Lokasi proyek Rumah Susun dalam penelitian ini adalah lokasi yang
sama dengan lokasi Rumah Susun Kebon Kacang saat ini. Lokasi berada
Abang, Jakarta Pusat. Rumah susun ini berada dikawasan padat penduduk
45
46
Data Tapak
U
Gambar 4.2 Peta Rencana Kota - Kebon Kacang
sumber : Dinas Tata Kota DKI Jakarta (2013)
KDB : 55 %
KLB :3
Batasan Wilayah :
47
oleh pemerintah DKI Jakarta sebagai pemilik lahan dan Perumnas sebagai
pemilik hak guna bangunan. Rumah susun ini dibangun pada tahun 1985,
sehingga saat ini sudah berumur 28 tahun. Rumah Susun Kebon Kacang
berdiri. Rumah Susun Kebon Kacang terdiri dari delapan blok dengan luas
± 17.000 m2 dimana terdapat tiga tipe unit yaitu tipe 21, tipe 42, dan tipe
51, dengan total unit sebanyak 600 unit dan jumlah 8 blok bersusun 4.
Keterangan :
Lingkup Perancangan
Pada perancangan ini lahan yang akan dirancang untuk peremajaan adalah
lahan pada blok 1-7 seluas 11.000 m2. Namun kapasitas rumah susun yang
sebagai berikut :
1) Blok 1-4
Tipe unit 42m2 dan 51m2 dengan jumlah 52 unit disetiap blok.
Sehingga terdapat 208 unit. Tipe 42m2 dan 51 m 2 adalah tipe 2-3
2) Blok 5-7
3) Blok 8
bangunan, seperti dinding yang sudah retak dan tangga yang sudah terasa
Kebon Kacang.
rumah susun yang dibangun adalah sebanyak 600 unit, sesuai dengan
jumlah unit sebelumnya. Tipe-tipe ini terdiri dari tipe 21 (studio), tipe 42
(dua kamar tidur), dan tipe 50 (tiga kamar tidur). Fasilitas eksisting dari
Rumah Susun Kebon Kacang yang masih layak dan dipertahankan adalah
berada di dalam lahan yang akan dirancang, sehingga fasilitas ini harus
adalah lapangan olah raga, parkir, ruang komunal / tempat bermain, unit
Luas
Kapa-
Jenis Ruang Akupansi Standar Ukuran Perhitungan Min.
sitas
(m²)
Unit Tipe 21 m2
- 312 unit 312 x 21 m2 6.552
Studio (sumber : Rosfian, 2009)
Unit Tipe 2 42 m2
- 144 unit 144 x 42m2 6.048
Kamar (sumber : Rosfian, 2009)
Unit Tipe 3 50 m2
- 144 unit 144 x 50m2 7.200
Kamar (sumber : Rosfian, 2009)
36 m2
Kios - (sumber : SNI-03-7013- 12 unit 12 x 36 m2 432
2004)
250 m2
PAUD - (sumber : SNI-03-7013- 1 1 x 125 m2 125
2004)
150 m2
Balai
- (sumber : SNI-03-7013- 1 1 x 150 m2 150
Pengobatan
2004)
36 m2
Kantor RW - (sumber : SNI-03-7013- 1 1 x 36 m2 36
2004)
36 m2
Kantor RT - (sumber : SNI-03-7013- 1 1 x 36 m2 36
2004)
36 m2
Kantor
- (sumber : SNI-03-7013- 1 1 x 36 m2 36
Pengelola
2004)
Kapel - 9mx6m 1 1 x 54 m2 54
Ruang 22 x 96 m2 x
- 16 m x 6 m 22 1.056
Bersama (0,5)
0,45m x 0,5m
Kursi tunggu (sumber : Data Arsitek 1, 300 300 x 0,225m2 67,5
hal : 7)
Etalase / Rak 0,6m x 1,2m
10 10 x 0,72 m2 7,2
display (asumsi)
Koperasi
Tani 0,45m x 0,5m
Kursi kantor (sumber : Data Arsitek 1, 6 6 x 0,225m2 1,35
hal : 7)
1,3m x 0,7m
Meja kantor (sumber : Data Arsitek 1, 2 2 x 0,91 m2 1,82
hal 7)
Tabel 4.2 Program Ruang 51
TOTAL 177,97
6,1 m x 13,4 m
Lapangan Lapangan
(sumber : standard 2 2 x 81,74 m2 163,48
Olahraga Bulutangkis
ukuran lapangan)
22.390,0
TOTAL
4
29.107,0
TOTAL
5
tanaman yang akan ditanam. Untuk mengetahui tanaman apa saja yang
akan ditanam pada lahan tanam, maka perlu diketahui jenis tanaman yang
dapat hidup di alam Jakarta. Menurut data Badan Pusat Statistik, Jakarta
membutuhkan cahaya yang penuh agar dapat tumbuh optimal. Dalam ilmu
penyinaran 6-8 jam per hari, sedangkan matahari cukup adalah 4-6 jam per
hari.
