Anda di halaman 1dari 13

BAB V

TUGAS KHUSUS
Penentuan Laju Perpindahan Massa Na (Ja) dan
Efisiensi Membran Sel
Elektrolizer pada Chlor Alkali Plant

5.1 Latar Belakang


Dalam industri pulp, chemical plant atau pabrik kimia adalah pabrik
pendukung yang memproduksi bahan kimia untuk proses pemutihan pulp, cairan
pemasak, dan water treatment. Chemical plant memiliki beberapa plant yang
memproduksi berbagai jenis bahan kimia yang salah satunya adalah chlor alkali
plant. Chlor alkali plant merupakan salah satu bagian dari chemical plant yang
memproduksi NaOH 32%.
Chlor alkali merupakan salah satu proses yang penting dalam industri kimia.
Konsumsi energi pada proses ini menjadi parameter penting yang akan berdampak
pada biaya yang digunakan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengurangi konsumsi energi dalam pembuatan NaOH ini adalah dengan metode ion
exchange membrane (Budiarto, dkk., 2017). Secara umum, membran penukar ion
terdiri dari polimer organik dengan ion grup yang tetap yang bermuatan negatif yaitu
sulfonic acid (-SO3-) (pada bagian katoda) dan carboxylic acid (-CO2-) (pada bagian
anoda) karena ion yang berpindah adalah ion Na+. Dengan adanya arus dalam sebuah
cell yang beroperasi maka ion Na+ akan bergerak melalui membran dari ruang anoda
menuju katoda dengan berpindah dari satu ionic grup yang bermuatan negatif ke
ionic grup bermuatan negatif lainnya. Sejalan dengan pergerakan ion Na+, molekul
air juga akan ikut bergerak dengan arah yang sama dan pergerakan ini disebut
Electro-Osmosis.
Dalam proses pembentukan NaOH 32% diumpankan berupa NaCl melalui
anode dan NaOH melalui katode. Komponen Na+, OH-, H2O, dan Cl- akan terbentuk
akibat terjadinya proses elektrolisis. Oleh sebab itu akan dilakukan pembahasan
mengenai analisis komponen Na+ yang terbentuk dalam membran sel elektrolizer.

60
5.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan tugas khusus ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui efisiensi membran sel elektrolizer terhadap Na+ yang terlewat
pada Chlor Alkali Plant.
2. Mengetahui laju komponen Na+ dan laju perpindahan massa Na+ melalui
membran sel.
3. Mengetahui efisiensi pembentukan NaOH pada Chlor Alkali Plant.

5.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pengerjaan tugas khusus ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menentukan efisiensi membran sel elektrolizer terhadap
Na+ yang terlewat pada Chlor Alkali Plant.
2. Mahasiswa mampu menentukan laju massa komponen Na+, laju
perpindahan massa Na+ melalui membran sel elektrolizer.
3. Mahasiswa mampu menentukan efisiensi pembentukan NaOH pada
membrane sel elektrolizer Chlor Alkali Plant.
5.4 Metodologi
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi Lapangan
Metode yang dilakukan adalah dengan cara pengamatan langsung pada
proses produksi yang ada di chemical plant.
2. Dokumentasi atau Referensi
Metode yang dilaksanakan dengan cara pengambilan data melalui dokumen
tertulis maupun referensi yang tersedia dari PT Toba Pulp Lestari, Tbk.
3. Studi Literatur
Metode yang dilaksanakan dengan cara pengumpulan sumber-sumber
literatur dari elektronik yang berkaitan dengan laporan ini.

