Anda di halaman 1dari 13

Arsitek Cerdas

Berbudi Luhur
Anggota Kelompok :

Triana Melani
Adistya Pratiwi
Bellinda Puspa D
Miranti Eka S
Hardina
Arsitek Indonesia yang berdikasi terhadap
Perkembangan arsitektur di indonesia dan
Di dunia dengan konsep – konsep yang
Berbudi Luhur

1. Ridwan Kamil
2. Budi Pradono

3. Yusmadi Saliya
M. Ridwan Kamil (1971 - Sekarang)
Profile
Name :M. Ridwan Kamil, ST., MUD
Address: Jl Dago Pojok 1/6, Bandung
Tempat / Tanggal Lahir: Bandung, 4 October 1971
Kantor: Jurusan Arsitektur ITB,
Ganesha 10 - Bandung 40132
Urbane Indonesia
Riwayat
Riwayat Pendidikan
· Master of Urban Design, College of Environmental , Design, University of
California-
Berkeley, USA, 2001
· Bachelor of Architecture at the Institute of Technology Bandung (ITB),
Indonesia, 1995
· National University of Singapore, 1994

Riwayat Pekerjaan
· 1997 – 1999: Junior Architect, HOK Architects (New York)
· 2000 – 2003: Senior Architect & Urban Designer, SOM Architects (San
Francisco & Hongkong)
· 2003 – Sekarang: Senior Urban Deisgn Consultant for EDAW San
Francisco & EDAW Asia
· 2003 – Sekarang: Principal, Senior Architect, Senior Urban Desinger PT.
Urbane Indonesia.
Konsep – Konsep KeBudi Luhuran
Konsep Desain: Analogi dalam Sebuah Karya Arsitektur

Ada 4 teori yang selalu dipakai oleh Ridwan Kamil dalam merancang :

1. Teori Analogi. Dalam merancang sebuah ruang diperlukan nilai-nilai,


simbol yang merupakan analogi dari bangunan tersebut. Dengan merespon
terhadap konteks yang ada, mencari sesuatu yang unik dari poyek yang ada.
Dengan analogi bisa membuka cakrawala kemungkinan-kemungkinan bentuk
yang baru.
2. Teori Folding. Rancangan suatu ruang bisa dihasilkan dari proses melipat.
Membuat proses membentuk dengan melipat sebelum membuat denah
bangunan.
3. Green Architecture
4. Creating Programming, Isi dari suatu ruang atau lay out dari sebuah
ruang menjadi expresi luar dari bangunan
Hasil Karya
1. Universitas Tarumanegara Kampus 1, Jakarta (2005)
2. Mesjid Agung Sumatra Barat, Mahligai Minang (2006)
3. Paramount Lakes Gading Serpong, (2006)
4. Gramedia Expo Surabaya (2006)
5. Masjid Cibubur, Bogor (2007)
6. Bintaro X-Change, Tangerang (2007)
7. Kota Jababeka Remasterplan, Cikarang (2007)
8. Kampus UMN, Serpong (2007)
9. Area 24, Jakarta (2007)
10. Hotel Santika Premiere, Medan (2007)
11. Jembatan Westdrain Ancol, Jakarta (2007)
12. Kuningan City, Jakarta (2007)
13. Bottle House (Rumah Botol), Bandung (2008)
14. Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Kab. Bandung Barat (2008)
Hasil Karya
15. Springhill Royal Residences, Jakarta (2008)
16. The Convergence, Jakarta (2008)
17. Rusunami Sentra Timur, Cakung (2008)
18. The Magix Box, Fakultas Seni Budaya Universitas Indonesia (2009)
19. Medan Focal Point, Medan (2009)
20. Museum Taufik Hidayat, Jakarta (2009)
21. Masjid Semarang, Semarang (2010)
22. Masjid Suramadu, Madura (2010)
23. Masjid Gegerkalong, Bandung (2010)
24. Museum Tsunami Aceh-Rumoh Aceh, NAD (2010)
25. Harris Hotel Bogor, Bogor (2011)
26. Masjid Antapani, Bandung (2011)
27. Heteropia Office Tower, Jakarta (2011)
28. Hotel Tangerang, Banten (2011)
Hasil Karya

