Tesis
at ha
Program Studi Magister Manajemen
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Diajukan Oleh:
MASRURI EFENDY.SKep.Ns
NIM. 171 103 448
Kepada
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMEN KESEHATAN
2019
ABSTRAK
Kabup aten Ngawi terdiri dari 24 Puskesmas salah satuny a adalah Puskesmas
Jogorogo milik p emerintah Kabup aten Ngawi yang sudah terakreditasi M ady a p ada
tahun 2017. M enurut Permenkes 340/M ENKES/PER/III/2010 bahwa Puskesmas
Rawat inap memiliki p erbandingan tenaga p erawat dan temp at tidur sebesar 1:1.
Berdasarkan data Puskesmas tahun 2018, rasio antara jumlah p erawat dan temp at
tidur adalah 443: 10. Rasio jumlah p erawat dan temp at tidur yang tidak seimbang ini
menunjukan jumlah tenaga y ang tersedia baru hany a memenuhi 83% dari total tenaga
p erawat yang ideal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis beban kerja p erawat
sebagai dasar dalam p enentuan jumlah kebutuhan tenaga perawat di Puskesmas
at ha
Rawat inap Jogorogo
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Jogorogo selama tujuh hari mulai
tanggal 10 Desember s.d 17 Desember 2018 Penelitian y ang dilakukan menggunakan
gi a
metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengamatan work sampling, observasi,
la w
p edoman wawancara dan telaah dokumen. Kemudian hasil dari beban kerja y ang
P Wi
didap at digunakan untuk p erhitungan kebutuhan tenaga p erawat dengan metode
Workload Indicator Staff Need (WISN). Pemilihan samp el sebagai subjek personal
y ang akan diamati sebany ak 17 orang p erawat y ang bertugas p ada saat itu dengan
an ya
(48,3%). Proporsi waktu yang dip eroleh dari komp onen beban kerja kegiatan
langsung dan kegiatan tidak langsung sudah mencap ai batas maksimal y aitu (86,4%).
T
Perhitungan kebutuhan tenaga p erawat berdasarkan beban kerja dip eroleh 44,76
S
tenaga p erawat dengan rasio WISN 0,8. Hasil penelitian menyarankan bagi
manajemen Puskesmas untuk melakukan p engelolaan tenaga kep erawatan secara
op timal untuk mencap ai pelay anan kep erawatan y ang berkualitas memp ertimbangkan
beban kerja p erawat sebagai acuan dalam p enentuan kebutuhan tenaga p erawat
i
ABSTRAK
at ha
This research was carried out in Jogorogo Public Health Center for seven
days starting December 10, December 17, 2018 Research conducted using qualitative
methods using observation techniques, work sampling, observation, interview
gi a
guidelines and document review. Then the results of the workload obtained are used
la w
to calculate the needs of nurses with the Workload Indicator Staff Need (WISN)
P Wi
method. The selection of samp les as p ersonal subjects will be observed as many as 17
nurses who were on duty at that time using accidental samp ling technique. The
samp les taken were all activities carried out by the nurse nurses in the inp atient health
an ya
center such as direct nursing activities, indirect nursing activities, p ersonal activities,
and p roductive activities.
ng id
Based on the results of the study , it was found that nursing activities were
directly in Jogorogo Health Center, namely (38.1%) and indirect nursing activities
Ja W
(48.3%). The proportion of time obtained from the component of the direct workload
and indirect activities has reached the maximum limit, namely (86.4%). Calculation
IE
of nurses' needs based on workload obtained 44.76 nurses with a WISN ratio of 0.8.
The results of the study suggest that the management of Puskesmas to manage
T
nursing staff op timally to achieve quality nursing services considering the workload
S
ii
HALAMAN PENGES AHAN
Oleh
at ha
Pembimbing I Pembimbing II
gi a
la w
Drs.John Sup rihanto,MIM ,Ph.D Nur Widiastuti,SE,M.Si
P Wi
an ya
M engetahui
Ketua Program Studi
ng id
Ja W
IE
iii
PERNYATAAN
Dengan ini say a meny atakan bahwa dalam tesis ini tidak terdap at kary a y ang p ernah
diajukan untuk memp eroleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang p engetahuan say a juga tidak terdapat karya atau p endapat y ang p ernah
ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali y ang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
at ha
gi a
Yogy akarta, .......................
la w
P Wi
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, p uji sy ukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniany a
p enulis dap at meny elesaikan Tesis dengan judul “Evaluasi Beban Kerja Perawat
Puskesmas Di Kabup aten Ngawi Tahun 2018” dengan baik. Berkenaan dengan
p enulisan tesis ini, penulis ingin meny amp aikan ucap an terima kasih dan
p enghargaan y ang setinggi-tingginy a untuk bantuan dan dukungan dari bany ak p ihak
at ha
y ang telah memungkinkan selesainy a p eny usunan maupun p eny ajian lap oran tesis ini,
kepada :
gi a
la w
1. Bap ak Drs.John Suprihanto,M IM ,Ph.D selaku p embimbing I dalam penulisan
P Wi
Tesis ini. y ang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan meluangkan waktu
2. Ibu Nur Widiastuti,SE,M .Si selaku p embimbing II dalam p enulisan Tesis ini.
ng id
Wiwaha Yogyakarta.
4. Ketua Program Studi M agister M anajemen STIE Widy a Wiwaha Yogy akarta Drs.
mengikuti p endidikan.
v
5. Kep ala UPT Puskesmas Jogorogo Kabupaten Ngawi, atas kesemp atan y ang
memp eroleh ijin serta data p enelitian dalam p eny usunan tesis ini.