52
sayuran di Tabel 4.3 hanya ada 6 jenis sayuran yang paling umum
Dapat dilihat dari Tabel 4.4 bahwa konsumsi tertinggi dari tiap kelompok
dan bawang merah (sayuran umbi). Sehingga akan dihitung luasan lahan
tanam yang dibutuhkan untuk menanam ketiga jenis sayuran agar dapat
Manajemen Tani
akan ditanam, dapat ditemukan jadwal yang tepat untuk menanam tanaman
tertentu dan jadwal panennya. Pada Tabel 4.6 dapat terlihat umur panen
dari masing-masing tanaman yang akan ditanam pada lahan tanam Rumah
Dari data umur panen tersebut dapat disusun sebuah timeline bertani yang
Jenewa, Swiss yang telah dijelaskan dalam BAB 2. Penghuni akan menjadi
banyak maka akan mendapat lebih banyak, namun bila hasil panen sedikit
ditanggung bersama.
oleh seluruh anggota koperasi, sehingga segala sesuatu akan terasa lebih
sebagai pengelola lahan tanam dan koperasi. Dan bagi penghuni yang
parkir parkir
motor mobil exit
kios kios
lobby
lift lift
lift lift
plaza
umum karena sifat ruang yang publik. Letak ini memudahkan pengunjung
pengelola, kantor RT, kantor RW, kantor PKK, unit kesehatan, dan PAUD.
area unit tinggal terdapat taman dan lapangan olahraga. Dengan hubungan
ruang untuk lantai-lantai tipikal. Lantai tipikal ini adalah lantai yang
lift
tangga tangga
darurat darurat
unit
jembatan penghubung
lift
Gambar 4.5 Hubungan Antar Ruang Lantai Tipikal
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
Pada lantai ini tersedia tangga darurat untuk keamanan dan keselamatan.
Selain lantai tipikal terdapat hubungan antar ruang lain yang perlu
antara area pertanian dan area hunian. Pada Gambar 4.6 terlihat hubungan
lift
patio koperasi
unit
Area tani terdiri dari koperasi tani, gudang tani, dan lahan tanam. Koperasi
tani adalah tempat dimana penghuni dapat mengambil hasil panen mereka,
sehingga perletakan koperasi tani harus strategis oleh area hunian. Untuk
tani dibuat ruang transisi terlebih dahulu yang berupa patio. Patio ini dapat
menjaga sirkulasi kegiatan tani yang efektif, maka akes ke gudang tani dan
lahan tanam berhubungan langsung dengan koperasi tani. Hal ini juga
memiliki aktivitas ekonomi dan bisnis. Namun, lokasi ini terdapat pada
Pada Gambar 4.7 dapat terlihat potensi yang dimiliki tapak, terdapat
beberapa titik yang dapat menjadi keuntungan bagi target penghuni, yaitu
Pendidikan
Dengan menempuh jarak 750 meter dari lokasi rumah susun,
dapat diakses sekolah negeri yang terdiri dari SD dan SMP.
Perekonomian
Pusat perekonomian grosir seperti Pasar Tanah Abang dan
Thamrin City berada pada radius 1-2 km.
Kesehatan
3,1 km dari rumah susun terdapat pusat kesehatan yaitu
Puskesmas Kebon Kacang
60
Selain titik tersebut juga terdapat tempat rekreasi yang dapat menjadi
Monumen Nasional hanya dengan jarak 2,3 km dari lokasi rumah susun.
rumah susun. Seperti contohnya angkutan umun, kopaja, ojek, dan bajaj.
Pada jalan besar Thamrin juga terdapat fasilitas transportasi DKI yaitu
TransJakarta.
