinggal di 23 zona waktu yang berbeda.
Perusahaan ini memproduksi merek untuk memuaskan pelanggan di lebih dari
120 negara di seluruh dunia. GM adalah nomor satu dalam jumlah total kendaraan
yang dijual di dua pasar terpentingnya yaitu AS dan China.

GM mengoperasikan empat divisi utama untuk memenuhi permintaan


otomotif dari pelanggannya. Divisi ini adalah GM Amerika Utara ("GMNA"),
GM Eropa ("GME"), GM InternationalOperations ("GMIO"), dan GM Amerika
Selatan ("GMSA"). GM juga membantu para pelanggannya mendapatkan
pembiayaan dengan menggunakan General Motors Financial Company, Inc
(“Keuangan GM”). Setiap divisi ini menghadapi tantangan dan peluang uniknya
sendiri.

GMIO merupakan divisi GM yang mempunyai bagian operasi di Cina.


Penjualan di Tiongkok berkembang pesat dan GM telah menempatkan operasi
Cina-nya di garis depan strategi pertumbuhan globalnya. Perusahaan berencana
untuk merilis 16 model baru dan peningkatan besar di Cina selama lima tahun ke
depan (2012 hingga 2016) termasuk merek Baojun, sebuah alternatif berbiaya

15
Guoqiang Long, Liping Zhang, Lei Feng, and Yue Pan, Processing Trade in China: A New Path
of Industrialization, 2003, Beijing: China Development Press.

15
rendah yang baru saja debut di ruang pamer di seluruh dunia. Cina mengikuti
jejak negara-negara Barat sehubungan dengan peraturan lingkungannya.16

e. Strategi Expansi GM ke Cina

Produk GM yang luas mungkin terbukti menjadi aset untuk ekspansi ke


Cina dengan menggunakan kendaraan tertentu untuk menargetkan segmen pasar
baru dengan biaya desain ulang yang minimal. GM sekarang memiliki beberapa
perusahaan yang beroperasi di Cina yang saling berhubungan, sebagian besar
melalui usaha patungan yaitu SAIC-GM-Wuling dengan SAIC dan Wuling
Automotive. Daya saing Harga mewakili salah satu kelemahan terbesar GM dan
sebagian besar pabrikan asing di pasar Cina. GM mampu menangani situasi ini
dengan memasukkan lebih banyak produksi ke Cina dengan meniadakan tarif dan
mengurangi biaya pekerja.

Kelemahan untuk GM terletak pada kenyataan bahwa beberapa model


yang dijual di China sebagian besar masih diproduksi di AS dengan perakitan
akhir dilakukan di Cina. Krisis keuangannya GM mungkin membatasi
fleksibilitasnya mengejar usaha berisiko tinggi. Peluang yang ada bagi GM di
Cina adalah pasar mobil ekonomi yang sedang tumbuh, didorong oleh
peningkatan substansial dalam ukuran kelas menengah dalam beberapa tahun
terakhir. Masuk ke pasar Cina merupakan peluang lain bagi GM. Ancaman
Ancaman terhadap GM di Cina terdapat dari pabrikan asing maupun domestik di
Cina. Penawaran kompetitif dari produsen asing sebagian besar mengancam GM
di pasar kelas atas dan telah menantang dominasi GM di pasar mobil mewah Cina.
Meskipun kualitasnya secara umum lebih rendah, model domestik lebih disukai
oleh kelas menengah yang sedang tumbuh daripada yang setara dengan asing
yang lebih murah.

GM dalam Lini Produk Cina merumuskan strategi dengan mengimbangi


kelemahan, mengejar peluang, dan menghadapi ancaman. Kendaraan yang

16
Jeffrey S. Harrison, Stefan Michalski, Joel Winbigler and Trevor Wind, General Motors
Company: Restructured to Rediscover American Innovation, Robins School of Business, 2016
Universities of Richmond.

16
direncanakan GM untuk diperkenalkan atau dipromosikan lebih lanjut perlu
diseleksi dengan lebih hati-hati dari sebelumnya sebelum diberikan kemunculan
pesaing domestik yang kuat dan peningkatan perhatian dari pabrikan asing. Di
Cina penjualan mobil kecil sangat pesat karena kemampuan konsumenya yang
kebanyakan mampu dan membutuhkan mobil pribadi yang simpel dengan harga
terjangkau, hal ini menunjukkan bahwa pasar China untuk kendaraan yang lebih
kecil akan lebih berlanjut. Bahkan ketika peningkatan ekonomi China
menciptakan kelas menengah yang berkelanjutan hanya mobil-mobil kecil yang
berada di ranah keterjangkauan bagi para pembeli mobil potensial.