6. Kedua Orang tua saya Almarhum ay ahanda say a Bap ak Sidik semoga amal baik
beliau diterima di sisi Allah SWT, dan ibunda saya Ibu Sami Semoga deberikan
Kesehatan jasmni dan rohani y ang selalu memberikan semngat dalam Pembuatan
at ha
Tesis ini
gi a
7. Untuk Istriku Tercinta Rody awati Amd Keb. Yang selalu mendamp ingi say a
la w
P Wi
dalam memberikan semangat untuk segera selesai meny elesaikan studi Magister
M enejemen ini
an ya
8. Tiga Anak say a Fendy ahy a Giffari Nashruallah,Cintaku Fendy ana Ashffi
ng id
9. Rekan satu angkatan atas kekomp akan dan dukungan y ang diberikan.
IE
Penulis berharap tesis ini dap at dikembangkan lagi sebagai dasar oleh p ara
T
S
Peneliti
vi
DAFTAR IS I
Abstrak......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan...................................................................................... iii
Pernyataan.................................................................................................... iv
Kata Pengantar............................................................................................. v
Daftar Isi...................................................................................................... vii
Daftar Tabel.................................................................................................. ix
BAB I Pendahuluan..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang.............................................................................. 1
at ha
1.2 Rumusan M asalah......................................................................... 7
1.3 Pertanyaan Penelitian.................................................................... 8
gi a
la w
1.4 Tujuan........................................................................................... 8
P Wi
1.5 M anfaat......................................................................................... 9
BAB II Tinjauan Pustaka.............................................................................. 10
an ya
ʹǤʹǤʹ............................................................... 18
IE
vii
BAB III M etoda Penelitian........................................................................... 39
3.1 Rancangan/Disain Penelitian............................................... 39
at ha
3.7 M etode Perhitungan Tenaga........................................... 47
gi a
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan..................................................
la w 62
4.1 Analisis Beban Kerja Perawat Puskesmas Jogorogo.................. 62
P Wi
63
4.2 Jumlah Waktu Kegiatan Keperawatan Langsung..................
an ya
5.2 .Saran......................................ǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤ 95
T
S
99
LAM PIRAN......................................ǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤǤ
viii
DAFTAR TABEL
at ha
Kegiatan Keperawatan Tidak Langsung Selama Tujuh Hari Kerja 64
gi a
Tabel 4.4 Gambaran Jumlah Waktu Kegiatan Perawat dalam
la w
Kegiatan Pribadi Selama Tujuh Hari Kerja..................................... 66
P Wi
Tabel 4.6 Total Penggunaan Waktu Kerja Perawat rawat inap Puskesmas
Ja W
Tabel 4.8 Unit Kerja, sub unit kerja dan kategori tenaga.............................. 75
Berdasarkan WISN..................................................................... 82
ix
BAB I
PENDAHULUAN
M asalah sumber day a manusia kesehatan y ang dihadap i dewasa ini antara
lain p engembangan dan pemberday aan sumber day a manusia kesehatan belum dap at
at ha
memenuhi kebutuhan sumber day a manusia (SDM ) untuk p embangunan kesehatan.
gi a
Perencanaan kebijakan dan p rogram sumber day a manusia kesehatan masih lemah
la w
P Wi
dan belum didukung dengan tersediany a sistem informasi terkait sumber day a
manusia kesehatan yang memadai, masih kurang serasiny a antara kebutuhan dan
an ya
p engadaan berbagai jenis sumber day a manusia kesehatan, kualitas hasil p endidikan
ng id
sumber day a manusia kesehatan dan p elatihan kesehatan pada umumny a masih
Ja W
belum merata, serta kurangny a p emerataan sumber day a manusia kesehatan y ang
IE
M enurut Dep kes tahun 2017, jumlah tenaga Kesehatan UU no 36 tahun 2014
y ang tercatat sebany ak 720.185 orang yang terdiri atas 103700 tenaga medis (dokter
sp esialis, dokter umum dan dokter gigi), 296876 p erawat, 163541 bidan, 38829
distribusi tenaga kesehatan masih merup akan isu y ang sampai saat ini masih ada
1
masy arakat dan upay a kesehatan p erorangan tingkat p ertama dengan kegiatan utama
(http ://www.dep kes.go.id). Puskesmas berp eran sebagai ujung tombak dalam
memberikan lay anan kesehatan dasar (p rimary health care) y aitu p elay anan
kesehatan minimal kep ada masy arakat berup a lay anan p reventif, berkesinambungan,
dan tentuny a dap at diakses bagi seluruh masy arakat. Puskesmas di seluruh Indonesia
at ha
saat ini berjumlah 10.063 unit dimana y ang masih dalam kondisi rusak bahkan
gi a
samp ai ada y ang tidak bisa difungsikan (Kemenkes, 2017). Pembangunan kesehatan
la w
P Wi
sebagai salah satu p embangunan up ay a p embangunan nasional dalam rangka
tercap ainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
an ya
p enduduk agar dap at mewujudkan derajat kesehatan yang op timal. Untuk mencap ai
ng id
maup un masy arakat sehingga dap at disediakan p elayanan kesehatan y ang efisien,
IE
bermutu dan terjangkau. Hal ini p erlu didukung dengan komitmen y ang tinggi
T
S
terhadap kemauan, etika dan dilaksanakan dengan p rioritas kep ada upay a kesehatan
dan p engendalian p eny akit disamp ing p eny embuhan dan p emulihan (Febri,2006).
