Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 2
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
A. Pengertian ....................................................................................................................... 4
B. Macam macam Hipertensi ............................................................................................... 4
C. Penyebab Hipertensi ........................................................................................................ 5
D. Gejala Hipertensi ............................................................................................................. 5
E. Tujuan Diit Hipertensi ..................................................................................................... 6
F. Prinsip Diit Hipertensi ..................................................................................................... 6
G. Macam-macam Diit Hipetensi ......................................................................................... 7
H. Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Dilarang .................................................... 10
BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 12
Contoh Kasus Pasien Hipertensi dan Penatalaksanaannya ................................................... 12
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah penyakit yang umum dijumpai. Diperkirakan satu dari
empat populasi dewasa di Amerika atau sekitar 60 juta individu dan hampir 1 milyar
penduduk dunia menderita hipertensi, dengan mayoritas dari populasi ini mempunyai
risiko yang tinggi untuk mendapatkan komplikasi kardiovaskuler. Data yang
diperoleh dari Framingham Heart Study menyatakan bahwa prevalensi hipertensi
tetap akan meningkat meskipun sudah dilakukan deteksi dini dengan dilakukan
pengukuran tekanan darah (TD) secara teratur. Pada populasi berkulit putih
ditemukan hampir 1/5 mempunyai tekanan darah sistolik (TDS) lebih besar dari
160/95 mmHg dan hampir separuhnya mempunyai TDS lebih besar dari 140/90
mmHg. Prevalensi hipertensi tertinggi ditemukan pada populasi bukan kulit putih.
Hipertensi yang tidak terkontrol yang dibiarkan lama akan mempercepat terjadinya
arterosklerosis dan hipertensi sendiri merupakan faktor risiko mayor terjadinya
penyakit-penyakit jantung, serebral, ginjal dan vaskuler. Pengendalian hipertensi yang
agresif akan menurunkan komplikasi terjadinya infark miokardium, gagal jantung
kongestif, stroke, gagal ginjal, penyakit oklusi perifer dan diseksi aorta, sehingga
morbiditas dapat dikurangi. Penderita hipertensi perlu mengatur pola makan dan apa
yang konsumsi. Penatalaksaan diit pada dengan tepat akan membantu menangani
penyakit hipertensi.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
1. Mengetahui tujuan dari diit pada penderita Hipertensi
2. Mengetahui prinsip dari diit pada penderita Hipertensi
3. Mengetahui macam diit pada penderita Hipertensi

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih
dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Pendapat lain
dikemukakan oleh Luckman Sorensen (1996), Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG.
Dan juga Barbara Hearrison (1997) Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic
90 mmHg ataulebih.
Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan,
tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Dalam
aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran
stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan
meningkat saat beraktifitas atau berolahraga.

B. Macam macam Hipertensi


1. Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi
sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang
pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau
bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah
tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress
tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-
orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
2. Hipertensi Secondary

4
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan
darah tinggi sebagai akibat seseorang menderita penyakit lainnya seperti gagal
jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu
hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu.
Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk.
Pregnancy Induced Hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah
kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi
Hipertensi pada ibu hamil dapat tergolong sedang ataupun berbahaya. Seorang ibu
hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa
kehamilan.
Preeclamsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi,
sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan,
nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah.
Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut eclamsia.

C. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat
hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus
(sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan
tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk
salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Penyebab tekanan darah yang paling sering adalah aterosklerosis atau
penebalan dinding arteri yang membuat hilangnya elastisitas pembuluh darah. Sebab
lainnya adalah faktor keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa jantung,
penyakit pada ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem syaraf sipatis. Pada mereka yang
hamil, kelebihan berat badan, stres, dan tekanan mental, hipertensipun kerap
menghinggapinya. Akibat dari hipertensi bisa beragam, seperti komplikasi
pembesaran jantung, penyakit jantung koroner, dan pecahnya pembuluh darah otak.