5.5 Pembahasan
Chlor alkali plant adalah plant yang memproduksi klorin (Cl2) dan alkali,
natrium hidroksida (NaOH) dengan elektrolisis larutan garam. Teknologi utama yang
digunakan untuk produksi chlor alkali adalah merkuri, diafragma, dan elektrolisis sel

61
membran, di mana umpan yang dimasukkan berupa NaCl yang akan menghasilkan
caustic soda (NaOH) (European IPPC Berau, 2010).
Chlor alkali plant memiliki peralatan utama berupa membran sel elekrolizer.
Di dalam elektrolizer terdapat sel anoda dan katoda yang dibatasi oleh sebuah
membran semipermeabel. Anoda terbuat dari titanium dan katoda terbuat dari nikel
(tahan basa dan tidak reaktif) yang keduanya dilapisi dengan coating plant. Membran
yang digunakan pada proses chlor alkali sel elektrolizer harus memiliki stabilitas
bahan kimia yang baik jika digunakan dalam waktu yang lama. Membran yang
digunakan berbahan perfluoropolymers. Membran ini memiliki sifat cation
permeable selective. Sifat ini mengijinkan ion natrium bermuatan positif melewati
membran dari anoda menuju katoda dan bercampur dengan hidrasi air, tetapi
menolak dengan kuat lewatnya ion negatif seperti chloride dan ion hidroksil tertahan
di dalam ion anoda.
Dalam proses elektrolisis dengan menggunakan membran akan digunakan
umpan berupa larutan pure brine (NaCl 310 gpl) pada bagian anode dan umpan
larutan NaOH 29-30% pada bagian katode. Pada bagian anode NaCl akan terurai
menjadi Na+ dan Cl- sedangkan pada bagian katode air akan terurai menjadi H+ dan
OH-. Adapun reaksi yang terjadi dapat dilihat pada gambar berikut:
Anode cell : 2 Na+ + 2 Cl-  Cl2 + 2 Na+ + 2e-
2 Cl-  Cl2 + 2e-
Cathode cell : 2 H2O + 2e-  H2(g) + OH-
Na+ + OH-  NaOH(aq)
Total Reaksi : 2H2O + 2 NaCl  H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH(aq)
(Budiarto, dkk., 2017)
Adanya penggunaan membran menyebabkan adanya ion Na+ yang tertahan
dalam sel khususnya pada bagian anode. Lebar (A) membran dan ketebalan (𝛿)
membran juga mempengaruhi banyaknya konsentrasi komponen seperti Na+ yang
tertahan pada bagian anode.
Dari standar Operasional Pabrik didapatkan, pabrik Toba Pulp Lestari
menggunakan membrane merk Asahi Glass dengan jenis flemion yang diproduksi
oleh DuPont yang memiliki efisiensi sampai 95%. Efisiensi membrane

62
mempengaruhi jumlah produksi NaOH, dimana semakin tinggi efisiensi maka
semakin tinggi produksi NaOH. Hal ini dapat kita lihat dari rumus berikut:
ƞ𝑥𝑛𝑥𝑡𝑥𝐼
Massa NaOH yang dihasilkan = 670

Keterangan:
Ƞ = Efisiensi membrane
n = Jumlah sel
t = Waktu
I = Kuat arus
(SOP PT. Toba Pulp Lestari, 2008)

Anolyte: Catholyte:
Depleted Brine NaOH 30,5 %
(NaCl 200 gpl) H2
Cl2 q3 = 0,55 x 10-3 m3/s
q4 = 0,15 x 10-3 m3/s

Anode Katode
Pure Brine NaOH 29,7%
(NaCl 310 gpl) q2 = 0,5 x 10-3 m3/s
q1 = 0,2 x 10-3 m3/s
`
Gambar 5.1 Mekanisme Membran Sel Elektrolizer

Neraca Massa Total:


Laju Akumulasi = Laju Massa Masuk - Laju Massa Keluar
Diasumsikan:
Keadaan steady state, maka laju akumulasi = 0
Laju Massa Masuk = Laju Massa Keluar

Neraca Massa Na+ Pada Ruang Katode:


Data diambil pada 4 Maret 2019 jam 10.00 – 16.00 WIB (data terlampir):
Konsentrasi NaOH masuk : 29,7%
Konsentrasi NaOH keluar : 30,5%