Dalam p elay anan kesehatan baik di setting klinik maupun komunitas, p erawat
merup akan garda terdep an p elayanan melalui pemberian asuhan kep erawatan. Peran
p erawat dalam pelay anan kesehatan menjadi sangat p enting mengingat kualitas
p elay anan kep erawatan berp engaruh terhadap totalitas lay anan y ang diberikan (Anna
p erawat dalam p eny elenggaraan p elay anan kesehatan sangatlah p enting khususny a
2
sebagai tenaga pelaksana p elayanan yaitu tenaga perawat relatif lebih bany ak
dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainny a, maka wajarlah jika kinerja p erawat
sangat berperan untuk menjadi penentu bagi citra rumah sakit atau p uskesmas. Oleh
mungkin, serta p erlu mendap atkan dukungan dari p ihak p uskesmas atau p un instansi
at ha
M anajemen SDM adalah kunci y ang sangat p enting untuk keberhasilan dan
gi a
kemajuan organisasi termasuk Puskesmas. Karena makin tinggi tingkat p emanfaatan
la w
P Wi
SDM makin tinggi hasil guna sumber day a lainny a. Tidak ada artinya sumber day a
lainny a tanp a SDM y ang berkualitas. Dimasa dep an, manajemen SDM menjadi hal
an ya
y ang sangat p enting untuk dip erhatikan oleh p ara manajer Puskesmas. Ketep atan
ng id
Kabup aten Ngawi terdiri dari 24 Puskesmas salah satuny a adalah Puskesmas
T
S
Jogorogo milik p emerintah Kabup aten Ngawi y ang sudah terakreditasi M ady a p ada
tahun 2017. Puskesmas Jogorogo melay ani kesehatan bagi masy arakat telah
dilakukan lebih dari 61 tahun. Data y ang tahun 2018 Puskesmas Jogorogo memiliki
jumlah rata-rata kunjungan rawat Inap 443 dengan kap asitas 10 tempat tidur
kunjungan rawat jalan 13.347 p ertahun dengan jumlah p erawat 22 p erawat Menurut
PERM ENKES No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas memiliki p erbandingan tenaga
keperawatan dan temp at tidur sebesar 1:1. Jika dilihat dari jumlah y ang ada di
Puskesmas Jogorogo, rasio antara jumlah p erawat dan tempat tidur adalah 443:10
3
Artiny a jika dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
p erawat Puskesmas Jogorogo adalah 22 p erawat y ang terdiri dari 9 perawat laki-laki
orang lulusan sarjana kep erawatan dan dan 16 orang dengan latar belakang
p endidikan D3 kep erawatan, 11 orang p erawat dengan status p erawat PNS dan 11
at ha
p erawat dengan status p egawai BLUD Puskesmas Jogorogo dengan masa kerja
gi a
golongan perawat 14 tahun satu orang,12 tahun 4 orang,9 tahun 4 orang 7 tahun 1
la w
P Wi
orang dan lain dengan masa kerja 2 tahun
Penelitian mengenai beban kerja tenaga kep erawatan telah dilakukan oleh
an ya
menunjukkan bahwa beban kerja di instalasi rawat inap Kelas II dan Kelas III di RSU
Ja W
Kota Tangerang Selatan tergolong berat karena beban kerja produktif berada diatas
IE
80% dan dari hasil p erhitungan didap atkan adany a kekurangan tenaga p erawat di
T
S
instalasi rawat inap kelas II dan kelas III sebany ak 9 orang. Penelitian lainny a juga
Dian Kusumah : analisis beban kerja p ada p erawat di instalasi rawat inap p uskesmas
mlati ii kecamatan mlati kabup aten sleman daerah istimewa yogy akarta tahun 2014
Hasil Penelitian: Seluruh informan kunci meny atakan bahwa dalam p erencanaan
kunjungan p asien. Informan meny atakan bahwa seluruh p erawat yang bertugas di
rawat inap terny ata juga bertugas di rawat jalan, Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling dan memegang program-p rogram y ang ada di Puskesmas. Hasil p erhitungan
4
BOR sebesar 55% y aitu memiliki beban kerja y ang rendah, AVLOS sebesar 4 hari,
Puskesmas Jogorogo adalah Puskesmas rawat inap dan rawat jalan jumlah
p erawat diruang rawat inap 8 p erawat dan p erawat dirawat jalan 8 p erawat dan semua
Puskesmas kekurangan tenanga p erawat. Hal ini dap at mengakibatkan p elay anan
at ha
asuhan keperawatan tidak berjalan maksimal.
gi a
Salah satu data y ang ada di Puskesmas Jogorogo menyebutkan bahwa jumlah
la w
P Wi
p asien rawat inap di Puskesmas Jogorogo pada tahun 2017 hany a 386 orang,
kemudian tahun 2018 lalu sudah mencap ai 443 orang. M eningkatnya jumlah p asien
an ya
y ang datang kep uskesmas tersebut menunjukan tingkat kep ercay aan y ang diberikan
ng id
oleh masy arakat kep ada puskesmas tersebut dalam hal p elay anan kesehatan semakin
Ja W
tinggi. Puskesmas Jogorogo dari tahun ketahun terus berusaha untuk meningkatkan
IE
kualitas layanan kesehatan, p erubahan itu terlihat dari adanya pembangunan gedung
T
S
baru Puskesmas Jogorogo dan penataan ruangan, selain itu juga penambahan sarana
sumber daya manusia juga berp eran besar dalam suatu organisasi.