D. Gejala Hipertensi
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Epistaksis

5
4. Pusing / migrain
5. Rasa berat ditengkuk
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang kunang
8. Lemah dan lelah
9. Muka pucat
10. Suhu tubuh rendah

E. Tujuan Diit Hipertensi


Modifikasi diit atau pengaturan diit sangat penting pada klien hipertensi, tujuan utama
dari pengaturan diit hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat yang dapat
mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi penyakiit kardiovaskuler. Secara
garis besar, diit hipertensi untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan
keadaan tekana darah.
Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah untuk penurunan mortalitas dan
morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi. Mortalitas dan morbiditas ini
berhubungan dengan kerusakan organ target (misal: kejadian kardiovaskular atau
serebrovaskular, gagal jantung, dan penyakit ginjal). Mengurangi resiko merupakan
tujuan utama terapi hipertensi, dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna
oleh bukti yang menunjukkan pengurangan resiko.

F. Prinsip Diit Hipertensi


Prinsip Diit yang berhubungan dengan pencegahan hipertensi, mencakup:
1. Upaya mempertahankan berat badan yang ideal / normal menurut tinggi badan
dengan IMT yang tidak melebihi 22 dan lingkaran perut yang tidak lebh dari 90
cm pada laki-laki serta 80cm pada perempuan.
2. Penerapan diit DASH yang kaya akan serat pangan dan mineral tertentu
disamping diit rendah garam, kolestrol , lemak terbatas serta diit kalori seimbang
menurut penyakit penyertanya (hipertensi, DM).
3. Membatasi asupan garam dapir hingga 3gr/hari, dengan memperhatikan
pemberian mineral seperti kalsium dan magnesium menurut AKG.
a. Untuk pengurangan konsumsi natrium (biscuit, roti susu, keju, sosis, kecap
dll), karena pembatasan natrium akan memberikan efek yang menguntungkan
dalam meningkatkan efektifitas terapi anti hipertensi.

6
b. Asupan kalium yang memadai (singkong, kentang daging ayam, kacang hijau,
apel, duku, bayam, kembang kol, dll), karena asupan kalium yang memadai
sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah yang rendah. Masalah
ini menjadi penting khususnya jika pasien mendapatkan dieuretic yang
meningkatkan ekskresi kalium. Pasien harus diajnurkan untuk mengkonsumsi
makanan dengan kandungan kalium yang memadai , sehingga kadar serum
yang normal dapat dipertahankan.
c. Asupan kalium/hari menurut AKG : 800mg/hari untuk laki-laki dan
1000mg/hari untuk wanita.
4. Membatasi bahan aditif pangan yang kaya akan natrium (MSG, sodium
bilkarbonat, nitrit, sodium benzoat) termasuk makanan 7 S (Snack, Saus, {saus
tomat, kecap asin, taoco}, Sup yang dikalengkan , Salted meat/fish {ham bologna,
ikan asin}, Smoked meat/fish {ikan/daging asap}, Seasoning {berbagai bumbu
yang kaya akan MSG} dan Saverkraut {acar dan sayur asin}).
5. Olahraga aerobic secara teratur.

G. Macam-macam Diit Hipetensi


Ada empat macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan keadaan
tekana darah (Astawan,2002) , yaitu :
1. Diit rendah garam
Diberikan kepada pasien dengan edema atau asites serta hipertensi. Tujuan diit
rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah
edema dan penyakit jantung (lemah jantung). Adapun yang disebut rendah garam
bukan hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan
rendah sodium atau natrium (Na).Oleh karena itu yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam melakukan diit rendah garam adalah komposisi makanan yang
harus mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun
vitamin dan rendah sodium dan natrium (Gunawan, 2001).
Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
powder,MSG (Mono Sodium Glutamat), pengawet makanan atau natrium benzoat
(Biasanya terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly), makanan yang dibuat dari
mentega serta obat yang mengandung natrium (obat sakit kepala). Bagi penderita
hipertensi, biasakan penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu. (Hayens, 2003).