Efisiensi bahan bakar mobil kecil akan membuat kendaraan ini lebih
menarik di tengah kenaikan harga gas. Selain itu, sebagian besar kelas menengah
ini masih berada di daerah perkotaan di mana lalu lintas sangat parah dan ruang
terbatas. Dengan demikian, sedan atau SUV yang lebih besar tidak praktis bahkan
jika kendaraan ini menjadi terjangkau dan adanya undang-undang untuk
memberlakukan pajak mobil pada mobil dengan mesin besar. GM adalah
pendatang awal ke dalam pasar mobil mikro yang sedang booming dengan
Chevrolet Spark yang diproduksi secara domestik, sebuah usaha patungan dengan
SAIC dan Wuling. Sementara penjualan Spark masih terus meningkat, para
pemimpin pasar sekarang terjadi pada model produk yang lebih murah, GM telah
berupaya mengimbangi keunggulan harga domestik dengan kualitas lebih tinggi.
Namun daya tarik terbesar mobil mikro kepada konsumen Cina adalah
keterjangkauannya karena mobil asing memiliki harga yang lebih mahal karena
pembeli kelas menengah menunjukkan sensitivitas yang besar terhadap harga oleh
karena itu GM harus meresponya dengan tepat. Setelah berhasil membangun
image dan pengakuan perusahaan kelas atas, GM mencoba untuk menargetkan
pembeli mobil kelas menengah baru dengan merek lain karena pasar menengah
kebawah memiliki situasi pasar yang cukup kompetitif dengan produk lokal.

Namun dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan daya beli penduduk


Cina memungkinkan strategi kendaraan dengan harga lebih tinggi dan berkualitas
akan menjadi penting dan diperhitungkan oleh calon konsumen. Penurunan

17
sensitivitas harga seharusnya memungkinkan GM untuk mengambil pendekatan
yang lebih berbasis nilai pada segmen pasar ini dan menghindari persaingan harga
dengan produsen dalam negeri. Sehingga GM dapat memperkenalkan komponen,
produk yang berkualitas dan inovatif dan tidak dipaksa untuk merancang alternatif
biaya yang lebih rendah untuk China.

Ketika produk baru diperkenalkan ke pasar Cina dalam jumlah terbatas


pada tahun 2005, ChevroletAveo dan Epica masing-masing telah terjual dengan
baik dan mengumpulkan tinjauan ulang yang baik sehingga meningkatkan daya
tarik kedua kendaraan ini melalui periklanan yang luas atau proses mengangkat
popularitas mereknya dan meningkatkan ketersediaan produk untuk pasar untuk
memenangkan pembeli mobil kelas menengah di Cina. Untuk mendominasi di
Pasar dengan produk Mewah ketika GM pertama kali memasuki pasar Cina,
mereka menargetkan bisnis yang sensitif kualitas dan kelas sipil dengan sedan
premium dari merek Buick. Meskipun GM harus bersiap untuk pasar massal
mobil ekonomi yang tumbuh, GM harus melindungi statusnya sebagai pelopor
pasar kelas atas untuk meningkatkan image dari perusahaan.

Ketika reputasi merek Buick masih tinggi, hubungan Buick dengan


kekayaan dan prestise telah berkurang ketika GM selama bertahun-tahun
membawa beberapa model yang kurang eksklusif ke dalam Buicklineup Cina.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan bagiannya di pasar mobil kelas atas yang
menguntungkan GM harus mengungguli merek Cadillac yang hanya melihat
paparan yang sangat terbatas di Cina untuk mensukseskan Buick. GM harus
mengambil kesempatan untuk mentransisikan pembeli Buick kelas atas ke
Cadillac sebelum mereka kalah dari pesaing seperti BMW dan Mercedes-Benz.
Langkah ini pada gilirannya membebaskan Buick untuk memfokuskan kembali
jajarannya untuk segmen pasar yang lebih sentral. Untuk mengasah di segmen
mewah, GM harus memperlihatkan Cadillac di acara kelas atas yang menargetkan
pembeli mobil kelas atas, mengirimkan sinyal kelas dan eksklusivitas kepada
pelanggan potensial.