tenaga harus dikaji atau di analisis agar kegiatan dari masing-masing bagian/ instalasi
dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta dap at memenuhi tuntutan masy arakat
akan lay anan y ang bermutu/p rofesional. Hal ini meny ebabkan p ihak manajemen
5
baik medis, p aramedis maup un administrasi. Kesesuaian jenis dan jumlah tenaga di
p uskesmas dengan beban kerja y ang harus mereka kerjakan akan mempengaruhi
dari p elayanan kesehatan berkaitan dengan hasil dari aktivitas y ang diberikan oleh
p etugas kesehatan. Dimana hasil dari p elay anan keperawatan adalah p eningkatan
derajat kesehatan p asien dan kep uasan p asien. Kedua indikator tersebut y ang
at ha
dijadikan indikator dalam menilai mutu pelayanan keperawatan.
gi a
Pada tahun 2004 Departemen Kesehatan Rep ublik Indonesia melalui
la w
P Wi
Keputusan M enteri Kesehatan Nomor: 81/M ENKES/SK/2004 telah mengeluarkan
Kabup aten/Kota serta Puskesmas. Dalam p edoman ini y ang paling menarik dan tep at
ng id
WISN ini adalah mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah
T
S
diterap kan, komprehensif dan realistis. Dengan menggunakan metode WISN kita
dapat mengetahui unit kerja dan kategori SDM nya, waktu kerja tersedia tiap kategori
SDM , standar beban kerja, standar kelonggaran, kuantitas kegiatan p okok dan
akhirny a dap at mengetahui kebutuhan SDM p ada unit kerja tersebut (Nury anto,
2005).
Jogorogo didap atkan informasi bahwa p ada tahun 2018 Puskesmas Jogorogo telah
6
Gillies. Hasil dari p erhitungan tersebut dip eroleh jumlah kebutuhan p erawat y ang
ideal p er shift adalah 3 p erawat, namun p ada keny ataannya di ruang rawat inap
Puskesmas Jogorogo hany a terdap at 2 tenaga p erawat. Hal ini belum sesuai dengan
Puskesmas, dimana metode p erhitungan beban kerja y ang tep at dan dianjurkan untuk
at ha
Puskesmas adalah dengan menggunakan metode Workload Indicator Staff Need
gi a
(WISN). la w
P Wi
Berdasarkan adany a kekurangan tenaga perawat menurut Permenkes
p erawat Puskesmas di Kabup aten Ngawi untuk menentukan jumlah p erawat y ang
ng id
didominasi oleh tenaga kep erawatan y aitu sebesar 71%. Tenaga kep erawatan di sini
melip uti perawat, bidan, dan p erawat gigi. Diikuti dengan tenaga kedokteran (5,08%)
y ang melip uti, dokter umum, dan dokter gigi.dari tenaga kesehatan lainy a
berjumlah 73 orang, dan hamp ir 41% diantarany a adalah bidan y ang berjumlah 24
orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah bidan lebih besar dibandingkan tenaga
lainny a
7
Salah satu indikator tingginy a beban kerja perawat p uskesmas Jogorogo
adalah rasio jumlah p erawat dan jumlah tempat tidur y ang tidak seimbang. Rasio
jumlah p erawat dan tempat tidur y ang tidak seimbang ini menunjukan jumlah tenaga
y ang tersedia baru hanya memenuhI 83% dari total tenaga p erawat y ang ideal.
Dengan demikian, p eneliti ingin melakukan p enelitian tentang beban kerja dan
at ha
keperawatan termasuk kegiatan administrasi dan kegiatan p endukung lainny a.
gi a
1.3 Pertanyaan Penelitian
la w
P Wi
1. Berap a besar beban kerja dan standar kelonggaran perawat di Puskesmas
Need)?
T
S
sampling?
8
1.5 Manfaat Penelitian
at ha
2. Menjadi masukan bagi bidang keperawatan dalam p engelolaan tenaga
gi a
kep erawatan untuk meningkatkan p elay anan keperawatan khususny a
la w
P Wi
Puskesmas
3. Bagi p ara p eneliti dan dunia ilmu pengetahuan,hasil p enelitian ini dap at
an ya
mengap likasikan ilmu y ang dip eroleh dari p endidikan tentang analisis
ng id
9
BAB II
LANDAS AN TEORI
KEP/75/M .PAN/7/2004, Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target
at ha
81/M ENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber
gi a
la w
Daya M anusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit
P Wi
adalah banyaknya satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan untuk
an ya
standar profesinya.
Ja W
Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan
IE
kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi
T
S
dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu. Beban kerja dapat dilihat dari
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja baik kegiatan
langsung, kegiatan tidak langsung, dan kegiatan lain seperti kegiatan pribadi dan
buruk antar perawat dengan pasien, kegagalan kolaborasi antara perawat dan
hari/bulan/ tahun, kondisi atau tingkat ketergantungan pasien di unit tersebut, rata-
rata hari perawatan, jenis tindakan yang dibutuhkan pasien, frekuensi masing-
sistem klasifikasi pasien ini menghasilkan perhitungan beban kerja yang lebih
at ha
kesulitan, serta kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan.
gi a
2.1.1 Kegiatan Keperawatan Langsung
la w
P Wi
Kegiatan keperawatan langsung (Direct Care) adalah kegiatan yang
at ha
bimbingan dalam pelaksaaan tindakan keperawatan, melakukan komunikasi
gi a
tentang obat pasien dengan pihak farmasi, mengirim/menerima berita pasien
la w
P Wi
melalui telepon dan membaca status pasien.
Kegiatan non produktif adalah kegiatan yang tidak terkait dengan tugas dan
T
S
nonton televisi, baca koran, mengobrol, telepon urusan pribadi, pergi keluar
pulang lebih awal dari jadwal Dalam (Aditama, 2004) dalam perekrutan
dengan standar dan dilaksanakan dengan cara work sampling, time and
12
motion study, daily log, self assessment
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
1. Work Sampling
IE
Pada metode ini yang menjadi fokus pengamatan adalah apa yang
yaitu :
13
seorang pegawai.