7
Tujuan diit garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Adapun
syarat-syarat diit garam rendah adalah :
a. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
b. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau
hipertensi.
Pemberian diit garam rendah tergantung pada berat tidaknya retensi garam/air dan
hipertensi. Terdapat 3 jenis diit garam rendah yaitu :
1. Diit Garam Rendah I (200-400 mg Na)
Diit garam rendah I ditujukan pada pasien dengan asites/edema dan hipertensi
berat. Pada kondisi ini tidak diperkenankan menambahkan garam ke dalam
masakan yang dikonsumsi dan menghindari makanan yang tinggi natrium.
2. Diit Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diit ini diberikan kepada pasien edema/asites, dan hipertensi yang tidak terlalu
berat. Dianjurkan menghindari makanan dengan kandungan natrium tinggi.
Diperbolehkan menggunakan garam dalam pemasakan sebesar 0,5 sendok teh
(2g).
3. Diit Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
4. Diit ini diberikan pada pasien dengan edema atau hipertensi ringan. Pada
maskaannya boleh ditambahkan garam dapur sebanyak 1 sendok teh (4g).
Namun tetap menghindari jenis makanan yang mengandung natrium tinggi
2. Diit rendah kolestrol dan lemak terbatas.
Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu : kolestrol, trigeserida, dan
pospolipid.Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari – hari dan dari hasil
sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari
pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan
tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap makanan (Amir, 2002).
3. Diit tinggi serat
Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (Crude fiber) dan serat kasar banyak
terdapat pada sayuran dan buah – buahan, sedangkan serat makananterdapat pada
makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang hijau. Serat
kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena serat kasar

8
mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan selanjutnya membuang
bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang dikonsumsi
mengandung serat kasar yang cukup tinggi (Mayo, 2005).
4. Diit rendah kalori
Dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan.Kelebihan berat badan atau
obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan orang yang
berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diit, perlu
diperhatikan hal – hal berikut :
a. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori
untuk penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
b. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
c. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan

Contoh DIIT DASH diet” (dietary approaches to stop hypertension)

Bagi penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk mengikuti “DASH diet” (dietary
approaches to stop hypertension) sehingga dapat mencegah dan membantu pengobatan
hipertensi melalui pengaturan diet yang kaya akan kalium, magnesium, kalsium dan
mengurangi asupan natrium dan disesuaikan dengan kebutuhan kalori sehari, di mana
komponen bahan makanan sumber zat gizi yang disarankan sebagai berikut:

 Konsumsi padi, biji-bijian (grain) sebanyak 6-8 porsi/hari seperti roti gandum
(ukuran 1 porsi sekitar 1 lembar roti), nasi (nasi coklat/ merah jauh lebih baik
daripada nasi putih), pasta, cereal (sekitar 1 cup dalam kondisi matang).
 Sayuran sekitar 4-5 porsi/hari seperti tomat, wortel, brokoli, ubi, sayuran hijau
yang kaya kana serat, vitamin, kalium dan magnesium. Ukuran 1 porsi sekitar 100
gram dalam kondisi mentah
 Buah sekitar 4-5 porsi/hari yang dapat diberikan dalam bentuk snack maupun
komponen makanan besar. Ukuran 1 porsi buah sekitar 80-100 gram dalam
kondisi segar.
 Pilih produk susu rendah lemak atau skim (seperti susu, yoghurt, keju) sebanyak
2-3 porsi/hari, yang digunakan sebagai sumber protein, kalsium serta vitamin D. 1
porsi susu sekitar 200 ml.

9
 Daging tanpa lemak, unggas dan ikan sebanyak kurang dari 6 porsi/hari sebagai
sumber protein, vitamin B, zat besi dan zinc.
 Kacang, biji, legumes sebanyak 4-5 porsi/minggu seperti almond, biji bunga
matahari, kacang-kacangan, produk kedelai (tahu, tempe) dimana ukuran 1 porsi
kacang sekitar 2 sendok makan.
 Lemak dan minyak sebanyak 2-3 porsi/hari atau sekitar 25-27 persen dari
kebutuhan kalori sehari. Adapun ukuran 1 porsi sekitar 1 sendok teh.

H. Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Dilarang

a. Dianjurkan Makanan yang segar: sumber hidrat arang, protein nabati dan
hewani, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung serat. Makanan yang
diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu bubuk.
Sumber protein hewani: penggunaan daging/ ayam/ ikan paling banyak 100 gram/
hari. Telur ayam/ bebek 1 butir/ hari. Susu segar 200 ml/ hari
b. Dibatasi Pemakaian garam dapur. Garam atau sodium adalah pantangan utama
penyakit hipertensi. Batasi konsumsi garam secara bertahap, misalnya asupan
garam sekitar satu sendok teh atau 2.400 mg. Apabila tubuh sudah beradaptasi
kurangi hingga 2/3 sendok teh atau 1.500 mg. Jumlah garam merupakan total
garam yang ada pada semua menu hidangan setiap harinya. Penggunaan bahan
makanan yang mengandung natrium seperti soda kue.
c. Dihindari Otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing Makanan yang diolah
menggunakan garam natrium Crackers, pastries, dan kue lainlain Krupuk, kripik
dan makanan kering yang asin Makanan dan minuman dalam kaleng seperti
sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah-buahan dalam kaleng Makanan yang
diawetkan seperti dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, udang kering, telur asin,
telur pindang, selai kacang, acar, manisan buah Mentega dan keju Bumbu-bumbu
yaitu kecap asin, terasi, petis, garam, saus tomat, saus sambel, tauco dan bumbu
penyedap lainnya. Makanan yang mengandung alkohol misalnya seperti durian
dan tape.

10
Berikut ini adalah daftar bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan:

Bahan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makanan
Beras, kentang, singkong, terigu,
tapioka, hunkwe, gula, makaroni, Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak
Sumber
mi, bihun, roti, biskuit, kue kering dengan garam dapur dan/atau baking
karbohidrat
yang dimasak tanpa garam dapur powder dan soda.
dan/atau baking powder dan soda.
Otak, ginjal, lidah, sardin, daging, ikan,
susu, dan telur yang diolah dengan garam
Sumber Telur maksimal 1 btr/hari, daging
dapur seperti: daging asap, ham, bacon,
protein sapi, ayam dan ikan maksimal 100
dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan
hewani gr/hari
kaleng, korned, ebi, udang kering, telur
asin, telur pindang.
Tempe, tahu, kacang tanah, kacang Selai kacang, keju kacang tanah dan
Sumber
hijau, kacang kedele, kacang semua kacang-kacangan yang dimasak
protein
merah, dan kacang-kacangan lain dengan garam dapur, baking powder, dan
nabati
yang dimasak tanpa garam dapur soda.
Sayuran yang dimasak dan diawetkan
Semua sayuran segar dan sayuran
dengan garam dapur dan ikatan natrium
Sayuran yang diawet tanpa garam dapur
lain seperti: sayur dalam kaleng, sawi
dan natrium benzoat.
asin, asinan dan acar.
Buah-buahan yang dimasak dan
Semua buah-buahan segar dan
Buah- diawetkan dengan garam dapur dan
buah yang diawet tanpa garam
buahan ikatan natrium lain seperti: buah dalam
dapur dan natrium benzoat.
kaleng, asinan buah, manisan buah.
Minyak goreng, mentega, dan
Lemak Margarin dan mentega biasa.
margarin tanpa garam.
Minuman Teh, Minuman kaleng, kopi
Garam dapur (untuk hipertensi berat),
Semua bumbu yang tidak
baking powder, soda kue, vetsin, kecap,
Bumbu mengandung garam dapur dan
terasi, maggi, tomato ketchup, petis, dan
ikatan natrium yang lain
tauco.

11
BAB III

KASUS DAN PEMBAHASAN

Contoh Kasus Pasien Hipertensi dan Penatalaksanaannya


Kasus:

Tn. K adalah seorang pelayan toko yang berusia 43 tahun, TB 165 dan BB 60 kg. mempunyai
kebiasaan makan 3x sehari dan mengemil kripik kentang paling tidak 1 bungkus/hari @
250gr dan kurang makan sayur dan buah. Dia sering mengalami sakit kepala dan lemas. Dia
sudah didiagnosis menderita hipertensi sejak dua tahun yang lalu. Saat ini saja tekanan
darahnya mencapai 180/100 mmHg. Coba jelaskan bagaimana pengaturan diet bagi bapak
tersebut ?

