TUGAS KHUSUS
Penentuan Laju Perpindahan Massa Na (Ja) dan
Efisiensi Membran Sel
Elektrolizer pada Chlor Alkali Plant
60
5.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan tugas khusus ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui efisiensi membran sel elektrolizer terhadap Na+ yang terlewat
pada Chlor Alkali Plant.
2. Mengetahui laju komponen Na+ dan laju perpindahan massa Na+ melalui
membran sel.
3. Mengetahui efisiensi pembentukan NaOH pada Chlor Alkali Plant.
5.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pengerjaan tugas khusus ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menentukan efisiensi membran sel elektrolizer terhadap
Na+ yang terlewat pada Chlor Alkali Plant.
2. Mahasiswa mampu menentukan laju massa komponen Na+, laju
perpindahan massa Na+ melalui membran sel elektrolizer.
3. Mahasiswa mampu menentukan efisiensi pembentukan NaOH pada
membrane sel elektrolizer Chlor Alkali Plant.
5.4 Metodologi
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi Lapangan
Metode yang dilakukan adalah dengan cara pengamatan langsung pada
proses produksi yang ada di chemical plant.
2. Dokumentasi atau Referensi
Metode yang dilaksanakan dengan cara pengambilan data melalui dokumen
tertulis maupun referensi yang tersedia dari PT Toba Pulp Lestari, Tbk.
3. Studi Literatur
Metode yang dilaksanakan dengan cara pengumpulan sumber-sumber
literatur dari elektronik yang berkaitan dengan laporan ini.
5.5 Pembahasan
Chlor alkali plant adalah plant yang memproduksi klorin (Cl2) dan alkali,
natrium hidroksida (NaOH) dengan elektrolisis larutan garam. Teknologi utama yang
digunakan untuk produksi chlor alkali adalah merkuri, diafragma, dan elektrolisis sel
61
membran, di mana umpan yang dimasukkan berupa NaCl yang akan menghasilkan
caustic soda (NaOH) (European IPPC Berau, 2010).
Chlor alkali plant memiliki peralatan utama berupa membran sel elekrolizer.
Di dalam elektrolizer terdapat sel anoda dan katoda yang dibatasi oleh sebuah
membran semipermeabel. Anoda terbuat dari titanium dan katoda terbuat dari nikel
(tahan basa dan tidak reaktif) yang keduanya dilapisi dengan coating plant. Membran
yang digunakan pada proses chlor alkali sel elektrolizer harus memiliki stabilitas
bahan kimia yang baik jika digunakan dalam waktu yang lama. Membran yang
digunakan berbahan perfluoropolymers. Membran ini memiliki sifat cation
permeable selective. Sifat ini mengijinkan ion natrium bermuatan positif melewati
membran dari anoda menuju katoda dan bercampur dengan hidrasi air, tetapi
menolak dengan kuat lewatnya ion negatif seperti chloride dan ion hidroksil tertahan
di dalam ion anoda.
Dalam proses elektrolisis dengan menggunakan membran akan digunakan
umpan berupa larutan pure brine (NaCl 310 gpl) pada bagian anode dan umpan
larutan NaOH 29-30% pada bagian katode. Pada bagian anode NaCl akan terurai
menjadi Na+ dan Cl- sedangkan pada bagian katode air akan terurai menjadi H+ dan
OH-. Adapun reaksi yang terjadi dapat dilihat pada gambar berikut:
Anode cell : 2 Na+ + 2 Cl- Cl2 + 2 Na+ + 2e-
2 Cl- Cl2 + 2e-
Cathode cell : 2 H2O + 2e- H2(g) + OH-
Na+ + OH- NaOH(aq)
Total Reaksi : 2H2O + 2 NaCl H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH(aq)
(Budiarto, dkk., 2017)
Adanya penggunaan membran menyebabkan adanya ion Na+ yang tertahan
dalam sel khususnya pada bagian anode. Lebar (A) membran dan ketebalan (𝛿)
membran juga mempengaruhi banyaknya konsentrasi komponen seperti Na+ yang
tertahan pada bagian anode.
