PENERAPAN ARSITEKTUR
BERKELANJUTAN PADA
PERANCANGAN RUSUN DI KAMAL,
JAKARTA
TEMA:
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
DISUSUN OLEH :
HARDINA ARYANI
NIM : 1551500331
DOSEN
ANGGRAENI DYAH S, M.T
PENERAPAN ARSITEKTUR
BERKELANJUTAN PADA
PERANCANGAN RUSUN DI KAMAL,
JAKARTA
TEMA:
ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
DISUSUN OLEH :
HARDINA ARYANI
NIM : 1551500331
Rumah Susun yang ada di Jakarta memiliki ukuran beragam yaitu 27,25m2
dan 38,25m2 dengan pembagian ruang terdiri atas: ruang bersama, kamar mandi,
dapur dan area jemur.
Data dari Departemen Pekerjaan Umum (DPU), luas unit hunian yang termasuk tipe
Rumah Susun Sederhana (Rusuna) ada 3 (tiga) tipe yaitu tipe 18m2, 21m2, dan
36m2. Yang termasuk Rumah Susun Sederhana adalah Rumah Susun Sederhana
Sewa (Rusunawa) dan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami). Pernyataan ini
sejalan dengan TOR Sayembara Rusunawa yang di selenggarakan atas kerjasama
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dengan Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI) dan Real Estat Indonesia (REI) 2002, yang menyatakan:
ketentuan Rusunawa diperuntukan bagi masyarakat menengah ke bawah di daerah
perkotaan maupun metropolitan, rancangan harus mencakup kebutuhan tipe rumah
berukuran 18m2, 21m2, 25m2 dan 36m2 yang tidak menggunakan sarana lift atau
walk-up flat (Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002: 6).Rusunami
merupakan Rumah Susun Sederhana dengan fasilitas apartemen dengan target
masyarakat menengah bawah yang belum memiliki rumah tinggal tetap. Sedangkan
Rusun Tipe 45 dan 54 lebih dipakai untuk apartemen atau
Rumah Susun Menengah (flat atau apartemen) yang dihuni oleh masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah atas. Bila pada Rusunami terdapat tipe unit
hunian yang lebih besar dari tipe 36m2, unit hunian itu merupakan unit yang tidak
disubsidi pemerintah dan bisa juga merupakan gabungan dari 2 unit hunian, yaitu
Unit 18m2 + 25m2 = 42m2 dan Unit 25m2 + 25m2 = 50m2.
Salah satu daerah yang berkembang pesat adalah daerah kamal Menurut
data statistik 2017 jumlah penduduk kamal mencapai 6.935 dengan luas wilayah
1,14 km2 dan kemungkinan besar angka ini akan terus bertambah setiap tahunnnya,
sementara luas wilayah akan tetap. Maka dari itu terjadilah kepadatan penduduk.
Oleh sebab itu penulis memutuskan untuk membuat rusun pada daerah Kamal.
Tujuan
Sasaran
1. Mampu mewujudkan sebuah rumah susun sederhana sewa yang ditujukan untuk
golongan ekonomi bawah.
2. Mewujudkan sebuah rumah susun sederhana sewa sebagai kampung vertikal
yang ramah lingkungan dengan konsep berkelanjutan.
1. Pengumpulan Data
Jenis Data
1. Data Primer : Data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan pada
lokasi perencanaan rumah susun di Kabupaten Sleman yang telah meliputi
data tapak dan data keadaan fisik baik berupa gambar maupun data tertulis.
2. Data Sekunder : Data yang diperoleh dari studi pustaka dan dan data yang
relevan tentang rumah susun, serta data dokumen yang pernah dibuat orang
lain.
lapangan.
c) Wawancara, pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
dengan pihak pengelola rumah susun dan penghuni rumah susun.
2. Analisis
3. Sintesa