2) Performance Sampling
3) Work Measurement
at ha
Hal-hal yang dapat diamati dengan work sampling Ilyas (2011)
gi a
dalam M eidiawati (2012):
la w
P Wi
a. Aktivitas apa yang sedang dilakukan pegawai pada waktu jam
kerja
an ya
kerja
pegawai banyak
14
diklasifikasikan, dikombinasikan dan disesuaikan dengan tujuan
at ha
tiap 2-15 menit, tergantung karakteristik pekerjaan. Semakin
gi a
tinggi tingkat kesibukan pekerja yang diamati, semakin pendek
la w
P Wi
waktu pengamatan. Semakin pendek jarak waktu pengamatan,
penelitian.
kelelahan.
at ha
a. Tidak memberikan informasi yang lengkap dan terperinci detail
gi a
la w
kegiatan tenaga yang diamati
P Wi
b. Data yang didapat bisa terjadi bias karena pegawai tahu akan
an ya
diamati
ng id
pegawai yang sedang diamati. Pada teknik ini yang dihasilkan tidak
S
hanya berupa beban kerja tapi juga kualitas kerja pegawai Ilyas (2011)
sampai pekerjaan selesai dan sampai selesainya jam kerja pada hari itu.
16
sulit dilakukan, berat dan mahal sehingga jarang dilakukan.
5. Daily Log
at ha
dimana orang yang diteliti menuliskan sendiri kegiatan dan waktu yang
gi a
la w
digunakan untuk penelitian tersebut. Penggunaan teknik ini sangat
P Wi
bergantung terhadap kerjasama dan kejujuran dari pegawai yang sedang
diteliti.
an ya
(Ilyas, 2011).
and motion study dan daily log. Hal tersebut dikarenakan teknik work
17
b. Teknik ini dapat mengamati banyak pegawai dalam waktu yang
sama.
penelitian.
2.2 Puskesmas
at ha
2.2.1 Definisi Puskesmas
gi a
la w
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang
P Wi
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
an ya
18
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal
at ha
pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan
gi a
kesehatan tingkat
la w pertama secara menyeluruh, terpadu , dan
P Wi
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang
f. Upaya pengobatan
at ha
terbatas maupun asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas kurang
gi a
lebih 10 tempat tidur (Depkes, 1993). Puskesmas dengan ruang rawat inap
la w
P Wi
tersebut berfungsi sebagai pusat rujukan antara yang melayani pasein
bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa fungsi pokok,
antara lain :
perawatan pasien sakit, instalasi oba, instalasi gizi, dan instalasi umum.
Juga fungsi yang lebih berorientasi pada kegiatan yang bersifat kuratif.
20
Beberapa kriteria Puskesmas Rawat Inap, sebagai sebuah Pusat
memadai
at ha
d. Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
gi a
e. Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah
la w
P Wi
Puskesmas di sekitarnya minimal 20.000 jiwa per Puskesmas
memadai.
ng id
perawatan.
21
d. M elakukan metode operasi pria dan metode operasi wanita ( MOP
at ha
obstetri-gynekologi, pediatri dan interne.
gi a
2. Seorang perawat yang telah dilatih selama 6 bulan dalam
la w
P Wi
bidang perawatan bedah, kebidanan, pediatri dan penyakit
22
2. Peralatan obstetri patologis, peralatan vasektomi dan tubektomi
3. Peralatan resusitasi
at ha
peningkatan kualitas pelayanan, diperlukan inovasi seorang kepala Puskesmas,
gi a
baik terkait obat-obatan, penunjang medis, protap perawatan medis dengan
la w
P Wi
referensi yang uptodate, juga adanya medical review secara berkala maupun
cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan swasta dan
IE
pemerintah di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah kunjungan
T
S
rawat inap baru adalah jumlah kunjungan rawat inap baru yang mendapatkan
pelayanan kesehatan di Poli Umum, baik dalam dan luar gedung di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu dan penyebut adalah jumlah penduduk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Sementara untuk mencapai tujuan
at ha
rawat Pasien dibagi (jml TT x 363) dikalikan 100%
gi a
2.2.6 Average Length of Stay (ALOS )
la w
P Wi
adalah Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator ini
sebuah Rata-rata jumlah lama hari dirawat pasien dan mrpkan indikator
ng id
Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai
terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur.
24
2.2.9 Tenaga Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin, yaitu kata Nutrix
at ha
keperawatan secara mandiri dan/atau berkolaborasi dengan tenaga
gi a
kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya (Depkes RI, 2002) dalam
la w
P Wi
Bastian (2008).
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
IE
25
2.2.10 Peran dan Fungsi Perawat
(1991), yakni “enchancing the quality of life and the health status of all
at ha
Fungsi perawat adalah melakukan pengkajian atas kondisi individu
gi a
baik sehat maupun sakit, di mana segala aktivitas yang dilakukan berguna
la w
P Wi
untuk pemulihan kesehatan. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki,
26
b. Hak dan Kewajiban PerawatM enurut Undang-Undang Nomor 38
undangan;
at ha
2. M emperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien
gi a
dan/atau keluarganya;
la w
P Wi
3. M enerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah
diberikan;
an ya
undangan; dan
T
S
standar;
at ha
Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas
gi a
kewenangannya;
la w
P Wi
5. M elaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga
Pemerintah.
Ja W
IE
28
beberapa tugas, seperti: (1) memberikan pelayanan keperawatan pada
keamanan pasien, seperti penataan tempat tidur dll., (3) melakukan tugas-
at ha
program pendidikan bagi para calon perawat
gi a
la w
Untuk melakukan tugas-tugas tersebut, maka Nursing Departement di
P Wi
Puskesmas perlu memperhatikan beberapa hal seperti :
an ya
baiknya
IE
baju
kelompok pasien yang relatif lebih berat dapat ditempatkan tidak jauh
dari nurse station dan relatif mendapat perhatian yang lebih besar.