Dari standar Operasional Pabrik didapatkan, pabrik Toba Pulp Lestari
menggunakan membrane merk Asahi Glass dengan jenis flemion yang diproduksi
oleh DuPont yang memiliki efisiensi sampai 95%. Efisiensi membrane
62
mempengaruhi jumlah produksi NaOH, dimana semakin tinggi efisiensi maka
semakin tinggi produksi NaOH. Hal ini dapat kita lihat dari rumus berikut:
ƞ𝑥𝑛𝑥𝑡𝑥𝐼
Massa NaOH yang dihasilkan = 670
Keterangan:
Ƞ = Efisiensi membrane
n = Jumlah sel
t = Waktu
I = Kuat arus
(SOP PT. Toba Pulp Lestari, 2008)
Anolyte: Catholyte:
Depleted Brine NaOH 30,5 %
(NaCl 200 gpl) H2
Cl2 q3 = 0,55 x 10-3 m3/s
q4 = 0,15 x 10-3 m3/s
Anode Katode
Pure Brine NaOH 29,7%
(NaCl 310 gpl) q2 = 0,5 x 10-3 m3/s
q1 = 0,2 x 10-3 m3/s
`
Gambar 5.1 Mekanisme Membran Sel Elektrolizer
63
Kuat arus : 30,78 kA
Voltase : 3,25 V
Temperatur : 78oC
64
30% 399,6
=
29,7 % x
29,7% x 399,6 gpl
x= = 395,6 gpl
30%
395,6 g m3
Laju NaOH Masuk = x q2
l s
395,6 g -3
m3
= x 0,5 . 10
10-3 m3 s
= 197,8 g/s
Maka Laju Na+ Masuk pada katode:
BM Na = 23 g/mol dan BM NaOH = 40 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaOH Masuk
BMNaOH
23
= x 197,8 g/s
40
= 113,7 g/s
= 223,4 g/s
Maka Laju Na+ Keluar pada katode:
65
BM Na = 23 g/mol dan BM NaOH = 40 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaOH Keluar
BMNaOH
23
= x 223,4 g/s
40
= 128,4 g/s
Neraca Massa Na+ pada Ruang Anode:
Pada Bagian Masuk Anode:
Pada bagian masuk anode diberikan umpan berupa pure brine (NaCl 310 gpl) dengan
laju 0,2 x 10-3 m3/s
305 g m3
Laju NaCl Masuk = x q1
l s
305 g m3
= 3
x 0,2 . 10-3
10-3 m s
= 61 g/s
Maka Laju Na+ Masuk pada Anode:
BM Na = 23 g/mol dan BM NaCl = 58,5 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaCl Masuk
BMNaCl
23
= x 61 g/s
58,5
= 24 g/s
66
BM Na = 23 g/mol dan BM NaCl = 58,5 g/mol
BMNa
Maka, Laju Na+ = x Laju NaCl Keluar
BMNaCl
23
= x 30 g/s
58,5
= 11,79 g/s
Anode Katode
N
a N
a
Laju perpindahan massa atau fluks molar (Ja) dipengaruhi oleh ketebalan dari
membran yang dipergunakan seperti yang diberikan pada Hukum Fick di bawah ini:
Z= 0 Z=𝛿
67
dXa
Na = Ja = - C . DAB .
dZ
∆C
Na = Ja = DAB .
∆Z
(Cain - Caout )
Na = Ja = DAB .