A. Anamnesis
1. Data Subjektif
Penyakit : Hipertensi
Keluhan : Sering mengalami sakit kepala dan lemas.
Riwayat/Polamakan : makan 3x sehari dan mengemil kripik kentang paling
tidak 1 bungkus/hari @ 250 gr serta kurang makan
sayur dan buah.
Pekerjaan : Pelayan took
2. Data Objektif
a. Antropometri
BB = 60kg
Tb = 165cm
b. Biokimia
Tekanan darah = 180/100 mmHg.
c. Clinis dan fisik
Sering mengalami sakit kepala dan lemas.
d. Dietary
Makan 3x sehari dan mengemil kripik kentang paling tidak 1bungkus/hari
@250 gr serta kurang makan sayur dan buah.
B. Assesment Gizi
1. Antropometri
IMT = BB Kg / TB m²

12
= 60 / 1,65² =22,03 kg/ m².
 Berdasarkan perhitungan antropometri IMT dapat disimpulkan bahwa
status gizi pasien adalah normal/baik .
2. Biokimia
Tekanan Darah = Tinggi
3. Clinis dan fisik
Sering mengalami sakit kepala dan lemas.
4. Dietary
 Makan 3x sehari.
 Suka mengemil kripik kentang paling tidak 1 bungkus/hari @250gr.
 Kurang makan sayur dan buah.
C. Diagnosa Gizi
 Kepercayaan yang salah tentang gizi (P) yang berkaitan dengan kebiasaan
makan tidak untuk memenuhi kebutuhan gizi, yaitu terlalu banyak mengemil
(E) dan ditandai dengan lemas dan sakit kepala(S)
 Perubahan nilai laboratorium (P) yang berkaitan dengan terlalu banyaknya
konsumsi sumber natrium (E) dan ditandai dengan tekanan darah tinggi yaitu
180/100 mmHg(S).
D. Intervensi/Planning
1. Macam/Bentuk/Cara Pemberian
Macam : Diet Garam Rendah I.
Bentuk :Bentuk Makanan yaitu Makanan Biasa Tanpa Garam.
Cara Pemberian : Makanan diet di berikan secara Oral.
2. Tujuan Diet
 Membantu untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
 Membantu Menghilangkan sakit kepala dan rasa lemas.
 Mempertahankan status gizi optimal.
3. Syarat Diet
a. Cukup energi, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.
b. Menghindari makanan yang mengandung tinggi natrium/sodium.
c. Makanan tanpa garam.
4. Rencana Parameter yang dimonitori
a. Antropometri

13
Mempertahankan BB pasien agar tetap dalam kondisi status gizi normal.
b. Biokimia
Keadaan Tekanan darah
c. Clinis dan Fisis
Sakit kepala dan lemas.
d. Dietary
e. Asupan zat gizi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan cairan sesuai
perhitungan dan syarat diet.

Menu Sehari Pasien Hipertensi


Menu Bahan Makanan Jumla Energ Protei Fat carbohyd Sodiu
h y n (g) r. m
(g) (kkal) (g) (g) (g)
Sarapan Pagi
Nasi beras putih giling 90 324.9 6 0.5 71.6 0
Sup daging sapi 60 161.4 14.9 10.8 0 31.8
Daging kembang kool 30 7.5 0.4 0.1 1.6 5.4
mentah
tomat masak 30 6.3 0.3 0.1 1.4 2.7
Tahu Tahu 40 30.4 3.2 1.9 0.8 2.8
goreng
Tumis buncis mentah 30 10.5 0.6 0.1 2.4 0.9
minyak kelapa 10 86.2 0 10 0 0
Buah pisang ambon 80 73.6 0.8 0.4 18.7 0.8
Perbedaan Analisis : 700.8 26.3 23.9 96.4 44.4
30.40 30.20 36.60 27.60% 26.30
% % % %
Selingan Siang
The Teh 10 5 0 0 1 15
Hangat gula pasir 20 77.4 0 0 20 0.2
Perbedaan Analisis : 82.4 0 0 21 15.2
3.60% 0.00% 0.00% 6.00% 9.00%

Makan Siang
Nasi beras putih giling 95 342.9 6.4 0.6 75.5 0
Ayam Ayam 60 171 16.1 11.3 0 43.8
Semur
Tempe tempe kedele 40 79.6 7.6 3.1 6.8 2.4
grng murni
Sup kembang kool 30 7.5 0.4 0.1 1.6 5.4
Sayur mentah
buncis mentah 30 10.5 0.6 0.1 2.4 0.9
jagung muda 30 17.7 0.5 0.2 4.1 2.7
berjanggel