29
manajemen keperawatan. Kegiatan keperawatan klinik antara lain terdiri dari :
lain berupa pelayanan keperawatan umum dan atau spesifik untuk sistem
at ha
merupakan petugas yang seyogianya paling tahu tentang keadaan pasien
gi a
3. Berbagai hal tentang keadaan pasien ini perlu dikomunikasikan dengan
la w
P Wi
dokter atau petugas lain
Program ini dapat dilakukan pada pasien dengan materi spesifik sesuai
30
penyakit yang dideritanya. Tetapi, dapat juga diberikan pada pengunjung
sekalipun.
Program ini dapat dilakukan pada pasien dengan materi spesifik sesuai
at ha
sakit sekalipun
gi a
la w
Dalam hal manajemen keperawatan di Puskesmas, tugas yang harus dilakukan
P Wi
adalah:
an ya
31
2.2.12 M anajemen Keperawatan
standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol
at ha
pelayanan tersebut. Kemajuan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan
gi a
masa kini dan
la w mendatang, telah memperluas peran dan fungsi
P Wi
keperawatan.
integrasi, dan kegiatan penunjang. Selain itu, telah terjadi pula perubahan
IE
T
lima elemen, yaitu input, proses, output, control dan mekanisme umpan
balik.
at ha
merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan tertinggi
gi a
sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang
la w
P Wi
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
yang sesuai standar dan akreditasi. Selain itu, mekanisme umpan balik
at ha
Beberapa prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
gi a
1. M anajemen keperawatan berlandaskan perencanaan, karena melalui
la w
P Wi
fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan
at ha
mengandung input-input dari tingkat bawah yang mempunyai
gi a
pengetahuan dan keterampilan yang tinggi. Pengambilan keputusan
la w
P Wi
seorang pimpinan keperawatan dipengaruhi oleh elemen waktu.
pasien lihat, pikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin
at ha
sumberdaya manusia dan material, yaitu:
gi a
a. M embentuk tujuan khusus untuk unit tertentu.
la w
P Wi
b. M embuat pekerjaan yang menghasilkan.
a. Unit
b. Departemen
d. Tingkat Operasional
36
sesuai. 5) Hubungan staf dan lini. 6) Span of control(rentang
pengawasan).
at ha
beberapa pasien atau satu pasien oleh perawat pada saat jaga.
gi a
c. Perawatan Grup (Team Nursing), yaitu pelayanan lapangan dimaa
la w
P Wi
sekelompok perawat memberikan pelayanan keperawatan kepada
dan rencana
keperawatan
at ha
pegawai.
gi a
h. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan
la w
perawat-perawat pelaksana menduduki kedudukan yang lebih tinggi
P Wi
ataupun upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
M anajemen keperawatan selalu mengembangkan stafnya. Di dalam
an ya
Dalam hal ini termasuk evaluasi proses dan evaluasi pelaksana rencana.
38
BAB III
METODA PENELITIAN
p erhitungan beban kerja y ang di dapat melalui teknik work sampling, digunakan
at ha
untuk menghitung kebutuhan tenaga dengan menggunakan metode Workload
gi a
Indicator Staff Need (WISN) y ang kemudian dilakukan analisa terhadap hasil
la w
P Wi
beban kerja dan kebutuhan tenaga y ang telah dip eroleh tersebut untuk
kep erawatan antara lain: kegiatan kep erawatan langsung, kegiatan kep erawatan
Ja W
kep erawatan langsung y ang dimaksud adalah komunikasi dengan p asien dan
T
S
atau prosedur kep erawatan dan p engobatan, nutrisi dan eliminasi, kebersihan
dilakukan.
39
Jenis kegiatan selanjutny a adalah kegiatan p ribadi y aitu kegiatan
untuk memenuhi keperluan p erawat sep erti: sholat, makan, minum, kebersihan
diri, duduk di nurse station, ganti p akaian dan ke toilet. Selanjutny a adalah
kegiatan non p roduktif, y aitu kegiatan yang tidak terkait dengan tugas dan
tanggung jawab sebagai p erawat, merup akan kegiatan p ribadi misalny a: nonton
at ha
ruangan/p ergi untuk kep erluan p ribadi atau keluarga, datang terlambat dan p ulang
gi a
lebih awal dari jadwal. Hasil p engukuran beban kerja yang dilakukan dengan
la w
P Wi
mengamati kegiatan kep erawatan tersebut akan dimasukkan ke dalam rumus
latar belakang dan kerangka teori, maka kerangka konsep dalam menghitung
Ja W
Jogorogo.