63
Kuat arus : 30,78 kA
Voltase : 3,25 V
Temperatur : 78oC

Pada Bagian Masuk Katode:


NaOH masuk 29,7 %, maka jika diubah ke dalam gram/liter maka akan didapatkan
sebanyak 395,6 gpl.
Tabel 5.1 Spesific Gravity dan Konsentasi larutan NaOH

d15/4 Bé NaOH NaOH de15/4 Bé NaOH NaOH


(%) (g/l) (%) (g/l)
1,007 1 0,59 6,0 1,220 26 19,65 239,7
1,014 2 1,20 12,0 1,231 27 20,60 253,6
1,022 3 1,85 18,9 1,241 28 21,55 267,4
1,029 4 2,50 25,7 1,252 29 22,50 281,7
1,036 5 3,15 32,6 1,263 30 23,50 296,8
1,045 6 3,79 39,9 1,274 31 24,48 311,9
1,052 7 4,56 47,3 1,285 32 25,50 327,7
1,060 8 5,20 55,0 1,297 33 26,58 344,7
1,067 9 5,86 62,5 1,308 34 27,65 361,7
1,075 10 6,58 70,7 1,320 35 28,83 380,6
1,083 11 7,30 79,1 1,332 36 30,00 399,6
1,091 12 8,07 88,0 1,345 37 31,20 419,6
1,100 13 8,78 96,6 1,357 38 32,50 441,0
1,108 14 9,50 105,3 1,370 39 33,73 462,1
1,116 15 10,30 114,9 1,383 40 35,00 484,1
1,125 16 11,06 124,4 1,397 41 36,36 507,9
1,134 17 11,90 134,9 1,410 42 37,65 530,9
1,142 18 12,69 145,0 1,424 43 39,06 556,2
1,152 19 13,50 155,5 1,438 44 40,47 582,0
1,162 20 14,35 166,7 1,453 45 42,02 610,6
1,171 21 15,15 177,4 1,468 46 43,58 639,8
1,180 22 16,00 188,8 1,483 47 45,16 669,7
1,190 23 16,91 201,2 1,498 48 46,73 700,0
1,200 24 17,81 213,7 1,514 49 48,41 732,9
1,210 25 18,71 226,4 1,530 50 50,10 766,5

(Sumber: Japan Soda Industry Assosiation, 2006)

Dari tabel terlampir bahwa NaOH 30% = 399,6 gpl


Maka, NaOH 29,7%:

64
30% 399,6
=
29,7 % x
29,7% x 399,6 gpl
x= = 395,6 gpl
30%

395,6 g m3
Laju NaOH Masuk = x q2
l s
395,6 g -3
m3
= x 0,5 . 10
10-3 m3 s
= 197,8 g/s
Maka Laju Na+ Masuk pada katode:
BM Na = 23 g/mol dan BM NaOH = 40 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaOH Masuk
BMNaOH
23
= x 197,8 g/s
40
= 113,7 g/s

Pada Bagian Keluar Katode:


NaOH keluar 30,5%, maka jika diubah ke dalam gram/liter maka akan didapatkan
sebanyak 396 gpl.
Konsentrasi tersebut didapatkan melalui interpolasi:
NaOH 30% = 399,6 gpl
Maka, NaOH 30,5%:
30% 399,6
=
30,5% x
30,5% x 399,6 gpl
x= = 406,26 gpl
30%
406,26 g m3
Laju NaOH Keluar = x q3
l s
406,26 g m3
= x 0,55.10-3
10-3
m3 s

= 223,4 g/s
Maka Laju Na+ Keluar pada katode:

65
BM Na = 23 g/mol dan BM NaOH = 40 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaOH Keluar
BMNaOH
23
= x 223,4 g/s
40
= 128,4 g/s
Neraca Massa Na+ pada Ruang Anode:
Pada Bagian Masuk Anode:
Pada bagian masuk anode diberikan umpan berupa pure brine (NaCl 310 gpl) dengan
laju 0,2 x 10-3 m3/s
305 g m3
Laju NaCl Masuk = x q1
l s
305 g m3
= 3
x 0,2 . 10-3
10-3 m s
= 61 g/s
Maka Laju Na+ Masuk pada Anode:
BM Na = 23 g/mol dan BM NaCl = 58,5 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaCl Masuk
BMNaCl
23
= x 61 g/s
58,5
= 24 g/s