Kebon Kacang 11. Disepanjang jalan ini terdapat pohon-pohon besar dan
Namun, dikarenakan jumlah pohon yang cukup banyak dan kurang tertata,
U
Gambar 4.8 Analisa Vegetasi Eksisting
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
61
Tapak memiliki akses dari empat sisinya, yaitu sisi barat, selatan,
utara, dan timur. Walaupun terdapat banyak akses jalan di sekitar tapak,
U : arah sirkulasi
kendaraan
Gambar 4.10 Analisa Sirkulasi Kendaraan
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
kendaraan pada jalan ini cukup ramai dan padat. Namun, kepadatan ini
tidak sampai menyebabkan kemacetan yang berarti. Hanya pada saat jam
berangkat kantor (pagi) dan pulang kantor (sore) banyak mobil yang
menggunakan jalan ini. Kendaraan yang biasa melintasi jalan ini adalah
mobil, motor, dan bajaj. Sedangkan jalan-jalan di sisi utara, timur, dan
62
selatan tapak merupakan jalan kecil yang hanya diakses oleh penghuni
tapak, sehingga tidak ada sirkulasi kendaraan lain, selain kendaraan milik
penghuni
: jarak pergerakan
U manusia
ketiga sisinya. Sirkulasi yang ramai dilalui manusia adalah Jalan Kebon
Kacang 11, sedangkan jalan di tiga sisi lainnya hanya diakses sedikit
manusia, sebatas penghuni rumah susun saja. Namun, tidak ada fasilitas
adalah pada Jalan Kebon Kacang 11 yang merupakan jalan utama. Namun,
kebisingan ini juga tidak sampai level mengganggu, hanya saja dibanding
: tingkat kebisingan
yang cukup banyak di Jalan Kebon Kacang 11 maka entrance tapak dapat
4
KALI CIDENG
3 1 SITE 5
2
Gambar 4.13 Analisa Bangunan Sekitar
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
64
3. Deretan Ruko
Sisi ini merupakan deretan ruko
yang menghadap ke jalan KH Mas
Mansyur. Deretan ruko ini
memiliki ketinggian 4-5 lantai.
4. Perkantoran
Merupakan deretan perkantoran
yang menghadap ke Jalan
Thamrin. Deretan kantor ini
memiliki ketinggian 10-20 lantai.
5. Lahan Kosong
Sisi ini merupakan tanah kosong
milik swasta yang dipagari oleh
dinding dengan ketinggian ± 2
meter.
Analisa Matahari
tapak. Pada Tabel 4.8 dapat terlihat pencahayaan matahari dalam tapak
09.00 10.00
11.00 12.00
13.00 14.00
15.00 16.00
66
Tabel 4.8 Tabel Pergerakan Matahari
17.00
Matahari pagi datang dari arah Kali Cideng yang berada di sisi Timur
dikatakan maksimal.
4.3.2 Zoning
taman taman
area tanam
unit
area publik
area tanam akses
pejalan
parkir kaki
entrance exit
pejalan parkir
parkir kaki
merupakan jalan utama pada tapak ini, maka perletakan main entrance
diletakan pada jalan ini. Selain itu dengan meletakan entrance pada sisi
ini, maka bangunan rumah susun ini lebih terbuka dan terlihat dari luar
tapak, tidak seperti keadaan eksisting yang terkesan tertutup karena letak
sisi ini, maka perletakan bangunan unit akan lebih menjorok ke dalam
(arah timur) karena adanya kebutuhan ruang seperti lapangan parkir dan
kios untuk umum yang harus berdekatan dengan letak entrance. Dengan
ketenangan.
Kebon Kacang 11 agar sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki dapat efektif
dan mudah. Tingkat kendaraan yang keluar masuk rumah susun juga tidak
dengan jalan tidak terlalu mengganggu lalu lintas Jalan Kebon Kacang 11.
Terlebih lagi dengan kondisi lalu lintas pada jalan ini yang tidak padat.
Bagi pejalan kaki juga disediakan akses langsung ke dalam tapak dari
Jalan Kebon Kacang 11, sehingga para pejalan kaki dapat lebih nyaman
terlebih dulu.