14
minyak kelapa 10 86.2 0 10 0 0
Jus tomat masak 100 21 0.9 0.3 4.6 9
Tomat gula pasir 15 58 0 0 15 0.2
Perbedaan Analisis : 794.5 32.5 25.7 110 64.4
34.40 37.40 39.30 31.50% 38.10
% % % %
Selingan Sore
Buah Semangka 100 32 0.6 0.4 7.2 2
Perbedaan Analisis : 32 0.6 0.4 7.2 2
1.40% 0.70% 0.60% 2.10% 1.20%
Makan Malam
Nasi beras putih giling 90 324.9 6 0.5 71.6 0
Ikan ikan segar 60 58.8 10.9 1.4 0 28.8
Pnggng
Tempe tempe kedele 40 79.6 7.6 3.1 6.8 2.4
grng murni
Tumis Kangkung 35 5.3 0.8 0.1 0.7 5.6
Kangkun tomat masak 30 6.3 0.3 0.1 1.4 2.7
g
Bening bayam segar 30 11.1 1.1 0.1 2.2 3.3
minyak kelapa 10 86.2 0 10 0 0
Sari jeruk manis 100 47 0.9 0.1 11.8 0
Buah gula pasir 20 77.4 0 0 20 0.2
Perbedaan Analisis : 696.5 27.6 15.4 114.4 43
30.20 31.70 23.50 32.80% 25.50
% % % %

Jumlah: 2306.3 87 65.4 349.1 168.9

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat
dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia. Cara
mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu
lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis
untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat
dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk
selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1
sendok teh per hari.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan tekanan darah tinggi
dimulai dengan perubahan-perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan
tekanan darah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Jika perubahan-
perubahan itu tidak memberikan hasil, mungkin anda perlu mengkonsumsi obat-obat
untuk penderita darah tinggi, tentu saja dengan berkonsultasi dengan dokter. Bahkan
jika anda harus mengkonsumsi obat-obatan, alangkah baiknya disertai dengan
perubahan gaya hidup yang dapat membantu anda mengurangi jumlah atau dosis
obat-obatan yang anda konsumsi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ekawijaya Dony. 2014. Makalah Gangguan Cairan dan Elektrolit.Jakarta : EGC

Perawat Muda from MCB. 2011. ‘’Prinsip dan Teknik Komunikasi dalam Asuhan
Keperawatan’’. Jakarta : Salemba Medika

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    Dokumen18 halaman
    Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
    roullion
    100% (5)
  • Leflet DM
    Leflet DM
    Dokumen2 halaman
    Leflet DM
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • LP MDS
    LP MDS
    Dokumen13 halaman
    LP MDS
    sulchafitriya
    Belum ada peringkat
  • LP MDS
    LP MDS
    Dokumen14 halaman
    LP MDS
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen12 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Konsep Diri
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Konsep Diri
    Dokumen13 halaman
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Konsep Diri
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Isi Diit Hipertensi
    Isi Diit Hipertensi
    Dokumen17 halaman
    Isi Diit Hipertensi
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Dokumen1 halaman
    Kata Penganta1
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Diet Hati
    Diet Hati
    Dokumen9 halaman
    Diet Hati
    Alvira Nindy
    Belum ada peringkat
  • Sap Diabet
    Sap Diabet
    Dokumen11 halaman
    Sap Diabet
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Dokumen1 halaman
    Kata Penganta1
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Dokumen1 halaman
    Kata Penganta1
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • KDM 1
    KDM 1
    Dokumen10 halaman
    KDM 1
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Anfis Saraf
    Anfis Saraf
    Dokumen14 halaman
    Anfis Saraf
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • KDM Personal Hygiene
    KDM Personal Hygiene
    Dokumen10 halaman
    KDM Personal Hygiene
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat
  • KDM Personal Hygiene
    KDM Personal Hygiene
    Dokumen10 halaman
    KDM Personal Hygiene
    NtUn POenya MazgOepz
    Belum ada peringkat