Pada Bagian Keluar Anode:


Pada bagian keluaran anode didapatkan depleted brine (NaCl 200 gpl) dengan laju
alir keluaran anolyte sebesar 0,15 m3/s.
200 g m3
Laju NaCl Keluar = x q4
l s
200 g m3
= 3
x 0,15 . 10-3
10-3 m s
= 30 g/s

Maka Laju Na+ Keluar pada Anode:

66
BM Na = 23 g/mol dan BM NaCl = 58,5 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaCl Keluar
BMNaCl
23
= x 30 g/s
58,5
= 11,79 g/s

Neraca Massa Total Na+:


Laju Na Masuk = Laju Na Keluar
F1Na + F2Na = F3Na + F4Na
24 g/s + 113,7 g/s = 128,4 g/s + 11,79 g/s
138,07 g/s = 140,19 g/s
Maka, didapatkan error sebesar:
Laju Na Keluar - Laju Na Masuk
Error = | | x 100%
Laju Na Masuk
140,19 - 138,07
=| | x 100%
138,07
2,12
=| | x 100%
138,07
= 0,0153 x 100% = 1,53 %
Peneracaan Na+ dapat dipergunakan (balance) jika didapatkan error pada
neraca massa < 5%. Sehingga neraca massa Na+ pada bagian ini dapat dipergunakan
untuk mencari efisiensi membran serta laju perpindahan massa atau fluks molar (Ja).
Di bawah ini menunjukkan proses perpindahan massa melewati sel membran:

Anode Katode

N
a N
a

Laju perpindahan massa atau fluks molar (Ja) dipengaruhi oleh ketebalan dari
membran yang dipergunakan seperti yang diberikan pada Hukum Fick di bawah ini:
Z= 0 Z=𝛿

67
dXa
Na = Ja = - C . DAB .
dZ
∆C
Na = Ja = DAB .
∆Z
(Cain - Caout )
Na = Ja = DAB .
Z2 - Z1
Di mana, pada peneracaan massa sebelumnya didapatkan:
F1Na = 24 g/s
F2Na = 113,7 g/s
F3Na = 128,4 g/s
F4Na = 11,79 g/s

+
F1Na g/s - F4Na g/s
Maka untuk konsentrasi Na masuk =
BM g/mol x q NaCl m3 /s
24 g/s - 11,79 g/s
= = 2,65. 103 mol/m3
23 g/mol x 0,2 . 10 -3
m3 /s
= 2,65 kmol/m3
Untuk konsentrasi Na+ yang melewati membran = F3Na - F2Na
= (128,4 - 113,7) g/s
= 14,7 g/s
14,7 g/s
=
23 g/mol x 0,55 . 10-3 m3 /s
= 1,6 . 103 mol/m3
= 1,16 kmol/m3
Sehingga didapatkan laju perpindahan Na+:
(Cain - Caout )
Na = Ja = DAB . (Geankoplis, 1993)
Z2 -Z1

-9
m2 (2,65 - 1,16) kmol/m3
Na = Ja = 4.10
s (2,5.10-4 -0) m

-9
m2 (1,49) kmol/m3
Na = Ja = 4.10
s (2,5.10-4 ) m
kmol
Na = Ja = 2,38.10-5
s.m2
Maka untuk efisiensi Na+ yang terlewat secara aktual:

68
CNaout
Efisiensi = | | x 100%
CNain
1,16
=| | x 100%
2,65
= 0,438 x 100%
= 43,8%
Secara teori Na+ yang terlewat dari membran pada PT Toba Pulp Lestari, Tbk
memiliki efisiensi sebesar 35%. Adapun penurunan efisiensi ini disebabkan oleh
beberapa hal, salah satunya diakibatkan oleh penyumbatan (sittering) pada bagian
pori membran. Keberadaan ion Ca2+ akan mengganggu efek difusivitas pada
permukaan membran. Keberadaan Ca2+ akan menyebabkan pori tertutup di mana ion
Na+ tidak bisa berpindah dari anoda menuju katoda. Pada sistem membran ini
didapatkan driving force dari perpindahan ion Na+ yaitu akibat perbedaan
konsentrasi serta perbedaan muatan listrik yang mampu membuat ion Na+ dapat
bergerak melalui membran menuju katode. Keberadaan ion Ca2+ harus dikontrol
pada masukan pure brine, di mana konsentrasi Ca2+ yang diinginkan adalah < 30
ppb.
PT Toba Pulp Lestari, Tbk mengggunakan membran dari Du Pont dengan
nama dagang Flemion. Flemion merupakan membran yang terbuat dari ion exchange
polymers. Membran polimer ini bersifat permeable di mana banyak kation dan
komponen polar, dengan ukuran dan propertis elektrokimia yang ditentukan dapat
dibawa melalui polimer secara sempurna tetapi menolak anion dan komponen non
polar. Membran yang biasa digunakan lebih permeabel terhadap 1 jenis komponen.
Komponen ditransfer melalui membran akibat pengaruh dari driving force berupa
perbedaan konsentrasi, potensial elektrokimia, dan tekanan hidrostatis. Pada
membran terdapat 2 permukaan, di mana pada bagian sisi anode terbuat dari
sulfonate dan pada bagian katode terbuat dari carboxylate. Pada bagian sisi anode,
sulfonate memiliki resistensi yang rendah sehingga memungkinkan ion Na+ dan Cl-
mampu melewati membran. Akan tetapi, sisi katode yang terbuat dari carboxylate
merupakan senyawaan dengan selektivitas transfer ion yang cukup tinggi. Oleh sebab
itu membran yang digunakan dalam chlor alkali plant ini sudah sangat efektif. Di
mana ketika ion Cl- menembus bagian sisi membran anode dan akan terhalang ketika

69
melewati bagian sisi membran katode. Hal inilah yang membuat meningkatnya
konsentrasi Na pada bagian keluaran dari ruang katode (Du Pont, 2006).
Efisiensi membrane dapat dihitung menggunakan rumus:
Berikut adalah perhitungan dari produksi NaOH dan Efisiensi membran
Data diambil pada 15 Februari 2019 (data terlampir):
Jumlah sel (n) = 22 sel
Waktu (t) = 1 hari ( 24 jam )
Kuat Arus Listrik (I) = 23,3 kA
Massa NaOH yang dihasilkan = Konsentrasi NaOH x Laju Alir keluar NaOH (F3)

= 412 gram/liter x 35,389 liter/hour

= 14, 50 ton hari.

Dari data diatas kita dapat mencari efisiensi membrane dengan rumus :

ᶯxnxtxI
Massa NaOH yang dihasilkan = 670

670 x massa NaOH


Maka, Efisiensi membrane adalah (ᶯ) = x 100%
nxtxI

670 x 14,50
= x 100%
22 x 23,3 x 24

= 79,405 %.

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa efisiensi membrane dalam produksi
NaOH adalah sebesar 79,405%.
Dari Rumusan diatas, berikut adalah tabel efisiensi membran dalam jangka waktu
1 bulan dimulai dari 14 Februari 2018 sampai 11 Maret 2019.