OUT
IN
Gambar 4.16 Konsep Parkir dan Akses Pejalan Kaki
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
69
Area Publik
RW, kantor PKK, PAUD, dan unit kesehatan. Area ini diletakan dibagian
datang ke area ini. Namun dari sisi penghuni rumah susun pun juga dapat
mudah mengakses area ini. Dengan begitu privasi para penghuni akan
lebih terjaga karena untuk mengakses area ini tidak harus melewati area
hunian rumah susun. Dengan penempatan area publik dimuka tapak juga
area publik
Unit
unit
terbuka di sisi timur dan barat untuk wilayah tanam, ruang hijau, dan ruang
lahan terbuka di dua sisi yang berbeda dengan dibatasi bangunan unit,
maka di dapat dua lahan terbuka yang memiliki sifat yang berbeda. Lahan
terbuka di sisi barat yang berada di sisi entrance tapak merupakan lahan
terbuka yang bersifat publik, sedangkan lahan terbuka di sisi timur dapat
menjadi lahan terbuka yang lebih bersifat privat. Selain itu dengan letak
yang berada di tengah tapak, maka kebisingan yang diterima pada area unit
dapat diminimalisir karena adanya jarak dari sumber bising (Jalan Kebon
Kacang 11), sehingga akan didapat suasana yang lebih tenang dan privat.
lahan terbuka
private
unit
lahan terbuka
publik
Area Tanam
Area tanam ini dapat juga berguna sebagai area terbuka hijau untuk
berkumpul bagi penghuni rumah susun. Area tanam ini dizoning disisi
barat dan timur dengan pertimbangkan bahwa matahari bergerak dari timur
hasil analisa matahari yang sebelumnya dilakukan, kedua sisi ini juga
71
area tanam
area tanam
Taman
kali cideng
taman
terhubung. Taman ini juga berguna bagi tempat bermain anak-anak. Letak
dan juga adanya Kali Cideng di bagian timur tapak. Dengan meletakan
72
taman dan lahan tanam pada sisi ini maka keberadaan Kali Cideng tidak
terabaikan karena area ini akan menjadi halaman bermain dan berinteraksi
melestarikan Kali Cideng yang saat ini terlupakan oleh penghuni rumah
susun.
analisa lingkungan sekitar tapak, maka dapat diperoleh gubahan masa yang
2.
4.
6.
perilaku keluarga saat ingin merancang rumah tinggal biasa. Rumah Susun
ruang bersama menjadi ruang tamu, ruang kerja, ruang jemur, ruang
menyempit.
unit
penambahan ruang
koridor
unit rumah susun diberikan space tambahan didepan pintu unit mereka.
Sehingga space ini dapat mereka gunakan sebagai teras 'rumah' mereka
yang tidak baik dari tampak bangunan. Untuk itu dirancanglah balkon yang
luar, namun cahaya tetap dapat masuk ke dalam unit dengan baik. Dalam
77
sebagian dari balkon yang ada, sehingga cahaya tetap bisa masuk.
kisi-kisi besi
railing balkon
pada Tabel 4.9. Dari program ruang yang telah dijabarkan sebelumnya,
maka dapat terbentuk luasan-luasan unit rumah susun yang terdiri dari
tersusun di dalam tapak. Di tiap gedung tersusun tipe unit yang sama untuk
TIPE BANGUAN C
6 lantai
153 unit tipe 21
TIPE BANGUAN C
dan fasilitas umum
Gambar 4.26 Tipe-Tipe Bangunan Unit
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
79
Tipe Bangunan A
terbesar yaitu tipe 52. Tipe 52 merupakan unit 3 kamar tidur yang
ditinggali oleh keluarga. Oleh karena itu perletakan bangunan tipe ini
6M
9M
Gambar 4.27 Unit Tipe 52
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
tergambar pada Gambar 4.27, tangga kebakaran dan lift. Di satu lantai
bangunan terdapat 11 unit tipe 52. Sehingga dimensi bangunan tipe A yang
unit 6M
koridor 1.8 M
unit 6M
54 M
Gambar 4.28 Dimensi Denah Bangunan Tipe A
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
80
adalah 3,50 meter. Peil lantai dasar bangunan dinaikan sampai 1,00 meter
Unit
Unit
Unit
Unit 24,5 m
Unit
Unit
Unit
Tanah Urug 1,0 m
Gambar 4.29 Dimensi Vertikal Unit Tipe 52
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
Gambar 4.30.