T
S
40
3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur S kala Ukur Hasil Ukur
1 Analisis Beban Kegiatan menghitung beban kerja -Observasi kegiatan Formulir work Rasio Berupa jumlah besaran beban
Kerja Perawat perawat dengan melakukan keperawatan sampling kerja perawat pelaksana
pengamatan terhadap macam-
S
macam kegiatan keperawatan di
T
Puskesmas Jogorogo
2 Kegiatan Aktivitas yang langsung berkaitan Dengan mengamati dan -Formulir Rasio Berupa data jumlah kegiatan
IE
Keperawatan dengan kegiatan pokok atau fungsi mencatat aktivitas hasil pengamatan keperawatan langsung
Langsung utama unit yaitu sepertipengamatan aktivitas perawat perawat pelaksana dalam
Ja W
berkomunikasi langsung dengan pelaksana menit
pasien (Formulir work
ng id
sampling)
3 Kegiatan Aktivitas yang tidak langsung Dengan mengamati dan -Formulir Rasio Berupa data jumlah kegiatan
an ya
Keperawatan berhubungan dengan kegiatan pokok mencatat aktivitas hasil pengamatan keperawatan tidak langsung
Tidak Langsung atau fungsi utama unit seperti pengamatan aktivitas perawat perawat pelaksana dalam
membuat diagnosa, pelaksana menit
P Wi
mendokumentasikan kegiatan (Formulir work
la w
perawat. sampling)
4 Kegiatan Pribadi Aktivitas yang berkaitan dengan Dengan mengamati dan -Formulir Rasio Berupa data jumlah kegiatan
gi a
kepentingan pribadi perawat mencatat aktivitas hasil pengamatan pribadi perawat pelaksana
pelaksana yang sama sekali tidak pengamatan aktivitas perawat dalam menit
at ha
berdampak terhadap unit produksi, pelaksana
seperti, sholat, makan, minum, ke (Formulir work
toilet. sampling)
41
5 Kegiatan Non Aktivitas yang sama sekali tidak Dengan mengamati dan -Formulir Rasio Berupa data jumlah kegiatan
Produktif terkait dengan kegiatan pokok dan mencatat aktivitas hasil pengamatan non produktif perawat
penunjang atau fungsi unit dan tidak pengamatan aktivitas perawat pelaksana dalam menit
bermanfaat bagi unit pelayanan, pelaksana
seperti : mengobrol, (Formulir work
menonton tv, bermain HP. sampling)
6 Waktu kerja Angka yang menunjukkan satuan Wawancara mendalam -M enggunakan Rasio Satuan waktu yang
tersedia waktu yang digunakan untuk bekerja dan rumus waktu kerja digunakan untuk bekerja bagi
setahun dalam menit S Telaah dokumen : tersedia dalam perawat dalam menit/ Jumlah
T -Daftar Absen metode WISN waktu yang digunakan untuk
- Pedoman bekerja selama setahun
wawancara (satuan
IE
menit)
Ja W
7 Tenaga Perawat Responden yang akan diamati dan Wawancara mendalam -Data bagian Nominal Diperolehnya informasi
dihitung kebutuhan tenaganya Telaah dokumen keperawatan mengenai rincian tugas
ng id
berdasarkan analisis beban kerja -Data kepegawaian berdasarkan kegiatan pokok
perawat Puskesmas Jogorogo -Data keperawatan -Pedoman dan jumlah produk yang
an ya
-Data kunjungan pasien wawancara dihasilkan
Standar Beban Aktivitas pokok yang disusun -Formulir pencatatan Berupa informasi tentang
P Wi
8 la w -Rumus WISN Rasio
Kerja berdasarkan waktu yang dibutuhkan waktu -Pedoman angka rata-rata standar beban
untuk menyelesaikan aktivitas pokok -Wawancara mendalam wawancara kerja
gi a
dan waktu tersedia
at ha
yang dimiliki oleh paerawat
42
9 Standar Waktu yang dibutuhkan untuk Telaah dokumen -Rumus WISN Rasio Berupa informasi tentang
Kelonggaran menyelesaikan aktivitas lainnya -Daftar absen -Pedoman angka standar kelonggaran
(selain aktivitas/ kegiatan pokok) wawancara
yang tidak dipengaruhi oleh Wawancara mendalam
kuantitas aktivitas pokok Puskesmas
Jogorogo
S
10 Jumlah
T
Data jumlah tenaga yang dibutuhkan M enggunakan data Rumus WISN Rasio Berupa data atau informasi
Kebutuhan berdasarkan beban kerja yang ada waktu kerja tersedia, jumlah tenaga yang
IE
Tenaga menggunakan metode WISN standar beban kerja, dibutuhkan oleh Puskesmas
standar kelonggaran, dan Jogorogo
Ja W
jumlah aktivitas selama
satu tahun untuk
ng id
an ya perhitungan ke dalam
rumus WISN
P Wi
la w
gi a
at ha
43
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja pada
Puskesmas Jogorogo. Tidak semua perawat yang bertugas pada saat diamati,
jadi dilakukan pemilihan sampel sebagai subjek personel yang akan diamati
sebanyak 22 orang perawat yang bertugas pada saat itu yaitu 10 perawat rawat
at ha
penelitian ini adalah seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perawat Puskesmas
gi a
la w
Jogorogo
P Wi
Alat yang digunakan adalah formulir work sampling yang berisi waktu
ng id
non produktif, jam serta alat tulis untuk membantu dalam pencatatan kegiatan
T
S
kerja
44
3.5.1 Data Primer dari penelitian ini adalah hasil observasi beban kerja
perawat
adalah 1:2.
at ha
3.5.2 Data Sekunder dari penelitian ini adalah daftar absen, daftar
gi a
keperawatan,daftar kunjungan pasien.