18
Selain itu, GM harus memusatkan kegiatannya merek Cadillac di kota-
kota metropolitan utama seperti Shanghai, Beijing, dan Guangzhou. Kampanye
seperti ini di pasar mewah terbesar di China tidak hanya memaksimalkan
efektivitas biaya, tetapi juga memperkuat citra Cadillac tentang prestise dan hak
istimewa. Pada waktunya, upaya pengembangan merek GM di kota-kota utama ini
akan meluas ke audiens yang lebih luas. Elemen kunci pengembangan Cadillac
GM akan mengharuskan kendaraan diproduksi secara lokal. Beberapa produsen
mobil mewah asing di Cina terutama Audi dan MercedesBenz telah berusaha
memindahkan sebagian besar proses produksi mereka ke pabrik lokal yang
memungkinkan mereka mengurangi biaya dan meningkatkan pangsa pasar.

Memasuki Pasar Kendaraan Komersial merupakan bagian substansial dari


pasar otomotif Cina dan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pertumbuhannya. Pada tahun 2005, penjualan kendaraan komersial menyumbang
kurang dari separuh dari semua mobil yang dijual di Cina. Ini menjadikan Cina
pasar terbesar untuk kendaraan komersial di dunia. Kendaraan komersial yang
diproduksi GM terdiri dari GMC dan Chevrolet ringan. GM secara konsisten
menjual lebih banyak truk daripada mobil di pasar Amerika Utara, namun terlepas
dari kesuksesan itu GM belum memperkenalkan dan mengumumkan rencana
untuk memperkenalkan kendaraan ini ke pasar Cina. Pasar yang besar ini dapat
menjadi jalan lain yang ditempuh GM untuk berekspansi lebih jauh ke industri
otomotif Tiongkok.

Namun dalam proses masuknya GM ke Cina terdapat masalah, karena GM


tidak memiliki pengakuan dan reputasi di antara perusahaan-perusahaan besar di
Cina. Namun masalah ini dapat diatasi jika GM memperluas hubungannya saat ini
dengan mitra Cina-nya Wuling. Terlepas dari produksi mobil mikro Spark,
Wuling terutama berspesialisasi dalam kendaraan industri kecil dan jangkauan
Wuling di sektor komersial luas, memiliki lebih dari 400 pengecer di 29 provinsi
dan kota dan lebih dari 400 pusat layanan jual di Cina. Wuling juga merupakan
produsen kendaraan mini komersial terbesar kedua di Tiongkok berdasarkan
penjualan. Kerja sama GM dengan Wuling dapat membantu memperluas

19
kemampuan produksi Wuling dan ruang lingkup pasar untuk memasukkan model-
model dari jalur kendaraan komersial GMC dan Chevrolet yang ringan dan
menengah. Kendaraan ini kemudian dapat diberi merek di bawah label Wuling-
GM bersama dan dijual menggunakan nama Wuling sehingga secara efektif
mengatasi masalah pengakuan merek.

Strategi GM sehubungan dengan perluasan operasi di Tiongkok juga harus


melibatkan peningkatan komplemen. Layanan Mobile membentuk program
layanan after-care terdepan industri akan menjadi strategi yang sangat sinergis
untuk GM. Dengan membedakan dirinya melalui layanan yang efektif dan
berorientasi pelanggan, GM mengunci basis konsumen yang ada dan menarik
pembeli baru tanpa menggunakan taktik persaingan harga yang merusak diri
sendiri. Layanan bengkel atau perbaikan mobil dan penjualan mobil akan
memungkinkan GM untuk berkembang lebih efektif dan agresif untuk
mendapatkan lebih banyak konsumen tetap.

Kemudian dengan kapasitas produksi domestik di Shenyang dan Shandong,


GM dapat mengabaikan tarif impor yang dihadapi oleh pendatang asing. Divisi
suku cadang GM, AC Delco, saat ini mengoperasikan 100 fasilitas layanan di
Cina dan jumlah ini yang harus segera diperluas. Sebagai penggerak pertama dan
induk perusahaan, GM akan dapat memfasilitasi ekspansi dengan bermitra dengan
bengkel independen terkuat dan menjadikan mereka sebagai pusat layanan GM
eksklusif. Untuk mengeksploitasi sinergi nyata antara pengecer dan bengkel atau
perbaikan mobil, GM harus menawarkan paket layanan jangka panjang yang
terintegrasi pada semua pembelian baru. Paket nilai GM dari keandalan dan
layanan akan membenarkan harga pembelian awal yang lebih tinggi dan kontras
daripada produk lain dengan strategi berbasis biaya murrni dari pembuat domestik.

Pada dasarnya, paket layanan mencapai dua tujuan penting. Pertama,


aliran hubungan pelanggan GM otomatis ke pusat layanannya dan
menghubungkan keberhasilan kedua operasi. Kedua, GM mencapai diskon yang
ditargetkan untuk pelanggannya sendiri yang akan berada di bawah rencana
cakupan penuh dan dengan demikian memungkinkan bengkel reparasi untuk

20
mengenakan biaya lebih banyak pada pekerjaan yang dilakukan pada merek lain.
Selain itu, jika pusat layanan GM membedakan dirinya sebagai pilihan yang
unggul dalam perbaikan, pembeli merek atau produk lain akan tertarik dengan
produk dan pelayanan supaya membeli mobil milik GM untuk mengakses fasilitas
dengan biaya lebih rendah.