25,5 m
54 m
13,8 m
Bangunan Tipe B
sedang yaitu tipe 42. Unit tipe 42 adalah tipe satuan unit rumah susun
1,5 m
6m
1m
6m
Gambar 4.31 Unit Tipe 42
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
tergambar pada Gambar 4.31, tangga kebakaran, dan lift. Di satu lantai
bangunan terdapat 10 unit tipe 52. Sehingga dimensi bangunan tipe A yang
unit 8,5 M
koridor 1.8 M
unit 8,5 M
36 M
Gambar 4.32 Dimensi Denah Bangunan Tipe B
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
82
lantainya adalah 3,50 meter. Peil lantai dasar bangunan dinaikan sampai
1,00 meter guna memberikan privasi bagi penghuni unit lantai dasar.
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit 28 m
Unit
Unit
Unit
Tanah Urug 1,0 m
Gambar 4.33 Dimensi Vertikal Unit Tipe 42
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
Gambar 4.34.
29 m
36 m
18,8 m
Gambar 4.34 Dimensi Bangunan Tipe B
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
Bangunan Tipe C
Bangunan tipe C menampung unit-unit tipe kecil yaitu unit tipe 21.
Unit ini merupakan unit studio yang hanya dapat ditinggali penghuni yang
83
maka unit-unit ini diletakan dekat dengan pintu masuk rumah susun.
1m
6m
1m
3m
Gambar 4.35 Unit Tipe 21
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
tergambar pada Gambar 4.35, tangga kebakaran, dan lift. Di satu lantai
bangunan terdapat 32 unit tipe 21. Sehingga dimensi bangunan tipe A yang
unit 8M
koridor 1.8 M
unit 8M
54 M
adalah 3,50 meter. Karena letaknya yang berada dimuka tapak, maka lantai
Unit
Unit
Unit
21 m
Unit
Unit
Kios dan Fasilitas Umum
Gambar 4.37 Dimensi Vertikal Unit Tipe 21
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
Gambar 4.38.
21 m
54 m 17,8 m
software SketchUp.
85
Struktur Bangunan
sepanjang 6 meter. Terdapat balok anak yang diletakan antar trave sebagai
Sedangkan balok anak yang akan membentang antar trave adalah sebesar
Pada Gambar 4.40 dapat terlihat jelas gambaran balok utama dan balok
Utilitas Bangunan
1. Tangga Kebakaran
memenuhi syarat.
30 M 24 M
Gambar 4.41 Letak Tangga Darurat pada Bangunan Tipe A
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
21 M 15 M
Gambar 4.42 Letak Tangga Darurat pada Bangunan Tipe B
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
27 M 27 M
Gambar 4.43 Letak Tangga Darurat pada Bangunan Tipe C
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
88
dibuat lubang shaft untuk pipa-pipa yang mengalirkan air bersih dari
LANTAI TERATAS
LANTAI TIPIKAL
LANTAI DASAR
dimulai dari reservoir bawah yang telah menampung air PAM, lalu
digunakan lubang shaft yang sama dengan pipa distribusi air bersih.
yang jatuh ke area tanam. Sehingga untuk mengetahui letak optimal lahan
yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari daftar tanaman yang dapat ditanam
tanaman sepanjang tahun. Oleh karena itu, diambil beberapa sample bulan
Juni, dan Desember. Sesuai dengan teori gerak semu matahari, posisi
semu matahari.
Barat : Timur :
Pembayangan yang terjadi di jam sebelumnya Pembayangan mulai berkurang dari jam
telah berakhir pada ketiga bulan. Penyinaran sebelumnya. Pembayangan di area timur laut
matahari maksimal mulai berlangsung. masih terjadi pada bulan Maret dan Juni.
Sedangkan pada bulan Desember sisi Timur
mulai mengalami pencahayaan matahati yang
maksimal.
09.00 - 10.00
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Pada sisi timur mulai terlihat penyinaran matahari
maksimal di ketiga bulan. sudah maksimal di ketiga bulan.
10.00 - 11.00 Tabel 4.10 Tabel Simulasi Pembayangan Matahari
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Di sisi timur penyinaran matahari masih terlihat
maksimal di ketiga bulan. Tidak ada maksimal di ketiga bulan. Tidak ada
pembayangan yang jatuh di sisi ini. pembayangan yang jatuh di sisi ini.