29. Hotel Horison Ultima, Purwokerto (2011)


30. Hotel Tijili Seminyak, Bali (2011)
31. 18 Office Park, Jakarta (2011)
32. Discovery World Taman Mini Indonesia Indah, Cibubur, Bogor (2011)
33. United Tractors office, Bekasi (2012)
34. LKPP Office, Jakarta (2012)
35. Bank Saudara Office, Bandung (2012)
36. Essence Apartment, Jakarta (2012)
37. Kirana Two, Jakarta (2012)
38. Senayan Aquatic Stadium, Jakarta (2012)
39. Masjid Al-Azhar, Summarecon, Bekasi (2013)
40. Masjid Bintaro, Tangerang (2013)
Studi Kasus
• Bakri JSX
Bangunan Bakri JSX adalah kantor pusat saham pada
area Rasuna Epicentrum. Bentuk kumpulan uang
recehan menjadi dasar analogi dari bangunan ini

• Hotel Sahid Perdana


Pemilik dari proyek hotel Sahid Perdana ini
menginginkan arsitektur jawa. Menurut Ridwan Kamil
arsitektur jawa itu bukan bentuk Joglo tapi spiritnya.
Sehingga diambil analogi dari lotus kembar, yang
merupakan spirit budaya jawa. Teratai kembar ini jika
terkena air surut atau pasang selalu kompak mengikuti
pergerakan air tersebut.
Studi Kasus
• Gramedia Expo Surabaya
Teori yang menjadi dasar bangunan ini
adalah teori folding, dimana proses
rancangan suatu ruang dihasilkan dari
proses melipat sebelum membuat denah
bangunan

• Depkop Convention Hall


Teori yang menjadi dasar bangunan ini
adalah teori folding
Budi Pradono (1970 – sekarang )
Biodata
Nama : Budi Pradono
Lahir : Salatiga, Jawa Tengah 1970

Pendidikan dan karir


· 1995 lulusan Arsitektur Universitas Kristen Duta
Wacana, Yogyakarta
· 1995 – 1996 Bekerja di Biro Arsitek Beverley Garlick
Architects, Sydney
· 1996 – 1999 Bekerja di Konsultan Desain Internasional
· 1999 Mendirikan Biro Arsitek Budi Pradono
· 1999 – 2000 Mengajar di Jurusan Arsitektur Universitas
Indonesia, Jakarta
· 2000 – 2002 Bekerja di Kengo Kuma & Associates, Tokyo
· 2002 – 2003 Menyelesaikan program Pasca Sarjana di
Berlage Institute, laboratory
of architecture, Rotterdam
Penghargaan
• 1993 Meraih Juara kedua untuk Dani Tropy in the National Student
Architecture Competition. “Conservation Of The Dani tribe settlement”, Irian
Jaya, Indonesia
• 1993 Pemenang hadiah utama dari National Architectural Design Competition
for the Loji Kecil Area of Yogyakarta
• 2000 Penghargaan sebagai Arsitek Muda Berbakat dalam The Bunka Cho
fellowship (Japan Architecture Institute)
• 2000 Finalis The “City for All “Desain Kota Dirgantara – Halim, Jakarta
• 2004 Pemenang Proyek Leisure Future Project, City Scape Architectural
Review Award Dubai for Restaurant at Jimbaran, Bali
• 2004 Pemenang Proyek komersial, City Scape Architectural Review Award
Dubai for Tetaring Kayumanis Restaurant Nusa Dua, Bali
• 2005 Meraih Juara ketiga One Stop Shopping Gallery Jakarta Kota,
Architectonia Indonesia Design Magazine
• 200 Honourable mention, Penghargaan AR untuk Emerging Architecture,
London

Anda mungkin juga menyukai