Z2 - Z1
Di mana, pada peneracaan massa sebelumnya didapatkan:
F1Na = 24 g/s
F2Na = 113,7 g/s
F3Na = 128,4 g/s
F4Na = 11,79 g/s
+
F1Na g/s - F4Na g/s
Maka untuk konsentrasi Na masuk =
BM g/mol x q NaCl m3 /s
24 g/s - 11,79 g/s
= = 2,65. 103 mol/m3
23 g/mol x 0,2 . 10 -3
m3 /s
= 2,65 kmol/m3
Untuk konsentrasi Na+ yang melewati membran = F3Na - F2Na
= (128,4 - 113,7) g/s
= 14,7 g/s
14,7 g/s
=
23 g/mol x 0,55 . 10-3 m3 /s
= 1,6 . 103 mol/m3
= 1,16 kmol/m3
Sehingga didapatkan laju perpindahan Na+:
(Cain - Caout )
Na = Ja = DAB . (Geankoplis, 1993)
Z2 -Z1
-9
m2 (2,65 - 1,16) kmol/m3
Na = Ja = 4.10
s (2,5.10-4 -0) m
-9
m2 (1,49) kmol/m3
Na = Ja = 4.10
s (2,5.10-4 ) m
kmol
Na = Ja = 2,38.10-5
s.m2
Maka untuk efisiensi Na+ yang terlewat secara aktual:
68
CNaout
Efisiensi = | | x 100%
CNain
1,16
=| | x 100%
2,65
= 0,438 x 100%
= 43,8%
Secara teori Na+ yang terlewat dari membran pada PT Toba Pulp Lestari, Tbk
memiliki efisiensi sebesar 35%. Adapun penurunan efisiensi ini disebabkan oleh
beberapa hal, salah satunya diakibatkan oleh penyumbatan (sittering) pada bagian
pori membran. Keberadaan ion Ca2+ akan mengganggu efek difusivitas pada
permukaan membran. Keberadaan Ca2+ akan menyebabkan pori tertutup di mana ion
Na+ tidak bisa berpindah dari anoda menuju katoda. Pada sistem membran ini
didapatkan driving force dari perpindahan ion Na+ yaitu akibat perbedaan
konsentrasi serta perbedaan muatan listrik yang mampu membuat ion Na+ dapat
bergerak melalui membran menuju katode. Keberadaan ion Ca2+ harus dikontrol
pada masukan pure brine, di mana konsentrasi Ca2+ yang diinginkan adalah < 30
ppb.
PT Toba Pulp Lestari, Tbk mengggunakan membran dari Du Pont dengan
nama dagang Flemion. Flemion merupakan membran yang terbuat dari ion exchange
polymers. Membran polimer ini bersifat permeable di mana banyak kation dan
komponen polar, dengan ukuran dan propertis elektrokimia yang ditentukan dapat
dibawa melalui polimer secara sempurna tetapi menolak anion dan komponen non
polar. Membran yang biasa digunakan lebih permeabel terhadap 1 jenis komponen.
Komponen ditransfer melalui membran akibat pengaruh dari driving force berupa
perbedaan konsentrasi, potensial elektrokimia, dan tekanan hidrostatis. Pada
membran terdapat 2 permukaan, di mana pada bagian sisi anode terbuat dari
sulfonate dan pada bagian katode terbuat dari carboxylate. Pada bagian sisi anode,
sulfonate memiliki resistensi yang rendah sehingga memungkinkan ion Na+ dan Cl-
mampu melewati membran. Akan tetapi, sisi katode yang terbuat dari carboxylate
merupakan senyawaan dengan selektivitas transfer ion yang cukup tinggi. Oleh sebab
itu membran yang digunakan dalam chlor alkali plant ini sudah sangat efektif. Di
mana ketika ion Cl- menembus bagian sisi membran anode dan akan terhalang ketika
69
melewati bagian sisi membran katode. Hal inilah yang membuat meningkatnya
konsentrasi Na pada bagian keluaran dari ruang katode (Du Pont, 2006).
Efisiensi membrane dapat dihitung menggunakan rumus:
Berikut adalah perhitungan dari produksi NaOH dan Efisiensi membran
Data diambil pada 15 Februari 2019 (data terlampir):
Jumlah sel (n) = 22 sel
Waktu (t) = 1 hari ( 24 jam )
Kuat Arus Listrik (I) = 23,3 kA
Massa NaOH yang dihasilkan = Konsentrasi NaOH x Laju Alir keluar NaOH (F3)
Dari data diatas kita dapat mencari efisiensi membrane dengan rumus :
ᶯxnxtxI
Massa NaOH yang dihasilkan = 670
670 x 14,50
= x 100%
22 x 23,3 x 24
= 79,405 %.