92
Tabel 4.10 Tabel Simulasi Pembayangan Matahari
11.00 - 12.00
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Di sisi timur penyinaran matahari masih terlihat
maksimal di ketiga bulan. Tidak ada maksimal di ketiga bulan. Tidak ada
pembayangan yang jatuh di sisi ini. pembayangan yang jatuh di sisi ini.
12.00 - 13.00
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Pada bulan Maret, sisi timur masih disinari
maksimal di ketiga bulan. Tidak ada matahari dengan baik. Namun, pada bulan Juni
pembayangan yang jatuh di sisi ini. dan Desember, pembayangan mulai terjadi
walaupun area yang disinari matahari masih lebih
dominan.
13.00 - 14.00
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Pembayangan mulai terjadi di sisi Timur di bulan
maksimal di ketiga bulan. Tidak ada Maret. Pembayangan yang terjadi di bulan Juni
pembayangan yang jatuh di sisi ini. dan Desember semakin meluas.
14.00 - 15.00
93
Tabel 4.10 Tabel Simulasi Pembayangan Matahari
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Pembayangan yang terjadi di jam sebelumnya
maksimal di ketiga bulan. Tidak ada mengalami perluasan. Sehingga pada bulan Juni
pembayangan yang jatuh di sisi ini. dan Desember seluruh area timur benar-benar
mengalami pembayangan penuh.
15.00 - 16.00
Barat : Timur :
Di sisi barat penyinaran matahari masih terlihat Pembayangan yang terjadi di jam sebelumnya
maksimal di ketiga bulan. Tidak ada mengalami perluasan. Sehingga pada bulan Juni
pembayangan yang jatuh di sisi ini. dan Desember seluruh area timur benar-benar
mengalami pembayangan penuh, termasuk di
bulan Maret.
16.00 - 17.00
MARET JUNI DESEMBER
Barat : Timur :
Di sisi barat, tidak terjadi pembayangan, namun Di ketiga bulan, seluruh area sisi timur
penyinaran matahari sudah tidak maksimal mengalami pembayangan penuh.
karena matahari sudah mulai terbenam.
sumber : hasil olahan pribadi (2013)
Dari Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa di sisi barat lama penyinaran
matahari berlangsung selama 8 jam yaitu dari jam 08.00 - 16.00. Hal ini
cahaya penuh, yaitu mendapatkan sinar matahari selama 6-8 jam. Sehingga
4 jam yaitu dari jam 09.00 - 13.00. Empat jam merupakan persyaratan
95
jam). Namun tanaman sampel yang digunakan tidak ada yang merupakan
tanaman matahari cukup. Sehingga sisi ini bukan area optimal bagi
barat tapak.
produktif. Setelah mengetahui letak area tanam yang tepat di dalam tapak
akan digunakan untuk bercocok tanam pada area tanam tersebut. Seperti
yang telah dibahas sebelumnya bahwa area yang akan digunakan adalah
area di sisi barat tapak, sehingga perlu dirancang pot vertikal yang
dengan luas lahan tanam yang dibutuhkan, maka dirancang terlebih dahulu
satuan pot yang akan digunakan. Adapun rancangan satuan pot tersebut
POLYPROPYLANE
0,5 M 0,5 M
RANGKA BESI
1,00 M 0,5 M
tertentu.
lahan tanam vertikultur tanaman sampel. Satu modul terdiri dari 40 pot
satuan seluas 0,5 m2. Dengan begitu satu modul pot memiliki luas lahan
tanam seluas 20 m2. Secara vertikal pot disusun dengan jarak 1,5 meter.
melihat Lampiran 1.
memenuhi kebutuhan dapur, maka pot vertikultur didesain dua lapis secara
vertikal. Akses pemeliharaan di pot bagian atas adalah dengan tangga dan
ini didesain dari jaring besi sehingga cahaya matahari tetap masuk.
97
Sesuai hasil analisa lahan tanam sebelumnya, bahwa area tapak yang
digunakan adalah pada sisi barat. Dimana pada sisi barat merupakan area
rooftop dari bangunan hunian yang ada. Sehingga aliran air yang
Dikarenakan model pot yang tersusun vertikal, maka diperlukan pompa air
kecil untuk mengalirkan air langsung ke tiap pot yang ada. Lalu
PIPA
PEMBUANGAN STP