la w
P Wi
3.6 M etoda Analisa Data
menginterpretasikan data yang telah diolah. Selain itu, analisis data juga
ng id
mengambil data yang penting, membersihkan data yang tidak cocok atau bias
dan mencari tema dan pola yang sama. Reduksi data dibantu dengan
konsistenan pengamatan
45
3.6.3 M emasukkan data yang diperoleh ke dalam komputer dan melakukan
non produktif
at ha
dalam menit. Sehingga diperoleh waktu setiap aktivitas perawat
gi a
pelaksana selama satu hari
la w
P Wi
3.6.6 Jumlah kegiatan perawat pelaksana selama penelitian dijumlahkan,
kegiatan penunjang
T
S
standar beban kerja, dan jumlah pelayanan atau aktivitas selama satu
tahun
sebagai berikut:
at ha
tenaga, baik yang melalui
gi a
a. UU yang telah ditetapkan, maupun menurut
la w
P Wi
b. Rasio yang dikembangkan sesuai hasil
an ya
Untuk sebuah rumah sakit baru setara kelas C dengan 100 tempat tidur,
ng id
medis
Dapat dilihat bahwa dengan cara rasio ini, jumlah tenaga dengan
mudah dapat ditetapkan. Namun kita tidak tahu apakah akan terjadi
utilisasi yang rendah atau berlebihan. Bila jumlah pasien sedikit, jumlah
itu akan terlalu banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan. Sebagai patokan
dapat dikatakan bahwa cara rasio ini dihitung dengan beban standar. Jadi
47
untuk rumah sakit baru, atau pada periode permulaan, jumlah tenaga yang
direkrut dapat lebih rendah dari yang dihitung. Bila BOR sudah sekitar 60-
70%, dan kunjungan rawat jalan sudah ramai, jumlah tenaganya dapat
dihitung kembali.
at ha
kita disini adalah administrator rumah sakit atau para ahli
gi a
(profesional). Sehingga beban kerja yang dihitung adalah
la w
memenuhi standar profesi. Untuk menghitung kebutuhan seluruh
P Wi
pelayanan :
IE
1. pembelian karcis
T
2. pendaftaran
S
3. pemeriksaan dokter
4. penyuluha
5. pemeriksaan laboratorium
sebagai berikut :
48
2. Partial care: 3-4 jam/hari
at ha
gi a
la w
P Wi
minggu.
IE
Untuk sebuah rumah sakit dengan 100 tempat tidur dan BOR rata-
6 X 52 X 7 X 100 X 7 = 152880
Contoh: M isalkan rata-rata jam perawatan adalah 6 jam sehari. Untuk sebuah
rumah sakit dengan 100 tempat tidur dan BOR rata-rata 70%, kebutuhan perawat
at ha
adalah sebesar:
gi a
la w
Sensus harian : TT X BOR = 10 X 70% = 70
P Wi
6 X 70 X 365 = 153300
an ya
153300/1878 = 81,63
Ja W
Tahap I:
Tahap II:
B= A X TT
50
B= 6 X 100 = 600 jam perawatan
Tahap III:
at ha
dibutuhkan selama setahun
D= C X BOR/80
gi a
la w D= 21900 X 70/80 = 191625
P Wi
Tahap V:
dibutuhkan E= D/1878
ng id
Ja W
3.8 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga dengan M etode WISN (Work Load
T
pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada
tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Kelebihan metode ini mudah
51
dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan,
pada daerah atau fasilitas kesehatan yang berbeda, dapat melihat apa tenaga
kesehatan bekerja sudah sesuai dengan profesinya atau tidak, dan dapat
at ha
GTZ, 2009).
gi a
Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini meliputi
la w
P Wi
5 langkah, yaitu :
at ha
hari kerja setiap tahun.(B)
gi a
c. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di RS
la w
P Wi
untuk mempertahankan dan meningkatkan
kerja. (C)
Ja W
bersama. (D)
Keterangan :
at ha
3.8.2 M enetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
gi a
la wTujuannya adalah diperolehnya unit kerja dan kategori
selama 1 tahun per kategori SDM . Standar beban kerja untuk suatu
adalah meliputi :
54
a. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing
at ha
disusun kegiatan pokok serta jenis kegiatan pelayanan, yang
gi a
berkaitan
la w langsung/ tidak langsung dengan pelayanan
P Wi
kesehatan perorangan.
at ha
selama 1 tahun per kategori SDM . Standar beban kerja untuk
gi a
suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
la w
P Wi
dibutuhkan untuk menyelesaiakan nya (waktu rata-rata) dan
kategori SDM .
ng id
at ha
sumber data penyusunan faktor kelonggaran tiap kategori
gi a
SDM .
la w Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM
P Wi
diperoleh, langkah selanjutnya adalah menyusun Standar
meliputi :
57
b. Standar beban kerja dan
2. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu
tahuan
at ha
Instalasi Rawat Jalan dapat diperoleh dari laporan kegiatan RS
gi a
(SP2RS), untuk mendapatkan data kegiatan tindakan medik yang
la w
P Wi
dilaksanakan di tiap poli rawat jalan perlu dilengkapi data dari
58
kebutuhan SDM digunakan rumus:
jumlah staf dan bebean kerja disuatu unit kerja berada dalam
at ha
tekanan beban kerja. Rasio WISN yang kecil menunjukkan bahwa
gi a
jumlah staf saat ini lebih kecil daripada yang dibutuhkan.
la w
P Wi
Sebaliknya, rasio WISN yang besar (lebih dari 1) membuktikan
Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus
dicapai dalam satu satuan waktu tertentu (KepM enPan No.75, 2004).
Untuk mengukur beban kerja, salah satu teknik yang digunakan adalah
dengan work sampling yaitu melihat dari beberapa kegiatan perawat pelaksana
pribadi, dan kegiatan non produktif. Dari hasil perhitungan beban kerja yang
pada daerah atau fasilitas kesehatan yang berbeda, dapat melihat apa tenaga
kesehatan bekerja sudah sesuai dengan profesinya atau tidak, dan dapat
GTZ, 2009).
at ha
Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini meliputi
gi a
5 langkah, yaitu :
la w
P Wi
1. M enetapkan waktu kerja tersedia;
60
S
T
IE
Ja W
ng id
an ya
61
Bagan 3.1
P Wi
la w
gi a
at ha