Oleh karena itu, strategi ini berkali-kali diperkuat dan berpotensi


mempelopori GM untuk menjadi pemimpin di kedua pasar perbaikan dan
penjualan. Pasar mobil Cina dan pasar yang berkembang baik di Eropa dan
Amerika Utara adalah yang paling diminati. Sebagai perusahaan yang memberi
akses yang mudah dengan sumber utama konsumen, GM harus mengintegrasikan
dirinya ke dalam program pendidikan Chinesedriver. GM harus mensponsori
literatur pendidikan dan informasi tentang praktik safedriving seperti penggunaan
sabuk pengaman dan kepatuhan hukum lalu lintas. Strategi ini membangun citra
positif GM sebagai perusahaan asing yang datang tidak hanya untuk berbisnis
tetapi juga mempromosikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan
konsumennya. Selain itu, GM harus menyumbangkan atau mendiskon mobil
mikronya ke sekolah mengemudi sebagai cara lain untuk membuat kesan pertama
pada pembeli potensial.

f. Bentuk dan Hasil Dari Upaya FDI GM di Cina

Operasi GM di Cina
• Shanghai General Motors Co. Ltd. (Shanghai GM)
• Pusat Otomotif Teknis Pan Asia (PATAC)
• SAIC-GM-Wuling Automobile Co. Ltd. (SAIC-GM-Wuling)
• Shanghai GM (Shenyang) Norsom Motors Co. Ltd.
• Shanghai GM Dong Yue Motors Co Ltd.
• Shanghai GM Dong Yue Otomotif Powertrain Co Ltd.
• GMAC-SAIC Otomotif Finance Co, Ltd
• Gudang dan Perdagangan GM (Shanghai) Co. Ltd.
• Perusahaan Investasi GM (Cina)

21
• ACDelco
• Divisi Transmisi Allison (ATD)
• Divisi Electro-Motive GM (EMD)
• Institut Teknologi Universitas GM-Shanghai Jiao Tong
6. Kesimpulan

Dengan ini kami mengambil kesimpulan bahwa ketika GM motor yang


sedang menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan otomotiv besar didunia
mendorongnya untuk mencari pasar baru dan potensial untuk mendominasinya,
oleh karena itu GM melihat Cina sebagai pangsa pasar potensial dengan berbagai
faktor dan alasan mulai dari besarnya konsumen, daya beli, daya pemasok,
komplemn, produk pengganti dan persaingan menjadikan GM tertarik untuk
terjun dan berinvestasi ke Cina dan juga kebijakan Cina yang mempermudah
perusahaan asing untuk berinfestasi dengan kebijakan FDI nya setelah bergabung
dengan WTO. Alasanya antara lain adalah besarnya pasar, murahnnya tenaga
kerja, dan didukung oleh kebijakan pemerintah. Namun terdapat banyak rintangan
terkait dengan upaya untuk ekspansi perusahaan antara lain belum populernya
merek asing sehingga GM berupaya untuk menggandeng FIE besar yang
didukung oleh pemerintah Cina, persaingan harga produk lokal yang lebih murah
sehingga butuh strategi jitu untuk mendapatkan konsumen dengan menaikkan
citra merek dan perusahaan, meningkatkat fitur, kualitas dan desain tanpa perlu
untuk mengorbankannya untuk membanting harga dan banyak bengkel lokal yang
kurang ahli dalam menangani produknya sehingga GM berusaha untuk membuat
dan menyebarkat pusat perbaikan atau bengkel di berbagai wilayah dengan
membedakan pelayanan terhadap mobil selain pada produknya sehingga
konsumen dengan dari merek selain milik GM akan terdorong untuk membeli
produknya untuk mendapat pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu untuk
mendominasi pasar Cina, GM membuat kebijakan dan strategi yang cukup efektif
dan sustainable dengan membuka basis produksi baru di Cina, membuat cabang
R&D, memberikan pelayanan konsumen yang bermutu berupa memberikan akses
dan hubungan yang mudah antara konsumen dengan perusahaan, memberikan

22
pendidikan dan pelatihan terkait mengemudi dan berlalulintas yang aman untuk
mengikat konsumen lama dan menggait konsumen baru dalam jangka panjang.

23

Anda mungkin juga menyukai