70
Tabel 5.2 Efisiensi Membran dalam Jangka Waktu 1 Bulan
Tanggal Load Voltage Number Time Efficiency of
(kA) (Volt) of Cell (hr) Membrane (%)
14-Feb 11.5 31 22 24 141.5601644
15-Feb 23.3 66.4 22 24 79.40547828
16-Feb 29.2 73.7 22 24 83.67828899
17-Feb 18.4 51 22 24 83.20239748
18-Feb 31.5 70.5 22 24 82.77831872
19- Feb 28.7 70.5 22 24 78.26216873
20- Feb 25.9 70.1 22 24 93.84098495
21- Feb 29.5 70.6 22 24 85.45712639
22- Feb 28.4 72.7 22 24 83.42942302
23- Feb 28.2 72.8 22 24 87.42538846
24- Feb 28.2 72.9 22 24 85.59067459
25- Feb 29.2 73.5 22 24 83.72929282
26- Feb 6.5 23.1 22 24 0
27- Feb 3.5 12.7 22 24 242.8469238
28- Feb 29.4 72.9 22 24 85.74358148
01- Mar 26.2 69.2 22 24 85.89372296
02- Mar 29.7 73.7 22 24 84.37510433
03- Mar 28.9 73.8 22 24 89.43092604
04- Mar 28.8 74 22 24 85.90032061
05- Mar 27.4 73.5 22 24 83.3553086
06- Mar 25.6 72.4 22 24 93.93239978
07- Mar 28.9 73.1 22 24 84.76664439
08- Mar 28.4 72.9 22 24 88.32106374
09- Mar 28.7 73.1 22 24 86.47561992
10- Mar 28.1 72.4 22 24 87.75191272
11- Mar 28.1 72.6 22 24 87.19062606

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa rata-rata efisiensi dari membrane selama
satu bulan diatas 80%. Pada tanggal 20 Februari dan 06 Maret efisiensi mencapai
93%, sedangkan pada tanggal 14,26 dan 27 Februari terjadi shut down pada pabrik
sehingga data efisiensi membrane tidak normal. Secara teori membran pada PT Toba
Pulp Lestari, Tbk memiliki efisiensi sebesar >95%. Adapun penurunan efisiensi pada
membran ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya diakibatkan oleh
penyumbatan (sittering) pada bagian pori membran. Keberadaan ion Ca2+ akan
mengganggu efek difusivitas pada permukaan membran. Keberadaan Ca2+ akan
menyebabkan pori tertutup di mana ion Na+ tidak bisa berpindah dari anoda menuju

71
katoda. Pada sistem membran ini didapatkan driving force dari perpindahan ion Na+
yaitu akibat perbedaan konsentrasi serta perbedaan muatan listrik yang mampu
membuat ion Na+ dapat bergerak melalui membran menuju katode. Keberadaan ion
Ca2+ harus dikontrol pada masukan pure brine, di mana konsentrasi Ca2+ yang
diinginkan adalah < 30 ppb.
Kandungan Ca yang > 30 ppb mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada
bagian pori dari membrane sehingga diperlukan adanya penggantian membrane.
Penggantian membrane dapat meningkatkan efisiensi membrane tersebut.
Penggantian Membran dapat dilakukan secara berkala tergantung dengan umur
membrane. Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk pergantian membrane dilakukan pada
membrane yang sudah berumur 6 tahun karena efisiensi semakin menurun yaitu
<80%.

5.6 Kesimpulan dan Saran


5.6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada tugas ini adalah:
1. Didapatkan efisiensi Na+ yang melewati membran secara aktual yaitu 21,9%.
kmol
2. Didapatkan laju perpindahan massa Na+ sebesar 6,60.10-5 .
s.m2

3. Peneracaan massa dinyatakan sesuai dengan kondisi aktual dikarenakan error


sebesar 1,53%.
4. Didapatkan efisiensi membran pada produksi NaOH yaitu 90,2%

5.6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada tugas khusus ini yaitu:
1. Dilakukan pembersihan membran secara berkala untuk meningkatkan efisiensi
dari membran yang digunakan.
2. Ditambahkan alat pengontrol Ca2+ pada bagian alat ion exchanger untuk
mendapatkan pure brine yang lebih murni dan bebas Ca2+.
3. Dilakukan penggantian membrane secara berkala agar produksi tercapai.

72

Anda mungkin juga menyukai