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa efisiensi membrane dalam produksi
NaOH adalah sebesar 79,405%.
Dari Rumusan diatas, berikut adalah tabel efisiensi membran dalam jangka waktu
1 bulan dimulai dari 14 Februari 2018 sampai 11 Maret 2019.
70
Tabel 5.2 Efisiensi Membran dalam Jangka Waktu 1 Bulan
Tanggal Load Voltage Number Time Efficiency of
(kA) (Volt) of Cell (hr) Membrane (%)
14-Feb 11.5 31 22 24 141.5601644
15-Feb 23.3 66.4 22 24 79.40547828
16-Feb 29.2 73.7 22 24 83.67828899
17-Feb 18.4 51 22 24 83.20239748
18-Feb 31.5 70.5 22 24 82.77831872
19- Feb 28.7 70.5 22 24 78.26216873
20- Feb 25.9 70.1 22 24 93.84098495
21- Feb 29.5 70.6 22 24 85.45712639
22- Feb 28.4 72.7 22 24 83.42942302
23- Feb 28.2 72.8 22 24 87.42538846
24- Feb 28.2 72.9 22 24 85.59067459
25- Feb 29.2 73.5 22 24 83.72929282
26- Feb 6.5 23.1 22 24 0
27- Feb 3.5 12.7 22 24 242.8469238
28- Feb 29.4 72.9 22 24 85.74358148
01- Mar 26.2 69.2 22 24 85.89372296
02- Mar 29.7 73.7 22 24 84.37510433
03- Mar 28.9 73.8 22 24 89.43092604
04- Mar 28.8 74 22 24 85.90032061
05- Mar 27.4 73.5 22 24 83.3553086
06- Mar 25.6 72.4 22 24 93.93239978
07- Mar 28.9 73.1 22 24 84.76664439
08- Mar 28.4 72.9 22 24 88.32106374
09- Mar 28.7 73.1 22 24 86.47561992
10- Mar 28.1 72.4 22 24 87.75191272
11- Mar 28.1 72.6 22 24 87.19062606
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa rata-rata efisiensi dari membrane selama
satu bulan diatas 80%. Pada tanggal 20 Februari dan 06 Maret efisiensi mencapai
93%, sedangkan pada tanggal 14,26 dan 27 Februari terjadi shut down pada pabrik
sehingga data efisiensi membrane tidak normal. Secara teori membran pada PT Toba
Pulp Lestari, Tbk memiliki efisiensi sebesar >95%. Adapun penurunan efisiensi pada
membran ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya diakibatkan oleh
penyumbatan (sittering) pada bagian pori membran. Keberadaan ion Ca2+ akan
mengganggu efek difusivitas pada permukaan membran. Keberadaan Ca2+ akan
menyebabkan pori tertutup di mana ion Na+ tidak bisa berpindah dari anoda menuju
71
katoda. Pada sistem membran ini didapatkan driving force dari perpindahan ion Na+
yaitu akibat perbedaan konsentrasi serta perbedaan muatan listrik yang mampu
membuat ion Na+ dapat bergerak melalui membran menuju katode. Keberadaan ion
Ca2+ harus dikontrol pada masukan pure brine, di mana konsentrasi Ca2+ yang
diinginkan adalah < 30 ppb.
Kandungan Ca yang > 30 ppb mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada
bagian pori dari membrane sehingga diperlukan adanya penggantian membrane.
Penggantian membrane dapat meningkatkan efisiensi membrane tersebut.
Penggantian Membran dapat dilakukan secara berkala tergantung dengan umur
membrane. Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk pergantian membrane dilakukan pada
membrane yang sudah berumur 6 tahun karena efisiensi semakin menurun yaitu
<80%.
5.6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada tugas khusus ini yaitu:
1. Dilakukan pembersihan membran secara berkala untuk meningkatkan efisiensi
dari membran yang digunakan.
2. Ditambahkan alat pengontrol Ca2+ pada bagian alat ion exchanger untuk
mendapatkan pure brine yang lebih murni dan bebas Ca2+.
3. Dilakukan penggantian membrane secara berkala agar produksi tercapai.
72